Arsip:
SDGs
Bangkok, Thailand – Dr. Luthfi Nurhidayat dan Dr. Tri Rini Nuringtyas, dosen dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), berpartisipasi dalam The 2025 Asian Conference on Fish Models for Diseases yang berlangsung pada 17–19 Februari 2025 di Bangkok, Thailand. Konferensi ini dihadiri oleh ilmuwan ternama dari berbagai negara yang menggunakan ikan sebagai model penelitian dalam studi penyakit.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Luthfi Nurhidayat memberikan presentasi berjudul “Indonesia’s Native Fish: From Aquaculture Towards Biomedical Research”. Beliau memaparkan potensi ikan wader pari (Rasbora lateristriata), yang awalnya diteliti untuk keperluan akuakultur, sebagai hewan model dalam penelitian penyakit. Dr. Luthfi menyoroti bahwa Indonesia memiliki banyak senyawa alami yang telah dikarakterisasi dan berpotensi sebagai obat, namun masih kurang diuji karena keterbatasan penggunaan mencit atau tikus sebagai hewan model. Ikan wader pari memiliki keunggulan seperti perkembangan embrio yang lebih cepat dibandingkan dengan zebrafish, daya tahan terhadap suhu hangat, serta telah digunakan dalam pengujian beberapa senyawa alam.
Sementara itu, Dr. Tri Rini Nuringtyas mempresentasikan penelitiannya dalam format flash poster dengan judul “Antidiabetic Potential of Gyrinops versteegii Agarwood Leaf Extract in Zebrafish Models”. Beliau menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak daun agarwood memiliki potensi sebagai agen antidiabetes, yang diuji menggunakan model zebrafish.
Keikutsertaan para dosen Fakultas Biologi UGM dalam konferensi ini merupakan bagian dari upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) nomor 3, yaitu Good Health and Well-being. Partisipasi ini tidak hanya memperkuat peran Indonesia dalam penelitian biomedis berbasis ikan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan ilmuwan internasional dalam pengembangan model ikan untuk riset kesehatan.
Pada Rabu, 19 Februari 2025 telah dilaksanakan surveilans terhadap tikus sebagai reservoir leptospirosis dan hanta virus di Dusun Beran, Canden, Kapanewon Jetis Bantul. Kegiatan tersebut sebagai bentuk Kerjasama yang baik antara Dinas Kesehatan Bantul, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKesMas) Yogyakarta dengan Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari hasil pemeriksaan pasien yang positif dengan leptospirosis dan hanta virus, dan ditengarai juga menginfeksi anggota keluarga yang lain, serta keluarga di sekitarnya. Kegiatan surveilans telah dimulai sehari sebelumnya, yaitu Selasa 18 Februari 2025, dengan pemasangan 50 single life rat trap, dan diperoleh hasil 9 trap menunjukkan positif dengan tikus (Rattus spp.) dan 2 trap dengan tikus clurut (Suncus murinus).
Tim mahasiswa Fakultas Biologi UGM terdiri atas 5 orang mahasiswa Program Sarjana, Dita Dwi Putri, Zahwa Khoirun Nisa, Dhiyaa Sekar Hanum, Shaila Revita Zahra, Trissa Amalia Putri; dan 1 orang mahasiswa Program Pascasarjana, yaitu Rizky Nur Endah Sari. Kegiatan mahasiswa ini menunjang program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Penelitian dibawah bimbingan Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, B.Sc., DAP&E, M.Biomed.
Untuk selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan secara molekuler terhadap keberadaan bakteri Leptospira dan Hanta virus. Kegiatan ini mendukung komitmen global dan nasional Fakultas Biologi UGM dalam upaya untuk mensejahterakan Masyarakat melalui SDGs (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (15),dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Salam Lestari dari Fakultas Biologi…..
Pada hari Minggu, 16 Februari 2025 telah dilaksanakan 2 rangkaian kegiatan yang mengawali langkah perjalanan kepengurusan baru di BiOSC. Adapun kegiatan yg dilaksanakan yaitu Rapat kerja dan perayaan HUT BiOSC ke-19. Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Ramadhan Nur Khoiruddin selaku ketua BiOSC tahun 2025 kemudian dilanjutkan sambutan oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. selaku pembina BiOSC. Ucapan selamat ditujukan kepada BiOSC yang berdiri hingga saat ini dan menjadi wadah bagi para mahasiswa dalam meningkatkan aspek keilmuan terutama keanggrekan baik dari segi penelitian, budidaya dan konservasi. Tidak hanya ucapan selamat, namun diikuti juga dengan harapan agar BiOSC mampu berdiri teguh dan menjadi pelopor dalam menjawab tantangan keanggrekan sebagai upaya konservatif. Acara dilanjutkan dengan sesi pemotongan tumpeng sebagai simbolisasi menyambut usia baru untuk BiOSC diikuti dengan penayangan video ucapan selamat dan harapan oleh angkatan aktif serta demisioner.
Rangkaian acara berikutnya adalah Rapat kerja yang secara resmi memperkenalkan kabinet Nervilia punctata sebagai kabinet baru BiOSC tahun 2025 diikuti dengan pengenalan struktur kepengurusan, rencana strategis, arah gerak kabinet serta pemaparan rencana program kerja untuk satu tahun ke depan oleh Ramadhan Nur Khoiruddin selaku Ketua BiOSC tahun 2025. Bunga yang menjadi lambang struktur kepengurusan BiOSC tahun 2025 ini adalah bunga Nervilia punctata yang merupakan anggrek terestrik yang bertahan dengan umbi untuk meningkatkan kelangsungan hidup melambangkan bahwa BiOSC mempunyai kesiapan untuk selalu berdinamika secara maksimal pada kondisi apapun.
Pemaparan selanjutnya pada rapat kerja yaitu pemaparan rencana program kerja pengurus harian dimulai dari Regina Siska Ekaristi Nainggolan selaku Sekretaris, Karina Safitri selaku Bendahara, Jovika Syifa Ananmaimuna selaku Koordinator Keilmuan, Nimas Sukma Puspita selaku Koordinator Divisi Penelitian, Ristya Nadaa Shabrina selaku Koordinator Budidaya, Sasi Dian Mutia Rahmawati selaku Koordinator Divisi Konservasi, Nazwa Nur Sahara selaku Koordinator Kewirausahaan, dan diikuti dengan sesi tanya jawab. Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan rencana program kerja oleh Nadisya Putri Prihandini selaku Koordinator Keorganisasian, Zipora Ichranuani Narwastu C selaku Kepala Bidang PSDM, Sevia Dwi Rahma Putri selaku Kepala Bidang Humas dan Jaringan, Arkanti Anggita Putri selaku Kepala Bidang Kerumahtanggaan, dan Fatimah Azzahra Ahda selaku Kepala Bidang Media dan Publikasi yang kemudian diikuti dengan sesi tanya jawab. Acara ditutup dengan penyampaian harapan untuk kepengurusan satu tahun ke depan oleh para peserta yang meliputi anggota Angkatan Diksar (AD) aktif dan undangan dilanjutkan dengan makan bersama. [Penulis: BiOSC]
Pada hari Selasa, 18 Februari 2025 lalu, para siswa dari SMPIT Muhammadiyah An Najah, Klaten berkesempatan melakukan pembelajaran Biologi dengan topik histologi dan anatomi hewan di Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan (SPH), Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini diikuti oleh 29 siswa dengan didampingi oleh 4 orang guru. Acara diawali dengan sambutan serta pembukaan oleh Dr. Ardaning Nuriliani, M.Kes, selaku Kepala Laboratorium SPH.
Pada kegiatan ini siswa memperoleh kesempatan untuk belajar langsung mengenai struktur dan fungsi hewan. Pembelajaran yang dilakukan meliputi praktikum pembedahan ikan nila yang dilakukan oleh siswa dengan didampingi oleh asisten Laboratorium SPH yang terdiri dari mahasiswa S1 dan S2. Di dalam praktikum ini, para siswa mempelajari bagaimana cara melakukan pembedahan hewan coba yang sesuai dengan kaidah animal welfare serta mempelajari topografi dan struktur anatomis organ. Para siswa juga melakukan pengamatan preparat histologis beberapa jenis organ untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam terkait komponen sel dan jaringan apa saja yang menyusun suatu organ. Di akhir acara, mereka berkesempatan mengunjungi bagian anatomi Laboratorium SPH untuk mengamati beberapa sampel awetan utuh berbagai jenis hewan dan juga rangka hewan. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah keterampilan praktis siswa dan meningkatkan pengalaman belajar mereka dalam bidang biologi yang juga menunjang SDGs no 4 terkait pendidikan berkualitas.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan peran serta dari universitas untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dasar dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas yang berperan dalam mengoptimalkan pelaksanaan SDGs no 17 terkait kemitraan untuk mencapai tujuan.
Komitmen GAMA AYAM terhadap visi pengabdian kepada masyarakat kembali direalisasikan melalui penyaluran mesin penetas telur dan indukan ayam kepada kelompok mitra, KWT Srikandi Mrican. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 19 Februari 2025 ini, dilakukan di demplot KWT Srikandi Mrican bersamaan dengan pertemuaan bulanan anggota. Penyerahan mesin penetas telur dan indukan ayam secara simbolis diwakilkan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dari pihak Tim GAMA AYAM kepada Ibu Nur Handayani sebagai Ketua KWT Srikandi Mrican. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapak Heru selaku perwakilan peternak ayam MAHAR di Condong Catur, perwakilan Tim GAMA AYAM lainnya Dian Sartika, S.Si., M.Sc. dan Yusuf Febrianta. Melalui penyaluran mesin penetas telur kepada KWT Srikandi Mrican ini, diharapkan dapat terjadi akselerasi eskalasi budidaya ayam di demplot KWT Srikandi Mrican.
Kegiatan penyaluran mesin penetas telur ini merupakan bentuk implementasi dari poin – poin Sustainable Development Goals (SDGs). Poin – poin tersebut terutama yaitu poin ke-9, poin ke-11, dan poin ke-17. Poin ke-9: infrastruktur, industri dan inovasi diimplementasikan melalui pengadaan mesin penetas telur yang dapat memicu tingkat keberhasilan dalam pengadaan day old chick (doc). Poin ke-11: kota dan komunitas yang berkelanjutan diimplementasikan melalui pemberdayaan produksi telur dan doc pada kelompok wanita tani di area urban. Poin ke-17: kemitraan untuk mencapai tujuan, diimplementasikan dalam bentuk jalinan kemitraan antara GAMA AYAM dengan KWT Srikandi Mrican untuk mencapai swasembada telur. Dengan diimplementasikannya poin – poin SDGs, diharapkan bahwa kegiatan kemitraan ini dapat berpartisipasi dalam menciptakan masyarakat dunia yang berkelanjutan [Penulis: Gama Ayam].
Sabtu, 30 November 2024, Tim ‘GAMA AYAM’ telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pengembangan Mesin Penetas dan Budidaya Ayam Petelur Lokal “Mahar”. Kegiatan yang dilaksanakan di Sawit Sari, Caturtunggal, Yogyakarta ini bertujuan sebagai sarana pemberdayaan masyarakat melalui agribisnis, memberikan pengetahuan praktis tentang teknologi penetasan telur, dan manajemen budidaya ayam petelur lokal. Ayam petelur lokal “Mahar” dipilih karena memiliki potensi unggul dalam adaptasi lingkungan, produktivitas, serta nilai ekonomis yang menjanjikan bagi usaha kecil menengah. Ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi, Mrican antusias mengikuti kegiatan dengan aktif berdiskusi dan menyimak pematerian.
Kegiatan ini dipandu oleh Dian Sartika dan Prananda Imammuddin Dzaki sebagai Master of Ceremony. Setelah itu, pematerian diberikan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc. mengenai penelitian ayam lokal dan budidaya ayam ‘Mahar’. Kegiatan pematerian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab dipenuhi partisipasi aktif ibu – ibu KWT Srikandi, Mrican. Setelah sesi tanya jawab, partisipan aktif menyimak pematerian yang diberikan oleh Bapak Wangdi Wusono tentang mesin penetas telur dan teknis pengoperasiannya. Sebagai umpan balik dari pematerian yang diberikan oleh narasumber, partisipan antusias mengajukan pertanyaan ketika sesi tanya jawab. Berikutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sesi istirahat yang meriah diiringi ice breaking dan pembagian doorprize. Setelah itu, partisipan yang hadir diberi kesempatan untuk mengeksplorasi kandang Gama Ayam dan melihat koleksi ayam ‘Mahar’ untuk pengenalan lebih lanjut secara langsung. Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan sesi dokumentasi dan makan siang bersama. Adapun kegiatan ini juga turut mendukung tercapainya poin ke-8 SDG’s tentang pertumbuhan ekonomi serta poin ke-12 tentang pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [Penulis: Gama Ayam].
Aktivitas Summer Course yang diselenggarakan antara Fakultas Biologi UGM dan Western Sydney University yang telah dilaksanakan selama masing-masing dua hari di Yogyakarta dan Tarakan dilanjutkan dengan aktivitas di Desa Setulang, Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pada hari Minggu, 26 Januari 2025, tim ISC UGM dan WSU tiba di Pelabuhan Speedboat Malinau dan melanjutkan perjalanan menuju Desa Setulang. Tim ISC UGM berjumlah delapan orang yang terdiri dari dua dosen, Dr. Rury Eprilurahman, M.Sc. dan Mukhlish Jamal Musa Holle, M.EnvSc., D.Phil. serta enam orang mahasiswa, yaitu Bima Kurniawan, Birrul Qisty Mutmainah Nazara, Fauza Bahtiar Alim, Nayla Rafina, Wahyu Muzammil, dan Wa Ode Stevi. Tim ISC UGM bertemu dengan tim ISC WSU di Tarakan. Tim ISC WSU terdiri dari dua staf, Dr. John Charles Hunt dan Louise Graham serta 16 orang mahasiswa./div>
Setibanya di Desa Setulang, tim ISC UGM dan WSU mengikuti acara penyambutan dari warga Desa Setulang yang dilaksanakan dengan sangat meriah. Acara sambutan dibuka dengan tarian tradisional hingga penyampaian sambutan dari Kepala Desa Setulang, Bapak Saleh Wang. Tim ISC mulai berkegiatan di Desa Setulang keesokan harinya, pada hari Senin, 27 Januari 2025. Kegiatan pada hari tersebut berupa observasi di kebun dan area ladang padi milik warga Setulang. Peserta ISC mendapat penjelasan dari warga terkait sistem perladangan padi serta keanekaragaman jenis tumbuhan yang ditanam di kebun milik Bapak Philius, salah satu tetua adat di desa./div>
Pada hari Selasa, 28 Januari 2025, peserta ISC melanjutkan perjalanan menuju Hutan Desa Tane Olen, Setulang. Perjalanan dilakukan dengan mengendarai pickup dilanjutkan berjalan kaki menyusuri sungai. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, salah satu kelompok memulai kegiatan di Basecamp Lepo Kalung, sementara kelompok lain mulai berkegiatan di Basecamp Waterfall. Kegiatan di Tane Olen berlangsung mulai tanggal 28 Januari hingga 5 Februari 2025. Aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh para peserta yaitu kegiatan birdwatching di pagi hari, trekking bersama guide di pagi atau siang hari, diskusi tematik pada siang atau malam hari, serta kegiatan herping pada malam hari. Keseluruhan aktivitas tersebut dilakukan dengan menyusuri sungai dan mendaki area berbukit didampingi oleh pemandu yang merupakan warga Desa Setulang. Hutan Desa Tane Olen merupakan area hutan dataran rendah dipterokarpa yang berbukit-bukit dengan keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi./div>
Aktivitas birdwatching berlangsung rutin, pemandu mengarahkan peserta menuju tempat/spot yang cocok untuk kegiatan tersebut. Dari aktivitas tersebut, peserta dapat mendengar dan melihat burung-burung asli Kalimantan seperti enggang, kangkareng, kuau, sempur, dan banyak burung lainnya. Aktivitas herping yang dilaksanakan rutin setiap malam diikuti dengan antusias oleh para peserta. Dari aktivitas tersebut, peserta dapat mengamati katak, kodok, bangkong bertanduk, beragam jenis kadal, penyu air tawar, hingga ular. Dr. Rury Eprilurahman membimbing para peserta ISC dalam mengidentifikasi jenis-jenis herpetofauna. Selain membimbing dalam identifikasi, pada Rabu, 29 Januari 2025 diadakan sharing session dengan materi Herpetologi oleh Dr. Rury di Basecamp Lepo Kalung diikuti tim 1 dan Dr. John Hunt./div>
Selain materi-materi tersebut, pemandu membagikan pengetahuan terkait jenis-jenis tumbuhan bermanfaat pada Kamis, 30 Januari 2025. Pemandu memimpin trekking menelusuri zona riparian dan areal perbukitan untuk menunjukkan beragam tumbuhan yang dimanfaatkan warga Setulang dalam kehidupan sehari-hari. Malamnya, diadakan diskusi terkait etnobotani tumbuhan obat Desa Setulang antara peserta ISC dan warga lokal. Pada Sabtu, 1 Februari diadakan diskusi antara Tetua (Pak Philius), Kepala Desa (Pak Saleh Wang), dan perwakilan pengurus Tane Olen (Andrew dan Ran). Diskusi tersebut membahas sejarah Desa Setulang, usaha-usaha warga mempertahankan Tane Olen sebagai hutan desa, hingga manajemen pengelolaan Tane Olen./div>
Rabu, 5 Februari 2025 tim ISC mengakhiri kegiatan lapangan di Tane Olen. Seluruh peserta ISC dari dosen, mahasiswa, pemandu, porter, dan juru masak kembali ke Desa Setulang. Malam harinya, diadakan upacara penutupan kegiatan ISC yang dihadiri oleh Camat Malinau Selatan Hilir, Kepala Desa Setulang, dan para Tetua Desa Setulang. Pada acara tersebut disajikan berbagai tarian tradisional oleh anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kegiatan berlangsung dengan lancar, diakhiri dengan tarian bersama seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut. Keseluruhan kegiatan ISC UGM dan WSU selaras dengan poin-poin tujuan perkembangan berkelanjutan (SDGs) nomor 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), 14 (Kehidupan di Bawah Air), dan 15 (Kehidupan Darat). (BK)
Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi UGM menerima Praktik Kunjungan Lapangan mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). Praktik Kunjungan Lapangan pada hari Senin, tanggal 17 Februari 2025 diikuti oleh sebanyak 68 mahasiswa dengan 6 dosen pendamping dari UNIMUS. Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni F Biologi UGM, Bapak Eko Agus Suyono, M.App,Sc. Beliau menyampaikan bahwa dengan fasilitas alat laboratorium yang sangat baik, dan sumber daya manusia yang kompeten, Fakultas Biologi UGM siap berkolaborasi dengan perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri untuk meningkatkan kualitas pendidikan pengajaran dan penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan praktikum Deteksi Mutasi Thalassemia dengan Metode Gap-PCR dilaksanakan di bawah koordinasi dosen Fakultas Biologi UGM, Indra Lesmana, M.Sc. bertempat di Teaching Laboratorium Fakultas Biologi UGM., serta Kuliah Pakar bertajuk “Genetika Thalassemia” diberikan oleh Prof. Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. Praktikum dilaksanakan dengan didampingi oleh Instruktur Praktikum dan Asisten Instruktur dari Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi. Praktikum terdiri atas deteksi mutasi dengan metode Gap-PCR, elektroforesis gel agarose, dan dilanjutkan dengan interpretasi data. Mahasiswa UNIMUS sangat bersemangat dalam melaksanakan rangkaian kegiatan Praktik Kunjungan Lapangan tersebut. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan meningkatkan skill praktik metode penelitian genetika molekuler pada mahasiswa, sekaligus berkontribusi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals; SDGs) terutama penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas yang inklusif (SDG 4) dalam dukungan melalui pengembangan penelitian kesehatan yang berkelanjutan (SDG 3).
Yogyakarta, 14 Februari 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan delegasi dari University of Dundee, United Kingdom, dalam rangka mendiskusikan tindak lanjut kerja sama akademik antara kedua institusi. Delegasi University of Dundee diwakili oleh Dr. Christine Graham selaku Academic Regional Lead for South East Asia sekaligus Associate Dean for Student Recruitment and Global Partnership, School of Life Science. Kunjungan ini berlangsung di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM dan turut dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono (Dekan Fakultas Biologi UGM), Dr. Eko Agus Suyono (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni), Sukirno, Ph.D. (Ketua Program Studi Sarjana), serta Matin Nuhamunada, Ph.D. (Sekretaris Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi UGM).
Sejak tahun 2024, Fakultas Biologi bersama dengan beberapa fakultas lainnya di UGM telah menjalin kerja sama double degree dengan University of Dundee khususnya pada program master biologi melalui School of Life Science. Program ini mendapat dukungan dari berbagai skema beasiswa, termasuk beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta berbagai beasiswa lain yang ditawarkan oleh University of Dundee.
Dalam kunjungan ini, Dr. Graham memperkenalkan lebih lanjut University of Dundee, khususnya School of Life Science, dengan memaparkan berbagai aktivitas mahasiswa, fasilitas kampus, serta riset yang berfokus di bidang Biologi Sel dan Molekuler. Sesi ini diikuti dengan presentasi dari Dr. Eko Agus Suyono yang memperkenalkan Fakultas Biologi UGM kepada delegasi University of Dundee.
Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono menyambut baik diskusi ini dan menegaskan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung kolaborasi akademik internasional. Beliau menyoroti tingginya animo mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri serta berbagai kesempatan beasiswa yang tersedia. Selain itu, Prof. Budi juga menyebutkan bahwa beberapa mahasiswa dari International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Biologi UGM saat ini tengah menjalani program double degree di University of Leeds, United Kingdom, serta Australian National University, Australia.
Diskusi juga mencakup potensi pengembangan Program Academic Validation, yaitu program validasi kurikulum antar universitas yang memungkinkan mahasiswa memperoleh pengakuan gelar dari University of Dundee tanpa harus mengikuti perkuliahan langsung di sana. Program ini diharapkan dapat berjalan berkesinambungan dengan inisiasi skema 4+1 (Undergraduate-Master). Selain itu, Matin Nuhamunada, Ph.D. menambahkan bahwa University of Dundee memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam agenda tahunan internasional Fakultas Biologi UGM, seperti International Summer Course (ISC) dan International Conference on Biological Science (ICBS).
Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan antara Fakultas Biologi UGM dan University of Dundee. Diskusi tindak lanjut ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang mendorong peningkatan akses dan mutu pendidikan tinggi melalui kolaborasi akademik internasional (SDG 4) serta menekankan pentingnya sinergi antar institusi pendidikan dalam menciptakan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia di tingkat global (SDG 17).
Yogyakarta, 13 Februari 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam diskusi inisiasi kerja sama dengan University College Cork (UCC), Irlandia. Diskusi ini dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, Prof. Ir. Wiratni, S.T., M.T., Ph.D., IPM, dan dihadiri oleh delegasi dari berbagai fakultas di UGM, diantaranya Fakultas Biologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), serta Fakultas Teknologi Pertanian. Delegasi Fakultas Biologi diwakili oleh Nur Indah Septriani, Ph.D., selaku Kepala Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi.

Ms. Neasa O’Connor, International Recruitment Manager College of Science, Engineering and Food Science UCC, menyampaikan potensi kolaborasi Fakultas Biologi UGM dengan School of Microbiology UCC. Dalam kesempatan ini, UCC menawarkan dua skema program master, yaitu reguler dan by research, sebagai bagian dari inisiasi program double degree dengan program Master Biologi di UGM. Ms. Neasa menyoroti potensi kerja sama double degree dalam program Master of Microbiome Science, program studi baru di UCC, serta program master lainnya seperti Master in Bioinformatics dan Master in Biotechnology and Industrial Sciences.
Nur Indah Septriani, Ph.D., menyampaikan apresiasi dan menyambut baik inisiasi kerja sama dengan UCC. Beliau menyebutkan bahwa Fakultas Biologi UGM telah menjalin kerja sama double degree dengan berbagai perguruan tinggi dunia di tingkat sarjana melalui International Undergraduate Program (IUP), serta di tingkat master dan doktoral. Selain itu, beliau juga menawarkan potensi kolaborasi dalam program internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Biologi UGM, seperti International Summer Course (ISC) dan International Conference on Biological Science (ICBS).
Diskusi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan akademik antara Fakultas Biologi UGM dan University College Cork, Irlandia. Inisiasi kerja sama ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 4) yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pendidikan tinggi melalui kolaborasi akademik internasional. Selain itu, kerja sama ini juga mendukung SDG 17, yang menekankan pentingnya kemitraan antar institusi pendidikan dalam menciptakan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia di tingkat global.