Pelaksanaan dimulai 19 April 2025 s.d 30 Juni 2025, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan acara penting sebagai bagian dari program PkM Desa Mitra. Acara ini berfokus pada pemberdayaan produktivitas pertanian melalui budidaya kelengkeng lokal unggul dan pengenalan polinator klanceng. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan ekologi dan produktivitas pertanian di wilayah desa Sinduadi.
Sebelum program dimulai telah dilakukan kesepakatan kerjasama dalam bentuk MoU yang disetujui oleh Dekan Fakultas Biologi ( Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. ) dan Bpk Lurah Sinduadi ( Bpk Senin ). Pelaksanaan Sosialisasi PkM dilakukan oleh Bapak Ign. Sudaryadi didampingi dosen Ibu Kumala (Lab. SPT) dan Ibu Atikah (Lab. Entomologi) serta Bpk. Yusup Sulaiman (Kebun Budidaya Sawetsari) didukung oleh mahasiswa MBKM-2025 Bimbingan Bpk. Ign.Sudaryadi.
Para Narasumber menekankan pentingnya mengintegrasikan praktik pertanian lokal dengan prinsip ekologi untuk meningkatkan produktivitas sambil menjaga kesehatan lingkungan. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya yang terkait dengan pertanian berkelanjutan dan keseimbangan ekologi.
Peserta acara termasuk anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT), yang antusias untuk belajar tentang teknik budidaya kelengkeng dan polinator klanceng yang mampu memperdayakan produktivitas kebun kelengkeng. Acara ini juga dihadiri oleh petugas penyuluh pertanian (PPL), dosen, laboran, dan mahasiswa pendukung program PkM Desa Mitra.
Studi lapangan ini memberikan pengalaman langsung dalam budidaya kelengkeng dan pengelolaan polinator lebah klanceng. Pendekatan praktis ini sangat penting bagi petani untuk memahami penerapan langsung dari pengetahuan teoritis dalam praktik pertanian mereka. Integrasi polinator sangat vital, karena mereka berperan penting dalam meningkatkan hasil dan kualitas buah. Ibu Kumala dari Laboratorium Fisiologi Tumbuhan memperkenalkan peserta pada berbagai jenis pupuk tanaman, membahas komposisi dan manfaatnya. Ia juga menunjukkan contoh pupuk organik cair, yang sangat penting untuk praktik pertanian berkelanjutan. Pengetahuan ini sangat penting bagi petani yang ingin meningkatkan kesehatan tanah dan produktivitas tanaman tanpa bergantung pada pupuk kimia.
Pemantaun berjalan secara berkelanjutan mulai bulan April, Mei dan Juni 2025 dengan menciptakan suasana kolaboratif, mendorong dialog antara petani Gapoktan dan KWT dengan Narasumber setiap ada kunjungan di lapangan. Mereka berbagi pengalaman dan tantangan dalam budidaya kelengkeng, sementara Narasumber memberikan wawasan dan solusi berdasarkan penelitian dan praktik terbaik.
Pemantaun terakhir dilakukan tanggal 30 Juni 2025 dengan melihat hasil langsung pemberdayaan produktivitas di kebun budidaya Sawetsari terpantau lebih dari 30 tanaman kelengkeng berhasil berbuah lebat baik yg dalam pot maupun yang ditanam langsung di tanah, Mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas pengetahuan yang diperoleh dan kesempatan untuk berinteraksi dengan tim PkM Fakultas Biologi UGM. Program PkM Desa Mitra terus memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan antara akademisi dan komunitas lokal, mendorong praktik pertanian berkelanjutan yang menguntungkan baik manusia maupun planet.
Sebagai kesimpulan, studi lapangan PkM Desa Mitra di Kebun Sawetsari merupakan langkah signifikan menuju peningkatan produktivitas pertanian melalui praktik ekologis integrasi sumberdaya untuk pemberdayaan produktivitas pertanian. Dengan memberdayakan petani lokal dengan pengetahuan dan sumber daya, program ini berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan komunitas Sinduadi dan sekitarnya.