• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • 2021
  • hal. 21
Arsip:

2021

IUP Biology Admission Intake 3 2021

Akademik Senin, 24 Mei 2021

Syawalan Keluarga Besar Fakultas Biologi 1442 H:”Menjaga Kesehatan Pasca Puasa Ramadhan”

Rilis BeritaTajuk Kamis, 20 Mei 2021

Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 H, pada Kamis 21 Mei 2021 Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Syawalan (Halal-bihalal) secara virtual melalui zoom meeting. Acara syawalan kali ini mengangkat tema “Menjaga Kesehatan Pasca Puasa Ramadhan” dan dilaksanakan di lobby utama Gedung B Fakultas Biologi UGM. Acara ini ditujukan bagi seluruh keluarga besar Fakultas Biologi UGM (Dosen, Tenaga Kependidikan, Kabiogama, para Purna Karya, serta perwakilan BEM dan KMP). Acara dimulai pada pukul 09.00 dan dibuka dengan pembacaan kalam illahi oleh Bapak Arief Muammar,S.Si., M.Sc. Selanjutnya sambutan disampaikan langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Dalam sambutannya Prof. Budi menyampaikan bahwa syawalan merupakan sebuah tradisi yang telah dilakukan oleh pendahulu dan telah umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia, termasuk di Fakultas Biologi UGM, yang bertujuan memperkuat tali silaturrahmi dan merupakan momentum untuk saling memaafkan. “Oleh karena itu, dalam momentum yang sangat baik ini, saya selaku Dekan Fakultas Biologi UGM mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk mengabdi khususnya untuk almamater tercinta dan umumnya untuk tanah air Indonesia”, tutur beliau.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Acara dilanjutkan dengan sambutan ketua Kabiogama, Drs. Ario Setra Setiadi, MM., Ph.D., CPM, DipM ACIM. Dalam sambutannya, Bapak Drs. Ario menyampaikan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H dan permohonann maaf mewakili seluruh anggota Kabiogama. “Pada hakekatnya halal bihalal /syawalan merupakan salah satu proses dari perjalanan panjang menuju kesuksesan. Terdapat 4 Kartu As dalam perjalanan menuju sukses, yaitu bekerja keras, bekerja dengan cerdas, bekerja dengan tuntas, dan bekerja dengan ikhlas. Kaitan ikhlas ini juga termasuk ikhlas dalam membina dan menjalin sitaturrahmi, sehingga pada kesempatan ini harapannya Fakultas Biologi dan juga alumni (Kabiogama) semakin bisa mempererat tali silaturrahmi dan semakin nyawiji migunani”.

Hikmah syawlaan kali ini disampaikan oleh Dr. dr. H. Zaenal Muttaqin Sofro, AIFM., yang mengulas tentang Kesehatan pasca puasa Ramadhan. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan bahwa “dalam menjaga kesehatan terdapat banyak faktor penting. Diantaranya dari segi neurologi, terdapat vagus vagal system (bagian dari sistem saraf parasimpatetik) yang juga turut bertanggung jawab dalam kesehatan dan pertumbuhan, juga social engagement. Langkah-langkah bagaimana menjaga sistem ini juga menjaga kesehatan diantaranya membangun hubungan antar sesama manusia dengan membangun kenyamanan bersama, saling berbagi, prosodi (berkomunikasi dengan baik dengan menjaga intonasi dalam berbicara) dan mengurangi berkeluh kesah. Selain itu, dengan berolahraga, mengatur pola makan, menjaga asupan gizi dan banyak minum juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan selepas bulan Ramadhan ini”. Selanjutnya Dr. dr. H Zaenal memimpin doa sebagai penutup acara. (adt).

Entotalk × Seminar kewirausahaan : Manisnya Buzziness Lebah

Kegiatan Mahasiswa Senin, 17 Mei 2021

egiatan webinar Entotalk × Seminar Kewirausahaan diadakan oleh divisi penelitian bersama divisi kewirausahaan Kelompok Studi Entomologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada telah dilaksanakan pada Sabtu, 24 April 2021 pukul 09.00-11.00 WIB melalui Google Meet dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 49 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan peluang berbisnis lebah madu serta ke masyarakat. Kegiatan ini bersifat terbuka baik untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Materi Webinar Entotalk × Seminar Kewirausahaan dibawakan oleh Bapak Drs. Hari Purwanto, M.P., Ph.D selaku Dosen Fakultas Biologi UGM sekaligus Pembina Kelompok Studi Entomologi Biologi UGM dan Muhammad Nabil Pratama sebagai pemilik dan pendiri beehaior.id dengan moderator Fathur Syahrian, mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Sesi pematerian pertama diisi oleh Bapak Drs. Hari Purwanto, M.P., Ph.D. Beliau menyampaikan peran dari lebah madu ditinjau dari sisi biologi dan ekosistem, klasifikasi lebah yang mencakup perbedaannya dengan lebah klanceng, membandingkan peternakan lebah madu di Indonesia dengan negara lain serta permasalahan dan tantangan yang umum dihadapi oleh peternak lebah madu. Pada sesi kedua, pematerian dibawakan oleh Muhammad Nabil Pratama. Beliau membawakan materi mengenai peluang berbisnis dengan lebah madu, cara memulai dan persiapan berbisnis dengan lebah madu, tantangan berternak lebah madu dan strategi bisnis untuk mengatasinya, serta beliau memberikan penjelasan mengenai madu yang ada di Indonesia dan dunia.

Slide 3
Slide 1
Slide 2
Slide 4

Sesi pematreian berlangsung lancar dan terlihat antusias audiens saat sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama diajukan oleh Estialsa dari UGM yang bertanya alasan madu hutan lebih mahal dan kandungan alkoholnya lebih tinggi, serta menanyakan kandungan yang diunggulkan madu hutan daripada madu klenceng dan madu lainnya. Jawaban dari narasumber : Madu hutan jauh dari pencemaran, makanan yang dimakan lebah semuanya alami. Harga yang mahal karena banyaknya hasil panen tergantung musim. Kandungan alkohol muncul karena madu belum matang, masih encer sehingga ragi alami dapat hidup dan menghasilkan alkohol atau asam. Pertanyaan kedua disampaikan oleh Praptining dari Upgris, yang menanyakan perbedaan rasa atau kandungan atau kualitas dalam madu randu, multiflora, kenkeng, dsb. Jawaban dari narasumber : Makanan yang dimakan lebah tergantung musim buah. Ketika sedang musim klengkeng, madu yang dihasilkan dinamakan madu kelengkeng. Namun, kandungan jenis jenis madu tersebut kurang lebih sama. Pertanyaan ketiga diajukan oleh Situ Zulaikha dari UINSA yang menanyakan tentang fungsi ekologis kelompok lebah dengan lepidoptera dan perbedana porsi dalam membantu proses penerbukan. Jawaban dari narasumber : Penyerbukan tanaman tergantung spesies, tiap spesies tanaman buah memiliki politanor yang khas. Begitupun sebaliknya, jenis polinator yang berbeda bisa saja lebih menyukai bunga yang berbeda. Tiap jenis polinator memiliki daya jelajah yang berbeda-beda. Pertanyaan selanjutnya diajukan oleh Cornelius dari UGM yang menanyakan solusi apabila mengalami kegagalan dalam berternak lebah dan membedakan madu asli dan madu tiruan. Jawaban narasumber : mas Muhammad Nabil Pratama pernah mengalami kegagalan antara lain Koloni lebah banyak yang mati terserang hama parasit ketika musim hujan. Solusinya lebih sering melakukan kontrol koloni. Membedakan madu asli dan palsu paling baik dengan uji lab karena uji secara panca indra tidak dapat mendeteksi madu tiruan.

 

Program Penanaman Simbolis Kebun Buah Mekar Mulyo Desa Kebonalas Manisrenggo Klaten dan Tim Pengabdian Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Selasa, 11 Mei 2021

Sebagai tindak lanjut kegiatan inisiasi dan brain storming potensi desa dan tim pengabdian budidaya tanaman buah Fakultas Biologi UGM yang terdiri dari Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan Bapak Yusuf Sulaeman, S.IP. untuk Kecamatan Manisrenggo Klaten yang telah dilaksanakan 12 Oktober 2020 lalu (https://biologi.ugm.ac.id/2020/10/05/kegiatan-inisiasi-dan-brainstorming-program-pengabdian-kepada-masyarakat-fakultas-biologi-ugm-di-desa-kebonalas-manisrenggo-klaten/), pada 2 Mei 2021 telah dilaksanakan penanaman secara simbolis buah alpukat di Desa Kebonalas Manisrenggo Klaten. Tanaman alpukat yang ditanam terdiri dari tiga varietas yaitu alpukat kendil, alligator dan pluwang sebanyak total sekitar 60 tanaman umur 3 tahun pada lahan seluas 2.500 m2.

Slide 1
Slide 6
Slide 4
Slide 2
Slide 3
Slide 7

Penyiapan lahan telah dimulai sejak Maret 2021 lalu, dimulai dengan pengolahan lahan dan penyiapan lahan tanam dengan pemupukan organic serta penyiapan lubang tanam. Program penanaman simbolis ini juga dihadiri oleh perangkat desa terdiri dari Bapak Suwadi selaku Sekretaris Desa, Bapak Sutarjo selaku investor, Ibu Mulat dan Bapak Junardi dari BUMDES Maju Makmur, dan tokoh masyarakat Desa Kebonalas. “Kebun buah ini diberi nama Mekar Mulyo, dengan harapan kebun buah ini dapat berkembang dan berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, ujar Bapak Suwadi dalam sambutan pembukaannya.

Pada penanaman ini juga dilakukan training singkat pencegahan uret. Uret merupakan stadium larva dari kumbang yang biasanya berperan sebagai hama utama tanaman buah, terutama merusak bagian akar dan pangkal batang tanaman alpukat. Pencegahan dilakukan dengan mengobservasi tanaman yang dipindahkan dari pot atau polybag untuk memastikan tidak ada infestasi uret. Apabila ditemukan uret dimusnahkan secara manual dan dilakukan aplikasi insektisida sistemik berbahan aktif karbofuran 3%. Ditargetkan dua tahun mendatang kebun buah ini sudah mulai dapat berproduksi. Program ini merupakan program percontohan untuk pengelolaan sumber daya desa secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Rapat Koordinasi IBI-KOBI Persiapan MBKM Kurator Hayati Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022

Rilis Berita Senin, 10 Mei 2021

Dalam menindaklanjuti pesan dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. dimana beliau menyampaikan bahwa program studi MBKM Kurator Hayati oleh Komite Indeks Biodiversitas Indonesia-Konsorsium Biologi Indonesia (IBI-KOBI) merupakan program yang baik dan perlu dilanjutkan. Kegiatan Kurator Hayati oleh IBI-KOBI sendiri telah terlaksana dan diakhiri dengan inagurasi pada 28 April 2021 lalu. Saran tersebut membuat IBI-KOBI bergerak cepat dengan mengadakan rapat koordinasi persiapan MBKM Kurator Hayati Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022 pada 5 Mei 2021 pukul 13.00-15.00 WIB. Dalam rapat tersebut dihadiri oleh 19 orang terdiri dari Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI, Prof.Aris Junaidi, Komite IBI-KOBI, perwakilan FKKI, dan pengurus KOBI.

Slide 4
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 5

Ketua KOBI, Prof.Dr.Budi Setiadi Daryono, menyampaikan paparan singkat mengenai kegiatan MBKM Kurator Hayati semester sebelumnya, hasil pelaksanaan program kurator hayati tersebut, dan masukan untuk program tersebut kedepannya oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Prof. Aris Junaidi memberi tanggapan mengenai hasil tersebut. “Kebijakan MBKM itu ditujukan untuk memberi pengalaman kepada mahasiswa untuk berada diluar kampus dengan kuota 20 SKS per semester dengan orientasi tertentu. Orientasi tersebut misalnya pada konservasi, keragaman hayati, kurasi untuk spesies-spesies langka, dan seterusnya. Program ini bisa dikembangkan lintas perguruan tinggi bersama dengan LIPI, atau KEHATI, dan lembaga-lembaga penelitian yang lainnya. Namun, tetap dibutuhkan adanya MoU dan PKS, tentunya. Misalnya dengan LIPI yang saat ini membuka diri dengan membuka program riset magang, serta lembaga yang lain yang bisa dibangun MoU dan PKS untuk bisa diimplementasikan.”

Prof.Aris menyampaikan bahwa KOBI mampu berperan penting dalam merealisasikan program MBKM kurator hayati dengan meningatkan bobotnya menjadi 20 SKS per semester dengan berkolaborasi bersama lembaga-lembaga penelitian LIPI, KKP, KLHK, FKKI dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya, MoU dan PKS antar perguruan tinggi diperlukan sehingga mahasiswa tersebut diakui kompetensinya oleh prodi yang mengirimnya dan diberi kesempatan seperti pembekalan basic research, magang, project independent, membangun desa dan seterusnya, termasuk kurator hayati.

“Informasi teknis seputar program MBKM seperti, waktu pelaksanaan program, mekanisme, ilmu yang diperoleh, kegiatan yang dilakukan, proses pembimbingan, pengampu, model asesmen, learning outcome, sebaiknya sudah disepakati di awal dan tersampaikan kepada mahasiswa sebelum pelaksanaan program. Sehingga ketika mahasiswa menyelesaikan studi MBKM tersebut, ia telah mengantongi kredit yang diperoleh dan prodi memasukkan kredit tersebut dalam data.” Imbuh Prof.Aris. Beliau juga menambahkan bahwa dari Belmawa bersedia mengadakan evaluasi dan masukkan secara aktif untuk program MBKM ini.

Untuk kedepannya KOBI bersama IBI akan mendiskusikan mengenai persiapan SDM sebagai pengampu dalam Program MBKM Kurator Hayati dan sarana prasarananya. Rangkaian pelaksanaan program, kerjasama dengan mitra, diskusi antar akademisi profesional, hingga keterlibatan institusi pemerintahan dalam forum memperkuat semangat KOBI untuk meningkatkan rekognisi publik terhadap peran Kurator Hayati dalam memperjuangkan nilai-nilai konservasi terdapap biodiversitas Indonesia.

Surat Edaran Dekan Tentang Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar Selama Masa Libur Idul Fitri 1442 H. Sampai Dengan UAS Genap 2020/2021

Akademik Kamis, 6 Mei 2021

2021.1450 Edaran Dekan Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar selama Masa Libur Idul Fitri

Sekolah Penelitian KSH

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 5 Mei 2021

Pada hari Minggu, tanggal 2 Mei 2021 telah dilaksanakan kegiatan acara Sekolah Penelitian dengan Tema Penulisan Ilmiah dan Brainstorming Ide yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Herpetologi. Acara tersebut diadakan dengan tujuan menambah ilmu dan wawasan mengenai hal dan kriteria yang krusial dan penting dalam penulisan ilmiah dan bagaimana cara yang efektif untuk mendapatkan ide penelitian dengan efektif dan baik. Acara ini diikuti oleh sebagian anggota aktif Kelompok Studi Herpetologi dan Pemateri telah diisi oleh Pak Donan Satria Yudha, S.Si, M.Sc. dan Pak Rury Eprilurahman, S.Si, M.Sc. melalui platform Google Meet.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Acara diawali dengan agenda pembukaan dan doa oleh Moderator Maximilianus Dwi Prasetyo dan diikuti dengan sambutan dari Ketua Kelompok Studi Herpetologi Nisrina Salsabila pada pukul 13.00. Pematerian pertama oleh Pak Donan memaparkan betapa pentingnya etika dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah dan bagaimana cara mendapatkan ide dan juga konsep Karya dan Penulisan Ilmiah. Kemudian, pada materi kedua oleh Pak Rury, struktur publikasi yang baik di jelaskan secara terperinci dengan berbagai macam metode ilmiah yang terurut dan efektif. Di akhir kedua sesi pematerian tersebut, dilakukan dengan quiz dan pertanyaan terkait materi yang disampaikan dan juga sesi brainstorming ide penelitian, di mana pada sesi brainstoring tersebut, peserta dapat menyatakan konsep dan berbagai macam ide penelitian dan khususnya bagi para peserta yang mempunyai banyak pertanyaan dapat mencari dorongan dan motivasi dari peserta lain yang lebih memiliki pengalaman, dan juga dapat melalui narasumber yaitu Pak Donan dan juga Pak Rury.

Pada penghujung acara, diawali dengan foto bersama melalui sesi dokumentasi dan juga closing statement oleh moderator. Kemudian diakhiri dengan doa bersama dan salam penutup.

Panen Ikan Wader Pari dan Pembuatan Produk Kerjasama dengan UMKM Jeng Nia Kitchen

Rilis BeritaTajuk Rabu, 5 Mei 2021

im Gama Wader Fakultas Biologi UGM melakukan pemanenan ikan wader untuk dijadikan bahan dasar pembuatan kripik dan sambel wader melalui kerjasama dengan UMKM Jeng Nia Kitchen yang dilaksanakan pada hari sabtu 10 april 2021. Kegiatan panen ikan wader pari dapat dilaksanakan selama tiga bulan sekali dengan tujuan untuk membuat produk dan pemilihan indukan sebagai broodstock untuk proses budidaya yang ikan wader pari yang berkelanjutan.

Kegiatan ini diawali dengan pemanen di Kelompok Pembudidayaan Ikan (KPI) Santan Mina Lestari Maguwoharjo, Sleman. Pertama–tama kolam dikuras dan ikan diambil dari kolam pemeliharaan. Selanjutnya Tim Gama Wader melakukan pemilihan indukan dengan menyortir ikan wader dengan kategori ukuran > 6 cm. Selain itu, ikan yang layak dijadikan sebagai indukan adalah ikan jantan dan betina dewasa yang telah mengalami kematangan gonad. Pada jantan, ikan yang telah mengalami matang gonad ditandai dengan keluarnya cairan putih ketika dilakukan pemijatan pada bagian abdomen, sedangkan pada ikan betina ditandai dengan keluarnya telur berbentuk bulatan kekuningan. Sebanyak kurang lebih 500 ekor ikan jantan dan betina berhasil dipilih sebagai indukan untuk budidaya selanjutnya.

Slide 1
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 2
Slide 6

Kegiatan berikutnya adalah dilakukan penyortiran terhadap ikan yang akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sambel dan kripik wader. Ikan yang berukuran kecil (1-3 cm) merupakan ikan yang cocok untuk dijadikan bahan keripik wader, sedangkan ikan yang berukuran sedang (4-6 cm) diambil sebagai bahan pembuatan sambel wader. Total ikan yang digunakan sbagai prodak olahan mencapai 8 kg, yang terdiri dari 1 kg ikan untuk keripik dan 7 kg ikan untuk pembuatan sambal.

Keseluruhan ikan yang berhasil dipanen kemudian di bawa ke rumah produksi UMKM Jeng Nia Kitchen. Total hasil olahan ikan wader adalah 500 g keripik wader dan 80 botol sambal wader dengan varian original dan terasi matang yang dipasarkan secara online melalui akun media sosial. Kerjasama produksi dan pengolahan ikan wader dengan UMKM Jeng Nia Kitchen merupakan bentuk penguatan ekonomi kerakyatan berbasis ketahanan pangan potensi ikan lokal. Seluruh rangkaian kegiatan pemanenan dan kerjasama pengolahan wader dengan UMKM dapat terlaksana atas dukungan PT PLN Persero Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah melalui kerjasama mitra binaan CSR PLN peduli yang bertindak sebagai pemberi dana utama dalam proyek budidaya wader dengan tim gama wader UGM.

(Sukmawati, Khoiruddin)

Pengumuman kelulusan dan pemberian apresiasi pada Kurator Hayati berprestasi Program Studi/ Proyek Independen Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Rilis BeritaTajuk Jumat, 30 April 2021

Database keanekaragaman hayati digunakan sebagai dasar untuk membangun indikator biodiversitas dalam mengukur status dan tren Biodiversitas Indonesia. Komite Indeks Biodiversitas Indonesia-Konsorsium Biologi Indonesia (IBI-KOBI) telah menyusun struktur database keanekaragaman hayati melalui kegiatan Kurator Hayati dalam Program Studi/ Proyek Independen – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dilaksanakan pada November 2020 – Januari 2021. Program ini merupakan inisiatif kerjasama antara Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dengan praktisi konservasi yang merupakan anggota Forum Komunikasi Konservasi Indonesia (FKKI), sebagai salah satu model pelaksanaan program MBKM.

Slide 1
Slide 1
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Acara Inagurasi Hasil Belajar Peserta Kurator Hayati dan pengumuman Kurator Hayati berprestasi disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto selaku anggota Komite IBI-KOBI. Kurator Hayati yang berprestasi tersebut dipilih ke dalam 2 kategori yaitu 5 besar individu dan 4 besar untuk kelompok. Lima besar kurator hayati individu berprestasi yaitu:

  1. Amru Rizal Basri (Universitas Gadjah Mada) dengan skor 4415
  2. Putri Afin Nurhayati (Universitas Airlangga) dengan skor 3986
  3. Shella Melati Puspitasari (Universitas Airlangga) dengan skor 3324
  4. Adella Eriska (UIN Sunan Kalijaga) dengan skor 2945
  5. Fuji Kurnia Handayani (Universitas Ahmad Dahlan) dengan skor 2796
  6. Alifianur Azmi Muhammad (UIN Syarif Hidayatullah) dengan skor 2571
  7. Alifma Rahimmi Nanda (Universitas Andalas) dengan skor 2461
  8. Muhammad Daffa Irvani (Universitas Gadjah Mada) dengan skor 2455
  9. Raafi Nur Ali (UIN Sunan Kalijaga) dengan skor 2422
  10. Nourma Hildasari (Universitas Islam Malang) dengan skor 2355

Sedangkan untuk 4 besar kurator hayati kelompok berprestasi dengan urutan ranking yaitu:

  1. Kelompok 9 (Universitas Tanjungpura Pontianak ) – skor 6070

Ferdian Wira Pratama (Ketua)​ Elda Elvianti, Nur Wahyu Alqadri, Rezky Akbar, Gunawan Robert Charles,                    Muhammad Alif Rahmadani, dan Jennifer Vasilya Panirman​

  1. Kelompok 3 (Universitas Gadjah Mada) – skor 2680

Wahyu Febriani (Ketua)​ Riffanty Salsabila Firmansyah, Yulfiza Evan Nadar, Uzda Nabila Fatkhan​

  1. Kelompok 10 (Universitas Tanjungpura Pontianak)  – skor 2130

Harits Yowansyah Pandayu Putra (Ketua)​ Melvy Indrianasari, Florensius Joko Arbi, Mohamad Jakaria​.) dari

  1. Kelompok 5 (UIN Sunan Kalijaga) –  skor 2020

Safitri Anggita Tunjung Sari (Ketua)​ Risti Zahroh, Bela Prapitasari, Nur Hasanah, Muhammad Sholihin​ dari

Tindak lanjut terhadap database IBI dari para kurator hayati yang sudah terbentuk yaitu analisis data dalam rangka pembangunan Indeks Biodiversitas Indonesia dan menginisiasi pengumpulan data data primer. Hal ini senada dengan rencana jangka Panjang

Hasil kegiatan MBKM yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan analisis data dapat diunduh disini

Inagurasi Hasil Belajar Peserta Kurator Hayati Program Studi/ Proyek Independen Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) IBI-KOBI

Rilis BeritaTajuk Jumat, 30 April 2021

 

Database keanekaragaman hayati digunakan sebagai dasar untuk membangun indikator biodiversitas dalam mengukur status dan tren Biodiversitas Indonesia. Komite Indeks Biodiversitas Indonesia-Konsorsium Biologi Indonesia (IBI-KOBI) telah menyusun struktur database keanekaragaman hayati melalui kegiatan Kurator Hayati dalam Program Studi/ Proyek Independen – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dilaksanakan pada November 2020 – Januari 2021. Program ini merupakan inisiatif kerjasama antara Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dengan praktisi konservasi yang merupakan anggota Forum Komunikasi Konservasi Indonesia (FKKI), sebagai salah satu model pelaksanaan program MBKM.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 8
Slide 7
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Acara Inagurasi Hasil Belajar Peserta Kurator Hayati Program Studi/Proyek Independen Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) IBI-KOBI dilaksanakan pada tanggal 28 April 2021, waktu 09.00-12.00 WIB di Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (off-line) dan melalui aplikasi zoom serta live streaming Youtube Kanal Pengetahuan Fakultas Biologi UGM (on-line). Acara ini dihadiri oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua KOBI, Komite IBI, Dewan Penasihat KOBI, anggota FKKI, para dosen pembimbing kurator hayati, dan para mahasiswa kurator hayati.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh pembawa acara Retno Widowati, dilanjutkan dengan penyampaian Laporan Panitia Kegiatan MBKM Kurator Hayati IBI oleh Barano Siswa Sulistyawan, S.Si., M.Si., (Ph.D Fellow).

“Program Studi/Proyek Independen Kurator Hayati MBKM telah diikuti oleh sebanyak 119 mahasiswa yang terdiri dari 61 peserta individu dan 11 peserta kelompok dari 19 universitas baik negeri maupun swasta yang mewakili beragam daerah yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua yang memiliki fakultas/program studi dibidang biologi, kehutanan, dan perikanan. Para kurator hayati telah berhasil merekam 3160 data keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang terdiri dari 530 famili, 1300 genus, dan 1603 spesies. Data tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber diantaranya 178 jurnal ilmiah, 3 tesis, 3 prosiding dan 4 laporan studi. Database ini diharapkan dapat menjadi data sains untuk dianalisa lebih lanjut guna memberi masukan kepada pembuat kebijakan publik dan para praktisi konservasi tentang status dan tren biodiversitas Indonesia. Selain itu sebagai materi bahan masukan dalam menyusun Indonesia Biodiversity Strategy Action Plan (IBSAP), merencanakan program penelitian biodiversitas selanjutnya, dan program pengelolaan serta pemanfaatan biodiversitas secara berkelanjutan.” Ujar Barano.

Sambutan pertama yaitu dari Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Fakultas Biologi UGM) sebagai ketua KOBI dan ketua komite IBI. Beliau menyampaikan nilai penting Kurator Hayati dalam pelestarian biodiversitas Indonesia melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sambutan kedua yaitu dari Riki Frindos (Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI) sebagai perwakilan dari FKKI yang menyampaikan komitmen FKKI sebagai mitra dalam program Kurator Hayati Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Selanjutnya, sambutan ketiga dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D. Beliau menyampaikan perihal Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta arahan untuk MBKM Kurator Hayati KOBI-IBI. Sambutan terakhir disampaikan oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto, M.Sc, sekaligus membuka acara secara resmi. Beliau menuturkan berbagai tantangan dalam mengukur capaian Indonesia Biodiversity Strategy Action Plan (IBSAP) serta strategi dalam menghadapinya. KOBI-IBI (kurator Hayati) memiliki peran dalam perumusan indikator utama strategi pengelolaan keanekaragaman hayati sehingga dapat memberikan update stock data keanekaragaman hayati. Dr.Ir.Arifin Rudiyanto, M.Sc.

Pada acara inti, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto selaku Komite IBI-KOBI mengumumkan kelulusan dan pengumuman para Kurator Hayati berprestasi. Tindak lanjut terhadap database IBI dari para kurator hayati yang sudah terbentuk yaitu analisis data dalam rangka pembangunan Indeks Biodiversitas Indonesia dan menginisiasi pengumpulan data data primer.

Hasil kegiatan MBKM yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan analisis data dapat diunduh disini

1…1920212223…31

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Pembukaan Lustrum XIV Sekaligus Dies Natalis Ke-70 Fakultas Biologi UGM: Awal Meriah dengan Fun Walk Ceria!
  • Kuliah Tamu Dasar Ikhtiologi dengan Prof. Noritaka Mochioka, Kyushu University
  • Kolaborasi PKM-MBKM Fakultas Biologi UGM dan Gerakan Ekonomi Kaum Ibu (GEMI) : Pelatihan Pembuatan Pengharum Ruangan Aromaterapi sebagai Bioinsektisida dari Tanaman Atsiri
  • Field Trip Keilmuan Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) 2025
  • Soroti Kasus Lahan Bekas Tambang Nikel yang Tidak Produktif, Mahasiswa Fakultas Biologi Raih Silver Medal pada Lomba Esai Nasional SEARY 8.0
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY