• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Pengabdian kepada Masyarakat
  • hal. 17
Arsip:

Pengabdian kepada Masyarakat

Dosen Fakultas Biologi UGM terlibat Survei Okupansi Harimau Sumatera: Survei Satwa Liar terbesar di Dunia

Pengabdian kepada Masyarakat Jumat, 10 Februari 2023

Harimau Sumatera, atau Phantera tigris sumatrae, diklasifikasikan sebagai terancam punah di kategori International Union for Conservation of Nature (IUCN). Populasi harimau sumatera dilaporkan terus menurun. Menurut data populasi dan habitat tahun 2015 yang digunakan oleh WWF, sejauh ini tercatat hanya 371 ekor harimau sumatera yang tersebar dari Aceh hingga Lampung. Berbagai pihak terutama pemerintah melalui Ditjen KSDAE telah berupaya untuk meningkatkan populasi harimau sumatera. Direktur Jenderal KSDAE dalam hal ini telah melakukan banyak hal bersama dengan mitra. Salah satunya adalah Sumatera-Wide Tiger Survey (SWTS).

Berbagai inisiatif dan inovasi telah dilakukan sejak tahun 2010 untuk memperkuat konservasi populasi harimau sumatera dan habitatnya. Untuk mengetahui efektivitas tindakan konservasi selama periode ini, perlu dilakukan pemutakhiran informasi distribusi tingkat pulau dan penggunaan lahan melalui operasi SWTS kedua yang dilakukan antara tahun 2008 dan 2019.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menetapkan tujuan untuk menggandakan populasi harimau sumatera pada tahun 2022. Tujuan tersebut telah disebutkan dalam National Tiger Recovery Program (NTRP) 2010-2022. Untuk memantau efektivitas konservasi harimau sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama mitra meluncurkan Survei Harimau Sumatera (SWTS), survei satwa liar terbesar di dunia dalam hal kemitraan, staf dan cakupan wilayah.

Hariyo T. Wibisono, Koordinator Pelaksana SWTS menyatakan bahwa SWTS kedua ini adalah kegiatan survei satwa liar terbesar di dunia, baik dalam hal kemitraan, sumber daya manusia yang terlibat, maupun luasan wilayah. Sebanyak 74 tim survei (354 anggota tim) dari 30 lembaga diturunkan untuk melaksanakan survei di 23 wilayah sebaran harimau seluas 12,9 juta hektar, yang 6.4 juta hektar di antaranya adalah habitat yang disurvei pada SWTS pertama.” Tercatat 15 unit pelaksana teknis (UPT) KLHK, lebih dari 10 KPH, 21 LSM nasional dan internasional, dua universitas, dua perusahaan, dan 13 lembaga donor yang telah bergabung mendukung kegiatan SWTS.

 

Pada 7 Februari 2023, diadakan FGD untuk untuk memperbaharui data di tingkat nasional sebagai laporan kepada pemerintah dalam hal ini Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik. Selain itu, kegiatan FGD kali ini diharapkan mampu merumuskan tindak lanjut dari pelaksanaan SWTS serta pengelolaan data yang diperlukan. Dr. Dwi Sendi Priyono, telah terlibat di dalam survei ini sebagai peneliti yang menggunakan pendekatan genetic dari sampel feses yang ditemukan selama survei. Informasi genetic ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetika populasi di masing-masing kantong habitat, mengetahui level inbreeding, estimasi ukuran populasi (Ne), estimasi mangsa dari feses, serta mengetahui rasio jenis kelamin tiap-tiap landskap.

 

Sinergitas Program Eco-Enzyme, KKN-PPM UGM Dusun Gondangan, Sidolumyo, Kulon Progo Jalin Kerja Sama Dengan Komunitas Eco-Enzyme Nusantara

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 9 Februari 2023

Bersama dengan Komunitas Eco-Enzyme Nusantara D. I. Yogyakarta, Asrini dan Supartinah, mahasiswa KKN-PPM UGM periode IV 2022 Unit Pengasih yang dibimbing oleh Ganies Riza Ariestya, S.Si., M.Sc., Ph.D melaksanakan program pemberdayaan warga Dusun Gondangan, Desa Sidomulyo, Kec. Pengasih, Kab. Kulon Progo. Kegiatan ini berisi sosialisasi dan praktik langsung pembuatan eco-enzyme pada tanggal 2 Januari 2023. Sosialisasi diawali dengan pemaparan materi, dilanjutkan dengan praktek pembuatan eco-enzyme, dan diakhiri dengan sesi dokumentasi.

Dalam penjelasannya, Asrini memaparkan bahwa Eco-enzyme merupakan cairan yang dihasilkan dari hasil fermentasi limbah dapur, seperti kulit buah, sayur, gula merah, dan air. Fermentasi dalam pembuatan eco-enzyme dibutuhkan 3 bulan lamanya. Cara pembuatan eco-enzyme juga terbilang cukup mudah dan cepat, yaitu dengan memanfaatkan limbah organik dengan penerpan prosedur tertentu. Dalam paparan selanjutnya, Supartinah menjelaskan bahwa manfaat eco-enzyme sangatlah banyak, diantaranya sebagai pembersih lantai, sabun cair, pestisida, deterjen alami, dan perawatan tubuh alami. Di bidang kesehatan, eco-enzyme dapat digunakan untuk mengatasi berbagai luka, detoks, hand sanitizer, mengatasi infeksi, dan memperbaiki kualitas tidur.  Dari segi pertanian, eco-enzyme dapat digunakan sebagai pestisida alami. Selain itu, eco-enzyme ini juga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas air, udara, dan tanah.

Ganies, selalu DPL dalam kegitan KKN-PPM Periode 4 ini sangat mendukung adanya program sosialisasi eco-enzyme dari limbah dapur yang dapat membantu mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis di rumah yang mana berbahaya bagi manusia maupun lingkungan. Program ini juga banyak mendapat respons yang positif dari ibu-ibu PKK Dusun Gondangan, bahkan beberapa masyarakat juga tertarik untuk mencoba secara langsung manfaat dari eco-enzyme ini. Tunggu apa lagi, ayo bersama-sama sayangi bumi melalui eco-enzyme. Salam eco-enzyme!

Gama Wader Memberikan Penyuluhan Pembudidayaan Wader Pari pada KKN PPM UGM

Pengabdian kepada MasyarakatRilis BeritaTajuk Kamis, 26 Januari 2023

Dalam rangka meningkatkan kolaborasi dan sinergi pemberdayaan kepada masyarakat, tim KKN-PPM UGM Periode 4 Tahun 2022 Unit Kulon Progo YO-099 dengan ketua tim Adityo Reyhan P., melakukan kerja sama dengan Gama Wader, Fakultas Biologi, UGM. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 25 Januari 2023 di Aula Balai Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta ini mengundang Dr. Bambang Retnoaji M.Sc., sebabai ketua tim Gama Wader, Anita Raharjeng, M.Si., M.BioMed.Sc., selaku narasumber dan anggota tim Gama Wader. Acara yang dilaksanakan di Aula Balai Desa Sendangsari dibuka oleh Bapak Suhardi, selaku Lurah Desa Sendangsari, dan dihadiri oleh kepala pedukuhan, beberapa perwakilan warga serta perwakilan anggota Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN). Dalam pembukaannya, Beliau mengharapkan budidaya Ikan Wader Pari dapat diterapkan dan menjadi suatu program lanjutan di Desa Sendangsari, dikarenakan pembudidayaan ikan lokal di Desa Sendangsari masih kurang. Kegiatan Penyuluhan Pembudidayaan Ikan Wader Pari ini sekaligus bentuk dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dalam pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan, ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat terkait (SDG 1 dan SDG  8) serta bentuk kerja sama dan transfer ilmu pengetahuan yang baik antara peneliti di universitas dalam perwujudan hasil riset dan inovasi kepada masyarakat (SDG 4 dan SDG 17).

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Selain pematerian tentang budidaya Ikan Wader, juga dilakukan demonstrasi serta menjelaskan secara rinci tentang tahapan pemijahan Ikan Wader Pari kepada masyarakat. Dalam kegiatan demonstrasi ini, masyarakat ikut serta dalam melakukan seleksi ikan jantan dan betina dengan cara mendorong bagian abdomen dari ikan. Selama pendemonstrasian, masyarakat terlihat sangat antusias dan melontarkan beberapa pertanyaan, seperti pentingnya penggunaan aerator selama proses pemijahan, proses dan prospek dan sebagainya.

Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D., sebagai Dosen Pembimbing Lapangan KKN PPM Periode 4 ini menyampaikan harapan terhadap keberlanjutan program ini. Selain potensi  ekonomi Ikan Wader selalu meningkat, juga kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal desa setempat, sambung Ganies. Seperti yang diketahui bahwa Desa Sendangsari sendiri mempunyai tradisi bahwa salah satu syarat pra-nikah yang harus dilakukan oleh pasutri adalah melakukan pelestarian dengan cara menyumbangkan ikan lokal ke sungai. Nadia Mariam C., sebagai ketua program menjelaskan program melepasliarkan ikan di sungai oleh para calon pengantin di desa Sendangsari ini masuk dalam program Jaga Komitmen Warga Kulon Progo dan Sedekah Ikan Pasangan Pengantin (JOGOKALIKU SIPATIN). Michael Nathan P., sebagai ketua Sub Unit Girinyono menambahkan program ini merupakan progam yang dicanangkan Kantor Kemenag Kulon Progo bersama Pemerintah Kabupaten setempat. Kegiatan sosialisasi kemudian ditutup dengan sesi dokumentasi dan penutup oleh moderator. Dengan dilakukan sosialisasi ini, masyarakat Desa Sendangsari diharapkan dapat mengambil peran dalam upaya pelestarian ikan wader pari dengan memulai budidaya ikan wader pari sendiri.

 

Grup Riset Thalassemia UGM Dengan Astra Daihatsu Laksanakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Kegiatan Donor Darah serta Edukasi & Skrining Thalassemia

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Senin, 26 Desember 2022

Group Riset Thalassemia Universitas Gadjah Mada yang merupakan kolaborasi antara Fakultas Biologi, Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan , Fakulas Psikologi, serta Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu UGM menyelenggarakan donor darah, seminar edukasi dan skrining thalassemia, yang merupakan kegiatan bersama dengan PT. Astra Daihatsu melalui program CSR. Donor Darah dan Seminar Edukasi Thalassemia merupakan agenda pertama dari rangkaian kegiatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu 17 Desember 2022 di Auditorium Biologi Tropika,  Fakultas Biologi UGM dengan Narasumber dr. Alexandra W.S Pangarso M.Sc., Sp.A. dari Dept. Ilmu Kesehatan Anak FKKMK UGM/RSUP Dr. Sardjito dan Moderator dr. Nur Imma Fatimah Harahap, Ph.D. dari Dept. Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium FK-KMK UGM. Donor darah terselenggara dengan bantuan fasilitas dari  PMI Kab. Sleman. Donor darah diikuti oleh  mahasiswa, dosen dan tendik UGM, pegawai Astra Daihatsu dan masyarakat umum, bahkan mahasiswa universitas lain, seperti UNY; UIN Sunan Kalijaga, STPN Yogyakarta, demikian yang disampaikan Koordinator Kegiatan yang sekaligus Ketua Grup Riset Thalassemia UGM, Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc.

Slide 5
Slide 2
Slide 6
Slide 4
Slide 3
Slide 1

Kepala Wilayah Area Jawa Tengah Astra Daihatsu, Bapak Ferry, dalam sambutannya mennyampaikan bahwa Daihatsu Astra telah berkomitmen dalam mendukung program-program yang memberi manfaat bagi masyarakat dalam lima bidang, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, dan telah memberikan dukungan pada program Thalassemia lebih dari 11 tahun. Hal tersebut mendapat tanggapan dari Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr Sc. Dalam sambutannya Bapak Dekan memberikan dukungan dan apresiasi kepada Astra Daihatsu yang memiliki Program Peduli Thalassemia. Beliau mengharapkan sinergi perusahaan seperti Astra Daihatsu dengan institusi pendidikan, seperti UGM, terus ditingkatkan untuk lebih luas memberikan manfaat kepada masyarakat.

Satu rangkaian kegiatan di atas adalah skrining thalassemia yang dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik FKKMK UGM pada tanggal 19 -21 Desember 2022. Peserta skrining terdiri dari dosen, tendik dan mahasiswa UGM, pelajar SMA, calon pengantin, karyawan Astra Daihatsu Yogyakarta serta masyarakat umum. Kegiatan skrining perlu dilakukan karena merupakan strategi utama dalam pencegahan bertambahanya jumlah pengidap penyakit yang disebabkan kelainan genetik. Skrining bertujuan untuk mengetahui apakah subjek merupakan seorang pembawa (Carrier) atau tidak, sehingga jika diketahui sebagai pembawa maka dapat diberikan edukasi terkait resiko jika menikah dengan sesama pembawa. Thalassemia merupakan salah satu penyakit monogenik dengan prevalensi tertinggi di  Indonesia dan menjadi pengeluaran BPJS terbesar urutan kelima setelah Jantung, Kanker, Stroke dan Gagal ginjal. Data terakhir pada tahun 2021 tercatat 10.973 pasien thalassemia di Indonesia.

Oleh karena itu, pada tahun 2022 melalui SK Rektor UGM No. 788/UN1.P.II/KPT/HUKOR/2022 telah resmi di tetapkan Grup Riset Thalassemia UGM. Grup Riset tersebut diharapkan dapat menjadi center of excellence dan menjadi rujukan nasional dalam diagnostik thalassemia. Salah satu tujuan grup riset ini adalah berupaya untuk membangun jejaring kolaborasi nasional, untuk inisiasi gerakan kolektif antar lembaga penelitian, pemerintah daerah dan juga pemerintah pusat dalam mewujudkan Program Nasional Wajib Skrining Thalassemia.

Capacity Building Akademisi Tim MBKM Kedaireka Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM dan Universitas Tidar Ke Kebun Anggrek Widarakandang Yogya dan Persemaian Permanen BPDASHL SOP DIY

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 23 Desember 2022

Pada hari Rabu 14 Desember 2022, Tim MBKM Kedaireka Tanaman Nusantara gabungan antara Fakultas Biologi UGM Yogya dan Universitas Tidar Magelang telah melaksanakan kegiatan kunjungan untuk capacity building di Kebun Anggrek Widarakandang dan Laboratorium Kultur Jaringan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP).

Kebun anggrek Widarakandang merupakan tempat budidaya dan pembibitan anggrek yang berlokasi di Jl. Hibrida No. 10, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta 55165. Di Kebun anggrek Widarakandang ini Ibu Aryawisnutama yang akrab dipanggil Ibu Wisnu dan Mas Adi putera bungsunya. mengelola kebun budidaya untuk tanaman anggrek alam maupun hibrida dan laboratorium kultur in vitro skala rumah tangga. Mas Adi mengatakan bahwa jenis anggrek yang dibudidayakan di Widarakandang kebanyakan anggrek dataran rendah dan hasil persilangan (hibrida). Kebun Anggrek Widarakandang ini membuka kesempatan bagi masyarakat umum dan mahasiswa untuk belajar teknik perbanyakan dan perawatan dalam budidaya anggrek. Laboratorium in vitro yang ada adalah Laboratorium skala rumah tangga yang dibangun dengan alat-alat sederhana dan mudah didapatkan, sehingga pembibitan dengan cara in vitro juga dapat dilakukan.

Slide 1
Slide 7
Slide 2
Slide 8
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Setelah berkunjung ke Kebun Anggrek Widarakandang, Tim Kedaireka Tanaman Nusantara yang berjumlah 20 orang ini melanjutkan kunjungan ke Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP) yang merupakan badan di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, berlokasi di Area Hutan, Gading, Kec. Playen, Kabuten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55861. Rombongan diterima dengan sangat baik oleh Bapak Taufik Rahmadi, S.Hut., Manajer Persemaian permanen BPDASHL SOP untuk kegiatan pemantauan sumber benih tanaman kehutanan. “Di sini pembibitan tanaman hutan secara in vitro (skala laboratorium) mulai dilakukan pada tahun 2015 dengan maksud sebagai terobosan baru dalam penyediaan bibit unggul dalam jumlah besar/massal jika dilakukan secara intensif” kata Taufik. Tanaman yang mulai dikembangan dan diperbanyak dalam skala lab yaitu pohon cendana, akasia, tanaman kayu putih dan anggrek tanah. Balai ini juga menyediakan bibit tanaman hutan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.

Melalui kunjungan ini diharapkan para peserta MBKM Kedaireka Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM akan terinspirasi untuk berinovasi lebih baik lagi setelah mendapatkan tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam pembudidayaan tanaman dengan kultur jaringan, yang dapat digali dari kedua tempat yang telah dikunjungi tersebut. Diantaranya variasi jenis anggrek, anggrek alam maupun anggrek hibrida, perbanyakan in vitro tanaman anggrek dengan skala rumah tangga dan juga cara perbanyakan in vitro tanaman hutan untuk pembibitan massal. Hal ini akan sangat mendukung program Eduwisata dan Konservasi Tanaman Nusantara Indonesia di masayang akan datang. [Tim Kedaireka Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM].

“ Status sehat dan Kebutuhan Kalori Makan” Bersama ibu-ibu PKK RT 22 RW 05 Kelurahan Prenggan Kemantren Kotagede Yogyakarta dengan Fakultas Biologi UGM

Pengabdian kepada Masyarakat Kamis, 22 Desember 2022

Pada Kamis, 15 Desember 2022, dua dosen Fakultas Biologi UGM  yaitu Dr. Woro Anindito Sri Tunjung, M.Sc dan Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP&E, M.Biomed telah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bagi ibu-ibu PKK di RT 22 RW 05 Kalurahan Prenggan Kemantren Kotagede. Tema yang diangkat adalah bagaimana mendapatkan dan mengkonsumsi makanan yang sehat, serta menghitung kalori makanan harian yang dikonsumsi.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Pada kesempatan pertemuan tersebut, kepada ibu-ibu disampaikan tentang cara menghitung status kesehatan berdasarkan berat badan. Ibu-ibu sangat antusias dalam mempraktekkan cara menghitung BMI (basal metabolic index) berdasarkan berat badan dan tinggi badannya. Setelah didapat nilai BMI, dapat diketahui apakah masuk kategori normal, over weight atau obesitas. Selanjutnya, ibu-ibu juga diajarkan cara menghitung berapa kg berat badan yang harus diturunkan atau dinaikkan agar masuk ke dalam kategori normal. Sejumlah 32 Ibu-ibu anggota PKK sangat antusias mengikuti, dan mencermati berat badan dan hubungannya dengan status Kesehatan yang dimiliki serta hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk tetap menjaga status sehatnya. Pada kegiatan tersebut dibagikan doorprize melalui beberapa pertanyaan, dan bagi ibu ibu yang mampu menjawab, menghitung status kesehatannya secara benar, maka berhak untuk mendapatkan bingkisan.

Kegiatan ini menjadi seri pertama, dan akan dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya yang akan membahas banyak hal tentang Kesehatan, menjaga dan merawatnya, juga kemungkinan untuk melakukan kegiatan pengabdian dengan penanaman tanaman TOGA dan sayur.

Tim Komposter Fakultas Biologi UGM Selenggarakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kandang di Kampung Satwa dalam Skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Pengabdian kepada Masyarakat Senin, 19 Desember 2022

Kegiatan ini merupakan tahap kedua dalam skema Hibah Pengabdian kepada Masyarakat-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Mbangun Desa pada tahun anggaran 2022. Kegiatan tahap pertama berupa pelatihan pengolahan sampah organik dapur/rumah tangga menjadi Ekoenzim dan pupuk kompos dengan metode Keranjang Takakura dengan target ibu-ibu yang tergabung dalam Wanita Kelompok Tani (KWT) di Kampung Satwa dan Dasawisma Anggrek I-V. Berita selengkapnya mengenai kegiatan ini dapat dibaca di SINI.

Pelatihan dilaksanakan pada Bulan September-November 2022 oleh Tim Komposter yang terdiri atas Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. selaku Ketua Tim dan Dosen Pembimbing, beranggotakan lima mahasiswa, yaitu: Enggal Prayogo, Chalivya Aska Rarafifi, Albert Lonardo, Putri Dian Islami, dan Tantri Ajeng Salma S. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan salah satu metode pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk kandang dengan target bapak-bapak yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) di Kampung Satwa, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 55563. Proses pelatihan dibagi menjadi lima tahap, di mana setiap mahasiswa menjadi penanggung jawabnya: (1) Survey hewan ternak dan pengetahuan warga tentang pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk kandang; (2) Pelatihan pembuatan pupuk kandang dari kotoran kambing dan kotoran sapi; (3) Pendampingan dan evaluasi hasil pembuatan pupuk kandang; (4) Pengujian kualitas pupuk kandang secara fisik dan kimia; (5) Percobaan aplikasi pupuk kandang pada tanaman.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Hasil survey menunjukkan bahwa terdapat 12 orang dari 34 KK yang memiliki hewan ternak, 3 orang di antaranya telah mencoba membuat pupuk kandang namun hanya 1 orang yang berhasil (Pak Edy). Pelatihan dibagi menjadi 2 tahap: Tahap I berupa tutorial dan praktik pembuatan pupuk kandang dari kotoran kambing yang diselenggarakan dengan mengundang 12 orang tersebut. Kegiatan disambut dengan antusias oleh 7 orang yang hadir. Pelatihan tahap II berupa praktik mandiri oleh para peserta menggunakan kotoran sapi didampingi oleh Ibu Warsiastuti selaku mitra Tim Komposter yang sekaligus Ketua KWT Kampung Satwa. Proses pembuatan pupuk kandang dalam kegiatan ini membutuhkan waktu 4 minggu, di mana setiap minggu tim melakukan pendampingan dan evaluasi dengan melakukan pengukuran parameter fisik pupuk berupa tekstur, suhu, kelembapan, dan pH. Selanjutnya tim melakukan pengujian kualitas terhadap 4 produk pupuk, yaitu: pupuk kompos Takakura (hasil kegiatan PkM-MBKM periode sebelumnya) dan pupuk kandang buatan Pak Edy, dibandingkan dengan pupuk kompos Bioferti hasil karya Tim Kebersihan Fakultas Biologi UGM dan pupuk kandang komersial Srinthil. Pengujian dilakukan di LPPT-UGM dengan parameter kadar air, N total, P2O5, K2O, C-organik, C/N, dan pH (saat ini masih dalam proses pengerjaan). Selain pengujian kualitas fisik dan kimia, tim juga melakukan percobaan aplikasi pupuk kandang pada tanaman sawi (skala laboratorium). Hasil menunjukkan bahwa sawi yang ditanam pada media tanah + pupuk kandang buatan Pak Edy memiliki pertumbuhan terbaik. Namun demikian, kami masih menunggu hasil pupuk kandang KS yang saat ini masih dalam proses pembuatan, untuk selanjutnya diujicobakan pada tanaman. Kami berharap pupuk kandang KS memiliki kualitas baik setara dengan pupuk kandang buatan Pak Edy atau lebih baik.

Keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki oleh tim mengenai metode pembuatan pupuk kandang dan percobaan aplikasi pupuk pada tanaman menjadi kendala dalam kegiatan ini.  Namun demikian, skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memicu mahasiswa untuk aktif belajar dan mencari ilmu dari mana saja. Mahasiswa belajar dari studi pustaka dan pihak-pihak yang telah berpengalaman dalam pembuatan pupuk kandang sehingga diperoleh metode pembuatan pupuk kandang yang efisien. Selain itu mahasiswa juga belajar dari pakar yang berpengalaman dalam percobaan bercocok tanam. Meskipun masih dalam taraf belajar, namun sejauh ini mahasiswa dapat menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Rangkaian kegiatan PkM-MBKM di Kampung Satwa di sepanjang tahun 2022 ini disambut baik oleh pengelola Kampung Satwa. Mereka berharap kegiatan ini dapat dilanjutkan di periode tahun berikutnya dengan tujuan aplikasi pupuk Takakura dan pupuk kandang pada berbagai tanaman buah-buahan dan sayuran dalam skala kebun (estate scale experimental). Produk pupuk akan mendukung program zero waste dan sustainable development goals (SDGs) di Kampung Satwa. Sementara itu swasembada buah-buahan dan sayuran akan meningkatkan ketahanan pangan untuk menunjang kesehatan dan kesejahteraan warga Kampung Satwa. (Tim Komposter)

Baca juga: Inisiasi Pengolahan Sampah Organik di Kampung Satwa

Penyuluhan Petani Milenial Aklimatisasi dan Penanganan Hama Tanaman

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 16 Desember 2022

Pada hari Minggu 11 Desember 2022, Tim Kedaireka Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM bekerja sama dengan Titi Orchid telah melaksanakan penyuluhan kepada petani milenial DIY. Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Anggrek Titi Orchid, Jalan Boyong, Trojayan, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY. Penyuluhan ini mengangkat tema “Aklimatisasi dan Penanganan Hama Tanaman”. Materi disampaikan oleh 2 pembicara dalam penyuluhan ini yaitu Firmansyah Jauhari, S.T. seorang praktisi budidaya anggrek dan Pemilik Griya Anggrek di Kaliurang yang menjelaskan mengenai Pelatihan Budidaya Anggrek Bagi Pemula dan Sukirno, S.Si., M.Si., Ph.D. seorang akademisi/dosen Fakultas Biologi UGM yang menjelaskan mengenai Pengendalian Terintegrasi Hama Anggrek.

Penyuluhan di mulai pada pukul 09.15 WIB serta diakhiri pada pukul 13.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh 45 peserta baik dari kalangan petani, wirausaha, PNS, hingga mahasiswa. Acara diawali dengan pembukaan oleh MC yaitu Safira Ameliani Ifada dilanjutkan dengan pembacaan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Anggrek dari PAI. Selanjutnya laporan tentang pelaksanaan kegiatan oleh Beni Hendro Prabowo, M.Sc. selaku Ketua Pelaksana Kegiatan, dilanjutkan dengan sambutan Ketua Tim Kedaireka Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM yaitu Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. yang sekaligus membuka acara penyuluhan secara resmi.

 

Slide 3
Slide 1
Slide 2
Slide 4
Slide 7
Slide 8
Slide 6
Slide 5

Materi pertama yaitu Pelatihan Budidaya Anggrek Bagi Pemula yang disampaikan oleh Firmansyah yang menjelaskan mengenai pengenalan anggrek, jenis-jenis dari anggrek, serta cara penanaman anggrek yang tepat terutama pada aklimatisasi. Selain itu juga dijelaskan mengenai pemilihan media tanam yang tepat untuk anggrek, perawatan dan pemeliharaan anggrek, serta perbanyakan anggrek. kemudian materi kedua berupa Pengendalian Terintegrasi Hama Anggrek disampaikan oleh Sukirno yang menjelaskan mengenai permasalahan yang dihadapi dalam penanaman anggrek meliputi hama yang menyerang anggrek dan gejalanya beserta pencegahan dan penanganannya.

Setelah pematerian berlangsung kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan praktik aklimatisasi anggrek botolan. Ketika sesi tanya jawab, peserta sangat aktif sehingga suasana sangat kondusif dan interaktif. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik aklimatisasi yang dipimpin langsung oleh Bapak Firmansyah dibantu oleh anggota Tim Kedaireka. Pada kegiatan ini, para peserta dibagi menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok melakukan aklimatisasi sejumlah 2-4 botol kultur anggrek. Peserta dapat secara langsung mengeluarkan beberapa jenis anggrek dari botol serta melakukan penanaman tanaman tersebut pada media tanam yang sudah disiapkan. Peserta terlihat mengikuti acara dengan penuh antusias.

Secara keseluruhan peserta sangat menikmati serta mengikuti acara dengan sangat bersemangat. Kegiatan ditutup dengan pemberian hadiah bibit anggrek kepada 4 penanya yang masing-masing diberikan 3 tanaman anggrek yang sudah diaklimatisasi. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan peserta yang hadir memiliki semangat untuk menjadi petani milenial terutama menjadi petani anggrek dimasa normalisasi situasi setelah masa pandemi COVID-19. Selain itu diharapkan peserta dapat melakukan aklimatisasi sesuai tatacara yang baik dan benar. Peserta juga diharapkan dapat mengatasi serta menambah wawasan mengenai cara pencegahan hama yang menyerang tanaman anggrek sehingga tanaman dapat tumbuh secara optimal. Penyuluhan ini merupakan salah satu wujud nyata kegiatan Tim Kedaireka untuk berkontribusi positif kepada masyarakat dengan memberikan ilmu dan semangat untuk menjadi petani anggrek milenial sehingga diharapkan dapat membangun perekonomian daerah maupun nasional. Anggrek Indonesia tumbuh, berkembang, dan lestari!! (Tim Kedaireka Tanaman Nusantara Fakultas Biologi UGM).

Program PKM-MBKM 2022: Pengujian dan Pengaplikasian Insektisida Herbal di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Jumat, 9 Desember 2022

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2022 pada semester kedua tahun ajaran 2022/2023 ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang dilakukan pada semester pertama. Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Siti Sumarmi dengan empat anggota mahasiswa yaitu, Damar Pinuju, Dewi Aura Rizky Leman Soemowidagdo, Dwiyandito Ikhsan Putranto, Dhyatma Krisnanda Manik serta asisten peneliti R. Hanindyo Adi P, S.Si, M.Sc. Pada semester pertama, telah dilakukan kegiatan pengujian insektisida herbal yang berasal dari ekstrak tanaman Tembelekan (Lantana camara L.), Ketul/Ajeran (Bidens pilosa L.), Bandotan/Wedusan (Ageratum conyzoides), dan Kembang Bulan/Insulin (Tithonia diversifolia) pada tanaman cabai dan kacang panjang dalam fase vegetatif. Selain itu, juga telah diadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan ekstrak insektisida herbal pada tanggal 21 Mei 2022 untuk warga di Desa Kedungpoh Lor, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

 

Kegiatan PkM-MBKM pada semester kedua yang dilaksanakan pada rentang bulan Juni hingga Oktober 2022 difokuskan pada pengujian dan pengaplikasian insektisida herbal bersama warga pada tanaman cabai dan kacang panjang dalam fase generatif, kegiatan identifikasi serangga hama, kegiatan panen hasil tanaman cabai dan kacang panjang bersama warga Desa Kedungpoh Lor, serta pembuatan manuskrip untuk publikasi jurnal pengabdian kepada masyarakat. Proses pengujian insektisida herbal dilakukan bersamaan dengan kegiatan pencuplikan serangga yang ditemukan pada tanaman cabai dan kacang panjang. Pencuplikan serangga dilaksanakan ketika sebelum dan setelah penyemprotan insektisida herbal di fase generatif tanaman. Serangga yang tercuplik kemudian diidentifikasi di Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi UGM.

Berdasarkan hasil identifikasi, serangga yang ditemukan ketika pencuplikan yang dilakukan di fase generatif tanaman berasal dari berbagai ordo, yaitu ordo Orthoptera, Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Homoptera, Lepidoptera, Hymenoptera, Odonata, Blattodea. Sementara itu, hasil identifikasi pada fase vegetatif yang dilakukan pada kegiatan PkM-MBKM semester pertama diperoleh ordo serangga antara lain: Orthoptera, Coleoptera, Diptera, Hemiptera, Homoptera, Lepidoptera, Hymenoptera, Odonata, Mantodea. Dari hasil yang diperoleh tersebut tidak terdapat perbedaan yang signifikan terkait jenis serangga yang ditemukan pada sebelum penyemprotan dan sesudah penyemprotan insektisida herbal, baik ketika fase vegetatif maupun generatif tanaman uji.

Setelah proses pengujian insektisida herbal selesai, kegiatan PkM-MBKM dilanjutkan dengan panen tanaman cabai dan kacang panjang bersama warga Desa Kedungpoh Lor. Hasil panen tanaman cabai maupun kacang panjang kemudian ditimbang dan dibagikan ke warga sekitar.

Kegiatan PkM-MBKM di semester kedua juga telah dilakukan pembuatan manuskrip jurnal. Manuskrip tersebut nantinya akan dipublikasikan ke jurnal pengabdian masyarakat. Seluruh data yang telah diperoleh selama kegiatan PkM-MBKM pada semester pertama dan kedua, dianalisis dan dipublikasikan dalam jurnal pengabdian kepada masyarakat. Jurnal pengabdian masyarakat yang dipilih untuk publikasi hasil kegiatan PkM-MBKM yaitu Jurnal Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat yang diterbitkan oleh  lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Kami ucapkan terima kasih kepada Dekan dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Fakultas Biologi UGM yang telah memberikan izin, fasilitas, dan pendanaan dalam kegiatan ini. Terima kasih juga kepada seluruh dosen dan Teknisi di Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi UGM yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dwiyono selaku Lurah Desa Kedungpoh, Bapak Tri Marsudi selaku Mitra, Bapak Supardi selaku kesra, Bapak Wasno selaku pemilik lahan, Bapak Ratno dan Masyarakat Desa Kedungpoh secara umum yang telah mendukung dan berpartisipasi aktif pada kegiatan ini hingga selesai. [DP]

Kegiatan Kuratorial Kerangka Vertebrata oleh Dosen Fakultas Biologi UGM

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 29 November 2022

Kuratorial koleksi awetan satwa liar di Indonesia masih sangat jarang. Pengetahuan mengenai kurasi koleksi awetan satwa liar belum banyak dipelajari. Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc., adalah satu staf pengajar atau dosen di Fakultas Biologi UGM, yang merupakan alumni dari Museum Sejarah Alam, Paris Perancis, yang telah mempelajari kurasi koleksi awetan satwa liar, mengaplikasikannya di Museum Biologi UGM. Selama rentang waktu 5 tahun (tahun 2016 sd 2021) Donan dengan dibantu oleh saudara FX Sugiyo Pranoto, S.Si. (biasa dipanggil Mas Frans) mencoba meningkatkan kemampuan kurasinya dengan mengelola koleksi awetan satwa liar vertebrata di Museum Biologi UGM dan melakukan pengabdian masyarakat.

Slide 1
Slide 2

Kegiatan pengabdian masyarakat di bidang kurasi berupa penyusunan rangka beberapa jenis satwa vertebrata. Kurasi rangka vertebrata yang pertama kali dilakukan adalah “rekonstruksi rangka lumba-lumba” permintaan dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, pada bulan November 2019. Selain melakukan rekonstruksi, Donan dan Frans memberikan pelatihan mengenai prosedur rekonstruksi rangka dan perawatannya kepada beberapa staf BKKPN Kupang. Rangka lumba-lumba tersebut kemudian dipajang di kantor BKKPN Kupang. Kurasi rangka selanjutnya dilakukan pada bulan November 2021, Donan dan Frans menyusun dua individu rangka paus pilot (Globicephala macrorhynchus) di Pulau Sabu NTT. Kegiatan tersebut dibantu oleh empat orang dari tim YAPEKA. Dua rangka paus pilot tersebut dipajang di dua lokasi yang berbeda, yaitu di Pusat Informasi Ekowisata (PIE) Kawasan Mangrove Tulaika, Kabupaten Sabu Raijua, Pulau Sabu, NTT dan satu lagi di Pantai Oesina, Desa Lifuleo, Kabupaten Kupang. Kami juga memberikan pembekalan mengenai bagaimana merawat rangka tersebut, agar lebih awet dan menjadi bahan edukasi bagi pengunjung PIE.

Kegiatan kurasi rangka terbaru dilakukan pada bulan Maret 2022. Donan dan Frans menyusun rangka dua individu Komodo (Varanus komodoensis) jantan dan betina, permintaan dari Balai Taman Nasional Komodo. Kegiatan ini ditambah dengan pembekalan tentang bagaimana mengubur komodo mati dengan baik dan benar, akan kedepannya dapat direkonstruksi tulang belulangnya secara utuh, serta bagaimana merawat rangka tersebut, agar lebih awet dan menjadi bahan edukasi menarik bagi pengunjung Taman Nasional Komodo.

 

1…1516171819…30

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Serah Terima Jabatan Kepala Kantor Administrasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Madrasah Aliyah Sayang Ibu NTB Kunjungi Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan Fakultas Biologi, UGM
  • Mahasiswi Double Degree Program Doktor Fakultas Biologi UGM, Tiara Putri, Raih Beasiswa DAAD-STIBET
  • Akademisi UGM Berbagi Praktik Restorasi Ekologis dan Adaptasi Modul Pembelajaran dalam Kelas Internasional “Live From The Field”
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi UGM 2025: Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dan Pengenalan Biobriket Berbahan Dasar Limbah Organik Bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati dan Kelompok Tani Tunas Jaya, Dusun Kebondalem, Desa Madurejo, Prambanan, Sleman
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan
  • Izin Penelitian Skripsi/Tesis/Disertasi

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY