• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • Tajuk
  • hal. 143
Arsip:

Tajuk

Peran serta dosen Fakultas Biologi UGM dalam kegiatan “Analisa Kematian Penyu di Pantai Siliran, Kulon Progo DIY 2018”

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 19 Desember 2018

Pada tanggal 11 Desember 2018 pagi sekitar pukul 04.30 WIB, Donan Satria Yudha, M.Sc., dosen Fakultas Biologi UGM, yang juga Kepala Museum Biologi UGM menerima informasi dari teman-teman pemancing yang tergabung dalam WWI (Wild Water Indonesia), mengenai ditemukannya penyu mati di wilayah Pantai Siliran, Kulon Progo. Menindaklanjuti informasi tersebut, Donan segera berkoordinasi dengan menghubungi pihak BKSDA Yogyakarta guna meneruskan informasi tersebut. Pada hari yang sama, tim gabungan dari Fakultas Biologi UGM, WWI, AKJ dan BKSDA Yogyakarta segera menuju lokasi ditemukannya bangkai penyu tersebut. Tim Biologi diketuai oleh Donan selaku kepala Museum Biologi UGM membawa tim yang terdiri dari FX Sugiyo Pranoto, S.Si. (Frans) selaku teknisi Museum Biologi UGM; Rury Eprilurahman, M.Sc. sebagai salah satu dosen Biologi UGM ahli herpetologi; serta drh. Slamet Raharjo, MP. dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk melaksanakan nekropsi penyu bersama tim BKSDA Yogyakarta.

Slide 3
Slide 1
Slide 2

Donan dan tim tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB, di lokasi sudah menunggu Mas Bambang dan Mas Rohmad dari WWI Kulon Progo, yang membantu proses penguburan penyu malam sebelumnya dan Mas Nur Rohmat relawan dari AKJ (Animal Keeper Jogja). Tidak lama kemudian, drh. Yuni Tita Sari dan beberapa anggota dari BKSDA Yogyakarta datang ke lokasi.

Proses nekropsi berlangsung lebih kurang 3 jam. Menurut Donan, jenis penyu yang ditemukan adalah penyu hijau (Chelonia mydas). Identifikasi tersebut berdasarkan penghitungan jumlah sisik karapas dan pola sisik kepala. Penyu yang ditemukan dalam keadaan mati tersebut memiliki ukuran panjang karapas sekitar 75 cm dan lebar karapas sekitar 45 cm.

Setelah diidentifikasi dan diukur karapasnya, Frans bersama Donan kemudian mulai membedah penyu tersebut dengan berkoordinasi dengan drh. Tita. Sampel paru-paru dan usus kemudian diambil untuk dianalisa patologinya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, drh. Slamet Raharjo dan Donan memperkirakan usia penyu tersebut adalah dewasa tua, ditinjau dari beberapa hal, yaitu: ukuran karapas dan adanya teritip (Cirripedia, subfilum Crustacea) yang menempel pada tubuh luar penyu. Pada penyu yang mati ini, banyak sekali dijumpai teritip di bagian karapas dan tungkai belakang. ’Hal ini sangat umum dijumpai pada penyu dikarenakan larva teritip berenang bebas dan dapat menempel di setiap bagian tubuh hewan laut maupun benda mati di dalam laut” sambung Rury. “Pada individu penyu yang masih muda dan kuat (sehingga mampu berenang dengan cepat dan sigap), kemugkinannya sangat kecil bagi larva teritip untuk menempel dan membangun cangkang atau “rumah” di permukaan luar tubuh penyu” tambah drh. Slamet. Setelah semuanya beres, bagian tubuh penyu yang telah di nekropsi kemudian dikubur kembali di tempat semula. Kegiatan analisa kematian penyu pada hari itu akhirnya berjalan dengan lancar dengan kerjasama antara dosen-dosen Fakultas Biologi UGM, Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan BKSDA Yogyakarta. Peran tim Biologi lebih dalam hal identifikasi jenis penyu, pembedahan dan prakiraan usia penyu.

Peneliti UGM Tak Temukan Plastik di Bangkai Penyu, hanya Kulit Ikan Buntal

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Selasa, 18 Desember 2018

Balai Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada meneliti bangkai penyu yang dikabarkan mati dengan kondisi plastik keluar dari perutnya. Mereka bukan melaksanakan otopsi melainkan memeriksa apakah benar terdapat sampah plastik pada penyu dan mengidentifikasi jenis plastik. Apakah pula kondisi Congot bisa mempengaruhi kehidupan satwa, utamanya di laut. Para peneliti dari Biologi UGM mendatangi kubur penyu di Congot. Mereka membongkar kubur, mengangkat bangkainya, memeriksa secara detil bagian yang masih tersisa, dan memastikan apakah ada plastik dalam bangkai itu. Setelah tahap pemeriksaan berlangsung hampir 2,5 jam, para peneliti tidak menemukan plastik pada tubuh penyu.

Para peneliti dari Biologi UGM mendatangi kubur penyu di Congot. Mereka membongkar kubur, mengangkat bangkainya, memeriksa secara detil bagian yang masih tersisa, dan memastikan apakah ada plastik dalam bangkai itu. Setelah tahap pemeriksaan berlangsung hampir 2,5 jam, para peneliti tidak menemukan plastik pada tubuh penyu.

“Setelah dibongkar tidak ketemu plastiknya,” kata Donan Satria Yudha, dosen laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi, UGM, Senin (17/12/2018).

Dalam pemeriksaan itu, Donan memastikan tidak ada plastik di sana. Namun, mereka mendapati kulit transparan berduri dari ikan buntal. Donan pun menduga, kematian penyu ini bisa saja terkait apa yang dimakannya. “Kita waktu bongkar tadi ketemu kulit ikan buntal. Suspect, tersangka utamanya, (mati) makan ikan buntal,” kata Donan. Karena tak ditemukan plastik, Donan menduga, ada kemungkinan orang salah persepsi tentang plastik dari tubuh penyu. Bisa jadi itu sejenis jaringan tipis yang mirip plastik. “Saya tinggal identifikasi lewat foto,” katanya. Semua memang masih sulit dipastikan. Kondisi bangkai yang sudah sangat rusak, dan hanya foto maupun video yang bisa menjadi alat bukti untuk mengidentifikasi kebenaran akan plastik keluar dari tubuh penyu.

Tidak hanya soal plastik, jenis penyu itu pun tidak bisa segera dipastikan. “Jenis kemungkinan penyu Lekang. Tapi ada teman (sesama peneliti di Trisik) yang mengatakan itu penyu Hijau. Karenanya kami cari kepalanya untuk identifikasi, tapi tidak ketemu. Baru bisa (identifikasi) lewat foto, besok,” kata Donan. Misteri Ikan Buntal Kulit ikan berduri diyakini dari ikan buntal. Kulit itu ditemukan dalam tubuh bangkai penyu yang sudah hancur. Donan menduga, kematian penyu terkait pula dengan ikan buntal ini. Namun yang mengherankan, bagaimana ikan jenis ini dimakan karena sejatinya bukan pakan penyu. Penyu biasanya hanya memakan alga, ganggang, dan bisa juga ubur-ubur. “Jarang sekali tahu, mereka makan ikan buntal. Tersangka utamanya, (mati) makan ikan buntal” kata Donan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Peneliti UGM Tak Temukan Plastik di Bangkai Penyu, hanya Kulit Ikan Buntal”, https://regional.kompas.com/read/2018/12/17/17433131/peneliti-ugm-tak-temukan-plastik-di-bangkai-penyu-hanya-kulit-ikan-buntal.
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
Editor : Aprillia Ika

Regenerasi Kepengurusan 2019/2020 Kelompok Studi FORMASIGEN Biologi UGM adakan Musyawarah Anggota (Musyang) 2018

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Jumat, 14 Desember 2018

Bertempat di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM (14/12/18), Forum Mahasiswa Genetika (FORMASIGEN) mengadakan musyawarah anggota untuk menggantikan kabinet yang telah menunaikan tugas kepengurusannya di 2018/2019. Kepengurusan tahun 2018 sendiri berbeda dengan tahun sebelumnya dengan adanya penetapan FORMASIGEN sebagai Kelompok Studi dibawah KMFB melalui Surat Keputusan Dekan Fakultas Biologi UGM.

Romantisme Gen sebagai nama kabinet tahun pertama Kelompok Studi FORMASIGEN diketuai oleh Chalvia Zuyyina (2015) tutup buku pada akhir tahun 2018 ini.  Acara dimulai pukul 13.00 WIB diawali dengan sambutan oleh Pembina FORMASIGEN Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. didampingi oleh dua penasihat yaitu Indra Lesmana S.Si, M.Sc. dan Wiko Arif Wibowo S.Si.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Musyang dilanjutkan dengan paparan hasil kerja Kabinet Romantisme Gen selama periode 2018. Beberapa program kerja yang sukses dilaksanakan yaitu GeneTalk, FORMASIGEN Goes to Solo dan Musyawarah Anggota. Ketika ditanya mengenai program kerja favorit Kepala Departemen Kerumahtanggaan FORMASIGEN, Fauzana Putri mengungkapkan bahwa GeneTalk sebagai program tersukses tahun ini dengan mengundang Rocky Putra M.Sc. alumni LPDP yang sangat inspiratif. Musyang dihadiri oleh kurang lebih 37 anggota FORMASIGEN yang berasal dari beragam angkatan mulai dari 2014 hingga 2016. Agenda utama musyang FORMASIGEN yaitu pemilihan ketua. Kandidat berasal dari angkatan 2016 terdiri atas Muhammad Malhan, Nurrachmad Bagas I., Ajeng Meydia N. dan Adib Fakhrudin Yusuf.

Beberapa rencana dikemukakan oleh masing-masing kandidat. Ketika ditanya mengenai kiat meningkatkan kenyamanan anggota di laboratorium menurut Nurrachmad Bagas I. untuk menjalin kebersamaan di laboratorium masih terkendala ragam angkatan anggota FORMASIGEN sendiri. Menurut Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. “Lab. Genetika dan Pemuliaan merupakan basecamp bagi anggota FORMASIGEN yang menyediakan fasilitas bagi setiap anggota”. Musyawarah lalu berunding untuk menentukan kandidat ketua terbaik. Beberapa kriteria yang wajib dipenuhi menurut Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. yaitu komitmen bagi FORMASIGEN, alokasi waktu di laboratorium dan keakraban dengan setiap anggota. “Witing Tresno Jalaran Soko Kulino, cinta tumbuh karena terbiasa, itu prinsipnya”, tutur Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc.

Musyawarah kemudian menentukan Adib Fakhrudin Yusuf (2016) sebagai ketua FORMASIGEN periode 2019/2020.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Beberapa tantangan organisasi yang berdiri semenjak tahun 2005 ini terkait status kelembagaannya sekarang sebagai Kelompok Studi yaitu ragam kegiatan yang berhubungan dengan genetika itu sendiri, rekrutmen anggota dan pentingnya pembuatan AD/ART.

“Klasifikasi keanggotaan FORMASIGEN harus ditentukan batasannya”, tutur Fauzana Putri.

Ketika ditanya mengenai harapan di tahun selanjutnya Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. mengatakan media dan jejaring sosial untuk pensebarluasan informasi terkait kegiatan FORMASIGEN harus diperkuat.

Rekrutmen FORMASIGEN diketahui bersifat close recruitment bagi mahasiswa dengan bimbingan dosen dari Lab. Genetika dan Pemuliaan. Namun tidak menutup kesempatan bagi anggota dengan ketertarikan terhadap genetika seperti disampaikan oleh Ganies Riza Aristya S.Si, M.Sc. “keanggotaan FORMASIGEN tidak bersifat eksklusif dan sama dengan yang lain. Keanggotaan FORMASIGEN adalah bagi mahasiswa yang mencintai genetika. Keanggotaan FORMASIGEN sendiri ada dua, biasa dan luar biasa. Keanggotaan luar biasa merupakan keanggotaan bagi mahasiswa yang mencintai genetika namun tidak dibawah bimbingan dosen genetika”.

Sinergi dan kontribusi setiap anggota FORMASIGEN diperlukan dalam pengembangan dan penerapan visi dan misi yang telah dicanangkan oleh FORMASIGEN. Status sebagai Kelompok Studi merupakan fondasi kuat bagi FORMASIGEN untuk dapat berkontribusi secara aktif di dalam pengembangan dan penerapan keilmuan genetika secara luas.

Dukung Pengembangan Kampung Wisata Moyudan Fakultas Biologi UGM Hadiri Kampung Satwa Festival Yogyakarta 2018

Kerja SamaTajuk Kamis, 13 Desember 2018

Sabtu (8/12/18) Fakultas Biologi UGM hadiri Festival Kampung Satwa Moyudan 2018. Festival tersebut dihadiri oleh Gusti Prabukusumo, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Yogyakarta, serta Muspika setempat. Fakultas Biologi UGM diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. Beliau turut didampingi pula oleh Donan Satria Yudha S.Si, M.Sc., Rury Eprilurahman, S.Si. M.Sc. dan Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si.

Festival ini merupakan awal bentuk kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dan Kampung Satwa Moyudan. Kampung Satwa Moyudan sendiri merupakan wilayah kampung wisata alam berbasis satwa eksotis peliharaan dan satwa lokal. Dikutip dari kabarkota.com (7/12/18) Festival Kampung Moyudan dihadiri oleh 25 komunitas pencinta satwa. Festival ini bertajuk Sambut Hari HAM, Moyudan Bersatwa “Cintai Satwa Tumbuhan dan Lingkungan sebagai Wujud Cintamu pada Sang Pencipta”. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 8/12/18 hingga 9/12/18 tersebut berlangsung dengan lancar.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Kampung Satwa Moyudan bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM untuk mendukung pengembangan dan pengarahan kegiatan wisata berbasis alam yang sedang dalam tahap rancangan. Bagi Fakultas Biologi UGM sendiri selaku mitra kerjasama pengembangan Kampung Satwa Moyudan sangat potensial didukung oleh beberapa faktor yaitu akses dekat dengan pusat kota Sleman, sarana dan prasarana mendukung, dukungan penuh dari perangkat daerah dan juga beberapa instansi terkait seperti Wild Water Indonesia (WWI) dan peran serta masyarakat yang sangat baik. Dalam wawancara Donan Satria Yudha S.Si., M.Sc. mengungkapkan bahwa rancangan konsep pengembangan akan berfokus kepada sisi edukasi dari Kampung Satwa Moyudan. “Bila nantinya ada Perjanjian Kerjasama (PKS) maka akan dilanjutkan dengan pematangan konsep melalui Rapat Koordinasi (Rakor) antara pihak Kampung Wisata Moyudan dan Fakultas Biologi UGM. Januari mudah-mudahan akan dapat terlaksana. Konsep pengembangan nantinya akan berupaya menjadikan Kampung Wisata Moyudan sebagai Living Lab yang dapat menjadi wadah peran serta mahasiswa baik melalui program Kerja Praktek ataupun Kuliah Kerja Nyata”, jelas beliau.

Dari segi operasional Kampung Wisata Moyudan telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya Bird Watching, kunjungan siswa SD dan TK, festival, rilis satwa (ikan lokal dan ular kayu). Donan Satria Yudha S.Si., M.Sc. menuturkan bahwa wilayah Moyudan sendiri yang dialiri sungai Progo dapat dimanfaatkan sebagai wahana permainan water tubbing dengan konsep alami. Dalam kesempatan yang sama juga diungkapkan rencana untuk mengembangkan kandang-kandang di pekarangan warga yang luas sebagai tempat penampungan berbagai satwa, pembuatan akuarium dan penambahan beberapa poster edukasi.

Peran Fakultas Biologi UGM dalam Pengembangan Situs Purbakala Sangiran, Sragen, Jawa Tengah

Rilis BeritaTajuk Kamis, 13 Desember 2018

Studi lapangan yang diselenggarakan oleh Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi UGM (3/12/18) mengunjungi beberapa klaster museum yang terdapat di wilayah Sangiran. Sangiran merupakan wilayah seluas 56 km persegi di wilayah Sragen, Jawa Tengah. Sangiran pertama kali dipetakan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald berkebangsaan Belanda pada tahun 1934. Sangiran terdiri atas empat klaster museum yaitu Klaster Krikilan, Klaster Manyarejo, Klaster Bukuran dan Klaster Ngebung. Fosil yang ditemukan terdiri atas fosil hewan vertebrata diantaranya fragmen fosil Elephantidae, Cervidae, Rhinocerotidae, dll dengan beberapa fosil spesies langka bernilai tinggi yaitu golongan hewan karnivora dan manusia purba (hominid). Selain fosil dapat ditemukan pula artefak peninggalan purbakala seperti alat serut, kapak perimbas dll.

Fosil manusia sendiri bernilai sangat tinggi karena dapat menjadi kunci evolusi manusia khususnya manusia purba di wilayah Jawa. Beberapa fosil manusia tersebut dapat dilihat di Museum Bukuran.

Fosil yang ditemukan dapat berasal dari penggalian arkeologi oleh peneliti ataupun hasil dari temuan warga. Kegiatan ekskavasi di wilayah situs Sangiran sendiri sifatnya terbatas dan penggalian ilegal dapat mengakibatkan hukuman pidana penggalian atau pencurian fosil. Nilai situs Sangiran yang sangat penting menjadikannya salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1996 World Heritage (No. 593, dokumen WHC-96/Conf.201/21).

Situs Sangiran dan klaster museum yang terdapat di wilayah tersebut sendiri menjadi salah satu sumber lapangan kerja bagi masyarakat yang berjualan cinderamata dan akomodasi perjalanan. Situs tersebut telah menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang ingin melakukan rekreasi edukasi. Bagi peneliti sendiri khususnya Fakultas Biologi UGM situs tersebut nilainya sangat penting bagi kemajuan penelitian kepurbakalaan terutama dalam bidang paleontologi.

Dalam wawancara yang dilakukan kepada Donan Satria Yudha S.Si, M.Sc. mengungkapkan dalam kesempatan tersebut bahwa Museum Sangiran dan Museum Biologi UGM telah menjalin kerjasama yang berlangsung cukup lama.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Beberapa kerjasama yang telah terjalin antara Museum Sangiran dan Fakultas Biologi UGM diantaranya adalah identifikasi fosil menggunakan tenaga ahli dari mahasiswa dan dosen. Kerjasama yang terjalin semenjak tahun 2004 hingga sekarang diawali dari kegiatan identifikasi fosil, ekskavasi dan preservasi fosil di wilayah situs Sangiran. Beberapa ekskavasi menonjol yang berhasil ditemukan diantaranya tengkorak dan gigi manusia purba.

Pengukuhan kerjasama antara Museum Biologi UGM dan Museum Sangiran telah dan sedang menunggu proses persetujuan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan (Dirjen Kebudayaan). Namun proses tersebut mendapatkan sedikit hambatan disebabkan rotasi dan mutasi pimpinan Museum Sangiran.

Museum Biologi sendiri harus segera mempersiapkan diri menyambut kerjasama tersebut. Donan Satria Yudha S.Si., M.Sc. mengungkapkan bahwa pendanaan bagi museum Biologi pada tahun anggaran 2019 harus ditingkatkan agar mampu mendukung perkembangan museum Biologi dan melayani  kegiatan kerjasama dengan museum Sangiran.

Solusi yang telah ditempuh oleh beliau yaitu menyusun proposal pendanaan dalam lingkup Fakultas, Universitas maupun kepada Corporate Social Responsibility (CSR) yang menurut beliau akan lebih fleksibel dan efektif untuk kegiatan ekspansi museum. Ekspansi dan revitalisasi nantinya mencakup penambahan spesimen taksidermi dan rangka, pemugaran display, pembuatan diorama, peningkatan interior gedung museum dan manajemen pengunjung harian serta promosi kerjasama penelitian dan kepariwisataan. Besaran yang dimaksud variatif tergantung jumlah yang diajukan. Dalam pembuatan proposal sendiri Donan Satri Yudha S.Si,M.Sc. bekerjasama dengan senior experten service Jerman, dr. rer.nat. Ulrich Schmidt sebagai reviewer. Desain dan denah museum terbaru sudah melalui tahapan assessment oleh dr. rer.nat. Ulrich Schmidt. Proposal telah dinaikkan ke tingkat dekanat untuk dapat diproses lebih lanjut.

Dalam kesempatan yang sama Donan Satria Yudha S.Si., M.Sc. menuturkan harapan beliau agar proposal tersebut dapat diproses ke tingkat yang lebih tinggi untuk dapat membuka kesempatan bagi pengembangan museum biologi. Pada tahun 2019 sendiri beliau mengharapkan adanya perubahan Museum Biologi yang signifikan dan dalam tempo yang singkat. Keahlian dan kemampuan Biologi di dalam melakukan identifikasi fosil harus ditunjang dengan saran dan prasarana yang mumpuni. Target yang ditetapkan nantinya menurut penuturan beliau “proses revitalisasi dan peningkatan Museum Biologi akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu tiga hingga enam bulan bila proposal tersebut disetujui, dengan fokus pada interior museum sebagai prioritas kemudian pembaruan spesimen koleksi”.

“Simfoni Raya” oleh Viola Fedriana S. Mahasiswi S1 Biologi UGM di Kongres Kebudayaan Indonesia 2018

PrestasiTajuk Rabu, 12 Desember 2018

https://youtu.be/SZXHp1yeQ80

Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan tanggal (5 s/d 9 Desember 2018) kemarin turut dihadiri oleh Presiden  Joko Widodo. Kongres Kebudayaan Indonesia 2018 yang bertajuk Berkepribadian dalam Kebudayaan tersebut diisi oleh penampilan paduan suara pemuda pemudi Indonesia, Gita Bahana Nusantara (GBN) angkatan 2015, 2016 dan 2017. KKI sendiri diadakan dengan tujuan pemajuan kebudayaan dalam rangka Undang-Undang No. 5/2017 untuk meningkatkan ketahanan dan kontribusi budaya Indonesia.

Slide 1
Slide 2

Viola Fedriana S. yang akrab disapa Viola sendiri menjadi solis dengan membawakan lagu Simfoni Raya ciptaan Guruh Soekarno Putra. Viola adalah anggota GBN angkatan 2015. Setelah melalui proses seleksi dan latihan yang cukup singkat Viola dapat membawakan lagu tersebut dengan sangat baik. “Proses latihan solo sangat singkat untuk menghapal lirik, mempersiapkan mental dan sebagainya. Tapi Puji Tuhan tugas dapat terlaksana dengan baik”, tutur Viola.

Tentunya pencapaian ini sangat membanggakan baik bagi Viola, Fakultas Biologi UGM dan Gita Bahana Nusantara (GBN). Tetap berprestasi dan torehkan pencapaian yang gemilang.

Pemajuan dan pelestarian kebudayaan Indonesia merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai sebuah bangsa yang besar “Sadarlah Hatinya, Sadarlah Budinya, untuk Indonesia Raya”-bait dua Indonesia Raya.

Tingkatkan Performa Kerja Fakultas Biologi UGM adakan Kegiatan Outbond “Bekerja dengan Bahagia”

Rilis BeritaTajuk Selasa, 11 Desember 2018

Sabtu (8/12/18) Fakultas Biologi UGM mengadakan kegiatan Outbond dengan tema Bekerja dengan Bahagia. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh civitas akademik Biologi baik tenaga kependidikan dan tenaga pendidik, pegawai serta petugas keamanan.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Biologi Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc. lalu dilanjutkan dengan sarapan bersama.

Kegiatan outbond dilaksanakan di lingkungan Fakultas Biologi UGM dengan beberapa pembagian kegiatan. Agenda kegiatan pertama yaitu foto bersama struktur kepengurusan dan laboratorium Biologi UGM yang dilakukan di Taman Biologi (Jatabi).

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9
Slide 10
Slide 11
Slide 12
Slide 13
Slide 14
Slide 15

Agenda kedua dilanjutkan dengan kegiatan permainan bertujuan meningkatkan kerjasama dan koordinasi. Dipandu oleh tim dari Fakultas Psikologi UGM kegiatan ini diawali dengan membentuk lingkaran, beberapa perwakilan dosen dan pegawai yang ditunjuk diminta memperagakan gerakan. Gerakan tersebut kemudian harus diikuti oleh seluruh peserta yang tujuannya untuk meningkatkan koordinasi dan kekompakkan peserta. Kemudian seluruh peserta diminta untuk membentuk beberapa bentuk seperti lingkaran, persegi, segitiga dan bintang. Permainan dilanjutkan dengan aba-aba untuk membentuk beberapa kelompok kecil yang komposisinya ditentukan seperti tiga perempuan dan tiga laki-laki atau enam perempuan dan enam laki-laki sesuai aba-aba dari panitia.

Agenda permainan yang dilakukan di Selasar Gedung B Fakultas Biologi UGM ini kemudian dilanjutkan dengan membentuk lima kelompok yang diseleksi berdasarkan permainan sebelumnya terdiri atas enam perempuan dan enam laki-laki. Kelima tim tersusun atas tim Biogas, Biokimia, Biomart, Biola dan Biota.

Setiap kelompok diwajibkan untuk duduk berbaris dan ditugaskan untuk memindahkan bola dari ujung terdepan hingga belakang dengan menggunakan wadah plastik menuju ember koleksi. Setiap peserta dilarang untuk mengambil lebih dari satu bola, memegang bola dengan tangan, wajib menghadap kedepan ketika memindahkan bola dan dilarang mengambil bola lagi sebelum bola sebelumnya sampai di ember koleksi. Kegiatan tersebut berlangsung dengan penuh histeria dan diakhiri dengan kemenangan tim Biokimia. Selanjutnya dengan tim yang sama, setiap tim ditantang dalam perlombaan ‘F1’. Dalam perlombaan ini setiap tim wajib memutari arena balapan yang ditentukan panitia sesuai urutan tertentu sebanyak 12 kali. Setiap peserta dari anggota tim harus mempersiapkan anggotanya seperti halnya dalam area pitstop. Setiap peserta wajib mengenakan sarung, ponco, sarung tangan, masker dan tampa sebagai setir. Perlombaan ini berlangsung dengan histeria yang luar biasa diiringi gelak tawa dari setiap peserta. Perlombaan diakhiri dengan kemenangan dari tim Biomart sebagai tim tercepat.

Agenda kegiatan dilanjutkan dengan makan dan siang dan ishoma. Pukul 13.00 kegiatan dilanjutkan dengan kumpul bersama di ruang seminar Gedung B Fakultas Biologi UGM. Kegiatan tersebut diisi oleh Taufik Achmad Dwi Putro, S.Psi., M.Psi. dosen  Fakultas Psikologi UGM. Dalam seminarnya beliau mengungkapkan beberapa hal yang menyangkut kiat mengatasi stress di lingkungan kerja, bekerjasama dengan sesama rekan kerja dan mencapai tujuan bersama. “Dari beberapa riset dan hasil konsultasi yang pernah saya lakukan menunjukkan bahwa kebahagiaan seseorang di tempat kerja akan mempengaruhi kinerja individu tersebut dan performa tim”, ujar beliau.

Setiap anggota seminar kemudian diminta untuk memberikan tanggapan setelah dilakukan penayangan video motivasional. Dalam video tersebut disampaikan pesan yang mendalam yaitu What Goes Around Comes Around. Beberapa peserta mengungkapkan pendapatnya mengenai cara mengatasi permasalahan di tempat kerja diantaranya Dr. Slamet Widianto, S.Si., M.Sc. yang mengungkapkan bahwa harus adanya trust antara sesama rekan kerja, selain itu Dr. Suharyanto, M.Sc., S.U. menambahkan bahwa harus adanya komunikasi tatap muka antara rekan kerja.

“Kebersamaan adalah salah satu modal utama dan satu kekuatan untuk mewujudkan cita-cita dan harapan, dan bekerja dengan bahagia adalah pasangan indah dari suatu kebersamaan, semoga kebersamaan dan kebahagiaan senantiasa menyertai kehidupan kita semua, amin”, tutup Dr. Budi Setiadi Daryono, M. Agr. Sc.

Kegiatan tersebut kemudian ditutup dengan ucapan terimakasih dan sambutan penutup oleh Titin Fauziah, S.E., M.B.A. sebagai ketua panitia acara tersebut. Kegiatan tersebut diharapkan akan meningkatkan performa kerja dan sinergitas antara setiap civitas akademika Fakultas Biologi UGM sehingga visi dan misi yang ingin dipenuhi akan terlaksana dengan semakin baik dan maksimal.

Dua Mahasiswa Fakultas Biologi UGM Mengikuti ASEAN Islamic Student Summit (AISS) 2018 di Malaysia

Tajuk Rabu, 5 Desember 2018

Dua mahasiswa Biologi Universitas Gadjah Mada berkesempatan mengikuti kegiatan ASEAN Islamic Student Summit (AISS) 2018 sebagai delegasi sekaligus pemakalah yang diselenggarakan oleh International Islamic University Malaysia, Kuala Lumpur 14-17 November lalu. Kegiatan yang dilakukan selama 3 hari meliputi Workshop, Cultural Exchange, Focus Group Discussion, dan International Student Symposium.

Mahasiswa Fakultas Biologi tersebut yakni Febriana Saraswati (angkatan 2016) dan Rania Nawra T. (angkatan 2017) terpilih sebagai delegasi dari total 44 orang delegasi yang berasal dari seluruh Indonesia maupun Asia Tenggara. Kedua mahasiswa tersebut tergabung dalam 1 tim yang mempresentasikan paper yang berjudul “The Difference Views of Islam as a Trigger for The Conflict Between The Society’s Upheaval Today” dengan tema besar kegiatan yaitu “Optimizing Southeast Asia Student Movement to Face The ASEAN Challenges”

Menurut Febriana: “Saya senang dan merasa terhormat bisa mendapatkan kesempatan dan pengalaman presentasi dalam forum tersebut serta dapat bertukar ide dengan para delegasi mahasiswa muslim lainnya dari seluruh Asia Tenggara”.

Slide 3
Slide 2
Slide 1

“Melalui kegiatan tersebut saya bisa memperluas pandangan saya bukan hanya dari bidang saya saja, karena pada forum tersebut saya bertemu mahasiswa dari berbagai bidang yang berbeda yang bersatu dalam satu forum skala internasional dengan satu tujuan memecahkan masalah dan tantangan sosial regional dari berbagai sisi dan sudut pandang berbeda” pungkasnya.

 

Fakultas Biologi Memfasilitasi Perkuliahan Bagi Mahasiswa Terdampak Bencana

Rilis BeritaTajuk Selasa, 4 Desember 2018

Fakultas Biologi UGM (4/12) melepas lima mahasiswa sit in dari Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Tadulako Sulawesi Tengah. Kepulangan kelima mahasiswa tersebut mengakhiri periode sit in mereka di Fakultas Biologi UGM yang telah dilakukan dari tanggal 1 November hingga 30 November 2018.

Universitas Tadulako merupakan salah satu fasilitas pendidikan yang terdampak dari gempa yang meluluhlantakkan Palu, Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 silam berkekuatan 7,4 SR. Fasilitas belajar mengajar mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga kegiatan perkuliahan menjadi terhenti sementara. Kemenristekdikti memberikan hibah kepada mahasiswa Universitas Tadulako untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di Perguruan Tinggi Negeri seluruh Indonesia sesuai dengan program studinya. Universitas Gadjah Mada turut berperan serta dalam kegiatan tersebut dengan membuka program pendidikan untuk persaudaraan. Program tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan menyediakan fasilitas perkuliahan (sit in) tanpa dipungut biaya bagi mahasiswa yang terdampak bencana (Dikutip dari UGM Siapkan Fasilitas Perkuliahan Gratis Bagi Mahasiswa Korban Bencana).

Kelima mahasiswa tersebut yaitu Natassya Nadya Immanuel, Firdasari, Anna Maria Santi Lamello, Rina Ayu Dita Sari Udayana dan Rosha Angreny Hasta. Kelima mahasiswa tersebut mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Biologi diantaranya dalam mata kuliah Paleozoologi, Fisiologi Hewan, Genetika Mikrobia, Fisiologi Tumbuhan Lanjut, Fisiologi Hewan dan Struktur dan Produk Jaringan Sekretori Tumbuhan.

Selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Biologi UGM kelimanya juga ikut serta dalam kegiatan guest lecture dan tidak diharuskan mengikuti praktikum. Fasilitas yang didapatkan selain perkuliahan yaitu penginapan (UGM Residence), penggunaan fasilitas perpustakaan dan internet (Fakultas Biologi) serta tiket pulang pergi dan biaya hidup yang diakomodasi oleh Kemenristekdikti.

Kegiatan pelepasan kelimanya dilakukan oleh Dekan Fakultas Biologi UGM (Dr. Budi Setiadi Daryono M.Agr.Sc.), Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D), Ketua Program Sarjana (Dr. Rer.nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si) dan Kepala Seksi Akademik dan Kemahasiswaan (Emi Dwi Suryanti, S.Si., M.Sc.).

Slide 1
Slide 2

Dalam pesannya kepada kelima mahasiswa sit in Universitas Tadulako tersebut Dekan Fakultas Biologi UGM berharap agar ilmu yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan di Fakultas Biologi UGM dapat bermanfaat. Dalam kesempatan yang sama Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan menyampaikan terbukanya kesempatan bagi kelima mahasiswa tersebut nantinya dapat melanjutkan S2 di Fakultas Biologi UGM.

Dalam keterbatasan dari gempa yang meruntuhkan fasilitas fisik pendukung perkuliahan, kelima mahasiswa tersebut tidak berpasrah diri. Semangat mencari ilmu tetap ditegakkan. Seperti kata peribahasa “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina” sepertinya memang itu yang dapat diteladani dari mereka.

Fakultas Biologi UGM Dulang Medali di Ajang Porsenigama 2018

PrestasiTajuk Selasa, 4 Desember 2018

Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada (Porsenigama) 2018 diselenggarakan pada tanggal 20 Oktober hingga 2 Desember yang terdiri atas 28 cabang lomba.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
Slide 9
Slide 10
Slide 11
Slide 12
Slide 13
Slide 14
Slide 15
Slide 16

Fakultas Biologi UGM berpartisipasi dalam 23 cabang lomba. Menurut Ketua Departemen Minat dan Bakat BEM Biologi UGM perolehan tahun ini didominasi oleh cabang perorangan seperti karate, panahan, judo dan cabang perorangan lain.

Medali Emas Biologi diraih oleh Ainurrizqi angkatan 2017 yang meraih Juara I dalam cabang beladiri Judo. Medali Perak yang diraih Biologi berjumlah 3 medali dari beberapa cabang lomba yaitu beladiri pencak silat, karate dan panahan.

Dalam cabang beladiri pencak silat Biologi diwakili oleh Ahmad Asrofi Ahnaf angkatan 2018 berhasil meraih medali perak dalam kategori tanding kelas B putra. Dalam cabang karate Ainurrizqi dan Innovatyandra P. angkatan 2016 berhasil meraih medali perak dalam kategori enbu putra-putra. Dalam cabang panahan Yakini Al Khaaliq angkatan 2017 berhasil meraih medali perak dalam kategori 30 meter perorangan putra.

Fakultas Biologi UGM mendulang medali perunggu dari cabang lukis, pencak silat, panahan dan vokal grup. Dari cabang lukis Biologi diwakili oleh Maura Indria M. angkatan 2018 meraih medali perunggu. M. Fauzan Adhim angkatan 2018 meraih medali perunggu dari cabang pencak silat kategori tanding kelas D putra. Yakini Al Khaaliq angkatan 2017 meraih medali perunggu dari cabang panahan dalam kategori aduan putra. Meraih perunggu turut diraih oleh vokal grup Fakultas Biologi UGM yang terdiri atas 11 anggota yaitu Sas Retno D. (2015), Viola Fedriana (2015), Anggoro Chandra (2016), Alfisyahrin H. (2016), Aditiana V. G. (2016), Destrian Ramadhandhi (2018), Hilda Tamara (2018), Maria Bernadeth T. (2018), Cintya Sekar (2018), Moses A. Polela (2018) dan Ani Fitriyani (2018).

Ketua Dep. Minkat BEM Biologi UGM Amadea Risanggita Kinanthi mengungkapkan bahwa prestasi yang diraih tidak dapat dikatakan naik/turun disebabkan adanya beberapa cabang yang tahun lalu mendapatkan medali namun tahun ini tidak membuahkan medali. “Kita belum dapat mempertahankan prestasi di satu cabang karena belum terlalu konsisten terkait masalah latihan bersama”, tutur Amadea Risanggita Kinanthi.

Departemen Minat dan Bakat telah memfasilitasi latihan bersama, namun kendala yang dihadapi adalah mengatur jadwal latihan bersama dan kedisiplinan dalam mengikuti jadwal latihan. “Kami Minkat ingin menetapkan target misalnya tiap mau lomba diawali dengan latihan minimal sebulan sebelumnya”, tutur Amadea Risanggita Kinanthi. Tambah Gita permasalahan klasik yang timbul adalah jadwal praktikum yang berbeda sehingga mengurangi jadwal pertemuan  untuk latihan bersama.

Kedepannya diharapkan akan ada pelatih yang difasilitasi oleh fakultas, “untuk cabang tari, pasti menggunakan jasa pelatih, namun untuk cabang olahraga lain kami mengandalkan alumni untuk masalah sparring dan latihan teknik”, tutur Amadea Risanggita Kinanthi.

Prestasi yang berhasil diraih patut diapresiasi dan diharapkan evaluasi yang dihasilkan dapat menemukan solusi yang kreatif untuk semakin meningkatkan perolehan medali Fakultas Biologi di tahun-tahun selanjutnya.

1…141142143144145…161

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Dosen Fakultas Biologi UGM Selesaikan Program Inkubator untuk Kembangkan Modul Daring Ekologi Tropis
  • Program Studi Magister dan Doktor Biologi Fakultas Biologi UGM Meraih Akreditasi Unggul dari LAMSAMA
  • Open House “Sosialisasi Program Magister & Doktoral Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada: Jalur Rguler, By Research dan Double Degree Batch 1 2025”
  • Mengikuti Jejak L.B. Holthuis, Dosen Fakultas Biologi UGM Deskripsikan Tujuh Spesies Lobster Air Tawar Endemik Papua
  • Nusantara Orchid Biodiversity Show 2025: Orchid as Puspa Pesona Indonesia, Locally Rooted Globally Respected
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY