SDG 13 : Penanganan Perubahan Iklim

Program KSK Mengajar merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh anggota Kelompok Studi Kelautan (KSK) Fakultas Biologi UGM. Program kerja ini merupakan program yang diselenggarakan dibawah divisi operasional KSK. Pada program ini KSK melakukan kerja sama dengan salah satu desa di daerah Gunungkidul. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 22 Oktober 2023 di Balai Desa Pengkol, Nglipar, Gunung kidul. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat khususnya anak-anak tentang kelautan meliputi, biota laut, upaya menjaga kelestarian dan kebersihan laut, serta keselamatan saat berada di pantai. Selain itu, dilaksanakannya kegiatan ini menjadi salah satu ajang untuk memperkenalkan Kelompok Studi Kelautan kepada masyarakat.
Kegiatan yang dihadiri oleh 19 anggota KSK dan 40 anak-anak Desa Pengkol dimulai dengan pembukaan oleh Kepala Desa Pengkol yaitu Bapak Agus Sunarjo yang menyampaikan bahwa sebagai warga Gunungkidul yang tidak terlalu jauh dengan pesisir pantai belum banyak mendapatkan informasi mengenai kelautan khususnya kepada anak-anak. Sehingga kami sebagai anggota KSK berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran anak-anak mengenai pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan lau sehingga dapat melakukan praktik tersebut dengan aktif secara berkelanjutan.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi dan sesi tebak-tebakan untuk mengetahui pemahaman anak-anak terhadap materi yang telah disampaikan. Anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan fun games yaitu sesi pembuatan gelang dari manik-manik yang bertujuan untuk mengembangkan kreativitas serta media pembelajaran dengan konsep interaktif. Hasil kerajinan yang berhasil dibuat dapat dibawa pulang oleh anak-anak sebagai kenang-kenangan. Kegiatan diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan berupa plakat kepada Bu Dewi selaku perwakilan perangkat desa serta dilakukan sesi dokumentasi bersama dengan para peserta. [Penulis: KSK]
Dekan Fakultas Biologi UGM sekaligus ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI). Acara tersebut diselenggarakan pada 29-30 November 2023 di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB Bandung, yang menjadi tuan rumah pada kesempatan ini.
Rakernas ini dihadiri oleh 108 peserta dari berbagai Program Studi seperti Prodi Biologi, Pendidikan Biologi, Bioteknologi, Mikrobiologi, dan Biologi Terapan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam acara ini, selain dihadiri oleh Dekan Fakultas Biologi UGM selaku ketua KOBI, turut hadir pula perwakilan lain dari Fakultas Biologi UGM, yakni Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. (Kaprodi S1), Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S.Si., M.Si. (Kaprodi S2), dan Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. (Kepala Departemen Biologi Tropika).
Acara tersebut diawali dengan sambutan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., selaku ketua KOBI yang mana dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya peran KOBI dalam meningkatkan penjaminan mutu dan menjelaskan keberlanjutan biologi sebagai ilmu dasar yang fundamental di Indonesia. Selanjutnya acara dibuka oleh Dekan SITH ITB, Dr. Endah Sulistyawati, S.Si., Ph.D.
Rakernas KOBI ini berlangsung selama dua hari, dimana di hari pertama berfokus pada lima topik materi dan workshop yang dipandu oleh narasumber berkompeten. Pada hari kedua, kegiatan utama melibatkan workshop dan menjadi puncak acara Rakernas KOBI.
Berbagai materi dibahas selama acara ini, mulai dari penguatan rumpun MIPA Biologi yang dapat mempengaruhi kebijakan publik dalam perumusan Undang-Undang di Lembaga legislatif, hingga ilustrasi botani dalam aktivitas ilmiah. Selain itu, ada pula pemaparan materi berupa Pembelajaran Biologi di tingkat SMA serta Program Guru yang diimplementasikan melalui dosen mengajar di SMA.
Salah satu sesi penting dalam serangkaian acara ini adalah materi keempat yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Slamet Widiyanto, S.Si., M.Sc., dengan topik SKKNI Kurator Hayati. Pada sesi ini membahas mengenai SKKNI Jabatan Kerja Kurator Koleksi Herbarium/Hewan/Mikroorganisme diharapkan dapat membantu proses manajemen sumber daya manusia di instansi pemerintah maupun non pemerintah dalam upaya memastikan SDM yang ada memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi terakhir mengenai Pembaruan Database Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) melalui Kegiatan Mahasiswa Kurator Data Hayati (MKDH) Tahun 2024 yang disampaikan oleh Oki Hadian Hadadi, M.Sc. dari WWF Indonesia.
Hari pertama Rakernas selanjutnya ditutup dengan Workshop Pengembangan dan Pengisian Template Kurikulum OBE dan MBKM dengan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dr. Indra Wibowo, M.Sc., dan Dr. Rodiyati Azrianingsih, M.Sc sebagai narasumber. Workshop ini membantu peserta menganalisis kurikulum OBE untuk masing-masing program studi.
Selanjutnya, hari kedua diisi dengan Workshop Pengisian Borang Akreditasi Lamsama yang sekaligus menjadi puncak acara yang ditunggu bagi para peserta yang mengelola program studinya masing-masing. Workshop ini disampaikan oleh Prof. Dr. Tati Suryati Syamsudin, M.S., DEA., dan Prof. Dr. Diah Rachmawati, M.Si sebagai narasumber.
Rakernas KOBI ini bukan hanya menjadi forum pertukaran ilmu pengetahuan, tetapi juga menegaskan komitmen KOBI dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama peningkatan pendidikan inklusif (SDG 4) melalui kolaborasi yang berkelanjutan (SDG 17). Dengan demikian, Rakernas KOBI diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar anggota dan mendukung keanekaragaman hayati Indonesia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Empat mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada yaitu Agastyo Pakusadewo Suwardi, Ririn Febrina Putri, Sherlina Oktavian Putri, dan Sherlita Oktavian Putri pada bulan Februari hingga November 2023 telah melakukan kegiatan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Pengabdian Masyarakat di Dusun Kedungpoh Kulon, Kalurahan Kedungpoh Kapanewon Nglipar, Gunung Kidul. Keempat mahasiswa tersebut dibimbing oleh ibu Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Si dan bapak Dwi Yono (Lurah Kalurahan Kedungpoh) sebagai mitra MBKM PkM.
Kalurahan Kedungpoh terdiri dari 10 Padukuhan dengan luas wilayah sebesar 10.799.830 ha, merupakan Kalurahan yang terletak di wilayah utara Gunungkidul. Walaupun berbukit-bukit, wilayah tersebut relatif melimpah airnya dibandingkan wilayah selatan Gunungkidul. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul untuk mengembangkan wilayah utara sebagai daerah tujuan wisata baru, Kalurahan Kedungpoh juga telah mencanangkan Kalurahan Kedungpoh sebagai desa wisata dengan visi desa yang mapan, tangguh dan sejahtera. Salah satu rencana pengembangan Kalurahan Kedungpoh adalah pengembangan Eduwisata Tanaman Langka Indonesia di Dusun Kedungpoh Kulon. Pengembangan “Hutan Biologi UGM II” ini selain merupakan upaya konservasi lahan dan mitigasi bencana, juga bertujuan untuk mengembangkan Eduwisata berbasis Mini Kebun Raya Tanaman Langka Indonesia.
Selama kegiatan MBKM para mahasiswa melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah melakukan karakterisasi dan identifikasi berbagai jenis tanaman langka endemik wilayah Yogyakarta dan sekitarnya serta tanaman-tanaman yang memiliki potensi. Untuk mendapatkan tanaman-tanaman tersebut para mahasiswa bekerjasama dengan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPPBPTH) dan koleksi pribadi dari salah satu dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada yaitu Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc.forest trop.
Menurut ibu Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Sc selaku dosen pembimbing, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk melestarikan keanekaragaman jenis tanaman langka di “Kebun Biologi UGM II” yang terletak di Dusun Kedungpoh Kulon. Konservasi ex-situ tanaman langka tersebut dapat mensupport program pemerintah dalam konservasi sumber daya alam untuk pembangunan yang berkelanjutan (EfSD), dan sebagai kelanjutannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan adanya eduwisata berbasis potensi lokal yaitu mini kebun raya (Kebun Biologi UGM II), serta meningkatkan kapasitas kemampuan budidaya tanaman masyarakat Kedungpoh Kulon.
Kegiatan MBKM ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pelestarian tanaman langka serta menjadikan Kalurahan Kedungpoh sebagai desa wisata dengan visi desa yang mapan, tangguh serta sejahtera.
Hutan Biologi UGM terletak di sisi bagian barat Fakultas Biologi UGM dengan luas sekitar 0,5 Ha, yang sejuk dan saat kita berkunjung kita akan menjumpai beberapa vegetasi tumbuhan dengan pohon yang berdiamer ±1 meter, serta beberapa hewan dari kelompok serangga seperti kupu-kupu, laba-laba, semut, dan kelompok hewan reptil seperti kadal. Hutan pada umumnya memiliki fungsi sebagai pemasok oksigen, serta penyedia jasa lingkungan seperti penyerapan dan penyimpanan karbon, mengendalikan erosi dan banjir, dan menjaga kesuburan tanah. Hutan Biologi dikategorikan sebagai hutan kota karena berada di kota. Tujuan dari keberadaan Hutan Biologi UGM yaitu untuk keperluan proteksi, rekreasi, estetika, dan kegunaan fungsi lainnya bagi kepentingan masyarakat perkotaan, khususnya masyarakat di kawasan UGM.
Walaupun hutan Biologi terletak di Fakultas Biologi namun hutan biologi dapat dimanfaatkan oleh bcivitas akademika dan masyarakat umum. Menurut Mulyanto, S.T., M.M., sebagai penanggung jawab Hutan Biologi dan Kepala Administrasi Fakultas Biologi UGM menyampaikan bahwa pada tahun 2023 aktivitas yang sudah dilakukan di Hutan Biologi yaitu pembuatan kompos yang berasal dari daun dan sisa makanan yang dilakukan setiap hari, juga sebagai tempat praktikum mahasiswa Fakultas Biologi, sebagai tempat penelitian dosen dan mahasiswa tentang tanaman dan vegetasi, sebagai tempat praktikum perkuliahan geografi lingkungan dari mahasiswa Fakultas Geografi UGM , sebagai tempat praktik metode dan penggunaan alat metode geofisika dari mahasiswa Program studi Geofisika Fakultas MIPA UGM, sebagai tempat syuting Film dari sekolah Vokasi UGM, sebagai lokasi syuting Praktik Produksi dari MMTC Yogyarakarta, sebagai tempat praktikum ekologi Fakultas Kehutanan UGM, dan sebagai tempat Praktikum Program sarjana Terapan Pengelolaan Hutan, Departeman Teknologi Hayati dan Veteriner, Sekolah Avokasi UGM.
Pentingnya menjaga hutan biologi dikarenakan memiliki berbagai keuntungan seperti tempat pembelajaran yang sangat menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan, tempat mencari inspirasi penelitian dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang tidak hanya untuk mahasiswa Biologi UGM, namun juga mahasiswa program studi lain yang memiliki keterkaitan dengan hutan, dan meningkatkan fungsi klimatologis, hidrologis, dan ekologis bagi UGM. (Beatrix Irene Sanderina Wanma, Mahasiswa Program Studi Doktor Biologi UGM Angkatan 2023 Gasal)
Mahasiswa S1 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali menoreh prestasi dengan mendapatkan dua penghargaan pada 2nd International Conference Biology for Students x Open Bioproject Competition (OBC) 2023 yang diadakan pada tanggal 12-14 November 2023. Penghargaan tersebut berupa Gold Medal untuk Kategori Research Project for College Student serta Runner up-1 untuk Kategori Grand Award Research Project for College Student. Prestasi-prestasi tersebut diraih oleh tim dari Laboratorium Genetika dan Pemuliaan yang beranggotakan Azizah Tyas Nugrahanty (Biologi 2020), Bagas Alfian Dwiaryanda (Biologi 2020), dan Lucia Arum Sekar Meysari (Biologi 2020) di bawah bimbingan Ganies Riza Aristya, S.Si., M.Sc., Ph.D serta berkolaborasi dengan Raden Afif Pranaya Jati, S.P., M.Sc dari Institut Bioinformatika Indonesia (INBIO-Indonesia).
The 2nd International Conference of Biology for Students (ICOBIOS) x Open Bioproject Competition (OBC) 2023 mengangkat tema ”Innovative Approach in Investigating Biological Problem through Multidisciplinary Research and Startup” yang bertujuan untuk mengakselerasi kolaborasi serta meningkatkan pemahaman terkait berbagai aspek biologi bagi peneliti muda. Kegiatan tersebut terdiri dari beberapa tahapan yaitu pengumpulan abstrak, pengumuman abstrak, pengumpulan proposal, presentasi, dan acara seremonial yang diadakan dari bulan Juli hingga November 2023.
Poly-hydroxy butyrate (PHB) Team mengkaji isu biodegradable plastic karena perkembangan plastik pada masa kini tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia modern dan akan berkembang terus-menerus setiap tahunnya. Di samping itu, berbagai usaha telah ditempuh dan terus dilakukan, salah satunya adalah mencari alternatif pengganti plastik konvensional yang lebih ramah lingkungan dan sustainable. Melihat adanya tantangan dan peluang yang dihadapkan tersebut, maka Azizah, Bagas, dan Lucia fokus melakukan pengembangan organisme sebagai produsen PHB yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi transformasi genetik. Sampai saat ini, tim PHB telah berhasil mengkombinasikan gen sintetik hasil konstruksi plasmid ke dalam sel bakteri sebagai kandidat untuk mikroba penghasil PHB secara alami. Solusi tersebut diharapkan mampu menjadi alternatif pengganti plastik konvensional. Selain itu, dosen dan anggota tim juga berharap penelitian ini akan berkembang secara terus-menerus tiap tahunnya agar menciptakan lingkungan yang nyaman tanpa adanya plastik konvensional. [Penulis: Azizah Tyas Nugrahanty, Bagas Alfian Dwiaryanda, dan Lucia Arum Sekar Meysari]
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 78, Pemerintah Desa Kebonalas Kecamatan Manisrenggo Klaten Jawa Tengah didukung oleh Tim MBKM Kabut Kebonalas, menyelenggarakan acara massal olah raga Bersama dengan warga desa Kebonalas Manisrenggo.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 3.000 peserta warga Kebonalas dari semua umur. Acara ini merupakan puncak peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 78 yang di buka oleh Bapak Lurah Supriyanto, S.Pd. Kegiatan dalam acara ini antara lain adalah senam Bersama, kemudian dilanjutkan dengan jalan santai sejauh 6 km, dan dilanjutkan dengan hiburan music dan pembagian doorprize. Dalam sambutan pembukaanya beliau menyampaikan bahwa wahana desa wisata Kabut Kebonalas adalah milik Bersama dan semoga dapat berperan untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Beliau juga menyampaikan terimakasih kepada Fakultas Biologi UGM yang telah bermitra dengan pemerintah desa dan berharap kegiatan tersebut dapat berkelanjutan.
Kegiatan ini sangat sesuai dengan sustainable development goals (SDG’s) yaitu SDG 1 untuk mengurangi kemiskinan, SDG2 untuk menggalakkan pertanian dan ketahanan pangan, SDG 11 untuk membagun pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan, SDG 13. Untuk memerangi perubahan iklim, serta SDG 15 untuk menjaga ekosistem darat terutama dalam meningkatkan tangkapan air.





































