• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Prestasi
  • hal. 7
Arsip:

Prestasi

Mahasiswa UGM Kreasikan Leather dari Fermentasi Bakteri dan Limbah Ubi Kayu

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 18 Juli 2024

Permasalahan limbah merupakan isu yang tak pernah habis dibahas karena dampaknya yang signifikan terhadap lingkungan. Berbagai kegiatan sehari-hari seperti konsumsi makanan dan kegiatan produksi berpotensi menghasilkan limbah. Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah makanan terbesar di dunia, dengan ubi kayu sebagai salah satu bahan makanan yang bisa terbuang. Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki produktivitas pertanian ubi kayu yang termasuk tinggi. Dalam hal ini, limbah ubi kayu dapat meningkat seiring dengan tingginya hasil panen.

 

 

Kegiatan produksi lainnya juga banyak menghasilkan limbah, salah satunya dari industri kulit. Produk industri kulit umumnya terbuat dari kulit sintetis atau kulit hewani. Namun, produk kulit sintetis yang tidak awet dapat memperparah masalah limbah fesyen di Indonesia. Industri kulit hewani juga tidak lepas dari dampak terhadap lingkungan, karena proses penyamakan kulit dapat menghasilkan limbah berbahaya seperti krom yang mencemari lingkungan.

Melihat permasalahan ini, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang diketuai oleh Marcella Devina Handoko (Fisipol 2023) serta beranggotakan Laura Silka (Biologi 2021), Nasywa Ramadhisa (Geografi 2021), Husna ‘Ainun R. (Biologi 2022), dan Muhammad Daffa (Ekonomika dan Bisnis 2023) membuat alternatif produk bernama “Macteria”, sebuah produk kerajinan kulit yang dibuat dari ubi kayu yang difermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Proses fermentasi ini menghasilkan selulosa yang kemudian digunakan sebagai bahan baku kulit untuk berbagai aksesori multifungsi seperti lanyard dan card holder. Oleh karena itu, Macteria tidak hanya mengatasi masalah limbah fesyen tetapi juga memanfaatkan limbah pangan berupa ubi kayu yang melimpah.

Berdasarkan uji yang telah dilakukan yaitu uji tekan dan uji tarik, Marcella, menyatakan bahwa produk buatan tim PKM ini mampu memiliki kualitas yang tidak kalah bila dibandingkan dengan kulit sintetis maupun hewani. Selain itu, proses pembuatan  materialnya juga relatif mudah, cepat, dan bisa diproduksi dalam skala besar maupun kecil sehingga sangat potensial.

“Kami berharap mampu membawa inovasi ini supaya lebih dikenal oleh masyarakat. Terlebih, produk kami cukup unik dan belum banyak dikenal masyarakat.” Husna menambahkan. “Kami menggunakan bakteri yang mampu membantu menghasilkan selulosa sebagai material yang ramah lingkungan.” [Penulis: Husna ‘Ainun R.]

Tim Mahasiswa UGM Tawarkan Bawang Dayak sebagai Pengobatan Kanker Lidah yang Efektif

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 18 Juli 2024

Sekelompok mahasiswa dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Gadjah Mada (UGM) Ribka Wijayanti dan Dwina Aulia (Kedokteran Gigi 2022), Anisah Qurrotu Aini (Biologi 2022), serta Naila Nurfadhilah dan Atikah Nur Hanifah (Farmasi 2022), dibawah bimbingan Prof. drg. Supriatno, M.Kes., MD.Sc.,Ph.D melakukan penelitian untuk menggali potensi bawang dayak sebagai agen antiproliferasi dan induksi apoptosis sel kanker lidah manusia.

 

 

Bawang dayak  (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) merupakan tanaman herbal medicine yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat asli Dayak. Tanaman bawang dayak dapat dibudidayakan di berbagai daerah, sampel yang digunakan didapatkan dari UMKM lokal kelompok Tani di Danurejan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain memiliki manfaat dalam bidang kesehatan, riset ini juga berdampak baik terhadap ekonomi UMKM sekitar.

“Kanker terjadi karena aktivitas gen proto-onkogen yang menyebabkan proliferasi sel berlebihan dan inhibisi gen suppressor tumor. Kami menggunakan PDENs karena terbukti mampu menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis dalam berbagai jenis penyakit kanker. Melalui dasar ini, kami ingin menggali potensinya untuk pengobatan kanker lidah. Hasilnya, jumlah sel kanker yang hidup mengalami apoptosis (kematian sel terprogram) dan mengalami penurunan jumlah sel yang berproliferasi pada penggunaan PDENs bawang dayak,” terang Ribka.

Penelitian ini memiliki fokus dalam mengembangkan terapi alami kanker lidah dengan memperbaiki kekurangan metode terapi yang sudah ada sebelumnya. Hal ini yang menjadi keterbaruan penelitian kami. Plant derived exosome like nanoparticles atau PDENs Bawang Dayak sebagai suatu metode drug delivery yang diambil dari exosome Bawang Dayak.

“Bawang dayak memiliki IC50 sangat kuat setara dengan 38,97 ppm. Nilai ini lebih unggul dibandingkan dengan tanaman obat yang lain, seperti daun sirsak dan akar bajakah. Beragam senyawa terapi yang terkandung dalam bawang dayak tidak akan mampu dimanfaatkan sebagai agen terapi apabila menggunakan metode ekstraksi pada umumnya. Namun, dengan menggunakkan PDENs, seluruh senyawa terapi dapat dibawa ke organ target,’ jelas Anisah.

Proyek penelitian ini diajukan sebagai bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE) dengan dukungan pendanaan riset dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam melakukan penelitian dan analisis mendalam terkait potensi ekstrak PDENs bawang dayak. Diharapkan penelitian kolaborasi antar jurusan ini dapat mengilhami untuk terus menggali potensi alam yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. [Penulis: AQA]

Kolaborasi Mahasiswa Biologi dan Farmasi UGM Ciptakan Patch Topikal Kombinasi Minyak Ikan dan Biosilika Ampas Tebu untuk Membantu Penyembuhan Luka Diabetik

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 18 Juli 2024

Diabetes melitus (DM) menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang dapat menyebabkan komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular. Di Indonesia, angka prevalensi DM pada usia dewasa mencapai 10,6%. Pengelolaan DM yang tidak efektif dapat menyebabkan komplikasi metabolik, neurologis atau vaskular jangka panjang, sehingga penderita DM lebih rentan terhadap infeksi kaki yang dapat meningkatkan insiden amputasi. Berdasarkan data dari Kemenkes pada tahun 2023, lebih dari satu juta penderita DM di Indonesia telah mengalami amputasi kaki, dan sekitar 80% dari kasus amputasi pada pasien DM dimulai dengan adanya ulkus kaki. Lamanya infeksi luka diabetes disebabkan oleh infeksi akibat tingginya glukosa darah yang meningkatkan proliferasi bakteri. Hal ini juga diperburuk dengan adanya defisiensi sistem imun, sehingga menyebabkan penderita DM mengalami keterbatasan gerak, sehingga menurunkan tingkat produktivitas harian.

 

 

Permasalahan yang muncul melatarbelakangi kolaborasi penelitian antara tiga mahasiswa fakultas biologi, yaitu Zahwa Khoirun Nisa (Angkatan 2022), Zatun Nithoghani Hafni (Angkatan 2021), dan Muhammad Nur Ikhsan (Angkatan 2021), serta dua mahasiswa fakultas farmasi, yaitu Sekar Ayu Kusumawardani (Fakultas Farmasi, Angkatan 2022), dan Alvian Chesyar Burhanudin (Fakultas Farmasi, Angkatan 2022) dengan dosen pendamping Dr. apt. Adhyatmika, M.Biotech. dalam membuat sediaan patch topikal dengan mengangkat nilai dua produk alami lokal Indonesia, yaitu minyak ikan patin dan silika ampas tebu untuk digunakan sebagai alternatif pengobatan luka diabetik. Penelitian yang dilakukan oleh tim sobatepat ini didanai oleh Kemendikbudristek dan merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Eksakta (PKM-RE).

Pengobatan yang umum diberikan pada pasien dengan luka diabetik adalah terapi antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan berimbas pada proses pengobatan yang kurang efektif. “Alasan kami memilih sediaan patch dalam penelitian ini adalah untuk mencegah penggunaan antibiotik yang berlebihan sekaligus memastikan penghantaran obat pada luka dengan dosis yang lebih terukur dan terkontrol”, tutur Zahwa selaku ketua tim. Hafni turut menambahkan bahwa sediaan patch juga cocok untuk pasien yang tidak cocok dengan sediaan oral serta dapat menghindari first pass effect dan menjaga bioavaibilitas pada obat.

Pemilihan bahan baku  berupa minyak ikan patin dan ampas tebu bukan tanpa alasan khusus. Minyak ikan patin sendiri mengandung asam lemak esensial omega-3 yang telah diketahui dapat membantu proses penyembuhan luka. Sebuah kebaharuan dilakukan dalam penelitian ini dengan menambahkan biosilika ampas tebu kedalam formulasi patch. Biosilika ampas tebu tersebut telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri dalam membantu penyembuhan luka.

Bahan baku ampas tebu didapatkan dari hasil sisa penggilingan tebu yang ada di PT. Madubaru. “Kami mengambil limbah ampas tebu yang menumpuk, lalu difurnace dengan suhu 600 °C selama 1 jam. Abu ampas tebu yang dihasilkan selanjutnya dilarutkan dalam NaOH dan diasamkan dengan HCl hingga terbentuk gel. Gel inilah yang kemudian dioven hingga terbentuk serbuk silika”, jelas Ikhsan. Biosilika yang dihasilkan selanjutnya dikombinasikan dengan minyak ikan patin untuk membuat 3 jenis formulasi dengan konsentrasi bahan aktif (minyak ikan patin : biosilika) yang berbeda-beda, yaitu F1 = 25:75; F2 = 50:50; dan F3 = 75:25). “Kami membuat nanoemulsi dengan 3 formulasi yang berbeda, kemudian diukur partikelnya. Selanjutnya, dari nanoemulsi ditambahkan basis gel membentuk nanoemulgel dan diolah hingga membentuk sediaan patch”, jelas Alvian.

Tak selesai disitu, patch yang dihasilkan diujikan pada tikus model diabetes mellitus. “Tikus model diabetes dilukai dan diberi perlakuan yang berbeda-beda, termasuk diberikan ketiga formulasi patch. Proses pengamatan diameter lukanya dilakukan dari hari ke-1 hingga ke-7”, jelas Sekar. Data pengamatan diameter luka dianalisis dan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan perlakuan pemberian patch terhadap proses penyembuhan luka diabetik. Berangkat dari Kesimpulan tersebut, data dianalisis lebih lanjut dan didapatkan Formulasi 1 (25:75) sebagai formulasi yang paling optimal dalam membantu proses penyembuhan luka diabetik. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan teori dalam pengembangan terapi komprehensif untuk membantu mempercepat proses penyembuhan luka diabetik. Dengan kemajuan ini, kami berharap dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup para penderita diabetes dan membantu mereka mencapai kesehatan serta kehidupan yang lebih Sejahtera. [Penulis: Zahwa Khoirun Nisa]

Mahasiswa UGM Kaji Potensi Kulit Bawang Bombai Kuning untuk Penyembuhan Luka Bakar

Kegiatan MahasiswaPrestasiRilis BeritaSeminar Senin, 15 Juli 2024

Luka bakar adalah jenis cedera yang melibatkan kerusakan jaringan akibat transfer energi berupa adanya kontak langsung dengan panas, radiasi, bahan kimia, ataupun listrik. Luka bakar termasuk cedera yang sulit disembuhkan dan penanganannya berkaitan dengan stabilisasi pasien, pencegahan infeksi, serta optimalisasi pemulihan fungsional. Penderita luka bakar berisiko mengalami komplikasi infeksi dan sistemik bergantung pada luas dan kedalaman luka bakar, usia dan kondisi umum penderita, serta adanya penyakit penyerta. Di Indonesia, luka bakar memiliki prevalensi yang cukup tinggi mencapai 1,3% dari seluruh populasi Indonesia.

 

 

Menyadari signifikansi dari pengembangan pengobatan luka bakar, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam Tim Acenofer menciptakan pendekatan baru dalam menangani masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah kulit bawang bombai dalam bentuk sediaan nanofiber berlapis dua atau biasa disebut bilayer nanofiber. Penelitian ini dilakukan oleh tim yang terdiri atas Naufal Ahmad Fauzy (Farmasi 2021) sebagai ketua, bersama empat orang rekan yaitu Zulfa Nailil Muna (Fisika 2022), Puspita Nur Rahmawati (Biologi 2022), Tika Nur Amini (Biologi 2022), dan Erwinda Dwi Chofifah (Biologi 2022), dengan bimbingan dari Ibu drh. Retno Murwanti, MP, Ph.D.

Penelitian ini diajukan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta atau PKM-RE dan telah berhasil memperoleh dukungan pendanaan untuk kelangsungan penelitian secara keseluruhan. Dukungan diberikan langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan atau Belmawa.

“Aktivitas penelitian yang dilakukan sangat menarik karena kami bisa turut serta dalam meneliti kandungan ekstrak dan mengujinya kepada hewan uji tikus. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya” tutur Tika.

“Dalam penelitian ini, kami menggunakan kulit bawang bombai kuning karena memiliki kandungan kuersetin yang tinggi. Penggunaan limbah kulit yang tidak terpakai juga akan turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dalam penelitian ini, kami melakukan modifikasi sediaan berupa bilayer nanofiber atau nanofiber lapis dua untuk meningkatkan penetrasi ekstrak ke dalam luka dan mencegah terjadinya infeksi” ungkap Naufal selaku ketua tim mengenai penelitian yang sudah dilakukan.

Dalam proses penelitian, dilakukan beragam tahapan selama periode 4 bulan. Mulai dari proses ekstraksi, pembuatan sediaan, karakterisasi, pengujian secara in vivo, dan analisis data. Proses karakterisasi dilakukan dengan beragam parameter mulai dari analisis SEM, FTIR, uji kuat tarik, dan uji sudut kontak. Pengujian in vivo dilanjutkan dengan analisis histopatologi untuk mengamati proses penyembuhan yang terjadi di dalam lapisan kulit.

“Penelitian yang kami lakukan menunjukkan hasil yang cukup menarik. Nanofiber berhasil dibuat dengan kualitas yang baik, tidak mudah rusak, memiliki struktur dengan ukuran yang sesuai, dan hasil pengujian in vivo yang menunjukkan penutupan luka oleh sediaan” ucap Zulfa.

Penggunaan kulit bawang bombai diharapkan dapat menjadi pengobatan alternatif dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dengan dilanjutkannya penelitian menuju tahapan uji klinis dan dikomersialisasikan menjadi pengobatan yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. [Penulis: Erwinda Dwi Chofifah]

Cetuskan Solusi Inovatif Dampak Lingkungan Pasca Tambang Timah di Bangka Belitung, Tim Mahasiswa Biologi Raih Juara Harapan 1 pada Ajang Essay Competition AGRIXPLOSION UNS 2024

PrestasiRilis BeritaTajuk Selasa, 9 Juli 2024

Tim Mahasiswa S1 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, angkatan 2022 yang diketuai oleh Azra Belva Naprilian bersama dengan dua rekannya, yaitu Kotimah dan Ridho Nur Alam, berhasil meraih Juara Harapan 1 dalam ajang essay competition AGRIXPLOSION yang diadakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Essay competition ini disponsori oleh Pertamina dengan mengangkat tema “Implementing Inovation to Reach Net Zero Emmision for Sustainable Future” yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kompetisi ini melibatkan serangkaian tahapan, meliputi tahap administrasi dan pengumpulan naskah essay, kemudian dilanjutkan dengan tahap presentasi yang diselenggarakan secara online pada Minggu, 30 Juni 2024.

 

 

Pada kesempatan ini, tim mahasiswa biologi mempresentasikan esai yang berjudul “Pemanfaatan Biofertilizer dan Spirulina sp. sebagai Mikroremediator dalam Upaya Konservasi Hutan Acacia mangium pada Ekosistem Pasca Tambang Timah Bangka Belitung” dibawah bimbingan Tyas Ikhsan Hikmawan, M.Sc., Ph.D. Inovasi ini didasarkan atas permasalahan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai wilayah penghasil timah terbesar. Hal ini berakibat terjadinya eksploitasi sumber daya alam tanpa upaya pemeliharaan sehingga menyebabkan pencemaran ekosistem. Pada esai ini, formula biofertilizer yang digunakan merupakan kombinasi beberapa jenis mikrobia yang memiliki kemampuan dalam mikroremediasi lahan pasca tambang. Selain itu, inovasi yang dikembangkan berupa penggunaan kombinasi biofertilizer dan Spirulina sp. untuk meningkatkan biofertilizer sebagai penyedia nutrien tambahan bagi mikroorganisme di dalamnya.

Reklamasi lahan pasca tambang timah di Bangka Belitung merupakan langkah krusial dalam mengatasi kerusakan ekosistem akibat aktivitas penambangan. Kombinasi mikroremediator dan pemanfaatan mikroalga Spirulina sp., dapat dilakukan untuk remediasi logam berat yang efektif. Selain itu, penggunaan biofertilizer mampu menyediakan kembali unsur hara esensial dan memperbaiki struktur tanah. Penanaman Acacia mangium sebagai fitoremediator juga terbukti efektif dalam mengembalikan keseimbangan ekosistem lahan bekas tambang, mengingat kemampuan adaptifnya terhadap kondisi tanah yang terkontaminasi logam berat. Inovasi ini diharapkan tidak hanya meminimalkan dampak negatif dari penambangan, tetapi juga mendukung konservasi hutan dan keberlanjutan lingkungan di wilayah tersebut. Strategi ini dapat menjadi implementasi The Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15 terkait dengan pengelolaan lahan bekas tambang yang berkelanjutan, memastikan pemulihan ekologi, dan produktivitas tanah untuk masa depan. [Penulis: Azra Belva Naprilian dan Kotimah]

Tim Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Raih Juara 3 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah CEWAMA Research Competition

Prestasi Rabu, 3 Juli 2024

Yogyakarta, 1 Juli 2024 – Tim mahasiswa dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada berhasil meraih prestasi gemilang dengan meraih juara 3 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah CEWAMA Research Competition yang diselenggarakan oleh Politeknik Penerbangan Indonesia Curug. Lomba yang berskala nasional ini berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 25 Juni 2024 untuk tahap karya tulis ilmiah, dan ditutup dengan presentasi final pada tanggal 1 Juli 2024.

Tim yang bernama “ALNOCO” (Algae Non Carbon) terdiri dari K. William Hendri Panjaitan (angkatan 2021), K.H. Mahadhevy Ryrathna Vidhantyka (angkatan 2022), dan Aqil Muhammad Hafiz (angkatan 2021), dengan bimbingan dosen Dr. Eng. Thoriq Teja Samudra, M.Sc. dan Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc, mengusung karya tulis berjudul “INOVASI POME SEBAGAI SUBSTRAT MIKROALGA (Neochloris oleoabundans) UNTUK DIVERSIFIKASI DERIVAT BAHAN BAKAR PESAWAT TERBARUKAN DAN RAMAH LINGKUNGAN”.

Dalam karya tulisnya, tim ALNOCO mengangkat isu alternatif bioavtur dari biomassa mikroalga dengan memanfaatkan limbah dalam bentuk POME (Palm Oil Mill Effluent) sebagai substrat pertumbuhannya. Biomassa N. oleoabundans yang kaya akan kandungan lipid nya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pesawat alternatif yang ramah lingkungan serta dapat diperbarui. Pertumbuhan biomassa dan kandungan lipid dari N. oleoabundans sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kandungan nutrisi (N: P: C) yang optimal. Limbah POME sendiri memiliki kadar N:P:C yang dapat dimanfaatkan oleh mikroalga N. oleoabundans untuk tumbuh dan mengakumulasi kandungan lipid didalam sel nya.

Inovasi ini berpotensi besar untuk mendukung produksi bioavtur yang ramah lingkungan sebelum tahun 2030, dengan dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam tahapan-tahapan uji berikutnya, termasuk penyusunan roadmap untuk komersialisasi. Namun demikian, masih diperlukan pembahasan lebih lanjut mengenai optimalisasi pertumbuhan mikroalga pada limbah POME dan ekstraksi lipid dari mikroalga untuk pembuatan bahan bakar pesawat yang minim mencemari udara. Selain itu, pemanfaatan mikroalga dan POME sebagai opsi alternatif juga telah terbukti aman diproses sehingga memenuhi sistem transportasi yang berenergi bersih, yang akan memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Lomba ini diikuti oleh 56 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Prestasi yang diraih tim ALNOCO ini menunjukkan komitmen mereka dalam mengembangkan penelitian yang inovatif dan aplikatif. Prestasi ini juga menjadi bukti bahwa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada terus berupaya untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan, sesuai dengan tujuan SDGs UGM dalam bidang energi baru terbarukan.

Cetuskan Inovasi Self-Pigmented Biotextil untuk Mewujudkan Revolusi Industri Hijau, Mahasiswi Biologi Raih Juara 1 pada Ajang Essay Competition OGG FITB ITB 2024

PrestasiRilis BeritaTajuk Rabu, 26 Juni 2024

Selama dekade terakhir, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan sandang dan gaya hidup masyarakat. Namun, industri tekstil masih menggunakan metode konvensional yang menghasilkan limbah berbahaya, terutama dari proses pewarnaan yang merupakan penyumbang terbesar limbah lingkungan. Selain itu, pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang diterapkan saat ini belum mampu secara efektif mengatasi limbah yang dihasilkan.

Berangkat dari keresahan akan hal ini, Erwinda Dwi Chofifah dan Kotimah, mahasiswi Fakultas Biologi angkatan 2022 berinisiasi menciptakan solusi yang berfokus pada proses hulu produksi tekstil, yakni dengan menciptakan biomaterial ramah lingkungan berbasis selulosa bakteri dengan kemampuan menghasilkan pigmen warna secara mandiri (self-pigmented biotextil). Di bawah bimbingan Tyas Ikhsan Hikmawan, S.Si., M.S., Ph.D., inovasi yang dijuluki dengan I-CHERA ini diperkenalkan pada ajang essay competition Olimpiade Geografi dan Geosains (OGG) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Setelah melalui rangkaian seleksi administrasi dan berkas, I-CHERA berhasil masuk ke dalam 10 besar karya terbaik dan berkesempatan untuk dipresentasikan secara langsung pada 21-23 Juni 2024 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan menyasar sub-tema Green Industrial Revolution through Sustainable Industrialization Practices, I-CHERA berhasil mengungguli karya-karya lain yang digagas oleh ratusan tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan berhasil menjadi Juara 1 dalam ajang ini. Erwinda dan Kotimah berharap inovasi ini dapat menghantarkan Indonesia dalam mewujudkan revolusi industri hijau di kemudian hari. [Penulis: Erwinda Dwi Chofifah].

Alumni IUP Biology, Fakultas Biologi UGM, Terima Beasiswa LPDP 2024

PrestasiRilis Berita Jumat, 14 Juni 2024

LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) memberikan kesempatan pendidikan yang prestisius bagi para lulusan IUP Biology. Julio Jonah Lengkong Worang dan Aisyah Rahmah Tantri, dua alumni IUP Biology angkatan 2019 yang berbakat dan berdedikasi. Mereka telah berhasil meraih beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi S2 (Master). Julio akan melanjutkan studi di National University of Singapore (NUS) Singapura, sementara Aisyah di University of Edinburgh Skotlandia.


Kedua mahasiswa yang luar biasa ini telah menunjukkan komitmen mereka terhadap ilmu pengetahuan dan pengembangan diri sejak awal studi mereka di program IUP Biology. Beasiswa LPDP yang mereka terima merupakan pengakuan atas prestasi akademis dan leaderships mereka selama masa studi mereka.

Julio Jonah Lengkong Worang telah diterima di National University of Singapore (NUS) untuk menempuh gelar Master in Biodiversity Conservation and Sustainability, yang akan dimulai pada tanggal 5 Agustus 2024. Program ini berlangsung selama satu tahun dan terkenal akan fokusnya pada isu-isu global dan solusi perubahan iklim yang berbasis alam. Julio mengatakan bahwa kurikulum di NUS dirancang untuk mengatasi isu-isu global yang mendesak dan membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis, termasuk inovasi berbasis teknologi untuk konservasi alam. “Saya sangat berterima kasih kepada LPDP atas dukungan mereka yang luar biasa. Ini adalah kesempatan luar biasa bagi saya untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam bidang biologi,” ujar Julio.

Sementara itu, Aisyah, yang dikenal karena kepekaannya terhadap isu-isu lingkungan, akan memperluas wawasannya di University of Edinburgh dalam bidang Master for Quantitative Genetics and Genome Analysis . “Menerima beasiswa LPDP merupakan kehormatan besar bagi saya. Proses pendaftarannya menantang, membutuhkan kerja keras, dan visi yang kuat untuk masa depan saya. Saya bersyukur telah mendapat dukungan luar biasa dari fakultas dan sesama alumni, yang membimbing saya melaluinya. Dengan beasiswa ini, saya bersemangat untuk mengejar aspirasi saya dan memberikan dampak positif di Indonesia,” kata Aisyah dengan penuh semangat.

Ketua Program Sarjana, Fakultas Biologi UGM, Sukirno, M.Sc., Phd. dan Pengelola IUP Biology, Nur Indah Septriani, M.Sc., Ph.D. menyatakan kebanggaannya terhadap Julio dan Aisyah serta keyakinannya bahwa mereka akan sukses. “Kami sangat bangga melihat prestasi kedua alumni IUP Biology ini. Ini adalah contoh yang luar biasa dari dedikasi dan ketangguhan mereka dalam mengejar impian mereka,” ujar Sukirno.

LPDP berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan tinggi di Indonesia dengan menyediakan beasiswa kepada para siswa yang berpotensi dan berdedikasi seperti Julio dan Aisyah. Beasiswa ini tidak hanya membuka pintu menuju pendidikan berkualitas di luar negeri, tetapi juga membangun jaringan profesional yang luas untuk mendukung kemajuan Indonesia di masa depan.
Kepada Julio dan Aisyah, kami ucapkan selamat atas prestasi luar biasa mereka, dan kami berharap agar mereka terus menginspirasi generasi mendatang untuk mengejar mimpi mereka dengan semangat dan tekad yang sama.[aulia]

Cetuskan Inovasi Futuristik sebagai Detektor Penyakit pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.), Mahasiswa Biologi Raih Bronze Medal dan Gelar Favorite Poster pada Kompetisi Nasional FAPERTA FAIR 5

PrestasiRilis BeritaTajuk Rabu, 5 Juni 2024

Problematika serangan patogen pada tanaman padi menjadi salah satu fokus besar upaya pemberdayaan pertanian di Indonesia. Serangan patogen yang menyebabkan wabah penyakit berperan serta dalam penurunan produktivitas tanaman padi. Dalam menangani permasalahan ini, sebagian petani cenderung mengandalkan pestisida tanpa terlalu memperhatikan kondisi padi. Alhasil, upaya penanganan yang diambil tidak efektif dan justru mengancam kesehatan lingkungan sekitar akibat pencemaran oleh zat kimia dari penggunaan pestisida secara berlebihan.

Berangkat dari isu ini, Adzkiya Aqmaliza Rahmattillah dan Sheva Rimma Dhanty, mahasiswi Biologi angkatan 2021, menginovasikan aplikasi pemindai pintar terintegrasi smartphone berbasis Artificial Intelligence bernama ORYSMART yang dapat mendeteksi penyakit pada tanaman padi sekaligus memberikan rekomendasi solusi penanganannya dibawah bimbingan Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si. ORYSMART diperkenalkan pada ajang kompetisi FAPERTA FAIR (Futuristic and Prestige Research, Technology and Art) 5 di Universitas Dhyana Pura, Denpasar, Bali, pada 18-19 Mei 2024. Pada batch 5 ini, FAPERTA FAIR mengusung tema “Peran Inovator Muda untuk Menghadapi Persaingan Global Guna Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Pada ajang tersebut, bersama ORYSMART, Adzkiya dan Sheva berhasil memperoleh Bronze Medal dan gelar Poster Terfavorit subtema Teknologi sebagai inovasi solutif futuristik yang dapat membantu menangani penyakit pada tanaman padi. Dengan kemampuan pemindaian dan rekognisinya, ORYSMART dapat mendeteksi jenis, gejala, penyebab, dan solusi penanganan terhadap penyakit pada padi. Tak hanya itu, aplikasi ini juga menawarkan analisis lanjutan yang mengkolaborasikan kecerdasan manusia dan buatan sehingga dapat menganalisis penyakit pada tanaman padi dengan lebih akurat dan menawarkan solusi penanganan yang lebih efektif. ORYSMART juga memfasilitasi akses konsultasi dengan para ahli proteksi tanaman yang berpengalaman dan andal di bidangnya.

Aplikasi ini ditargetkan untuk memberdayakan para petani padi di Indonesia sehingga dapat mengelola lahan padinya dengan lebih baik dan efektif. Oleh karena itu, ORYSMART didesain praktis dan mudah digunakan, khususnya bagi pengguna yang belum ramah terhadap teknologi. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah jitu pemberdayaan pertanian di Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Inovasi dan gagasan ini juga menjadi bagian dari upaya terhadap pencapaian SDG 2 (zero hunger), yaitu kontribusi gagasan ORYSMART dalam peningkatan produktivitas padi sebagai makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. [Penulis: Sheva Rimma Dhanty]

Tergabung dalam Tim UGM, Mahasiswa Biologi Raih Juara 1 dalam Global Social Enterprise Competition 2024 di Thailand

PrestasiRilis BeritaTajuk Kamis, 23 Mei 2024

Tim Universitas Gadjah Mada dengan nama Copowerment yang diketuai oleh mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian berhasil memperoleh 1st Winner Global Social Enterprise Competition 2024 dan satu-satunya tim dari Indonesia yang mendapatkan juara. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Faculty of Business Administration, Rajamangala University of Technology Isan, Thailand pada 21 Mei 2024. Tim tersebut beranggotakan Muhammad Haris Yulianto (Teknik Pertanian 2020), Hanif Nur Wahid (Teknik Pertanian 2021), Eva Yunizar Reza Permana Putri (Biologi 2021), Salsabila Khoirunnisa (Politik dan Pemerintahan 2021), dan Mahira Ghina Mumtaza (Geofisika 2022), serta didampingi Siti Mariyam, S.T.P., M.Sc selaku dosen Teknik Pertanian yang sekaligus dosen pendamping. Lewat topik social enterprise berbasis produk agroindustri dan empowerment dengan menggabungkan potensi sumber daya pertanian, pemberdayaan masyarakat, serta bio-circular-green economy, mampu menghantarkan tim UGM menuju final bahkan menjadi juara pertama, berhasil mengalahkan beberapa tim dari negara-negara lain.

Kegiatan kompetisi dimulai dengan pembuatan proposal karya dengan menitikberatkan pada beberapa kriteria penyelesaian masalah, social enterprise impact, practical, creative idea, serta sustainability. Kemudian diambil 5 besar dengan ide dan proposal terbaik untuk masuk ke babak final, tim Copowerment berhasil masuk ke babak final dan mempresentasikan karya terbaiknya di depan para juri yang berasal dari Taiwan, Indonesia, dan Thailand. Setelah proses penjurian yang ketat, tim Copowerment UGM berhasil membawa pulang juara 1 dan menjadi satu-satunya tim Indonesia yang berhasil menjadi juara.

Capaian ini menjadi acuan semangat dan kontribusi nyata bagi masyarakat untuk dapat berkembang dan berkelanjutan. Karya yang diangkat dalam lomba Global Social Enterprise Competition 2024 di Thailand harapannya dapat membawa kemajuan lewat sosial, ekonomi, dan lingkungan yang bekelanjutan. [Penulis: Eva Yunizar Reza Permana Putri]

1…56789…22

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Sebagai Upaya Menjaga Mutu Pendidikan, Fakultas Biologi UGM Gelar Workshop Akademik
  • Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM Terima Praktik Kunjungan Lapangan dari Mahasiswa Program S2 Ilmu Laboratorium Klinis, Universitas Muhammadiyah Semarang
  • PkM Desa Mitra 2025: Edukasi Budidaya Vertikultur untuk Siswa SDN Pusmalang Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman #2
  • Kolaborasi Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM dalam Youth Leadership Camp for Climate Crisis 2025 Pemuda Bergerak untuk Pangan Laut dan Aksi Iklim Berbasis Komunitas
  • SEMINAR HASIL PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM DOKTOR BIOLOGI SEMESTER GENAP 2024/2025
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY