• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Adjunt Professor
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology
    • Berkala Ilmiah Biology
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Kegiatan Mahasiswa
Arsip:

Kegiatan Mahasiswa

KSE UGM Gelar Upgrading Skills 2: Menjaga Keseimbangan Mental di Tengah Tuntutan Akademik

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Senin, 22 Desember 2025

Tekanan laporan praktikum yang menumpuk kerap menjadi isu utama bagi mahasiswa Biologi. Terlebih dengan adanya beban akademik dan non-akademik lain sering kali berujung pada kondisi stres dan burnout. Menyikapi persoalan tersebut, Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Kelompok Studi Entomologi (KSE) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan Upgrading Skills, Sabtu (6/12/2025). Upgrading Skills merupakan kegiatan yang dirancang sebagai wadah penguatan kapasitas anggota. Pada kesempatan ini, kegiatan bertujuan untuk memberikan ruang pembelajaran soft skills yang melengkapi kompetensi akademik sehingga anggota tidak hanya terampil dalam bidang entomologi, tetapi juga memiliki bekal psikologis dan sosial yang memadai.


Kegiatan ini menghadirkan Yudhistira Adi Perdana, M.Psi. sebagai narasumber utama dalam sesi pematerian bertema “Laprak Boleh Pusing, Mental Jangan Pincang: Strategi Self-Healing dan Coping Ala Anak Biologi”. Dalam pemaparannya, Yudhistira menekankan pentingnya mengenali gejala awal stres dan burnout akibat tekanan akademik sekaligus strategi coping dan self-healing yang praktis agar mahasiswa mampu menjaga keseimbangan mental. Kegiatan yang diikuti anggota aktif KSE ini tidak hanya berupa pemaparan materi, tetapi juga diskusi kelompok, presentasi hasil diskusi, hingga sesi ice breaking dan berbagi cerita inspiratif.

Ziyan Fareysa Abharani (KSE XXV), selaku Kepala Divisi PSDM, menambahkan “Upgrading Skills kali ini hadir dengan nuansa berbeda. Jika sebelumnya berfokus pada penguatan konsep kepemimpinan dalam organisasi, kini kami mencoba mengenalkan

pentingnya kesehatan mental yang relate bagi kebanyakan mahasiswa Biologi”. Dengan suasana hangat dan partisipasi aktif, Upgrading Skills diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keseimbangan antara tuntutan akademik dan kesehatan mental sehingga mahasiswa Biologi dapat terus berkontribusi secara optimal. [Penulis: KSE]

Rangkaian Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) #1 KSK Biogama

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Senin, 22 Desember 2025

Kelompok Studi Kelautan (KSK) Biogama Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) sebagai tahap awal pembentukan kader baru. Pada tahun ini, Diklatsar ke-XXVI mengusung tema “Jelajahi Laut, Temukan Dirimu: Bersama KSK Menjadi Generasi Tangguh Penjaga Laut”. Tema ini dipilih dengan harapan dapat membentuk kader baru yang berkompetensi, terampil, dan berdedikasi tinggi dalam memajukan kelautan di Indonesia.


Rangkaian tersebut dimulai dari Diklat Ruang (Dikru), Wawancara, dan Forum Santai Berenang (Forsakerang). Kegiatan ini bertujuan untuk melatih Baby Octopus atau calon Anggota Muda KSK menjadi pribadi yang berbudi luhur, bertanggung jawab, dan memiliki wawasan kelautan yang luas di internal KSK Biogama maupun di masyarakat. Selain itu, Diklatsar juga menjadi tahapan seleksi untuk menjaring Anggota Muda KSK Biogama.

Dikru ke-1 telah terlaksana pada tanggal 27 September 2025 di Ruang 1 Gedung B Fakultas Biologi UGM. Pada kegiatan ini, Baby Octopus diperkenalkan pengetahuan dasar mengenai literasi kelautan. Rangkaian acara meliputi pengenalan pemandu, pemaparan materi, penugasan, presentasi hasil karya, games, hingga penutupan dan awarding.

Rangkaian selanjutnya, yaitu Dikru ke-2 yang telah terlaksana pada tanggal 23 Oktober 2025 di ruang Biodas Atas Timur Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini berfokus pada pengenalan dasar mengenai materi survival,  mitigasi bencana di wilayah pesisir, dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Pematerian yang disampaikan diikuti dengan sesi tanya jawab, ice breaking, kuis kelompok, games, penulisan kesan dan pesan, evaluasi, serta pemberian hadiah kepada pemenang kuis.

Sebagai bentuk penguatan komitmen, para Baby Octopus mengikuti sesi wawancara yang telah dilaksanakan pada tanggal 29 November 2025 di lingkungan Fakultas Biologi UGM. Wawancara dilakukan secara luring dengan metode tanya jawab langsung untuk menggali informasi mengenai motivasi, minat, serta kesiapan calon anggota dalam mengikuti seluruh rangkaian Diklatsar XXVI.

Rangkaian Diklatsar #1 ditutup dengan kegiatan Forsakerang yang juga dilaksanakan pada tanggal 29 November 2025 di Kolam Renang Tirtasari Yogyakarta. Pada kegiatan ini, Baby Octopus  memperoleh materi mengenai teknik dasar renang, pengenalan alat sekaligus pelatihan snorkeling, serta pelatihan keselamatan di  dalam air yang dibimbing oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Renang UGM.

Melalui rangkaian Diklatsar XXVI ini, diharapkan dapat melahirkan kader Anggota Muda KSK Biogama yang tidak hanya kompeten secara akademik dan keterampilan, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian laut Indonesia. [Penulis: KSK]

Seminar Hasil Penelitian Mahasiswa Doktor Biologi Fakultas Biologi UGM

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Senin, 22 Desember 2025

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Seminar Hasil Penelitian Mahasiswa Program Doktor Biologi pada Kamis, 18 Desember 2025, bertempat di Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Mata Kuliah Penelitian yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Doktor Biologi.


Kegiatan seminar diawali dengan laporan Ketua Program Studi Doktor Biologi, Prof. Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D., yang memaparkan pelaksanaan Mata Kuliah Penelitian serta perannya dalam memantau capaian penelitian mahasiswa. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan secara resmi oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., yang menegaskan komitmen fakultas dalam menjaga mutu akademik serta mendorong penelitian yang berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Seminar ini diikuti oleh mahasiswa doktor yang sedang menempuh Mata Kuliah Penelitian, dengan tujuan untuk memaparkan perkembangan dan capaian hasil penelitian yang telah dilakukan selama satu semester. Dalam forum akademik ini, mahasiswa mempresentasikan hasil penelitian sementara, menguraikan berbagai kendala yang dihadapi selama proses penelitian, serta menyampaikan rencana dan strategi penelitian ke depan. Selain presentasi lisan, mahasiswa juga menampilkan poster penelitian mereka sebagai sarana publikasi ilmiah, sehingga mereka dapat melatih kemampuan menyajikan hasil penelitian secara profesional dan komunikatif.

Topik-topik penelitian yang dipresentasikan mencerminkan kontribusi keilmuan Fakultas Biologi UGM terhadap sejumlah SDGs, antara lain SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui kajian di bidang kesehatan dan biologi medis, SDG 4 (Quality Education) melalui penguatan pendidikan dan riset doktoral, SDG 13 (Climate Action) terkait respons biologis terhadap perubahan iklim, SDG 14 (Life Below Water) dan SDG 15 (Life on Land) melalui penelitian biodiversitas, ekologi, serta konservasi sumber daya hayati.

Setiap mahasiswa mempresentasikan penelitiannya di hadapan Tim Promotor, yang bertindak sebagai penilai sekaligus pemberi masukan akademik. Proses penilaian dilakukan secara komprehensif, mencakup kesesuaian antara rencana dan hasil penelitian, kedalaman analisis ilmiah, kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi permasalahan penelitian, serta kejelasan rencana tindak lanjut penelitian yang selaras dengan agenda pembangunan berkelanjutan.

Melalui kegiatan seminar ini, Fakultas Biologi UGM mendorong terciptanya budaya akademik yang kritis dan konstruktif, sekaligus memastikan bahwa pelaksanaan penelitian mahasiswa doktor berjalan sesuai dengan standar mutu akademik dan peta jalan keilmuan yang telah ditetapkan, serta memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian SDGs di tingkat nasional dan global.

Learning, Understanding, Real: Pengalaman Alex Wood dalam Program Pertukaran Pelajar di Biologi UGM

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Jumat, 19 Desember 2025


Bagi Alex, mahasiswa Environmental Science dari University of Melbourne, keputusan untuk mengikuti program pertukaran di UGM adalah sebuah langkah berani. Tertarik oleh foto-foto kampus yang indah dan lokasi yang dekat dengan Australia, Alex menukar aula kuliah raksasa di Melbourne dengan ruang kelas yang lebih akrab dan santai di Fakultas Biologi UGM.

Cara Belajar yang Lebih Personal

Alex merasakan perubahan besar dalam suasana akademik setibanya di UGM. Berbeda dengan kelas-kelas besar di universitas asalnya, UGM menawarkan kelompok belajar yang lebih kecil dan interaksi yang jauh lebih intens dengan dosen. “Lingkungan akademiknya sangat bagus,” ungkap Alex, seraya menambahkan bahwa mata kuliah seperti Environmental Science, Toksikologi, dan Anatomi Tumbuhan sangat membantu memperdalam ilmunya.

Gaya mengajar yang ia gambarkan sebagai lebih mandiri ternyata memberikan keuntungan tersendiri. Hal ini memungkinkannya menyeimbangkan waktu studi dengan keinginan untuk menjelajahi kota dan membangun koneksi yang lebih dalam dengan sesama mahasiswa.

Melampaui Bali: Menemukan Jantung Kota Jogja

Jika banyak warga Australia hanya mengenal Bali, Alex menemukan sisi lain Indonesia di Yogyakarta. Kesan pertamanya adalah suasana kota yang santai dan keramahan staf serta mahasiswa yang mengejutkan. Satu pengalaman budaya yang membekas baginya bukanlah monumen megah, melainkan jajanan lokal: Cireng isi ayam teriyaki di pasar Sunmor. “Tekstur renyah dan kenyalnya sangat enak, sampai-sampai saya selalu mencari cireng di setiap menu setelah itu!”

Namun, aspek paling unik dari Jogja bagi Alex adalah orang-orangnya. Datang dari kota di mana orang-orang cenderung kurang ramah di ruang publik, ia terharu oleh senyum spontan, anggukan sapaan, dan percakapan yang dimulai begitu saja.

Mengatasi Kecemasan dan Menemukan Perspektif baru

Salah satu kenangan paling “nyata” bagi Alex terjadi di luar kelas saat perjalanan ke Merapi. Ketika motor seorang teman mogok di Kaliurang, hari itu berubah menjadi petualangan sureal yang melibatkan kunjungan ke kedai kopi dadakan hingga momen pengemudi Grab menyeret motor tersebut sepanjang jalan kembali ke UGM.

Mengingat perjalanannya, Alex mengaku awalnya ia merasa cemas pindah ke negara yang belum ia kenal. Sarannya untuk mahasiswa di masa depan adalah untuk melawan rasa takut tersebut:

“Citra apa pun yang Anda miliki tentang Indonesia hampir pasti salah—ada begitu banyak keragaman dan kompleksitas di sini. Datanglah dengan kesiapan untuk menghadapi tantangan terhadap prasangka Anda. Saya tidak bisa membayangkan hidup saya jika dulu saya membatalkan niat ini.”

Alex merangkum pengalamannya dalam tiga kata kuat: Learning, Understanding, dan Real. Baginya, pertukaran ini adalah pengingat bahwa terlepas dari latar belakang yang berbeda, pada tingkat fundamental, kita semua memiliki banyak kemiripan.

Pengalaman “Cosy” Esther de Groot pada kegiatan pertukaran pelajar di UGM

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Kamis, 18 Desember 2025

Bagi Esther de Groot, mahasiswa Health & Life Sciences dari Vrije Universiteit Amsterdam, program pertukaran pelajar adalah kesempatan untuk keluar dari zona nyaman. Mencari kontras yang nyata dari kehidupannya di Belanda, ia memilih Fakultas Biologi UGM karena reputasinya yang tinggi serta kesempatan untuk mendalami budaya dan alam Indonesia yang unik.

Suasana Akademik yang Segar

Di Amsterdam, studi Esther berfokus pada biologi manusia. Di UGM, ia menantang dirinya dengan mendalami biologi laut, tumbuhan, dan hewan. Meski berbeda dari jalur studinya yang biasa, ia merasa pengalaman ini sangat berharga, terutama karena lingkungan fakultas yang “cosy” (nyaman) dan hangat.

“Saya sangat menyukai suasana di fakultas. Tidak terlalu besar dan rasanya seperti semua orang saling mengenal,” ungkapnya. Ia sangat menikmati mata kuliah Pencemaran Lingkungan & Toksikologi karena diskusi yang menarik, serta Genetika, di mana praktikum hari Kamis sore yang intens menjadi momen favoritnya. “Saya melakukan banyak hal praktis yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, dan itu sangat menyenangkan bersama mahasiswa lainnya.”

Sorakan “Bule” dan Keramahan Lokal

Perjalanan Esther diwarnai momen-momen tak terduga, namun ada satu yang ia anggap “hanya ada di Yogyakarta.” Setelah tidak sengaja mampir ke acara Comic-Con, ia dan seorang temannya justru ikut bermain ‘LARP’. Saat mereka menang, ribuan orang bersorak menyemangati mereka sambil meneriakkan “Bule! Bule!”. Semangat keterbukaan ini, menurutnya, adalah sesuatu yang tidak akan pernah terjadi di Belanda.

Di luar kota, kenangan favorit Esther adalah tur Jawa Timur yang dilakukan tanpa tidur. Melihat blue fire di Gunung Ijen, kawah Bromo, dan air terjun Tumpak Sewu bersama sekelompok teman yang baru dikenal menjadi salah satu momen paling istimewa dalam hidupnya.

Pesan untuk Mahasiswa Mendatang

Meski awalnya sempat merasa kewalahan dengan kemacetan yang “kacau” dan ritme hidup yang berbeda, Esther belajar untuk menghargai pola pikir positif orang-orang yang ia temui. Saran terbesarnya untuk mahasiswa masa depan adalah menjalin pertemanan dengan mahasiswa lokal sejak awal.

“Kenangan paling lucu, menarik, dan tak terduga sebagian besar tercipta bersama mahasiswa Indonesia. Ini adalah cara yang sangat menyenangkan untuk belajar tentang budaya dan selalu ada banyak hal untuk dibicarakan.”

Esther merangkum waktunya di UGM dalam tiga kata: Edukatif, Menyenangkan, dan Nyaman (Cosy)—sebuah perjalanan di mana ia merasa sangat diterima sejak hari pertama.

Cinta, Beautiful, Special: Perjalanan Hangat Hilde Aris di Biologi UGM

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Kamis, 18 Desember 2025

Bagi Hilde Aris, mahasiswa Clinical Sciences dari Vrije Universiteit Amsterdam, Indonesia bukan sekadar destinasi pertukaran pelajar—ia adalah jawaban atas rasa ingin tahunya. Tertarik dengan keragaman budaya dan alamnya, ia memilih UGM dan Yogyakarta, kota yang dikenal sebagai pusat kehidupan mahasiswa di Indonesia.

Pergeseran Akademik yang Praktis

Di Belanda, studi Hilde sangat berfokus pada biologi manusia. Di Fakultas Biologi UGM, perspektifnya meluas ke arah alam dan keanekaragaman hayati. Ia merasa pendekatan “pembelajaran berbasis lapangan” sangat menyegarkan, melibatkan sesi di luar kelas dan praktikum mengenai isu-isu dunia nyata.

Mata kuliah favoritnya, Pencemaran Lingkungan dan Toksikologi, memungkinkannya membandingkan tantangan lingkungan antara Belanda dan Indonesia. Di luar kurikulum, ia sangat menghargai ukuran kelas yang kecil dan personal: “Hal ini mendorong partisipasi aktif. Saya sangat menyukainya dan menjadi lebih menikmati kelas karena itu.”

Koneksi di Luar Ruang Kelas

Pengalaman Hilde diwarnai oleh kehangatan orang-orang yang ia temui. Salah satu kenangan yang paling ia syukuri terjadi saat ia pergi bermain bulu tangkis. Ia diajak bermain oleh pasangan lokal, Ana dan Vino, yang kemudian menjadi rutin bermain setiap minggu dan makan malam bersama. “Mereka sudah seperti sosok orang tua bagi saya selama di Yogyakarta,” kenang Hilde.

Momen “hanya ada di Indonesia” lainnya yang berkesan adalah acara Bingo Lustrum di fakultas, yang berakhir dengan sesi karaoke bersama antara dosen dan mahasiswa menyanyikan lagu “Aku Cinta Jogja.” Baik saat membela tim hoki UGM di Stadion Pancasila atau ikut merayakan Hari Kemerdekaan di lingkungan rumahnya, Hilde merasakan suasana inklusif di mana pun ia berada.

Pesan untuk Mahasiswa Mendatang: “DO DO DO IT”

Saran Hilde bagi mereka yang mempertimbangkan UGM sangat sederhana: tempatkan Indonesia di urutan teratas daftar Anda. Meski teman-teman sesama mahasiswa pertukaran sangat menyenangkan, ia menekankan pentingnya menjalin hubungan dengan warga lokal.

“Investasikan waktu untuk bertemu orang lokal: teman sekelas orang Indonesia atau bahkan orang yang Anda temui di jalan. Semua orang sangat ramah dan ingin berbagi cerita mereka.”

Hilde menggambarkan enam bulannya di UGM dengan tiga kata: “Cinta, Beautiful, dan Special.” Baginya, ini bukan sekadar semester akademik, melainkan enam bulan terbaik dalam hidupnya.

Passion, Relax, and Enjoyment: Petualangan Biodiversitas Zuzanna Kliwicka di Biologi UGM

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Kamis, 18 Desember 2025

Bagi Zuzanna, mahasiswa tahun ketiga Biomedical Sciences dari Vrije Universiteit Amsterdam, tidak ada ruang kelas yang lebih baik daripada alam Indonesia. Didorong oleh kecintaan yang mendalam pada alam, ia memilih UGM bukan hanya karena prestisenya sebagai universitas terbaik di Indonesia, tetapi juga karena lingkungan risetnya yang kaya dan status Indonesia sebagai pusat biodiversitas dunia.

Belajar Langsung di Laboratorium Alam

Pengalaman akademik Zuzanna di Fakultas Biologi diwarnai oleh inspirasi dan interaksi langsung. Ia sangat terkesan dengan wawasan para dosen yang mampu menginspirasi mahasiswa melalui riset-riset mereka. Berbeda dengan kuliah berskala besar di Belanda, ia merasa kelas-kelas kecil di UGM memungkinkan pendekatan yang jauh lebih individual dan personal.

Namun, kenangan terindahnya tercipta di luar ruang kelas melalui kegiatan lapangan (field trip).

“Saya sangat menyukai kunjungan lapangan Ekologi Laut ke hutan mangrove dan pantai. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung dalam riset ekologi dan kami bisa melihat langsung titik pusat keanekaragaman hayati Indonesia yang begitu dekat dengan Jogja!”

Perjalanan ini bukan sekadar tentang data; bagi Zuzanna, pengalaman ini membantunya memahami pentingnya konservasi dan cara-cara nyata untuk melestarikan alam.

Menemukan Keajaiban “Hanya di Indonesia”

Meskipun kesan pertamanya terhadap Yogyakarta adalah “kacau”—terutama saat belajar mengendarai skuter di tengah lalu lintas yang padat—ia segera menemukan keindahan dalam budaya lokal. Ia mulai mencintai suasana kantin kampus yang hidup, pakaian batik indah yang dikenakan para dosen, dan keramahan warga yang selalu siap membantu.

Salah satu kenangan budaya yang paling berkesan terjadi di Kalimantan. Saat sedang mencari makan malam, ia dan teman-temannya diundang ke acara pra-pernikahan tradisional. Mereka menyaksikan pasangan pengantin dimandikan dengan air bunga sebagai bentuk berkat dari keluarga—sebuah potret tradisi lokal yang langka dan intim. Bagi Zuzanna, melihat spesies endemik seperti orangutan, bekantan, dan beruang madu di alam liar adalah mimpi yang menjadi kenyataan yang ia sebut sebagai momen “benar-benar hanya ada di Indonesia!”

Pesan dari Hati: “Just Do It!”

Zuzanna akan sangat merindukan kesehariannya di Yogyakarta: bersepeda ke kampus untuk kelas jam 7 pagi dengan pemandangan Gunung Merapi di kejauhan, menyantap gado-gado yang lezat untuk makan siang, dan berbelanja di pasar lokal.

Saran darinya untuk calon mahasiswa internasional sangat singkat dan tegas: “Lakukan saja! Ini akan menjadi petualangan paling luar biasa dalam hidupmu.”

Zuzanna merangkum perjalanannya di UGM dengan tiga kata: Passion, Relax, and Enjoyment. Sebuah semester yang memicu rasa ingin tahu ilmiahnya sekaligus memberinya kesempatan untuk menikmati ritme hidup Indonesia yang indah.

Penuh Liku, Transformasi, Tak Terlupakan: Kisah Pertukaran Adéla Straková (Biomedical Sciences) di Fakultas Biologi UGM

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Kamis, 18 Desember 2025

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi Adéla Straková, seorang mahasiswa sarjana Biomedical Sciences dari Vrije Universiteit di Amsterdam, Belanda. Adéla memilih UGM sebagai pilihan pertamanya untuk program pertukaran, didorong oleh keinginan akan pengalaman budaya yang sepenuhnya berbeda di belahan dunia lain, ditambah dengan reputasi baik UGM dan janji akan alam Indonesia yang menakjubkan serta keramahan penduduknya.

Menavigasi Struktur Akademik yang Baru

Adéla menggambarkan pengalaman akademiknya secara keseluruhan di Fakultas Biologi sebagai “sangat positif,” meskipun ia mencatat bahwa beberapa perbedaan memerlukan penyesuaian. Ia menyebut kehadiran wajib dalam kuliah dan tantangan awal dalam penjadwalan mata kuliah sebagai praktik yang baru baginya, berbeda dengan standar di universitas asalnya.

Ia juga menyebutkan bahwa kelas sering dijadwal ulang atau dibatalkan pada menit-menit terakhir, yang membuat semester terasa “sedikit berliku” pada awalnya. Namun, ia menekankan bahwa fakultas telah melakukan yang terbaik untuk mengakomodasi kebutuhan mahasiswa pertukaran.

Terlepas dari penyesuaian ini, Adéla menemukan nilai signifikan dalam mata kuliahnya, terutama menyukai kelas yang memungkinkan debat dan berbagi perspektif.

“Menurut saya, saya paling menikmati kelas di mana kami dapat berdebat dengan orang lain dan berbagi sudut pandang kami. Saya belajar paling banyak tentang latar belakang ekonomi, politik, dan ekologi Indonesia melalui itu dan sangat berterima kasih untuk kelas seperti Pencemaran Lingkungan dan Toksikologi serta para mahasiswa dan pengajar di kelas itu!”

Pendekatan Personal dalam Pembelajaran

Adéla mencatat perbedaan yang jelas dalam gaya mengajar. Perbedaan terbesar adalah pendekatan personal dan hubungan dekat yang terjalin dengan dosen, yang sangat kontras dengan kuliah besar (seringkali lebih dari seratus mahasiswa) di universitas asalnya. Ukuran kelas yang jauh lebih kecil di UGM memungkinkan hubungan yang lebih dekat, debat, dan mendengarkan perspektif budaya yang beragam.

Ia mencatat: “Secara umum, saya akan mengatakan fokus pendidikan di sini tidak terlalu pada menghafal materi tetapi lebih pada debat dan mendapatkan pengetahuan melalui interaksi dengan orang lain.”

Aspek unik lainnya adalah berkomunikasi dengan dosen melalui WhatsApp, yang, meskipun awalnya terasa aneh, membantu “meruntuhkan beberapa hambatan” dan membuat komunikasi menjadi lebih alami dan nyaman, memicu percakapan di masa depan.

Menikmati “Gaya Hidup Santai” Yogyakarta

Kesan pertama Adéla terhadap Yogyakarta adalah campuran antara kebingungan dan ketakutan, tetapi kota ini dengan cepat “tumbuh dalam diri saya tidak seperti kota lain.” Ia menyadari bahwa meskipun Yogyakarta mungkin bukan destinasi turis biasa, tinggal di sana adalah “salah satu pengalaman terbaik dalam hidup saya.” Kesan awalnya terhadap UGM adalah ukuran kampusnya yang sangat besar, meskipun ia jarang menjelajah di luar area Fakultas Biologi.

Hal yang meninggalkan kesan budaya yang kuat adalah kemampuan orang Indonesia untuk “hanya duduk santai dan menikmati hidup tanpa terburu-buru ke mana-mana”—ritme yang lebih lambat yang masih ia coba untuk ia terima. Ia juga menyukai makanan dan betapa eratnya budaya makanan sejalan dengan alam.

Pelajaran Berharga tentang Kebaikan

Ketika ditanya tentang momen “hanya ada di Indonesia” atau “hanya ada di Yogyakarta,” Adéla menceritakan insiden tak terlupakan ketika skuternya mogok di tengah jalan. Sebelum ia sempat menyadari apa yang terjadi, “tiba-tiba ada setidaknya tiga orang membantu saya.”

“Mereka dengan cepat membantu saya memperbaiki skuter dan hanya tersenyum ketika saya berterima kasih kepada mereka. Saya pikir kebaikan dan membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun inilah yang membuat Indonesia begitu istimewa, dan lebih banyak orang dan budaya bisa belajar satu atau dua hal darinya.”

Di luar kelas, Adéla beruntung bisa bepergian secara ekstensif, mencatat bahwa setiap sudut Indonesia itu indah dan bahwa keragaman—alam, agama, dan budaya—tidak pernah berhenti membuatnya takjub.

Nasihat untuk Calon Mahasiswa

Nasihat Adéla untuk calon mahasiswa internasional di masa depan yang tertarik pada program pertukaran UGM berpusat pada kesabaran dan interaksi:

  • Santai saja, fokus pada hal-hal positif, dan rangkul budaya hidup santai.
  • Pahami bahwa meskipun tidak semuanya 100% efisien, “itu tidak berarti itu lebih buruk.”
  • Pelajari Bahasa Indonesia sebanyak mungkin dan jangan takut untuk berinteraksi dengan penduduk lokal, yang merupakan “orang paling baik dan ramah.”
  • Selalu bersikap hormat, menyadari kesempatan untuk menyaksikan kehidupan sehari-hari yang sebenarnya dari orang-orang di sini.

Adéla Straková menyimpulkan waktunya di UGM dengan tiga kata: “Penuh liku, transformasi, tak terlupakan.”

Layla McKenzie: “Epik, Edukatif, dan Berkesan” – Kisah Pertukaran Mahasiswa Deakin University di Fakultas Biologi UGM

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Rabu, 17 Desember 2025

Fakultas Biologi UGM dengan bangga menyambut Layla McKenzie, seorang mahasiswa Bachelor of Science (Environmental Science) dari Deakin University, Melbourne, Australia, yang baru saja menyelesaikan program pertukaran International Undergraduate Program (IUP) Biologi. Terinspirasi oleh pelajaran Bahasa Indonesia di masa kecil dan kedekatan geografis, Layla memilih UGM atas rekomendasi program internasionalnya yang kuat dan kekayaan budaya Yogyakarta—sebuah kota yang ia sebut sangat cocok untuk mahasiswa.



Pembelajaran yang Relevan dan Interaksi yang Hangat

Layla menggambarkan pengalaman akademiknya di Fakultas Biologi UGM sebagai “hebat”. Ia menikmati kelas dan pembelajaran dari para dosen UGM, menemukan kampus yang indah, dan ruang kelas yang nyaman. Mata kuliah yang paling disukai adalah Ilmu Lingkungan karena relevansinya yang tinggi dengan program studinya di Australia. Ia memuji topik yang menarik, tugas yang menantang, dan dosen yang “sangat engaging.”

Secara unik, Layla menyoroti perbedaan dalam gaya mengajar: “Saya merasa dosen di sini lebih mudah didekati dibandingkan di universitas saya, dan ada lebih banyak keterlibatan dengan mahasiswa.”

Jatuh Cinta pada Budaya dan Sambutan Hangat Yogyakarta

Kesan pertama Layla terhadap Yogyakarta dan UGM adalah jatuh cinta seketika. Ia memuji keindahan kampus UGM dengan banyaknya pohon dan kafe untuk belajar, serta kehangatan semua orang yang ia temui. Tim Biologi UGM juga mendapat pujian karena sigap menjawab pertanyaan dan membantu Layla dan teman-temannya merasa nyaman. Ia menggambarkan Yogyakarta sebagai kota yang kaya akan budaya dan sejarah.

Pengalaman kuliner lokal meninggalkan kesan mendalam. Layla senang makan di warung lokal dan menjalin keakraban dengan para Ibu di sana, yang ia rasakan sangat menjaga. Ia bahkan memiliki hidangan favorit yang ia sebut “enak banget!“: lotek di Jasmine Corner dan nasi pecel di Warung Santai. Selain itu, ia menikmati pertunjukan tari dan mengunjungi berbagai candi indah di area sekitar.

Momen Tak Terlupakan di Luar Kelas

Momen yang Layla sebut “hanya ada di Yogya” adalah perasaan sureal saat duduk di belakang Gojek di malam hari, merenungkan fakta bahwa ia sedang tinggal di Indonesia. Momen paling spektakuler lainnya adalah melihat erupsi lava Gunung Merapi, serta banyak momen berbagi makanan dan pengalaman tulus bersama penduduk lokal.

Di luar kegiatan akademik, Layla memanfaatkan kesempatan untuk menjelajahi Indonesia. Perjalanannya mencakup mengunjungi Banda Aceh, melihat orangutan di Kalimantan, snorkeling di Karimunjawa, mendaki di Salatiga, dan melihat blue fire di Ijen. Ia juga mendapatkan pengalaman budaya langsung dengan belajar membuat batik dan sejarahnya di Kota Gedhe.

Pesan untuk Calon Mahasiswa Pertukaran

Untuk mahasiswa internasional di masa depan yang tertarik pada program pertukaran UGM, Layla memberikan saran yang berani:

“Hadiri acara sosial apa pun yang diselenggarakan universitas, dan coba untuk bergabung dengan beberapa klub. Coba sebanyak mungkin makanan lokal dan jangan khawatir akan sakit, itu sangat aman! Pastikan Anda mengatakan ‘ya’ pada setiap kesempatan untuk mengalami atau mempelajari sesuatu yang baru!”

Layla McKenzie merangkum seluruh pengalamannya di UGM dalam tiga kata: “Educational, memorable, and epic!”

Audiensi Pengurus Fakultas Biologi dengan Perwakilan Mahasiswa dan Kelompok Studi/Lembaga Tahun 2025

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Selasa, 16 Desember 2025

Pada hari Senin, 15 Desember 2025 telah dilaksanakan Audiensi antara Pengurus Fakultas Biologi UGM dengan perwakilan mahasiswa. Audiensi dimulai pada pukul 13.00 – 16.00 WIB yang bertempat di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM. Acara ini diorganisir oleh Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa (ADKESMA) BEM Fakultas Biologi UGM dan mengundang segenap jajaran Pengurus Fakultas. Audiensi ini juga dihadiri oleh perwakilan Angkatan, perwakilan Kelompok Studi/Lembaga (KS/L) Fakultas Biologi UGM, serta seluruh anggota BEM Fakultas Biologi UGM.


Audiensi dibuka oleh Master of Ceremony (MC) kemudian disusul dengan sambutan dari Ketua BEM Fakultas Biologi UGM, yaitu Muhammad Haidar Ali dan dilanjut sambutan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, yaitu Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Audiensi dilanjutkan dengan pemaparan terkait beberapa permasalahan penting yang menjadi pokok diskusi, yaitu beban studi, keefektifan metode pembelajaran mahasiswa, dan sarana prasarana di Fakultas Biologi UGM. Pemaparan diawali dengan update laporan dari Audiensi Dekanat tahun 2024 serta penyampaian topik permasalahan yang akan dijadikan bahan diskusi pada Audiensi Dekanat tahun 2025 ini oleh perwakilan dari ADKESMA.  Topik yang diangkat pada Audiensi Dekanat 2025 ini mencapai total 19 topik dari hasil penyaringan aspirasi serta pengolahan data responden mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kemudian audiensi dilanjut dengan penyampaian progress report mengenai salah satu project kolaborasi antara ADKESMA dan Kelompok Studi Entomologi (KSE) sebagai tindak lanjut dari Audiensi Dekanat tahun 2024 mengenai Analysis of Mosquito Species Diversity in the Faculty of Biology Environment yang dipaparkan oleh perwakilan dari ADKESMA serta KSE. Agenda kemudian dilanjutkan dengan pembahasan bersama pengurus fakultas yang hadir dalam acara ini.

Audiensi ini disambut dengan baik oleh pengurus Fakultas yang hadir. Pengurus fakultas mengapresiasi langkah baik dari mahasiswa untuk membangun komunikasi yang baik antara kedua belah pihak. Dekan pun mengharapkan agar komunikasi tersebut dapat berlanjut sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif. Mahasiswa yang diwakilkan oleh perwakilan Angkatan dan KS/L juga memberikan apresiasi atas tanggapan yang telah diberikan oleh pengurus fakultas terkait permasalahan yang menjadi pokok bahasan. Dari berjalannya audiensi yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang didapatkan, diantaranya terkait beban studi dan keefektifan metode pembelajaran mahasiswa di Fakultas Biologi UGM. Selain itu, permasalahan sarana dan prasarana di Fakultas Biologi juga dibahas bersama. Agenda audiensi diakhiri dengan pembacaan notulensi sebagai kesimpulan menyeluruh dari forum Audiensi Dekanat 2025 ini dan dilanjut dengan foto bersama. Semoga audiensi ini dapat semakin memupuk pola komunikasi yang baik antara mahasiswa dan fakultas. [Penulis: BEM]
123…100

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Fakultas Biologi UGM Dukung Penguatan Tata Kelola Koleksi Ilmiah Hayati Nasional
  • Pembekalan Membangun Sinergi Berkelanjutan Visi Misi Fakultas dan Perpustakaan bersama Relawan Mahasiswa (Library Volunteer) Sebagai Pijakan Evaluasi Program Kerja Akhir Tahun 2025
  • DWP Unit Pelaksana Fakultas Biologi UGM Menyalurkan Bantuan kepada Mahasiswa Terdampak Bencana Aceh dan Sekitarnya
  • KSE UGM Gelar Upgrading Skills 2: Menjaga Keseimbangan Mental di Tengah Tuntutan Akademik
  • Rangkaian Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) #1 KSK Biogama
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Layanan Konseling Mahasiswa

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju