Kenaikan harga pakan ternak ayam komersial yang cukup tinggi mengakibatkan penurunan hasil ternak dan berimbas pada kenaikan harga telur serta daging ayam yang cukup tinggi pada saat ini. Inovasi pembuatan pakan fermentatif dapat dibuat sebagai pakan alternatif mengatasi kenaikan harga pakan tersebut. Selama aktivitas penjualan ikan oleh pedagang di pasar tradisional, setiap hari terbuang limbah ikan berupa kulit, tulang, kepala, sirip dan sisik ikan yang menumpuk sangat banyak. Limbah ikan tersebut masih dapat dimanfaatkan sebagai substrat fermentasi pembuatan pakan ternak ayam dengan menggunakan starter konsorsium bakteri lokal yang bersifat katalitik. Pemanfaatan limbah ikan untuk pembuatan pakan ternak ayam tersebut sekaligus juga dapat mengatasi problem menumpuknya limbah ikan yang sangat banyak. Pakan inovatif fermentasi memiliki khasiat yang sangat berguna bagi pertumbuhan dan kesehatan ternak ayam karena kandungan nutrien yang mudah dicerna, serta sifat probiotik pakan fermentasi tersebut. Sifat probiotik starter bakteri menyebabkan ternak ayam lebih tahan berbagai penyakit. Karena pentingnya pakan fermentatif ternak ayam bagi peternak dan warga, melalui kegiatan program MBKM Pengabdian Membangun Desa (BIO MBMD1) semester genap 2022/2023 dan gasal 2023/2024, Fakultas Biologi UGM dengan Ketua Dr. Endah Retnaningrum, M. Eng, beserta 4 mahasiswa (Avila Kusuma W., Daimeera Anja Lulu A., Shanaz Dhiya’ul Haq dan Syahidina pada 27 Mei -17 Juni 2023 bersama mitra peternak ayam “Shobaru”, di Dusun Manukan, Desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta telah mencoba membuat pakan alternatif untuk ternak ayam. Selain limbah ikan, beberapa bahan lain ditambahkan pada substrat meliputi ampas kelapa, dedak bekatul dan daun pepaya. Hasil pembuatan pakan fermentatif pada kegiatan pengabdian ini dapat mengajari dan membantu peternak ayam serta warga secara mandiri menyediakan pakan ayam, sehingga meningkatkan pendapatannya.
SDG 13 : Penanganan Perubahan Iklim
Minggu, 19 Maret 2023, tim pengabdian Microalgae Research dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2023, melakukan kunjungan dan survei ke Desa Wisata Kampung Satwa, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman.. Tim yang diinisiasi dan didampingi oleh Dr. Eko Agus Suyono S.Si., M.App. Sc dengan beranggotakan tiga mahasiswa biologi, yaitu Aulia Setyo Nurul Hida, Wildan Hilmi Azharul Hakim, dan Muhammad Naufal Azamrafif melakukan kunjungan untuk melanjutkan dan mengevaluasi hasil pengabdian MBKM tim sebelumnya. Survei dilaksanakan pada pukul 08.15 hingga 12.00 dengan agenda melihat kondisi sistem kultivasi mikroalga yang ada di Kampung Satwa. Keberadaan sistem kultivasi mikroalga Kampung Satwa saat ini tidak terawat dan masih belum optimal untuk digunakan. Sistem kultivasi mikroalga ini yang tidak terawat dikarenakan kurang menariknya bentuk dan kesulitan dalam hal sumber daya guna melakukan kultivasi mikroalga secara semi massal .
Pelaksanaan kegiatan kunjungan ini, memberikan hasil dimana tim berniat untuk menyusun dan membuat desain fotobioreaktor sederhana mikroalga yang nantinya mampu menjadi icon di Kampung Satwa sebagai desa wisata. Pembuatan icon wisata fotobioreaktor mikroalga ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan dan mampu memperkenalkan kultivasi mikroalga kepada masyarakat awam dengan baik. Biomassa dari kultivasi mikroalga ini akan dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan pakan satwa fungsional dengan nilai gizi yang tinggi, proses produksi efisien, dan biaya yang efektif, serta ramah lingkungan untuk satwa yang ada di Kampung Satwa, seperti burung dan ikan. Biomassa dari kultivasi mikroalga ini juga akan dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap dari produk industri rumahan warga di Kampung Satwa.
Selain itu, pada bulan April – Juni uji coba kultivasi semi massal Spirulina sp. telah dilakukan oleh tim di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dan Stasiun Penelitian Karanggayam. Kultur Spirulina didapatkan dari BBPAP (Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau) Jepara sebanyak 1L. Kultivasi dilakukan pada skala 15 L dengan menggunakan medium milik NAP (Nogotirto Algae Park) dalam media galon. Kultivasi belum dapat dilanjutkan dalam skala semi massal 50 L dikarenakan nilai Obtical Density (OD) pada kultur belumm mencapai target untuk siap dipindahkan dalam skala semi massal.
Pada awal bulan Maret 2023, tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) -Penelitian tahun 2023 Fakultas Biologi UGM, dengan Ketua Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., beserta seorang mahasiswa, Andi Muhammad Naufal Khaeri, telah melaksanakan kegiatan pengamatan perkembangan embrio telur dan pemberian pakan Burung Unta di Mahasvin Farm, Yogyakarta. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui proses penangkaran unggas eksotik terkhusus Burung Unta yang ada di Yogyakarta yang bertempatkan di Mahasvin Farm.
Kelompok penangkaran unggas eksotik Mahasvin farm, yang berlokasi di Candi Gebang, saat ini sedang dalam upaya mengembangkan penetasan telur unggas eksotik, seperti Burung Unta. Upaya ini dilakukan dengan melakukan integrasi beberapa tujuan yaitu Konservasi satwa eksotik, Pengembangan wisata satwa eksotik bagi masyarakat dan terutama untuk pengembangan sarana Pendidikan, dan Media edukasi untuk pengembangan satwa dan konservasi. Potensi yang dimiliki sangat besar dan saat ini sudah berhasil menetaskan berbagai jenis unggas eksotik. Namun demikian saat ini masih ada kendala dalam pemeliharaan embrio unggas eksotik tersebut.
Berdasarkan hasil diskusi dan pengamatan bersama pihak mitra, ditemukan kendala dalam proses penetasan Burung unta yaitu mesin inkubator yang belum sempurna dan juga pakan yang belum bisa memenuhi kebutuhan nutrisi secara sempurna. Oleh karena itu, pada bulan Mei telah di diskusikan dan di inisiasikan untuk proses pembuatan inkubator yang baru dan pembuatan komposisi pakan yang baik agar proses penangkaran Burung Unta di Mahasvin Farm dapat berjalan dengan baik. [Penulis: Andi Muhammad Naufal Khaeri]
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penelitian MBKM tahun 2023 yang berjudul “Analisis pertumbuhan, biomassa karbon, pembungaan dan kandungan hormon pada propagule Rhizopora mucronata Lamk. di Hutan Konservasi Mangrove, Pantai Baros, Bantul, telah dilakukan beberapa aktivitas lapangan maupun laboratorium oleh mahasiswa yang terlibat yaitu Muhammad Rafie (20/461062/BI/10613), Halimatur Rosyida (20/458282/BI/10515), Luthfi Azizatul Ulya (20/458294/BI/10527), Tsabitah Putri Asmalda (20/458322/BI/10555), Azzah Fauziyatul Hana (20/461026/BI/10577), Septiana Tri Utami (20/461086/BI/10637), Divka Amanda (20/458276/BI/10509). Aktivitas penelitian ini diketuai oleh Prof. Dr. Kumala Dewi MSc.St. dan didukung oleh mitra dari BRIN yaitu Prof. Dr. Liliana Baskorowati S.Hut. M.P.
Kegiatan diawali dengan briefing tentang pentingnya konservasi mangrove dalam rangka mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan pengurangan level karbon di udara. Kegiatan ini dilakukan di kantor BRIN Mlati, Yogyakarta pada tanggal 13 Februari 2023 dan penjelasan tentang Kawasan mangrove di hutan konservasi Baros dilakukan oleh Prof. Liliana Baskorowati. Kegiatan lapangan di pantai Baros dilakukan pada tanggal 4 Maret 2023 dipandu oleh beberapa staf dari BRIN dan 2 orang pengelola Kawasan konservasi (Sdr. Muhammad Sidiq Nurcholis dan Sdr Santi). Dalam kegiatan ini mahasiswa belajar mengenal beberapa jenis mangrove yang ada di pantai Baros, mengetahui cara pengukuran tinggi tanaman, luas kanopi serta mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman akibat adanya perbedaan level salinitas. Dalam kegiatan ini juga telah dilakukan sampling propagule dan daun mangrove untuk analisis kandungan hormon dan anatomi.
Kegiatan lapangan berikutnya dilakukan pada tanggal 11 Maret 2023, pada kegiatan ini mahasiswa membuat petak ukur pada tegakan yang didominasi oleh jenis Rhizhopora mucronata dengan ukuran petak ukur sebesar 10 x 10 m, yang kemudian dilakukan pengukuran pertumbuhan berupa tinggi dan diameter batang pada petak ukur tersebut. Mahasiswa juga melakukan penggambilan sampel tanah untuk dilakukan uji salinitas, kandungan C, N, P serta kandungan bahan organik pada PU yang telah ditentukan. Mahasiswa juga melakukan pengabilan sampel daun dan akar untuk analisis di laboratorium.
Terkait dengan cara pengukuran serapan karbon oleh tanaman, telah dilakukan penjelasan oleh Bpk Pandu Yuda Adi Putra Wirabuana. Kuliah singkat yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2023 tentang serapan karbon dilakukan di kantor BRIN Mlati dan diikuti semua mahasiswa yang terlebat serta pembimbing.
Kegiatan lapangan yang ke 3 dilakukan pada tanggal 21 Mei 2023, rencananya akan dilakukan pengamatan jumlah bunga dan buah pada PU yang telah dibuat, namun dikarenakan air laut mengalami pasang maka tidak dimungkinkan masuk ke dalam petak ukur tersebut dengan alasan keamanan dan keselamatan. Oleh karena itu hanya dilakukan pengambilan sampel bunga untuk pengamatan viabilitas polen.
Adapun kegiatan di laboratorium yang telah dilakukan diantaranya proses ekstraksi untuk analisis kandungan hormon pada propagule, analisis viabilitas polen, analisis anatomi daun serta analisis substrat yang diambil dari level salinitas yang berbeda. Semua kegiatan berjalan dengan baik dan diharapkan diperoleh data hasil penelitian yang baik pula dan dapat dipublikasikan pada jurnal yang sesuai.
Dalam upaya mengakselerasi kerja sama dengan perguruan tinggi terbaik dari Singapura, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diwakili oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni dan Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, berpartispasi dalam Republic of Indonesia – Singapore University Network (RI SING UN) di Denpasar, Bali pada tanggal 12-14 Juni 2023. Dari Indonesia dihadiri UGM, ITB. IPB, ITS, UI sementara dari Singapura dihadiri oleh top rank universities-nya, yaitu: National University Singapore (NUS), Nanyang Technology Unversity (NTU), Singapore Institute of Technology (SIT), Singapore University of Social Sciences (SUSS), Singapore Management University (SMU), dan Singapore University of Technology and Design (SUTD). Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi RI, Prof Nizam dan Deputy Secretary (Higher Education & Skills) Singapore, Ms Melissa Khoo.
Program yang direncanakan dan disepakati dengan NUS adalah Joint Research and publication on field center carbon capture and biodiversity, inisiasi double degree program, NUS Overseas College (NOC), a mobility program from 3 to 6 months internship in entrepreneurship, Info session akan dilaksanakan Oktober-November 2023 untuk NOC program, summer course, Master Program in Venture Creation, NUS akan memberikan 2 full scholarships dan 10 study awards. Program yang segera diimplementasikan dengan NTU adalah Summer Course program pada Juli-Agustus 2023 (4 mahasiswa dan 1 professor dari NTU menjadi peserta dan narasumber) dan inisiasi double degree program in biodiversity. Program yang diinisiasi dan disepakati dengan SMU adalah 4+1 (plus one) master program dan student exchange. Inisiasi program yang disepakati dengan SUTD adalah student exchange dan 1+1 master program. Kerjasama dengan SUSS yang disepakati adalah plus one program on master of digital marketing, master of finance (fintech program), dan master of IP and innovation management, impact start up challenges program, venture builder program (3 months programs to build a business), industrial internship program, dan talent development (socio & technopreneurship) program. Sedangkan kerjasama dengan SIT adalah inisiasi short program/ summer course in technology related, social innovation projects (SIP), 2-3 weeks summer school program, dan joint research on sustainable energy.
Matchmaking meeting tersebut merupakan langkah nyata Fakultas Biologi UGM dalam mengimplementasikan komitmen dalam membangun kerja sama internasional yang bermanfaat dalam bidang akademik dan penelitian.
Bogor, 31 Mei 2023 – Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) telah sukses menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional dengan tema “Peran Strategis KOBI dalam Implementasi Pengarusutamaan Biodiversitas yang Berkelanjutan”. Acara ini berlangsung di IPB Internasional Convention Center (IICC), Bogor, pada Selasa, 31 Mei 2023. KOBI yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menjadi tuan rumah kegiatan ini.
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KOBI dihadiri oleh 77 anggota, yang terdiri dari fakultas dan program studi biologi dari 44 universitas di seluruh Indonesia. Rakernas ini bertujuan untuk menentukan strategi rasional dan sistematis dalam manajemen biodiversitas nasional, serta menghadirkan platform kolaborasi yang kuat bagi para pakar biologi di Indonesia.
Dalam acara ini, selain dihadiri oleh Dekan Fakultas Biologi UGM selaku ketua KOBI, turut hadir pula perwakilan lain dari Fakultas Biologi UGM, yakni Wakil Dekan bidang Akademik Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Kaprodi S1), Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si. (Kaprodi S2), Dr. Endah Retnaningrum, M.Eng. (Kaprodi S3), Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U. (Ketua Dewan Penasehat KOBI), dan Lisna Hidayati, S.Si., M. Biotech. (Bendahara KOBI).
Materi yang disampaikan dalam Rakernas ini meliputi Progress IBI-KOBI dan Komitmen KOBI dalam mendukung Sampling Di Petak Ukur Permanenan yang dijelaskan oleh Ketua KOBI. Selain itu, ada pula pemaparan mengenai Naskah Akademik Program Sarjana dan Strategi Peningkatan Level Akreditasi Prodi Biologi.
Salah satu sesi yang sangat penting dalam acara ini, Dr. Nova Hariani, M.Si, dan Prof. Dr. Laurentius Hartanto Nugroho, M.Agr., menjadi pemateri utama untuk menyampaikan Naskah Akademik Program Sarjana dan Strategi Peningkatan Level Akreditasi Prodi Biologi. Dalam presentasi materi, dijelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan, sebagai strategi penting dalam peningkatan kualitas pendidikan program sarjana di bidang ilmu Biologi di Indonesia dari berbagai aspek.
Setelahnya, dalam sesi penyampaian materi ke-3, disampaikan pula Progres Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) dalam mendukung Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, progres ini menjadi bukti bahwa telah diambil langkah nyata untuk melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia, dikarenakan hal ini sangat penting dan perlu kesadaran dari kita semua untuk menjaganya, materi tersebut disampaikan oleh Ketua KOBI, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
Rapat Kerja Nasional KOBI ini diharapkan dapat menghasilkan arahan strategis bagi pengembangan kebijakan dan program kerja yang berkelanjutan untuk mendukung konservasi biodiversitas Indonesia. Melalui kolaborasi yang erat antaranggota dan pihak terkait, KOBI bertekad untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia dan mendorong implementasi pengarusutamaan biodiversitas yang berkelanjutan.
Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) adalah sebuah wadah kolaboratif yang menghimpun fakultas dan program studi biologi dari berbagai universitas di Indonesia. KOBI bertujuan untuk memperkuat kerjasama, pertukaran pengetahuan, dan pengembangan bersama dalam bidang biologi, terutama terkait dengan konservasi biodiversitas dan penerapan ilmu biologi untuk keberlanjutan lingkungan.
Forum Kajian Kelautan (FKK) merupakan salah satu proker Divisi Penelitian dan Kajian di bawah Koordinator Keilmuan Kelompok Studi Kelautan Biologi, Universitas Gadjah Mada (KSK Biogama). Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji dan memberikan opini terkait isu-isu tentang kelautan meliputi kebijakan pemerintah maupun permasalahan terkait kelautan yang dikaji dari berbagai bidang ilmu dan berbagai sudut pandang. Selain itu, FKK juga bertujuan sebagai sarana untuk saling berbagi informasi, pengetahuan, dan pengalaman, serta mempererat hubungan dengan pihak eksternal seperti organisasi/lembaga di bidang kelautan.
Forum Kajian Kelautan pertama dilaksanakan pada Sabtu, 6 Mei 2023 dengan mengundang partner diskusi dari Marine Biology Club Universitas Mataram (MBC Unram) dan Marine Diving Club Universitas Diponegoro (MDC Undip). Kegiatan dilaksanakan secara hybrid yaitu luring di Ruang 2 Gedung B Fakultas Biologi UGM dan daring melalui Zoom Meeting. Topik kajian yang diangkat pada FKK #1 yaitu terkait “Perjanjian Internasional Perlindungan Laut Lepas” yang baru saja disahkan PBB pada 4 Maret 2023 setelah melalui diskusi yang sangat panjang selama kurang lebih 15 tahun. Perjanjian tersebut memuat empat bagian yaitu terkait dengan (1) Kawasan konservasi laut, (2) Sumber daya genetik perairan, (3) Penilaian dampak lingkungan, dan (4) Pengembangan kapasitas dan transfer teknologi kelautan.
Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk forum diskusi bersama dengan diawali sambutan oleh Pembina KSK Biogama, Bapak Abdul Razaq Chasani, Ph.D. dan Ketua KSK Biogama, A. Najib Dhiaurahman. Kegiatan inti berisi perkenalan masing-masing kelompok studi dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh KSK Biogama dan MBC Unram dilanjut dengan silang tanggapan bersama MDC Undip. Sesi diskusi melibatkan seluruh peserta forum, baik itu perwakilan KSK, MBC, maupun MDC, membahas mengenai kendala, tantangan, dan realisasi perjanjian internasional perlindungan laut lepas. Kegiatan ditutup dengan penyampaian kesimpulan diskusi dan dokumentasi kegiatan. Hasil diskusi juga telah dipublikasi pada akun instagram KSK Biogama dalam bentuk KSK Pedia Edisi Spesial bulan Juni.
Jakarta, 25 Mei 2023 – Pada tanggal 25 Mei 2023, Komite IBI-KOBI menyelenggarakan acara Focus Group Discussion FGD Pelembagaan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) di Kementerian/Lembaga untuk memperkuat tata kelola biodiversitas dalam pembangunan nasional. Acara terlaksana bersama dengan Fisipol UGM sebagai pemantik.
Acara ini diinisiasi sebagai respons terhadap hasil Global Assessment Report of Biodiversity and Ecosystem Services, Global Biodiversity Outlook, dan dokumen ilmiah lainnya yang menggambarkan kondisi keanekaragaman hayati secara global. Komitmen bersama anggota Convention of Biological Diversity, yang tercermin dalam Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework (GBF) dan Instruksi Presiden (INPRES) 1 Tahun 2023 tentang pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan, juga menjadi latar belakang penting untuk acara ini.
Tujuan utama dari FGD ini adalah untuk menyebarluaskan kebijakan mendesak serta menjadi wadah pertukaran gagasan para ahli dan pemangku kepentingan dalam rangka penerapan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) yang mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati di Indonesia. Selain itu, acara ini bertujuan untuk menyusun kerangka implementasi IBI dalam kebijakan pembangunan nasional. Diharapkan bahwa acara ini dapat memunculkan konsepsi dan kriteria yang disepakati terhadap lembaga yang akan merilis dan bertanggung jawab terhadap IBI, serta menciptakan keberlanjutan program melalui kerangka implementasi dan pemetaan aktor yang terlibat di dalamnya.
Acara FGD ini dihadiri oleh banyak perwakilan dari berbagai instansi terkait, antara lain Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Prof. Budi Setiadi Daryono, Ketua KOBI (Konsorsium Biologi Indonesia) dan Dekan Fakultas Biologi UGM, membuka acara dan memberikan pengantar mengenai FGD ini. Beliau menyampaikan rancangan pengembangan IBI yang bertujuan untuk menerapkan IBI di seluruh kementerian, institusi, dan seluruh wilayah Indonesia pada tingkat provinsi hingga daerah pada tahun 2025.
Selama acara FGD, terdapat tiga narasumber yang memberikan paparan mengenai strategi dan rencana aksi dalam pengelolaan keanekaragaman hayati. Erik Armundito, ST, MT, Ph.D., perwakilan dari Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas, memaparkan strategi dan rencana aksi dalam pengelolaan keanekaragaman hayati. Beliau menyoroti pentingnya perhatian serius terhadap hilangnya keanekaragaman hayati, yang menjadi bagian dari triple planetary crisis. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan menyusun strategi dan Rencana Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk menghadapi isu ini secara sinergis, sebagai upaya melindungi keanekaragaman hayati.
Dr. Agus Haryono, perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan urgensi dan data terkait pelestarian keanekaragaman hayati baik dalam dimensi terestrial maupun maritim. Disampaikan bahwa Pusat Riset Oseanografi telah menyusun Indeks Kesehatan Lamin, Indeks Keshatan Mangrove, dan Indeks Kesehatan Terumbu Karang.
Drh. Indra Exploitasia, perwakilan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mengemukakan pentingnya data yang terintegrasi dengan indikator yang diakui secara nasional dalam upaya pelembagaan untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia.
Hasil dari FGD ini menunjukkan bahwa pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia perlu dilakukan dengan sinergi dari semua pihak. Bappenas, BRIN, dan KLHK mendukung pengembangan indeks untuk mengukur kuantitas dan kualitas keanekaragaman hayati di Indonesia. Selain itu, perlu dirumuskan kembali partisipasi melalui upaya sederhana namun berdampak besar, sehingga input dan output data yang terintegrasi dapat diakses oleh semua orang.
Terlaksananya kegiatan FGD ini merupakan suatu inisiatif yang sangat relevan dengan upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu salah satunya adalah SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan) dengan mempertemukan antara pemangku kepentingan, akademisi dan pemerintah dalam sebuah diskusi untuk upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Langkah-langkah pelembagaan IBI mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendukung SDG 15 dan SDG 14, yaitu dengan memperhatikan keanekaragaman hayati di ekosistem daratan maupun perairan. Dengan dilaksanakannya diskusi ini, Indonesia dapat memperkuat peran dalam melindungi keanekaragaman hayati global, yang memiliki dampak positif pada upaya mencapai berbagai target SDGs yang relevan dengan konservasi alam dan pembangunan berkelanjutan.
Rabu, 24 Mei 2023 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan upacara pelepasan wisudawan/wisudawati program Sarjana periode Ⅲ. Acara dimulai pukul 13.30 WIB kemudian dibuka oleh dekan Fakultas Biologi Prof. Dr. Budi Setyadi Daryono, M.Agr.Sc. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Biologi. Berikutnya terdapat pembacaan laporan wisuda Program Sarjana oleh Kaprodi S1 bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. Beliau menyatakan “Pada upacara wisuda kali ini, Fakultas Biologi meluluskan sebanyak 11 wisudawan.” IPK tertinggi diperoleh oleh sdri. Nabila Ramiza Puteri, S.Si. dengan nilai 3,89. Setelah itu, terdapat pembacaan hasil kelulusan wisudawan/wisudawati.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan wisudawati yaitu sdri. Nabila Ramiza Puteri, S.Si. dalam sambutannya sdri. Nabila mengatakan “Kami bangga menjadi gadjah mada muda, saat pertama kali berkuliah disini”. Selanjutnya terdapat sambutan dari perwakilan orang tua wisudawati dari sdri. Nabila yaitu bapak Ir. Adi Hidayat beliau berkata bahwa sangat bersyukur karena dapat mendidik anak-anaknya menjadi manusia yang berkualitas dengan memberikan pendidikan di universitas terbaik di Indonesia. Berikutnya, terdapat penyematan pin Kabiogama oleh WD P2MKSA bapak Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc. secara simbolis yang diwakilkan oleh sdri. Astri Nurlita, S.Si. dan sdr. Ardi Febriyanto, S.Si. lalu diikuti oleh seluruh wisudawan/wisudawati.
Berikutnya sambutan dari dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setyadi Daryono, M.Agr.Sc. beliau berkata bahwa jangan berkecil hati meskipun jumlah wisudawan yang sedikit, karena kali ini Fakultas Biologi meluluskan wisudawan yang berasal dari 7 provinsi di Indonesia. Lalu beliau melanjutkan sambutannya dengan menceritakan tiga tipe wisudawan setelah wisuda, yaitu tipe pertama yang ingin langsung melanjutkan studi, tipe yang kedua yaitu ingin langsung bekerja tipe yang kedua yaitu ingin langsung bekerja, dan tipe ketiga yang mencari cinta. Beliau juga mengatakan bahwa lulusan S1 bukan diciptakan sebagai tenaga kerja, tapi diciptakan untuk menjadi pemimpin dan berkembang. Terakhir, beliau menyampaikan permintaan maaf apabila selama melaksanakan amanah dalam mendidik masih banyak kekurangan. Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa dan penutupan wisuda. Upacara pelepasan wisuda pun selesai pukul 15.00 WIB, dilanjutkan dengan foto bersama wisudawan dan jajaran dekan. [AY]
Dalam perjalanannya mempersiapkan Prodi baru, yaitu Prodi Pendidikan Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (Prodi PPKKH), Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Uji Sertifikasi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati bidang Tumbuhan untuk beberapa dosen UGM yang memiliki kompetensi yang sesuai. Pada tanggal 11 Mei 2023 di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, Uji Sertifikasi Kurator Keanekaragaman Hayati dilaksanakan melalui skema Portofolio/Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Uji sertifikasi ini diikuti oleh 5 dosen UGM, yaitu Prof. Dr. Purnomo, M.S. (Fakultas Biologi UGM), Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM), Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Fakultas Biologi UGM), Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. (Fakultas Biologi UGM) dan Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. (Fakultas Kehutanan UGM).
Asesor pada uji sertifikasi profesi ini adalah Prof. Dr. Paul J.A. Kessler, Director Hortus botanicus Leiden, Universiteit Leiden yang dalam pelaksanaannya didampingi oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. sebagai Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Sukirno, S.Si., M.Sc.. Ph.D. sebagai Ketua Program Sarjana Prodi Biologi Fakultas Biologi UGM.
Setelah proses uji selesai dilakukan, dinyatakan bahwa kelima peserta lulus dan mendapatkan sertifikat profesi kurator keanekaragaman hayati. Saat acara penyerahan sertifikat, Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. yang didampingi para wakil dekan, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni) dan Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc. (Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia), menyatakan kebanggaannya terhadap proses uji sertifikasi ini dan berharap hasil ini akan mendukung proses pendirian Program Studi Pendidikan Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati Fakultas Biologi UGM.
Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. juga menyatakan bahwa berikutnya akan dilakukan uji sertifikasi profesi keanekaragaman hayati bidang hewan dan mikrobia sehingga prodi pendidikan profesi baru yang akan didirikan betul-betul siap dengan para dosen yang kompeten dan tersertifikasi secara internasional.
Sebelum acara ditutup, Prof. Paul J.A. Kessler dan Pimpinan Fakultas sempat berdiskusi tentang langkah-langkah strategis yang sangat bermanfaat untuk persiapan pendirian prodi baru. Proses uji sertifikasi ini diakhiri dengan foto bersama antara peserta uji, segenap Pimpinan Fakultas dan Prof. Dr. Paul J.A. Kessler.
Kegiatan Uji Sertifikasi Kurator Keanekaragaman Hayati ini sekaligus bentuk dukungan Fakultas Biologi UGM dalam menyongsong Sustainable Development Goals (SDGs) dalam peningkatan kualitas pendidikan (SDG 4) melalui dosen-dosen yang berpengalaman dan tersertifikasi secara internasional dan menjalin hubungan yang baik dengan mitra luar (SDG 17).