Jakarta, 25 April 2025 — United in Diversity (UID) resmi meluluskan 57 praktisi muda dari berbagai sektor dalam Perayaan Kelulusan Program BEKAL (Bersama Kelola Alam Adil Lestari) Pemimpin 4.0 yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta. Salah satu peserta lulusan adalah Akbar Reza, akademisi dari Lab Ekologi dan Konservasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), yang terpilih bersama dua akademisi lainnya dari Universitas Musamus Papua dan Universitas Sulawesi Barat.
Program BEKAL Pemimpin 4.0 dengan dukungan Packard Foundation berlangsung selama enam bulan, dimulai pada November 2024, dengan rangkaian kegiatan di Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan kembali ke Jakarta. Dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan kolaboratif lintas sektor dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia, program ini berbasis Theory U yang menekankan bahwa perubahan sistemik yang berkelanjutan harus dimulai dari transformasi individu — individu yang mampu melihat sistem secara utuh, memahami keterhubungan antar elemen, serta berani menavigasi kompleksitas sosial-ekologis melalui kolaborasi lintas sektor.
Dengan pendekatan Theory U, program ini bertujuan membentuk pemimpin lingkungan yang memiliki kesadaran sistem dan dapat memimpin perubahan sistemik untuk mengatasi tiga jurang besar: ekologis, sosial, dan spiritual, serta mendorong pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berakar pada kearifan lokal.
Selama program, peserta menjalani proses pembelajaran yang beragam, meliputi diskusi kelompok kecil, kelas interaktif, pembelajaran lapangan, pembelajaran reflektif, metode kinestetik dan visual, serta ruang belajar mandiri. Akbar Reza, dalam perjalanannya, mengikuti pembelajaran lapangan ke Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, bersama tim dari Madani Berkelanjutan, Jaringan Gusdurian, Kitabisa, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Putussibau Art Community, untuk mempelajari pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat, termasuk tantangan yang dihadapi di tingkat tapak. Ia juga mendalami praktik kelembagaan adat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui wisata komunitas di Desa Kutuh, Bali. Mendekati kelulusan, peserta juga ditantang untuk mendesain sebuah prototipe pengelolaan sumber daya alam yang menjadi showcase dan bahan berjejaring saat proses wisuda.
Dalam sambutannya, President UID Tantowi Yahya menegaskan pentingnya membangun kolaborasi di tengah kompleksitas kepentingan pengelolaan SDA. “Kepemimpinan bukan soal menciptakan sesuatu secara individual, melainkan menyatukan niat dan membangun ruang kolaborasi lintas batas,” ujarnya.
Chancellor UID Suyoto juga menekankan bahwa pengelolaan SDA yang berkelanjutan dimulai dari investasi pada kapasitas manusia. “BEKAL hadir untuk melahirkan pemimpin yang mampu memimpin dengan empati, kesadaran sistem, dan keberanian menavigasi kompleksitas,” ungkapnya.
“Sebagai akademisi, saya melihat pentingnya mempertemukan ilmu pengetahuan dengan praktik lapangan melalui kolaborasi lintas sektor. BEKAL menjadi ruang belajar sekaligus laboratorium perubahan yang sangat berharga untuk membangun masa depan pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan,” ujar Akbar Reza.
Sejak diluncurkan pada 2019 dengan dukungan dari Packard Foundation, BEKAL telah meluluskan 171 pemimpin muda dari berbagai sektor. Dengan semangat gotong royong, para lulusan BEKAL diharapkan menjadi agen perubahan di komunitas dan sektor masing-masing, memperkuat keberlanjutan sosial-ekologi Indonesia.
Donor darah merupakan salah satu program kerja Divisi Sosial dan Masyarakat (SosMar) Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP). Pada tahun ini, kegiatan mengusung tema “Share Blood, Share Life with KMP”. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan darah bagi yang membutuhkan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah bagi kesehatan dan kemanusiaan.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 April 2025, bertempat di Gedung B Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan terdiri dari dua agenda utama yaitu donor darah dan pemeriksaan kesehatan mata. Donor darah dilaksanakan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, sementara pemeriksaan mata dilakukan bersama Akur Optic 55.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Ketua Panitia, Felisitas Meli Podhi, S.Si., dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KMP, Imran Sadewo, S.Si. Selanjutnya, proses donor darah dimulai dengan peserta melakukan registrasi dan mengisi formulir sebelum menjalani proses skrining kesehatan oleh petugas PMI. Peserta yang lolos skrining dapat langsung mengikuti proses donor darah, sedangkan peserta yang tidak lolos dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan mata atau memilih untuk pulang. Setelah melakukan donor darah, peserta dianjurkan untuk beristirahat minimal 15 menit sebelum melanjutkan aktivitas lainnya.
Pemeriksaan kesehatan mata dilakukan dengan uji refraksi. Pada tahap pemeriksaan, peserta diminta membaca huruf dari jarak enam meter menggunakan alat bantu mirip kacamata. Pemeriksaan dilakukan secara bergantian dengan pendampingan dari petugas optik, dan peserta diberikan penjelasan mengenai hasil pemeriksaannya serta saran penggunaan kacamata jika diperlukan.
Kegiatan donor darah berlangsung hingga pukul 11.30 WIB, dengan batas waktu registrasi peserta hingga pukul 11.00. Hal ini dilakukan karena kualitas darah cenderung menurun setelah siang hari. Kegiatan donor darah ini berhasil menarik 75 pendaftar dan mengumpulkan 43 kantong darah. KMP mengucapkan terima kasih kepada PMI Kabupaten Sleman dan Akur Optic 55 atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi banyak pihak. Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama para petugas PMI sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan.
Sleman, 25 April 2025 — Pertamina Foundation bersama Tim GAMA AYAM Fakultas Biologi UGM melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program PF Sains Implementation di Sawitsari Research Station, Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi implementasi riset ayam lokal unggul MAHAR yang dikembangkan oleh Tim GAMA AYAM. Tim GAMA AYAM, yang diwakili oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., turut hadir bersama anggota tim lainnya yaitu Dian Sartika, M.Sc., Bapak Heru, Prananda Imammuddin Dzaki, dan Yusuf Febrianta. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Mrican, Caturtunggal, Sleman, yang menjadi salah satu mitra implementasi ayam MAHAR di Yogyakarta.
Dari pihak Pertamina Foundation, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Anshari, bersama dengan tim evaluasi yaitu Probo Prasiddhahayu, Giovani Yudha, dan Rohmat Puji Purnomo. Mereka melakukan peninjauan langsung terhadap teknologi mesin tetas telur serta perkembangan ayam MAHAR yang dikembangkan Tim GAMA AYAM. Dalam pemaparannya, Tim GAMA AYAM menyampaikan keberhasilan implementasi ayam MAHAR di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Yogyakarta bersama KWT Srikandi Mrican, serta pengembangan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Program ini tidak hanya mendukung pemberdayaan peternak lokal, tetapi juga mendorong kemandirian pangan berbasis sumber daya genetik asli Indonesia.
Kegiatan ini berkontribusi langsung terhadap pencapaian berbagai Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya mendukung SDG 1: No Poverty dengan meningkatkan pendapatan petani dan peternak melalui inovasi ayam MAHAR yang adaptif dan produktif; SDG 2: Zero Hunger melalui penyediaan sumber pangan protein hewani yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat; SDG 5: Gender Equality dengan memberdayakan kelompok wanita tani (KWT) melalui pelatihan dan pengembangan usaha peternakan; SDG 8: Decent Work and Economic Growth dengan mendorong terciptanya lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi lokal berbasis sumber daya genetik unggul; SDG 12: Responsible Consumption and Production dengan menerapkan prinsip produksi berkelanjutan dalam pengelolaan ternak; serta SDG 15: Life on Land melalui pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah ayam lokal Indonesia secara berkelanjutan, memperkaya keanekaragaman hayati nasional.
Kegiatan Monev ini diharapkan memperkuat sinergi antara dunia akademik, industri, dan masyarakat dalam mendorong inovasi berbasis sains untuk keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di Indonesia [Tim Gama Ayam].
Pada tanggal 21 April 2025, saat Peringatan Hari Kartini, Tim MBKM Penelitian (MBKM-lit) Anggrek Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan ke Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Jl. Kaliurang Km 22,6, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY untuk berkoordinasi dengan pihak BTNGM selaku mitra terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan April s.d November 2025 didanai Hibah MBKM-Lit F. Biologi UGM 2025. Tim MBKM-lit Anggrek dipimpin oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, MS. M.Sc. sebagai dosen pembimbing MBKM dengan tujuh anggota mahasiswa Prodi S1 Biologi Fakultas Biologi UGM Angkatan 2022 yaitu Sadira Anindita, Aditya Latiful Azis, Savira Septiana, Ferdinan Florian, Marshanda Zahrah, Adriana Juventa P. W, dan Wahyu Rinastomo diterima oleh Tim BTNGM yang dipimpin oleh Dr. Pairah, S.Si, M.P. selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNGM didampingi Ibu Rr.Widya Kridaningsih, S.P., dan Ibu Putu Dian Budhami, S.Hut Tim peneliti BTNGM dan penulis Buku Jenis Anggrek Taman Nasional G. Merapi di tahun 2022. Ibu Pairah menyatakan bahwa BTNGM merupakan Lembaga yang bertugas untuk mengelola, melindungi, dan melestarikan ekosistem serta keanekaragaman hayati di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Dijelaskan oleh Ibu Widya bahwa TNGM melaksanakan Konservasi Anggrek untuk 3 daerah Cangkringan, Magelang dan Sleman. Ditambahkan oleh Ibu Dian bahwa BTNGM juga merawat tanaman-tanaman anggrek di hutan. Konservasi ex situ dengan kultur in vitro skala rumah tangga/sederhana telah dilakukan oleh Petani Anggrek Bpk. Musimin dan Bapak Wardjono dibawah koordinasi dengan BTNGM. BTNGM mengelola, membaktikan diri dan menjaga kawasan Merapi tetap lestari. Sesuai dengan indormasi di https://tngmerapi.id/ BTNGM berkoordinasi langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat ini, Balai TN Gunung Merapi diperkuat oleh 73 personil, yang tersebar di Kantor Balai, Kantor SPTN I dan II, serta di 7 Resort kawasan TNGM.
Dalam kunjungan ini, tim MBKM-lit Anggrek F. Biologi UGM mempresentasikan rencana penelitian yang akan dilaksanakan di lingkungan BTNGM dibawah payung kerjasama dengan pihak BTNGM. Judul penelitian: “Karakterisasi Anggrek di Taman Nasional Gunung Merapi dan Perbanyakannya Secara In Vitro untuk Konservasi Ex Situ”. Dalam presentasi tersebut, tim menyampaikan latar belakang penelitian yang bertujuan untuk membandingkan keanekaragaman anggrek berdasarkan hasil studi terdahulu yang telah dilaporkan oleh kelompok Studi Biology Orchid Study Club (BiOSC). Penelitian Anggrek Merapi telah dilakukan oleh BiOSC pada tahun 2014, 2018, dan 2022, yang akan dibandingkan dengan data perkembangan keanekaragaman anggrek tersebut di tahun 2025. Penelitian meliputi karakterisasi morfologi dan analisis molekular menggunakan metode DNA barcoding dengan fragmen trnL-F dari DNA kloroplas. Penelitian ini mendukung pencapaian SDGs poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan poin 15 (Menjaga Ekosistem Daratan), karena konservasi ex situ melalui perbanyakan anggrek secara in vitro berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati serta mendorong praktik konservasi yang berkelanjutan. Selain itu, tim juga memaparkan metode penelitian dan timeline kegiatan yang akan dilaksanakan selama pelaksanaan MBKM-lit Anggrek 2025. Dalam diskusi tersebut, BTNGM menyampaikan kondisi terkini keanekaragaman anggrek di kawasan Gunung Merapi, memberikan masukan konstruktif, serta arahan yang mendukung kelancaran pelaksanaan penelitian di lapangan. Di akhir koordinasi, tim MBKM-lit mengunjungi greenhouse yang ada di BTNGM didampingi oleh Ibu Pairah dan Tim BTNGM untuk mengamati koleksi anggrek Gunung Merapi yang sudah dirawat oleh Tim BTNGM, banyak anggrek yang sedang berbunga antara lain: Vanda tricolor Lindley var. suavis forma Merapi yang merupakan Anggrek Ikon G. Merapi; Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum Sw.), Anggrek Anthel (Spathoglottis plicata) yang dikenal sebagai tanaman herbal yang dapat mengobati radang telinga, radang sendi (arthritis), rematik, bisul, menghilangkan rasa sakit dan melancarkan sirkulasi darah, menyembuhkan luka dan luka bakar, vertigo, antikanker. Selain ketiga spesies anggrek tersebut, masih terdapat banyak anggrek spesiies yang lainnya di Greenhouse BTNGM. Dengan adanya kerjasama penelitian Tim BTNGM dengan Tim MBKM-Lit Anggrek Fakultas Biologi UGM diharapkan dapat dilakukan perbanyakan anggrek spesies tersebut untuk tujuan konservasi sehingga Anggrek-anggrek tersebut tetap lestari tumbuh di lereng G. Merapi.
Yogyakarta, 25 April 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan rapat koordinasi bersama Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) pada Jumat, 25 April 2025, bertempat di Ruang Senat Fakultas Biologi UGM. Rapat ini menjadi langkah penting dalam mematangkan peluncuran Program Revio Call, sebuah inisiatif strategis untuk mempercepat riset genomik berskala besar di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi sekuensing generasi terbaru.
Rapat ini dihadiri oleh Dr. Vincentius Simeon Weo Budhyanto, Erlina Vera Ratu, dan Ibu Rani selaku perwakilan dari Yayasan Satriabudi Dharma Setia. Dari pihak Fakultas Biologi UGM, rapat dihadiri langsung oleh Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan; Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni; serta para dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Biologi UGM antara lain Dr. Wiko Arif Wibowo, Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, Aditya Aryandi Setiawibawa, M.Sc., Dian Sartika, S.Si., M.Sc., Annisa Mawarni, S.Si., dan Anysah Nur Fauziyah, S.Si.
Program Revio Call merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM dan Yayasan Satriabudi Dharma Setia yang memungkinkan IGF UGM mengakses platform PacBio Revio, teknologi third-generation high-throughput sequencing yang mampu menghasilkan data genomik akurat dengan HiFi long reads. Sebanyak 196 flowcell PacBio Revio telah tersedia dan direncanakan untuk dimanfaatkan sepenuhnya dalam jangka waktu satu bulan sejak program ini diluncurkan.
Program ini dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi pada bulan April 2025. Dengan peluncuran ini, para peneliti di seluruh Indonesia akan mendapatkan kesempatan mengajukan sampel genom untuk disekuensing secara gratis, sebagai bagian dari Program Revio Call (Open for Sequencing Submission): Program Pemanfaatan 196 Flowcell PacBio Revio untuk Riset Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya membuka akses terhadap teknologi mutakhir, tetapi juga mendorong percepatan pembentukan basis data genom Indonesia yang komprehensif dan memperkuat kolaborasi antarpeneliti, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Program ini menjadi wujud nyata komitmen Fakultas Biologi UGM dan Yayasan Satriabudi Dharma Setia dalam mendorong kemajuan sains hayati Indonesia melalui riset berbasis data, keterbukaan ilmu pengetahuan, dan pemanfaatan teknologi genomik paling mutakhir.
Yogyakarta, 24 April 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menggelar Workshop Kurikulum untuk Program Studi Sarjana dan Magister Biologi, Kamis, (24/4), di Auditorium Biologi Tropika secara bauran. Acara ini diikuti oleh para dosen serta tenaga kependidikan Fakultas Biologi UGM dengan tujuan untuk mengevaluasi kurikulum dan menghimpun masukan serta saran dari akademisi dan komponen asosiasi.
Acara dibuka oleh MC, Faya Nur Annisa Damantya, A.Md.Sek, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, serta Mars Biologi. Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Bambang Retnoaji, S.Si., M.Sc. menekankan pentingnya kurikulum yang adaptif untuk menjawab tantangan kedepan.
Sesi pertama membahas terkait kurikulum sarjana, dipandu oleh Moderator Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Sc., Ph.D.Eng. Ketua Program Sarjana, Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D., memaparkan materi terkait kurikulum program studi sarjana biologi yang kemudian ditanggapi oleh Dr. Indra Wibowo, S.Si., M.Sc. Dr. Indra juga memberikan saran serta masukan, termasuk memberikan gambaran terkait implementasi kurikulum di ITB. Sesi pertama ditutup dengan dengan diskusi dan tanya jawab bersama para dosen.
Sesi kedua membahas terkait kurikulum magister, dipresentasikan oleh Prof. Dr. rer. nat Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Magister Prodi Magister Biologi. Pada sesi ini, ulasan disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Miftahudin, M.Si. dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Beliau memberikan review berupa saran dan masukan terhadap pengembangan kurikulum magister.
Acara dilanjutkan dengan sesi evaluasi dokumen kurikulum program sarjana dan magister oleh Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), yang diwakili oleh ketua KOBI, Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. Dalam paparannya, beliau menyampaikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan serta memberikan berbagai masukan untuk penyempurnaan dokumen kurikulum kedepannya.
Pada sesi penutup, diadakan diskusi dan tanya jawab bersama seluruh dosen. Seperti sesi sebelumnya, diskusi berlangsung produktif, mencerminkan antusiasme serta komitmen dosen dalam mendukung pengembangan kurikulum di Fakultas Biologi UGM.
Fakultas Biologi UGM menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh narasumber, dosen dan tenaga kependidikan atas partisipasi aktif dalam kegiatan ini. Workshop ini menunjukkan komitmen fakultas dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kurikulum yang berkelanjutan, serta poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara akademisi dan asosiasi.
Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, melalui Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan (SPH) menyelenggarakan pelatihan mikroteknik hewan Batch 1 pada tanggal 22–24 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh lima peserta, terdiri dari tiga mahasiswa program doktor (S3) dan dua mahasiswa program sarjana (S1) dari Fakultas Biologi, UGM.
Kepala Laboratorium SPH Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes. menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai wadah penguatan keterampilan laboratorium sekaligus sarana berbagi ilmu lintas jenjang pendidikan. “Pelatihan ini merupakan bentuk nyata kontribusi Fakultas Biologi, UGM dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan mikroteknik yang aplikatif dan relevan di bidang riset biologi, dan insya Allah setiap tahun kami berencana untuk mengadakan pelatihan ini dalam 2-3 batch” ujar Dr. Ardaning.
Pelatihan mencakup sesi materi dan praktikum yang berfokus pada pembuatan preparat histologis dengan metode parafin, salah satu metode penting dalam mikroteknik. Selama pelatihan, peserta dibimbing oleh tim pengajar yang terdiri atas tujuh dosen dan dua teknisi dari Laboratorium SPH. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi, aktif berdiskusi, dan menunjukkan minat yang besar terhadap setiap sesi yang diberikan.
Selain menjadi sarana peningkatan kompetensi, kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 4 tentang pendidikan berkualitas. Dengan pelatihan ini, Fakultas Biologi UGM berharap dapat terus mendorong peningkatan mutu pendidikan, khususnya dalam penguasaan keterampilan spesifik di bidang biologi. Selain itu, pelatihan mikroteknik ini diharapkan dapat menjadi contoh inspiratif bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengembangkan pembelajaran berbasis praktik dan riset, guna mencetak lulusan yang unggul dan kompetitif di tingkat global.
Tiga mahasiswa Program Magister Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Tandur berhasil meraih medali perak (Silver Medal) dalam ajang bergengsi tingkat internasional, Jakarta International Science Fair (JISF) 2025. Kompetisi ini diselenggarakan pada 15–22 April 2025, diikuti oleh 386 tim dari 15 negara dan menjadi wadah kolaborasi ilmiah global yang berfokus pada inovasi sains berkelanjutan.Dalam kompetisi ini, Tim Tandur yang beranggotakan Fahima Ellya Wulandari, Syarafina Azzahra, dan Aryan Mustamin mempresentasikan inovasi mereka berupa TANDUR, sebuah aplikasi mobile berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu petani dan masyarakat umum memperoleh pengetahuan pertanian, mempraktikkan teknik budidaya, serta memfasilitasi jual-beli hasil pertanian secara langsung melalui sistem peer-to-peer. Aplikasi ini tersedia dalam versi Android dan iOS, dan dikembangkan dengan visi mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Inovasi TANDUR dinilai unggul karena mampu menjawab berbagai tantangan di sektor pertanian, sekaligus berkontribusi terhadap beberapa poin utama SDGs seperti pengentasan kemiskinan (SDG 1), ketahanan pangan (SDG 2), akses terhadap pendidikan (SDG 4), konsumsi dan produksi berkelanjutan (SDG 12), serta aksi terhadap perubahan iklim (SDG 13). TANDUR hadir sebagai solusi nyata untuk mendorong transformasi pertanian yang lebih cerdas, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
“Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan kita. Melalui TANDUR, kami ingin membawa teknologi lebih dekat kepada mereka—bukan hanya untuk bertahan, tetapi untuk berkembang bersama zaman,” ujar Fahima Ellya Wulandari, perwakilan tim. Syarafina Azzahra menambahkan, “Kami percaya bahwa pertanian modern tidak hanya soal alat canggih, tapi juga soal akses informasi dan koneksi antara sesama petani. TANDUR hadir untuk menjembatani hal itu.” “Ini bukan sekadar kompetisi. Ini adalah panggung pembuktian bahwa ilmu yang kami pelajari di bangku kuliah bisa benar-benar berdampak di lapangan,” tutur Aryan Mustamin.
Proses seleksi kompetisi ini dimulai dari pengumpulan extended abstract oleh seluruh peserta, dilanjutkan dengan tahapan final berupa presentasi daring di hadapan dewan juri internasional. Tim Tandur berhasil menyampaikan gagasan mereka secara komprehensif, berbasis data, dan menunjukkan dampak aplikatif dari inovasi mereka terhadap masyarakat.
Keberhasilan ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan Bapak Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., yang telah mendampingi Tim Tandur dalam proses persiapan hingga pelaksanaan lomba. Dedikasi beliau sebagai pembimbing sangat berperan dalam mengarahkan tim untuk menyusun strategi presentasi yang kuat, berbasis ilmiah, dan relevan dengan kebutuhan nyata di lapangan. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia, khususnya dari UGM, memiliki kemampuan dan daya saing global dalam menghadirkan solusi berbasis sains dan teknologi untuk menjawab isu-isu riil masyarakat, serta mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di tingkat nasional dan internasional. [Penulis: Aryan Mustamin]
Fakultas Biologi UGM telah melaksanakan wisuda periode III TA. 2024/2025 di Auditorium Biologi Tropika pada Rabu, 23 April 2025. Wisuda kali ini dihadiri oleh 17 wisudawan/wisudawati serta orang tua/wali wisudawan. Acara dimulai pukul 13.00 WIB diawali dengan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Fakultas Biologi. Kemudian, upacara wisuda dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dan dilanjutkan dengan Tarian Zapin oleh saudari Oliv Nurul Kanaya dan Azizah Innayah Putri.
Selanjutnya terdapat laporan wisudawan oleh Kepala Program Studi Magister Biologi oleh Prof. Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S. Si, M. Si. Dalam laporannya beliau menyampaikan bahwa terdapat 18 wisudawan/wisudawati yang diluluskan periode ini, dengan rincian 13 wisudawan program magister dan 5 wisudawan/wisudawati program doktor. Rerata IPK wisudawan program magister sebesar 3.69 dan rerata masa studi selama dua tahun delapan bulan. IPK tertinggi sebesar 3.93 diraih oleh saudara Alfian Primahesa, S. Pd., M. Sc. Sementara itu, rerata IPK wisudawan program doktor sebesar 4.00 dan rerata masa studi selama empat tahun tiga bulan. IPK tertinggi dari program doktor sebesar 4.00 diraih oleh saudari Dr. Ria amelia, S. Pd, M. Sc.
Acara berikutnya adalah pembacaan hasil kelulusan wisudawan/wati oleh Dekan Fakultas Biologi. Sambutan wakil wisudawan/wisudawati disampaikan oleh Alfian Primahesa, S. Pd., M. Sc. Beliau menyampaikan, bahwa beberapa tahun terakhir bukanlah perjalanan mudah, berbagai tantangan akademik, kondisi pasca pandemi, dan ketidakpastian akan dunia pekerjaan. Lulusan biologi tidak hanya dibekali dengan ilmu pengetahuan tetapi juga cara kritis memandang kehidupan. Tantangan global yang ada bukan untuk ditakuti tetapi untuk dijawab, ilmu yang kita miliki hari ini adalah sebagai bekal kontribusi baik melalui riset, Pendidikan, kebijakan, maupun pengabdian kita kepada masyarakat. Beliau juga menyampaikan, kita tidak harus menjadi tokoh yang besar untuk membuat perubahan besar, cukup menjadi pribadi yang konsisten, berpikir jernih, dan peduli pada sekitar. Di akhir sambutannya, beliau mengucapkan terimakasih kepada semua dosen, dan staf yang telah menjadi bagian penting dalam proses ini, serta kepada orangtua, keluarga, dan teman-teman. Berikutnya, sambutan dari perwakilan orang tua wisudawan/wisudawati yang disampaikan oleh ayahanda dari wisudawan Alfian Primahesa, S. Pd., M. Sc yaitu Bapak Dwi Mardi Priyatno. Beliau turut menyampaikan ucapan terima kasih terhadap para dosen dan segenap civitas akademik yang telah membimbing dan mendampingi proses pembelajaran. Beliau berpesan bahwa masa depan bangsa berada dipundak kalian, gelar yang didapat hari ini adalah bekal untuk melangkah ke dunia yang lebih luas. Tetaplah rendah hati, terus belajar, dan jadilah pribadi yang bermanfaat, bawa semangat nilai integritas yang telah didapat selama menempuh pendidikan, karena keberhasilan bukan hanya tentang pencapaian pribadi, tetapi tentang kontribusi nyata terhadap lingkungan dan masyarakat.
Adapun acara berikutnya adalah penyematan pin tanda keanggotaan Keluarga Alumni Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (KABIOGAMA). Penyematan pin dipimpin oleh Wakil Dekan bidang P2MKSA Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. kepada perwakilan wisudawan/wati, saudari Dr. Ria amelia, S. Pd, M. Sc., dan saudari Thesia Megi Kurniawati Rettob, S. Si, M. Sc., serta diikuti oleh wisudawan/wisudawati lainnya.
Acara berikutnya yaitu sambutan Dekan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Dalam sambutannya, beliau mengucapkan bahwa barang siapa yang pandai besyukur maka akan ditambahkan nikmatnya. Tidak semua anak bangsa dapat dapat menyelesaikan dan bergelar M. Sc. maupun Doktor. Setelah melalui perjuangan yang luar biasa, harus berhati-hati dalam betutur kata dan berperilaku, karena kampus ini adalah harapan bangsa, jangan sampai ada perilaku menyimpang didalam kampus. Beliau juga menyampaikan pesan manusia yang sukses yaitu manusia yang paling banyak manfaat untuk sesama manusia dan lingkungan sekitarnya. Beliau juga menyampaikan pesan kepada wisudawan/wati semoga semakin sukses kedepannya namun tetap berhati-hati jangan menjadi sombong karena ilmunya dan senantiasa memegang jati diri UGM. Pada periode ini, terdapat 18 wisudawan/wisudawati yang berasal dari 10 provinsi di Indonesia.
Menjelang akhir acara, terdapat penyerahan kenang-kenangan dari wisudawan/wisudawati yang diwakili oleh wisudawan Asti Widyastuti S. Pd, M. Sc, kepada Dekan. Sebelum acara berakhir, Dekan dan para dosen turut memberikan penampilan spesial dengan membawakan lagu ‘Manusia Kuat’ yang dipopulerkan oleh Tulus. selanjutnya, pembacaan doa oleh Bapak Sumarno, M. Sc. Acara kemudian ditutup oleh Dekan dan dilanjutkan dengan foto bersama wisudawan/wisudawati dengan pengurus fakultas.
Yogyakarta, 24 April 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan delegasi dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) dalam rangka pembahasan kerja sama terkait pengelolaan keanekaragaman hayati dan penguatan biodefense. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang KPTU UGM ini bertujuan untuk mendalami potensi pengembangan biodiversitas Indonesia dalam upaya penanggulangan pandemi COVID dan pengembangan vaksin serta bahan baku peledak dari nitroselulosa. Delegasi Kemenhan RI yang hadir dalam diskusi ini antara lain Afson Riswandi Sirait, S.E., M.Pd. (Kapuslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan); Tri Ambodo, S.T., M.Han. (Kabid SDAB Puslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan); Drs. Alim Bahri (Puslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan); dan Suhardi Aji Sriwijayanto, S.E., M.Han. (Puslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan).
Kunjungan tersebut disambut oleh sejumlah perwakilan UGM diantaranya Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Dekan Fakultas Biologi UGM), dan Prof. Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc. (Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia), Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Msayarakat, Kerja Sama, dan Alumni), Ely Susanto, S.IP., MBA., Ph.D. (Direktur Perencanaan dan Pengembangan UGM), Prof. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D. (Kepala Intellectual Property Management Office UGM), Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. (Ketua Departemen Biologi Tropika, Fakultas Biologi UGM), Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. (Kepala Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi UGM), Dr. Rury Eprilurahman, S.Si., M.Sc. (Kepala Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM), Dr. rer. nat. Abdul Rahman Siregar, S.Si., M.Biotech. (Kepala Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi UGM), Dr. Dwi Sendi Priyono, S.Si., M.Si. (Pengelola Pusat Kajian Biodiversitas Tropika Fakultas Biologi UGM), Almira (Direktorat Pengembangan Usaha UGM) dan Dian Astuti (Direktorat Pengembangan Usaha UGM).
Diskusi ini difokuskan pada pengembangan penelitian mengenai pemanfaatan biodiversitas Indonesia guna penguatan Biodefence. Afson Riswandi Sirait, S.E., M.Pd. menyampaikan tujuan program ini berfokus dalam pencegahan dan penanggulangan pandemi karena virus dengan mengacu pada pengalaman pandemi COVID-19 yang lalu, serta potensi pengembangan bahan baku peledak yang berasal dari nitroselulosa. Hal ini menjadi perhatian mengingat ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku peledak, sementara kapasitas produksi dalam negeri masih terbatas.
Prof. Budi Setiadi Daryono, Dekan Fakultas Biologi UGM, menyambut baik kerja sama ini. Beliau menjelaskan bahwa Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) telah mengumpulkan lebih dari 13.000 data genom yang tercatat dalam Index Biodiversitas Indonesia (IBI). Fakultas Biologi UGM juga telah mengembangkan berbagai riset bioprospeksi dan bioteknologi, termasuk vaksin dan phytopharmaca, serta sebelumnya telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
Dr. Abdul Rahman Siregar, Kepala Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi UGM, mengungkapkan bahwa riset vaksin di UGM terus berkembang, dengan fokus pada vaksin multivalen berbasis mRNA untuk penanganan virus DBD, selain juga vaksin Tuberkulosis (TBC). Sementara itu, Prof. Ratna Susandarini, Kepala Laboratorium Sistematika Tumbuhan, menambahkan bahwa timnya telah melakukan kajian sumber selulosa dan tergabung dalam ekspedisi NKRI pada tahun 2015-2017 untuk mengeksplorasi berbagai jenis tumbuhan dengan potensi tinggi di Indonesia.
Dr. Eko Agus Suyono, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Biologi UGM, menegaskan bahwa Fakultas Biologi kini menjadi salah satu pusat pengurutan genom (sequencing) terkemuka di Indonesia. Hal ini memperkuat peran strategis UGM dalam mendukung ekosistem riset genomik nasional, didukung oleh fasilitas sequencing yang ada di Integrated Genome Factory.
Prof. Kompiang Wirawan menambahkan bahwa penting untuk memperhatikan aspek perlindungan Kekayaan Intelektual (KI) dan perjanjian kolaborasi untuk melindungi hasil riset teknologi pertahanan serta para penelitinya. Ke depan, ia berharap dapat dibentuk tim antar fakultas di UGM dengan Fakultas Biologi sebagai koordinatornya untuk mendukung pelaksanaan riset bersama dengan Kemenhan terkait topik tersebut.
Kerja sama ini juga sejalan dengan upaya UGM, khususnya Fakultas Biologi, dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Fakultas Biologi UGM berkomitmen untuk berkontribusi dalam SDGs, khususnya dalam aspek kesehatan yang berkualitas (SDG 3), kehidupan di darat (SDG 15), serta kemitraan untuk tujuan yang lebih baik (SDG 17). Melalui riset-riset inovatif dan kolaborasi lintas sektor, Fakultas Biologi UGM terus mendukung solusi berbasis sains untuk tantangan global, seperti pandemi dan ketahanan pangan, guna menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Indonesia dan dunia.