SDG 16 : Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh Pembanguan Berkelanjutan
Talkshow dan Sharing Potmabiogama 2024: Partisipasi Orang Tua dalam Mendukung Mahasiswa Biogama 2024
Yogyakarta, 26 Oktober 2024 – Persatuan Orang Tua Mahasiswa Biologi 2024 (Potmabiogama) bersama Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dengan bangga menggelar acara Talkshow dan Sharing Potmabiogama 2024 dengan tema “Partisipasi Orang Tua dalam Mendukung Mahasiswa Biogama 2024” pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Acara yang berlangsung secara hybrid ini diikuti oleh para orang tua mahasiswa baru angakatan 2024 dan berlangsung dengan penuh antusiasme sejak pukul 07.30 sampai 12.30 WIB.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc.; Ketua Program Studi Sarjana Biologi, Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D.; serta Koordinator Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi, Ibu Emi Dwi Suryanti, S.Si., M.Sc. Dalam sambutannya, Dr. Bambang menyampaikan apresiasi atas peran aktif orang tua dalam mendukung perkembangan akademik dan personal mahasiswa. Beliau juga memaparkan berbagai program unggulan Fakultas Biologi UGM, seperti Program Dual Degree, Student Exchange, International Summer Course, Fast Track Program, serta Buddy Counseling, yang semuanya didukung oleh fasilitas akademik terbaik. Dr. Bambang juga menyoroti kerja sama internasional yang dimiliki Fakultas Biologi UGM dengan 12 negara dan 29 universitas di luar negeri, memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk meraih pengalaman global. Ditambahkan bahwa peran orang tua cukup penting dalam keberhasilan proses akademik, oleh karena itu Fakultas sangat mengharapkan orang tua mahasiswa bisa berperan aktif dalam memantau perkembangan studi anak serta memberikan dorongan yang luas untuk perkembangan anak.
Sesi talkshow dipandu oleh moderator ketua Potmabiogama angkatan 2024 (Dr. drg. Laelia Dwi Anggraini, SpKGA), narasumber pertama yakni Dr.med. dr. Supriyatingsih, M.Kes, Sp.OG., yang berbagi pandangan mengenai Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Mahasiswa. Beliau menekankan pentingnya orang tua untuk mengajarkan pola hidup sehat dan sikap asertif kepada anak. “Di masa remaja, tantangan kesehatan reproduksi cukup besar, dan orang tua berperan penting dalam memberikan dukungan serta pemahaman yang baik kepada anak-anak mereka,” ujar Dr. Supriyatingsih
Narasumber kedua, Dr.paed. Asih Widi Wisudawati, M.Pd., membahas tentang Support Orang Tua dalam Mempertahankan Kesehatan Mental dan Mencegah Depresi Mahasiswa. Beliau mendorong orang tua untuk menyediakan waktu berkualitas, menjalin komunikasi yang baik, dan tidak ragu memberikan pelukan kepada anak. “Kedekatan emosional dan dukungan dari orang tua adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa, terutama dalam menghadapi tantangan perkuliahan,” jelas Dr. Asih.
Acara berlangsung dengan lancar dan mendapat respons positif dari para peserta. Diskusi interaktif dengan orang tua menutup rangkaian acara, yang membahas pentingnya akses pendidikan, keberagaman budaya, dan kolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif. Harapan orang tua mahasiswa angkatan 2024, acara seperti ini dapat dilaksanakan rutin setiap dua bulan sekali sehingga nantinya semakin mempererat sinergi antara orang tua, mahasiswa, dan fakultas.
Pada hari rabu, 23 Oktober 2024, telah dilaksanakan kegiatan Pengenalan Kabiogama dan Sosialisasi Tracer Study bagi Calon Wisudawan/Wisudawati Program Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Periode I Tahun Akademik 2024/2025 yang bertempat di Auditorium Biologi Tropika, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Acara ini diselenggarakan pada pukul 15.00 WIB dan dipandu oleh ibu Ganies Riza Ariastya, S.Si., M.Sc., Ph.D., (dosen di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan), selaku narasumber.
Ibu Ganies membuka sesi materi dengan menyampaikan ucapan selamat dan sukses bagi Calon Wisudawan/Wisudawati yang telah menuntaskan studi pada program Magister dan Doktoral Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Beliau juga mengucapkan selamat karena para peserta calon wisudawan/wati besok akan resmi menjadi bagian dari Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) dan Keluarga Alumni Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (KABIOGAMA) yang merupakan organisasi alumni terbesar di Indonesia.
Beliau memberikan materi mengenai selayang pandang yang terkait dengan Kabiogama. Selayang pandang tersebut berisi berbagai informasi Kabiogama seperti logo kabiogama yang berbentuk gunungan yang melambangkan besar, makmur, dan kuat yang sesuai dengan Kultur Yogyakarta sebagai tempat lahir UGM, semburat warna pelangi yang melambangkan keberagaman latar belakang alumni Fakultas Biologi UGM, serta lambang UGM sebagai tempat berdirinya Kabiogama. Setelah itu, beliau juga menyampaikan Visi dan Misi Kabiogama sebagai wahana siaturahmi antar anggotanya untuk berkarya lebih produktif dalam pengabdiannya untuk pengembangan dan pemberian layanan kepada masyarakat dengan ilmu yang telah didapatkan serta berguna bagi industri biologi yang unggul. Kabiogama juga memiliki Struktur kepengurusan dan Koordinator wilayah di setiap provinsi di Indonesia yang menunjukkan bahwa organisasi ini merupakan organisasi yang berbadan hukum dan disahkan oleh UGM. kemudian, beliau juga menyampaikan mengenai berbagai jenis kegiatan rutin Kabiogama seperti seminar kabiogama, temu dan reuni alumni, serta alumni mengajar. Penyampaian materi selayang pandang diakhiri oleh semboyan Kabiogama yang berbunyi Kabiogama Nyawiji Migunani yang berarti mari kita menjadi satu untuk memberikan manfaat.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian sosialisasi mengenai tracer study Universitas Gadjah Mada yang berada dibawah Direktorat Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional. Beliau menyampaiakan bahwa satu tahun kedepan, pihak fakultas akan menghubungi kembali wisudawan/wati untuk mengisi Tracer Study. Tujuan Tracer Study yaitu sebagai perbaikan kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, menggali informasi dari alumni mengenai perkembangan kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja untuk bahan perbaikan sistem pembelajaran, menginventarisasi kemanfaatan yang diperoleh alumni selama menempuh pendidikan di UGM, melakukan penelusuran tempat kerja, bidang kerja, waktu tunggu memperoleh pekerjaan dari alumni untuk membangun jejaring, memperoleh informasi mengenai kesiapan kerja lulusan sesuai target Indikator Kinerja Utama (IKU) I, memberikan umpan balik bagi pengembangan Perguruan Tinggi. Beliau juga menyampaikan mengenai reputasi UGM di pemeringkatan dunia Tahun 2023 yaitu Peringkat 231 QS World University Rankings, Peringkat 1 Indonesia, Peringkat 34 UI Green Metric, dan 150 Besar QS World university Rankings. Selanjutnya disampaikan tentang Panduan Capaian IKU I dan mekanisme pengisian Tracer Study UGM 2024. Prosedur atau mekanisme pengisian tracer study UGM meliputi perubahan simaster mahasiswa menjadi simaster alumni yang berisi berbagai informasi. [Penulis: Ni’ma Ainul Fuadi Nurkhalis (23/529418/PBI/01984) – KMP]
Bogor, 23 Oktober 2024 – Telah dilaksanakan Konsultasi Publik terkait Pengusulan Penetapan Kembali Status Perlindungan Biota Perairan yang Tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor P.106 Tahun 2018. Acara ini diadakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Hotel Luminor, Bogor, dengan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, ahli, serta perwakilan dari lembaga terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas pemindahan kewenangan pengelolaan satwa yang dilindungi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dalam pertemuan ini, Dr. Amir Hamidy, M.Sc., Direktur SKIKH (Sekretariat Konservasi dan Inovasi Kehidupan Hewan), dan Ir. Pingkan Katharina Roeroe, M.Si., Ketua Tim Kerja Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan, Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Dirjen PRL KKP yang bertindak sebagai pemateri utama, memaparkan pentingnya peninjauan ulang status perlindungan biota perairan di Indonesia. Materi ini mencakup kebijakan perlindungan yang sesuai dengan perkembangan hukum serta tuntutan konservasi terkini terutama berdasarkan Undang Undang No. 32 tahun 2024 yang merupakan perubahan dari UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Salah satu poin utama yang dibahas adalah perpindahan kewenangan pengelolaan satwa dilindungi dari KLHK ke KKP. Berbagai pihak yang hadir menyampaikan pandangan dan masukan untuk mendukung proses ini agar berjalan efektif. Perwakilan dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Rury Eprilurahman, memberikan masukan penting terkait urgensi pengenalan jenis biota yang jelas dalam dokumen negara serta manajemen yang baik saat perpindahan kewenangan antar kementerian. Ia menekankan bahwa identifikasi yang akurat dan pengelolaan yang berkelanjutan sangat krusial dalam melindungi mamalia air dan reptil air yang masuk dalam kategori satwa dilindungi.
Pertemuan ini diakhiri dengan penetapan berita acara sebagai kesepakatan forum. Kesepakatan ini mencakup berbagai poin penting yang akan menjadi acuan dalam pembahasan lebih lanjut terkait pemindahan kewenangan dan pengelolaan satwa dilindungi.
Acara ini menunjukkan komitmen kuat dari berbagai pihak dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan perairan di Indonesia, dengan memastikan perlindungan biota air yang dilindungi tetap terjaga sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Kegiatan Konsultasi Publik terkait Pengusulan Penetapan Kembali Status Perlindungan Biota Perairan mencakup beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain: SDG 14: Kehidupan Bawah Air (Life Below Water), SDG 15: Kehidupan di Darat (Life on Land), SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim (Climate Action), SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh (Peace, Justice, and Strong Institutions), dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals).
Melalui kegiatan ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mencapai SDGs yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.