• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • 2017
  • hal. 3
Arsip:

2017

Dekan Fakultas Biologi UGM berikan kuliah umum di Faculty of Science UTAR Malaysia

Rilis Berita Senin, 4 Desember 2017

Guna menerapkan salah satu visi UGM yakni mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan, Fakultas Biologi sebagai salah satu program biologi terbaik dan pelopor ilmu biologi terdepan di Indonesia juga berupaya untuk mendukung perkembangan dan kerjasama dengan program studi biologi di institusi pendidikan lainnya baik di kancah nasional maupun Internasional.  Terlebih lagi Fakultas Biologi UGM yang menjadi salah satu pusat penelitian biologi dan genetika melon di Indonesia. Salah satu dari upaya yang dilakukan oleh Fakultas Biologi untuk mengimplementasikan visi UGM ini adalah dengan pemberian kuliah umum.

Pada kegiatan kuliah umum yang diselenggerakan oleh Faculty of Science Universiti Tun Abdul Rahman (UTAR) Malaysia, Dekan Fakultas Biologi UGM yang sekaligus menjabat sebagai Ketua KOBI 2017, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., hadir untuk berbagi ilmu di depan peserta seminar di Lecture Hall Faculty of Science UTAR. Agenda yang dilaksanakan pada Rabu tanggal 29 November 2017 ini dihadiri oleh 12 dosen serta Dekan Faculty of Science UTAR, Dr. Lim Tuck Meng, dan 35  mahasiswa Faculty of Science UTAR.

Dalam presentasi yang mengangkat tema “Biological and Molecular Characterization of Cucurbit-Infecting Tobamovirus in Indonesia and Genetic Study on Virus Resistance Gene in Melon: From Mendellian to Molecular”, Dr. Budi memaparkan materi terkait pentingnya komoditas melon, tantangan yang dihadapi dalam pembudidayaan melon, hingga penerapan biologi molekular dalam pemuliaan dan untuk mengatasi virus pada tanaman melon. Selain itu, disampaikan pula beberapa penemuan, antara lain penemuan virus CGMMV (Cucumber green mottle mosaic virus) dan KGMMV (Kyuri green mottle mosaic virus) untuk pertama kalinya di Indonesia serta Dr. Budi juga menemukan untuk pertama kalinya 3 gen ketahanan terhadap virus CMV, PRSV dan KGMMV pada melon di dunia yaitu gen Creb-2, Prv-p dan Krey.

Fakultas Biologi UGM tingkatkan kerjasama dengan Universiti Tun Abdul Rahman (UTAR) Malaysia

Kerja Sama Senin, 4 Desember 2017

Menjadi negara yang saling bertetangga, Indonesia dan Malaysia kian meningkatkan hubungan baik, terutama di bidang pendidikan yang dilakukan oleh perguruan tinggi di kedua negara. Untuk mewujudkannya, Fakultas Biologi UGM untuk turut mengambil peran dalam pengembangan kualitas pendidikan melalui program kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi di Malaysia, salah satunya adalah Universiti Tun Abdul Rahman (UTAR) Malaysia. Setelah menerima 27 mahasiswa UTAR Malaysia di awal tahun 2017, Fakultas Biologi tidak lantas berhenti menjalin hubungan baik dengan salah satu institusi pendidikan tinggi Malaysia yang berlokasi di Perak, Malaysia. Untuk itu, Fakultas Biologi UGM menindaklanjuti kerjasama akademik dan riset antara Fakultas Biologi UGM dengan Faculty of Sciences UTAR.

Berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 28-30 November 2017, delegasi Fakultas Biologi UGM yang diwakili secara langsung oleh Dekan, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Rina Sri Kasiamdari ,S.Si., Ph.D, dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc.. Kedatangan perwakilan Fakultas Biologi UGM disambut baik oleh Dekan Faculty of Science UTAR, Dr. Lim Tuck Meng, di Kampus UTAR Kampar, Perak, Malaysia.

Dalam lawatannya, Fakultas Biologi mendiskusikan terkait rencana kerjasama berupa Online lecture, Summer course, Student internship, Joint supervision, Publication of community service activity, International Seminar in UTAR, ICBS, Research Collaboration, Joint publication dan Visiting Lecturer. Selain, agenda lainnya antara lain adalah Kuliah Tamu yang disampaikan langsung oleh Dr. Budi.

Dr. Budi menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kerjasama di bidang akademik dan riset antara Fakultas Biologi UGM dengan Faculty of Sciences UTAR sekaligus Dekan Fakultas Biologi UGM memberikan kuliah umum.

”Pada February 2018 akan dilaksanakan kuliah on line bersama untuk mahasiswa S1 Fakultas Biologi UGM dengan undergraduate students dari Faculty of Sciences UTAR. UTAR juga akan mengirimkan 30 mahasiswa S1 dan 6 Dosen untuk mengikuti Summer course di Fakultas Biologi UGM”, tambah Dr. Budi terkait rencana kerjasama terdekat yang akan dilaksanakan.

KIP#8: Kemuliaan Al-Qur’an dan Para Penghapalnya

Kegiatan Mahasiswa Kamis, 30 November 2017

Petunjuk bagi manusia didunia maupun diakhirat adalah Al-Qur’an. Manfaatkanlah waktu kita sebaik mungkin untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, walapun sekecil apapun. Keutamaan untuk menghapal Al-Quran adalah suatu kebutuhan bagi manusia. Sebagai manusia kita harus merasa butuh terhadap Al-Quran, setelah kita memahami Al-Qur’an maka sebaiknya kita menghapalkannya. Salah satu manfaat menghapal Al-Quran adalah kita dapat lebih memahami esensi dari berbagai hal yang ada didunia ini, supaya kita lebih mudah untuk men-tadaburinya. Menghapal Al- Quran adalah salah satu cara kita untuk menjemput kemuliaan yang dijanjikan oleh Allah.

Adab dalam menghapalkan Al-Quran harus meluruskan niat terlebih dahulu dan senantiasa memuliakan Al-Quran serta berpakaian yang rapi. Saat ingin berinteraksi dengan Al-Quran, kita harus benar-benar membersihkan bathin kita agar menghapal atau mempelajari Al-Quran tidak hanya menjadi sekedar rutinitas saja, namun harus meluruskan niat agar mendapatkan keutamaan dan keberkahan Al-Quran. Sejauh mana kita beradab terhadap Al-Quran makan sejauh itu pula Al-Quran akan beradab terhadap kita. Sebesar apa kita mengutamakan Al-Quran makan sebesar itulah Al-Quran memuliakan kita pula. Al-Quran akan menjaga kita bila kita dapat menjaga hubungan antara kita dan Al-Quran dengan baik.

Memulai untuk menghapal Al-Quran dapat dilakukan dengan meluangkan waktu kita untuk berinteraksi dengan Al-Quran sesibuk apapun kita. Menghapal Al-Quran adalah sebuah proses, bukan sesuatu yang dapat dilakukan dengan instant. Allah menitipkan Al-Quran kepada hamba, maka Allah bisa saja mengambil Al-Quran tersebut dari hambanya bila hambanya tersebut lalai dan tidak mengutamakan Al-Quran. Kita harus belajar untuk mengikatkan diri  dan hati kita dengan Al-Quran, agar Al-Quran senantiasa melekat pada diri kita. Biasakan diri dengan Al-Quran dan luangkan waktu setiap hari walaupun sesingkat apapun untuk berinteraksi dan menghapalkan Al-Quran. Sediakan 3 pembagian waktu untuk  agar dapat membiasakan diri dengan Al-Quran yaitu waktu untuk membaca Al-Quran, menghapal Al-Quran dan muroja’ah Al-Quran setiap harinya. Hal ini akan memudahkan kita dalam menghapalkan Al-Quran.

Dosen Fakultas Biologi Raih penghargaan Kementerian Ristek Dikti

Rilis Berita Rabu, 29 November 2017

Berusaha mewujudkan UGM sebagai  universitas riset kelas dunia, civitas akademika UGM terus meningkatkan kualitas dan kuantitas dari penelitiannya. Selain itu, kenaikan jenjang pendidikan dari staf dosen di UGM juga terus didorong. Salah satunya adalah yang terus dikembangkan oleh Fakultas Biologi UGM. Dosen bidang Parasitologi Fakultas Biologi UGM, Dra. Rr. Upiek Ngesti W.A., DAP&E, M.Biomed., yang kini sedang dalam proses menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Gadjah Mada berhasil meraih penghargaan dari Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristek Dikti pada Senin lalu (27/11).

Prosesi penganugerahan Poster Terbaik pada Seminar Hasil Penelitian Peningkatan Kapasitas Riset (PKPT, Disertasi Doktor dan Tim Pascasarjana) yang telah selesai tahun 2017 dilaksanakan di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta. Penelitian dengan judul  “Deteksi Protein Defensin dan Cecrofin terhadap Wuchereria bancrofti pada vektor nyamuk Culex quinquefasciatus Say, 1823 (Diptera : Culicidae)” ini telah berhasil menyisihkan 29 peserta yang lain di kelompok I wilayah Yogyakarta. Seluruh peserta dibagi dalam 13 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari sekitar 30 peserta dan setiap kelompok ada juara presenter dan poster. Penelitian dengan skema PDD ini merupakan penelitian yang menjadi riset disertasi dari Dra. Upiek dibawah supervisi Dr. Budi Mulyaningsih,Apt. MS, Dr. R. Wisnu Nurcahyo, dan Dr. RC. Hidayat Soesilohadi, MS.

Penelitian ini mengkaji terkait respon biologis (sistim imun) inang (nyamuk) terhadap parasit (cacing). Luaran dari penelitian ini adalah diperolehnya profil dan karakter protein pada serangga (nyamuk) yang bersifat imun terhadap biota dalam tubuhnya (cacing W. bancrofti). Dra. Upiek berharap, penelitian yang telah dilakukannya selama satu tahun dimulai dari bulan desember 2016 sampai november 2017 ini dapat menjadi awal untuk penelitian yang lebih besar dalam upaya pengendalian vektor pada penularan penyakit filariasis (kaki gajah) karena di Indonesia kajian respon biologis nyamuk terhadap parasit masih sangat terbatas.

Sebagai pimpinan, Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono menyampaikan bahwa Fakultas Biologi mengapresiasi setiap prestasi yang dilakukan oleh segenap civitas academika termasuk dosennya yang dapat memotivasi untuk peningkatan prestasi Fakultas. “Selamat kepada  Bu Upiek selaku penyaji poster hibah riset Doktor Kemenristek Dikti 2017”, tambah Dr. Budi sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian Dra. Upiek.

Talkshow Etnoekologi

Rilis Berita Rabu, 29 November 2017

Yogyakarta, 25 November 2017 – Etnoekologi menjadi suatu kajian yang tengah hangat diangkat dalam perkembangan pengelolaan ekosistem saat ini. Kajian ini kemudian dipersembahkan oleh Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Biologi UGM melalui sebuah Talkshow interaktif yang mempertemukan guru besar dan ahli dari multi latarbelakang terkait etnoekologi. Talkshow Etnoekologi Indonesia dengan tema “Harmonisasi Alam dan Manusia melalui Nilai Kearifan Lokal di Indonesia” digelar di Auditorium Fakultas Biologi UGM. Kegiatan Talkshow yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dipenuhi peserta dari berbagai macam instansi dan latar belakang, salah satunya dari media detik.com, Universitas Negeri Medan, Universitas Indonesia, hingga Universitas Cendrawasih Papua. Animo peserta terhadap kajian etnoekologi sangat tinggi, hal tersebut ditunjukkan melalui jumlah partisipan yang hadir melebihi kuota yang ditentukan sebelumnya.

Sambutan dari Ketua Panitia Talkshow, Andang Syaifudin, menjadi pembuka acara sekaligus melaporkan latar belakang terbentuknya kegiatan ini dan perkembangan sampai acara ini terlaksana. Dr. Diah Rachmawati, sebagai Kaprodi S2 Pascasarjana Biologi UGM, turut menjelaskan bahwa kegiatan Talkshow ini sebagai bentuk peduli dan concern Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Biologi UGM terhadap isu konservasi, yang dapat dikembangkan melalui kearifan lokal. Beliau juga mengharapkan partisipan yang hadir dapat mengembangkan nilai-nilai konservasi di sekitarnya melalui inspirasi dari talkshow ini. Bapak Rury Eprilurahman, S.Si. M.Sc. menjadi perwakilan dari Dekanat Fakultas Biologi UGM yang secara resmi membuka acara dan memberikan sambutan dalam talkshow ini. Beliau menyampaikan bahwa talkshow dengan tema yang cukup menarik ini perlu dimanfaatkan dengan baik serta dapat memberikan implementasi yang nyata di daerah masing-masing.

Mukhlis Jamal Musa Holle, M.Sc.Env didaulat sebagai moderator yang memandu jalannya Talkshow Etnoekologi. Beliau menyampaikan bahwa diskusi dibagi menjadi dua jenis, yaitu diskusi panel dan diskusi parallel. Penyampaian materi pertama oleh Prof. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A.,M.Phil.,Ph.D. mengenai materi “dari Etnosains ke Etnoekologi”. Materi yang menarik ini mengulas asal usul bagaimana antropolog mulai mendeskripsikan kebudayaan yang beragam menggunakan studi perbandingan, klasifikasi kebudayaan dan generalisasi. Salah satu hal yang menarik adalah ilmu linguistic yang berperan untuk membantu antropolog mendeskripsikan kebudayaan melalui pendekatan phonemics (seperti penutur asli atau ‘tineliti’) dan Phonetics (seperti anjad dari peneliti atau ‘peneliti’). Pengetahuan lingkungan menurut pandangan orang yang kita teliti (suku bangsa tertentu) disebut etnoekologi. Penuturan dari guru besar antropologi Fakultas Ilmu Budaya UGM ini disambut dengan beberapa pertanyaan dari peserta Talkshow. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah solusi yang menjawab tantangan bagi antropolog/peneliti muda untuk mengkaji etnoekologi dari suatu suku terkait periode penelitian yang memerlukan kurun waktu yang lama padahal masa studi sangat terbatas.

 “Tips untuk peneliti etnoekologi yang terkendala waktu untuk meneliti, salah satunya adalah sebisa mungkin mempelajari dan menguasai bahasa setempat sehingga semakin mudah akan bisa masuk ke masyarakat. Caranya melalui belajar grammar bahasa lokal dari anak SMA daerah tersebut, memperkaya kosakata dari anak-anak, sampai ibu-ibu. Jika hal tersebut terlalu lama, maka belajar meneliti budaya sendiri. Hal yang terpenting untuk dilakukan dalam penelitian sosial budaya adalah partisipasi observasi dalam kehidupan bermasyarakat” tutur Prof. Heddy Ahimsa menjawab pertanyaan peserta.

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Dr. I Gusti Putu Suryadarma mengenai Sustainable life based on Etnoecology. Beliau menuturkan bahwa seluruh manusia yang berada di alam perlu membatasi keinginan berdasarkan kebutuhan, sehingga yang perlu dipelajari saat ini adalah berapa jumlah asupan untuk membentuk kebudian manusia. Beliau mengulas kehidupan di Bali, bahwa padi itu dihormati sebagai Dewi Sri (Dewi Padi) bukan hanya sebuah pangan saja, sehingga penghormatan tersebut yang membentuk kultur/budaya menggunakan sumberdaya sebanyak yang dibutuhkan. Sumberdaya air di Bali juga dimanfaatkan secara maksimal dengan menggunakan metode irigasi sebagai pembangkit listrik, sehingga air yang mengalir jangan sampai masuk ke laut sia-sia. Pemaparan materi dari beliau yang sangat menarik dan interaktif membangkitkan antusiasme dari partisipan sehingga banyak pertanyaan yang muncul dari peserta. Salah satu pertanyaan yang diajukan partisipan terkait elaborasi dan kolaborasi peran penduduk lokal dan pemerintah terkait dalam atraksi berburu paus di NTT. Beliau memberikan pandangan bahwa perlu ada sustainable development dalam suatu atraksi budaya yang kemudian dikomersilkan melalui wisata. Perlu dikaji ulang berapa maksimal hasil buruan yang boleh didapat dan batasan waktu penangkapan paus sehingga wisata tersebut menjadi suatu atraksi budaya yang terbatas dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Materi selanjutnya mengenai “Peran Awig-Awig untuk melestarikan Jalak Bali” disampaikan oleh Dr. FX Sudaryanto, seorang alumnus Fakultas Biologi UGM yang menjadi Dosen Biologi di Universitas Udayana, Bali. Beliau memaparkan hasil penelitian disertasinya bahwa saat konservasi satwa dilebur dalam aturan adat, contohnya Awig-Awig di Bali, maka efektifitas pelestarian satwa juga turut meningkat seiring dengan ketaatan masyarakat untuk mematuhi hukum adat tersebut. Jalak Bali adalah salah satu dari  burung paling kritis di dunia, perdagangan ilegal adalah faktor utama penurunan populasi spesies tersebut. Pencurian spesies ini banyak terjadi di penangkaran, terutama pada tahun 1999. Aturan yang melindungi populasi burung langka ini adalah Peraturan Desa di Bali Barat, sedangkan di Nusa Penida mengggunakan awig-awig. Masyarakat menganggap bahwa burung-burung tersebut milik pura sehingga tidak diganggu. Jika ada yang mengganggu/menangkap burung tersebut maka akan mendapatkan sanksi sosial yang tercatat selama turun temurun di pura. Hal yang sangat dilarang adalah tidak boleh berburu satwa, khususnya Jalak bali, namun akan diperbolehkan apabila untuk pengobatan dengan rekomendasi kuat dari ketua adat. Pertanyaan peserta yang dilontarkan kepada Dr. FX Sudaryanto, salah satunya adalah bagaimana introduksi kebijakan konservasi Jalak Bali sampai masuk ke awig-awig. Beliau kemudian menjelaskan bahwa seluruh masyarakat adat Nusa Penida ikut terlibat dalam perumusan konservasi Jalak Bali, dan juga tidak ingin merasakan dampak hilangnya spesies tersebut di alam.

Tujuan acara ini diselenggarakan selain menjadi gelaran akbar dari Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM juga menjadi wadah inspirasi bagi seluruh kalangan untuk kembali menengok nilai-nilai luhur dari budaya Indonesia yang digunakan untuk menjaga kelestarian alam Indonesia. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung sehingga acara ini terselenggara dengan baik, bahkan di luar ekspektasi. Terima kasih kepada seluruh sponsor yang telah memberi bantuan dan bekerja sama demi terselenggaranya acara ini, antara lain percetakan mangrove, SS, minimarket lestari, dan Tangguh Creative Production. (Uni Sutiah/MEIJIG KMP Biologi UGM)

Peresmian dan Serah Terima Screenhouse

Rilis Berita Selasa, 28 November 2017

Tim penelitian Gama Melon dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menjalin kerjasama pemberdayaan masyarakat Kampoeng BNI – Gama Melon bersama PT. Bank Negara Indonesia Persera melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) di Desa Madureja Dsn. Mutihan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Pengembangan kerjasama ini telah diinisiasi dari bulan Juni 2017 dan dilakukan diskusi platform serta kunjungan lapangan untuk melihat potensi wilayah yang akan dikembangkan. Terhitung mulai bulan Oktober dilakukan pembangunan 4 unit Screenhouse dan bertepatan pada hari Senin tanggal 27 November 2017 peresmian dan serah terima Screenhouse dilakukan antara tim CSR BNI, Fakultas Biologi UGM, dan Kelompok Tani Madurejo.

Peresmian dan serah terima Screenhouse tersebut dilaksanakan di area Screenhouse Mutihan pada pukul 08.30 WIB dan dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, tim CSR BNI, serta kelompok tani Madurejo. Bpk. Drs. Suryo Wikanthomo, MBA selaku Ketua tim CSR BNI melalui sambutannya berharap pembangunan Screenhouse yang bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM ini dapat memberikan kebermanfaatan terhadap masyarakat Desa Madurejo, “Melon Hikapel yang telah dirakit oleh Fakultas Biologi UGM merupakan melon unggul Indonesia, melalui Screenhouse ini diharapkan dapat menjadi inisiator dalam pembentukan desa agrowisata di wilayah yang notabene sudah sangat dikenal oleh wisatawan” ujarnya. Selanjutnya secara simbolis Screenhouse diserahkan kepada Dekan Fakultas Biologi sekaligus ketua tim peneliti Gama Melon untuk pemanfaatan Screenhouse bersama masyarakat Madurejo.

“Ketidakstabilan cuaca akibat dari peningkatan emisi karbon dari Global Warming mengakibatkan musim hujan tidak lagi dapat diprediksi, hal ini berimplikasi pada pertanian melon. Jika tidak menggunakan Screenhouse budidaya melon apapun akan collapse” jelas Dr. Budi Daryono selaku ketua tim peneliti Gama Melon sekaligus Dekan Fakultas Biologi UGM dalam sambutannya. Dr. Budi Daryono juga menjelaskan terkait road map penelitian melon unggul Indonesia dan harapan kerjasama dalam pembangunan agrowisata melon Gadjah Mada yang dikenal juga dengan Gama Melon di lingkup desa Bokoharjo – Madurejo, “Pengembangan melon di Dsn Jamusan, Bokoharjo telah berlangsung lebih dari 10 tahun, dengan adanya kerjasama ini bisa kita perluas hingga Desa Madurejo dan semoga ini menjadi awalan dalam mewujudkan Kampoeng BNI – Gama Melon di Yogyakarta”.

Pada kesempatan lain, Pak Yanto selaku perwakilan dari kelompok tani Madurejo menyambut baik dari pembangunan Screenhouse di Desa Madurejo dan berharap Screenhouse ini dapat menjadi percontohan bagi petani Madurejo untuk mulai merancang pertanian yang modern mengikuti dari perkembangan berbagai macam komoditas melon yang terus dikembangkan oleh Fakultas Biologi dari segi produksi dan budidaya. Acara peresmian dan serah terima Screenhouse ditutup dengan foto bersama dari tim CSR BNI, tim Gama Melon, dan Kelompok Tani Madurejo.

Fakultas Biologi isi Kuliah Umum di Universitas Sriwijaya

Rilis Berita Selasa, 28 November 2017

Guna menerapkan salah satu visi UGM yakni mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan, Fakultas Biologi sebagai salah satu program biologi terbaik dan pelopor ilmu biologi terdepan di Indonesia juga berupaya untuk mendukung perkembangan program studi biologi di institusi pendidikan lainnya di kancah nasional.  Terlebih lagi Fakultas Biologi UGM yang kini menjadi Ketua dari Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Salah satu dari upaya yang dilakukan oleh Fakultas Biologi untuk mengimplementasikan visi UGM ini adalah dengan senantiasa membantu Prodi Biologi dan Prodi Pendidikan Biologi dalam meningkatkan kualitas akademiknya antara lain melalui pemberian kuliah umum dan pendampingan/konsultasi akreditasi.


Pada kegiatan kuliah umum yang diselenggerakan oleh Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya (UNSRI), Dekan Fakultas Biologi UGM yang sekaligus menjabat sebagai Ketua KOBI 2017, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., hadir untuk berbagi ilmu didepan peserta seminar di Gedung Perpustakaan, Universitas Sriwijaya. Agenda yang dilaksanakan pada jumat lalu ini (24/11) ini dihadiri oleh Dekan Fakultas MIPA UNSRI Prof. Dr. Iskandar, M.Sc., para Wakil Dekan dan Sekretaris Jurusan serta 120 mahasiswa S1 dan Pascasarjana Jurusan Biologi FMIPA UNSRI.


Dalam kegiatan yang mengusung tema “Application of Molecular Markers in Plant and Animal Genetic Development”, Dr. Budi memaparkan materi terkait penerapan penanda molekular dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan beliau, terutama dalam pemuliaan melon dan ayam. Dalam kuliah umum ini, Dekan Fakultas MIPA UNSRI bersama dengan Fakultas Biologi UGM juga berharap adanya peningkatan kerjasama khususnya bidang akademik berupa student exchange dan riset khususnya pelestarian biodiversitas tropika.

Seminar Terbuka Biosc: Hasil Penelitian Diklat Lanjut dan Diklat Pemantapan 2017

Kegiatan Mahasiswa Senin, 27 November 2017

Hari Minggu, 26 November 2017, Biology Orchid Study Club (BiOSC) mengadakan Seminar Terbuka BiOSC yang bertempat di ruang 5 Gedung A Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Seminar ini merupakan ajang presentasi hasil penelitian para anggota Diklat Lanjut dan Diklat Pemantapan yang telah diadakan 1 tahun terakhir. Kegiatan ini diikuti oleh 55 orang peserta yang berasal dari Angkatan Diksar (AD) 7 hingga AD 12 BiOSC, dan dimulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang.

Diklat Lanjut (DIKJUT) adalah alur kaderisasi untuk meningkatkan jenjang anggota muda menjadi anggota divisi, rangkaiannya meliputi diklat ruang, evaluasi tertulis dan diklat lapangan yang berisi kegiatan eksplorasi. Sementara, Diklat Pemantapan (DIKTAP) adalah alur untuk meningkatkan jenjang anggota ke tingkatan keilmuan tertinggi di BiOSC, yaitu Dewan Senior. Untuk menjadi Dewan Senior, tiap peserta Diktap harus melaksanakan satu penelitian yang berkaitan dengan anggrek, lalu disusun dalam bentuk laporan dan dipresentasikan. Setelah melalui evaluasi oleh para Dewan Senior dalam presentasi tertutup, kali ini baik hasil penelitian DIKJUT dan DIKTAP dipresentasikan secara terbuka di depan seluruh peserta seminar.

Kegiatan ini selain bertujuan untuk menunjukkan hasil penelitian peserta DIKJUT dan DIKTAP, juga sekaligus sebagai pemantik minat penelitian di bidang keanggrekan untuk peserta seminar yang sebagian besar didominasi oleh AD 11 (angkatan 2016) dan AD 12 (angkatan 2017). “Penelitian di bidang anggrek sangat luas cakupannya, dari keanekaragaman, fisiologi, anatomi, biokimia, dan lain-lain. Harapannya seminar ini dapat memberikan inspirasi tentang penelitian apa saja yang bisa dilakukan yang berkaitan dengan anggrek, sekaligus menjadi motivasi bagi kita untuk semangat meneliti anggrek.” ucap Dzikrina Nurunisa, Koordinator Keilmuan BiOSC 2017 dalam sambutannya di awal acara.

Presentasi pertama dilakukan oleh peserta DIKJUT 2017, yang mempresentasikan tentang keanekaragaman anggrek di lokasi sekitar tempat wisata Watu Jaran, Sabrang Kidul, Kulonprogo. Dari hasil eksplorasi yang telah dilakukan, ditemukan sebanyak 14 spesies anggrek. Anggrek yang paling melimpah atau paling banyak ditemukan yaitu Eria retusa.

Presentasi dilanjutkan dengan tujuh peserta DIKTAP 2017 yang membawakan hasil penelitian anggrek melalui berbagai pendekatan bidang ilmu, yaitu biokimia, kultur jaringan tumbuhan, sistematika, keanekaragaman, dan anatomi. Di bidang biokimia ada Febri Yuda Kurniawan: “Perbandingan kadar klorofil dan karotenoid pada Dendrobium crumenatum Swartz, Eria retusa (Blume) Rchb.f. dan Vanilla planifolia Andrews yang ditumbuhkan di dataran rendah Bantul” dan Nindy Senissia Asri : “Pengukuran kadar flavonoid dan uji daya hambat pertumbuhan Streptococcus mutans dari ekstrak etanol daun anggrek Vanilla planifolia Jacks Ex. Andrews.” Di bidang kultur jaringan ada Zulfa Layina: “Uji efektivitas variasi konsentrasi hidrolisat kasein terhadap perkembangan biji Dendrobium capra”. Di bidang sistematika ada Himawan Masyhuri: “Analisis filogenetik anggota Dendrobium Swartz berdasarkan sekuen MatK DNA” dan Ahmad Suyoko: “Analisis filogenetik 6 anggrek spesies anggota genus Phalaenopsis Blume”. Di bidang keanekaragaman ada Fauzana Putri: “Keanekaragaman dan kemelimpahan anggrek di Gunung Dawa, Sabrang Kidul, Pegunungan Menoreh, Kulonprogo DIY”, sedangkan di bidang anatomi ada Arianda Poetri Shofia Rochman: “Profil anatomi daun dan akar Phalaenopsis hibrida pada berbagai tahap pertumbuhan.”

Kegiatan ditutup dengan upacara pelantikan anggota Dewan Senior 2017. Ketujuh peserta DIKTAP 2017 dinyatakan resmi lulus menjadi Dewan Senior. Tiga peserta DIKTAP dengan perolehan nilai tertinggi yaitu Nindy Senissia Asri, Febri Yuda Kurniawan dan Arianda Poetri Shofia Rochman. Terakhir, dilakukan penutupan dan foto bersama.

Menurut Asyroful Muna selaku ketua panitia, acara ini bisa dibilang sukses. “Alhamdulillah berjalan lancar, tidak monoton karena ada komunikasi dua arah, materinya menarik, menambah wawasan untuk angkatan muda karena beberapa materi yang baru, belum pernah diajarkan sebelumnya.” Ungkapan ini didukung oleh Koordinator Dewan Senior, Oktaviana Herawati, “Seminarnya bagus, kondusif, interaktif, informatif. Seminar ini memberikan gambaran kepada anggota BiOSC terutama angkatan muda tentang penelitian yang dapat dilakukan dengan anggrek. Dengan adanya seminar ini, diharapkan mampu memupuk semangat anggota BiOSC untuk melakukan penelitian dalam bidang anggrek dan memajukan BiOSC.”

Diskusikan peluang kerjasama, Yamagata University kunjungi Fakultas Biologi UGM

Rilis Berita Senin, 27 November 2017

Memiliki hubungan kerjasama penelitian yang baik antara Jepang dan Indonesia, Fakultas Biologi UGM turut memperkuat hubungan ini dengan menjalin kerjasama dengan beberapa Universitas di Jepang, salah satunya adalah Yamagata University. Menindaklanjuti kunjungan perwakilan dari Yamagata Univeristy, Jepang pada pertengahan November tahun 2015 silam dan penandatanganan kerjasama akademik dan riset yang tertulis dalam Memorandum of Agreement (MoA) agustus lalu, kini delegasi Yamagata University datang kembali ke Fakultas Biologi UGM untuk mendiskusikan kerjasama yang akan dilakukan oleh kedua belah pihak. Diskusi yang dilakukan pada selasa lalu (21/11) ini dihadiri oleh 4 orang delegasi dari Yamagata University,yaitu 3 staff dari Faculty of Science, Prof. Yokoyama, Prof.  Fujiyama, dan Prof.  Miyazawa serta satu staff dari Faculty of Agriculture, Dr.  Sato. Dari pihak Fakultas Biologi UGM, hadir juga Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., dan beberapa jajaran dosen di Fakultas Biologi UGM.

Bertempat di Ruang Sidang Atas Fakultas Biologi UGM, diskusi antara Fakultas Biologi UGM dan Yamagata University membicarakan terkait aktivitas yang dapat dilakukan bersama seperti pertukaran pelajar, baik dengan maupun tanpa credit transfer, dan riset kolaborasi yang salah satunya adalah penelitian antara Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi UGM dengan Prof. Fujiyama. Selain itu, publikasi riset bersama, join workshop, join seminar dan visiting professor juga direncanakan sebagai bagian dari kerjasama. Tak kalah penting, penulisan proposal bersama juga akan dilakukan guna mengundang visiting professor, mendaftar program JSPS dan KLN untuk join riset dan workshop. Untuk bisa mengetahui potensi-potensi yang dimiliki di kedua institusi, dilakukan juga presentasi profil masing-masing fakultas sehingga akan memudahkan kolaborasi dengan tema yang sesuai.

“Ini adalah bukti nyata dari penandatanganan MoA yang tidak sia-sia implementasinya”, tambah Dr. Budi terhadap diskusi yang merencanakan kerjasama penelitian hingga tahun 2019.

Dalam pemaparan rencana kerjasama penelitian, Prof. Yokoyama menjelaskan bahwa Indonesia dan Jepang memiliki persamaan dan perbedaan yang sangat menarik untuk dikaji lebih jauh. Indonesia dan Jepang sama-sama berada di perbatasan lempeng tektonik sehingga terdampak oleh aktivitas kegunung-apian dan juga gempa bumi. Namun, perbedaan lokasi dimana Indonesia terletak di kawasan tropis sedangkan Jepang di kawasan beriklim sedang. Oleh karena itu, penelitian yang akan dilakukan antara lain adalah terkait pengaruh perubahan lingkungan terhadap biodiversitas, baik keanekaragaman hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme, dan juga membandingkannya di ekosistem tropis dan ekosistem iklim sedang.

Diksar KOPMA BIOGAMMA 2017

Kegiatan Mahasiswa Senin, 27 November 2017

Hari Sabtu, 18 November lalu telah dilaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Dasar untuk calon anggota KOPMA BIOGAMMA 2017 di Ruang Biodas Atas Timur. Acara ini diawali dengan sambutan dari ketua panitia Penerimaan Anggota Baru KOPMA BIOGAMMA 2107 Ria Oktafianti, dilanjutkan dengan sambutan dari CEO KOPMA BIOGAMMA Achmad Baihaqi. Materi pertama dalam Diksar ini disampaikan oleh Ahmad dari perwakilan Koperasi Pemuda Indonesia (Kopindo), beliau menerangkan untuk menyukseskan suatu koperasi diperlukan pemahaman mengenai tiga hal yaitu membeli bersama, menjual bersama, dan bekerja bersama, jika sudah bisa menerapkan ketiga prinsip tersebut dalam menjalankan koperasi yang dibangun maka akan tercapai koperasi yang sukses. Materi yang kedua disampaikan oleh Rizki dan Albert dari perwakilan Forum Komunikasi Koperasi Mahasiswa (FKKMI) Wilayah V Yogyakarta yang memperkenalkan FKKMI sebagai wadah komunikasi antar seluruh koperasi mahasiswa di Indonesia, anggota-anggota FKKMI serta tugas-tugas dan program kerjanya. Materi yang terakhir atau yang ketiga disampaikan oleh perwakilan Himpunan Koperasi Mahasiswa Yogyakarta (HKMY), dengan lingkup yang lebih sempit daripada FKKMI menjelaskan tentang anggota-anggota HKMY, struktur kepengurusan dari HKMY, serta perbedaan peran HKMY dengan FKKMI dalam memajukan koperasi mahasiswa yang menjadi anggotanya. Antusiasme peserta cukup baik pada sesi tanya jawab dan review setiap selesai pematerian.

Acara terakhir sebelum penutupan, dan merupakan acara yang ditunggu-tunggu oleh calon anggota yaitu pengukuhan anggota KOPMA BIOGAMMA 2017 dilaksanakan atas arahan CEO KOPMA BIOGAMMA 2017 dengan pembacaan janji setia terhadap KOPMA BIOGAMMA dan pemakaian PDH KOPMA BIOGAMMA oleh anggota KOPMA BIOGAMMA G11 dan G12 kepada angkatan baru G13. Harapan dari CEO KOPMA BIOGAMMA kepada anggota baru KOPMA BIOGAMMA 2017 atau G13 adalah agar senantiasa menjalankan amanah yang diterima nantinya dengan baik, selalu setia dan menjalin keakraban dengan anggota KOPMA BIOGAMMA lainnya. Acara pendidikan dan pelatihan dasar ini kemudian diakhiri dengan doa dan salam penutup oleh pembawa acara. Berikut ini beberapa hasil dokumentasi selama kegiatan Diksar KOPMA BIOGAMMA 2017 berlangsung.

12345…21

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Tim MBKM Membangun Desa 2025 Fakultas Biologi UGM Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Tanaman Lokal di Manisrenggo
  • Tata Tertib dan Jadwal Ujian Akhir Semester Semester Genap TA. 2024/2025 Fakultas Biologi UGM
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Yoghurt Probiotik Berbasis Porang sebagai Inovasi Pangan Fungsional
  • Wujudkan Pengabdian Nyata, Mahasiswa MBKM Fakultas Biologi Ikut Berperan Pengelolaan Mata Air Sumber Kahuripan, Dusun Cupu, Kelurahan Purwomartani, Sleman
  • Memulai Sampling di Sungai, Workshop Teknik Analisis eDNA untuk Monitoring Biodiversitas Batch 2 oleh Laboratorium Sistematika Hewan telah dimulai
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY