Arsip:
SDG 16 : Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh Pembanguan Berkelanjutan
Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Biologi UGM melalui Divisi Sosial Masyarakat resmi berpartisipasi dalam kegiatan KMP Mengajar yang berbasis pengabdian masyarakat di Kampung Jogoyudan, Kota Yogyakarta. Program ini dijalankan mulai 24 September hingga 28 November 2025, bekerja sama dengan yayasan Rumah Anak Pintar Indonesia (RAPI) dan Keluarga Mahasiswa Kristen Pascasarjana UGM (KMK Ps UGM) yang sudah membersamai kegiatan belajar mengajar di Joguyudan sejak kurang lebih 9 tahun berjalan.
Kampung Jogoyudan merupakan kawasan padat penduduk dengan mayoritas masyarakat berasal dari kalangan ekonomi kurang mampu. Banyak anak di wilayah ini yang mengalami keterbatasan akses pembelajaran dan kurang memiliki kepercayaan diri untuk bermimpi dan bersaing. Melihat kondisi tersebut, KMP Biologi UGM berkomitmen turrut hadir melalui kegiatan pendampingan rutin sebanyak dua kali setiap bulan, setiap hari Rabu pukul 18.00 sampai selesai. Setiap sesi berlangsung sekitar dua jam, berfokus pada membantu anak-anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama memahami kembali materi-materi dasar yang telah diajarkan di sekolah. Untuk menjaga kenyamanan proses belajar di rumah warga yang menjadi tempat kegiatan, jumlah volunteer dibatasi maksimal 12 orang setiap sesi.
Pada 28 November 2025, KMP Biologi UGM, KMK Ps UGM, dan Rumah Anak Pintar Indonesia mengadakan gathering penutup semester bersama 20 anak di Jogoyudan. Kegiatan diawali dengan sosialisasi hidup bersih dan sehat serta praktik mencuci tangan yang benar yang dibawakan oleh dr. Robertha Andreani. Edukasi ini disambut antusias oleh anak-anak, dilanjutkan dengan kuis, pembagian hadiah, serta games singkat. Melihat tingginya minat anak-anak terhadap pembelajaran bahasa Inggris, para volunteer juga membagikan flash card kosakata bahasa Inggris dan stiker motivasi untuk mendukung semangat belajar mereka.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Umum KMP Biologi UGM, Wakil Ketua Umum KMK Ps UGM, dan perwakilan dari Rumah Anak Pintar Indonesia, Kak Carol. Dalam sambutannya, Kak Carol menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran serta dedikasi para volunteer yang selama satu semester setia mendampingi anak-anak Jogoyudan untuk belajar, mengembangkan mimpi, dan membangun masa depan yang lebih baik.
Gathering ditutup dengan perayaan ulang tahun anak-anak yang lahir di bulan November, dilanjutkan dengan makan bersama, dan diakhiri dengan kepulangan volunteer setelah menghabiskan waktu penuh kebersamaan.
Melalui kegiatan KMP Mengajar, KMP Biologi UGM menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya anak-anak yang membutuhkan dukungan pendidikan. Program ini diharapkan dapat menjadi ruang yang mendorong tumbuhnya kepercayaan diri, motivasi belajar, dan semangat meraih mimpi bagi adik-adik di Jogoyudan.
Yogyakarta, 16 November 2025 – Atlet Taekwondo berbakat, Aulia Faza Dyasti dan Arsya Fagam Pramudya Deas, berhasil meraih gelar juara 2 Kyorugi U-67 putri dan juara 3 O-87kg Putra pada ajang Kejuaraan Taekwondo PORSENIGAMA yang diselenggarakan di Gor Pancasila UGM pada tanggal 16 November 2025. Prestasi ini menjadi bukti konsistensi dan dedikasi atlet dalam berlatih serta dukungan penuh dari pelatih dan tim.
Dalam pertandingan, Aulia Faza Dyasti dan Arsya Fagam Pramudya Deas menunjukkan teknik, kekuatan, serta strategi yang unggul. Dengan skor yang saling mengejar, mereka berhasil menumbangkan lawan yang merupakan salah satu pesaing terkuat di kelasnya. Kemenangan ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu atlet muda potensial di bidang taekwondo.
Prestasi ini diharapkan dapat memacu semangat dan motivasi bagi seluruh mahasiswa UGM, khususnya Fakultas Biologi, untuk terus berlatih, berjuang, dan aktif berkontribusi dalam pertandingan baik di tingkat universitas maupun nasional atau internasional. Pencapaian ini juga menegaskan peran strategis UGM dalam mencetak generasi muda yang unggul dan berbakat.
[Penulis: Aulia Faza Dyasti]
Divisi Sosial Masyarakat Kabinet Satwika Cakra KMP Biologi UGM melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk Karsa Desa pada 22–23 November 2025 di Pedukuhan Geger, Pundong, Bantul. Program ini merupakan inisiatif baru yang dirancang untuk menghubungkan mahasiswa dengan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan edukatif yang relevan, khususnya terkait lingkungan.
Geger dipilih sebagai lokasi karena merupakan desa tadahan air yang memiliki peran penting bagi desa-desa sekitarnya. Survei lapangan yang dilakukan dua kali, pada Agustus dan awal November, menunjukkan bahwa edukasi lingkungan untuk kelompok dewasa telah beberapa kali diberikan sebelumnya. Oleh karena itu, Karsa Desa difokuskan bagi anak-anak sebagai kelompok yang belum banyak mendapat pendampingan terkait pelestarian lingkungan.
Sebanyak 15 volunteer berangkat dari Fakultas Biologi UGM pada Sabtu siang. Setibanya di balai desa, para volunteer melakukan pembersihan dan menata kembali bangunan yang lama tidak digunakan. Pada kesempatan ini, volunteer juga membuat Pojok Baca yang diisi dengan buku pelajaran SD-SMP, novel dan cerita anak, serta bacaan umum lainnya.
Kegiatan utama dilaksanakan pada Minggu, 23 November 2025. Acara dipandu oleh Intan Gayatri selaku MC dan dibuka oleh Koordinator Divisi Sosial Masyarakat, Felisitas Meli Podhi. Acara kemudian diresmikan oleh Muhammad Nandar, Dukuh Geger, yang menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas kontribusi KMP Biologi UGM serta harapannya agar kerja sama dapat terus berlanjut.
Anak-anak mengikuti sesi fun learning mengenai siklus air dan cara menjaga lingkungan, dilanjutkan demonstrasi mini eksperimen tentang daya serap tanah dan simulasi siklus hujan oleh Imran Sadewo dan Nur Azizah Ibrahim. Materi tambahan mengenai pengenalan ular serta langkah yang harus dilakukan ketika menemukannya disampaikan oleh Imran Sadewo dan Papuani Rumansara, mengingat kondisi wilayah Geger yang masih memiliki banyak vegetasi.
Kegiatan ditutup dengan permainan edukatif dan Lomba Cerdas Cermat yang diikuti 20 peserta dalam lima kelompok. Di akhir acara, KMP Biologi UGM menyerahkan donasi buku bacaan untuk melengkapi Pojok Baca balai desa.
Setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai, para volunteer kembali ke tempat menginap dan bersiap kembali ke Fakultas Biologi UGM. Program Karsa Desa diharapkan dapat menjadi awal kegiatan pengabdian berkelanjutan yang memperkuat hubungan antara mahasiswa pascasarjana Biologi UGM dan masyarakat Pedukuhan Geger.
Di tengah semangat regenerasi dan eksplorasi ilmiah, Kelompok Studi Entomologi (KSE) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada sukses menyelenggarakan kegiatan Diklat Penetasan (Diktas). Sebagai puncak dari rangkaian Entoacademy 2025, kegiatan ini dilaksanakan pada 15–16 November 2025 di Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY. Kegiatan Diktas disusun untuk memperkuat semangat kerja sama sekaligus mempersiapkan anggota baru (Telur KSE XXVII) dalam bidang entomologi.
Hari pertama kegiatan Diktas dilaksanakan dengan mempertemukan Telur (KSE XXVII) dalam forum presentasi mini riset sebagai syarat kenaikan jenjang. Berbeda dengan sebelumnya, kegiatan tahun ini menghadirkan suasana diskusi kolaboratif yang lebih inklusif melalui keterlibatan anggota Larva dan Pupa dalam forum. Selain itu, sesi edukatif lain seperti Entotalk dan Seminar Kewirausahaan juga digelar untuk memberikan wawasan serta kreativitas berbasis entomologi.
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pelantikan anggota baru dan peresmian kenaikan jenjang. Regina Nilamsari (KSE XXIV), selaku Ketua KSE, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota, “Tahun ini, Diktas cukup berbeda karena tidak hanya menjadi kegiatan penetasan bagi Telur, tetapi juga kenaikan seluruh jenjang anggota Larva, Pupa, dan Imago. Melalui kegiatan ini, semoga semangat dan rasa persaudaraan bisa terbentuk untuk terus membawa inovasi riset entomologi menjadi jauh lebih keren lagi”.
Dengan berakhirnya kegiatan Diktas 2025, KSE Fakultas Biologi UGM telah resmi menyambut generasi baru yang siap berkontribusi aktif dalam studi di bidang entomologi. KSE berkomitmen untuk terus menjadi pusat eksplorasi ilmiah dan pengembangan sumber daya manusia yang unggul. KSE, bergerak tanpa batas! [Penulis: KSE]
Lichen merupakan organisme hasil simbiosis antara dua organisme yang berbeda yaitu jamur dan alga. Lichen memiliki peran penting dalam ekosistem dan beberapa species telah dimanfaatkan oleh manusia, misalnya sebagai obat berbagai jenis penyakit, zat pewarna alami, makanan, dan lain-lain. Akan tetapi, studi mengenai lichen sangat terbatas. Oleh karena itu, sebagai bentuk implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) melaksanakan kegiatan penelitian dan eksplorasi keanekaragaman species Fruticose Lichen yang tumbuh di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Penelitian yang bertema “Keanekaragaman Species Fruticose Lichen di Taman Nasional Gunung Merapi. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta” dilaksanakan oleh Tim Mahasiswa MBKM Penelitian, yang beranggotakan Aghniya Faza Kencana Dewi, Naufal Irba Sahril, dan Achmad Naufal Yogasatrio yang berada di bawah bimbingan Dosen Fakultas Biologi UGM, Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Si. Penelitian bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman spesies Fruticose Lichen yang ada di Taman Nasional Gunung Merapi dan memberikan informasi mengenai keanekaragaman spesies Fruticose Lichen yang dapat dijumpai di Taman Nasional Gunung Merapi.
Kegiatan penelitian terbagi menjadi dua kegiatan yaitu eksplorasi keanekaragaman species dan identifikasi species di laboratorium. Eksplorasi dan penelitian di laboratorium dilaksanakan selama bulan Mei – Desember 2025. Penelitian Fruticose Lichen ini mengambil lokasi lereng selatan Gunung Merapi yaitu Resor Pakem Turi, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Lokasi eksplorasi dipilih berdasarkan potensi keberadaan Fruticose Lichen yang tumbuh di berbagai tipe habitat hutan pegunungan. Dalam pelaksanaannya, sampling dilakukan dengan metode jelajah dan dilakukan pengambilan data berupa intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban. Spesimen yang diperoleh telah diidentifikasi di Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi UGM. Identifikasi dilakukan didasarkan atas karakter morfologi, anatomi, dan skrining kandungan kimia dengan metode Simple Spot Test, serta identifikasi molekuler.
Kegiatan penelitian ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 4: Quality Education, SDG 13: Climate Change, SDG 15: Life on Land, SDG 16: Peace, Justice, and Strong Institutions, dan SDG 17: Partnerships for the Goals.
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali melanjutkan rangkaian kegiatan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun 2025 melalui penyelenggaraan pelatihan kedua yang bertema “Seni Botani dengan Media Cat Air dan Merchandising”. Pelatihan yang diselenggarakan pada Sabtu, 15 November 2025 ini merupakan kerja sama antara Fakultas Biologi UGM, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, serta Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA), dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Pematerian disampaikan oleh Prima Milawati dari IDSBA. Pada kegiatan ini, peserta diarahkan untuk memperdalam keterampilan teknis dalam menghasilkan ilustrasi botani yang presisi dan artistik melalui penggunaan cat air. Warga Desa Sumberagung serta mahasiswa Fakultas Biologi UGM turut serta dalam kegiatan yang dirancang untuk memperkenalkan seni botani sebagai media yang menggabungkan aspek ilmiah dan estetika.
Kegiatan diawali dengan pemaparan mengenai berbagai alat dan bahan yang digunakan dalam proses lukis botani, meliputi jenis kuas, pilihan kertas, komposisi warna, dan fungsi masking fluid sebagai pelindung area tertentu selama pewarnaan. Peserta kemudian mempelajari beberapa teknik dasar cat air yang umum digunakan dalam ilustrasi botani. Teknik wet-on-wet diperkenalkan untuk membantu peserta memahami cara menghasilkan gradasi warna yang halus dan natural, sedangkan teknik dry brush digunakan untuk mempertegas detail halus seperti tekstur kulit buah, urat daun, atau permukaan objek lainnya. Sebagai objek latihan, spesies jambu lokal Indonesia (Syzygium samarangense) dipilih karena karakter bentuk dan warnanya yang kuat, sehingga cocok digunakan untuk mempelajari anatomi visual sekaligus akurasi penggambaran.
Kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi digitalisasi karya menggunakan aplikasi Krita. Pada sesi tersebut, peserta diperlihatkan tahapan-tahapan dalam mengubah ilustrasi menjadi karya digital yang siap diolah menjadi berbagai produk turunan. Pendekatan ini membuka wawasan bahwa karya seni botani tidak hanya sebatas hasil lukisan di atas kertas, tetapi memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk turunan yang bernilai ekonomis. Beragam bentuk merchandise dapat dihasilkan dari karya digital tersebut, seperti postcard, tote bag, stiker, gantungan kunci, hingga berbagai suvenir lain yang dapat dipasarkan sebagai produk kreatif. Dengan demikian, digitalisasi karya tidak hanya memperluas fungsi ilustrasi botani, tetapi juga memberikan peluang bagi peserta untuk memanfaatkan seni sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif.
Sebagai rangkaian dari Program Inovasi Seni Nusantara 2025, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah yang memperkuat keberlanjutan praktik seni botani di Desa Sumberagung maupun di lingkungan akademik. Melalui pelatihan teknik cat air hingga pemanfaatan karya dalam bentuk digital dan merchandise, peserta tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga gambaran mengenai bagaimana seni dapat membuka peluang ekonomi sekaligus menjadi sarana pelestarian keanekaragaman hayati lokal. Fakultas Biologi UGM, ISI Yogyakarta, bersama Indonesian Society of Botanical Artists (IDSBA) berharap antusiasme dan kemampuan yang tumbuh dari kegiatan ini dapat terus berkembang sehingga seni botani dapat menjadi bagian dari wadah kolaborasi yang memberi manfaat nyata bagi berbagai pihak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berkontribusi terhadap SDGs (Sustainable Development Goals) nomor 4 (quality education); nomor 11 (sustainable cities and communities); nomor 15 (life on land); dan nomor 17 (partnerships for the goals).
Pada tanggal 9 November 2025, kelompok studi Biology Orchid Study Club (BiOSC) melaksanakan kegiatan studi banding bersama dengan kelompok studi Botani UIN Sunan Kalijaga di ruang 5B dan Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota kelompok studi BiOSC dan anggota kelompok studi Botani UIN Sunan Kalijaga sebagai peserta. Adapun tema dari kegiatan ini adalah “Blooming in Harmony: Sharing Passion, Growing Connection”.
Studi banding ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memperluas wawasan anggota mengenai pengembangan kelompok studi, memperkaya pemahaman seputar bidang keilmuan tanaman, serta membuka ruang kolaborasi yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bersama di masa mendatang. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya divisi Humas dan Jaringan BiOSC dalam memperkuat relasi dan membangun jejaring eksternal yang lebih luas.
Rangkaian acara diawali dengan pembukaan dan sambutan singkat dari Pembina BiOSC, Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. dan Pembina Botani UIN Sunan Kalijaga, Ibu Shilfiana Rahayu, M.Sc., serta dilanjutkan dengan sesi perkenalan dari kedua kelompok studi oleh masing-masing Ketua yaitu Ramadhan Nur Khoiruddin dari BiOSC UGM dan Widya Eka Safitri dari Botani UIN Sunan Kalijaga. Setelah itu, masing-masing kelompok studi mempresentasikan profil, program kerja, dan pengalamannya dalam mengelola komunitas keilmuan. Suasana diskusi berlangsung hangat dan interaktif, yang ditandai dengan adanya pertukaran gagasan, berbagai macam praktik, serta pembahasan mengenai peluang kerja sama yang dapat dikembangkan. Kegiatan ini ditutup dengan sesi dokumentasi bersama sebagai penanda bahwa telah terjalin hubungan yang baik antar anggota kelompok studi.
Melalui kegiatan ini, BiOSC berharap jalinan komunikasi antara kedua kelompok studi dapat terus terpelihara dan berkembang menjadi kolaborasi yang bermanfaat, baik bagi para anggotanya maupun bagi kemajuan bidang ilmu tanaman secara lebih luas. [Penulis: BiOSC]
Pada bulan Agustus hingga Oktober telah dilaksanakan serangkaian kegiatan Open Recruitment Senat Mahasiswa 2025, melalui acara Biofest dan Magang Mingguan. Pada tanggal 10 Agustus 2025 telah dilaksanakan Biofest dimana seluruh anggota Senat Mahasiswa berpartisipasi langsung untuk mempromosikan lembaga ini melalui booth dan festival acara. Melalui acara ini, Senat Mahasiswa berkesempatan memperkenalkan seluruh program kerjanya yang dikemas dalam bentuk stand makanan, games, dan lain-lain.
Sepanjang bulan September, juga telah diadakan Magang Mingguan Casema yang diselenggarakan untuk memberikan gambaran mengenai organisasi ini, seluruh kegiatannya, anggotanya, dan tugas-tugas yang akan diterima Casema. Kegiatan ini berlangsung setiap hari Sabtu, 6 September 2025, 13 September 2025, 20 September 2025, dan 27 September 2025. Secara umum, rangkaian ini dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara, diikuti dengan nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya. Acara dilanjutkan dengan sambutan pembuka, diteruskan dengan presentasi materi oleh Kepala Komisi, Badan. Atau Biro yang bersangkutan di hari tersebut. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan games dan kuis.
Diharapkan bahwa seluruh rangkaian Biofest dan Magang Mingguan yang telah dilaksanakan ini dapat digunakan sebagai acuan bagi Casema untuk selanjutnya berdinamika bersama Senat Mahasiswa, tumbuh ikatan antara anggota lembaga, dan menjadi wadah mengekspresikan diri juga minat bagi seluruh anggotanya. Acara ini berakhir pada Minggu, 2 November 2025 ditutup melalui Closing Party. [Penulis: SEMA]
Ayudya Pramesti Langgeng Maharani, mahasiswi Program Studi Biologi Universitas Gadjah Mada, terpilih sebagai salah satu Student Presenter dalam Indonesian Seagrass Symposium 2025, sebuah forum ilmiah nasional yang diselenggarakan pada 28–30 Oktober 2025 di Bali, Indonesia di mana peneliti, praktisi, dan mahasiswa saling berkolaborasi untuk memperkuat riset serta upaya konservasi ekosistem lamun di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Ayudya mempresentasikan penelitiannya berjudul “Integrated Remote Sensing and Field-Based Mapping of Seagrass Habitats to Support Climate-Responsive Coastal Conservation.” Ayudya mengintegrasikan citra satelit resolusi tinggi SPOT-7 dan Sentinel-2 dengan algoritma machine learning seperti Random Forest dan SVM, serta verifikasi lapangan melalui survei GPS-transek untuk menghasilkan peta distribusi lamun yang akurat dengan tingkat akurasi 78% hingga 90%. Penelitian ini memberikan baseline spasial penting bagi pemantauan dinamika habitat lamun serta mendukung kebijakan konservasi pesisir yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Selama di Bali, Ayudya tidak hanya mempresentasikan risetnya, tetapi juga melakukan Field Visit di Pantai Sanur untuk mengamati langsung ekosistem lamun, melakukan pengukuran in situ, serta berdiskusi dengan para praktisi konservasi. Selain itu, Ayudya berpartisipasi dalam Student Training Workshop on Seagrass Blue Carbon Science and Data Applications yang diselenggarakan oleh International Blue Carbon Institute (IBCI), di mana ia memperoleh pelatihan mendalam mengenai konsep blue carbon, analisis data, dan aplikasi ilmiah dalam konservasi pesisir berbasis mitigasi perubahan iklim.
Partisipasi Ayudya dalam symposium menunjukkan komitmen kuatnya dalam pengembangan riset lingkungan, konservasi pesisir, dan penerapan teknologi ilmiah untuk mendukung keberlanjutan ekosistem Indonesia. [Penulis: Ayudya Pramesti Langgeng Maharani]
Pada Sabtu, 18 Oktober 2025, Biology Orchid Study Club (BiOSC) Fakultas Biologi telah menyelenggarakan kegiatan Seminar BiOSC Orchid Sketch 2025 dengan mengangkat tema “From Petals to Paper: Menyulam Keanggunan Anggrek dalam Sketsa”. Seminar ini merupakan bentuk upaya BiOSC dalam meningkatkan keterampilan pembuatan sketsa yang baik dan benar, khususnya pada bunga anggrek. Melalui kegiatan seminar Orchid Sketch ini, diharapkan peserta dapat mengembangkan potensi dan keterampilan dalam sketsa ilmiah melalui penjelasan serta praktik secara langsung dari narasumber terpilih.
Seminar BiOSC Orchid Sketch 2025 terbuka bagi seluruh anggota BiOSC dan mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta keterampilan dari peserta dalam pembuatan sketsa ilmiah menggunakan teknik yang benar sebagai sarana untuk menggambarkan keindahan dan detail morfologi tumbuhan secara ilmiah.
Seminar ini menghadirkan Kak Wayan Nadendra, seorang graphic designer sekaligus botanical artist, sebagai narasumber. Acara berlangsung dari pukul 07.30 hingga 11.15 WIB, diawali dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Orchid Sketch, Nimas Sukma Puspita, dan Ketua BiOSC, Ramadhan Nur Khoiruddin. Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber, sesi diskusi serta praktik langsung pembuatan sketsa ilmiah. Praktik ini menerapkan materi sebelumnya dengan memadukan aspek artistik dan ilmiah.Acara kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi bersama sebagai akhir kegiatan.
Sebagai kelanjutan dari rangkaian kegiatan, BiOSC juga menyelenggarakan Lomba BiOSC Orchid Sketch 2025 yang berlangsung pada 20 Oktober – 6 November 2025. Lomba ini terbuka bagi seluruh anggota BiOSC dan mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Sebanyak 40 karya sketsa dari 36 peserta berhasil dikumpulkan dan dilakukan penjurian oleh Kak Wayan Nadendra, narasumber pada seminar sebelumnya. Berdasarkan hasil penilaian, diperoleh dua peserta dengan tiga hasil karya terbaik, yaitu Muhammad Rafi Al Farid sebagai Juara 1 dan 2 melalui sketsa Nervilia concolor dan Bulbophyllum bukitrayaense, serta Rihma Aisyah sebagai Juara 3 dengan sketsa Dendrobium bigibbum.
Melalui kegiatan Seminar dan Lomba BiOSC Orchid Sketch tahun 2025 dengan tema “From Petals to Paper : Menyulam Keanggunan Anggrek dalam Sketsa“, BiOSC berharap dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan peserta terkait teknik dasar dalam pembuatan sketsa ilmiah yang baik dan benar, sehingga mampu menghasilkan karya sebagai media untuk mengilustrasikan morfologi anggrek sebagai bahan identifikasi anggrek. Selain itu, melalui lomba ini, BiOSC berharap dapat menjadi wadah apresiasi bagi peserta yang memiliki minat dan kemampuan dalam pembuatan sketsa ilmiah. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong semangat peserta untuk terus mengembangkan kreativitas serta ketelitian dalam menggambarkan keindahan anggrek secara ilmiah. [Penulis: BiOSC]





























































