Arsip:
SDG 16 : Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh Pembanguan Berkelanjutan
Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada 2025, di bawah pimpinan Prof. Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St. sukses melaksanakan rangkaian kegiatan edukatif dan praktek pemanfaatan tanaman pewarna alam untuk ecoprint di Dusun Blotan, Wedomartani, Sleman Yogyakarta. Pada tanggal 14 Juni 2025 telah dilaksanakan “Workshop pembuatan Kaos Ramah Lingkungan dengan Teknik Ecoprint bersama 25 ibu–ibu yang tergabung sebagai anggota PKK RT 01 dan RT 02 Dusun Blotan, sebagai salah satu bukti pelaksanaan kegiatan PKM-MBKM Fakultas Biologi UGM tahun 2025. Tim PKM-MBKM di Dusun Blotan ini melibatkan empat mahasiswa aktif Fakultas Biologi, UGM Angkatan 2022 yaitu Karima Salsabila (22/497198/BI/11012), Ristya Nadaa Shabrina (22/498042/BI/11033), Ainu Lifah Windia Sari(22/494555/BI/20973), dan Salma Dwiyanti(22/502511/BI/11064). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta pemanfaatan tanaman pewarna alami di masyarakat, untuk mempromosikan praktik ramah lingkungan dalam industri fashion, dan melestarikan teknik pewarnaan tradisional Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan bahan alami yang aman dan ramah lingkungan maka dipilih praktik pembuatan ecoprint dengan tanaman pewarna alami di kaos. Ecoprint merupakan teknik pewarnaan kain dengan cara mentransfer bentuk dan warna alami daun, bunga, atau bagian tumbuhan lainnya ke permukaan kain. Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan membuat motif ecoprint pada kaos berbahan katun dengan metode steam (penguapan), yaitu teknik yang menggunakan panas uap untuk mengunci warna dan motif dari daun ke kain secara permanen. Peserta terlebih dahulu menata daun dan bunga sesuai kreativitas masing-masing di atas kain, kemudian dilakukan proses penggulungan dan perebusan (steaming) agar pigmen alami dapat menempel pada serat kain. Melalui kegiatan praktik membuat ecoprint pada kaos ini, diharapkan masyarakat tidak hanya memperoleh keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga semakin sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan dan potensi hayati yang dimiliki tumbuhan lokal yang dapat ditemukan di sekitar mereka. Kegiatan pengabdian yang mengusung tema pewarna alam ini juga mendukung pelaksanaan SDGs terutama pilar 12 yaitu tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab serta pilar ke 15 yaitu tentang Ekosistem Daratan, dimana pada pilar ini ditekankan pentingnya upaya melindungi, memulihkan, dan meningkatkan penggunaan ekosistem bumi secara berkelanjutan yang dapat dimulai dengan tindakan mengelola hutan secara tepat, menjaga biodiversitas, dan keanekaragaman hayati.
Tim mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari Pamastadewi Pryankha Hijrianto (Biologi 2023), Salma Farah Yumna (Biologi 2023) dan Geofani Karine Apriliana (Biologi 2023), berhasil meraih Juara 1 dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional 2025. Tim tersebut mengangkat karya tulis dengan judul “AnChanna Gel – Formulasi Wound Gel Ulkus Diabetikum Berbasis Ekstrak Mukus Channa striata dengan Adisi Ekstrak Etanol Daun Anredera scandens” di bawah bimbingan Dr. Fajar Sofyantoro. LKTI ini diselenggarakan dari tanggal 10 Maret hingga 30 Mei 2025 oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Anafarma, Poltekkes Kemenkes Surakarta.
Kegiatan ini merupakan ajang kompetisi ilmiah tingkat nasional yang ditujukan bagi mahasiswa aktif seluruh Indonesia untuk menggali potensi riset terapan dalam bidang kesehatan dan farmasi berbasis sains dan teknologi lokal. Dengan mengangkat isu kesehatan kronis yang berdampak besar terhadap kualitas hidup masyarakat, tim Biologi UGM berinovasi melalui pendekatan biomaterial dan fitofarmaka sebagai solusi atas tingginya prevalensi ulkus diabetikum di Indonesia. Karya ilmiah yang diusung berangkat dari keprihatinan terhadap keterbatasan akses dan efektivitas perawatan luka kronis, terutama ulkus diabetikum, yang banyak dialami oleh pasien diabetes di Indonesia. Di sisi lain, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku medis dan farmasi. AnChanna Gel hadir sebagai solusi wound care yang memanfaatkan kandungan albumin tinggi dari mukus Channa striata (ikan gabus) yang terbukti mempercepat regenerasi jaringan, serta senyawa bioaktif dari daun Anredera scandens seperti flavonoid dan saponin yang berperan sebagai antiinflamasi dan antibakteri. Inovasi ini tidak hanya memperhatikan efektivitas bahan secara ilmiah, namun juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan, ketersediaan bahan lokal, serta peluang komersialisasi produk perawatan luka berbasis sumber daya alam Indonesia. Dengan formula yang dikembangkan, AnChanna Gel diharapkan dapat menjadi produk wound care yang alami, terjangkau, dan adaptif terhadap kondisi pasien Indonesia. Penyusunan karya ini juga disertai dengan pernyataan orisinalitas oleh tim penulis bahwa AnChanna Gel merupakan karya asli yang belum pernah dipublikasikan atau dilombakan di luar kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional 2025. Tim menyampaikan komitmen untuk menjunjung tinggi integritas ilmiah dan siap bertanggung jawab penuh atas isi karya tulis apabila terbukti melanggar aturan kompetisi.
Dengan semangat kontribusi untuk bangsa melalui inovasi berbasis biologi dan kearifan lokal, tim mahasiswa Biologi UGM berharap karya ini dapat menjadi pijakan awal dalam pengembangan produk medis berbasis sumber daya hayati Indonesia yang aplikatif dan berdampak nyata. [Penulis: Geofani Karine Apriliana]
Dosen Fakultas Biologi UGM Selesaikan Program Inkubator untuk Kembangkan Modul Daring Ekologi Tropis
Yogyakarta, 16 Juni 2025 – Akbar Reza, akademisi dari Lab Ekologi dan Konservasi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, telah menyelesaikan partisipasinya dalam program internasional bertajuk “OCELOTS Incubator: Creating an Online Module in Tropical Biology”, yang diselenggarakan oleh jaringan OCELOTS (Online Content for Experiential Learning of Tropical Systems) dan didukung pendanaan oleh U.S. National Science Foundation (NSF) melalui skema RCN-UBE (Research Coordination Network – Undergraduate Biology Education).
Program ini bertujuan mengubah publikasi ilmiah menjadi modul pembelajaran terbuka (open-access learning module) yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran berbasis riset dengan konteks ekosistem tropis secara digital, terbuka, dan lintas institusi.
Akbar mengembangkan modul berjudul “Seagrass and Humans: A Tangled Tale – How do humans and seagrass interact in complex connections in Indonesia?” bersama Elisabeth Astari dari YAPEKA. Modul ini mengangkat interaksi kompleks antara manusia dan padang lamun di Indonesia, dan kini tersedia secara daring di Platform Gala https://www.learngala.com/cases/human-seagrass dan QUBESHub https://doi.org/10.25334/BWWF-N024
Selama periode September 2024 hingga April 2025, peserta mengikuti rangkaian workshop daring, sesi kolaborasi intensif, dan networkshop—sebuah forum untuk berbagi modul dan membangun jejaring pengajar ekologi tropis. Akbar Reza dalam prosesnya dimentori oleh pengajar dari Iowa State University, University of Michigan School for Environment and Sustainability, Thomas Jefferson University, serta jejaring 4DEE (Four-Dimensional Ecological Education) Ecology Society of America.
Dalam prosesnya, pengembangan modul dilakukan dengan mengintegrasikan empat pendekatan utama:
- Backward Design, yang menekankan perumusan tujuan pembelajaran, perancangan aktivitas belajar, dan metode asesmen secara terstruktur dan terarah;
- 4DEE (Four-Dimensional Ecology Education) Framework dari Ecological Society of America, yang menekankan empat dimensi pembelajaran: proses ilmiah, prinsip-prinsip ekologi, hubungan manusia–ekosistem, serta penerapan lintas skala dan konteks sosial-ekologis;
- DIEJ (Diversity, equity, inclusion, and justice), untuk mendorong ruang kelas yang egaliter, aman untuk berpendapat, serta bertumbuh dari proses pembelajaran;
- Pengenalan praktik terbaik dalam penggunaan media, hak cipta, dan lisensi terbuka untuk pendidikan;
- Pedagogi dan metode penilaian digital, yang mengeksplorasi strategi pembelajaran dengan integrasi media interaktif, asesmen formatif-sumatif berbasis teknologi, serta penyusunan publikasi pendidikan dari modul yang dikembangkan.
“Program ini mempertemukan publikasi ilmiah, pedagogi digital, dan kolaborasi lintas budaya dalam satu ruang belajar yang sangat kaya,” ujar Akbar. “Saya belajar untuk mendesain pengalaman belajar yang kontekstual, reflektif, dan terbuka bagi siapa pun.”
Partisipasi ini mencerminkan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung transformasi pendidikan biologi yang kolaboratif, berbasis keterbukaan pengetahuan, dan terhubung dengan tantangan global dalam ekosistem tropis.
Yogyakarta, 31 Mei 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Fakultas Biologi sukses menyelenggarakan kegiatan Open House “Sosialisasi Program Magister & Doktoral Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada: Jalur Rguler, By Research dan Double Degree Biologi Batch 1 Tahun 2025”. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Fakultas Biologi UGM. Tujuan utama dari acara ini adalah untuk memberikan sosialisasi menyeluruh terkait program-program Magister dan Doktoral Fakultas Biologi UGM kepada calon mahasiswa untuk periode akademik 2024/2025.
Penyelenggaraan Open House ini ditujukan untuk memperkenalkan berbagai jalur pendidikan pascasarjana yang tersedia di Fakultas Biologi UGM, baik reguler maupun berbasis riset. Dalam kesempatan ini, peserta memperoleh informasi lengkap seputar struktur kurikulum, persyaratan pendaftaran, peluang beasiswa, hingga potensi kolaborasi riset dan akademik lintas institusi. Kegiatan ini juga menjadi media interaktif antara calon mahasiswa dengan dosen, pimpinan fakultas, serta alumni untuk membantu pengambilan keputusan yang matang dalam memilih program studi.
Rangkaian acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh pembawa acara, Sri Garcinia Lathifah, S.Si., yang merupakan mahasiswa pascasarjana Fakultas Biologi UGM. Pembukaan ditandai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Biologi UGM sebagai simbol semangat nasionalisme dan kebersamaan sivitas akademika. Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Prof. Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, yang menekankan pentingnya pengembangan program pascasarjana yang unggul dan berdaya saing internasional.
Dalam sesi materi utama, Prof. Dr. Bambang Retnoaji memaparkan secara rinci berbagai jalur masuk program pascasarjana, termasuk jalur reguler dan by Research, beserta kebijakan akademik yang berlaku. Beliau juga menjelaskan tentang skema pembiayaan pendidikan dan peluang beasiswa dari dalam maupun luar negeri yang tersedia bagi mahasiswa. Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya penguasaan biologi modern untuk menjawab tantangan global dan lokal, khususnya dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
Paparan dilanjutkan oleh Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerja Sama, dan Alumni, yang memperkenalkan profil Fakultas Biologi UGM secara menyeluruh. Beliau menyampaikan capaian fakultas dalam pemeringkatan internasional seperti QS World University Rankings 2024 serta memaparkan peluang kolaborasi riset di tingkat nasional dan internasional. Hal ini menunjukkan komitmen fakultas dalam membuka akses riset global bagi mahasiswa pascasarjana.
Sementara itu, Prof. Dr. Endah Retnaningrum, S.Si., M.Eng., selaku Ketua Program Studi Doktor Biologi, memberikan pemaparan komprehensif mengenai program doktoral yang ditawarkan. Beliau menjelaskan visi, misi, dan struktur kurikulum program doktor, termasuk kriteria pendaftaran dan jadwal pelaksanaannya. Selain itu, beliau juga memaparkan fasilitas akademik dan laboratorium yang mendukung pengembangan riset para mahasiswa doktoral.
Kemudian, informasi mengenai Program Magister Biologi disampaikan oleh Prof. Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Magister. Beliau menjelaskan struktur perkuliahan, mata kuliah yang ditawarkan, hingga peluang riset dan pengembangan karier akademik maupun non-akademik bagi mahasiswa. Penjelasan ini mempertegas fleksibilitas dan kekayaan akademik yang dimiliki oleh program magister di Fakultas Biologi UGM.
Setelah sesi pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi berbagi pengalaman dari alumni pascasarjana. Rita Rahmayanti, M.Sc., menceritakan perjuangannya beradaptasi dari latar belakang S1 di bidang pendidikan menuju studi lanjut di biologi murni serta manfaat jejaring alumni dalam mendukung kariernya. Selain itu, Dr. Junaidi, S.P., M.Sc., Ph.D., alumni Program Doktor, berbagi kisah inspiratif menempuh program Double Degree antara UGM dan Universitas Leiden, serta pengalamannya memperoleh beasiswa riset internasional yang memperluas cakrawala akademiknya.
Sesi tanya jawab berlangsung sangat dinamis dengan partisipasi aktif peserta yang mengajukan beragam pertanyaan melalui fitur chat Zoom. Beberapa topik yang diangkat antara lain prosedur pendaftaran program double degree, persyaratan jalur by Research, pemilihan promotor, serta dukungan beasiswa dan strategi belajar yang efektif selama studi. Sesi diskusi ini dipandu oleh moderator Cindy Fadli Wulandari H., S.Si., hingga acara ditutup dengan resmi oleh pembawa acara.
Open House Biologi Batch 1 Tahun 2025 ini diharapkan menjadi sarana strategis dalam menjembatani komunikasi antara Fakultas Biologi UGM dengan calon mahasiswa pascasarjana. Melalui kegiatan ini, fakultas tidak hanya menyampaikan informasi akademik, tetapi juga membangun motivasi dan semangat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang biologi. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung kemajuan pendidikan dan riset yang berdampak bagi masyarakat dan lingkungan global.
[Zahrotin Saleha]
Informasi Kontak
Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM
Email: kmp.biologi@ugm.ac.id
Narahubung: Zahrotin Saleha (083174112662)
Alamat: Fakultas Biologi UGM, Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Pada hari Sabtu, 24 Mei 2025 telah dilaksanakan kegiatan Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025 oleh Biology Orchid Study Club (BiOSC) dalam bentuk webinar berskala internasional. Agenda tahunan rutin ini mengangkat tema “Orchid As Puspa Pesona Indonesia: Locally Rooted, Globally Respected” yang bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat mengenai keanekaragaman anggrek di Indonesia, serta upaya konservasinya dengan mengundang 2 narasumber hebat dari Fakultas Biologi UGM dan Antioch College. Kegiatan NOBiS 2025 dibuka oleh Fadhiilah Dzaky Janu Nugroho selaku Master of Ceremony, dilanjutkan dengan sambutan oleh Jovika Syifa Ananmaimuna selaku ketua pelaksana kegiatan, lalu sambutan oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. selaku pembina BiOSC, dan sambutan oleh Prof. Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc. selaku wakil dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Agenda utama pada NOBiS 2025 adalah pemaparan materi yang dipimpin oleh Dary Saka Fitrady selaku moderator. Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. memaparkan materi mengenai anggrek sebagai puspa pesona indonesia dan upaya pelestariannya melalui kultur jaringan, serta Richard Kraince, B.S., M.A., Ph.D. memaparkan materi mengenai konservasi habitat anggrek di Asia Tenggara sebagai pendidikan untuk masa depan yang berkelanjutan. Sesi presentasi dari kedua narasumber tersebut memiliki topik yang selaras yakni upaya konservasi anggrek untuk melestarikan keanekaragamannya. Setelah sesi presentasi selesai, dilanjutkan sesi tanya jawab oleh para partisipan web seminar dan pemberian sertifikat kepada para narasumber.
Acara NOBiS 2025 berkolaborasi dengan Lomba Fotografi Anggrek yang mengangkat tema “Whispers of Time: Native Orchids Through Light and Shadow”. Lomba fotografi anggrek tersebut telah memilih 3 pemenang utama dan 1 pemenang favorit dari 52 karya yang lolos seleksi melalui tahap penjurian. Semua karya yang lolos seleksi kemudian dipamerkan secara virtual. Di akhir sesi webinar, Master of Ceremony membacakan pengumuman pemenang yang disertai dengan penayangan hasil karya masing-masing. Acara ditutup dengan dokumentasi dan ucapan terima kasih kepada para peserta atas partisipasinya dalam webinar internasional ini. [Penulis: BiOSC]
Yogyakarta – Kelompok Studi Entomologi (KSE) Fakultas Biologi UGM sukses menggelar kegiatan Upgrading Skill pada Kamis, 29 Mei 2025. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk penguatan kapasitas anggota dalam berorganisasi. Selain itu, kegiatan ini turut memberikan ruang bagi para anggota aktif KSE untuk mengeksplorasi dan mengembangkan soft skills penting, seperti berpikir kritis, kepemimpinan, serta keberanian dalam berpendapat.
Dibuka dengan sambutan hangat dari ketua perwakilan ketua KSE, sesi utama diisi oleh Ibrahim Yusuf yang membawakan tema materi secara inspiratif dan relevan dengan dinamika organisasi kemahasiswaan saat ini, yaitu “Empowering Organization: Melatih Critical Thinking, Leadership, dan Keberanian Menyampaikan Pendapat”. Dalam penyampaiannya, beliau mengupas tuntas pentingnya berpikir kritis, menjadi pemimpin yang reflektif, serta keberanian menyampaikan pendapat secara konstruktif di lingkungan organisasi. Diselingi pengalaman pribadi dan studi kasus, materi yang disampaikan membangun suasana yang interaktif.
Tidak berhenti pada sesi pematerian, para anggota juga diajak berdiskusi secara kelompok dan mempresentasikan hasilnya secara aktif. Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang partisipatif dan reflektif sekaligus mempererat kebersamaan antaranggota. Dengan semangat kolaboratif dan atmosfer yang inklusif, Upgrading Skills 2025 diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan organisasi yang lebih tangguh, progresif, dan inspiratif bagi seluruh anggota KSE. [Penulis: KSE]
(Penulis: KSE Biologi UGM)
Kulon Progo, Yogyakarta — Sebagai bentuk inovasi sekaligus langkah progresif dalam kegiatan keilmuan, Kelas Keilmuan Crustacea sukses melaksanakan sampling krustasea di perairan payau (brackish) pada tanggal 12–13 Mei 2025, berlokasi di kawasan Hutan Mangrove Wana Tirta, Kulon Progo.
Kegiatan ini menandai perluasan wilayah studi KSK yang sebelumnya lebih terfokus pada perairan laut (saltwater), dan kini kembali menjajaki ekosistem payau setelah sempat vakum sejak pandemi COVID-19. Upaya ini menjadi gebrakan penting dalam memperkaya spektrum kajian keilmuan, sekaligus menghidupkan kembali semangat eksplorasi yang sempat dilakukan oleh generasi KSK sebelum tahun 2019. Sebanyak 16 peserta turut terlibat, terdiri dari lima anggota ahli, enam anggota madya, serta lima anggota muda dan magang. Peserta menginap di Sekretariat Wana Tirta, kediaman dari Pak Warso, yang juga dikenal sebagai tokoh lokal pendukung konservasi ekosistem mangrove sekaligus pengelola Hutan Mangrove Wana Tirta.
Sampling dimulai pada pukul 20.30 WIB tanggal 12 Mei, dengan bimbingan dari Bapak Riantoro, salah satu pengelola kawasan. Sepuluh buah trap dipasang secara tersebar di sekitar jembatan mangrove, tepat di area dengan karakteristik air payau. Metode trap-line ini dipilih agar hasil tangkapan merepresentasikan variasi spesies yang hidup di zona transisi antara laut dan darat tersebut.
Pada keesokan harinya, trap diambil pukul 06.00 WIB. Hasil tangkapan menunjukkan keragaman spesies yang khas dari ekosistem payau, yakni Scylla serrata (kepiting berukuran besar), Scylla paramamosain (kepiting berukuran kecil), dan Clibanarius sp. (kelomang). yang selanjutnya diidentifikasi, dipreservasi dan didokumentasikan di Sekretariat Wana Tirta. Proses ini memberi pengalaman langsung kepada anggota KK Crustacea dalam prosedur identifikasi awal fauna krustasea.
Kegiatan ini merupakan tahap awal dari rangkaian sampling yang direncanakan akan dilakukan secara berkala di lokasi serupa. Data yang diperoleh dari pengambilan sampel pertama ini akan diolah lebih lanjut sebagai bahan penyusunan paper ilmiah, yang diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan studi keanekaragaman krustasea di wilayah perairan payau.
Melalui kegiatan ini, Kelas Keilmuan Crustacea tidak hanya memperluas jangkauan kajiannya, tetapi juga menguatkan kapabilitas anggota dalam pengambilan data lapangan, pengelolaan spesimen, dan observasi taksonomi. Di sisi lain, keberadaan kawasan mangrove sebagai habitat alami perairan payau memberikan sudut pandang baru mengenai adaptasi dan distribusi organisme krustasea di lingkungan marginal. Dengan semangat eksplorasi dan kolaborasi, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pijakan awal untuk kajian lebih mendalam di kawasan estuari dan payau, serta menginspirasi regenerasi KSK untuk terus mendorong inovasi dalam riset keanekaragaman hayati perairan. [Penulis: KSK]
Pakem, Yogyakarta — Dalam upaya memperkuat sinergi internal serta menyelaraskan visi kerja kepengurusan, Divisi PSDM Kabinet Winaya Adiwidia 2025 menyelenggarakan kegiatan Upgrading Pengurus Harian pada 24–25 Mei 2025 bertempat di Rumah Organik Pakem, Yogyakarta.
Kegiatan ini diikuti oleh 22 orang Pengurus Harian dan menjadi momentum penting untuk membangun kedekatan emosional antar anggota sekaligus memperkuat kapasitas individu dalam menjawab dinamika organisasi. Rangkaian kegiatan diawali dengan pemberangkatan peserta pada Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 13.00 WIB, dilanjutkan sesi pematerian bertajuk “Energy Management” pada pukul 15.00–16.30 WIB. Materi disampaikan oleh Renada Oktavia, alumni Kelompok Studi Kelautan dan Koordinator KK Algae 2024. Materi ini menekankan pentingnya pengelolaan energi secara seimbang dalam menghadapi beban kerja organisasi, agar performa tetap terjaga tanpa mengabaikan kesehatan fisik dan mental. Sesi berlangsung interaktif, dengan peserta aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan. Materi ini dinilai sangat relevan dan mampu membuka wawasan peserta, khususnya dalam masa-masa adaptasi dan penguatan ritme kerja organisasi.
Usai sesi pematerian, kegiatan dilanjutkan dengan momen kebersamaan berupa memasak dan makan malam bersama. Di tengah suasana sejuk kawasan Pakem, para Pengurus Harian bergotong royong menyiapkan hidangan sederhana seperti bakso bakar dan mie instan. Interaksi informal ini menciptakan suasana yang akrab dan menyenangkan, bahkan salah satu peserta menyampaikan bahwa “bonding-nya kerasa banget, rasanya pengin sering-sering main bareng PH kayak gini.”
Menjelang malam, suasana semakin meriah dengan permainan kelompok “Treasure Hunt”, yang menggabungkan tantangan pencarian stiker dan dokumentasi visual. Permainan ini berlangsung kompetitif namun penuh tawa, memperkuat kerja sama tim secara natural. Puncak acara hari pertama adalah sesi “Sharing dan Evaluasi Pengurus Harian”. Berdasarkan masukan yang dihimpun sebelumnya melalui Google Form, peserta diajak menyampaikan harapan dan masukan secara terbuka. Banyak peserta merasa bahwa sesi ini membantu mereka “melepaskan unek-unek,” sekaligus memantik semangat untuk memperbaiki pola kerja kabinet ke depan.
Keesokan harinya, Minggu, 25 Mei 2025, kegiatan dilanjutkan dengan tiga permainan kelompok yang dirancang untuk melatih kekompakan dan strategi. Setelah sarapan bersama, peserta turut melakukan kegiatan bersih-bersih area dan menutup upgrading dengan sesi dokumentasi. Semangat positif terhadap seluruh rangkaian acara tampak jelas dari beragam testimoni peserta “Games-nya keren, tempatnya nyaman dan affordable, pematerian tadi juga bermanfaat banget buat manusia-manusia stress ini. Love banget!”. Melalui upgrading ini, para Pengurus Harian Kabinet Winaya Adiwidia diharapkan tidak hanya semakin solid sebagai sebuah tim, tetapi juga lebih siap dalam menjalankan amanah kepengurusan dengan semangat yang diperbarui. Penyelarasan energi, penguatan relasi, dan kejujuran dalam evaluasi menjadi bekal penting dalam menghadapi berbagai tantangan organisasi. [Penulis: KSK]
Acara HerpTrack: Dari Hutan ke Halaman Jurnal dilaksanakan oleh Kelompok Studi Herpetologi Fakultas Biologi UGM pada Sabtu, 31 Mei 2025 di Ruang 1 Gedung B Fakultas Biologi UGM. Acara ini merupakan kolaborasi Sub-departemen Jaringan KSH dengan Tim Ekspedisi KSH dalam program kerja Sharing Alumni. Sesi materi yang dibawakan pada acara ini adalah analisis data dan penulisan jurnal data herpetofauna. Sesi pematerian diisi oleh Donan Satria Yudha, S.Si, M.Sc. untuk materi keanekaragaman herpetofauna, Dr. Rury Eprilurahman, S.Si.,M.Sc. untuk materi Gut Flush, dan Hastin Ambar Asti, S.Si., M.Sc. untuk materi bioakustik.
Sesi pematerian oleh narasumber dilanjutkan dengan sesi QnA (Question and Answer) dan diskusi bersama kelompok. Diskusi dan QnA dilakukan untuk memperdalam ilmu mengenai materi dipaparkan serta kesempatan untuk berdiskusi langsung akan hasil data ekspedisi KSH. Acara kemudian ditutup dengan sesi kuis berhadiah dan pemberian sertifikat kepada narasumber serta dokumentasi.
Kegiatan ini diharapkan memberikan ilmu baru bagi anggota KSH serta mempererat hubungan anggota aktif KSH dengan alumni KSH. Acara diikuti oleh 15 orang anggota aktif KSH. Acara berlangsung lancar dan peserta cukup antusias. [Penulis: KSH]
Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia yang jatuh setiap 22 April, Departemen Sosial Masyarakat BEM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan program bertajuk “Srawung Bumi: Lestarikan Bumi, Wujudkan Masa Depan Gemilang” di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman pada tanggal 10 Mei 2025. Kegiatan ini berkolaborasi dengan Indonesian Climate Change Initiative (ICCI) sebagai bentuk aksi nyata pelestarian lingkungan melalui edukasi dan penanaman pohon.
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh MC dan sambutan dari perwakilan ICCI serta Departemen Sosial Masyarkat. Peserta kegiatan terdiri dari anggota Departemen Sosial Masyarakat BEM Biologi UGM dan perwakilan ICCI. Sesi pematerian disampaikan oleh narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta yang membahas urgensi peringatan Hari Bumi, teknik pemilihan serta penanaman bibit pohon, dan pentingnya pelestarian lingkungan di wilayah rawan bencana. Setelah sesi edukasi, dilakukan simbolisasi berupa papan kecil bertuliskan harapan sebagai simbol komitmen dan dukungan terhadap kelestarian alam. Kemudian penyerahan plakat sebagai bentuk apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pelaksanaan program ini. Kegiatan diakhiri dengan melakukan penanaman pohon secara serempak di area yang telah disiapkan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk nyata aksi konservasi, tetapi juga simbolisasi harapan akan masa depan yang lebih hijau, sejuk, dan aman bagi generasi mendatang. Melalui “Srawung Bumi 2025”, diharapkan tumbuh semangat kolektif untuk menjaga bumi, dimulai dari langkah sederhana seperti menanam pohon. Program ini menjadi refleksi peran aktif mahasiswa dalam mewujudkan masa depan yang lebih lestari dan berkelanjutan