Pada hari Senin, 2 Oktober 2023 sampai dengan Sabtu, 7 Oktober 2023 Tim MBKM Penelitian mahasiswa Program Sarjana Fakultas Biologi UGM Angkatan 2020, yaitu: Nellis Nadinda, Syariva Habiba, dan Erna Indahwati, melakukan penelitian ke PT. Gizi Indonesia, yaitu salah satu mitra MBKM Fakultas Biologi UGM, yang terletak di Jl. Veteran II No.1, Tlk. Pinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 16720. Kegiatan ini bertujuan untuk memproses ekstrak kering Gama Melon Parfum dalam pelaksanaan Program Penelitian Merdeka Belajar-Kampus Medreka (Lit-MBKM) Tahun 2023. Ketiga mahasiswa tersebut dibimbing oleh Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si. dan Ayi Indah Utami sebagai pembimbing mitra MBKM selama di PT. Gizi Indonesia.
- Gizi Indonesia merupakan Pioneer Produsen Kosmetik dan Natural Produk Tradisional Indonesia yang berdiri sejak tahun 1972 dan menerapkan Sistem Jaminan Halal serta Berpedoman Pada Sertifikat CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik) BPOM. PT. Gizi Indonesia memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan yang menyediakan perawatan kecantikan kulit berbahan dasar alami dan produk yang inovatif. PT. Gizi Indonesia terus mengembangkan produk-produk perawatan wajah seperti produk perawatan yang dapat mencerahkan kulit, perawatan untuk anti-aging, dan kulit berjerawat. PT. Gizi Indonesia berjanji untuk selalu memberikan produk yang aman dan terbebas dari bahan berbahaya dengan menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) yang telah disertifikasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan terdaftar di BPOM.
Selama kegiatan MBKM di PT. Gizi Indonesia, ketiga mahasiswa melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah belajar bahan dasar yang digunakan dalam membuat formulasi sebuah produk kosmetik dan fungsi dari bahan tersebut. Ketiga mahasiswa juga belajar mengenai alur dan SOP pembuatan produk baru yang dikerjakan di PT. Gizi Indonesia. Selanjutnya pada hari ketiga, melakukan trial pada ekstrak bubuk Melon GMP dengan menggunakan alkohol 96% dan akuades. Pada larutan alkohol 96%, ekstrak bubuk Melon GMP sukar larut dan memiliki warna yang keruh, sedangkan pada campuran akuades, ekstrak bubuk Melon GMP mudah larut dan memiliki warna yang lebih bening. Selanjutnya pada hari terakhir, kami diajak melakukan penelitian bersama dalam membuat formulasi sheet mask berbahan dasar ekstrak bubuk Melon GMP. Setelah pembuatan formulasi, langsung dilakukan percobaan pembuatan sheet mask di dalam laboratorium.
Menurut Dr. Wiko selaku dosen pembimbing, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam penelitian lebih lanjut terhadap pemanfaatan Gama Melon Parfum (Cucumis melo L. ’GMP’) yang merupakan melon hasil penelitian di Fakultas Biologi UGM namun tidak dapat dikonsumsi. Sehingga melon GMP diarahkan sebagai bahan baku (raw material) di industri kosmetik maupun industri farmasi atau kesehatan lainnya. “Saya berharap proses ini dapat menjadi tahapan awal yang konsisten dalam mengungkap berbagai macam potensi lainnya dari metabolit sekunder di melon GMP ini” ujar Dr. Wiko. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan berujung pada terciptanya produk baru sebagai inovasi dalam bidang kecantikan dan perawatan kulit.