Tim MBKM Biologi UGM, Zildan Basara (Biologi 2020) dan Mia Fadilah (Biologi 2020), di bawah bimbingan Pak Didik Huswo Utomo., Ph. D. selaku Pembimbing INBIO dan Bu Sari Darmasiwi, S.Si., M. Biotech., Ph.D selaku Pemimbing MBKM, mengkaji aktivitas antibakteri dari senyawa aktif cendawan Russula aeurginea terhadap patogen oportunistik kulit Staphylococcus spp. melalui in silico dan in vitro. Penelitian yang dilakukan mengangkat dua judul yang berbeda, yaitu “Studi In Silico Aktivitas Antibakteri Senyawa Russula aeruginea terhadap Staphylococcus hominis dengan Molecular Docking melalui Pendekatan Alphafold” dan “Analisis Potensi Cendawan Russula aeruginea sebagai Antibakteri terhadap Patogen Oportunistik Kulit Staphylococcus aureus, Staphylococcus hominis, dan Staphylococcus epidermis dengan Metode Reverse Docking”.
Bakteri Staphylococcus spp. adalah jenis bakteri gram-positif yang biasanya hidup sebagai flora normal pada kulit manusia dan hewan. Namun, beberapa strain Staphylococcus spp. dapat menyebabkan infeksi pada manusia, termasuk infeksi kulit, infeksi saluran kemih, pneumonia, dan infeksi sistem saraf pusat. Salah satu cara untuk mengatasi infeksi Staphylococcus spp. adalah dengan menggunakan antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik secara berlebihan telah menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik pada bakteri ini.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam upaya untuk mengatasi resistensi antibiotik adalah melalui penemuan senyawa bioaktif baru yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen, termasuk memanfaatkan cendawan. Cendawan merupakan salah satu jenis organisme yang banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Salah satu jenis cendawan yang menarik perhatian untuk diteliti adalah genus Russula. Dari sekian banyak spesies Russula, salah satu spesies yang belum banyak diteliti adalah Russula aeruginea. Cendawan R. aeruginea merupakan jamur pangan yang ditemukan di hutan Indonesia.
Pada riset yang dilakukan, didapatkan senyawa antibakteri dari Russula aeruginea melalui wet lab maupun dry lab. Pada riset wet lab, digunakan metode GC-MS yang menghasilkan senyawa dominan 8,11-Octadecadienoic acid, methyl ester. Sementara itu, pada hasil dry lab, ditemukan 21 senyawa aktif, dan beberapa di antaranya seperti russulanorol, 2,4,6-octatriyn-1-ol, ergosterol, lactarolide A, dan SHCHC, menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus spp.
Dengan demikian, penelitian molecular docking mengenai senyawa bioaktif Russula aeruginea terhadap bakteri Staphylococcus spp. berperan penting dalam pengembangan potensi terapeutik baru dan penemuan senyawa antimikroba yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik yang tersedia