Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan Pelatihan Mikroteknik Hewan Metode Parafin khusus bagi mahasiswa, yang dilaksanakan pada 14–16 Oktober 2025 di Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan (SPH). Kegiatan ini merupakan Batch II tahun 2025, dengan jumlah peserta sebanyak 14 mahasiswa yang terdiri dari 7 mahasiswa S1 Fakultas Biologi UGM, 5 mahasiswa D4 Teknologi Laboratorium Medis Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, serta 2 mahasiswa S3 Fakultas Biologi UGM. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teoritis dan keterampilan praktis mengenai teknik pembuatan preparat histologis hewan menggunakan metode parafin, yang menjadi dasar penting dalam kajian anatomi, fisiologi, biomedis, dan penelitian bioteknologi. Kegiatan ini turut mendukung SDG No. 4: Pendidikan Berkualitas, melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan pelatihan berbasis kompetensi laboratorium.
Pelatihan dibuka dengan sambutan oleh Kepala Laboratorium SPH, Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes., yang menyoroti pentingnya regenerasi ilmuwan di bidang mikroteknik hewan dan histologi. Beliau menyampaikan bahwa minat terhadap ilmu dasar tentang struktur mikroskopis hewan maupun manusia semakin berkurang, padahal bidang ini memiliki peranan vital dalam menunjang perkembangan ilmu lain seperti biomedis, forensik, biodiversitas, pertanian, dan peternakan. Oleh karena itu, Laboratorium SPH terus berkomitmen meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga ahli di bidang ini melalui program pelatihan dan penelitian terarah. Upaya ini sejalan dengan SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, khususnya dalam membangun kapasitas riset dan teknologi pendukung bagi kemajuan ilmu hayati.
Sambutan juga disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc., yang sekaligus secara resmi membuka kegiatan pelatihan. Dalam sambutannya, Prof. Bambang menegaskan bahwa pelatihan ini berperan penting dalam membekali mahasiswa untuk memahami bagaimana cara akademisi dan peneliti memvalidasi hasil riset ilmiah. Menurutnya, keterampilan mikroteknik merupakan bagian krusial dalam memastikan kualitas data ilmiah yang akurat, reprodusibel, dan relevan untuk pengembangan ilmu biologi terapan. Dengan demikian, kegiatan ini turut mendukung SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, karena mencetak calon tenaga profesional dan peneliti yang kompeten di bidang laboratorium biologi dan kesehatan, serta siap bersaing di dunia akademik maupun industri.
Selama tiga hari pelatihan, peserta memperoleh materi teoritis dan praktik intensif mencakup proses euthanasia, nekropsi, fiksasi jaringan, dehidrasi, infiltrasi parafin, pemotongan jaringan menggunakan mikrotom, pewarnaan, hingga analisis hasil preparat mikroskopis. Peserta juga didorong untuk menyampaikan kendala yang sering dihadapi dalam pembuatan preparat histologis serta mendiskusikan solusi bersama para pemateri. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Laboratorium SPH, antara lain Prof. Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc.; Susilo Hadi, S.Si., M.Si., Ph.D.; Dr. med. vet. drh. Hendry Saragih, M.P.; Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D.Eng.; Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes.; Dr. Luthfi Nurhidayat, S.Si., M.Sc.; dan Nur Indah Septriani, S.Si., M.Sc., Ph.D., serta teknisi laboratorium Sefi Nur Anggaeni, S.Si. dan Suwardi a., dengan bantuan Siti Aeniah, S.Pd. (mahasiswa S2) sebagai asisten pelatihan. Kegiatan berlangsung interaktif dan antusias, memperkuat kolaborasi antarjenjang pendidikan sekaligus berkontribusi terhadap SDG 17: Partnerships for the Goals, melalui sinergi antara dosen, mahasiswa, dan tenaga laboratorium dalam peningkatan kapasitas keilmuan. Diharapkan, keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan ini dapat diterapkan oleh peserta dalam karier akademik maupun profesional mereka, serta menjadi bekal penting dalam pengembangan riset biologi dan kesehatan di masa depan.
Kontributor: Ardaning Nuriliani dan Sefi Nur Anggaeni