Sebelum dilaksanakan kegiatan presentasi dalam rangka promosi melon kultivar unggul, terlebih dahulu dilakukan pra-kegiatan pada tanggal 21 Juni 2017 berupa pertemuan informal yang diwakili oleh Sdr. Wiko Arif Wibowo anggota Tim Gama Melon dengan perwakilan peneliti Balitbu untuk menyusun jadwal kegiatan. Pra-kegiatan dilakukan juga sekaligus sebagai bentuk silaturahmi dan dimulai pada pukul 10.30 – 11.15 WIB. Hasil pertemuan tersebut diputusan bahwa jadwal kegiatan promosi melon unggul dari Tim Gama Melon akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2017.
Presentasi dimulai pada pkl 09.30 – 11.30 WIB yang dihadiri oleh 12 peneliti dari Balitbu. Isi presentasi dan promosi yaitu latar belakang penelitian melon yang saat ini tengah berjalan oleh Tim Gama Melon Fakultas Bioloi UGM, pengenalan karakter melon TACAPA dan keunggulannya, roadmap penelitian melon dan target yang akan dicapai pada tahun yang akan datang, serta rencana kerjasama penelitian kolaboratif. Selain itu sharing terkait kultivar-kultivar melon unggul lainnya yang telah berhasil dirakit dan didaftarkan serta proses-proses diseminasi penelitian yang saat ini sedang berjalan untuk kultivar Hikapel.
Setelah penyampaian materi, selanjutnya dilakukan diskusi dan sharing terkait penelitian melon. Beberapa bentuk topik yang didiskusikan adalah terkait fokus perakitan benih, apakah pada OP atau Hibrid serta kendala dalam budidaya melon saat ini. Dari hasil diskusi diketahui bahwa penelitian melon yang dilakukan oleh Balitbu mengalami kendala pada budidaya dikarenakan cuaca ekstrem yang sering melanda daerah Sumatera Barat. Sepanjang tahun 2016 hingga pertengahan tahun ini bahkan belum pernah mengalami musim kemarau yang tegas, tetapi pada umumnya terjadi hujan satu kali setiap 3 harinya dengan intensitas yang sangat lebat. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya gagal panen sehingga saat ini untuk pengembangan melon sedikit terhambat.
Lebih jauh diketahui bahwa Balitbu telah berhasil melakukan diseminasi pepaya kultivar merah delima (OP). Saat ini kultivar tersebut telah berhasil dibudidayakan oleh petani pepaya di berbagai wilayah Indonesia. Disisi lain, tim peneliti Balitbu tertarik dengan konsep diseminasi riset Gama Melon yang memberdayakan petani mitra sekaligus membangun Desa Agrowisata Melon dengan contoh di Kampung Melon, Desa Modangan, Nglegok, Blitar. Sementara untuk diseminasi riset melon di Sumatera Barat masih sulit, selain dari belum adanya petani yang khusus membudidayakan melon juga kultivar komersil masih menjadi pilihan utama masyarakat baik dari konsumen maupun petani.
Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu dari Balitbu sangat terbuka untuk dilakukan riset kolaboratif dan juga implementasi program diseminasi pada petani mitra Balitbu untuk produksi buah melon. Harapan kedepannya ini adalah langkah awal dalam menjalin silaturahmi yang terstruktur dalam sebuah kerjasama riset. Balitbu menunggu kedatangan tim lengkap Gama Melon pada kesempatan berikutnya.