Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Senin, 23 Oktober 2023
Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 18 Oktober 2023
Pada hari Senin, 2 Oktober 2023 sampai dengan Sabtu, 7 Oktober 2023 Tim MBKM Penelitian mahasiswa Program Sarjana Fakultas Biologi UGM Angkatan 2020, yaitu: Nellis Nadinda, Syariva Habiba, dan Erna Indahwati, melakukan penelitian ke PT. Gizi Indonesia, yaitu salah satu mitra MBKM Fakultas Biologi UGM, yang terletak di Jl. Veteran II No.1, Tlk. Pinang, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 16720. Kegiatan ini bertujuan untuk memproses ekstrak kering Gama Melon Parfum dalam pelaksanaan Program Penelitian Merdeka Belajar-Kampus Medreka (Lit-MBKM) Tahun 2023. Ketiga mahasiswa tersebut dibimbing oleh Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si. dan Ayi Indah Utami sebagai pembimbing mitra MBKM selama di PT. Gizi Indonesia.
Selama kegiatan MBKM di PT. Gizi Indonesia, ketiga mahasiswa melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah belajar bahan dasar yang digunakan dalam membuat formulasi sebuah produk kosmetik dan fungsi dari bahan tersebut. Ketiga mahasiswa juga belajar mengenai alur dan SOP pembuatan produk baru yang dikerjakan di PT. Gizi Indonesia. Selanjutnya pada hari ketiga, melakukan trial pada ekstrak bubuk Melon GMP dengan menggunakan alkohol 96% dan akuades. Pada larutan alkohol 96%, ekstrak bubuk Melon GMP sukar larut dan memiliki warna yang keruh, sedangkan pada campuran akuades, ekstrak bubuk Melon GMP mudah larut dan memiliki warna yang lebih bening. Selanjutnya pada hari terakhir, kami diajak melakukan penelitian bersama dalam membuat formulasi sheet mask berbahan dasar ekstrak bubuk Melon GMP. Setelah pembuatan formulasi, langsung dilakukan percobaan pembuatan sheet mask di dalam laboratorium.
Menurut Dr. Wiko selaku dosen pembimbing, kegiatan ini merupakan langkah awal dalam penelitian lebih lanjut terhadap pemanfaatan Gama Melon Parfum (Cucumis melo L. ’GMP’) yang merupakan melon hasil penelitian di Fakultas Biologi UGM namun tidak dapat dikonsumsi. Sehingga melon GMP diarahkan sebagai bahan baku (raw material) di industri kosmetik maupun industri farmasi atau kesehatan lainnya. “Saya berharap proses ini dapat menjadi tahapan awal yang konsisten dalam mengungkap berbagai macam potensi lainnya dari metabolit sekunder di melon GMP ini” ujar Dr. Wiko. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan berujung pada terciptanya produk baru sebagai inovasi dalam bidang kecantikan dan perawatan kulit.
Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 17 Oktober 2023
Pada hari Minggu tanggal 15 Oktober 2023, tim mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Pengabdian kepada Masyarakat (MBKM-PkM) 2023 Program Sarjana Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada kembali mengadakan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat Dusun Pajangan, Wedomartani, Ngemplak, Selaman, Yogyakarta mengenai cara pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco-enzyme. Penyuluhan tersebut diselenggarakan untuk mengajak masyarakat dalam melakukan pengelolahan limbah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti pupuk organik cair (POC) dan eco-enzyme. Narasumber pada penyuluhan ini adalah tim MBKM-PkM 2023 yang beranggotakan lima mahasiswa biologi, Universitas Gadjah Mada angkatan 2020 yaitu Arba’ Ramadhani Artik, Arneta Yuvita, Ester Dewanti Yovita Wardani, Fadiah Sri Rahayu, dan Zidni Meirizka Utami di bawah bimbingan Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si., M.Kes. dan mitra Ibu Nurini Aru Sudarsi. Tim MBKM-PkM 2023 mengadakan penyuluhan dengan tema “Rawat Bumi Mulai dari Dapur Kita”. Pada tema tersebut memuat dua materi yaitu materi mengenai pupuk organik cair dan eco-enzyme. Pada materi pertama terdiri dari materi pentingnya nutrien makro dan mikro untuk tanaman, pengertian pupuk organik dan pupuk anorganik, perbedaan antara pupuk organik dan pupuk anorganik (kimia), kelebihan dan kekurangan dari pupuk organik dan pupuk anorganik, cara pembuatan produk organik cair, dan cara pengaplikasian pupuk organik cair. Sedangkan pada materi kedua terdiri dari materi pengertian eco-enzyme, kelebihan dan kekurangan eco-enzyme, manfaat eco-enzyme, cara pembuatan eco-enzyme, dan cara pengaplikasian eco-enzyme.
Pentingnya pengelolahan sampah organik untuk saat ini sangat dibutuhkan, mengingat masalah yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai terbatasnya lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di TPA Piyungan. Pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco-enzyme merupakan salah satu cara dalam mengelolah limbah organik seperti sisa bahan makanan, sampah sayuran, sampah buah-buahan, dan dedaunan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan. Penggunaan pupuk organik cair (POC) dapat digunakan untuk merawat tanaman tanpa harus mengkhawatirkan efek kimia untuk tanaman. Sedangkan, penggunaan eco-enzyme tidak hanya sebagai campuran pembuatan pupuk, tetapi juga bisa bermanfaat sebagai deterjen atau pembersih dan membasmi hama tanaman. Pada pembuatan POC dan eco-enzyme tidak membutuhkan biaya yang besar, hanya bermodalkan limbah organik dari dapur, air, larutan molase (gula merah, gula aren, gula kelapa), dan larutan EM4.
Penyuluhan ini mendapatkan banyak respons positif dan antusiasme dari warga Dusun Pajangan yang terlibat langsung dalam sesi diskusi bersama dengan narasumber. Penyuluhan dari tim MBKM-PkM 2023 ini diharapkan dapat mendorong kesadaran dan keterlibatan masyarakat khususnya warga Dusun Pajangan dalam melakukan gerakan peduli lingkungan dengan mengelolah sampah dapur dan sampah organik menjadi sesuatu yang berguna bagi lingkungan. (SDGs 3).
Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 16 Oktober 2023
Hari Minggu, 8 Oktober 2023, tim mahasiswa MBKM-PKM 2023 Program Sarjana Fakultas Biologi, UGM yang beranggotakan 5 mahasiswa Biologi UGM angkatan 2020 yakni Arba’ Ramadhani Artik, Arneta Yuvita, Ester Dewanti Yovita Wardani, Fadiah Sri Rahayu, dan Zidni Meirizka Utami di bawah bimbingan Dr. Ardaning Nuriliani, S.Si.,M.Kes., dan Ibu Nurini Aru Sudarsi sebagai mitra, mengadakan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat di Dusun Pajangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Penyuluhan ini bertemakan “Peningkatan Ekonomi Masyarakat melalui Optimalisasi Lahan”. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar dapat meningkatkan kondisi ekonomi keluarga dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang tidak terpakai di rumah dan sekitar untuk ditanami sayuran, buah, herba, maupun TOGA. Pada kegiatan kali ini, kami mengundang Bapak Panggih Dwi Atmojo, S.T. sebagai narasumber. Beliau merupakan alumni Fakultas Teknik, UGM yang saat ini aktif sebagai praktisi agroekonomis dan pendiri sekaligus pemilik Agro Edukasi Caping Merapi Yogyakarta yang beralamat di Kenayan, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Materi penyuluhan yang diberikan adalah food garden, atau cara bertaman sayuran sekaligus pemeliharaan ikan, ayam, maupun ternak kecil lain untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari serta seputar urban farming, yakni tata cara perkebunan di kota ataupun di lahan yang terbatas.
Selain itu, narasumber juga menekankan bahwa pemanfaatan lahan kosong sebagai food garden dapat memberikan berbagai keuntungan lain yaitu, masyarakat dapat menyediakan obat tradisional secara mandiri, mempercantik pekarangan, refreshing melalui kegiatan berkebun, memperoleh pangan yang lebih sehat (bebas dari pupuk sintetis), serta produksi pupuk secara alami yang dapat diperoleh melalui sistem composting, perlindian, maupun pupuk kandang. Hal ini tentu saja sekaligus dapat berfungsi untuk mengatasi permasalahan penanganan sampah organik. Penyuluhan ini dihadiri oleh sekitar 20 an warga dan mendapatkan respons yang sangat positif, bahkan beberapa warga sangat antusias dan terlibat langsung dalam sesi diskusi bersama dengan narasumber.
Penyuluhan ini merupakan salah satu upaya untuk lebih mendorong kesadaran dan keterlibatan masyarakat khususnya di Dusun Pajangan tentang pentingnya food garden dan urban farming tidak hanya untuk manfaat secara ekonomis namun juga dalam menghadapi tantangan pangan dan lingkungan khususnya di masa depan, setelah sebelumnya tim MBKM-PKM kami membuat kebun percontohan di Dusun Pajangan yang dapat dipelihara dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk food gardening. (SDGs 3).
Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Jumat, 6 Oktober 2023
Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) bekerja sama dengan Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengembangkan teknologi DNA forensik dalam upaya penegakan hukum yang lebih efektif dalam kasus perdagangan barang sitaan yang diduga berasal dari dugong. Dugong, yang sering dikenal sebagai “sapi laut,” merupakan mamalia laut yang terancam punah yang hidup di perairan sekitar Indonesia. Salah satu ancaman utama bagi spesies ini adalah perdagangan ilegal produk-produk yang berasal dari dugong, termasuk tulang, gading, dan dagingnya.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber produk dugong yang terlibat dalam perdagangan ilegal melalui analisis DNA forensik yang lebih canggih. Dr. Dwi Sendi Priyono, Dosen Fakultas Biologi UGM, yang memiliki keahlian dalam analisis DNA Forensik satwa liar bekerja sama dengan Pomal untuk mengimplementasikan teknik analisis DNA forensik.
“Melalui analisis DNA forensik, kita dapat menentukan spesies dan membedakan individu dugong dan mengonfirmasi asal-usul produk dugong. Ini akan membantu penyidik untuk melacak jejak perdagangan ilegal dan mengambil tindakan yang lebih tegas.” Upaya kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan penegakan hukum dan perlindungan terhadap dugong, serta mendukung konservasi spesies ini. Keberlanjutan ekosistem laut Indonesia dan perlindungan satwa-satwa langka adalah prioritas bersama yang diemban oleh Pomal dan Dosen Fakultas Biologi UGM.
Kerja SamaPengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Kamis, 5 Oktober 2023
Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Minggu, 1 Oktober 2023
Dalam upaya memerangi perdagangan hewan dilindungi oleh negara dan mengancam keberlanjutan satwa liar, Dosen Fakultas Biologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memberikan bantuan bagi penegak hukum wilayah Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara dalam pengungkapan kasus kejahatan menggunakan teknik DNA forensik.
Pada hari Senin, 19 September 2023, tim gabungan yang terdiri dari penegak hukum dan Dosen Fakultas Biologi UGM bekerja sama untuk mengidentifikasi barang bukti dari perdagangan ilegal. Kasus ini menjadi sorotan karena barang bukti yang diperoleh sangat bervariasi, mulai dari minyak, kulit samak, tulang, dompet, hingga peci dan diduga dari hewan-hewan dilindungi, seperti harimau, macan tutul, macan kumbang, gajah. Dr. Dwi Sendi Priyono, seorang Dosen Fakultas Biologi UGM mengkoordinasikan pengumpulan sampel DNA dari barang buktu yang ditemukan dalam operasi penegakan hukum. Teknik DNA forensik kemudian digunakan untuk menganalisis sampel-sampel tersebut dan menentukan spesies barang bukti tersebut.
Kasus ini adalah contoh yang baik dari kolaborasi yang sukses antara dunia akademis dan penegak hukum dalam upaya melindungi satwa liar yang terancam punah. Penegakan hukum yang lebih baik dan pemahaman ilmiah yang mendalam tentang identifikasi DNA forensik diharapkan dapat membantu mengurangi perdagangan harimau ilegal di masa depan. Tim peneliti dan penegak hukum berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam upaya melindungi harimau dan spesies satwa liar lainnya dari ancaman perdagangan ilegal yang merusak. Dalam hal ini, Universitas Gadjah Mada (UGM) mendukung upaya ini dan akan terus berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan satwa liar di Indonesia.
Pengabdian kepada Masyarakat Sabtu, 30 September 2023
Dalam rangka mengawali Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)-Penelitian tahun 2023, maka pada pertengahan bulan Maret dan awal bulan April 2023 telah dilaksanakan 3 kegiatan sekaligus, yaitu “Simulasi Pembuatan Kompos Dan Teknik Pemeriksaan Fauna Tanah, serta Penyampaian Materi Pencemaran Tanah Dan Air Terhadap Diversitas Dan Densitas Fauna Tanah”.
Kegiatan simulasi ini bertujuan untuk memberikan bekal ketrampilan sejak persiapan pembuatan kompos, terutama dengan bahan dasar daun, sampai tehnik koleksi fauna tanah (acarina, collembola, dll) dengan alat modifikasi Barlese-Tullgreen, dan pula diperkenalkan metode Pit-fall. Pada koleksi protozoa dilakukan dengan cara memberikan tambahan media air rebusan Jerami yang diinapkan 2-3 hari. Materi simulasi dan tehnik koleksi fauna tanah disampaikan oleh ketua pengusul, Dr.Dra. Rr. Upiek Ngesti WA, M.Biomed.
Penyampaian materi pencemaran tanah dan air telah dilakukan oleh Dr. Andhika Puspito Nugroho, M.Sc, yang bertujuan untuk memberikan bekal teori, konsep pencemaran, dan dampak cemaran terhadap organisme tanah maupun air. Kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi intensif terkait dengan topik-topik penelitian oleh 5 orang. mahasiswa yang tergabung dalam tim MBKM ini: yaitu Qurotul Ainina, Muhammad Makmal Baha, Inna Qoni’ata Shofia, Muhammad Rizki, dan Ratnaduhita. Kegiatan yang direncanakan selanjutnya adalah ke PT. Pradipta Paramita Agroutama, sebagai mitra, untuk belajar pembuatan bioaktivator, biostimulator pada komposting, kemudian mengunjungi dan belajar pembuatan serta pengolahan kompos berbahan kotoran hewan, khususnya kotoran sapi.
Selalu ada jalan untuk belajar….
Salam lestari dari Fakultas Biologi…..
“Simulasi Pembuatan Kompos Dan Tehnik Pemeriksaan Fauna Tanah, Serta Penyampaian Materi Pencemaran Tanah Dan Air Terhadap Diversitas Dan Densitas Fauna Tanah”
Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Sabtu, 30 September 2023
Sabtu, 11 Maret 2023, Tim Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat-Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM yang diketuai oleh Dr. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc. (Ibu Raras), dengan anggota tiga mahasiswa yakni: Aisya Syam Mahanani, Lathifa Haya Nuraziza, dan Oktaviani Setiati, telah melaksanakan kegiatan “Sosialisasi Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk Olahan Makanan dengan Pewarna Alam di Padukuhan Malangrejo, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman”. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Warung Goeboeg Pentjeng, Jetis, Kelurahan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, D.I.Yogyakarta. Sosialisasi ini dihadiri oleh Lurah Wedomartani (Bapak H. Teguh Budiyanto), Dukuh Malangrejo (Bapak Sarbini) yang didampingi Seksi Pendidikan Malangrejo (Lanjar S. Pd. SD), serta ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang terlibat dalam kegiatan ini.
Padukuhan Malangrejo dipilih kembali sebagai lokasi kegiatan PkM-MBKM 2023, dikarenakan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk melanjutkan kegiatan PkM-MBKM 2022. Beberapa produk makanan telah dihasilkan antara lain puding BiTel, sirup bit dan sirup telang. Namun, produk yang dihasilkan pada kegiatan tersebut masih terbatas, sehingga perlu dilakukan diversifikasi kuantitas serta kualitas produk olahan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memberdayakan masyarakat Padukuhan Malangrejo terkait dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produk olahan makanan dengan pewarna alami melalui program MBKM.
Kegiatan sosialisasi diawali dengan pembukaan, sambutan dari tuan rumah pemilik warung Goeboeg Pentjeng yang memberikan fasilitas tempat, Ketua Kegiatan, Lurah Wedomartani yang mewakili pihak mitra, Dukuh Malangrejo, dan ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT). Menurut Bapak H. Teguh: “kegiatan PkM MBKM Fakultas Biologi UGM sangat penting dalam mendukung program pemerintahan desa terkait pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang ada di wilayahnya”. Selanjutnya, pemaparan materi oleh ketua kegiatan, yang berisikan tentang banyak hal, meliputi pemanfaatan berbagai jenis pewarna alami makanan yang lebih menyehatkan tubuh, membuat makanan lebih menarik untuk dikonsumsi, serta meningkatkan kualitas, kuantitas, legalisasi, dan diversifikasi jenis pewarna alami makanan dan produk olahannya. Selain itu, disampaikan juga tentang rincian kegiatan PkM-MBKM yang akan berlangsung selama dua semester pada tahun 2023 di Padukuhan Malangrejo dan didanai oleh Fakultas Biologi UGM. Sebelum pemaparan materi sosialisasi dimulai, peserta diminta mengisi kuisioner untuk mengetahui tingkat ketertarikan peserta terhadap kegiatan PkM-MBKM. Hasil menunjukkan bahwa peserta sangat tertarik dan ingin terlibat dalam PkM-MBKM tersebut.
Selain dilakukan kegiatan sosialisasi, dilakukan pula pengenalan dan pengamatan tanaman yang memiliki potensi sebagai pewarna alami yang ada di sekitar lokasi sosialisasi, yaitu tanaman telang dan pohon murbei. Kedua tanaman tersebut nantinya akan menjadi bahan pewarna alami utama dalam kegiatan ini. Selama kegiatan sosialisasi, disajikan beberapa prototipe produk olahan dari pewarna alami, yaitu berupa klepon bunga telang, gethuk bunga telang, roti dengan selai murbei, teh daun murbei, teh bunga telang, serta produk yang telah dihasilkan pada kegiatan tahun lalu, yakni puding BiTel Pelangi. Kegiatan dilanjutkan dengan agenda ramah tamah, jamuan makan, hidangan jajanan dan minuman telang serta murbei, disertai dengan penayangan video-video pemanfaatan tanaman murbei di beberapa negara berkembang, seperti Jepang, China, dan Korea.
Selain makanan, peserta sosialisasi juga dibekali dengan kit yang digunakan sebagai penunjang program PkM-MBKM. Kit kegiatan berisikan buku catatan, pena, dan booklet mengenai kegiatan PkM-MBKM Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk Olahan Makanan dengan Pewarna Alami di Padukuhan Malangrejo. Kegiatan ditutup dengan pembagian prototipe produk olahan dari pewarna alami dan foto bersama peserta yang terlibat dalam kegiatan sosialisasi.
Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 29 September 2023
Pada Hari Selasa tanggal 12 September 2023 Tim Swanting berkunjung ke Kampung Satwa, salah satu Desa Binaan Fakultas Biologi UGM yang berlokasi di RT 06 RW 16 Pedukuhan Kedung Banteng, Kelurahan Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta 55563. Kunjungan ini bertujuan untuk berkoordinasi terkait pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam Skema Merdeka Belajar-Kampus Medreka (PkM-MBKM) Tahun 2023 Tahap II. Tim Swanting diketuai oleh Ibu Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. dan beranggotakan enam mahasiswa Program Sarjana Fakultas Biologi UGM Angkatan 2020, yaitu: Nindi Putri Dwi Wardani, Lisna Nur Aini, Fathur Syahrian Ramadhani, Adiva Aphrodita, Diva Nurmalia Sentono, dan Rendritio Bahar.
Pada Tahap I (Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023) lalu, Tim Swanting telah melaksanakan tiga agenda, yaitu: Penyuluhan Eco-enzyme dan Microgreens, Sosialisasi Program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi), dan Pendataan Tingkat Kesehatan Balita dan Anak. Ketiga agenda tersebut diangkat dalam rangka mengantisipasi kejadian stunting dan wasting di Kampung Satwa, sekaligus mendukung program pemerintah Republik Indonesia mengenai percepatan penurunan stunting dan wasting pada balita dan anak sebagai prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2022-2024.
Berita terkait:
Pada Tahap II (Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024) ini, Tim Swanting berencana akan melanjutkan agenda kegiatannya dengan beraktivitas bersama warga Kampung Satwa untuk budidaya tanaman dan ternak kecil sebagai sarana pemenuhan gizi keluarga. Adapun tanaman yang dipilih adalah: sayur-sayuran berdaun hijau (bayam, kangkung, dan pakcoi) serta buah-buahan (kelengkeng dan belimbing manis). Sementara itu, jenis hewan ternak yang dipilih adalah lele dan puyuh.
Dalam kesempatan ini, Tim Swanting berbincang dan berdiskusi bersama lima belas warga Kampung Satwa yang terdiri dari Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT), Ketua RT 06 Kedung Banteng, perwakilan Pengurus Kampung Satwa, dan perwakilan Dasawisma. Rencana kegiatan yang ditawarkan oleh Tim Swanting disambut dengan antusias dan diperoleh kesepakatan waktu untuk pelaksanaan ketiga agenda tersebut, yaitu sebagai berikut: (1) Pelatihan budidaya sayur-sayuran dan buah-buahan pada Hari Sabtu tanggal 23 September 2023, (2) Pelatihan ternak lele dalam ember dan akuaponik (budikdamber) pada Hari Sabtu tanggal 07 Oktober 2023, dan (3) Pelatihan ternak puyuh pada Hari Sabtu tanggal 21 Oktober 2023.