SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.
Hari 1: Pengenalan Platform ONT dan Bioinformatika Dasar
Hari 2: Fitur Lanjut ONT dan Pemrosesan Data
Hari 3: Analisis Metagenomik dan Proyek Akhir
Pentingnya Analisis NGS dalam Mendukung Topik Biosecurity untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan
Tim Pengabdian Desa Mitra untuk Lumbung Mataraman, Kedungpoh Gunungkidul, Kamis (23/5/2024) mengunjungi Lumbung Mataraman dan diterima oleh Lurah Kedungpoh (Dwiyono) dan Direktur Lumbung Mataraman (Didik Purnomo) beserta anggotanya. Tim Pengabdian terdiri dari Drs. Hari Purwanto, MP.,Ph.D., Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si.,M.Kes, Ludmilla Fitri Untari, S.Si.,M.Si., Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc. dan Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. yang diwakili oleh dua mahasiswanya untuk berkoordinasi dengan mitra.
Acara dimulai dengan pemaparan rencana program masing-masing anggota. Dimulai dari Hari Purwanto yang merencanakan pembuatan sekaligus pelatihan budidaya lebah klanceng; Soenawan Hery memaparkan rencana pembuatan vermikompos dan pakan ternak plus dengan penambahan POC-2023; Dwi Umi Siswanti merencanakan adanya pelatihan pembuatan biofertilizer dan aplikasinya untuk penanganan antraknosa pada tanaman cabai; Ludmilla memaparkan rencana penanaman tanaman langka di Lumbung Mataraman dan mendokumentasikan data Etnobotani masyarakat Kedungpoh serta Bambang menyampaikan pesan kepada mitra bahwa tim akan membuat pelatihan budidaya wader. Mitra yang terdiri dari Kelompok Wanita Tani Kedungpoh (10 kelompok) dan pengelola Lumbung Mataraman antusias dengan program yang disampaikan oleh Tim Desa Mitra Fakultas Biologi untuk Lumbung Mataraman. “Kami sudah menunggu-nunggu program dari Fakultas Biologi”, ujar Lurah Kedungpoh mewakili mitra tani.
Didik Purnomo sebagai Direktur Lumbung Mataraman menanggapi paparan Tim Desa Mitra dengan optimis bahwa program pengabdian ini akan berdampak semakin melegitimasikan Lumbung Mataraman sebagai Edu-Agrowisata yang diperhitungkan di Gunungkidul. Kedungpoh mulai menggeliat dengan banyaknya kunjungan studi banding dari berbagai kelompok tani dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, bahkan salah satu penggerak pertanian Kedungpoh, Tri Wahyuni, meraih predikat “Perempuan Inisiator Bidang Pertanian 2024” dari Bupati Gunungkidul di Bulan April lalu. “Semoga dengan program pengabdian dari Fakultas Biologi UGM ini, kami akan semakin maju dan berdampak luas”, ungkap Didik dalam sambutannya.
Masing-masing pengusul program diarahkan oleh direktur Lumbung Mataraman untuk bertemu langsung dan mendiskusikan agenda selanjutnya dengan PIC masing-masing program. Hasil koordinasi ini menghasilkan kesepakatan waktu pelasanaan program selanjutnya serta mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan. Acara ditutup dengan makan cemilan (godhokan) dan berfoto bersama. Kegiatan ini merupakan pengejawantahan dari SDGs nomor 1 (Pemberantasan Kemiskinan), 2 (Peniadaan Kelaparan), 5 (Kesetaraan Gender), 10 (Pengurangan Kesenjangan) dan 17 (Kemitraan demi mencapai Tujuan). (TIM-LM)
#SDGs
#JointSupervisor2024
#DirektoratKemitraanDanRelasiGlobal
#TahirFoundationUGM
#FakultasBiologiJointSupervisor
Sherlina dan Sherlita juga menunjukkan minat yang sama dalam bidang keilmuan. Sherlina mengangkat topik penelitian “Pemanfaatan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) sebagai Agen Fitoremediasi Logam Berat Kromium (Cr) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul” di bawah bimbingan Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U. Sedangkan Sherlita mengambil judul “Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) Sebagai Agen Fitoremediasi Timbal (Pb) pada Air Limbah IPAL Sewon, Bantul, Yogyakarta” di bawah bimbingan Dr.rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si.
Apa alasannya yaa…?
Hastag: #SDG’s, #SDG’s 4, #SDG’s 5
Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menyampaikan bahwa Program Fast Track merupakan program percepatan studi bagi mahasiswa jenjang sarjana (S1) langsung ke jenjang magister (S2). Dengan program ini, mereka mendapatkan kesempatan untuk menjadi mahasiswa pada dua program sekaligus, yaitu pada program S1 dan S2, sehingga diharapkan dapat menyelesaikan program magister lebih cepat dari jalur reguler. Ditambahkan bahwa “Program Fast Track atau Jalur Cepat Program Sarjana ke Magister adalah salah satu upaya Fakultas Biologi untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa berprestasi dan berpotensi untuk mengejar pendidikan tinggi di tingkat magister (S2) dengan lebih efisien. Program Fast Track diselenggarakan sebagai usaha untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan KKNI 8. Lulusan Program Fast Track diharapkan mampu menjaga dan mengelola keanekaragaman hayati sebagai sumber kekayaan hayati tropika Indonesia dan dunia.”
Program ini mendukung kegiatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama untuk SDG No. 4 untuk Pendidikan Berkualitas dan SDG No. 5 untuk Kesetaraan Gender. Pencapaian ini menunjukkan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam menyediakan pendidikan berkualitas dan kesempatan yang setara bagi semua mahasiswa, serta menghasilkan lulusan yang siap bersaing di tingkat global.
Hastag: #SDG’s, #SDG’s 4, #SDG’s 5