• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
  • SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
  • hal. 3
Arsip:

SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Amanda’ dalam Budi Daya Tanaman Pekarangan

Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 23 Juni 2025

Pemanfaatan pekarangan untuk budi daya tanaman fungsional yang bernilai ekonomi dapat mendukung penguatan kemandirian berwirausaha.  Dalam rangkaian kegiatan PKM-MBKM Tahun 2025 dengan Kelompok Wanita Tani Amanda sebagai mitra telah dilaksanakan pelatihan dan pendampingan budi daya tanaman pekarangan pada hari Sabtu, 14 Juni 2025 di Padukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim PKM-MBKM UGM ini diketuai oleh Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. dengan anggota mahasiswa Fakultas Biologi UGM, yaitu Jovanka, Khansa Fauziah Rachman, Samantha Sonya Putri, dan Dhea Amelia menyampaikan materi dan praktik tentang cara pengecambahan, pindah tanam, serta perawatan tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L.), telang (Clitoria ternatea L.), jahe (Zingiber officinale Roscoe), dan serai (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf).


Budidaya rosella, telang, jahe, dan serai dilakukan dalam beberapa tahap. Pada rosella dan telang, dilakukan pemilihan biji dengan cara perendaman menggunakan air dan diambil biji yang tenggelam. Biji yang tenggelam di masukkan ke dalam tray semai yang berisikan media tanam dan di lakukan penyiraman setiap hari. Setelah biji berkecambah kurang lebih selama 1-2 minggu dan batang utama sudah kuat, tanaman dipindahkan dalam polybag ukuran 25×25 yang berisikan media tanam. Penyiraman dilakukan setiap hari dan pemupukan 2 minggu sekali dengan NPK yang dilarutkan dengan air. Proses budidaya jahe dilakukan dengan pemilihan rimpang jahe yang memiliki kualitas baik dan dibersihkan dari sisa tanah yang menempel. Jahe dimasukkan kedalam wadah yang berisi kain basah dan ditutup dengan kain basah lainnya. Proses ini dilakukan hingga muncul tunas pada rimpang (kurang lebih selama 2 minggu) dan dilanjutkan dengan proses penanaman pada polybag ukuran besar, yaitu 35×35 yang berisi media tanam. Sementara itu pada serai, proses awal yang dilakukan adalah pemangkasan daun bagian atas dan perendaman serai di dalam air hingga tumbuh akar. Proses ini berlangsung kurang lebih 1 minggu dan dilanjutkan dengan pemindahan serai di polybag ukuran 35×35 dengan isi media tanam. Pada serai dan jahe dilakukan penyiraman setiap hari dan pemupukan seminggu sekali dengan NPK yang dilarutkan dengan air.

Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari anggota Kelompok Wanita Tani Amanda yang antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, mulai dari penyampaian materi hingga praktik langsung. Antusiasme ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi, serta keaktifan peserta saat mencoba melakukan teknik perkecambahan dan pindah tanam secara mandiri. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi yang mempererat hubungan antara tim pelaksana dan masyarakat mitra, menciptakan suasana kolaboratif dan saling mendukung (SDG 17). Melalui pendekatan yang partisipatif dan aplikatif, diharapkan kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga mampu membangun kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan secara produktif dengan budidaya tanaman yang bernilai jual tinggi di pasaran untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan komunitas secara berkelanjutan (SDG 8).

Dosen Fakultas Biologi UGM Ikuti Pelatihan Kepemimpinan dan Fundraising Konservasi Berskala Regional

Rilis Berita Senin, 23 Juni 2025

Bogor, 20 Juni 2025 — Mukhlish Jamal Musa Holle, dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, turut serta dalam pelatihan bertajuk CLP & Rufford Training: Leadership & Fundraising for Conservation yang diselenggarakan pada 16–20 Juni 2025 di Novotel Hotel and Resort, Bogor. Kegiatan ini diinisiasi atas dukungan dari Conservation Leadership Program (CLP) dan Rufford Foundation, dengan tujuan memperkuat kapasitas para konservasionis muda di kawasan Asia Tenggara dalam aspek kepemimpinan dan penggalangan dana. Sebanyak 20 peserta dari enam negara—Indonesia, Filipina, Laos, Kamboja, Thailand, dan Vietnam—mengikuti pelatihan ini.


Pelatihan difasilitasi oleh dua coach profesional bersertifikasi, yaitu Sarilani Wirawan, M.Si., ACC, ACTC dan Sylvina Savitri, PCC, yang memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan kepemimpinan serta latar belakang di bidang konservasi. Berbagai materi strategis disampaikan selama pelatihan, antara lain: Prinsip dan kualitas kepemimpinan efektif, model dan gaya kepemimpinan pribadi, inklusivitas dalam konservasi, analisis dan pengambilan Keputusan, penelitian donor dan manajemen hubungan dengan donor, serta teknik elevator pitch untuk komunikasi proyek secara ringkas dan menarik.

Selain sesi di dalam ruangan, peserta juga melakukan kunjungan lapangan ke Kebun Raya Bogor, yang menjadi lokasi refleksi keterampilan percakapan dan mendengarkan aktif. Dalam kunjungan tersebut, peserta mendapat kesempatan berdialog langsung dengan Rahayu Oktaviani, konservasionis primata asal Indonesia yang meraih penghargaan Whitley Fund for Nature 2025, dan berbagi pengalaman mulai dari mendapatkan hibah Rufford hingga pencapaian internasionalnya.

Dalam refleksinya, Eleanor selaku CLP Programme Officer dari Fauna & Flora menyampaikan, “Kemarin kami menghabiskan waktu seharian di Kebun Raya Bogor untuk merenungkan keterampilan percakapan yang memberdayakan dan mendengarkan secara aktif, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik menggunakan pendekatan model tumbuh. Para peserta menghabiskan sebagian besar hari secara berpasangan untuk berbincang satu sama lain menggunakan pendekatan ini.”

Mukhlish Jamal menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan manfaat tidak hanya dalam konteks pengelolaan proyek konservasi, tetapi juga dalam pengembangan diri secara menyeluruh sebagai seorang pemimpin dan individu. Pelatihan ini menjadi wadah penting untuk membangun jaringan lintas negara sekaligus memperkuat kapasitas generasi muda konservasionis dalam menghadapi tantangan pelestarian keanekaragaman hayati di kawasan Asia Tenggara.

Kembali ke Almamater: Genza Education Siap Dukung Kolaborasi Edukasi dan Lustrum XIV Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

Rilis Berita Jumat, 20 Juni 2025

Yogyakarta, 20 Juni 2025 — Dalam upaya memperkuat sinergi dalam bidang edukasi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pertemuan kerja sama dengan PT Genza Edukasi Indonesia pada Kamis, 19 Juni 2025. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi ini menjadi momentum penting dalam membangun kolaborasi untuk mendukung pengembangan potensi siswa di bidang biologi.


Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur Utama PT Genza Edukasi Indonesia, M. Syamsul Maarif, dan Direktur Marketing & IT PT Genza Edukasi Indonesia, Agung Supriyawan. Dari pihak Fakultas Biologi UGM, turut hadir Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Ketua Lustrum XIV Fakultas Biologi UGM, Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D., Ketua Tim Kerja Bidang Administrasi, Keuangan dan Umum, Titin Fauziah, S.E., MBA., serta Annisa Mawarni, S.Si.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan penuh semangat kolaboratif, dibahas sejumlah poin kerja sama penting antara Fakultas Biologi UGM dan Genza Education. Beberapa di antaranya meliputi pelaksanaan Genza Olympiad, dukungan penyediaan juri lomba, pelaksanaan kegiatan “Road to UGM” dalam bentuk kunjungan siswa ke Fakultas Biologi, serta dukungan materi publikasi yang edukatif untuk siswa-siswa sekolah.

Selain bentuk kerja sama programatik, Genza Education juga menyampaikan komitmennya untuk memberikan kontribusi dana dalam mendukung pelaksanaan Lustrum XIV Fakultas Biologi UGM yang akan diselenggarakan pada tahun ini. Donasi ini merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi alumni, mengingat M. Syamsul Maarif selaku Direktur Utama Genza Education merupakan alumnus Fakultas Biologi UGM angkatan 1994.

Prof. Budi Setiadi Daryono menyambut baik inisiatif kerja sama ini. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Genza Education, khususnya dalam rangka Lustrum XIV dan upaya memperkenalkan Biologi UGM lebih luas kepada generasi muda. Ini menjadi bukti nyata kontribusi alumni dalam memajukan almamater,” ujar beliau.

Kerja sama ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang berkelanjutan, sekaligus menjadi inspirasi bagi alumni dan mitra lainnya untuk turut serta dalam mendukung pengembangan pendidikan bersama Fakultas Biologi UGM.

Mahasiswa Magister Asal Belanda Selesaikan Program Magang Penelitian di Fakultas Biologi UGM

Rilis Berita Jumat, 20 Juni 2025

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja selesai menyelenggarakan program magang bersama Jens van Bijsterveld, seorang mahasiswa magister dari Leiden Institute of Advanced Computer Science (LIACS), Belanda. Selama lima bulan terakhir, Jens terlibat dalam penelitian akademik yang berfokus pada sekuensing genom, perakitan, dan anotasi genom ikan lokal Rasbora lateristriata dari wilayah Yogyakarta.


Selama program magangnya, Jens dibimbing oleh tim pembimbing internasional dan nasional yang terdiri dari Prof. Dr. Fons Verbeek (Leiden University), Prof. Dr. Herman P. Spaink (Leiden University), Prof. Dr. Bambang Retnoaji (Fakultas Biologi UGM), dan Dr. Luthfi Nurhidayat (Fakultas Biologi UGM).

Di usianya yang baru 22 tahun, Jens telah menunjukkan antusiasme yang besar terhadap bioinformatika dan dunia riset. Perjalanan Jens ke UGM bisa dikatakan cukup unik dan beruntung—berawal dari percakapan dengan Prof. Verbeek mengenai keinginan melakukan tesis di luar negeri, hingga akhirnya diarahkan ke Yogyakarta melalui koneksi Prof. Spaink. “Seperti yang saya bilang, saya benar-benar beruntung,” ungkap Jens.

Dalam kegiatan magangnya, Jens terlibat langsung dalam proyek penyusunan genom referensi untuk Rasbora lateristriata. Ia merasa pengalaman ini sangat berharga karena memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang selama ini dipelajari dalam konteks nyata. “Setelah belajar banyak teori mengenai sekuensing genom dan algoritma perakitannya, saya sangat menikmati bisa menerapkannya langsung di sini,” jelasnya.

Menurut Jens, magang ini memperkuat kecintaannya terhadap riset ilmiah. “Saya sudah tahu saya menyukai penelitian di Leiden, tapi pengalaman di UGM semakin memperjelas bahwa saya mencintai proses ilmiah itu sendiri, di mana pun itu dilakukan,” katanya. Ia juga mengakui pentingnya pengalaman internasional dalam dunia akademik yang semakin global.

Selain mengembangkan keterampilan dalam bioinformatika, Jens juga belajar banyak hal lain selama tinggal di Yogyakarta—termasuk mengendarai motor di lalu lintas kota yang padat. “Tanpa bercanda, saya rasa kemampuan paling berguna yang saya pelajari di sini adalah menyesuaikan diri dengan jadwal yang fleksibel,” ujarnya. Ia bahkan sempat belajar membuat perhiasan!

Selama di Fakultas Biologi UGM, Jens merasa sangat diterima. “Saya sangat menyukai semua orang di sini. Tidak ada keluhan,” katanya dengan penuh antusias. Meskipun awalnya merasa asing dengan kondisi lingkungan yang berbeda, ia akhirnya mampu menyesuaikan diri dan menikmati keunikan kota Yogyakarta, termasuk ragam kafe dan restoran yang menarik.

Jens juga sangat menikmati pengalaman budaya dan sosial selama di Indonesia. “Saya sangat suka makanannya—terutama lotek dan tahu goreng dari Luthfi,” candanya. Salah satu momen favoritnya adalah perjalanan motor ke pantai, di mana ia bisa menyaksikan langsung kehidupan masyarakat Jawa sepanjang jalan.

Menjelang akhir masa magangnya, Jens mengenang interaksi hangat dengan masyarakat dan rekan-rekannya di UGM. “Saya akan sangat merindukan semua orang di sini. Mereka sangat baik dan membantu,” ujarnya. Ia merekomendasikan mahasiswa internasional lain untuk mencoba pengalaman magang di Indonesia, seraya mengingatkan pentingnya kesiapan terhadap perbedaan budaya. “Pengalamannya luar biasa, tapi butuh waktu untuk beradaptasi.”

Fakultas Biologi UGM merasa bangga telah menjadi bagian dari perjalanan akademik Jens, dan berharap kolaborasi internasional seperti ini dapat terus berkembang di masa mendatang.

[PkM-MBKM 2025] Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran dan TOGA dalam Polybag di Dusun Geger, Seloharjo, Pundong, Bantul

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Kamis, 19 Juni 2025

Pada Hari Ahad, tanggal 15 Juni 2025 Tim Pengabdian kepada Masyarakat dalam Skema Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (PkM-MBKM) yang menamakan dirinya “Greenfinity” berkunjung ke Padukuhan Geger, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Mitra Kegiatan untuk menyelenggarakan Program Periode I yang bertajuk “Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dalam Polybag“. Tim Greenfinity diketuai oleh Ibu Dr. Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. dan beranggotakan sembilan mahasiswa/i Fakultas Biologi UGM yang terdiri atas: Natansa Adi Sukma, Rima Arvisya Natania Putri, Muhamad Ridho Arum Ndalu, Gafra Favian Ratmoro, Adinda Annisa Diva Pratiwi, Achmad Aththariq Firmansyah, Izdihar Al Dzahabiyyah, Erwinda Dwi Chofifah, dan Amira Vida Desyana.


Peserta pelatihan adalah perwakilan ibu-ibu PKK dari empat Rukun Tetangga (RT) yang terdapat di Padukuhan Geger.  Acara yang bertempat di Balai Padukuhan Geger dimulai dengan presensi (Winda dan Amira). Dari 40 undangan, hadir sebanyak 25 orang atau 62,5%. Ketidakhadiran disebabkan ada kegiatan mendadak yang berbarengan dan beberapa datang terlambat (langsung bergabung saat praktik di kebun sehingga melewatkan presensi). Acara dibuka oleh MC (Ridho) dilanjutkan sambutan oleh Dosen Pembimbing (Ibu Laksmindra), dan pematerian tentang Tanaman Sayuran (Gafra) dan TOGA (Rima). Materi mencakup pengenalan jenis-jenis tanaman yang akan dibudidayakan, manfaatnya bagi kesehatan keluarga dan ketahanan pangan desa, serta metode budidaya dalam polybag. Metode polybag dipilih karena kondisi tanah di Dusun Geger yang kurang mendukung untuk penanaman secara langsung di lahan. Untuk itu, pada Periode II Tim Greenfinity akan melakukan rekayasa untuk meningkatkan kualitas tanah menggunakan kompos yang dikemas dalam bentuk pelatihan untuk pemuda karang taruna setempat.

Sebelum pematerian dilakukan foto bersama untuk dokumentasi, dilanjutkan dengan survey terkait pengetahuan dan pengalaman warga terkait budidaya tanaman sayuran dan TOGA (Izdihar dan Amira). Meskipun sebagian besar warga mengaku telah memiliki pengalaman sebelumnya, namun mereka belum puas dengan hasil yang diperoleh. Oleh karena itu mereka sangat antusias untuk belajar bersama Tim Greenfinity dengan harapan memperoleh hasil yang maksimal. Usai pematerian dilakukan diskusi dan tanya jawab kemudian dilanjutkan dengan praktik di lahan yang telah disiapkan, yaitu di belakang Balai Dusun Geger.

Kegiatan praktik dimulai dengan kerja bakti gotong royong membersihkan area dari tanaman liar yang rimbun menutupi lahan. Setelah itu warga dikelompokkan menjadi empat sesuai RT masing-masing. Setiap RT didampingi oleh dua mahasiswa/i: RT 1 (Adinda dan Winda), RT 2 (Rima dan Ridho), RT 3 (Izdihar dan Natansa), RT 4 (Amira dan Gafra). Meskipun cuaca cukup terik, namun ibu-ibu sangat bersemangat mulai dari mengemas media tanam dalam polybag, menyemai benih, menanam bibit, hingga menyiram sembari bercanda dan bersahut-sahutan menciptakan suasana yang guyub, akrab tanpa sekat. Salah satu antusiasme ditunjukkan dengan secara alami mereka berlomba menata dan menghias lokasi masing-masing serta berupaya supaya tanaman mereka tumbuh paling baik.

Setelah menyelesaikan tugas praktik, peserta kembali ke Balai Dusun untuk beristirahat dan menikmati makan siang prasmanan yang disediakan oleh Dusun Geger. Sambil bersantai, Tim meminta kesan dan pesan dari perwakilan RT. Keempat RT merasa sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan karena mendapat ilmu baru. Selain memanfaatkan lahan di Balai Dusun, mereka juga akan mempraktikkan di pekarangan rumah masing-masing dengan harapan jika tanaman dapat tumbuh baik maka akan mengurangi biaya belanja sehari-hari. Mereka juga menantikan kegiatan pelatihan selanjutnya.

Di penghujung acara, Bapak Muhammad Nandar Wicaksono selaku Kepala Dusun Geger memberikan sambutannya. Beliau menyatakan sangat berbahagia dengan kegiatan Tim Greenfinity dan berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Fakultas Biologi UGM untuk kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Kepada Ibu Laksmindra beliau menyampaikan beberapa potensi sumber daya alam hayati, potensi wisata, dan keterampilan warga yang dapat dikembangkan melalui kegiatan wirausaha untuk menunjang perekonomian dan ketahanan pangan di Dusun Geger. Hal ini selaras dengan beberapa tujuan SDGs (Sustainable Development Goals), yaitu: SDG 2 (Tanpa kelaparan), SDG 3 (Kehidupan sehat dan sejahtera), SDG 4 (Pendidikan berkualitas), SDG 5 (Kesetaraan gender), SDG 12 (Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), SDG 15 (Ekosistem daratan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk mencapai tujuan).

TAGS

  • SDG 2: Zero Hunger
  • SDG 3: Good Health and Well-being
  • SDG 4: Quality Education
  • SDG 5: Gender Equality
  • SDG 12: Responsible Consumption and Production
  • SDG 15: Life on Land
  • SDG 17: Partnerships for the Goals

Mendukung Pertanian Berkelanjutan, Tim MBKM Biofermed Tanam Krisan dan Aplikasikan Biofertilizer-Asam Humat di Lumbung Mataraman Kedungpoh

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 19 Juni 2025

Gunungkidul, Jumat (30/5) bertempat di Green House Kedungpoh, mahasiswa MBKM Penelitian yang dibimbing oleh Dr. Dwi Umi SiswantiS.Si., M.Sc melakukan penanaman tiga varietas bibit krisan sekaligus aplikasi biofertilizer dan asam humat pada lahan. Penanaman bibit krisan tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan yang diusung oleh program MBKM dengan judul Eskalasi biofertilizer sebagai agen bioremediasi residu insektisida organofosfat pada tanaman krisan (Chrysanthemum L.). Kegiatan ini tidak hanya sekadar pemanfaatan lahan Green House, tetapi juga memiliki tujuan penelitian, yakni untuk mengkaji respons tanaman krisan terhadap residu insektisida organofosfat yang sering digunakan dalam praktik pertanian. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya belajar tentang teknik penanaman dan perawatan tanaman krisan, tetapi juga turut serta dalam riset yang berkaitan dengan pengaruh residu insektisida terhadap tanaman seperti respons fisiologis dan anatomisnya.

Sebelum dilakukan penanaman  tiga varietas krisan, lahan diaplikasikan biofertilizer  berbahan urin sapi dan asam humat yang berasal dari limbah tambang batubara. Kedua jenis pupuk organik ini diuji kemanfaatannya untuk penurunan residu insektisida organofosfat pada tanaman krisan di lahan marginal Gunungkidul. Tim Biofermed secara periodik mengukur parameter pertumbuhan, parameter lingkungan dan di akhir fase vegetatif akan dilakukan pengukuran kandungan residu insektisida organofosfat, kandungan enzim antioksidan dan parameter anatomis.

Penanaman bibit dilakukan oleh empat mahasiswa Biologi UGM yang terdiri dari Ahmad Aris Budi Rohman, Delia Sawanda Syarifatullah, Regina Nilamsari, dan Zahra Afriani. Sesuai dengan tema MBKM yang diangkat, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis respons tanaman krisan terhadap residu insektisida organofosfat pada media tanam pasca aplikasi biofertilizer. Residu ini diketahui memiliki sifat toksik dan dapat mempengaruhi pertumbuhan serta kualitas tanaman krisan organik yang akan digunakan sebagai bahan baku diversifikasi pangan khas Kedungpoh, Gunungkidul. “Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tingkat keamanan penggunaan insektisida dalam budidaya krisan”, ungkap Siswanti saat mendampingi mahasiswa.

Kegiatan penelitian sekaligus sebagai demplot percontohan krisan organik di Lumbung Mataraman Kedungpoh Gunungkidul ini merupakan perwujudan SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan), SDGs 2 (Tanpa Kelaparan), SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab) dan SDGs 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (DUS)

Mengikuti Jejak L.B. Holthuis, Dosen Fakultas Biologi UGM Deskripsikan Tujuh Spesies Lobster Air Tawar Endemik Papua

Rilis Berita Senin, 16 Juni 2025

Di tengah hamparan hutan hujan Papua yang masih alami, tersembunyi kekayaan hayati yang belum sepenuhnya terungkap. Bagi para peneliti krustasea, perairan sungai dan danau di pulau ini adalah harta karun ilmiah yang terus memanggil untuk dieksplorasi.


Lebih dari 50 tahun setelah maestro biologi krustasea dunia, Lipke Bijdeley Holthuis (1921 – 2008), menggambarkan puluhan spesies lobster air tawar di berbagai belahan dunia, tim peneliti masa kini kembali melanjutkan pencarian itu.

Dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan secara online di jurnal Arthropoda (MDPI) pada 6 Juni 2025, peneliti Christian Lukhaup (Peneliti Independen – Jerman), Rury Eprilurahman (Universitas Gadjah Mada – Indonesia), dan Thomas von Rintelen (Museum für Naturkunde, Berlin – Jerman) berhasil mendeskripsikan tujuh spesies baru lobster air tawar dari genus Cherax yang seluruhnya endemik di kawasan perairan Papua Barat.

Papua memiliki keanekaragaman lobster air tawar terbesar di dunia untuk familia Parastacidae, tapi ironisnya, masih banyak yang belum terdeskripsikan secara ilmiah. Tim peneliti memiliki tujuan memperkuat dasar taksonomi yang valid, sekaligus mendorong perlindungan bagi spesies-spesies ini yang makin rentan, terutama di Tengah ancaman di berbagai bidang.

Temuan Baru dari Sungai-Sungai Tersembunyi Papua

Ketujuh spesies baru yang berhasil dideskripsikan masing-masing berasal dari wilayah yang berbeda di Papua Barat:

  1. Cherax veritas — Pulau Misool, Raja Ampat
  2. Cherax arguni and Cherax kaimana — Wilayah Kaimana Utara
  3. Cherax nigli — Wilayah Kaimana Selatan
  4. Cherax bomberai — Fakfak
  5. Cherax farhadii and Cherax doberai — Teluk Bintuni

Setiap spesies memperlihatkan ciri morfologi yang unik. Mulai dari bentuk capit (chelae) yang beragam, panjang dan bentuk rostrum (moncong), perbedaan warna tubuh yang mencolok, hingga proporsi tubuh secara keseluruhan.

“Spesies-spesies ini dapat dengan jelas dibedakan satu sama lain, baik secara morfologi maupun genetik,” tulis tim peneliti dalam publikasinya.

DNA Mengungkap Garis Keturunan

Untuk memperkuat temuan, tim juga melakukan analisis DNA mitokondria menggunakan fragmen 16S.

Hasil analisis menunjukkan bahwa ketujuh spesies baru memiliki garis keturunan genetik yang jelas terpisah, mendukung keabsahan deskripsi sebagai spesies yang berbeda.

Hal ini menjadi penting, karena secara visual kadang ada spesies yang tampak mirip. Tanpa analisis molekuler, kita berisiko salah menafsirkan hubungan antar spesies. Dengan pendekatan kombinasi morfologi klasik dan genetika molekuler, tim peneliti memastikan bahwa penamaan spesies dilakukan secara ilmiah dan bertanggung jawab.

Perdagangan Lobster Hias Jadi Pintu Masuk Penelitian

Salah satu sisi menarik dari studi ini adalah bagaimana sebagian spesimen justru diperoleh dari jalur perdagangan lobster hias.

Banyak spesimen yang pertama kali muncul di pasar hobi akuarium di Eropa atau Jakarta. Mulai dari situ, tim melacak asal-usulnya, mencari kontak di Papua, hingga akhirnya bisa mendapatkan informasi habitat alaminya.

Meskipun bukan cara ideal, jalur ini kadang menjadi petunjuk awal bagi peneliti tentang keberadaan spesies yang belum tercatat secara formal. Namun, tim peneliti menegaskan bahwa proses pengambilan data di lapangan dilakukan secara beretika dan sesuai izin konservasi yang berlaku.

Penting untuk Konservasi Air Tawar Papua

Penemuan ini tidak hanya penting dari sisi ilmu taksonomi, tetapi juga memiliki implikasi konservasi yang signifikan.

Papua Barat merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati air tawar dunia. Namun, ekosistem air tawar di kawasan ini menghadapi ancaman dari:

  • deforestasi,
  • aktivitas pertambangan,
  • pembangunan infrastruktur, dan
  • perdagangan spesies liar.

Dengan memperkuat basis data spesies, temuan ini diharapkan bisa membantu perencanaan konservasi yang lebih tepat.

Rury menyampaikan, “Kalau kita tidak tahu spesies apa yang ada di suatu wilayah, bagaimana kita bisa melindunginya?”

“Dengan pengetahuan ini, kita bisa mendorong pengelolaan habitat yang lebih berkelanjutan.”

Masih Banyak yang Belum Terungkap

Meski tujuh spesies baru telah berhasil dideskripsikan, para peneliti meyakini bahwa daftar keanekaragaman Cherax Papua masih jauh dari lengkap.

Rury menyatakan bahwa Papua itu luar biasa luas. Banyak sungai, danau, dan sistem gua yang belum pernah diteliti. “Di masa depan, saya yakin kita akan menemukan lebih banyak spesies baru.” tambahnya.

Penelitian sebelumnya oleh tim yang sama juga telah mendeskripsikan spesies lain seperti:

  • Cherax warsamsonicus (2017)
  • Cherax alyciae dan Cherax mosessalossa (2018)
  • Cherax wagenknechtae (2022)
  • Cherax rayko dan Cherax phing (2024)

Hal ini memperkuat posisi Papua sebagai hotspot global untuk keanekaragaman lobster air tawar.

Jejak Holthuis yang Terus Dilanjutkan

Sejak Holthuis mempelopori studi lobster air tawar dunia di pertengahan abad ke-20, perkembangan teknologi seperti Next Generation Sequencing (NGS) dan kemajuan dalam sistematika molekuler memungkinkan ilmuwan masa kini untuk melihat detail yang dulu tidak terlihat.

Namun, lapangan tetap menjadi kunci.

“Tidak ada pengganti untuk eksplorasi langsung di alam,” ujar Rury.
“Papua masih menyimpan banyak misteri, dan kami baru menyentuh permukaannya.”

Dengan kombinasi kerja lapangan, kolaborasi global, dan pendekatan ilmiah yang ketat, para peneliti masa kini — mengikuti jejak L.B. Holthuis — terus membuka lembaran baru dalam pemahaman kita tentang kekayaan hayati air tawar Indonesia.

Penemuan tujuh spesies lobster air tawar endemik baru di Papua mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 15 (Kehidupan di Darat) dengan berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati dan menyoroti pentingnya ekosistem air tawar. Penelitian ini juga sejalan dengan SDG 14 (Kehidupan di Bawah Air) melalui perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati perairan darat, serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dengan menyediakan data dasar yang penting untuk menilai kerentanan ekosistem terhadap perubahan iklim. Selain itu, studi ini mencerminkan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui penerapan metode ilmiah modern dalam taksonomi, dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara peneliti internasional dan institusi lokal.

Referensi:

Lukhaup C., Eprilurahman R., von Rintelen T. (2025). Seven New Species of Crayfish of the Genus Cherax (Crustacea, Decapoda, Parastacidae) from Western New Guinea, Indonesia Arthropoda 3(2):10. https://www.mdpi.com/2813-3323/3/2/10

Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Aisyiyah Berkah Lumintu Sebagai Desa Binaan Fakultas Biologi UGM Untuk Mensukseskan Gerakan Lumbung Hidup

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 12 Juni 2025

Bertempat di rumah Ibu Dyah Retno di Trunojayan Kotagede Yogyakarta, pada Minggu, 8 Juni 2025 telah berlangsung pertemuan dalam upaya konsolidasi sekaligus evaluasi kegiatan pengabdian yang telah dilakukan sejak bulan September 2024. Evaluasi dan perencanaan kegiatan ke depan sebagai bentuk memperdalam dan pengkayaan pengetahuan, juga sebagai kegiatan yang dapat memberikan pertambahan nilai ekonomi bagi keluarga. Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua ‘Aisyiyah Ibu Siti Hamidah , yang didampingi oleh Ketua KWT ibu Masrurotun Pujiastuti beserta pengurus, ibu Dyah Retno, ibu Yuliana  Noor Azizah, Ibu Sri Lestari , dan Ibu Sri Sulandari, dan dari fakultas Biologi UGM adalah ibu Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E, M.Biomed.

KWT ‘AISYIYAH Berkah Lumintu telah berdiri sejak Agustus 2024, dan sampai saat ini telah menunjukkan prestasinya, yaitu sebagai Juara I di tingkat Kota Yogyakarta, Juara II Tingkat Provinsi DIY, dan Juara Harapan I di Tingkat Nasional sebagai “Gerakan Lumbung Hidup” berdasarkan hasil penjurian yang dilaksanakan oleh Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Sebagai lumbung hidup, saat ini telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bernilai jual, seperti stick dan pie Labu. Selain itu, KWT ini juga menginisiasi pemanfaatan lahan kosong, pekarangan dan halaman untuk penanaman sayur dan TOGA yang dapat dimanfaatkan keseharian terutama oleh anggotanya. Selanjutnya, KWT juga telah melakukan inovasi olah limbah organik menjadi pupuk cair, pembuatan rumah bibit untuk keberlanjutan ketersediaan sayur, buah, serta TOGA.

Pendampingan sebagai bentuk pembinaan akan terus berlanjut seiring dengan kebutuhan Masyarakat untuk hidup sehat. Pendampingan yang dilakukan seperti, pembuatan kemasan produk yang higienis dan bernilai jual, penanaman dan optimalisai manfaat TOGA, pemanfaatan bahan alam/ minyak atsiri untuk aroma terapi dan sekaligus pengusir nyamuk atau serangga lain yang merugikan.

Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs: (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (11) Kota dan Permukiman yang berkelanjutan, dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Buah labu dibuat kue enak rasanya,

Jangan lupa untuk mencicipinya,

KTW berkah lumintu terus berkarya,

Bersinergi untuk hidup sehat dan sejahtera.

Idul Adha 1446 H: KORPAGAMA Fakultas Biologi UGM Selenggarakan Penyembelihan Hewan Qurban

Rilis Berita Selasa, 10 Juni 2025

Yogyakarta, 9 Juni 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H, KORPAGAMA (Korps Pegawai Gadjah Mada) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan kegiatan penyembelihan hewan qurban sebagai bagian dari agenda tahunan yang sarat makna dan nilai sosial. Kegiatan ini berlangsung pada hari terakhir tasyrik, yaitu Senin, 13 Dzulhijjah 1446 H atau 9 Juni 2025 M, bertempat di Halaman Utara Laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan Fakultas Biologi UGM.


Kegiatan penyembelihan ini dilaksanakan oleh panitia yang diketuai oleh Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si., dengan dukungan penuh yang melibatkan unsur dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dari Jamaah Mahasiswa Muslim Biologi (JMMB) Fakultas Biologi UGM.

“Kegiatan ini bukan hanya wujud ketaatan kepada Allah SWT, tetapi juga menjadi momentum mempererat solidaritas sosial, memperluas kebermanfaatan, dan memperkokoh semangat gotong royong dalam bingkai kebhinekaan,” ungkap Dr. Wiko Arif Wibowo.

Tahun ini, Fakultas Biologi menerima dan menyembelih dua ekor sapi dan dua ekor kambing berikut adalah nama Shohibul qurban sapi pertama tahun ini, yaitu Prof. Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D., Prof. Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc., Prof. Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc.,  Azmi Ginandri Setiadi, Prof. Dr. rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si., Dr. Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc., dan Cahya Kurnia Fusianto bin Ari Indrianto. Shohibul qurban sapi kedua yaitu atas nama Prieta Opikasari binti Ari Indrianto, Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D., Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U., Muhammad Agus Saragih (Alm), Azka Sinatrya, Emi Dwi Suryanti, S.Si., M.Sc., Ibu Sri Wahyu Widati binti Wiryodiharjo (Almh). Sedangkan untuk Shohibul qurban dua ekor kambing yaitu atas nama Aries Bagus Sasongko, S.Si., M.Biotech. (a.n Keluarga Wahyu Pratomo) dan Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si.

Daging hasil penyembelihan disalurkan kepada warga sekitar lingkungan Fakultas Biologi UGM, mahasiswa, tenaga kependidikan, serta disalurkan lebih luas melalui kerja sama dengan Lembaga Sosial Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) ke masyarakat muslim di Patuk Gunung Kidul. Penyaluran dilakukan secara adil dan merata, dengan harapan membawa manfaat yang nyata bagi para penerima, serta mempererat hubungan antara sivitas akademika dengan masyarakat sekitar.

Lebih dari sekadar ritual keagamaan, kegiatan qurban ini juga menjadi bentuk kontribusi Fakultas Biologi UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui penyediaan akses pangan bergizi dan distribusi daging kepada masyarakat yang membutuhkan, kegiatan ini berkontribusi pada pengurangan kemiskinan dan kelaparan (SDG 1 dan 2), mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat (SDG 3), serta mengurangi kesenjangan sosial (SDG 10). Di sisi lain, kerja sama dengan lembaga eksternal seperti IZI juga mencerminkan komitmen dalam membangun kemitraan yang kuat untuk mencapai tujuan bersama (SDG 17), sekaligus membentuk komunitas kampus yang inklusif dan berkelanjutan (SDG 11).

Fakultas Biologi UGM berharap semangat berkurban ini tidak hanya menjadi bentuk ketaatan spiritual, tetapi juga memperkuat rasa empati, solidaritas, dan tanggung jawab sosial di lingkungan akademik dan masyarakat luas.

Konsolidasi Kegiatan Pengabdian Tim PKM-Desa Mitra UGM di Dusun Blimbingsari: Sinergi Untuk Pemberdayaan Masyarakat

Pengabdian kepada Masyarakat Selasa, 10 Juni 2025

Sleman, 2 Juni 2025 — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Desa Mitra dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pertemuan penting bersama warga Dusun Blimbingsari, Kelurahan Catur Tunggal, Depok, Sleman. Bertempat di Balai Padukuhan Blimbingsari, pertemuan ini menjadi langkah awal konsolidasi dan penyusunan rencana kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan selama Juni hingga Oktober 2025.

Tim dosen lintas laboratorium—terdiri dari Dr. RR. Upiek Ngesti W. Astuti, B.Sc., DAP&E, M.Biomed (Laboratorium Sistematika Hewan), Woro Anindito Sritunjung, S.Si., M.Sc., Ph.D (Laboratorium Biokimia), Sari Darmasiwi, S.Si., M.Biotech, Ph.D (Laboratorium Mikrobiologi), Nur Indah Septriani, S.Si., M.Sc, Ph.D (Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan)—berinteraksi langsung dengan Bapak Dukuh Blimbingsari (Bp. Robert), Ketua RW/RT, serta pengurus PKK dan KWT Pandansari dalam sesi perencanaan program pemberdayaan. Diskusi berlangsung dinamis dan partisipatif, mencerminkan komitmen bersama untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Kegiatan yang dirancang meliputi pelatihan pembuatan minuman kesehatan, edukasi penyimpanan makanan higienis, sosialisasi bahaya NAPZA, praktik pemanfaatan lahan sempit, hingga dukungan terhadap perayaan Hari Kemerdekaan RI. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kesehatan, ketahanan pangan keluarga, serta memperkuat kapasitas komunitas lokal dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial.

Kegiatan konsolidasi ini ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kolaborasi erat antara perguruan tinggi dan masyarakat. Sinergi antara UGM dan Dusun Blimbingsari ini menjadi contoh konkret implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi—khususnya pengabdian masyarakat—yang berorientasi pada pemberdayaan berkelanjutan. Kegiatan ini selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 5 (Kesetaraan Gender), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

 

Buah belimbing buah sirkaya

Ketika masak, dimakan sungguh enaknya,

Biologi mengabdi dan senantiasa berkarya,

Untuk bersama turut membangun bangsa.

12345…62

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Langkah Global Mahasiswa Biologi UGM dalam Ajang Kepemudaan di Jepang
  • Sebagai Upaya Menjaga Mutu Pendidikan, Fakultas Biologi UGM Gelar Workshop Akademik
  • Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM Terima Praktik Kunjungan Lapangan dari Mahasiswa Program S2 Ilmu Laboratorium Klinis, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • PkM Desa Mitra 2025: Edukasi Budidaya Vertikultur untuk Siswa SDN Pusmalang Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman #2
  • Kolaborasi Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM dalam Youth Leadership Camp for Climate Crisis 2025 Pemuda Bergerak untuk Pangan Laut dan Aksi Iklim Berbasis Komunitas
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY