Berikut disampikan informasi tentang Penawaran Beasiswa dari Rumah Zakat Infaq dan Shodaqoh Universitas Gadjah Mada (R-ZIS) Periode Semester Ganjil tahun ajaran 2016/2017. Informasi lebih lengkap dapat diakses pada tautan berikut ini..
UGM kembali sukses mendelegasikan mahasiswanya untuk menggali ilmu dan mencari pengalaman di luar negeri. Pada tanggal 3-10 Juli 2016, tiga mahasiswi Fakultas Biologi UGM dan satu mahasiswi Fakultas Pertanian Jurusan Perikanan mengikuti kegiatan International Summer Course (ISC) 2016 di Nagoya University, Jepang. Ketiga mahasiswa biologi tersebut adalah Pretty Khoirunnisa (‘2013), Elory Leonard (‘2014), dan Annisa Resa (‘2014). Sedangkan, mahasiswa Pertanian yang mengikuti ISC ini adalah Nihlah Chalidah (‘2012). Kegiatan ISC 2016 ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya diadakan setelah ISC 2015 yang juga diikuti oleh 5 mahasiswa Fakultas Biologi. Program ini merupakan wujud kerja sama berkelanjutan Fakultas Biologi UGM dengan Nagoya University yang telah dimulai sejak tahun 1995.
ISC 2016 yang bertemakan “Advanced Marine Biology” merupakan program kuliah singkat yang diadakan oleh Sugashima Marine Biology Laboratory (SMBL), Graduate School of Science, Nagoya University. Di bawah arahan Professor Hitoshi Sawada, laboratorium ini memiliki konsentrasi studi mengenai biologi kelautan. Seluruh peserta berkesempatan untuk mempelajari dasar taksonomi hewan, tahapan perkembangan Sea Urchin dan Ascidian, teknik analisis molekular menggunakan Western Blotting dan Immunostaining, serta Genome Editing Techniques yang merupakan perkembangan mutakhir biologi molekular.
Melalui program ini diharapkan peserta dapat mengembangkan pola pikir saintis dan skill untuk melakukan eksperimen dalam bidang biologi kelautan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan yaitu perkuliahan dengan para peneliti ahli, pengambilan sampel di pesisir Pulau Sugashima, dan eksperimen menggunakan berbagai peralatan canggih dalam laboratorium. ISC 2016 ini juga diikuti oleh 9 mahasiswa G30 Nagoya University yang berasal dari 7 negara antara lain Belanda, Taiwan, Malaysia, Mongolia, USA, Spanyol, dan Thailand. Oleh sebab itu, keempat peserta dari UGM dapat memiliki kesempatan untuk mengembangkan koneksi dan mendapatkan pengalaman bekerja sama di level internasional. Ilmu yang didapatkan dari program tersebut diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan penelitian dan eksplorasi di bidang kelautan Indonesia, sehingga dapat memajukan bangsa Indonesia ke depannya. Diharapkan juga kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan Nagoya University dapat berlangsung secara berkelanjutan dan dapat membuka kesempatan bagi mahasiswa UGM lainnya dalam membuka cakrawala pengetahuan dalam skala internasional. Menyambut kembalinya para mahasiswi dari ISC 2016 Jepang, Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian dan Kerja sama Fakultas Biologi UGM menyatakan sangat senang dan bangga bahwa mahasiswa UGM memang hebat dan sejajar dengan teman-temannya dari negara lain. Bu Endang menambahkan “Dengan ilmu dan ketrampilan yang diperoleh selama summer course diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkannya untuk penelitian skripsi dan studinya di Indonesia, bahkan setelah lulus S1 dapat melanjutkan studi S2 nya di Jepang atau negara lain dengan beasiswa LPDP dan lainnya yang sekarang banyak ditawarkan. Kesuksesan mahasiswa sebagai generasi penerus akan menjamin kesuksesan bangsa dan negara di masa yang akan datang”. (Pretty Khoirunnisa)
Berikut disampikan informasi tentang Penawaran Winter Seminar on Human Security Development and Energy Science 2017. Informasi lebih lengkap dapat diakses pada tautan berikut ini..
Berikut disampikan informasi tentang Penawaran Beasiswa YTMC. Informasi lebih lengkap dapat diakses pada tautan berikut ini..
Bersama ini kami sampaikan bahwa program ASLF sudah dibuka kembali pendaftarannya. Program ini akan diadakan pada tanggal 23 – 26 Oktober 2016 di Ateneo de Manila University, De La Salle University dan the University of the Philippines Diliman, dengan tema “ASEAN, Our Home: Youth Engagement towards a Shared Future“.
Sebagai informasi tambahan bahwa delegasi menanggung biaya tiket pesawat pulang pergi dan asuransi perjalanan.
Sehubungan dengan hal tersebut, kepada mahasiswa UGM khususnya Fakultas Biologi yang berminat silahkan menyampaikan dokumen ke Subdit. Urusan Internasional F13 paling lambat tanggal 14 September 2016. Informasi lebih lanjut mengenai program bisa cek pada laman: www.oia.ugm.ac.id (KUI Bulaksumur F13).
Dokumen yang dikumpulkan:
1. Essay dengan tema “ASEAN, Our Home: Youth Engagement towards a Shared Future”
2. Formulir yang sudah diisi
3. Sertifikat TOEFL Score
4. CV
5. Surat keterangan masih aktif kuliah dalam Bahasa Inggris
6. Transkrip nilai
7. Salinan Paspor
8. Surat pencalonan dari Dekan/Wakil Dekan
Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.
Jama’ah Mahasiswa Muslim Biologi kembali mengadakan acara dalam rangka menyambut mahasiswa baru tahun 2016 yang sering kita kenal dengan sebutan “Temu Gamada Muslim” yang dirangkai dengan tema “Bangga Menjadi Biolog Muslim Prestatif” Tema ini diangkat mengingat jenjang mahasiswa adalah jenjang yang potensial untuk mengembangkan diri dan menyelami pribi menjadi seorang muslim yang prestatif terkhusus pada bidang biologi. Acara ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 10 Agustus 2016 di ruang seminar dan ruang sidang bawah Fakultas Biologi. Mahasiswa baru yang hadir sebanyak 92 orang terdiri dari 59 putri dan 33 putra.
Temu gamada muslim dibuka dengan tilawah oleh Lalu Gunawan (2015) dan Fadhil Azhari (2015). Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua PMB Jundi (2015). Seanjutnya disambung dengan acara talkshow.
Acara yang bertemakan “Bangga Menjadi Biolog Muslim Prestatif” ini menghadirkan dua orang pembicara yang ahli dibidangnya masing – masing, yakni Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan Dr. med. ved. drh. Hendry T.S.S.G. Saragih. M.P. Kedua pembicara berbagi pengalaman mereka kepada mahasiswa terkhusus gamada muslim biologi 2016 melalui acara talkshow menarik yang dimoderatori oleh Fajar Priyambada (2011) dengan pembawa acara Satrio Nurullah (2014) dan M. Fathi R. (2014).
Talk show pertama dengan pembicara Budi Setiyadi Daryono selaku dosen di fakultas Biologi UGM yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi. Beliau memulai steatment dengan surah Ar-Rahman : 55
“fabiayialaaairabbikumatukadziban”
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?
Menjadi seorang biolog merupakan anugerah tersendiri. Melihat banyak sekali aspek yang bisa dikaji dan diperdalam lebi jauh dalam bidang biologi. “Sebenernya biologi itu banyak aspeknya, banyak nikmat Allah SWT yang berkaitan dengan makhluk hidup. Sehingga objek yang akan dikaji begitu tersebar luas. Tanpa disadari Rasulullah pun adalah seorang biolog. Berdasarkan kisah, pernah suatu ketika Rasulullah dapat menenangkan seekor unta, beliau dapat menundukkan unta tersebut. Ini karena Rasulullah mengetahui perilaku unta tersebut. Hal ini mencirikan rasulullah seorang biolog yang mana Rasulullah memiliki kepiawaian bagaimana seharusnya memperlakukan hewan sebagaimana layaknya seorang biolog.”Ujar beliau.
Tak hanya sekedar biolog, tetapi menjadi biolog yang prestatif adalah acuan dari kegiatan ini. Bapak Budi mengatakan bahwa prestatif merupakan bagaimana seseorang menghasilkan suatu karya yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar juga ekosistem. Seperti karya beliau yang mengmbangkan berbagai varietas melon di Fakultas Biologi. “Gajah saja mati meninggalkan tanduk, kita seorang manusia jangan sampai setelah mati tidak meninggalkan apa apa.” Intinya kalau ada niat baik dan tentunya usaha, in syaa Allah prestasi itu datang sendiri dengan tidak dibarengi kesombongan.
Beranjak ke sesi selanjutnya berbicara mengenai kiat-kiat beliau sampai akhirnya mencapai titik kesuksesan seperti saat ini. Pak Budi dengan gamblang membeberkan kiat-kiatnya selama ini. Berawal dari niat, niatkan semua apa yang dilakukan adalah bagian dari ibadah. Kemudian upayakan mengisi waktu dengan aktifitas positif. Selanjutnya berusaha keras, semuanya diupayakan semaksimal mungkin dengan sungguh sungguh. Karena Allah menyukai seorang muslim yang kuat. Kuat secara fisik, kuat secara ilmu, kuat secara amal. Dan pada akhirnya jangan sampai dibarengi dengan kesombongan.
Rangkaian talkshow sesi pertama ditutup dengan statement dari beliau “ Kesuksesan tidak diperoleh secara instan, semua butuh proses, jangan terburu – buru, semua butuh kesabaran, sungguh – sungguh, keseriusan, bekerja hanya mengharap keridhoan Allah maka semua kesuksesan akan datang kepada kita. Dan tentunya semua atas izin Allah, in syaa Allah.”
Talkshow sesi kedua berlanjut dengan narasumber yang tak kalah mengagumkan yakni Dr. med. ved. drh. Hendry T.S.S.G. Saragih. M.P. yang sekaligus merupakan salah satu dosen di fakultas biologi. Talkshow kedua lebih mentitik beratkan pada “bagaimana menyeimbangkan antara aktif berorganisasi tanpa melupakan kewajiban kuliah dan agama” topic ini diangkat senada dengan background dari narasumber yang semasa kuliahnya dahulu sudah aktif dalam organisasi namun tetap bisa berprestasi.
Beberapa pertanyaan diajukan oleh moderator, semua dijawab dengan sangat inspiratif. Pengalaman yang beliau sampaikan, seakan – akan mengajak para pendengarnya untuk tidak hanya menjadi mahasiswa yang berkutat hanya pada masalah akademik, “akademik memang sangat penting tapi masih banyak hal yang juga tak kalah penting dan menarik yang dapat meningkatkan kapasitas pribadi.” Ujar beliau.
Beliau juga menyampaikan bahwa dalam dunia kerja, sangat jelas ada perbedaan antara mehasiswa yg aktif dalam organisasi dengan mahasiswa yang hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah – pulang, kuliah – pulang). Mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi, pengalaman yang didapatkan selama organisasi lah yang mendidiknya menjadi terlatih. Namun tidak juga dipungkiri, banyak mahasiswa yang kebablasan organisasi dan akademiknya terbengkalai. Disini yang perlu dibenah adalah managemen waktu. Management waktu adalah sesuatu yang sangat penting.
“Mengikuti kegiatan organisasi menjadikan kita memiliki visi yang lebih terarah. Sesibuk apapun, manage waktu sangat diperlukan. Sesibuk apapun, tetap ibadah kepada Allah harus diutamakan.” Sambung pak Hendry.
“Jangan menjadi mahasiswa rumahan, cobalah menjadi mahasiswa yang punya visi kedepan. Manage waktu itu perlu, akademik jangan ditinggalkan serta ibadah tetap dijalankan” petikan kata motivasi diatas merupakan closing statement yang diberikan narasumber kepada para mahasiswa baru biologi 2016.
Acara kembali dibuka dengan penampilan nasyid dari JMMB. Setelah itu pengumuman KIP (Kajian Islam Pekanan) yang merupakan suatu kegiatan yang wajib bagi mahasiswa baru.
Tibalah di penghujung acara, para peserta disuguhkan dengan sesi “ice cream party” yang mana sekaligus merupakan penutup dari rangkaian acara Temu Gamada Muslim 2016.
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada melalui program Tekhnologi Tepat Guna (TTG) mendapat kesempatan kedua kalinya yang sebelumnya dilaksanakan pada tanggal 15 September 2015 untuk melakukan pengabdian masyarakat di sekitar Dusun Gejayan, Condongcatur, Sleman, DIY. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh setiap universitas. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan pada 16 Mei 2016 mengambil tema sosialisasi dan budidaya tanaman kelengkeng super sleman. Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 30 orang masyarakat perwakilan setiap RT yang ada di dusun Gejayan, Bapak Dekan, Bapak dan Ibu Wakil Dekan Fakultas Biologi UGM serta Mahasiswa S3 Fakultas Biologi UGM. Materi kegiatan berupa: pemaparan mengenai program Teknologi Tepat Guna (TTG) oleh Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc; perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan oleh Dr. re. nat. Ari Indrianto, SU.; perlakukan hormon untuk peningkatan pertumbuhan tanaman oleh Dr. Kumala Dewi, M.Sc.St dan Penyuluhan tentang metode penanaman, perawatan dan pembuahan Kelengkeng Super Sleman (KSS) oleh Yusuf Sulaiman, S.IP.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan menjadi salah satu “mata air” bagi Fakultas Biologi UGM sebagai bentuk kebaikan ke masyarakat yang ditanamkan oleh Gadjah Mada, papar Dekan Fakultas Biologi. Semenara itu, Wakil Dekan Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc, menyampaikan bahwa Dusun Gejayan diharapkan mampu membudidayakan tanaman kelengkeng Super Sleman dan diharapkan dapat menjadi One Village One Product (OVOP) dari hasil tersebut. Fakultas Biologi UGM juga memaparkan bahwa untuk kedepan tidak hanya sosialisasi mengenai kelengkeng, tetapi diharapkan berkembang dalam lingkup yang lebih luas, seperti budidaya Jamur, Anggrek dan lain-lainnya. Sementara itu dalam pemaparan Dr. rer.nat Ari Indrianto, SU., menyampaikan bahwa dalam melakukan budidaya tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan kultur jaringan, hasil tanaman yang identik dengan induknya. Meskipun demikian, dalam hal budidaya tanaman perlu diperhatikan pula hormon pertumbuhannya, hormon seperti apa yang dibutuhkan dalam budidaya tersebut, atau hormon apa yang perlu di hambat untuk hasilkan tanaman dengan buah yang maksimal?. Seperti yang dipaparkan Ibu Dr. Kumala Dewi. Lain halnya dengan Bapak Yusuf Sulaiman, S.IP yang memaparkan mengenai bagaimana penanaman, perawatan tanaman yang baik hingga menghasilkan buah yang maksimal, beliau juga memaparkan bahwa tanaman sama halnya dengan manusia, mereka butuh kelembutan dan sentuhan untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanya jawab mengindikasikan antusiasnya para peserta sosialisasi.
Fakultas Biologi UGM dalam kesempatan sosialisasi ini juga memberikan 10 bibit tanaman untuk perwakilan RT yang ada di sekitar Dusun Gejayan. Pemberian bibit secara simbolis dilakukan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Akademik, Wakil Dekan Bidang Aset dan Keuangan, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, serta Bapak dan Ibu Pemateri saat sosialisasi tersebut.
Harapan masyarakat Dusun Gejayan, Condongcatur Sleman, adalah bahwa kegiatan tersebut tidak berhenti disini, tetapi perlu ada kelanjutan seperti praktikum pembudidayaan tanaman melalui metode soma klonal yang disampaikan serta buku panduan budidaya kelengkeng yang dapat dibaca dan dipahami oleh masyarakat umum, sehingga informasi yang ada tidak hanya diketahui oleh peserta sosialisasi tetapi juga pada masyarakat luas. Selain itu harapan kedepan, Dusun Gejayan juga dapat menjadi penghasil buah yang dapat memenuhi kebutuhan pasar tanpa harus import. Sukses selalu Fakultas Biologi UGM atas pengabdian masyarakatnya.
Kondisi alam saat ini menjadi perhatian banyak ahli. Begitu halnya dengan perubahan iklim yang dewasa ini disinyalir akibat pola kehidupan manusia yang terus berusaha mengeksploitasi alam untuk kebutuhan hidupnya. Kebutuhan air, udara dan sumber kehidupan lainnya biasanya dibutuhkan secara bersamaan, yang tidak hanya dibutuhkan secara primer tetapi bahkan kualitas hidup mewah yang lebih nyaman. Kebutuhan tersebutlah mendorong manusia semakin “rakus” dalam pengelolaan alam tanpa mempertimbangkan faktor keseimbangan alam. Pola hidup komersialisasi terhadap sumber daya alam, dengan menebang hutan, menempati daerah penyangga hutan dan atau menempati daerah aliran sungai menjadi pola tersendiri pada manusia, akibatnya banjir dan longsor menjadi berita keseharian.
Memperlajari kearifan lokal melalui eksplorasi kondisi masyarakat, serta menjelaskan pandangan hidup masyarakat menjadi hal penting yang bermakna pada pemahaman budaya. Meskipun sebenarnya secara naluri masyarakat di nusantara kaya akan pemahaman, pengetahuan dan pandangan hidup yang bernuansa kepedulian pada keseimbangan alam. Banyak kearifan ekologis yang termanifestasi dalam budaya hidup seimbang dengan alam. Ketika masyarakat mengelaborasi dan mempraktikan konsep tersebut, maka secara langsung pula alam akan bersahabat dan memberikan lingkungan yang nyaman. Seperti halnya masyarakat yang berada di sekitar hutan Wonosadi, Ngawen, Gunung Kidul Yogyakarta yang masih mempertahankan sikap hidup seimbang dengan alam, dengan menjaga kearifan ekologisnya melalui ritual mistis. Pandangan masyarakat terhadap eksistensi dan makna hutan mengarah pada konsep ekologi, yaitu: hutan sebagai penyedia air, hutan sebagai pelestarian mata air, hutan melindungi erosi, hutan menjaga polusi udara, agar tetap sejuk dan segar serta hutan juga sebagai pendukung konservasi alam.
Kesempatan dan pemikiran yang baik tersebut ditangkap oleh Fakultas Biologi UGM, bersama dua orang mahasiswa dari Charles Darwin University yang sedang melakukan studi banding di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Fakultas Biologi mencoba untuk mempelajari permasalahan ekologi pada hutan adat di Wonosadi tersebut, sampling analisis vegetasi dilakukan di sekitar Desa Beji, yang berimplikasi terhadap konservasi cadangan air di Desa Beji nantinya. Hasil penelitiannyapun telah di presentasikan pada hari Jum’at, 05 Agustus 2016 di Fakultas Biologi. Dalam presentasinya mereka menyampaikan bahwa sejauh ini mereka berpikir tentang pentingnya air sebagai evaporation dan transpiration dengan tujuan akhir adalah “economic forest”. Hasil analisis vegetasi dapat diketahui bahwa Cyathocalyx sp., Syzygium racemosum, Syzygium aquenum, Tectona grandis dan Syzigium cumini cukup mendominasi di hutan tersebut. Kehadiran tumbuhan Tectona grandis mencapai 33% dalam sample site, dengan nilai yang signifikan terhadap economic value, walaupun sebagian besar keragaman jenis ini sangat rendah, yang hanya ditemukan dalam bentuk pohon dan tidak ditemukan dalam bentuk seedling. Sementara dukungan data sekunder berupa pengukuran cahaya matahari, kelembaban dan temperatur telah dilakukan. Mereka menarik kesimpulan bahwa hutan adat wonosadi merupakan hutan yang dapat melindungi dan menyediakan ekosistem alam, hutan tersebut memiliki nilai yang tidak terhingga secara konservasi ekosistem. Selain itu, keragaman alami dari jenis tumbuhan yang ada dapat membantu pelestarian air resapan pada debit air yang ada di sekitar lokasi.
Masyarakat menyadari bahwa kesinambungan, kesadaran akan eksistensi hutan merupakan manifestasi konsep hubungan Manusia dengan Tuhan dan Manusia dengan alam semesta. Hutan sebagai keberkahan dari Tuhan Pencipta Alam kepada manusia, begitu pula dengan mata air yang telah diberikan yang tidak pernah berhenti. Bersyukur untuk kelestarian alam adalah salah satu tujuan mereka. Sementara Adat dengan berbagai manifestasinya masih akan ada dan hidup di sekitar Wonosadi.
Diberitahukan bahwa pada tahun 2016/2017, PT Bank Central Asia Tbk akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa UGM berupa bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan biaya hidup, dengan kriteria dan syarat sebagai berikut:
Kriteria
- Mahasiswa S1 semester V (angkatan tahun 2014)
- Mahasiswa berprestasi dengan IPK minimal 3,00
- Belum menikah dan usia maksimal 21 tahun
- Tidak sedang menerima beasiswa dari perusahaan atau instansi lain
- Berperilaku baik dan memiliki kendala finansial dalam menyelesaikian studi
Syarat-syarat yang harus dilampirkan:
- Mengisi dengan lengkap dan menandatangani di atas materei Rp. 6.000,- Formulir Permohonan Beasiswa BCA tahun 2016/2017 >> Download di sini
- Surat rekomendasi dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
- Transkrip Akademik (semester 1-4)
- Penghasilan orang tua terbaru (bagi ayah dan ibu yang bekerja mohon dilampirkan penghasilan keduanya)
- Melampirkan fotokopi: Sertifikat lulus PPSMB dan Kartu Tanda Mahasiswa
- Melampirkan fotokopi: KTP dan Kartu Keluarga yang masih berlaku
- Surat keterangan bebas NAPZA
Berkas permohonan beasiswa mohon diserahkan ke Subdit Kesejahteraan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan UGM paling lambat tanggal 19 Agustus 2016 dan telah di-entry ke Sistem Informasi Beasiswa (SIB).
Pendaftaran KKN melalui admin Fakultas
9 Agustus 2016 – 12 Agustus 2016
Download form di sini, diserahkan ke bagian akademik fakultas untuk diaktivasi dan diberikan username dan password login.
Isi biodata, pemilihan jadwal pembekalan dan tes kesehatan
13 Agustus 2016 – 17 Agustus 2016
Login dan ikuti perintah selanjutnya
info selengkapnya silahkan kunjungi halaman web kkn.ugm.ac.id