• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 87
Pos oleh :

adminbio

BIOLECTURE SERIES #8: The Palm Weevils and Its Thread to Palms in Indonesia

Rilis BeritaTajuk Kamis, 8 Oktober 2020

Perkuliahan yang sudah mulai berjalan dan masa pandemi Covid-19 ini membuat Fakultas Biologi UGM tidak bosannya untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Biolecture Series yang telah diselenggarakan sebanyak 7 kali selama masa darurat Covid-19. Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.  Kali ini Laboratorium Entomologi yang menjadi host didalam penyelenggaraan Biolecture, menyusul Laboratorium – Laboratorium lain di Fakultas Biologi UGM.

Biolecture ke-8 kali ini cukup berbeda dengan series sebelumnya. Kali ini, biolecture menghadirkan narasumber dari Arab Saudi. Laboratorium Entomologi mengambil tema “The Palm Weevils and Its Thread to Palms in Indonesia”, dengan narasumber adalah Prof. Dr. Abdulrahman Saad Aldawood (Plant Protection Department, College of Food and Agriculture Sciences, King Saud University), Sukirno, M.Sc., Ph.D. (Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi UGM), Agus Eko Prasetyo, S. P., M. Si. (Peneliti Kelompok Peneliti Proteksi Tanaman, Pusat Penelitian Kelapa Sawit), sedangkan moderator yang memandu acara ini adalah Dr. R. C. Hidayat Soesilohadi M. Si (Laboratorium Entomologi, Fakultas Biologi). Webinar ini   diselenggarakan pada hari Kamis, 8 Oktober 2020 pukul 09.00 – 11.30 WIB.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara Biolecture 8. Biolecture diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat. “Pengetahuan mengenai hama yang menyerang tanaman Sawit ini menjadi sangat penting untuk pengembangan budidaya tanaman sawit di Indonesia”, tambah Budi.

Prof. Dr. Abdulrahman Saad Aldawood membawakan materi tentang The potential of RPW as Insect Pests in Indonesian Datepalms. Professor asal King Saud University ini menjelaskan Red Palm Weevils yang ada di Arab, Indonesia dan di dunia. Siklus hidup RPW yang umumnya 45-111 hari tergantung pada cuaca, iklim dan host. RPW menyerang tidak hanya palm tapi juga datepalm. Sekitar 15% dari pest palm di Indonesia ini adalah RPW. Di penyebarannya, RPW ini sudah bercampur dengan R. vulneratus. Selain itu beliau juga menjelaskan mengenai IPM untuk mengatasi hama RPW. Salah satunya adalah dengan menggunakan pheromon dan juga membersihkan sekitar daerah tanam. “Bayak teknik untuk mengatasi serangan hama ini, namun diperlukan kombinasi antar teknik agar hasilnya maksimal”, tambah Prof. Abdulrahman.

Sukirno, M.Sc., Ph.D. menjadi pembicara yang kedua menjelaskan tentang Status Terkini Diversitas kumbang Merah Kelapa, Rhynchophorus (Dryopthoridae: Coleoptera) di Indonesia. Terdapat 2 jenis spesies asli yang terdapat di Indonesia antara lain, R. vulneratus dan R. bilineatus. Dua kumbang ini dapat menyerang tanaman palem yang ditanam di daerah dengan ketinggian 0-900 mpdl. Hama ini merupakan hama kedua setelah Kumbang Oryctes rhinoceros dalam dampak kerusakannya. “Semua jenis tanaman palem yang tumbuh di ketinggian tersebut dapat diserang oleh hama kumbang merah kelapa ini”, tutur Sukirno.

Pembicara terakhir, Agus Eko Prasetyo, S. P., M. Si. memaparkan tentang Potensi Hama Kumbang pada Kelapa Sawit. Tanaman Sawit di Indonesia sudah tersebar dari Sabang hingga Merauke. Terdapat berbagai jenis hama yang beragam dan menyerang tanaman sawit ini. Serangan hama ini juga bekerjasama dengan pathogen lain dan menyebabkan tanaman sawit dapat mati. Pencegahan dari hama RPW ini ada banyak sekali antara lain, menggunakan feromon, jarring ikan, pemberian senyawa kimia dan light trap. Sampai saat ini penelitian dan teknologi terus dikembangkan dan diintegrasikan untuk mengatasi masalah ini. “Deteksi dini untuk mengetahui pohon sawit terserang hama tersebut belum ditemukan alatnya”, tambah Agus.

Biolecture ini diikuti oleh sekitar 100 pendaftar yang sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti. Instansi juga sangat beragam: Instansi juga sangat beragam: SMAS Al Hikam, SMAN 1 Gegesik, Universitas PGRI Semarang, INSTIPER, UIN SUKA, Universitas Tidar, Universitas Papua, Universitas Negeri Gorontalo,Universitas Diponegoro, Universitas Udayana, UT, Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Surabaya, King Abdulaziz University, UAD, Unila, Unisma Malang, SMP Muhammadiyah Plus Salatiga, PT. Petrokimia Gresik, PT. Nugen Bioscience Indonesia, PT. Indoraya Mitra Persada 168, LIPI, IPB, UI, UGM dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dari seluruh penjuru tanah air.

Potensi Biji Labu sebagai Makanan Fungsional Pencegah Stunting pada Anak-Anak

Rilis Berita Rabu, 7 Oktober 2020

Masalah anak pendek (stunting) adalah salah satu permasalahan gizi yang sedang dunia hadapi khususnya bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia.  Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting tinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR) dengan Rata-rata prevalensi balita stunting pada tahun  2005-2017 adalah 36,4%.

Stunting erat kaitannya dengan kebutuhan zink yang tergolong dalam mikronutrien esensial yang dibutuhkan tubuh khususnya bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Indonesia merupakan negara yang memiliki angka kekurangan asupan zink diatas 25% dengan prevalensi stunting lebih dari 20%. Zink tinggi keberadaannya pada makanan kelompok daging seperti daging sapi dan kambing yang cukup mahal untuk memperolehnya bagi masyarakat Indonesia yang masih pada strata ekonomi menengah ke bawah. Di sisi lain, hasil analisis hubungan tingkat kecukupan zink dengan kejadian stunting pada anak menunjukkan bahwa tingkat kecukupan zink berhubungan dengan kejadian stunting pada anak balita baik yang berada di daerah pedesaan maupun yang berada di perkotaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya pengembangan makanan jenis baru yang dapat digunakan sebagai sumber asupan zink bagi anak usia pertumbuhan yang dapat dijangkau seluruh masyarakat. Terbatasnya ketersediaan zink pada bahan makanan, menimbulkan gagasan pengembangan makanan fungsional untuk mencegah stunting pada anak-anak.

Zink banyak terkandung dalam biji-bijian, salah satunya ialah biji labu (Cucurbita sp.). Biji labu (Cucurbita sp.) yang sering dianggap sebagai limbah, ternyata memiliki nutrisi tinggi karena kaya akan protein serta berbagai mineral terutama zink. Diketahui bahwa dalam 100 gram Cucurbita moschata mengandung zink sebesar 907 mg. Kandungan zink pada biji labu berpotensi sebagai sumber asupan zink yang penting dalam pertumbuhan anak. Permen jelly yang biasa dibuat dengan bahan pengenyal dari Gracilaria sp. menjadi salah satu makanan yang disukai anak-anak.

Oleh karena itu, pengembangan biji labu (Cucurbita sp.) menjadi permen jelly dengan campuran Gracilaria sp. memiliki potensi menjadi inovasi makanan fungsional kreatif yang relatif terjangkau, mudah didapatkan, dan mampu menjawab permasalahan tingginya kasus stunting di Indonesia. Penelitian ini adalah sebuah inovasi yang diharapkan dapat menghasilkan produk akhir berupa permen jelly Gracillaria sp. yang dikombinasikan dengan biji labu (Cucurbita sp.) sebagai makanan fungsional pencegah stunting.

Namun, kondisi pandemi COVID-19 mengharuskan kami untuk mengurangi interaksi fisik secara total sehingga penelitian berbasis laboratorium diubah menjadi berbasis studi pustaka. Penelitian ini merupakan ide dari program kreativitas mahasiswa bidang penelitian eksakta (PKM-PE) 2020. Saat ini artikel ilmiah berupa narrative review mengenai potensi biji labu (Cucurbita sp.) dan Gracilaria sp.  sebagai makanan fungsional pencegah stunting telah selesai disusun. Beranggotakan tiga mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada, yaitu Ani Fitriyani dan Ulfa Munawwaroh (Biologi 2018) dan Shofia Amalia (MIPA 2018) dengan dosen pembimbing Dr. Tri Rini Nuringtyas, M.Sc. (Fakultas Biologi). Hasil kajiannya ini berpotensi untuk dilakukan percobaan secara langsung supaya dapat diketahui kandungan zink dalam permen jelly dan tingkat kesukaan anak-anak terhadap permen jelly kaya zink ini.

 

 

Biotalks#8: “Tantangan dan Peluang Penggunaan Big Data dalam Pengembangan Riset Biologi”

Rilis BeritaTajuk Rabu, 7 Oktober 2020

Setiap hari, kita dikelilingi oleh sejumlah besar informasi dari berbagai sisi dan jenis: mulai dari berita, resep masakan, gosip, dll. Jika kita mencoba untuk mengurutkan data-data yang ada di sekitar kita selama satu hari saja, kita akan mulai mendapatkan konsep keseluruhan dari hidup di sekitar kita dan dunia tempat kita tinggal. Kini, logika yang sama diaplikasikan pada skala global, yang membawa kita ke era Big Data, fenomena yang begitu besar hingga dapat melewati batas tool database tradisional. Kuantitas informasi digital yang sudah sangat besar terus bertumbuh hari demi hari dengan kecepatan yang eksponensial, big data bisa digunakan untuk memaksimalkan potensi ini untuk keuntungan bersama. Dengan big data, jumlah data yang begitu besar dapat diekstrak, dievaluasi, dan ditransformasi menjadi tumpukan pengetahuan bernilai yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung riset ilmiah lebih jauh.

Fakultas Biologi UGM kembali menyelenggarakan biotalks yang merupakan talkshow membahas isu biologi dalam perspektif multi sektor, kali ini mengangkat tema: Tantangan dan Peluang Penggunaan Big Data dalam Penembangan Riset Biologi. Biotalks kali ini diselenggarkan pada Rabu, 7 Oktober 2020. Hadir dalam Biotalks#8 ini sebagai narasumber yaitu Dr. Barano Siswa Sulistyawan, M.Sc. (Manajer Konservasi, WWF Indonesia; Alumni F. Biologi UGM 1990), Prof. Drs. Rosichon Ubaidillah, M.Phill., Ph.D. (Peneliti Senior, Pusat Penelitian Biologi, LIPI; Alumni F. Biologi UGM 1983), Matin Nuhamunada, M.Sc.(Dosen Fakultas Biologi UGM; Alumni F.Biologi UGM 2010) dan dipandu langsung oleh Akbar Reza, S.Si., M.Sc. . Hadir juga Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. untuk memberikan sambutan pada Biotalks 8. Big data merupakan salah satu fokus utama dari Fakultas Biologi dengan memasukkannya di dalam kurikulum. “Big data itu sumber yang terpedam dan luar biasa potensinya. Siapa yang menguasai big data, dia akan menguasai dunia”, sahut Eko.

Slide 7
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Pembicara pertama, Prof. Drs. Rosichon Ubaidillah, M.Phill., Ph.D. menjelaskan bahwa Pengembangan Big Data membuka peluang baru bagi riset biologi. Big Data akan melahirkan paradigma pembaharuan Ilmu Biologi dan lompatan riset multidisiplin. Big Data juga menjawab keterbatasan metode pengumpulan data konvensional (kualitatif dan kuantitatif) sekaligus menyajikan solusi bagi ilmuwan Biologi, Pertanian, Perikanan, Kedokteran, Biokimia, Antropologi, Budaya untuk lebih produktif. “Masih banyak tantangan dan peluang dalam pengembangan big data di Indonesia ini, membangun big data kehati ini perlu secara kolektif secara nasional, sinergis dan simultan”, ujar Prof Rosichon.

Barano Siswa Sulistyawan, M.Sc. sebagai pembicara kedua menyampaikan bahwa Tren pengguaan BiG Data dalam riset biologi terletak pada seberapa besar upaya kita untuk melampaui tantangan dengan menggunakan peluang perkembangan teknologi. Hambatan terbesar kita adalah cara berfikir kita sendiri yang sering kali dilimitasi oleh kerangka pengetahuan yang sudah dimiliki. Aplikasi beragam penerapan Big Data dalam riset biologi terus berkembang dan terbuka, karena kehidupan manusia sangat tergantung dari beragam pemanfaatan biodiversitas dan kesehatan ekosistem yang dapat menopang keberlanjutan kehidupan manusia dan alam yang lebih baik dimasa depan. “Pemanfaatan big data tidak hanya terbatas di bidang biologi saja, tetapi perlu membuka diri bekerja sama dengan bidang ilmu lain untuk mengembangkan dan optimalisasi pemanfaatannya”, tutur Mas Barano.

Pembicara terakhir, Matin Nuhamunada, M.Sc., big data dalam bioteknologi di Indonesia adalah terkait infrastuktur, kemampuan analisis, pembiayaan, dan keterbatasan SDM. Namun disisi lain, Indonesia memiliki peluang riset yang sangat luas seperti di bidang biodiversitas genetik, komersialisasi SDH, dan peluang produksi senyawa yang bernilai ekonomis tinggi (high valuable chemicals). “Indonesia memilih pasar yang sangat besar untuk komersialisasi hasil riset mengingat jumlah penduduk yang sangat besar”, tambah Matin.

“Big data ini sangat penting dan erat kaitannya untuk menjaga sumber daya hayati yang dimiliki Indonesia”, tambah Akbar selaku moderator dalam menutup acara Biotalks8 ini. Biotalks#8 ini telah disaksikan oleh penonton yang berasal dari dari berbagai institusi. Kedepannya, Biotalks series akan segera hadir dan dikemas lebih menarik serta menjadi sumber informasi yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan masyarakat.

Penanaman Berbagai Varietas Labu dalam Program Penelitian Pemandatan untuk Mitigasi dan Penanganan Pandemi Covid-19 : Upaya Diversifikasi Pangan Kelompok Tani Tunas Jaya

Rilis BeritaTajuk Selasa, 6 Oktober 2020

Program mitigasi dan penanganan covid-19 Fakultas Biologi UGM yang juga bekerja sama dengan Dewan Guru Besar (DGB) mendukung upaya diversifikasi dalam rangka ketahanan pangan. Salah satu program yang dicanangkan adalah upaya diversifikasi pangan dengan memanfaatkan buah labu susu bersama kelompok tani Tunas Jaya Desa Madurejo, Kec. Prambanan. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi program kerja dan sharing berbagai permasalahan yang dialami oleh kelompok tani dalam budidaya labu dan pemberian bantuan benih labu oleh tim Fakultas Biologi. Pada tanggal 18 September 2020 telah dilaksanakan penanaman berbagai varietas labu sebagai upaya lanjutan dalam program diversifikasi.

Slide 1
Slide 2

Kegiatan penanaman labu diwakili oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. sebagai ketua tim peneliti Fakultas Biologi UGM dan Bp. Maryanto sebagai perwakilan kelompok tani Tunas Jaya. Dalam kegiatan ini ditanam empat varietas unggul labu, diantaranya varietas Jacqueline, Panah Merah, Hannah dan varietas labu susu dari Fakultas Biologi UGM.

“Pemanfaatan labu susu selain sebagai buah yang langsung dimakan, juga sebagai bahan baku makanan olahan seperti bakmie, bolu dan pudding yang sangat digemari masyakarat, anggota kelompok tani Tunas Jaya juga antusias dalam pengembangan berbagai produk makanan ini” ujar Maryanto.

Pelaksanaan program ini akan dilanjutkan dengan kegiatan monitoring secara berkala khususnya dalam perawatan tanaman dan pendampingan dalam pengolahan hasil panen, sehingga dihasilkan peningkatan nilai guna dan ekonomi labu bagi masyarakat petani. Kegiatan dari program mitigasi dan penanganan covid-19 ini akan dilaksanakan hingga bulan Desember 2020 dan diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemandirian pangan pada saat pandemi.

Kegiatan Inisiasi dan Brainstorming Program Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM di Desa Kebonalas Manisrenggo Klaten

Rilis BeritaTajuk Senin, 5 Oktober 2020

Desa Kebonalas merupakan salah satu dari 16 desa di Kecamatan Manisrenggo Klaten Jawa Tengah. Desa ini sekitar 60% wilayahnya adalah area pertanian produktif. Namun beberapa tahun terakhir lahan pertanian semakin menyusut karena ada perluasan area pemukiman dan merebaknya compound berbasis tambang pasir dan batu. “Lahan pertanian di wilayah ini dapat berproduksi sekitar 3 musim dengan produk utama berupa padi, jagung, tembakau, cabai dan lainnya”, ujar Bapak Suwadi selaku Sekretaris Desa Kebonalas.

Dalam rangka untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat melalui program pembangunan desa, acara inisiasi dan brainstorming untuk penjaringan ide dan gagasan program kegiatan desa melalui kerjasama Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, yang diwakili oleh Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan Bapak Yousuf Soulaeman, SIP., dan Pemerintah Desa Kebonalas dilaksanakan pada 12 Oktober 2020 di Balai Desa Kebonalas. Pertemuan diskusi ini dihadiri Bapak Supriyanto, S.Pd (Kepala Desa), Bapak Suwadi (Sekretaris Desa), jajaran perangkat desa, Direktur dan Bendahara BUMDES, dan jajaran Badan perwakilan Desa (BPD). Dalam sambutannya, Bapak Supriyanto, S.Pd. menyatakan bahwa acara ini dihadiri oleh seluruh perangkat desa yang berwenang dan bertanggungjawab dalam perumusan kebijakan dan penyusunan program pembangunan desa.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Acara ini dimulai dengan pemaparan Bapak Suwadi mengenai potensi Desa Kebonalas dan program apa saja yang telah berjalan. Dalam paparannya, program pemberdayaan ekonomi masyarakat setiap tahun dilaksanakan namun terkendala pada keberlanjutan pelaksanaan terutama pelaksanaan secara mandiri oleh kelompok target setelah tidak ada pendampingan.

Dalam paparannya, Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. menyampaikan beberapa contoh pemberdayaan masyarakat dalam program pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan. Beberapa contoh tersebut diantaranya program pemberdayaan masyarakat berbasis lebah madu, buah klengkeng, ternak ayam, buah melon, madu klanceng, pengolahan pupuk organic, dan UKM. Diharapkan dengan paparan ini, Pemerintah Desa Kebonalas dapat mengadopsi program yang sesuai dengan potensi desa.

Dalam brainstorming ini terbentuk komitemen satu program pembangunan desa yaitu Desa Kebonalas sebagai desa wisata klengkeng. Pemerintah desa berkomitmen untuk melaksanakan program ini dengan memanfaatkan asset tanah desa dan dengan pendampingan tim buah klengkeng Kebun Penelitian Sawit Sari oleh Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan Bapak Yousuf Soulaeman, SIP. Program ini ditargetkan untuk dimulai pada tahun 2021 dengan pembentukan desain landscape dan persiapan lahan dan penanaman pohon klengkeng. Diharapkan dengan program ini akan lebih menggiatkan unit ekonomi desa melalui BUMDES Maju Makmur yang digawangi oleh Ibu Mulat dan Bapak Junarko (Laporan SHP).

”New Normal” Paradigma Baru Perilaku Manusia Terhadap Alam

Kegiatan Mahasiswa Selasa, 29 September 2020

Selamat ulang tahun KSK Biogama !!

Demi memeriahkan ulang tahun KSK Biogama yang ke-20 tahun ini, kita dari Kelompok Studi Kelautan mengadakan webinar dengan tema “New Normal” Paradigma Baru Perilaku Manusia Terhadap Alam. Webinar tersebut telah dilakukan pada tanggal 26 September 2020 yang bertepatan pada hari Sabtu. Webinar diadakan melalui platform ZOOM Meeting yang diikuti sekita 271 peserta, dengan 3 narasumber yaitu Prof. Dr. Suwarno Hadi Susanto, S. U. merupakan Dosen Fakultas Biologi UGM, Intan Suci Nurhati, Ph. D. merupakan Penata Teknis Penelitian Geologi dan Geomatika Laut P20 LIPI dan Nadhira Afina Wardhani merupakan Sustainability Manager Divers Clean Action. Webinar ini dimoderatori oleh Ericka Puji Lestari salah satu anggota dari KSK Biogama.

Slide 1
Slide 2

Webinar diawali dengan pematerian pertama oleh Mbak Nadhira yang menyampaikan bahwa Indonesia hanya mampu mendaur ulang sampah sebanyak 7% dari seluruh sampah yang dihasilkan, 69% sampah lainnya dingkut ke TPA dan 24% tidak terkelola dengan baik. Sampah yang tidak terkelola dengan baik tersebut dapat lari ke sungai-sungai dan berujung pada laut Indonesia. Pematerian kedua oleh Prof. Warno yang menyampaikan bahwa makhluk hidup makrobentos dapat dijadikan parameter dari degradrsi lingkungan laut. Pematerian terakhir oleh Bu Intan yang menyampaikan bahwa gas-gas seperti metana dan etana yang dihasilkan dari sampah-sampah organkc dapat menimbulkan efek rumah kaca yang sangat berbahaya untuk keberlangsungan hidup dimasa depan.

Diakhir webinar diharapkan agar setiap peserta mengetahui bahwa di New Normal ini seharusnya kita sudah mulai mengerti dan memahami bagaimana cara meminimalisir penggunaan plastik seperti berbelanja dengan membawa totebag, bagaimana cara kita untuk mulai memilah sampah seperti membuat tempat sampah terpisah untuk sampah organic dan non organik dirumah masing-masing dan bagaimana kita menerapkan semua ilmu yang telah kita dapat dari dirumah aja selama beberapa bulan kebelakang tidak hanya untuk menjaga kesehatan diri tetapi juga lingkungan yang berharga ini.

 

Peluang Berkarya Tenaga Laboran Fakultas Kedokteran Gigi UGM

Beasiswa dan Lowongan Senin, 28 September 2020

26092020082119Dekan Fakultas Kedokteran Gigisurat_pada_Dekan_Biologi

Download

BIOLECTURE SERIES #7: Bioprospeksi Khamir Indonesia

Rilis BeritaTajuk Kamis, 24 September 2020

Sejak ratusan tahun, khamir telah dimanfaatkan sebagai starter untuk membuat berbagai jenis makanan dan minuman fementasi beralkohol seperti wine, bir, tuak, dan tape. Khamir dalam proses fermentasi makanan dan minuman berperan mendegradasi substrat untuk membentuk struktur, tekstur serta aroma yang dapat menambah nilai gizi. Peran dari masing-masing jenis khamir pada proses fermentasi merupakan salah satu pengetahuan untuk membangun sektor industri dan energi. Khamir dari makanan fermentasi pada sektor industri dapat dimanfaatkan sebagai pengembang rasa, enzim, dan vitamin. Sementara di sektor energi, khamir dimanfaatkan untuk pengembangan energi terbarukan seperti bioetanol atau biofuel.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7

Jadwal perkuliahan yang sudah mulai berjalan dan masa pandemi Covid-19 ini membuat Fakultas Biologi UGM tidak bosannya untuk mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen dan sharing ilmu sesuai dengan kepakaran masing-masing. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui Biolecture Series yang telah diselenggarakan sebanyak 6 kali selama masa darurat Covid-19. Biolecture Series didesain agar para dosen dapat berkolaborasi dengan institusi lain dalam sharing keilmuan sebagai perwujudan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.  Kali ini Laboratorium Mikrobiologi yang menjadi host didalam penyelenggaraan Biolecture, menyusul Laboratorium – Laboratorium lain di Fakultas Biologi UGM. Laboratorium Mikrobiologi mengambil tema “Bioprospeksi Khamir Indonesia”, dengan narasumber adalah, Dr. Miftahul Ilmi, M.Si. (Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Biologi UGM): Potensi Khamir sebagai Penghasil Lipid. Pembicara kedua adalah Dra Wellyzar Sjamsuridzal, M.Sc., Ph.D. (Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Indonesia): Khamir sebagai Sumber Protein bagi Lebah Madu, sedangkan moderator yang memandu acara ini adalah Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si. (Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Biologi). Webinar ini   diselenggarakan pada hari Kamis, 24 September 2020 pukul 09.30 – 11.30 WIB, menggunakan platform Zoom.

Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM saat membuka acara Biolecture 7. Biolecture diharapkan dapat menjadi wadah dan sarana bekerja sama antar peneliti dan juga diseminasi hasil riset yang bermanfaat untuk masyarakat. Khamir telah dimanfaatkan manusia sejak lama di Indonesia dan sudah sangat berkembang. “Fakultas Biologi juga saat ini sedang mengembangkan Khamir”, tambah Budi.

Dr. Miftahul Ilmi, M.Si. membawakan materi tentang Potensi Khamir sebagai Penghasil Lipid. Bioenergi merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif terbarukan dengan prospektif tinggi untuk dikembangkan. Kondisi energi yang dimiliki Indonesia sekarang membuat pengembangan bioenergi semakin mendesak untuk segera dilakukan. Selain bisa diperbaharui, bioenergi memiliki kelebihan seperti ramah lingkungan, dapat terurai, mampu mengeliminasi efek rumah kaca, kontinuitas bahan bakunya terjamin. Bioenergi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bioenergi konvesional dan bioenergi modern. Bioenergi konvensional atau tradisional sudah sering digunakan masyarakat, contohnya kayu bakar. Sedangkan bioenergi modern contohnya bioetanol, biodiesel, pure vegetable oil (PPO) / straight vegetable oil (SVO), minyak bakar, biogas dan biosyngas. Peningkatan produksi lipid dapat digunakan dengan memberikan variasi medium yang digunakan.  “Dengan menemukan starin dan variasi medium yang tepat sehingga produksi lipidnya meningkat maka dapat digunakan sebagai salah satu alternatif biofuel”, tambah Ilmi.

Dra Wellyzar Sjamsuridzal, M.Sc., Ph.D. menyampaikan materi tentang Khamir sebagai Sumber Protein bagi Lebah Madu. Di era pandemi seperti ini permintaan madu terus meningkat, permintaan ini tidak dapat sepenuhnya dipenuhi oleh peternak lebah. Peningkatan produktivitas madu dari lebah madu perlu diupayakan, salah satunya dengan cara pemberian paka tambahan yang kaya dengan protein. Penambahan protein pada pakan pengganti polen dengan cara memberikan khamir pada pakana tersebut. Kebutuhan protein yang dibutuhkan oleh lebah ini cukup tinggi. Asupan protein digunakan untuk mempertahankan koloninya dan memproduksi madu. Pakan pengganti dan tambahan yang perlu kita usahakan untuk mencukupi itu semua. Pemberian protein secara artifisial pada lebah madu dapat berupa pollen substitute dan pollen supplement. Pollen substitute merupakan pakan pengganti serbuk sari yang dibuat dengan kandungan nutrisi yang hamper sama dan serupa dengan serbuk sari alami, sedangakan pollen supplement memiliki komposisi yang hamper sama dengan pollen substitute, namun ditambahkan serbuk sari alami yang dikumpulkan peternak lebah madu dan dicampurkan dengan bahan lainnya “Pollen subtitute yang mengandung khamir ini memang disukai para lebah madu dan dapat meningkatkan produktivitas madu”, ungkap Welly.

Biolecture ini diikuti oleh sekitar 125 pendaftar yang sangat beragam, mulai dari siswa, mahasiswa S1, S2, S3, dosen, guru, masyarakat umum dan peneliti. Instansi juga sangat beragam: SMAS Al Hikam, SMAN 1 Gegesik, Universitas PGRI Semarang, INSTIPER, UIN SUKA, Universitas Tidar, Universitas Papua, Universitas Negeri Gorontalo,Universitas Diponegoro, Universitas Udayana, UT, Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Surabaya, King Abdulaziz University, UAD, Unila, Unisma Malang, SMP Muhammadiyah Plus Salatiga, PT. Petrokimia Gresik, PT. Nugen Bioscience Indonesia, LIPI, IPB, UI, UGM dan lain-lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu dari seluruh penjuru tanah air.

Diskusi Online Matalabiogama #4 “Biospeleologi”

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 23 September 2020

Kata “biospeleologi” mungkin cukup asing bagi sebagian orang. Pada tanggal 17 September 2020, Matalabiogama mengadakan diskusi Kamis sore secara online dengan materi Biospeleologi. Diskusi ini merupakan diskusi online ke-4 yang rutin diadakan tiap bulan sejak terjadinya pandemik Covid-19.

Slide 1
Slide 2

Biospeleologi sendiri memiliki arti ilmu pengetahuan yang mempelajari organisme (biota) penghuni gua. “Bios” yang berarti benda hidup, “speleo” yang berarti goa, serta “logos” yang berarti ilmu. Pada diskusi kali ini, narasumber memberikan penjelasan mengenai ekosistem goa, tips-tips yang dilakukan ketika caving, bahaya ketika penelusuran goa serta bagaimana mengatasinya, etika penelusuran goa, dan peran saintis serta masyarakat untuk menjaga ekosistem goa.

Narasumber yang memberikan pematerian yaitu Edi Dwi Atmaja, S.Si, alumni Fakultas Biologi, dan Anggota Matalabiogama Diklat XIII. Beliau juga merupakan Ketua Save Rescue Indonesia dan Litbang PPA Gunungkidul. Diskusi yang berlangsung sekitar 2 jam ini dimoderatori oleh Muhammad Daffa Irvani, mahasiswa biologi Angkatan 2018 dan anggota matala diklat XXII. Diskusi ini sukses diikuti oleh 80 peserta.

BIOFEST 2020: Diversity Supports Diverse Science in the New Normal Era

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 23 September 2020

Menyambut mahasiswa baru Fakultas Biologi UGM, seperti tahun-tahun sebelumnya, Departemen Media Komunikasi dan Informasi BEM Biologi menyelenggarakan BIOFEST pada hari Sabtu 19 September 2020. Menyikapi kondisi pandemic Covid-19, maka acara bertema‘’Diversity Supports Diverse Science in the New Normal Era” ini dilakukan dengan metode talkshow–seminar. Presentasi dan pemaparan dari setiap KS/Lembaga yang ada di Fakultas Biologi secara Live Streaming di YouTube dengan menggunakan platform Streamyard dan juga platform Google Meet untuk koordinasi.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Acara talkshow–seminar diawali dengan semua perwakilan yang akan melakukan pemaparan dan presentasi berkumpul di Google Meet, kemudian setiap KS/Lembaga yang sudah gilirannya sesuai Rundown akan masuk ke Streamyard secara bergantian sesuai dengan urutan. Acara di Streamyard tersebut juga dihubungkan ke Live Youtube Keluarga Mahasiswa Fakultas Biologi UGM.

Pembukaan acara dilakukan oleh dua MC Biofest yakni Rico & Retno (2019), dilanjutkan sambutan yang menandakan resmi berlangsungnya BIOFEST 2020 oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. Kemudian setelah sambutan oleh Ketua BEM Biologi 2020 dan Penanggung Jawab BIOFEST 2020 dilanjutkan penampilan dari semua KS dan Lembaga, yang meskipun terdapat sedikit kendala di jaringan pada beberapa perwakilan KS/Lembaga tetapi secara umum acara berjalan lancar. Antusias pengunjung sangat meriah, dapat dilihat dari total jumlah viewers pada Youtube channel Keluarga Mahasiswa Fakultas Biologi hingga hari Senin 21 September 2020 mencapai 1,5K views dan juga dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan di kolom komentar.

1…8586878889…125

Akreditasi

Berita Terakhir

  • KMP Biologi UGM Gelar Aksi “Beach Clean Up” di Pantai Trisik: Wujud Nyata Pelestarian Lingkungan dan Kolaborasi Lintas Sektor
  • Raih Silver Medal di Ajang Internasional, Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Tawarkan Solusi Beton Masa Depan dari Limbah Bangunan
  • Dosen Fakultas Biologi UGM Raih Predikat Pendamping Terbaik dalam Seminar Hasil Program Kosabangsa 2024
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025: Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta
  • Optimalisasi Peran Kelompok Wanita Tani dalam Budi Daya dan Pemanfaatan Tanaman Pekarangan sebagai Produk Bernilai Jual di Pasaran
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY