Komunitas pegiat biologi sintetik di Indonesia yang tiap tahunnya rutin mengadakan perlombaan ilmiah biologi sintetik dengan basis rekayasa organisme pada tahun ini mengadakan cabang perlombaan baru berupa penulisan artikel blog dengan tujuan memperkenalkan biologi sintetik beserta manfaatnya pada masyarakat awam yang besar kemungkinan tidak semuanya memiliki latar belakang di bidang biologi atau bidang terkait. Synbio Blog Competition yang diadakan oleh Synbio Indonesia pada tahun ini mengusung tema “Growing Stronger, Growing Together: Synbio Application for Current Problems in Indonesia”. Perlombaan tersebut diadakan pada tanggal 24 Mei hingga 24 Juni dan diperpanjang hingga tanggal 30 Juni. Perlombaan tersebut diikuti oleh 15 peserta dari 10 instansi berbeda dengan latar belakang beragam, mencakup siswa, mahasiswa, karyawan, hingga peneliti dari berbagai daerah dan basis keilmuan yang beragam.
Salah satu mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bernama Muhammad Helmi Fauzan ikut serta dalam kompetisi tersebut. Mahasiswa angkatan tahun 2020 ini mengusung tema terkait bioremediasi atau pemulihan lingkungan berbasis biologi sintetik dengan menggunakan bakteri pembentuk kurli dan selulosa dalam proses sekuestrasi logam berat di kawasan bekas tambang. Objek yang diangkat dalam artikel ilmiah populer tersebut adalah rekayasa sirkuit pada operon csgBA(C) melalui pendekatan modifikasi mer operon, MerR (regulator), dan PmerR (promoter) dari plasmid Shigella flexneri memungkinkan vektor bakteri yang digunakan dapat mensintesis curli-selulosa. Curli berperan sebagai sink dengan keberadaan metallothionein pengikat ion merkuri dan selulosa sebagai komponen struktural untuk memudahkan pemisahan biofilm dari medium, serta meminimalisir proses Flocculation.
Melalui tema tersebut, Helmi berhasil meraih juara kedua pada kompetisi tersebut, dengan judul artikel “Memelihara dengan Produk Rekayasa” Sebagai bentuk penghargaan juara, Muhammad Helmi Fauzan memperoleh sertifikat kejuaraan dan uang pembinaan sebagai sarana pendukung mahasiswa ini untuk terus berkarya. Karya ilmiah populer yang ditulis oleh Helmi diharapkan dapat menjadi pendekatan baru bagi masyarakat awam mengenai biologi sintetik serta dapat menjadi insight baru bagi peneliti lainnya dalam perkembangan biologi sintetik, terlebih perkembangannya di Indonesia. [MHF]