Tim UGM-Indonesia, yang terdiri dari mahasiswa lintas Fakultas di Universitas Gadjah Mada (UGM), telah meraih prestasi luar biasa dengan memenangkan medali emas, inclusivity award, dan nominasi untuk best diagnostic project pada ajang Grand Jamboree – International Genetically Engineered Machine (iGEM) Competition 2023, yang berlangsung di Paris, Prancis, dari tanggal 2- 5 November 2023.
Empat dari enam belas anggota tim UGM-Indonesia adalah mahasiswa Fakultas Biologi angkatan 2020, yaitu Sofyan Maulana, Fathur Syahrian Ramadhani, Adelia Intan Sabhira, dan Ulfah Nur Azizah. Momen ini adalah pertama kalinya dalam 20 tahun berlangsungnya kompetisi iGEM, tim dari Indonesia berhasil meraih special award serta masuk dalam nominasi untuk best project. Sebelumnya, pada tahun 2021, tim UGM-Indonesia yang dipimpin oleh Yustika Sari (Biologi 2017) berhasil memperoleh medali perak.
iGEM adalah kompetisi bergengsi di bidang Synthetic Biology yang berawal dari sebuah kegiatan summer school di Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 2003. Dalam kompetisi ini, setiap tim diberikan iGEM Distribution Kit yang mengandung ratusan “BioBrick Parts”, yaitu komponen DNA yang dapat dirangkai menjadi sirkuit genetik untuk mengatasi berbagai masalah di dunia nyata. Kompetisi ini telah mendorong lahirnya inovasi riset, Perusahaan, serta startup bioteknologi terkemuka seperti Ginkgo Bioworks, Asimov, dan Benchling. Dalam perayaan dua dekade iGEM, kompetisi tahun ini diikuti oleh 400 tim dari 66 negara dengan partisipasi lebih dari 3000 siswa SMA, mahasiswa S1, dan S2 dari seluruh dunia.
Di bawah kepemimpinan I Made Rhamandana Putra (Farmasi 2019), tim UGM-Indonesia mengambil tema teknologi diagnostik dengan proyek berjudul “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917 (ECN) with miRNAs as Biomarker“. Tim telah berhasil merekayasa bakteri ECN untuk mendeteksi sel kanker dan meningkatkan sensitivitas Loop-Initiated RNA Activator (LIRA) melalui pemodelan matematis dan simulasi komputer. Kerja keras, inovasi dan kreatifitas dari tim ini telah meyakinkan 5 juri internasional untuk memberikan medali emas dan nominasi untuk best diagnostic project1. Selain melakukan penelitian di laboratorium, tim iGEM juga harus melakukan pendekatan sosial dan inklusivitas ke berbagai komponen masyarakat. Dari 400 tim yang berkompetisi, tim UGM-Indonesia terpilih memenangkan special prize: best Inclusive award2.
Prestasi ini tidak lepas dari kerja keras dan bimbingan dari berbagai macam pihak. Dr. Yekti Asih Purwestri dari Fakultas Biologi UGM bertindak sebagai pembimbing utama, didukung oleh Widhi Dyah Sawitri, Ph.D (Fak. Pertanian), M. Saifur Rohman, Ph.D (Fak. Pertanian), dan Setyowati Triastuti Utami, Ph.D (Fak. Farmasi). Selain itu, tim juga dibantu oleh 15 pembina yang terdiri dari dosen, alumni, dan mahasiswa UGM, termasuk enam dosen dari Fakultas Biologi: Dr. Yekti Asih Purwestri, S.Si., M.Si., Dr. Niken Satuti Nur Handayani, Aries Bagus Sasongko, M.Biotech, Lisna Hidayati, M.Biotech, Indra Lesmana, M.Sc., dan Matin Nuhamunada, M.Sc. [Penulis: Tim iGEM UGM]
Sumber:
- https://jamboree.igem.org/2023/results?scroll=Diagnostics#village-awards
- https://jamboree.igem.org/2023/results?scroll=Inclusivity%20Award#special-prizes