Porsenigama atau Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada merupakan suatu ajang kejuaraan yang diselenggarakan setiap tahun dengan mempertemukan seluruh kontingen dari Fakultas dan Sekolah di UGM untuk berlaga pada cabang olahraga dan tangkai seni yang dilombakan. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan karakter kreativitas dan sportivitas dalam perlombaan yang adil di kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Porsenigama 2022 mengusung tema “Bahtera Abhipraya” yang menjadi manifestasi bagi para atlet dan seniman untuk memulai sebuah perjalanan baru dan tercapainya harapan serta kekuatan dalam kebersamaan. Porsenigama tahun ini diselenggarakan secara offline pada tanggal 16 Oktober hingga 27 November 2022 dengan memperhatikan protokol kesehatan yang terencana. Porsenigama tahun 2022 memiliki slogan yaitu “Pijar Laskar Gadjah Mada, Cipta Gemilang Porsenigama”.
Pada Porsenigama tahun ini, Fakultas Biologi turut berpartisipasi pada 19 cabang lomba yang terdiri dari 12 cabang olahraga dan 7 tangkai seni. Keluarga Mahasiswa Fakultas Biologi memperoleh juara pada cabang olahraga Pencak Silat dan Panahan serta pada tangkai seni khususnya lomba naskah lakon. Dalam cabang olahraga Pencak Silat mata lomba Seni Tunggal Putri diwakili oleh Tiara Amalia Nur Sabrina dari angkatan 2021 yang berhasil memperoleh medali perak dan Kinanti Ayurahmawati Pranatami dari angkatan 2019 dengan medali perunggu. Pada cabang lomba yang sama, yaitu mata lomba Tanding Putri A dan Tanding Putri B diwakili oleh Ranti Aliffia Nurjannah dan Jauza Hanifah Azzahra angkatan 2022 berhasil memperoleh medali perunggu. Selanjutnya, dari cabang lomba Panahan Beregu Putra yang diwakili oleh Romualdus Marcel Prima Chrisandy, Andreas Wibisono, dan Rafli Nur Muhammad Fahrezi berhasil mendapatkan medali perak. Fakultas Biologi juga memperoleh prestasi pada tangkai seni yaitu Naskah Lakon yang diwakili oleh Sefiansyah Rizqi Fauzi angkatan 2021 berhasil mendapatkan medali perunggu.
Menurut Lucia Arum Sekar Meysari selaku Kepala Departemen Minat dan Bakat Fakultas Biologi periode 2021-2022 mengungkapkan bahwa keseluruhan kegiatan Porsenigama tahun ini yang mengusung sistem bauran lebih terpadu daripada sebelumnya. “Dengan lebih banyaknya lomba secara offline, dapat menambah antusiasme atlet dan mahasiswa Fakultas Biologi dalam mendukung tim kontingen dari Biologi. Selanjutnya, banyak sekali perolehan medali dari lomba-lomba yang tidak pernah dijuarai sebelumnya oleh kontingen Biologi. Persiapan dan perjuangan atlet, official, dan seluruh perwakilan kontingen Biologi menghasilkan buah yang manis dan sangat membanggakan. Kami mengucapkan terimakasih dan selamat kepada seluruh perwakilan kontingen Biologi baik atlet, peserta, official, tim supporteran Double Helix, serta seluruh mahasiswa yang mendukung dan memeriahkan Porsenigama 2022”.
“Kedepannya, kami juga akan terus berusaha memperbaiki kekurangan terkait dengan persiapan dan pelaksanaan Porsenigama berdasarkan evaluasi tahun ini guna memaksimalkan pencapaian di tahun berikutnya. Oleh karena itu, diharapkan partisipasi yang lebih dari mahasiswa serta dukungan dari pihak Fakultas Biologi baik dukungan moral maupun material. Besar harapan agar Porsenigama di tahun selanjutnya berjalan dengan lancar dan semakin banyak anggota mahasiswa Fakultas Biologi yang ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan ini baik secara internal maupun eksternal.” Ujar Ocza Aradya dan Madhava Wiryana selaku Koordinator Kontingen Fakultas Biologi.
Seluruh prestasi gemilang yang telah didapatkan patut diapresiasi dan dapat dijadikan sebagai motivasi bagi seluruh mahasiswa Fakultas Biologi dalam menorehkan prestasi-prestasi di bidang olahraga dan seni. Prestasi tersebut juga menunjukkan semangat mahasiswa dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas (SDG 3) melalui peningkatan prestasi, termasuk prestasi di luar akademik maupun menunjukkan kerja sama tim yang baik dalam meraih prestasi-prestasi tersebut (SDG 17). Namun, bukan berarti pencapaian tersebut menjadi titik akhir dari sebuah perjuangan, melainkan dapat lebih membakar semangat sportivitas untuk berkompetisi di Porsenigama di tahun-tahun berikutnya. [BEM]