SDGs 11 : Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.
Senin (27/5), Satgas Pengelola Sampah Organik Fakultas Biologi UGM kembali memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi warga Yogyakarta. Pelatihan ini terselenggara atas permintaan Plt. Lurah Caturtunggal, Aminudin Aziz. Peserta pelatihan adalah Kelompok Wanita Tani Caturtunggal yang hadir sebanyak 30 orang. Satgas Pengelola Sampah Organik yang diketuai oleh Soenarwan Hery Poerwanto, M.Kes. menyampaikan materi sekaligus praktek selama empat jam terkait pembuatan kompos dengan penambahan Bioferti 2023.
“Pelatihan pembuatan kompos berbahan sampah rumah tangga ini masuk dalam programpemerintah KalurahanCaturtunggal,” ungkap Aziz dalam sambutannya. Kalurahan Caturtunggal juga merasakan imbas dari penutupa TPA Piyungan, sehingga sampah rumah tangga menjadi permasalahan yang harus segera diatasi. “Pelatihan ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat Fakultas Biologi yang memiliki formula Bioferti 2023 untuk membantu mempercepat pengomposan materi organik”, kata Hery saat pematerian.
Bioferti 2023 merupakan produk starter dari Fakultas Biologi UGM yang terbukti mampu mendegradasi sampah organik dalam waktu sekitar 7 sampai 14 hari. Hasil analisis formula ini mempunyai kandungan N 2,70% , P 0,62% dan K 68,3% sehingga memenuhi standar pupuk organik. Formula ini terus dikembangkan oleh Satgas Pengelola Sampah Organik yang mempunyai tim ahli Sukirno, S.Si.,M.Sc.,Ph.D. dan Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc.
Program pelatihan pembuatan pupukorganik di Kalurahan Caturtunggal, kabupaten Sleman, Yogyakarta ini merupakan pengejawantahan dari SDGs 3 (Good Health and Well Being) dan SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities). “kami akan terus memberikan kontribusi bagi warga Yogyakarta dalam penanganan sampah organik” ucap Hery mengakhiri pelatihan. (dus)
Rabu (22/5) Tim Satgas Pengelola Sampah Fakultas Biologi UGM memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik warga Kalurahan Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta. Tim Satgas kali ini menerjunkan anggota Harjito dan Nanang yang dikawal langsung oleh Ketua Satgas, Soenarwan Hery Poerwanto, M.Kes.Pelatihan dihadiri sekitar 15 orang yang diketuai oleh Ibu Sri marpinjun.
Pelatihan yang diberikan oleh Satgas Pengelola Sampah Fakultas Biologi UGM ini menjawab surat permohonan warga Kalurahan Patehan yang disampaikan ke Satgas Pengelola Sampah. “Percobaan pengomposan dengan berbagai metode telah kami lakukan, namun masih banyak tantangan yang menyebabkan semangat warga melemah,” ungkap Sri memberikan alasan permohonan pelatihan ini. “ lamanya masa pelapukan di perumahan padat kami membuat permasalahan tersendiri,” Sri menambahkan.
Satgas Pengelola Sampah Fakultas Biologi UGM memiliki formula yang dapat mempercepat pengomposan yaitu Bioferti 2023. Pengomposan dengan probiotik Bioferti 2023 formula dari Fakultas Biologi UGM terbukti mampu mendegradasi sampah organik membutuhkan waktu sekitar 7 – 14 hari dengan kadar pupuk organik N (2,70%) , P (0,62%) dan K (68,3%) yang telah memenuhi standar pupuk organik.
Program pendampingan Satgas Pengelola Sampah Organik di Kalurahan Patehan, Kemantren Kraton, Yogyakarta ini merupakan salah satu Upaya mewujudkan SDGs 3 (Good Health and Well Being) dan SDGs 11 (Sustainable Cities and Communities). “Besar harapan kami, warga Kalurahan Patehan akan melakukan pengomposan sampah orgaiknya secara mandiri sehingga mengurangi beban pengelolaan sampah bahkan bisa menjadi contoh bagi warga di kalurahan lain di Yogyakarta,” ungkap Hery menutup pelatihan (dus)
Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2024 yang diketuai oleh Rina Sri Kasiamdari, Ph.D. telah berhasil melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Tim yang melibatkan empat orang mahasiswa yaitu Nurindah Musarofah, Hasna Nabila Kusumastuti, Cindy Adisty Rudi Ananda Putri, dan Amalia Rizky Fauzi ini mengusung tema teknologi budidaya hidroponik sederhana dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan masyarakat. Program PKM MBKM ini mendukung SDG 1 Tanpa Kemiskinan, SDG 2 Tanpa Kelaparan, SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Program ini direncanakan akan berjalan selama dua semester. Pada Semester Genap TA 2023/2024 ini kegiatan PkM-MBKM dilaksanakan pada Minggu, 5 Mei 2024 pukul 09.00 – 12.00 WIB di rumah Kepala RT 001 Kepuh Kulon, Bapak Zamzuri, dengan pengadaan sosialisasi dan praktik budidaya hidroponik sederhana sistem sumbu. Kegiatan ini disambut dengan antusiasme warga RT 001 Kepuh Kulon dengan dihadiri oleh 22 warga serta Bapak Sunartana selaku Kepala Dukuh Kepuh Kulon. Dalam sambutannya, Bapak Sunartana berharap agar program ini dapat menjadi program yang berkelanjutan untuk membantu mengatasi permasalahan di desa ini dan mengimbau kepada masyarakat agar mau untuk memulai keberlanjutan program ini. Ibu Rina juga menyampaikan bahwa program ini diambil untuk membantu meningkatkan kemandirian pangan masyarakat dengan memanfaatkan lahan terbatas melalui budidaya hidroponik dan mengajak warga untuk bersama-sama mempraktikkan budidaya hidroponik ini di rumah masing-masing.
Sosialisasi dilakukan dengan pemberian informasi mengenai pengertian dan kelebihan hidroponik, jenis tanaman yang bisa dibudidayakan melalui hidroponik, jenis metode penanaman hidroponik, jenis pupuk dan alat hidroponik, serta tata cara budidaya hidroponik sistem sumbu. Metode hidroponik sistem sumbu dipilih karena mudah dilakukan, membutuhkan alat dan bahan yang sedikit dan mudah didapat, serta membutuhkan biaya perawatan yang minimal. Pada saat praktik budidaya hidroponik, warga yang hadir dibagi menjadi empat kelompok dengan jumlah 6-8 orang yang didampingi oleh masing-masing satu mahasiswa untuk melakukan praktik mandiri. Praktik dimulai dengan pemilihan biji, penyemaian dalam rockwool, persiapan media air dan pupuk AB mix bubuk/cair, hingga pindah tanam benih yang telah disiapkan sebelumnya. Antusiasme dan keterampilan warga dalam melakukan praktik budidaya hidroponik diharapkan dapat menjadi pendongkrak bagi keberlanjutan program ini. Adapun tim PkM-MBKM juga memberikan satu set alat hidroponik kepada masing-masing warga dengan harapan dapat digunakan untuk mempraktikkan budidaya hidroponik di rumah. Program PkM-MBKM ini akan dilanjutkan pada Semester Gasal TA 2024/2025 pada bulan September dengan kegiatan pengolahan hasil panen hidroponik menjadi produk yang dapat dimanfaatkan untuk kemandirian pangan masyarakat.
# SDG 1 Tanpa Kemiskinan #SDG 2 Tanpa Kelaparan #SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi #SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan #SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Pada Hari Sabtu, tanggal 18 Mei 2024, Tim Hibah Desa Mitra Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Tahun Anggaran 2024 yang diketuai oleh Drs. Heri Sujadmiko, M.Si. dan beranggotakan Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si.,. Ph.D., Dr. Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc., dan Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. berkunjung ke Kampung Satwa yang berlokasi di RT 06 RW 16 Padukuhan Kedung Banteng, Desa Sumberagung, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 55563. Kunjungan tersebut merupakan pertemuan awal dalam rangka koordinasi program Pengabdian kepada Masyarakat yang bertajuk “Pengembangan Edu-Ekowisata Kampung Satwa melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Digitalisasi Informasi Koleksi”. Pertemuan dihadiri oleh empat unsur pokok yang akan berperan dalam program ini, yaitu: Bapak Ketua RT; Pengelola Kampung Satwa, diwakili oleh Ibu Sarmiyati dan Bapak Hanif Kurniawan (Mas Aan); Yayasan Wahana Gerakan Lestari Indonesia (Wagleri) yang merupakan Pembina Kampung Satwa, diwakili oleh Bapak Susilo Irwanjasmoro dan Bapak Yeni Setiawan; serta perwakilan ibu-ibu Kampung Satwa yang dihadiri oleh Ibu Ketua RT, Ibu Warsiastuti, perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT), perwakilan Dasawisma, dan Kader PKK.
Pertemuan ini membahas beberapa rencana program kegiatan selama lima bulan ke depan dengan tujuan untuk mengembangkan sarana dan prasarana serta manajemen di Kampung Satwa sebagai destinasi wisata yang menitikberatkan pada bidang edukasi, ekologi dan konservasi ex situ. Dalam kesempatan ini dilakukan juga pembahasan untuk memperbarui memorandum of understanding (MoU) antara Fakultas Biologi UGM dan Kampung Satwa yang akan berakhir per Juli 2024. Pada saat yang bersamaan masa kepengurusan Pengelola Kampung Satwa dan Yayasan Wagleri juga berakhir sehingga perlu dilakukan regenerasi pengurus baru dalam rangka penyusunan MoU tersebut.
Pertemuan dibuka oleh Mas Aan selaku tuan rumah, kemudian paparan program oleh Tim yang dilanjutkan dengan diskusi mengenai realisasi dan teknis pelaksanaan program-program tersebut. Diskusi yang berlangsung secara santai dan gayeng ini membuahkan beberapa program yang telah disepakati oleh semua pihak, dan akan segera diindaklanjuti dalam waktu dekat, yaitu:
- Penataan Lingkungan Kampung Satwa: Kegiatan ini merupakan bentuk pemberdayaan warga yang bertujuan untuk meningkatkan minat wisata bertema edukasi melalui perbaikan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta fasilitas lingkungan yang lebih menarik dan informatif. Dengan penataan lingkungan yang lebih baik, diharapkan pengunjung dapat menikmati pengalaman wisata yang edukatif, nyaman, dan berkesan.
- Pengembangan Pengelolaan Sampah Terpadu: Target program ini adalah ibu-ibu KWT yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah akibat kegiatan wisata, baik berupa sampah organic maupun anorganik. Melalui kegiatan ini, warga Kampung Satwa akan diajarkan beberapa metode pengolahan sampah yang efektif dan ramah lingkungan, sehingga kebersihan dan kelestarian Kampung Satwa dapat terjaga. Selain itu program ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai kebersihan dan kesehatan lingkungan serta personal hygiene
- Pendataan dan Digitalisasi Informasi Satwa Koleksi: Langkah ini diambil untuk memastikan data satwa selalu up to date, lebih tertata, mudah diakses, dan berkelanjutan. Informasi yang terstruktur dan digital akan mempermudah pengelolaan koleksi satwa serta edukasi bagi para pengunjung dan peneliti. Selain dilakukan oleh Tim IT dan Kreatif Yayasa Wagleri, program ini melibatkan anak-anak di Kampung Satwa untuk berkontribusi dalam dokumentasi satwa.
- Promosi Pariwisata Kampung Satwa: Program promosi dan marketing Kampung Satwa sebagai salah satu tujuan wisata unggulan daerah dilakukan dalam bentuk fisik dan digital (audio visual). Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring wisatawan secara lebih luas yeng meliputi berbagai kalangan, dengan target utama pelajar, peneliti, dan keluarga sebagai upaya edukasi lingkungan sejak usia dini.
- Wisata Kuliner dan Pengembangan Produk Khas Kampung Satwa: Target program ini adalah ibu-ibu KWT yang memiliki keterampilan memasak dan membuat berbagai kreasi kerajinan tangan. Kegiatan ini sangat berpotensi untuk mengangkat nama Kampung Satwa sebagai tujuan wisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga setempat.
Program-program ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDG), khususnya tujuan ke-11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), tujuan ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan tujuan ke-15 (Kehidupan di Darat). Melalui inisiatif ini, diharapkan Kampung Satwa dapat menjadi contoh nyata mengenai pengembangan wisata edukasi yang berkelanjutan, dan sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal serta menjaga kelestarian lingkungan.
Tim Hibah Desa Mitra Fakultas Biologi UGM berharap terjalin kerja sama yang solid dengan semua pihak terkait sehingga dapat membawa perubahan positif dan berdampak luas bagi masyarakat Kampung Satwa pada khususnya serta pengunjung pada umumnya. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, mari kita wujudkan Kampung Satwa sebagai destinasi edu-ekowisata unggulan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. [TIM]
Pada hari Rabu, 8 Mei 2024 bertempat di kantor Kepala Dukuh Kledokan telah berlangsung Konsultasi dan Koordinasi Kegiatan untuk Desa Binaan-Desa Mitra, khususnya di Padukuhan Kledokan. Pada Kesempatan tersebut, selain Dukuh Kledokan, Bp. Punjul Santosa, juga dihadiri Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Rejosari, Ibu Marthin Sumarahayu. Kegiatan yang akan dilaksanakan, selain bersama KWT, juga dengan sasaran ibu-ibu PKK, Karang Taruna, Yandu, serta Bapak Peternak.
Kegiatan ini bertujuan dalam upaya untuk peningkatan kesehatan, ketahanan pangan serta perekonomian keluarga, khususnya di Dukuh Kledokan. Usulan kegiatan seperti: Penanganan sampah baik organik yang diolah menjadi pupuk organik, edukasi pembuatan produk fermentasi, biopestisida, skrining penyakit genetik, budidaya ikan dalam ember, edukasi pembuatan produk fermentasi, serta praktik penanaman dan penyimpanan TOGA disambut dengan baik dan antusias, terlebih dengan kebutuhan padukuhan terkait Kesehatan, juga pemanfaatan, penggunaan, dan pengolahan lahan yang seluas 1 hektar.
Padukuhan Kledokan memiliki 2 area yang dapat digunakan untuk demplot berbagai tanaman holtikultura dan TOGA. Diskusi terkait kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tim Desa Mitra di Dukuh Kledokan disampaikan oleh Ketua Tim, Dr.Dra. Rr. Upiek Ngesti W. Astuti, M.Biomed, yang nantinya didukung oleh anggota tim yaitu Prof. Dr. Kumala Dewi, M.Stat., Prof. Endah Retnaningrum, M.Eng., Dra. Mulyati, M.Si., Dr. Niken Satuti NH, M.Sc., Woro Anindito ST, Ph.D., Sari Darmasiwi, M. Biotech., Ph.D., dan Nur Indah Septriani, M.Sc., Ph.D. Kegiatan Bersama bapak Dukuh dan Ketua KWT Rejosari, diakhiri dengan kunjungan ke lokasi demplot, yang saat ini telah ditanami “timun baby” dan telah melaksanakan panen 2 kali. Lahan lainnya telah disiapkan untuk penanaman terong, cabai, gambas, jipang, kacang panjang dan tanaman lainnya, dan untuk lahan yang masih kosong disiapkan untuk penanaman TOGA. Kegiatan ini mendukung SDGs, terutama nomor 3: “Kehidupan yang sehat dan sejahtera”, dan 11: “Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan”.
Mentimun baby enak rasanya,
Dukuh Kledokan, hijau lahannya,
Berkegiatan bersama bertanam holtikultura dan TOGA,
Fakultas biologi siyap menjadi mitra
Salam Lestari dari Fakultas Biologi.