Sebagai kegiatan follow-up dari kegiatan Budidaya Kelengkeng Super Sleman yang telah dilakukan pada tahun 2017 lalu, Fakultas Biologi kembali menggelar sosialisasi di Desa Binaan Kemadang, Gunungkidul Yogyakarta. Bertemakan Pengembangan Budidaya Kelengkeng Lokal Unggul dalam Pengembangan Daerah Wisata Agri Bahari, kegiatan yang merupakan salah satu rangkaian dari program hibah Desa Binaan yang dinaungi oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyararakat Universitas Gadjah Mada ini dilakukan pada Kamis (24/5) lalu. Tahun ini adalah tahun kedua Fakultas Biologi kembali berkesempatan untuk menjadikan Desa Kemadang menjadi desa binaan dengan bertemakan budidaya kelengkeng. Dibersamai oleh pakar dari Kelengkeng Super Sleman (KSS), Yusuf Sulaiman, S.I.P, beliau mengatakan “Tahun kemarin sudah dilakukan penanaman kelengkeng lokal unggul ini dan saatnya sekarang berbagi ilmu mengenai teknik perawatannya agar kelengkeng yang ditanam dapat sesuai harapan bersama.”
Kelengkeng Super Sleman adalah salah satu produk unggul yang ditawarkan kepada masyarakat Desa Kemadang dalam rangka menjadikan desa tersebut menjadi desa agro-bahari nantinya. Adapun keunggulan dari kelengkeng ini yaitu dapat berbuah dalam usia 1,5 tahun, dapat ditanam di dalam pot, tidak bergantung musim untuk berbuah, buah sangat lebat dan sangat manis, tentunya daging buahnya sangat tebal dengan biji kecil. Kelengkeng ini sudah diinisiasi sebelumnya di Desa Gejayan dan sudah membuahkan hasil di desa tersebut, sehingga diharapkan Desa Kemadang juga mampu mengembangkannya untuk menunjang perekonomian warga.
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki biodiversitas yang tinggi, termasuk tanaman labu atau waluh dari familia Cucurbitaceae yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber bahan pangan. Pengembangan tanaman pangan di Indonesia bertujuan untuk mengatasi masalah krisis pangan yang telah berlangsung lama sebagai dampak akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi di Indonesia terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Salah satu jenis labu yang mulai diminati dan digemari oleh masyarakat adalah Cucurbita moschata ‘Butternut’. Nama awamnya bisa sebut saja labu susu. Buah yang dikenal di luar negeri dengan nama butternut pumpkin ini sedang naik daun. Selain bentuknya unik mirip buah pir (gitar), daging buah yang berwarna oranye itu memiliki rasa manis dengan tekstur lembut. Tak hanya enak, labu susu ini juga baik untuk kesehatan karena mengandung nutrisi yang tinggi seperti serat, vitamin, antioksidan, dan beta karoten. Labu susu ini juga baik digunakan sebagai makanan pendamping ASI untuk bayi, produk olahan seperti kue atau pudding dan dapat dijadikan obat herbal antidiabetes.
Minggu (29/04/18), Lab. Bioteknologi Fakultas Biologi UGM, atau yang sebelumnya bernama Lab. Kultur Jaringan Tumbuhan (KJT), mengadakan temu alumni dan reuni laboratorium bagi semua angkatan. Bertempat di Auditorium Fakultas Biologi UGM, acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 20 alumni Lab. Bioteknologi dari berbagai angkatan. Selain sebagai bentuk temu kangen alumni, kegiatan tersebut juga dilakukan untuk mensosialisasikan rencana pemugaran Ex Lab Kultur Jaringan tersebut untuk dibangun menjadi Moeso Suryowinoto Orchid Research Center (MSORC).
Kegiatan reuni Lab. Bioteknologi dibuka dengan sambutan dari Kepala Laboratorium Bioteknologi, Dr.rer.nat. Ari Indrianto, M.S. Sebagai salah satu murid dari Alm. Prof. Moeso Suryowinoto, Dr. Ari menyambut baik para alumni yang hadir serta mengajak para peserta bernostalgia kembali ke jaman mereka kuliah dulu, terutama pada saat melaksanakan penelitian skripsi di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan di bawah bimbingan Alm. Prof. Moeso.
Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dan nostalgia dari para alumni. Beberapa alumni yang sangat bersemangat menceritakan pengalamannya yaitu Drs. Krishna Soejitno Seoprapto, M.M dan Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe MP. Krishna saat ini bekerja sebagai CEO di Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School dan Prof. Dr. Erny saat ini menjadi guru besar di Fakultas Kehutanan UGM. Keduanya pernah menjadi asisten Kultur Jaringan Tumbuhan yang saat itu bertempat di Laboratorium Kultur Jaringan Bawah di depan Gedung A. Di bawah bimbingan Alm. Prof. Moeso, banyak kisah-kisah nostalgik yang dapat menginspirasi alumni-alumni lain yang juga hadir.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Lab. Bioteknologi di Lantai 3 Gedung A Fakultas Biologi UGM, dan napak tilas Lab. KJT Bawah dan greenhouse yang saat ini digunakan untuk pemeliharan koleksi anggrek Fakultas Biologi UGM. Saat ini kondisi Lab. KJT Bawah sudah tidak fungsional karena infrastruktur dan kondisi gedung yang sudah sangat tua dan rapuh. Oleh karena itu, untuk menghormati Alm. Prof. Ir. Moeso Suryowinoto dan untuk tetap menjaga fungsinya sebagai laboratorium penelitian kultur jaringan anggrek, Fakultas Biologi UGM berencana mendirikan pusat penelitian anggrek yang diberi nama Moeso Suryowinoto Orchid Research Center (MSORC).
Rencana pembangunan gedung MSORC dipaparkan oleh Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. Gedung tersebut akan dijadikan sebagai pusat penelitian Anggrek di Indonesia. Arsitektur gedung MSORC dibuat oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D. putra bungsu dari Alm. Prof. Moeso Suryowinoto. Rancang bangun gedung MSORC terinspirasi dari struktur biji anggrek yang unik. Selain sebagai center of excellence, gedung MSORC juga diharapkan akan menjadi landmark dari UGM, sejalan dengan visi misi Fakultas Biologi UGM yang akan senantiasa melestarikan biodiversitas tropika, termasuk diantaranya anggrek Indonesia. (Matin Nuhamunada)
Guna peningkatan kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi di Indonesia, tentu perlu dilakukan peningkatan kualitas dari sumber daya manusianya terlebih dahulu, salah satunya adalah kualitas akademik pendidiknya. Tidak dipungkiri, jenjang pendidikan dari dosen di Perguruan Tinggi turut berkontribusi pada kemajuan institusi. Oleh karena itu, berbagai pihak berupaya untuk dapat mendukung peningkatan tingkat jenjang pendidikan dari Dosen, salah satunya adalah program 5000
Doktor yang berada di bawah payung Kementerian Agama bagi dosen-dosen di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTKI) negeri maupun swasta.
Untuk mendukung upaya tersebut, Fakultas Biologi turut mengambil bagian dengan menggandeng Kementerian Agama dengan membuka peluang bagi dosen-dosen PTKI untuk melanjutkan studinya di Prodi S3 Fakultas Biologi UGM. Sebelumnya, Fakultas Biologi UGM telah sukses menyelenggarakan kerjasama dengan Kementerian Agama untuk program S2 bagi guru-guru Madrasah. Program Kerjasama UGM dengan Kemenag khususnya Program Magister (S2) yang pernah dilaksanakan di Fakultas Biologi UGM ini berhasil menghasilkan 77 lulusan Magister Biologi yang sekarang berkiprah sebagai Guru, Kepala Sekolah, Kepala Dinas serta Dosen di PTN dan PTS Namun, kali ini, program Pascasarjana Fakultas Biologi terus melakukan pengembangan sehingga selain menempuh studi di Fakultas Biologi UGM, mahasiswa pascasarjana Biologi bisa
mendapatkan kesempatan untuk menempuh program Dual Degree dengan beberapa universitas partner di Luar Negeri seperti Australia National University, Murdoch University, Australia, dan National Central University, Taiwan.
Oceans day merupakan salah satu kegiatan Kelompok Studi Kelautan Biogama yang bertujuan untuk memperingati Hari Laut Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Juni setiap tahunnya. Oceans day 2018 diperingati pada Sabtu, 12 Mei 2018 di Auditorium Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Peringatan Oceans day tahun ini memiliki tema Better Ocean for The Better World dan dihadirkan dalam bentuk Talkshow bertajuk “Pengelolaan Kelautan di D.I. Yogyakarta dan Sekitarnya”. Talkshow kali ini mengundang 4 pembicara, yaitu Bapak Teodorus Lintang Teyita, S.Tp, M.Ec.Dev selaku staff Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bapak I Made Andi Arsana, Ph.D selaku Dosen dari Teknik Geodesi dan Marine Researcher, Bapak Akbar Reza, M.Sc selaku dosen ekologi Fakultas Biologi, dan Ahmad Mujadid Rizky Wardana selaku Runner Up Putra Maritim Indonesia 2016.
Berikut disampaikan pengumuman seleksi penenerimaan mahasiswa baru Program Studi Doktor Biologi Program Doktor Program Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada selengkapnya dapat dilihat di tautan berikut
BOGOR – Selasa, 8 Mei 2018, Dekan Fakultas Biologi UGM melakukan kunjungan kerja ke Museum Tanah Bogor. Winarko, M.Sc. sebagai Kepala Bidang Museum Tanah Bogor langsung menerima kunjungan tersebut. Beliau merupakan Alumni Biologi UGM tahun 1983. Dalam pertemuan ini, salah satu fokus utama adalah memperluas jaringan, pengembangan pendidikan dan Tridharma Perguruan Tinggi serta kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan Museum Tanah Bogor.
Kunjungan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi mahasiswa Biologi UGM yang akan kerja praktek atau penelitian lainnya dapat berkerjasama dan kolaborasi dengan Museum Tanah Bogor, kata Dekan Fakultas Biologi UGM Dr. Budi Setyadi Daryono, M.Agr.Sc.
Jumat, 11 Mei 2018, Formasigen mendatangkan salah satu alumni terbaiknya. Tidak pernah habis dalam memberi inspirasi dan semangat berkreasi bagi masyarakat, kali ini Formasigen kembali membuktikan eksistensinya dengan mengadakan Seminar Terbuka Alumni: Gentalk. Mengusung tema “Menapaki Negeri kincir angir dengan LPDP scholarship”, Formasigen menggandeng salah satu alumni Fakultas Biologi yang pada 2017 lalu baru saja dianugerahi gelar master dari Universitas Wegeningen di Belanda, Rocky Putra.
Seminar yang diadakan di Fakultas Biologi ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi setiap mahasiswa Fakultas Biologi UGM untuk lebih mengenal Wegenigen University and Research Centre, Netherland serta membagikan pengalaman mejajaki salah satu universitas yang masuk dalam deretan universitas terbaik di dunia terutama bagi mereka yang mendalami ilmu hayati dan pertanian.
Acara dibuka oleh pembina Formasigen, Ganies Riza Artistya, S.Si., M.Sc. Beliau menyampaikan bahwa acara seperti ini harus terus diadakan dan diperbanyak dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada dalam meraih mimpi dan cita-cita yang didambakan serta untuk mendorong setiap mahasiswa menjadi “seseorang” di masa yang akan datang. Acara dimoderatori oleh Hanifa Hanini (2014) yang memandu jalannya diskusi interaktif dengan narasumber. Rocky Putra saat ini menjadi Ph.D candidate dari The Hawkesbury Institute for Environment, Australia dan The University of York, UK.
Beliau menceritakan awal ketertarikan memilih Wegeningen University sebagai langkah meneruskan gelar masternya setelah membaca buku berjudul “ Insect-Plant Biology” yang disusun oleh professor Wegeningen University, Louis M. Schoonhovest, Joop J.A. van Looo, dan Marcel Dische. Ketertarikan beliau mendalami buku yang beliau ambil dari perpustakaan saat masih menjadi anggota Kelompok Studi Entomologi menguatkan tekat beliau untuk memilih Wegeningen University saat mendaftarkan diri pada beasiswa LPDP. Tekat kuat dalam penelitiannya terus berlanjut hingga beliau berhasil diterima dan mejalankan kuliah. Laki-laki yang memutuskan untuk tidak mau berjalan-jalan semasa kuliah ini, kemudian mengerjakan tiga judul thesis sekaligus. Tekat tersebut berlanjut hingga beliau lulus dengan IPK cumlaude.
Acara diakhiri dengan pesan beliau kepada mahasiswa untuk tidak menjadi malas dan berfokus terhadap apa yang dicita-citakan. Beliau menyampaikan ada dua hal yang harus dimiliki oleh seseorang yaitu tekun dan jujur. Dimanapun kita berada, selagi kita menjadi sosok yang tekun dan jujur, akan membawa kita menjadi orang yang dapat dipercaya, ungkapnya.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Gama Band mengadakan kegiatan “MM GM: Musik Musikan Gadjah Mada” yang bertempat di gedung Pusat Kebudaayan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), pada Rabu lalu (9/5). Tidak hanya menyajikan penampilan musik dari Gama Band sendiri, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari berbagai band, antara lain adalah The Dean 1621, yakni band yang beranggotakan para Dekan dan Rektor UGM, salah satunya adalah Dekan dari Fakultas Biologi UGM, yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc.
Setelah ditempa pengalaman selama 15 tahun bekerja menjadi seorang pustakawan di Fakultas Biologi UGM, akhirnya pada hari Jumat, 11 Mei 2018 dalam acara “Beyond the bubbles: pustakawan dan perpustakaan yang lebih” dan pengumuman pustakawan berprestasi UGM tahun 2018. Rusna Nur Aini terpilih menjadi salah satu peserta pemilihan pustakawan berprestasi Universitas Gadjah Mada yang masuk sebagai finalis dari sekian peserta yang mengikuti ajang pemilihan tersebut. Rusna berhasil menyabet juara terbaik ke 1 dari 13 finalis yang mengikutinya.