• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 3
Pos oleh :

adminbio

Tingkatkan Kompetensi Peneliti di Indonesia, Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM Adakan Pelatihan Teknik Sitogenetika, Genetika Molekuler, dan Bioinformatika (Sanger Sequencing & Next Generation Sequencing)

Rilis Berita Kamis, 14 November 2024

Pada hari Selasa-Rabu, 12-13 November 2024, telah dilaksanakan Pelatihan Teknik Sitogenetika, Genetika Molekuler, dan Bioinformatika “Sanger Sequencing & Next Generation Sequencing”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM, Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, serta Teaching Lab Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, seperti mahasiswa, peneliti, dokter, dan dosen dari berbagai instansi di Indonesia. Kegiatan ini menjadi wadah pelatihan bagi para peserta untuk menambah ilmu dan skill pada bidang molekuler. 

Pada hari pertama, Selasa, 12 November 2024, kegiatan diawali dengan registrasi peserta dan pembukaan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM. Kegiatan dilanjutkan dengan kuliah mengenai Genetika Molekuler tentang Variasi Genetik pada Level Spesies dan Kultivar Tanaman oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Selanjutnya, dilakukan praktikum ekstraksi DNA dan nanodrop, serta praktik PCR dan elektroforesis di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Sebagai penutup di hari pertama, peserta mengikuti perkuliahan mengenai Analisis Hasil Data Sanger Sequencing, Blasting dan Alignment, Genestudio, MEGA, GenAlex, Network, dan DnaSP oleh Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D., serta dilakukan penutupan di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM. 

Setelah itu, pada hari kedua, Rabu, 13 November 2024, kegiatan diawali dengan registrasi ulang peserta di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Pada hari kedua ini, peserta diberikan asistensi mengenai analisis data Next Generation Sequencing (NGS), serta praktik Phylogenetic tree dengan pendekatan Maximum Likelihood (IQTree) & Bayesian Inference (MrBayes). Setelah itu, peserta mengikuti kegiatan dalam rangkaian Research Day Fakultas Biologi UGM, yaitu pematerian dan pengenalan mengenai Next Generation Sequencing (NGS) di Teaching Lab Fakultas Biologi UGM. Setelahnya, kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat peserta kegiatan di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM. 

Kegiatan ini turut mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) yang berfokus pada point ke-4 mengenai Pendidikan Berkualitas, khususnya dalam bidang Genetika, yaitu dengan memperluas pengetahuan serta keterampilan dalam teknik-teknik genetika modern, yaitu analisis Sanger Sequencing dan Next Generation Sequencing. Kegiatan ini juga mendukung point ke-9 mengenai Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yaitu dengan mendukung adanya kemajuan riset dan inovasi di bidang genetika molekuler dan bioinformatika di Indonesia. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antara peserta yang berasal dari berbagai institusi di Indonesia dengan Fakultas Biologi UGM. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ini juga turut mendorong tercapainya point SDGs ke-17 mengenai Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Partisipasi Aktif Tim MBKM Penelitian Fakultas Biologi UGM dalam ICOBIOS X OBC 2024 di Universitas Brawijaya untuk Mendukung Penemuan Obat Baru Berbasis Peptida Venom dalam Mengatasi Bakteri Multidrug Resistant

Rilis Berita Selasa, 12 November 2024

Alif Monica Putriningsih dan Mutiara Charissa Putri Nugraheni, mahasiswa Tim MBKM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), berkesempatan untuk berpartisipasi pada konferensi internasional ICOBIOS X OBC 2024 yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya, Malang, pada 28-29 September 2024. Acara bergengsi yang disponsori oleh Generasi Biologi Indonesia (INBIO-Indonesia) ini mempertemukan para ahli dari berbagai disiplin ilmu biologi untuk berbagi temuan terkini serta membahas solusi untuk tantangan global. Dengan tema besar “Recent Updates in Bioinformatics, Synthetic Biology, and Nanobio Science for a Better Future”, ICOBIOS 2024 menghadirkan berbagai topik menarik tentang teknologi dan sains mutakhir, dari seminar yang mendalam hingga lokakarya interaktif, konferensi ini memberikan ruang bagi para peserta untuk berkolaborasi dan memperluas wawasan tentang perkembangan terbaru dalam bidang bioinformatika, biologi sintetik, dan nanobioteknologi.

Dalam kesempatan ini, Tim MBKM Fakultas Biologi UGM mempresentasikan penelitian mereka yang dibimbing oleh Dr. Wahyu Aristyaning Putri dari Fakultas Biologi UGM dan Dr. Didik Huswo Utomo dari INBIO-Indonesia. Penelitian ini dilakukan melalui eksplorasi berbagai peptida aktif yang berasal dari venom ular sebagai kandidat obat baru untuk mengatasi infeksi bakteri Multidrug Resistant (MDR), khususnya pada Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang memiliki resistansi terhadap berbagai antibiotik. Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi peptida aktif yang efektif dari venom ular sebagai alternatif obat untuk mengatasi infeksi bakteri MDR. Pendekatan in silico diterapkan untuk menganalisis dan membandingkan potensi berbagai peptida aktif, guna menentukan jenis peptida yang paling potensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandidat peptida dengan PDB chain 1F8R_A_5, 1F8R_A_21, dan A0A0H3U266_pep_1 adalah peptida yang paling potensial sebagai obat baru untuk menanggulangi infeksi bakteri MDR, yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Penemuan ini menawarkan harapan baru bagi dunia medis, serta membuka pintu bagi pengembangan pengobatan yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Dengan mengidentifikasi peptida aktif yang berasal dari venom ular, penelitian ini berpotensi menghasilkan kandidat obat baru yang efektif melawan infeksi yang disebabkan oleh Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Selain itu, hasil dari penelitian ini mendukung pencapaian beberapa target Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk SDG 3: Kesehatan dan Kesejahteraan, yang berfokus pada pengurangan penyakit menular, serta SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan praktisi dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan kesehatan global. Melalui pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis penelitian, studi ini berpotensi memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kegiatan Jogja Biodiversity Festival Chapter #1 Herpetofauna

Rilis Berita Senin, 11 November 2024

Kegiatan “Jogja Biodiversity Festvival Chapter #1 Herpetofauna” awalnya merupakan ide dari Mas Hanif Kurniawan (Henk) Pengelola Kampung Satwa. Mas Henk memiliki ide untuk sampling amfibi dan reptil (herpetofauna) di kawasan Sleman, dengan nama kegiatan “Herping Festival”. Mas Henk kemudian mengajak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Fakultas Biologi UGM, Penggalang Herpetologi Idonesia (PHI) dan beberapa teman-teman relawan konservasi seperti Mas Irwanjasmoro dan Mba Candra Puspita dari Yayasan Wahana Gerakan Lestari (Wagleri) Indonesia, Mas Arimawan Bayu Aji Pegiat Keanekaragaman Hayati serta Mas Dwi Arinto dari komunitas Manah Ati.

Seiring berjalannya waktu, nama kegiatan berganti menjadi “Jogja Biodiversity Festival Chapter #1 Herpetofauna”. Perubahan tersebut agar memperluas cakupan kegiatan, peserta dan jenis keanekaragaman hayati kedepannya. Kegiatan ini menggunakan aplikasi berbasis online bernama “Lestari”. Aplikasi ini mirip dengan iNaturalis, yaitu dapat menyimpan data berupa foto, nama spesies, dan lokasi penemuan. Setiap peserta wajib memasukkan data-data tersebut ke dalam “Lestari” agar dapat dihitung jenisnya, di nilai dan dipastikan jenisnya.

Kegiatan “Jogja Biodiversity Festival Chapter #1 Herpetofauna” ini didukung penuh oleh BKSDA Yogyakarta, Fakultas Biologi UGM dan Penggalang Herpetologi Indonesia (PHI). Pak Lukita Awang sebagai Kepala Balai, mengikuti beberapa kali rapat koordinasi dan menyediakan tempat pembukaan acara di Taman Wisata Alam (TWA) Batu Gamping. Selain itu, Pak Awang juga meminta beberapa staf BKSDA Yogyakarta, seperti Mas Gunawan, Mba Rahmi Ananta, Mba Dwi Nuryan Dani (Wiwik), dan Nurrochmah Wisudhaningrum (Mba Widha) terlibat sebagai panitia inti. Kemudian di pihak Fakultas Biologi UGM, Mas Donan Satria Yudha dan Mas Rury Eprilurahman dari Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM.

Inti kegiatan “Jogja Biodiversity Festival Chapter #1 Herpetofauna” adalah mendata keanekaragaman jenis herpetofauna di wilayah Kabupaten Sleman. Guna meningkatkan semangat, panitia menyediakan hadiah bagi para peserta yang berkontribusi. Pembukaan dilaksanakan pada 12 Oktober 2024 di TWA Batu Gamping. Kegiatan sampling dilakukan selama tiga minggu (mulai tanggal 13 Oktober 2024 hingga 03 November 2024). Peserta yang terdaftar sebanyak 42 orang yang terdiri dari mayoritas mahasiswa dan sebagian relawan konservasi. Penutupan kegiatan beserta pengumuman pemenang serta pembagian hadiah dilakukan di Ruang 1 dan 2, Gedung B, Fakultas Biologi UGM. Pemenang ada 3 setiap kategori. Yaitu Kategori Foto; Spesies dan Grid masing-masing dengan 3 pemenang. Sambutan pada penutupan kegiatan ini, dilakukan oleh Bapak Eko Agus Suyono selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama dan Alumni, Fakultas Biologi UGM.

Kegiatan “Jogja Biodiversity Festival Chapter #1 Herpetofauna” ini dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs), terutama di poin ke empat (Quality Education: Pendidikan Bermutu), poin ke lima belas (Life on Lands: Ekosistem Daratan) serta poin ke tujuh belas (Partnerships for the Goals: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

 

 

 

Kegiatan Lanjutan Program MBKM PKM & PENELITIAN 2024 Budidaya Lebah Klanceng dan proses hasil panen kerjasama dengan Mitra PKBM Ibnu Hajar “Kebon Pasinaon” Sirahan, Salam, Magelang Jawa tengah

Rilis Berita Jumat, 8 November 2024

Desa Sirahan berada di Kecamatan Salam, Magelang – Jawa Tengah, lokasinya berada di sebelah utara wilayah Yogyakarta. Penduduk Sirahan sebagian besar berprofesi sebagai petani di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan. Program pemberdayaan masyarakat ini bekerjasama dengan Taman Belajar Masyarakat (TBM) “Kebon Pasinaon” Desa Sirahan Salam Magelang. Program ini mengangkat topik pemberdayaan masyarakat melalui literasi kearifan lokal dan penerapan budidaya lebah klanceng dan hasil produksinya dalam rangka mendukung kelestarian alam dan penguatan ketahan pangan. Serangkaian kegiatan program pemberdayaan masyarakat ini telah dilaksanakan yaitu 1. Literasi kelestarian alam dan kearifan lokal melalui budidaya  lebah klanceng dan produknya yang bernilai ekonomis (madu, bee-polen dan propolis); 2. Pelatihan budidaya lebah stingless (meliponiculture) dan pemanenan produk. Inovasi eko-edukasi program ini masih diperlukan untuk memperkuat keberlangsungan pemberdayaan masyarakat memalui TBM “Kebon Pasinaon” sebagai wadah komunitas pembelajar masyarakat desa guna mendukung SDGs.

Kegiatan semester ke-2 ini berlanjut dengan pemantapan pemanfaatan lahan Kebon Pasinaon dalam mendukung program SDGs yang terkait dengan kelestarian alam dan budaya-nya sehingga menjadikan Kebon Pasinaon sebagai “icon” terwujudnya “living museum”. Living Museum didasari pada pembinaan dan pengembangan generasi muda/remaja/anak-anak yang belajar langsung di kebon pasinaon terkait dengan nilai-nilai kelestarian alam dan budayanya termasuk tradisi-tradisi yang menjadikan kearifan lokal dapat terwujud dari generasi ke generasi. Program MBKM ini menjadi nyata dalam kontribusinya terlebih memanfaatkan model budidaya lebah klanceng yang ramah anak-anak untuk edukasi kelestarian alam dan kearifan lokal. Sehingga pada akhir program diinovasikan budidaya lebah klanceng dengan memanfaatkan kendi/tempaya dari tanah liat yang sebelumnya telah dikembangkan dan berhasil berkembang dengan baik oleh laboratorium Entomologi.

Disisi lain dengan kemajuan teknologi juga dilakukan analisis terkait mutu produk budidaya lebah klanceng ini terutama potensi propolis yang akan terus dikembangkan oleh mahasiswa-MBKM ini dalam penelitian lanjutan SKRIPSI terkait nilai ekologi budidayanya dan nilai kesehatan untuk produk-produknya. Potensi propolis untuk mendukung kemajuan kesehatan telah menjadi topik yang sedang dikerjakan oleh mahasiswa-MBKM : RR Lilliane Gemma Amanda; Cinta Loisa Putri Samad; dan V. Valdy Putra Sasangka dan juga topik peran serangga dan perilaku lebah klanceng guna optimalisasi produk budidaya yang bernilai ekonomi seperti madu, propolis dan bee-pollen oleh mahasiswa-MBKM: Hasna Zuhaida dan Muna Saadah. Salam Lestari~

 

Potensi Monitoring Biodiversitas Menggunakan eDNA dan Next-Generation Sequencing Metabarcoding: Integrated Genome Factory (IGF) adakan IGF MasterClass untuk Peneliti Universitas Sriwijaya

Rilis Berita Senin, 4 November 2024

Indonesia sebagai negara megabiodiversitas memiliki potensi alam yang luas tidak hanya untuk bioprospeksi, namun juga sangat penting untuk melakukan penelitian bersifat monitoring biodiversitas. Distribusi dan keanekaragaman hayati menjadi penting untuk dapat menentukan key indicator kualitas lingkungan. Ditambah dengan berkembangnya teknologi next-generation sequencing, penelitian bidang monitoring ini dapat memanfaatkan adanya jejak environmental DNA (eDNA) yang dapat mengakselerasi pemetaan komunitas tidak hanya yang dapat disampling dengan teknik konvensional (seperti tumbuhan dan hewan penyusun ekosistem) namun juga dapat memetakan komunitas mikrobia yang tidak dapat dikultur didalamnya.

Sebagai bagian dari bentuk pelayanan pada para peneliti, IGF melalui program IGF MasterClass telah sukses menyelenggarakan pelatihan eDNA menggunakan metabarcoding bagi kolega peneliti dari Universitas Sriwijaya. Pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 28 – 30 Oktober 2024 di Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Rangkaian pelatihan di buka oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM, Fakultas Biologi UGM Dr. Slamet Widiyanto, S.Si., M.Sc., kemudian dilanjutkan dengan pengenalan dan dasar teori mengenai eDNA oleh Master Trainer Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. Hari pertama dilanjutkan dengan teknik sampling lapangan eDNA didampingi oleh Asisten Andryan, dan dilanjutkan dengan proses ekstraksi DNA hingga persiapan sampel PCR oleh Adhisa F. P, S.Si. dan Ashfiya Hanif, S.Si.

Setelah berhasil melakukan teknik sampling dengan baik dan benar, serta mendapatkan sampel sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan, peserta didampingi tim IGF melakukan hands-on workflow library preparation pada hari kedua. Sesi ini dilaksanakan untuk menyiapkan proses sekuensing metabarcoding menggunakan platform berbasis teknologi Nanopore. Peserta sangat antusias dan interaktif dalam menjalani setiap proses pelatihan.

Tidak kalah penting, untuk mendapatkan interpretasi hasil metabarcoding yang baik, hari ketiga dilanjutkan dengan pengenalan interpretasi data. Dimulai dari pengenalan workflow operasi software Nanopore, hingga bagaimana cara merapikan, mengolah, serta merepresentasikan data yang sesuai dengan kualitas publikasi, bersama dengan Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. Rangkaian acara pelatihan ditutup oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama, dan Alumni, Fakultas Biologi, UGM. Beliau menyampaikan bahwa semoga ilmu yang didapatkan dari pelatihan eDNA ini dapat diterapkan langsung oleh para peneliti di instansinya serta dapat berkolaborasi dengan IGF dan Fakultas Biologi UGM lebih lanjut.

“Pelatihannya sangat luar biasa, materi tersampaikan dengan baik oleh trainer muda yang berpengalaman sehingga mudah dipahami” ujar Dr Melki, S.Si., M.Si. di akhir sesi pelatihan.

IGF dan Fakultas Biologi UGM terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan upaya kolektif untuk menjaga dan melestarikan biodiversitas hayati Indonesia, dengan mendorong teknologi genomik melalui platform sekuensing Nanopore. IGF dengan kapasitas ONT PromethION 24 yang dilengkapi Data acquisition Unit (DAU) mampu memiliki kapasitas pembacaan DNA 720 gb/hari, sehingga sangat memungkinkan untuk melakukan layanan dan kerjasama dengan berbagai institusi di Indonesia kedepannya.

Tim Desa Mitra sampaikan Progres Pengabdian Masyarakat di Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul

Pengabdian kepada Masyarakat Jumat, 1 November 2024

Selasa, 15/10,  Tim Desa Mitra Kedungpoh bertemu dengan Lurah Kedungpoh dan Direktur Lumbung Mataraman Kedungpoh untuk menyampaikan progres pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat di kalurahan ini. Tim Desa Mitra diketuai oleh Dr. Hari Purwanto, MP. dengan anggota Dr. Bambang Retnoaji, M.Si., Ludmilla Fitri Untari, S.Si.,M.Sc., Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc. dan Soenarwan Hery P., S.Si.,M.Kes. Tim ini mengangkat tema “Ekskalasi Potensi Agro-Eduwisata Berbasis Organik untuk Mewujudkan Desa Mandiri Sejahtera di Kalurahan Kedungpoh Kapanewon Nglipar, Gunungkidul”.

Program Desa Mitra ini telah berlangsung sejak  Februari dan akan berakhir pada November 2024. Beberapa program yang dilaksanakan di kalurahan ini antara lain penyelenggaraan pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah peternakan; pelatihan pembuatan pestisida dan insektisida organik; pelatihan budidaya lebah madu; pelatihan budidaya ikan wader; dokumentasi serta konservasi tanaman dan serangga di Kedungpoh. Program-program ini digawangi oleh anggota Tim Desa Mitra yang dibantu oleh mahasiswa.

Sampai saat ini, hampir semua program telah terlaksana. Lurah Kedungpoh, Dwiyono, mengharapkan adanya kesinambungan program pendampingan potensi agro-eduwisata Kedungpoh ini oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM. Seperti diketahui, Kedungpoh telah didampingi oleh Tim Pengabdian Fakultas Biologi sejak 2019 dan secara bertahap mengalami kemajuan menuju desa mandiri sejahtera. Tim Pengabdian Fakultas Biologi tidak hanya membawa program dan pendanaan dari Fakultas Biologi UGM namun juga mengajak mitra CSR dari PT PLN Tbk UP3 Yogyakarta. Sinergi antara Program Desa Mitra dan program pengabdian CSR PT PLN mempercepat ekskalasi agro-eduwisata yang dicanangkan oleh pemerintah Kalurahan Kedungpoh.

“Kami telah menjalankan beberapa program sesuai rencana kami dengan beberapa mitra, mulai dari Kelompok Wanita Tani, Lumbung Mataraman, Kelompok Peternak Sapi sampai Kelompok Peternak lebah Madu Sari Alami”,  ungkap Hari dalam laporan progres pengabdian masyarakat kepada Lurah Kedungpoh. “ Kami berharap Fakultas Biologi UGM terutama Tim Desa Mitra tidak berhenti sampai di sini, kami masih membutuhkan pendampingan Bapak dan Ibu sekalian,” kata Dwiyono, menanggapi laporan Ketua Tim Desa Mitra. ”Apalagi dengan budidaya krisan di greenhouse kami, ini hal baru bagi kami sehingga kami masih membutuhkan pendampingan Tim dari Fakultas Biologi UGM”, tukas Didik Purnomo menambahkan. Didik Purnomo adalah direktur Lumbung Mataraman Kedungpoh.

Ke depannya, seluruh program Tim Desa Mitra akan dilanjutkan oleh Tim Pengabdian Desa Mitra maupun stakeholder dari Kedungpoh baik dengan pendanaan UGM, CSR maupun pendanaan dana desa untuk mewujudkan Kedungpoh sebagai desa agro-eduwisata menuju desa mandiri sejahtera.

Kegiatan ini merupakan pelaksanaan SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan), SDGs 2 (Tanpa Kelaparan), SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab) serta SDGs 17 (Kemitraan untuk mencapai Tujuan).(DUS)

Fakultas Biologi UGM Ikut Andil dalam Kegiatan Konsultasi Publik Pengusulan Penetapan Kembali Status Perlindungan Biota Perairan dalam Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018

Rilis Berita Kamis, 24 Oktober 2024

Bogor, 23 Oktober 2024 – Telah dilaksanakan Konsultasi Publik terkait Pengusulan Penetapan Kembali Status Perlindungan Biota Perairan yang Tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor P.106 Tahun 2018. Acara ini diadakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Hotel Luminor, Bogor, dengan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, ahli, serta perwakilan dari lembaga terkait. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas pemindahan kewenangan pengelolaan satwa yang dilindungi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Dalam pertemuan ini, Dr. Amir Hamidy, M.Sc., Direktur SKIKH (Sekretariat Konservasi dan Inovasi Kehidupan Hewan), dan Ir. Pingkan Katharina Roeroe, M.Si., Ketua Tim Kerja Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan, Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Dirjen PRL KKP yang bertindak sebagai pemateri utama, memaparkan pentingnya peninjauan ulang status perlindungan biota perairan di Indonesia. Materi ini mencakup kebijakan perlindungan yang sesuai dengan perkembangan hukum serta tuntutan konservasi terkini terutama berdasarkan Undang Undang No. 32 tahun 2024 yang merupakan perubahan dari UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Salah satu poin utama yang dibahas adalah perpindahan kewenangan pengelolaan satwa dilindungi dari KLHK ke KKP. Berbagai pihak yang hadir menyampaikan pandangan dan masukan untuk mendukung proses ini agar berjalan efektif. Perwakilan dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Rury Eprilurahman, memberikan masukan penting terkait urgensi pengenalan jenis biota yang jelas dalam dokumen negara serta manajemen yang baik saat perpindahan kewenangan antar kementerian. Ia menekankan bahwa identifikasi yang akurat dan pengelolaan yang berkelanjutan sangat krusial dalam melindungi mamalia air dan reptil air yang masuk dalam kategori satwa dilindungi.

Pertemuan ini diakhiri dengan penetapan berita acara sebagai kesepakatan forum. Kesepakatan ini mencakup berbagai poin penting yang akan menjadi acuan dalam pembahasan lebih lanjut terkait pemindahan kewenangan dan pengelolaan satwa dilindungi.

Acara ini menunjukkan komitmen kuat dari berbagai pihak dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan perairan di Indonesia, dengan memastikan perlindungan biota air yang dilindungi tetap terjaga sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Kegiatan Konsultasi Publik terkait Pengusulan Penetapan Kembali Status Perlindungan Biota Perairan mencakup beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain: SDG 14: Kehidupan Bawah Air (Life Below Water), SDG 15: Kehidupan di Darat (Life on Land), SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim (Climate Action), SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh (Peace, Justice, and Strong Institutions), dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals).

Melalui kegiatan ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mencapai SDGs yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

 

MBKM-Pkm: LUMBUNG MATARAMAN KEDUNGPOH BEBAS ANTRAKNOSA MELALUI APLIKASI BIOFERTILIZER

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 24 Oktober 2024

Sabtu (19/10), Tim MBKM-Pkm Fakultas Biologi UGM mengunjungi Lumbung Mataraman Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul untuk melakukan panen perdana cabai rawit (Capsicum annuum L.) hasil budidaya secara organik dengan aplikasi  biofertilizer. Tim MBKM-Pkm terdiri dari Rindha Amarsita, Fharsya Febrildha dan Siti Muyassaroh. Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Biologi UGM angkatan 2021 dibawah bimbingan Ibu Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc.

Antraknosa adalah penyakit yang kerap menyerang tanaman cabai dan menyebabkan kerugian besar bagi petani. Tim MBKM-Pkm sejak Maret 2024 memberikan penyuluhan dan pendampingan budidaya cabai rawit anti antraknosa dengan pengaplikasian biofertilizer setiap sepuluh hari sekali. Penggunaan biofertilizer sebagai agen pencegah antraknosa selain efektif dan murah juga dimaksudkan untuk menjaga lingkungan tetap lestari (sustainable). Dwi menyampaikan kepada KWT Kedungpoh,  “Penggunaan biofertilizer terbukti sangat efektif dalam meningkatkan ketahanan tanaman cabai terhadap serangan penyakit antraknosa. Selain itu, biofertilizer juga mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan nutrisi, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen”.

Slide content

Selama pelaksanaan program ini, petani di Desa Kedungpoh mengalami peningkatan hasil panen hingga 25% dibandingkan dengan panen sebelumnya. Selain itu, kualitas buah cabai juga menjadi lebih baik, dengan tingkat serangan penyakit yang jauh lebih rendah. Tri selaku anggota KWT Kedungpoh menyampaikan,  “Tanaman cabai yang dibudidayakan oleh Tim MBKM-Pkm bekerjasama dengan KWT Kedungpoh  tidak terserang antraknosa”. Serangan antraknosa biasanya semakin menjadi ketika turun hujan, namun tanaman cabai di Lumbung Mataraman sampai saat ini tetap sehat dan terbebas antraknosa walau telah terguyur hujan beberapa kali. Aplikasi bioferilizer mmpunyai keunggulan ramah lingkungan, mampu meningkatkan produktivitas (hasil panen dan kualitas buah), murah dan mudah dibuat serta merupakan  budidaya pertanian berkelanjutan.

Penyebarluasan penggunaan biofertilizer di Lumbung Mataraman Kedungpoh ini merupakan pelaksanaan dari SDGs-2 (Mengakhiri Kelaparan), SDGs-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), SDGs-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (DUS-RNLD)

MBKM-Lit: Aplikasi Biofertilizer Menurunkan Residu Insektisida Anorganik di Lahan Tanaman Cabai Lumbung Mataraman Kedungpoh, Gunungkidul

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 24 Oktober 2024

Lumbung Mataraman Kedungpoh, Sabtu (19/10), Tim MBKM Penelitian Fakultas Biologi  Universitas Gadjah Mada yang beranggotakan Ronald Wihan Pradana dan Tiffa Kusuma Dewi dibawah bimbingan Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. menyampaikan hasil riset kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kedungpoh serta Pembimbing Lapangan, Tri Wahyuni. Tim MBKM Penelitian ini mengungkap potensi biofertilizer dalam mengatasi residu insektisida anorganik pada lahan pertanian. Melalui penelitian skala lapang, tim peneliti berhasil membuktikan bahwa biofertilizer mampu menjadi solusi ramah lingkungan untuk meremediasi tanah yang tercemar seng (Zn) akibat penggunaan insektisida anorganik secara berlebihan pada tanaman cabai dan mencegah timbulnya penyakit antraknosa pada cabai.

Seng (Zn), meskipun merupakan unsur penting bagi pertumbuhan tanaman, namun dalam jumlah berlebihan dapat menjadi racun dan merusak ekosistem tanah. Mikroorganisme yang terkandung dalam biofertilizer memiliki kemampuan unik untuk mengikat, mendegradasi, dan mengubah bentuk seng menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi tanaman dan lingkungan. “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa aplikasi biofertilizer secara signifikan mampu menurunkan kadar seng dalam tanah hingga persentase penurunan 50%. Selain itu, penggunaan biofertilizer juga berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan tanaman cabai, kualitas buah, dan produktivitas secara keseluruhan”, ungkap Dwi dalam sesi pemaparan hasil riset MBKM Penelitian kepada anggota KWT Kedungpoh, Tri Wahyuni. Tri mengungkapkan, “Tanaman cabai yang ditanam oleh tim MBKM-Lit Fakultas Biologi UGM menunjukan hasil pertumbuhan dan perkembangan yang jauh lebih baik setelah diberikan biofertilizer, terlihat dari tinggi tanaman  yang lebih baik, daun lebih hijau dan jumlah buah yang lebih banyak dari tiap tegakan”.

Kegiatan penelitian Tim MBKM-Lit Lumbung Mataraman Kedungpoh dimulai sejak Februari 2024 hingga saat ini. Budidaya tanaman cabai rawit ( Capsicum annuum L.) mulai dari pembibitan, penyiapan lahan, pindah tanam, penyiraman, aplikasi insektisida anorganik, aplikasi biofertilizer sampai pengukuran parameter lingkungan dan fisiologis di lahan maupun di laboratorium serta analisis data dan pembuatan laporan. Hasil penelitian ini akan disampaikan pada acara Research Day, 13-15 November 2024. Tim Peneliti telah menyiapkan poster, video kegiatan dan contoh produk cabai yang ditanam dengan aplikasi  di Lumbung Mataraman Kedungpoh. Selanjutnya Tim akan terus mengembangkan potensi biofertilizer ini bukan hanya sebagai pupuk dan penekan residu insektisa anorganik, namun juga agen pencegah serangan antraknosa pada tanaman cabai. Saat ini selain bekerjasama dengan Lumbung Mataraman Kedungpoh, Tim Peneliti juga bekerjasama dengan CSR PT PLN UP3 Yogyakarta.

Mengakhiri diskusi,  Tim Peneliti mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun pertanian yang lebih sehat dan lestari (sustainable) dengan memanfaatkan potensi biofertilizer. Kegiatan ini merujuk pada pangejawantahan SDGs-1 (Menghapus Kemiskinan), SDGs-2 (Mengatasi Kelaparan), SDGs-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab), SDGs-15 (Menjaga Ekosistem Darat) dan SDGs-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). (DUS_RNLD)

test

Uncategorized Selasa, 22 Oktober 2024

Slide content

12345…125

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Optimalisasi Peran Kelompok Wanita Tani dalam Budi Daya dan Pemanfaatan Tanaman Pekarangan sebagai Produk Bernilai Jual di Pasaran
  • Pembukaan Lustrum XIV Sekaligus Dies Natalis Ke-70 Fakultas Biologi UGM: Awal Meriah dengan Fun Walk Ceria!
  • Kuliah Tamu Dasar Ikhtiologi dengan Prof. Noritaka Mochioka, Kyushu University
  • Kolaborasi PKM-MBKM Fakultas Biologi UGM dan Gerakan Ekonomi Kaum Ibu (GEMI) : Pelatihan Pembuatan Pengharum Ruangan Aromaterapi sebagai Bioinsektisida dari Tanaman Atsiri
  • Field Trip Keilmuan Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) 2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY