SDGs 8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Pembanguan Berkelanjutan
Yogyakarta, 29 Mei 2024- Tim Penelitian Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Fakultas Biologi 2024 yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. dengan judul “Analisis Kestabilan Genetik dan Identifikasi Viabilitas Benih Melon Lokal Indonesia” melakukan kunjungan pertama ke mitra penelitian, yakni PT. Raja Pilar Agrotama atau lebih dikenal sebagai Rajaseed. Kunjungan ini dihadiri oleh 5 mahasiswa Fakultas Biologi yaitu Maximus Jonathan Salim,Rafferty Reyhan, Laksita Chesarina, Haris Dwi Nugroho, dan Ihsanti Tsania Fajriati, serta perwakilan pembimbing Dian Sartika, M.Sc. Kunjungan pertama ini berfokus pada pengenalan mitra dalam kegiatan magang penelitian MBKM ini, yakni PT. Raja Pilar Agrotama agar anggota tim peneliti MBKM mendapat ilmu mengenai prosedur produksi dan QC (Quality Control) benih di PT. Raja Pilar Agrotama.
Kegiatan pertama dari MBKM ini dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Mei 2024, dimulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB di kantor pusat PT. Raja Pilar Agrotama di Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan perkenalan dan sambutan dari Bapak Warsito Nurtiyasno selaku kepala bagian Research and Development sekaligus perwakilan dari PT. Raja Pilar Agrotama. Beliau menjelaskan seluk beluk mengenai PT. Raja Pilar Agrotama, mulai dari sejarah pembentukan, produk yang dijual, struktur perusahaan, beserta sertifikasi yang diperlukan sebuah perusahaan produsen benih.
Setelah memberi informasi mengenai profil perusahaan, Warsito Nurtiyasno, S.P. selaku Dosen Pembimbing dari mitra memberikan edukasi dasar mengenai produksi dan QC (Quality Control) benih. Beliau menekankan pentingnya kemitraan antara produsen benih dengan petani untuk menjamin produksi benih yang berkelanjutan. Bapak Warsito menjelaskan benih yang layak digunakan harus melewati serangkaian proses yakni pengekstrakan benih dari buah, pembersihan benih, pengurangan kadar air benih, persortiran benih, dan penyimpanan benih. Beberapa parameter penting dalam pengujian kualitas benih yang disebut Beliau antara lain adalah kadar air benih, persentase kotoran benih, dan kemampuan berkecambah benih.
Tanya jawab antara anggota tim penelitian MBKM dengan Bapak Warsito terjadi dalam kegiatan ini. Beberapa topik menarik seperti metode identifikasi benih serta kondisi lingkungan yang optimal untuk penyimpanan benih. Sesi tanya jawab antara anggota tim penelitian MBKM dengan Bapak Warsito pun berlangsung dengan aktif. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal ilmu bagi tim MBKM Penelitian untuk penelitian kestabilan genetik dan viabilitas benih melon serta meningkatkan kerja sama dengan PT. Raja Pilar Agrotama. Selain itu kegiatan Penelitian MBKM ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian IKU 2 (MBKM di luar kampus) bagi Fakultas Bilogi UGM serta mendukung Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) diantaranya poin ke satu (No Poverty : Tanpa Kemiskinan), poin kedua (Zero Hunger : Tanpa Kelaparan), poin keempat (Quality Edcation : Pendidikan yang Berkualitas), poin ke delapan (Industy, Innovation, and Infrastructure : Industi, Inovasi, dan Infrastruktur), dan poin ketujuh belas (Partnership for the Goal : Kemitraan untuk Mencaai Tujuan). [MBKM Penelitian]
#SDGs
#TridharmaUniversitasGadjahMada
#KerjasamaInternasional
Yogyakarta, 26 Mei 2024- Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM) Fakultas Biologi 2024 Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Desa Madurejo, yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. dengan judul “ Penguatan Kemandirian Ekonomi Dengan Pengenalan Digital Marketing dan Sosialisasi Perizinan Perdagangan Produk Tepung Labu Susu Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, Madurejo, Prambanan” dengan anggota 5 mahasiswa Fakultas Biologi yaitu diantaranya Haris Dwi Nugroho, Laksita Chesarina, dan Ihsanti Dwi Nugroho telah melaksanakan program pertama dari rangkaian kegiatan PkM-MBKM pada Kelompok Wanita Tani Melati Desa Madurejo. Program pertama ini memfokuskan pada Sosialisasi Program Pengabdian Masyarakat (MBKM) dan Pengenalan PIRT, Layak Hiegene, Produk Halal, serta Pentingnya Kemasan Cantik, di mana sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya PIRT, layak hiegiene, produk halal, serta pentingnya kemasan cantik.
Program pengabdian ini dilaksanakan pada hari Minggu 26 Mei 2024, dimulai pukul 15.30 hingga 17.30 WIB di rumah Ibu Romli selaku salah satu anggota KWT Melati di Desa Madurejo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan sesi permainan dan doorprize agar seluruh peserta merasa senang dan dapat fokus mengikuti sosialisasi. Selanjutnya peserta mengerjakan pretest mengenai produk serta keahlian dari masing-masing ibu KWT Melati untuk menggali potensi produk yang akan dipasarkan.
Pematerian pertama diberikan oleh Dian Sartika, S.Si., M.Sc. yang menjelaskan mengenai pentingnya strategi dalam memproduksi suatu produk dalam skala kelompok usaha mikro pada KWT Melati. Dijelaskan bahwa penting untuk menerapkan strategi yang baik dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan proses pengolahan, produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk yang baik. Pada pematerian ini juga dijelaskan mengenai pentingnya PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), layak hiegene, serta produk halal dan juga perbedaan ketentuan dan proses di dalamnya. Pada akhir pematerian pertama, pembicara berharap kekurangan atau kesulitan yang ada nantinya dapat diselesaikan melalui program MBKM pengabdian kepada masyarakat ini bersama dengan mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Kesempatan ini diharapkan dapat memajukan perekonomian mandiri pada masyarakat dan berkelanjutan di masa depan.
Pematerian kedua diberikan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc., beliau menyampaikan sambutan dan rasa bahagia atas antusiasme dari ibu KWT Melati terhadap program MBKM pengabdian kepada masyarakat ini. Beliau menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang berkaitan dengan pengembangan tanaman labu susu mulai dari proses penanaman hingga panen, kemudian proses pengolahan hasil panen menjadi tepung, hingga pada proses pra-pemasaran. Hal ini dilakukan supaya produk yang dihasilkan dapat berkualitas baik dari segi estetika, keamanan, dan ketahanan sehingga harapannya produk dapat dikenalkan pada masyarakat mulai dari pemasaran kecil dikenalkan pada Jasmine Corner di Fakultas Biologi UGM. Prof Budi berpesan bahwa dalam prosesnya tidak terjadi secara instan dan terkadang tidak sesuai keinginan, tetapi keuletan dan keinginan dari KWT Melati itu yang dapat menghantarkan pada kemandirian ekonomi. Kegiatan ini ditutup dengan dokumentasi bersama.
Kegiatan PkM MBKM yang diselenggarakan ini juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs). Dengan mengadakan sosialisasi ini, kami menargetkan 7 (tujuh) poin dari 17 (tujuh belas) poin SDGs : poin ke satu (no poverty : tanpa kemiskinan), poin ke dua (zero hunger : tanpa kelaparan), poin ke empat (gender equality : kesetaraan gender), poin ke 8 (decent work and economic growth : pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), poin kesepuluh (reduced inequalities : berkurangnya kesenjangan), dan poin ke dua belas (responsible consumption and production : konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab). Selain itu kegiatan ini juga merupakan capaian IKU 2 (MBKM di luar kampus) dan IKU 3 (dosen di luar kampus) bagi Fakultas Biologi UGM.
Sosialisasi ini diharapkan memberikan wawasan kepada anggota KWT Melati melalui diskusi bersama serta meningkatkan kerjasama dan dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan yang bermanfaat bagi sesama. [MBKM PKM Labu Susu]
#SDGs
#JointSupervisor2024
#DirektoratKemitraanDanRelasiGlobal
#TahirFoundationUGM
#FakultasBiologiJointSupervisor
Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2024 yang diketuai oleh Rina Sri Kasiamdari, Ph.D. telah berhasil melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Tim yang melibatkan empat orang mahasiswa yaitu Nurindah Musarofah, Hasna Nabila Kusumastuti, Cindy Adisty Rudi Ananda Putri, dan Amalia Rizky Fauzi ini mengusung tema teknologi budidaya hidroponik sederhana dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan masyarakat. Program PKM MBKM ini mendukung SDG 1 Tanpa Kemiskinan, SDG 2 Tanpa Kelaparan, SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Program ini direncanakan akan berjalan selama dua semester. Pada Semester Genap TA 2023/2024 ini kegiatan PkM-MBKM dilaksanakan pada Minggu, 5 Mei 2024 pukul 09.00 – 12.00 WIB di rumah Kepala RT 001 Kepuh Kulon, Bapak Zamzuri, dengan pengadaan sosialisasi dan praktik budidaya hidroponik sederhana sistem sumbu. Kegiatan ini disambut dengan antusiasme warga RT 001 Kepuh Kulon dengan dihadiri oleh 22 warga serta Bapak Sunartana selaku Kepala Dukuh Kepuh Kulon. Dalam sambutannya, Bapak Sunartana berharap agar program ini dapat menjadi program yang berkelanjutan untuk membantu mengatasi permasalahan di desa ini dan mengimbau kepada masyarakat agar mau untuk memulai keberlanjutan program ini. Ibu Rina juga menyampaikan bahwa program ini diambil untuk membantu meningkatkan kemandirian pangan masyarakat dengan memanfaatkan lahan terbatas melalui budidaya hidroponik dan mengajak warga untuk bersama-sama mempraktikkan budidaya hidroponik ini di rumah masing-masing.
Sosialisasi dilakukan dengan pemberian informasi mengenai pengertian dan kelebihan hidroponik, jenis tanaman yang bisa dibudidayakan melalui hidroponik, jenis metode penanaman hidroponik, jenis pupuk dan alat hidroponik, serta tata cara budidaya hidroponik sistem sumbu. Metode hidroponik sistem sumbu dipilih karena mudah dilakukan, membutuhkan alat dan bahan yang sedikit dan mudah didapat, serta membutuhkan biaya perawatan yang minimal. Pada saat praktik budidaya hidroponik, warga yang hadir dibagi menjadi empat kelompok dengan jumlah 6-8 orang yang didampingi oleh masing-masing satu mahasiswa untuk melakukan praktik mandiri. Praktik dimulai dengan pemilihan biji, penyemaian dalam rockwool, persiapan media air dan pupuk AB mix bubuk/cair, hingga pindah tanam benih yang telah disiapkan sebelumnya. Antusiasme dan keterampilan warga dalam melakukan praktik budidaya hidroponik diharapkan dapat menjadi pendongkrak bagi keberlanjutan program ini. Adapun tim PkM-MBKM juga memberikan satu set alat hidroponik kepada masing-masing warga dengan harapan dapat digunakan untuk mempraktikkan budidaya hidroponik di rumah. Program PkM-MBKM ini akan dilanjutkan pada Semester Gasal TA 2024/2025 pada bulan September dengan kegiatan pengolahan hasil panen hidroponik menjadi produk yang dapat dimanfaatkan untuk kemandirian pangan masyarakat.
# SDG 1 Tanpa Kemiskinan #SDG 2 Tanpa Kelaparan #SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi #SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan #SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Yogyakarta, 26 Mei 2024- Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM) Fakultas Biologi 2024 Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Desa Madurejo, yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. dengan judul “ Penguatan Kemandirian Ekonomi Dengan Pengenalan Digital Marketing dan Sosialisasi Perizinan Perdagangan Produk Tepung Labu Susu Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, Madurejo, Prambanan” dengan anggota 5 mahasiswa Fakultas Biologi yaitu diantaranya Haris Dwi Nugroho, Laksita Chesarina, dan Ihsanti Dwi Nugroho telah melaksanakan program pertama dari rangkaian kegiatan PkM-MBKM pada Kelompok Wanita Tani Melati Desa Madurejo. Program pertama ini memfokuskan pada Sosialisasi Program Pengabdian Masyarakat (MBKM) dan Pengenalan PIRT, Layak Hiegene, Produk Halal, serta Pentingnya Kemasan Cantik, di mana sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya PIRT, layak hiegiene, produk halal, serta pentingnya kemasan cantik.
Program pengabdian ini dilaksanakan pada hari Minggu 26 Mei 2024, dimulai pukul 15.30 hingga 17.30 WIB di rumah Ibu Romli selaku salah satu anggota KWT Melati di Desa Madurejo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan sesi permainan dan doorprize agar seluruh peserta merasa senang dan dapat fokus mengikuti sosialisasi. Selanjutnya peserta mengerjakan pretest mengenai produk serta keahlian dari masing-masing ibu KWT Melati untuk menggali potensi produk yang akan dipasarkan.
Pematerian pertama diberikan oleh Dian Sartika, S.Si., M.Sc. yang menjelaskan mengenai pentingnya strategi dalam memproduksi suatu produk dalam skala kelompok usaha mikro pada KWT Melati. Dijelaskan bahwa penting untuk menerapkan strategi yang baik dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan proses pengolahan, produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk yang baik. Pada pematerian ini juga dijelaskan mengenai pentingnya PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), layak hiegene, serta produk halal dan juga perbedaan ketentuan dan proses di dalamnya. Pada akhir pematerian pertama, pembicara berharap kekurangan atau kesulitan yang ada nantinya dapat diselesaikan melalui program MBKM pengabdian kepada masyarakat ini bersama dengan mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Kesempatan ini diharapkan dapat memajukan perekonomian mandiri pada masyarakat dan berkelanjutan di masa depan.
Pematerian kedua diberikan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc., beliau menyampaikan sambutan dan rasa bahagia atas antusiasme dari ibu KWT Melati terhadap program MBKM pengabdian kepada masyarakat ini. Beliau menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang berkaitan dengan pengembangan tanaman labu susu mulai dari proses penanaman hingga panen, kemudian proses pengolahan hasil panen menjadi tepung, hingga pada proses pra-pemasaran. Hal ini dilakukan supaya produk yang dihasilkan dapat berkualitas baik dari segi estetika, keamanan, dan ketahanan sehingga harapannya produk dapat dikenalkan pada masyarakat mulai dari pemasaran kecil dikenalkan pada Jasmine Corner di Fakultas Biologi UGM. Prof Budi berpesan bahwa dalam prosesnya tidak terjadi secara instan dan terkadang tidak sesuai keinginan, tetapi keuletan dan keinginan dari KWT Melati itu yang dapat menghantarkan pada kemandirian ekonomi. Kegiatan ini ditutup dengan dokumentasi bersama.
Kegiatan PkM MBKM yang diselenggarakan ini juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs). Dengan mengadakan sosialisasi ini, kami menargetkan 7 (tujuh) poin dari 17 (tujuh belas) poin SDGs : poin ke satu (no poverty : tanpa kemiskinan), poin ke dua (zero hunger : tanpa kelaparan), poin ke empat (gender equality : kesetaraan gender), poin ke 8 (decent work and economic growth : pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), poin kesepuluh (reduced inequalities : berkurangnya kesenjangan), dan poin ke dua belas (responsible consumption and production : konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab). Selain itu kegiatan ini juga merupakan capaian IKU 2 (MBKM di luar kampus) dan IKU 3 (dosen di luar kampus) bagi Fakultas Biologi UGM.
Sosialisasi ini diharapkan memberikan wawasan kepada anggota KWT Melati melalui diskusi bersama serta meningkatkan kerjasama dan dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan yang bermanfaat bagi sesama. [MBKM PKM Labu Susu]
Tim Universitas Gadjah Mada dengan nama Copowerment yang diketuai oleh mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian berhasil memperoleh 1st Winner Global Social Enterprise Competition 2024 dan satu-satunya tim dari Indonesia yang mendapatkan juara. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Faculty of Business Administration, Rajamangala University of Technology Isan, Thailand pada 21 Mei 2024. Tim tersebut beranggotakan Muhammad Haris Yulianto (Teknik Pertanian 2020), Hanif Nur Wahid (Teknik Pertanian 2021), Eva Yunizar Reza Permana Putri (Biologi 2021), Salsabila Khoirunnisa (Politik dan Pemerintahan 2021), dan Mahira Ghina Mumtaza (Geofisika 2022), serta didampingi Siti Mariyam, S.T.P., M.Sc selaku dosen Teknik Pertanian yang sekaligus dosen pendamping. Lewat topik social enterprise berbasis produk agroindustri dan empowerment dengan menggabungkan potensi sumber daya pertanian, pemberdayaan masyarakat, serta bio-circular-green economy, mampu menghantarkan tim UGM menuju final bahkan menjadi juara pertama, berhasil mengalahkan beberapa tim dari negara-negara lain.
Kegiatan kompetisi dimulai dengan pembuatan proposal karya dengan menitikberatkan pada beberapa kriteria penyelesaian masalah, social enterprise impact, practical, creative idea, serta sustainability. Kemudian diambil 5 besar dengan ide dan proposal terbaik untuk masuk ke babak final, tim Copowerment berhasil masuk ke babak final dan mempresentasikan karya terbaiknya di depan para juri yang berasal dari Taiwan, Indonesia, dan Thailand. Setelah proses penjurian yang ketat, tim Copowerment UGM berhasil membawa pulang juara 1 dan menjadi satu-satunya tim Indonesia yang berhasil menjadi juara.
Capaian ini menjadi acuan semangat dan kontribusi nyata bagi masyarakat untuk dapat berkembang dan berkelanjutan. Karya yang diangkat dalam lomba Global Social Enterprise Competition 2024 di Thailand harapannya dapat membawa kemajuan lewat sosial, ekonomi, dan lingkungan yang bekelanjutan. [Penulis: Eva Yunizar Reza Permana Putri]
Bertempat di rumah Bapak Kepala Desa Sikunang, M. Nur Amin, pada hari Rabu 1 Mei 2024 telah berlangsung koordinasi dan konsultasi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan skema Desa Mitra antara Tim Dosen Fakultas Biologi UGM bersama Kelompok Tani Kopi. Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto,SU selaku Koordinator Tim pengabdian didampingi oleh Dosen Fak. Biologi UGM, yaitu Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Sc; Ganis Riza Aristia, S.Si., M.Sc., Ph.D; Miftahul Ilmi, S.Si., M.Sc., Ph.D; dan Abdul Rahman Siregar, S.Si., M.Sc, Ph.D telah melakukan diskusi yang mendalam dengan Kepala Desa dan Bapak Yanto, selaku ketua Kelompok Tani Kopi terkait rencana program pengelolaan kopi di Sikunang.
Kelompok tani kopi di Sikunang beranggotakan 16 kelompok sesuai Kartu Keluarga (KK) yang mengelola lahan seluas 0,5 Ha milik PT. PERHUTANI. Masing-masing KK menggarap kebun kopi yang ditanam secara mandiri. Bibit kopi diperoleh sebagai bantuan dari PT. GEODIPA ENERGI dan saat ini telah berumur 3 tahun, dengan produksi sekitar 20 kg. Selain bantuan bibit kopi PT GEODIPA ENERGI juga menyediakan dana CSR untuk menggarap lahan tersebut, namun penggunaan dana tersebut masih belum maksimal. Hasil diskusi menyimpulkan bahwa produksi kopi masih sangat rendah, sehingga belum siyap untuk menerima pemesanan dan hanya dijual di beberapa warung kecil saja.
Kegiatan Tim Pengabdian diakhiri dengan kunjungan ke lahan tanaman kopi, yang menunjukkan bahwa lahan masih perlu dioptimalkan penggunaannya. Lahan menunjukkan tidak terawat, terbukti banyak tumbuh tegakan vegetasi liar, tumbuhan lantai tumbuh subur, dan jarak tanam yang sangat berdekatan sehingga tajuk bertampalan. Berdasarkan hal itu maka pendampingan yang intensif dalam berbagai aspek, seperti kelayakan lahan sampai kenaikan produksi, proses pengolahan, pengemasan sampai pemasaran, dan evaluasi yang dilakukan secara periodik serta terjadwal perlu dilakukan. Kegiatan pengabdian ini mendukung komitmen Fakultas Biologi UGM dalam menyukseskan pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu nomor 8 (“pekerjaan layak untuk pertumbuhan ekonomi”); 15 (“Ekosistem daratan”); dan nomor 17 (“Kemitraan untuk mencapai tujuan”) melalui Desa Mitra.
Kopi Sikunang nikmat rasanya,
Lahan tersedia sedikit produksinya,
Tim pengabdian siyap berkarya,
Desa Mitra menjadi solusinya
Salam Lestari dari Fakultas Biologi