• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 190
Arsip:

Rilis Berita

Gedung Sinar Mas Fakultas Biologi Diresmikan

Rilis Berita Senin, 10 Oktober 2016

Gedung Sinar Mas Fakultas Biologi diresmikan, Sabtu (8/10). Acara peresmian gedung baru tersebut dihadiri segenap tamu undangan, seperti Ketua MWA UGM, Prof. Dr. Pratikno, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., dan Board Member of Sinar Mas yang juga Chairman Sinar Mas Agribusiness & Foods, Franky O. Widjaja.

Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., mengungkapkan rasa syukur atas selesainya pembangunan gedung baru tersebut. Dengan selesainya gedung baru ini diharapkan berbagai lompatan, khususnya di bidang penelitian maupun pengabdian masyarakat, dari Fakultas Biologi akan muncul.

“Dengan kerja sama berbagai pihak ini UGM akan terus melompat dan maju meskipun dengan banyak risiko, seperti terbatasnya anggaran,”papar Dwikorita.

Rektor menegaskan selesainya gedung baru ini bertepatan dengan usia UGM yang akan menginjak 67 tahun. Di usianya tersebut UGM kembali meneguhkan jati dirinya sebagai universitas kerakyatan dan perjuangan dengan spirit socioentreprenur.

Sementara itu, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto., mengatakan Fakultas Biologi merupakan salah satu fakultas yang fokus untuk memikirkan masa depan. Untuk itu Sulistiyanto berharap pihak perguruan tinggi yang bermitra dengan dunia usaha dapat meningkatkan hasil-hasil penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Pengembangan biodiversitas diharapkan akan banyak dihasilkan dari sini,” ujar Sulistiyanto.

Di tempat sama, Ketua MWA UGM yang sekaligus Mensesneg, Prof. Pratikno, mengatakan harus lebih banyak penelitian dari kampus yang bermanfaat untuk masyarakat. “Masalah obat misalnya, seharusnya bisa jauh lebih murah bila banyak penelitian yang memang bisa bersinergi dengan kebutuhan masyarakat banyak,” ujarnya.

Kesehatan menurut Pratikno, harus mendapatkan perhatian lebih karena sangat dibutuhkan masyarakat dan  biaya pengobatan di Indonesia yang masih sangat tinggi. Pratikno berharap nantinya UGM akan semakin banyak bersinergi dengan berbagai pihak.

Gedung Sinar Mas ini memiliki luas lebih dari 5.800 m2 yang terdiri atas 5 lantai dan diantaranya berisikan 3 ruang kelas, laboratorium sistematika tumbuhan, laboratorium fisiologi tumbuhan, laboratorium mikroteknik tumbuhan, laboratorium taksonomi tumbuhan, laboratorium biologi umum, teaching laboratorium, perpustakaan dan ruang monitoring. Peletakan batu pertama dilakukan pada 13 Juni 2015 silam.Gedung Sinar Mas di Fakultas Biologi UGM ini merupakan gedung ramah lingkungan yang pertama di Yogyakarta. (Humas UGM/Satria)

Mahasiswa Magister Fakultas Biologi Mengikuti FSC-UC SUMMER SCHOOL 2016 Di Thailand

Rilis Berita Kamis, 8 September 2016

“Climate Change: Impact on Food Security”

Dio Nardo Wijaya
Master Student
Faculty of Biology
Universitas Gadjah  Mada
Email : dio.nardo.w@mail.ugm.ac.id

Dio Nardo Wijaya, mahasiswa Program Magister minat Biologi Molekular dan Genetika  Fakultas Biologi UGM mendapatkan kesempatan untuk mengikuti “FSC-UC Summer School 2016” di Kasetsart University, Thailand dengan tema “Climate Change: Impact on Food Security” yang diselenggarakan pada tanggal 25 Juli sampai 11 Agustus 2016.

Program FSC-UC Summer School 2016 ini membahas mengenai perubahan iklim serta dampaknya bagi ketahanan pangan di seluruh dunia khususnya di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Program ini diselenggarakan yang bekerja sama dengan the Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA); the Southeast Asian University Consortium for Graduate Studies in Agriculture and Natural Resources (UC); the Food Security Center (FSC) of the University of Hohenheim , Germany dan the German Academic Exchange Service (DAAD) sebagai pemberi dana.

Program ini terdiri dari tiga modul yang berkaitan dengan dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian dan produksi makanan. Setiap modul terdiri atas perkuliahan/teori, studi kasus, diskusi dan kunjungan lapangan. Semua rangkaian kegiatan dalam program ini menuntut keaktifan dari para pesertanya dan saya beruntung mendapatkan teman-teman yang luar biasa dalam program ini. Semua peserta yang berasal dari berbagai negara lain seperti Malaysia, Myanmar, Kamboja, Laos, Filipina, Pakistan, Thailand, Ghana, Kamerun, Kenya, El Salvador, Kontarika, Kolumbia dan Argentina begitu aktif berpartisipasi dalam rangkaian program ini. Kami saling bertukar cerita mengenai kondisi dan permasalahan akibat perubahan iklim dari masing-masing negara.

Modul 1 yang berlangsung dari tanggal 25 hingga 29 Juli 2016 membahas mengenai perubahan iklim dan dampaknya bagi akuakultur/perikanan. Modul ini diampu oleh Dr. Sukrit Nimitkul. Beliau merupakan dosen Fakultas Perikanan di Kasetsart University. Dalam modul ini, saya bersama peserta lain dibawa untuk memahami apa sebenarnya perubahan iklim dan bahaya yang bisa ditimbulkannya khususnya dalam bidang akuakultur/perikanan. Sealin itu semua peserta juga diberikan pengetahuan mengenai kondisi akuakultur/fisheries di Thailand dan teknologi serta sistem yang digunakan oleh pembudidaya ikan di Thailand dalam menghadapi permasalahan perubahan iklim.

Modul 2 yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Agustus 2016 membahas mengenai perubahan iklim dan dampaknya bagi peternakan. Modul kedua ini diampu oleh Dr. Jean Rust. Beliau merupakan peneliti dari Dohne Agricultural Development Institute, Afrika Selatan. Pemahaman mengenai modul kedua ini mengambil studi kasus dari peternakan di Afrika Selatan. Berbagai solusi yang coba diterapkan pada peternakan di Afrika Selatan seperti pemilihan indukan unggul hingga masalah nutrisi dan kesehatan hewan ternak dikaji dalam modul ini. Selain itu, pemanfaatan kotoran ternak dan cahaya matahari sebagai sumber energi juga sangat penting untuk dilakukan disana.

Modul 3 yang merupakan modul terakhir berlangsung dari tanggal 8 hingga 11 Agustus 2016 membahas mengenai bagaimana menerapkan sistem pertanian pintar dengan memanfaatkan teknologi seperti satelit dan robot. Modul ini diampu oleh Dr. David Reiser. Beliau merupakan dosen dari University of Hohenheim, Jerman.  Dalam modul ini diajarkan dan didiskusikan mengenai sistem pemetaan menggunakan satelit, bagaimana mengukur variasi kerenggangan tanah menggunakan proximal sensing dan remote sensing, positioning systems (Global Navigation Satellite Systems (GNSS), Global Positioning System (GPS) dan Real Time GPS (DGPS)), sistem koordinat, digital images, dan kontrol mesin serta robot. Teknologi ini diharapkan mampu mengatasi permasalahn pertanian akibat perubahan iklim, meskipun untuk merapkannya di negara berkembang msaih sangat sulit.

Setelah mengikuti ketiga modul ini semua peserta diharapkan mampu mengembangkan ide sebagai solusi untuk menjaga ketahanan pangan di negaranya masing-masing mengingat perubahan iklim yang terjadi berpotensi besar mengancam ketahanan pangan di seluruh dunia. Sebagai salah satu peserta dari program ini saya merasa program ini memberikan banyak sekali pengetahuan baru bagi saya dan semoga pengetahuan ini  dapat saya pergunakan sebaik-baiknya.

Mahasiswi Biologi UGM Mewakili Indonesia dalam Konferensi Internasional di Bangkok

Rilis Berita Senin, 5 September 2016

Berfoto di depan gedung konferensi (Universitas Chulalongkorn) bersama beberapa delegasi dari negara ASEAN
Seluruh delegasi ASEAN-KOREA Youth Network Workshop 2016 : “Marine Conservation- Promoting the Sustainable Use of Coastal and Marine Resouces”
Kegiatan penanaman kembali mangrove di Pusat Konservasi Hutan Mangrove Klong Klone

Pada tanggal 2-10 Agustus 2016 lalu, seorang mahasiswi Fakultas Biologi UGM bernama Elory Leonard ikut berpatisipasi dalam kegiatan ASEAN-KOREA Youth Network Workshop 2016 (AKYNW) di Bangkok, Thailand. AKYNW yang pada tahun ini bertajuk “Marine Conservation – Promoting the Sustainable Use of Coastal and Marine Resources” melibatkan 120 delegasi pemuda multi-disciplinary dari seluruh negara anggota ASEAN dan Korea Selatan. Elory Leonard sendiri merupakan salah satu dari 12 delegasi perwakilan Indonesia selama konferensi berlangsung. Bersama dengan Elory Leonard, juga mengikuti AKYNW dua delegasi Indonesia lain yang berasal dari Universitas Gadjah Mada yaitu Archita Nur Fitrian (FISIPOL) serta Timothy Jevon Lieander (FEB).

Program AKYNW diselenggarakan tahun ini oleh ASEAN-KOREA Centre dan ASEAN Studies Center Chulalongkorn University sebagai perwujudan kerjasama yang berkelanjutan antara ASEAN dengan Korea Selatan. Selain itu, ajang ini juga dimaksudkan sebagai langkah bersama demi menyambut ASEAN Community 2025: Stability, Prosperity and Sustainability.

Terkait dengan tema utama konferensi yang diangkat tahun ini, seluruh delegasi acara disuguhkan pemaparan mengenai konservasi lingkungan laut dan pesisir negara-negara ASEAN secara berkelanjutan (sustainable) yang telah terancam serta mengalami degradasi disebabkan oleh perubahan sosial dan pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya pemaparan, para delegasi juga berkesempatan untuk terlibat langsung dalam salah satu kegiatan konservasi ekosistem laut yaitu penanaman kembali hutan mangrove di Pusat Konservasi Hutan Mangrove Klong Klone di provinsi Samut Songkhram. Untuk menutup program, para delegasi dari tiap negara juga diberi kesempatan untuk dapat mempresentasikan studi kasus yang terkait dengan tema dalam forum simposium di depan duta-duta besar negara, petinggi-petinggi ASEAN dan ahli-ahli terkemuka lainnya.

Melalui program ASEAN-KOREA Youth Network 2016 peserta delegasi dapat mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dan percaya diri dalam mengutarakan pendapat, menambah pengalaman bekerja sama dengan tim dalam skala internasional, serta juga dapat meningkatkan kepedulian dalam bidang konservasi kelautan. Ilmu yang didapat dari program ini juga diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan tindakan konservasi serta pemberdayaan sumber daya laut dan pesisir dalam negeri, sehingga dapat bermanfaat pula untuk kemajuan pembangunan Indonesia.

Mahasiswa UGM Mengikuti INSPIRE Malaysia 2016

Rilis Berita Jumat, 2 September 2016

Peserta INSPIRE bersama mahasiswa IIUM (kami di barisan depan nomor 2 dan 3 dari kanan)
Foto bersama usai Upacara di KBRI
Peserta INSPIRE mengikuti workshop di IIUM

Dua mahasiswa UGM mengikuti program Inter-Nationalism Student Progressive Resolution Exchange (INSPIRE) Malaysia 2016 di Kuala Lumpur pada tanggal 16-19 Agustus 2016. Kedua mahasiswa tersebut adalah Anisa Parazulfa (Biologi-2012) dan Layfanifa Jihan Rifka (Teknik Geomatika-2015). INSPIRE Malaysia 2016 merupakan program student exchange yang diadakan oleh Gotravindo. Program ini diadakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar mengenai kepemimpinan (leadership) dan pengembangan inovasi bisnis sebagai kunci dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). INSPIRE Malaysia 2016 diikuti oleh 40 mahasiswa dari seluruh Indonesia, termasuk UGM.

Selama 4 hari peserta diajak untuk mengeksplorasi kehidupan dan ekonomi masyarakat di Malaysia. Malaysia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara. Mencakup tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan dengan luas total 329.847 km persegi. Ibukota Malaysia berada di Kuala Lumpur sedangkan Putrajaya merupakan pusat pemerintahan persekutuan. Pada hari pertama, peserta diajak untuk mengeksplorasi kawasan Putrajaya. Peserta ditantang untuk melakukan wawancara mengenai berbagai topik kepada warga negara asing yang berada di sekitar kompleks Putrajaya.

Kegiatan di hari kedua merupakan salah satu pengalaman tak terlupakan bagi kami. Hari itu, tanggal 17 Agustus 2016 bertepatan hari ulang tahun Indonesia yang ke-71. Peserta INSPIRE 2016 berkesempatan mengikuti upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia. Upacara tidak hanya dihadiri oleh staf KBRI namun juga warga negara Indonesia yang sedang tinggal di Kuala Lumpur. Semangat nasionalisme peserta upacara sangat terasa pada momen tersebut, terlebih karena upacara sakral tersebut dilaksanakan di negara asing. Usai upacara, kami diajak mengunjungi Royal Selangor Pewter Factory yang terkenal dengan produksi dan pengolahan timah terbesar di Malaysia. Peserta kemudian berangkat menuju International Islamic University of Malaysia (IIUM) untuk mengikuti workshop dan diskusi Internasional. Workshop dengan tema ‘Reation between Nations in the Framework of Global Welfare’ disampaikan oleh salah satu dosen IIUM. Pada keempatan tersebut kami juga berdiskusi dengan mahasiswa IIUM mengenai ‘Education and Global Perspective’.

Hari ketiga diisi dengan mengunjungi Istana Sultan Malaysia, Dataran Merdeka, Musium dan Galeri Seni Bank Negara Malaysia serta Central Market. Musium dan Galeri Seni Bank Negara Malaysia memamerkan sejarah dan seni pembuatan mata uang, terutama mata uang negara Malaysia. Tantangan untuk mengasah inovasi bisnis peserta diberikan saat mengunjungi pusat oleh-oleh di Malaysia, Central Market. Peserta ditantang untuk menjual produk kerajinan tangan buatan Indonesia kepada pengunjung Central Market yang kebanyakan warga negara asing. Peserta lebih dulu menganalisis harga barang kerajinan yang berjenis sama, kemudian berusaha menjual produk dengan harga yang lebih tinggi. Di hari keempat, dilakukan upcara penutupan untuk melepas peserta kembali ke tanah air.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UG, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. menyambut baik dan mendukung kegiatan INSPIRE yang akan membekali mahasiswa dalam Indonesia untuk belajar leadership dan pengembangan inovasi bisnis khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Tim Gama Melon Gandeng Petani Blitar

Rilis Berita Minggu, 28 Agustus 2016

7390-tim-gama-melon-gandeng-petani-blitarTim Gama Melon dari Fakultas Biologi UGM menggandeng petani di Desa Modangan, Nglegok, Blitar untuk menanam Gama melon, jenis varietas buah melon dari  hasil riset UGM. Kerja sama tersebut ditandai penyerahan benih melon kultivar Tacapa GB, Tacapa Silver, dan Hikapel kepada Bapak H. Sudjari sebagai perwakilan dari kelompok tani Kampung Melon pada pekan lalu di Blitar.

Dr. Budi Setiadi Daryono, ketua peneliti Gama Melon, mengatakan perkembangan riset Tim Gama Melon Fakultas Biologi UGM saat ini memasuki tahap hilirisasi produk penilitian yang telah tervalidasi serta tersertifikasi oleh Kementerian Pertanian Indonesia. “Kami memiliki kurang lebih 10 kultivar melon lokal yang telah kami kembangkan, 2 diantaranya telah memperoleh SK Kementan, 2 lainnya sedang proses pengajuan SK, dan sisanya siap untuk diluncurkan kapan saja dengan bekerja sama di Kampung Melon ini,” ujar Dr. Budi Daryono, Jumat (26/8).

Untuk menggandeng petani di melon di desa Modangan, Blitar, kata Budi, pihaknya menyerahkan melon kultivar Tacapa GB, Tacapa Silver, dan Hikapel. Selain itu, tim Gama Melon juga menggandeng mitra industri untuk dapat membangun greenhouse baru di Kampung Melon sehingga dapat  diduplikasi dan dikembangkan untuk benih melon lokal melalui petani seed grower di Kampung Melon.

Budi menambahkan, kerja sama dengan petani melon di Blitar dalam rangka mendukung membangun Kampung Melon Modangan menjadi Kampung Agrowisata yang memanjakan wisatawan dan pecinta melon serta percontohan bagi desa lainnya di Indonesia.

Sementara itu, Sudjari menuturkan saat ini Kampung Melon Desa Modangan masih kewalahan dalam memenuhi kebutuhan melon ketika menghadapi kunjungan wisatawan yang semakin hari kian meningkat. “Jika bisa kami sangat berharap melon selalu tersedia di kampung ini sehingga wisatawan tidak kecewa saat berkenjung ke desa kami,” ujarnya.

Seperti diketahui, Kampung Melon diresmikan langsung oleh Bupati Blitar pada tahun 2015 silam memiliki 4 greenhouse yang memproduksi melon. Para wisatawan dapat memetik buah melon langsung dari tanamannya dan dinikmati saat itu juga di tengah perkampungan yang asri dengan udara sejuk dari Gunung Kelud ditemani dengan fasilitas yang telah disediakan Kelompok Tani Melon seperti area out bond, kolam renang, gazebo serta dilengkapi mushalla dan toilet.

Namun, permasalahan yang kini muncul adalah masih kurangnya produksi dan variasi kultivar melon yang ada di Kampung Melon. Hal tersebut juga diakui oleh perangkat Desa Modangan sehingga sinergi dan kerja sama masih perlu ditingkatkan untuk menyempurnakan konsep Desa Agrowisata Melon yang saat ini menjadi satu-satunya Kampung Melon di Indonesia. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

“Sacred Waters”: Hutan Adat di Wonosadi dan Conservation Value

Rilis Berita Senin, 15 Agustus 2016

Presentasi kedua mahasiswa dari Charles Darwin University
Penyerahan sertifikat kepada kedua mahasiswa oleh Dekan Fakultas Biologi UGM

Kondisi alam saat ini menjadi perhatian banyak ahli. Begitu halnya dengan perubahan iklim yang dewasa ini disinyalir akibat pola kehidupan manusia yang terus berusaha mengeksploitasi alam untuk kebutuhan hidupnya. Kebutuhan air, udara dan sumber kehidupan lainnya biasanya dibutuhkan secara bersamaan, yang tidak hanya dibutuhkan secara primer tetapi bahkan kualitas hidup mewah yang lebih nyaman. Kebutuhan tersebutlah mendorong manusia semakin “rakus” dalam pengelolaan alam tanpa mempertimbangkan faktor keseimbangan alam. Pola hidup komersialisasi terhadap sumber daya alam, dengan menebang hutan, menempati daerah penyangga hutan dan atau menempati daerah aliran sungai menjadi pola tersendiri pada manusia, akibatnya banjir dan longsor menjadi berita keseharian.

Memperlajari kearifan lokal melalui eksplorasi kondisi masyarakat, serta menjelaskan pandangan hidup masyarakat menjadi hal penting yang bermakna pada pemahaman budaya. Meskipun sebenarnya secara naluri masyarakat di nusantara kaya akan pemahaman, pengetahuan dan pandangan hidup yang bernuansa kepedulian pada keseimbangan alam. Banyak kearifan ekologis yang termanifestasi dalam budaya hidup seimbang dengan alam. Ketika masyarakat mengelaborasi dan mempraktikan konsep tersebut, maka secara langsung pula alam akan bersahabat dan memberikan lingkungan yang nyaman. Seperti halnya masyarakat yang berada di sekitar hutan Wonosadi, Ngawen, Gunung Kidul Yogyakarta yang masih mempertahankan sikap hidup seimbang dengan alam, dengan menjaga kearifan ekologisnya melalui ritual mistis. Pandangan masyarakat terhadap eksistensi dan makna hutan mengarah pada konsep ekologi, yaitu: hutan sebagai penyedia air, hutan sebagai pelestarian mata air, hutan melindungi erosi, hutan menjaga polusi udara, agar tetap sejuk dan segar serta hutan juga sebagai pendukung konservasi alam.

Kesempatan dan pemikiran yang baik tersebut ditangkap oleh Fakultas Biologi UGM, bersama dua orang mahasiswa dari Charles Darwin University yang sedang melakukan studi banding di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Fakultas Biologi mencoba untuk mempelajari permasalahan ekologi pada hutan adat di Wonosadi tersebut, sampling analisis vegetasi dilakukan di sekitar Desa Beji, yang berimplikasi terhadap konservasi cadangan air di Desa Beji nantinya. Hasil penelitiannyapun telah di presentasikan pada hari Jum’at, 05 Agustus 2016 di Fakultas Biologi. Dalam presentasinya mereka menyampaikan bahwa sejauh ini mereka berpikir tentang pentingnya air sebagai evaporation dan transpiration dengan tujuan akhir adalah “economic forest”. Hasil analisis vegetasi dapat diketahui bahwa Cyathocalyx sp., Syzygium racemosum, Syzygium aquenum, Tectona grandis dan Syzigium cumini cukup mendominasi di hutan tersebut. Kehadiran tumbuhan Tectona grandis mencapai 33% dalam sample site, dengan nilai yang signifikan terhadap economic value, walaupun sebagian besar keragaman jenis ini sangat rendah, yang hanya ditemukan dalam bentuk pohon dan tidak ditemukan dalam bentuk seedling. Sementara dukungan data sekunder berupa pengukuran cahaya matahari, kelembaban dan temperatur telah dilakukan. Mereka menarik kesimpulan bahwa hutan adat wonosadi merupakan hutan yang dapat melindungi dan menyediakan ekosistem alam, hutan tersebut memiliki nilai yang tidak terhingga secara konservasi ekosistem. Selain itu, keragaman alami dari jenis tumbuhan yang ada dapat membantu pelestarian air resapan pada debit air yang ada di sekitar lokasi.

Masyarakat menyadari bahwa kesinambungan, kesadaran akan eksistensi hutan merupakan manifestasi konsep hubungan Manusia dengan Tuhan dan Manusia dengan alam semesta. Hutan sebagai keberkahan dari Tuhan Pencipta Alam kepada manusia, begitu pula dengan mata air yang telah diberikan yang tidak pernah berhenti. Bersyukur untuk kelestarian alam adalah salah satu tujuan mereka. Sementara Adat dengan berbagai manifestasinya masih akan ada dan hidup di sekitar Wonosadi.

PPSMB Metamorphoself 2016: Menyingkap Tabir Biodiversitas di Negeri Khatulistiwa dengan Inovasi dan Karya

Rilis Berita Senin, 8 Agustus 2016

Yogyakarta, menjunjung tema besar Biologi Tropika sesuai dengan Visi dari Fakultas Biologi UGM (https://biologi.ugm.ac.id/?page_id=1699), Metamorphoself 2016 berlangsung selama dua hari yaitu 3 dan 4 agustus 2016. Kekhawatiran akan semakin tidak pedulinya biolog muda terhadap biodiversitas yang begitu kaya di Indonesia, maka pada PPSMB Fakultas Biologi memilih grand design “Menyingkap Tabir Biodiversitas di Negeri Khatulistiwa dengan Inovasi dan Karya“. Puji syukur atas kehadirat-Nya, acara berjalan lancar tanpa halangan berarti.

Hari pertama dari rangkaiaan acara PPSMB Metamorphoself 2016 diisi dengan pembukaan serta beberapa pematerian(3/8). Sebagai pengenalan, diputarkan video profil fakultas Biologi. Dilanjutkan dengan sambutan koordinator lapangan oleh Wildan Gayuh Zulfikar, kemudian ketua BEM yaitu Dinda Ayu Islami serta sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Dekan Fakultas Biologi yaitu Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto pada pukul 08.15WIB.

Pematerian hari pertama diberikan oleh jajaran dekanat dan perwakilan dari POTMA (Persatuan Orang Tua Mahasiswa). Dimulai dari materi kefakultasan dan pengenalan civitas oleh Dekan. Dilanjut dengan materi sistem pembelajaran oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Selanjutnya mengenai fasilitas dan administrasi oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia. Terdapat pula materi mengenai alumni, riset dan pengabdian masyarakat oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama. Terakhir adalah pesan-pesan dari perwakilan POTMA. Sebagai pengenalan terhadap laboratorium yang ada di Fakultas Biologi, dilakukan tour the lab, yang dipandu oleh pemandu, dengan sebelumnya membuat mind map dari hasil proposal mahasiswa baru yang ditugaskan.

Berbeda dengan hari pertama, pada hari kedua PPSMB Metamorphoself 2016 diisi dengan beberapa talk show dan juga out bond (4/8). Pembicara hebat diundang dalam acara ini. Dimulai dari talk show alumni sukses yang mengundang Prof. Dr. Rosichon Ubaidillah dan ketua BEM 2014 Dita Innata, S.Si.. Dalam sesi talk show ini pembicara menyampaikan pentingnya menjaga dan memanfaatkan sumber daya hayati secara mandiri dan lestari. Pemanfaatanya dapat berupa sumber pangan, obat-obatan, energi dan lainnya. “Kekayaan Indonesia telah banyak menarik perhatian dunia sejak dulu abad ke 15, sekarang, hingga nanti” ujar Prof Rosichon. Peran biologi diambil dari sekarang ketika menjadi mahaiswa Biologi. Selain itu pembicara bercerita mengenai alasan masuk ke biologi, bisa bertahan serta berkembang, dan peran-peran ilmu yang didapat untuk menunjang karirnya kedepan, hal ini disampaikan oleh moderator Dodik Dermawan, yaitu mahasiswa tingkat akhir Biologi UGM.

Selain itu terdapat talk show lain yang dimoderatori oleh Basith Kuncoro Adji (Biologi 2014), dengan menghadirkan empat pembicara yang dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mengenai PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang diisi oleh Aries Bagus Sasongko, S.Si., M,Biotech sebagai pembimbing PKM terbanyak meloloskan proposal didanai, serta menghadirkan pula finalis PIMNAS 2014 Wiko Arif Wibowo. Pada sesi ini dikenalkan agenda tahunan PKM, bagaimana cara mendapat ide, menuangkannya dalam sebuah proposal dan mengerjakan atas apa yang diajukan. Berbagi pengalaman juga dilakukan oleh finalis PIMNAS, sekaligus memberi semangat pada mahasiswa baru agar semangat berprestasi kedepannya. Sedangkan sesi kedua, menghadirkan mahasiswa berprestasi yaitu Arif Muammar, S.Si., M.Sc yang bisa melanjutkan study di Taiwan pada jenjang master, serta Pretty Khoirunisa sebagai mahasiswa yang berpengalaman mengikuti exchange ke Jepang. Mereka berdua menceritakan pengalaman keluar negeri serta langkah-langkah menggapai impian mereka di luar negeri.

Acara puncak dari Metamorphoself 2016 adalah dilaksanakan out bond yang mengandung nilai kebersamaan, kekeluargaan, kerjasama, serta kepekaan. Dimulai dengan pencarian kata-kata yang tersembunyi di dalam Hutan Biologi, dilanjutkan dengan menyusun kata-kata tersebut, mencari teman yang hilang, hingga penarikan baner ucapan selamat datang. Sebagai bentuk kejutan, para mahasiwa baru dihujani dengan air dan juga holly powder warna-warni. Keceriaan tergambar di wajah mahsiswa baru, kelegaan juga terlihat pada raut panitia yang telah menyiapkan segalanya selama empat bulan terakhir. Penutupan dilakukan oleh  Dr. Budi Setyadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan pada pukul 16.07 WIB. Humas Metamorphoself 2016.

Halal Bi Halal – Keluarga Muslim Biologi 1437 H

Rilis Berita Rabu, 3 Agustus 2016

Halal Bi Halal Keluarga Muslim Biologi 1437 H dilaksanakan pada hari Jum’at, 29 Juli 2016 di Ruang IV Fakultas Biologi UGM. Kegiatan Halal Bi Halal di hadiri oleh sekitar 20 orang mahasiswa dan beberapa orang Dosen. Kegiatan Halal Bi Halal di awali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, kemudian sambutan dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. yang menyampaikan bahwa acara ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk mendekatkan mahasiswa dan dosen sekaligus belajar ilmu agama bersama.

Selanjutnya acara diisi dengan materi dari Ustadz Joko Santosa, M.Si.  Materi yang disampaikan mengangkat tema tentang “Kiat 11 bulan setelah Ramadhan”. Beliau kembali me-review tentang bagaimana seharusnya seseorang menyambut Ramadhan dan melakukan amalan puasa, karena puasa balasannya langsung dari Allah SWT, berbeda dengan amalan lainnya. Beliau juga menyampaikan bahwa kita tidak seharusnya minta diistimewakan pada saat berpuasa, karena puasa adalah latihan beramal yang balasannya langsung dari allah swt.

Kemudian beliau juga menyampaikan kenangan-kenangan di Biologi dan yang paling berkesan adalah seringnya pengajian dosen-mahasiwa-karyawan yang dilaksakan di ruang IV Fakultas Biologi UGM. Beliau juga menyampaikan bahwa beramal itu harus karena Allah SWT.

Ramadhan adalah bulan berlatih untuk 11 bulan selanjutnya, Syawal artinya peningkatan. Jadi lakukan amal yang terbaik yang berhasil kita biasakan pada saat Ramadhan, satu saja paling tidak. Misalnya shalat rawatib atau membaca Al-Qur’an. Terlebih lagi, Ramadhan juga seharusnya meningkatkan amalan kita yang berhubungan dengan manusia, misalnya sedekah. Mengenai membantu dan banyak bersedekah, jika kita sebagai mahasiswa, belum punya penghasilan, bisa dengan donor darah, yang faktanya banyak sekali saudara muslim kita yang sakit, namun supply donor darah dari kalangan muslim masih sedikit, sehingga sebaiknya kita tergerak hatinya untuk ikut mendonorkan darah kepada yang membutuhkan.

Bangunlah keilmuan kita terutama tentang agama agar menjadi orang yang faqih. Setelah beribadah, kita sebaiknya mencontoh Nabi Ibrahim dan putranya yang dikisahkan Allah lewat surah Al-Baqoroh : 127 yaitu Nabi Ibrahim dan Ismail ketika selesai membangun Ka’bah bukan berbangga-bangga terhadap apa yang telah dilakukannya, tapi mereka berdo’a rabbana taqqabbal minna. (Ya Rabb kami terimalah amal ibadah kami).

Begitulah materi yang disampaikan Ustadz Joko Santosa, M.Si. Materi yang disampaikan sangat inspiratif dan beliau juga menyelipkan materi yang berhubungan dengan background keilmuwan dari para peserta yang merupakan dosen dan mahasiswa klaster Sains. Acara ditutup dengan do’a kemudian prosesi salam-salaman antara peserta ikhwan di bagian depan Ruang IV dan di bagian samping Ruang IV bagi peserta akhwat.

Technical Meeting Metamorphoself 2016

Rilis Berita Senin, 1 Agustus 2016

Yogyakarta, Fakultas Biologi UGM memulai rangkaian acara Pelatihan Pembelajaran Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) yaitu Metamorphoself 2016 dengan Technical Meeting (TM), Sabtu (30/7). Acara yang terdiri dari perkenalan panitia, belajar menyanyikan lagu fakultas dan theme song, penjelasan serta pembacaan peraturan selama PPSMB Metamorphoself berlangsung yaitu pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2016 mendatang.

Antusiasme mahasiswa baru Fakultas Biologi sangat terasa.  Hal ini dapat dilihat melalui waktu kedatangan mereka yang lebih awal dari waktu yang ditentukan. Sesuai dengan rencana, TM dimulai dari pukul 09.00-11.30WIB. Sejumlah 185 mahasiswa baru , memenuhi ruang auditorium Fakultas Biologi. Suasana ruangan interaktif dan tertib, tanpa menghiraukan keseriusan acara.

Acara TM fakultas ini dilanjutkan dengan Gladi Bersih PPSMB Palapa (ppsmb.ugm.ac.id). Peserta PPSMB dijemput oleh panitia dari Palapa pada pukul 11.30WIB, yang selanjutnya dimobilisasi menuju Grha Sabha Pramana (GSP) pada pukul 13.00WIB. Kegiatan gladi bersih ini meliputi latihan pembentukan formasi dalam ceremonial mahasiswa baru UGM.

Humas Metamorphoself 2016

Central Java Field Intensive Program Charles Darwin University, Australia-Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Rilis Berita Jumat, 29 Juli 2016

Fakultas Biologi UGM menerima kunjungan rombongan Charles Darwin University (CDU) pada hari Senin (25/7). Rombongan dari CDU tersebut disambut oleh Pimpinan Fakultas, Ketua KUI Fakultas Biologi, dan tim task force. Rombongan, yang terdiri dari 2 mahasiswa (Diego Alvarez dan Michael Strauder ) dan 1 dosen Dr. Penelope Wurm, berkunjung ke Fakultas Biologi UGM dalam rangka kegiatan summer course  bertajuk “Central Java Field Intensive Program Charles Darwin University, Australia-Universitas Gadjah Mada, Indonesia”. Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto,,Dekan Fakultas Biologi UGM, menyampaikan bahwa Fakultas Biologi sangat senang akhirnya kegiatan summer course tersebut terlaksana. “Kami mengharapkan agar summer course ini dapat memperkuat kerja sama antara CDU dan Fakultas Biologi UGM” papar Suwarno. Dr. Penelope Wurm, yang akrab disapa Penny, mengatakan bahwa pihaknya juga senang atas terlaksananya kegiatan summer course ini. “Kami berharap agar kegiatan summer course ini dapat rutin dilaksanakan setiap tahun” jelas Penny.

Fakultas Biologi tim task force yang menangani summer course ini. Tim task force terdiri atas Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc. (Koordinator), Dr. Tuty Arisuryanti, M.Sc. (Anggota) dan Rury Eprilurahman, M.Sc. (Anggota). Tim tersebut sudah sejak lama berkoordinasi dengan Dr. Penelope Wurm (Unit Coordinator CDU) untuk merancang kegiatan summer course ini. Kegiatan summer course direncanakan mulai tanggal 25 Juli sampai tanggal 5 Agustus 2016. Kegiatan summer course ini adalah field expedition di Hutan Wonosadi, Gunung kidul, selama satu minggu kemudian dilanjutkan studi konservasi air di Mangunan.

1…188189190191192…201

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Kembali ke Almamater: Genza Education Siap Dukung Kolaborasi Edukasi dan Lustrum XIV Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Mahasiswa Magister Asal Belanda Selesaikan Program Magang Penelitian di Fakultas Biologi UGM
  • [PkM-MBKM 2025] Pelatihan Budidaya Tanaman Sayuran dan TOGA dalam Polybag di Dusun Geger, Seloharjo, Pundong, Bantul
  • Mendukung Pertanian Berkelanjutan, Tim MBKM Biofermed Tanam Krisan dan Aplikasikan Biofertilizer-Asam Humat di Lumbung Mataraman Kedungpoh
  • Sinergi UGM dan KWT Kedungpoh: Pelatihan Produksi Chrysant Teabomb – Chrysant Hard Candy- Chrysant Syrup sebagai Diversifikasi Pangan Inovatif Berbasis Krisan Organik
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY