• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 13 : Penanganan Perubahan Iklim
  • SDG 13 : Penanganan Perubahan Iklim
  • hal. 18
Arsip:

SDG 13 : Penanganan Perubahan Iklim

Diklat Lapangan Angkatan XVII Anggota Baru Biology Orchid Study Club (BiOSC)

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Sabtu, 4 Maret 2023

Kegiatan Diklat Lapangan Angkatan XVII Anggota Baru BiOSC Tahun 2023 merupakan suatu agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Biology Orchid Study Club (BiOSC). Fokus utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan minat dan pengetahuan terkait anggrek maupun keorganisasian bagi calon anggota BiOSC. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Gunung Gajah, Pandanrejo, Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah pada 25 dan 26 Februari 2023.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

 

Peserta dari kegiatan Diklat Lapangan 2023 adalah calon angkatan diksar 17 berjumlah 42 orang. Tujuan dari kegiatan diklat lapangan adalah untuk memberikan pembekalan terkait keilmuan anggrek bagi calon anggota baru BiOSC melalui praktik yang dilakukan baik dalam lingkup keorganisasian, penelitian, budidaya, maupun konservasi. Dari pembekalan tersebut, peserta dapat mengidentifikasi anggrek alam dan mengenal morfologi anggrek alam dan dapat membedakannya dengan tumbuhan anggota suku lain.

Kegiatan ini berjalan selama 2 hari dengan lancar. Pada hari pertama, kegiatan dimulai dari sambutan pihak BiOSC dan gunung Gajah, pembangunan tenda untuk melatih skill survival ketika berada di hutan, eksplorasi untuk mengidentifikasi anggrek, dan ditutup dengan presentasi hasil eksplorasi kepada panelis. Anggrek alam yang ditemukan di kawasan Gunung Gajah antara lain: Dendrobium crumenatum, Dendrobium mutabile, Vanilla planifolia, Nervilia aragoana, Nervilia sp., Dienia ophrydis, Bryobium retusum, Acriopsis liliifolia, Habenaria reflexa, Peristylus goodyeroides, dan masih banyak lagi. Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan outbond untuk meningkatkan mood dan semangat peserta. Kegiatan ditutup dengan pemberian rewards kepada kelompok peserta sebagai apresiasi dari kerja kerja keras mereka dalam mengikuti kegiatan. [Biology Orchid Study Club]

Kegiatan Herpetrip Kelompok Studi Herpetologi 2023

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Jumat, 3 Maret 2023

Pada hari Jumat-Minggu, 24-26 Februari 2023, Kelompok Studi Herpetologi (KSH) telah melaksanakan rangkaian kegiatan “HerpeTrip” di Bumi Perkemahan Girikaton. Kegiatan HerpeTrip ini dimaksudkan untuk meregenerasi anggota KSH dengan melantik Calon Anggota Muda (CAM) XXXIII menjadi Anggota Muda (AM) XXXIII. Secara garis besar, kegiatan yang dilakukan pada HerpeTrip berupa review jurnal, sampling nocturnal, trekking, wawancara, evaluasi, sharing alumni, dan juga pelantikan CAM menjadi AM. Pada hari pertama, yakni Jumat, 24 Februari 2023 seluruh CAM dikumpulkan di sekitar jalan taman biologi untuk melakukan pengecekan barang-barang kegiatan dan keberangkatan menuju lokasi HerpeTrip. Malam harinya, dilakukan review jurnal herpetologi sesuai kelompok yang telah dibagikan sejak awal oleh panitia. Setelah review jurnal selesai, CAM dipersilahkan untuk tidur pada bivak yang telah mereka bangun.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7

Keesokan harinya, CAM dibangunkan untuk sarapan dan persiapan trekking sesuai dengan jalur yang telah dibuat. Kegiatan trekking dibagi menjadi beberapa kelompok dan dipandu oleh beberapa panitia. Selama melakukan trekking sesuai jalur, CAM melewati berbagai macam pos divisi seperti divisi Amphibia, Testudinata, Crocodilia, Serpentes, Lacertilia, dan Keorganisasian. Pada setiap pos dilengkapi berbagai macam games yang berbeda-beda untuk CAM. Para CAM yang telah menyelesaikkan trekking kembali lagi ke bumi perkemahan untuk beristirahat di pendopo yang telah disediakan dan memasak makan malam. Pada Sabtu malamnya, CAM dan beberapa panitia melakukan sampling herpetofauna di sekitar bumi perkemahan. Hasil temuan hewan ketika sampling kemudian didiskusikan oleh CAM dan panitia sebagai sharing ilmu herpetofauna. Kegiatan dilanjutkan oleh istirahat dan persiapan wawancara CAM. Pada pagi hari terakhir yakni 26 Februari, dilakukan wawancara CAM oleh panitia sekaligus pelantikan. Ketika pelantikan, para CAM mendapatkan slayer biru berlogo KSH sebagai tanda bukti telah menjadi AM. Kegiatan lalu ditutup dengan sharing bersama alumni dan sarapan bersama. Secara keseluruhan, kegiatan yang dihadiri kurang lebih 42 orang ini dapat berjalan dengan lancar dan baik. [KSH]

Dosen Fakultas Biologi UGM terlibat Survei Okupansi Harimau Sumatera: Survei Satwa Liar terbesar di Dunia

Pengabdian kepada Masyarakat Jumat, 10 Februari 2023

Harimau Sumatera, atau Phantera tigris sumatrae, diklasifikasikan sebagai terancam punah di kategori International Union for Conservation of Nature (IUCN). Populasi harimau sumatera dilaporkan terus menurun. Menurut data populasi dan habitat tahun 2015 yang digunakan oleh WWF, sejauh ini tercatat hanya 371 ekor harimau sumatera yang tersebar dari Aceh hingga Lampung. Berbagai pihak terutama pemerintah melalui Ditjen KSDAE telah berupaya untuk meningkatkan populasi harimau sumatera. Direktur Jenderal KSDAE dalam hal ini telah melakukan banyak hal bersama dengan mitra. Salah satunya adalah Sumatera-Wide Tiger Survey (SWTS).

Berbagai inisiatif dan inovasi telah dilakukan sejak tahun 2010 untuk memperkuat konservasi populasi harimau sumatera dan habitatnya. Untuk mengetahui efektivitas tindakan konservasi selama periode ini, perlu dilakukan pemutakhiran informasi distribusi tingkat pulau dan penggunaan lahan melalui operasi SWTS kedua yang dilakukan antara tahun 2008 dan 2019.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menetapkan tujuan untuk menggandakan populasi harimau sumatera pada tahun 2022. Tujuan tersebut telah disebutkan dalam National Tiger Recovery Program (NTRP) 2010-2022. Untuk memantau efektivitas konservasi harimau sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama mitra meluncurkan Survei Harimau Sumatera (SWTS), survei satwa liar terbesar di dunia dalam hal kemitraan, staf dan cakupan wilayah.

Hariyo T. Wibisono, Koordinator Pelaksana SWTS menyatakan bahwa SWTS kedua ini adalah kegiatan survei satwa liar terbesar di dunia, baik dalam hal kemitraan, sumber daya manusia yang terlibat, maupun luasan wilayah. Sebanyak 74 tim survei (354 anggota tim) dari 30 lembaga diturunkan untuk melaksanakan survei di 23 wilayah sebaran harimau seluas 12,9 juta hektar, yang 6.4 juta hektar di antaranya adalah habitat yang disurvei pada SWTS pertama.” Tercatat 15 unit pelaksana teknis (UPT) KLHK, lebih dari 10 KPH, 21 LSM nasional dan internasional, dua universitas, dua perusahaan, dan 13 lembaga donor yang telah bergabung mendukung kegiatan SWTS.

 

Pada 7 Februari 2023, diadakan FGD untuk untuk memperbaharui data di tingkat nasional sebagai laporan kepada pemerintah dalam hal ini Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik. Selain itu, kegiatan FGD kali ini diharapkan mampu merumuskan tindak lanjut dari pelaksanaan SWTS serta pengelolaan data yang diperlukan. Dr. Dwi Sendi Priyono, telah terlibat di dalam survei ini sebagai peneliti yang menggunakan pendekatan genetic dari sampel feses yang ditemukan selama survei. Informasi genetic ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetika populasi di masing-masing kantong habitat, mengetahui level inbreeding, estimasi ukuran populasi (Ne), estimasi mangsa dari feses, serta mengetahui rasio jenis kelamin tiap-tiap landskap.

 

Dosen Fakultas Biologi UGM Menjadi Anggota Tim Kementerian Kesehatan RI tentang Pengkajian dan Pencegahan Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun

Rilis BeritaTajuk Jumat, 10 Februari 2023

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Beberapa spesies dari keanekaragaman hayati tersebut ada yang berbisa dan beracun, salah satu contohnya adalah ular. Indonesia yang merupakan negara tropis memiliki banyak sekali jenis ular berbisa tinggi. Penelitian mengenai keanekaragaman jenis reptil terutama ular dan pengabdian masyarakat mengenai penanggulangan reptil terutama ular telah banyak dilakukan oleh staf pengajar atau dosen di Fakultas Biologi UGM, salah satunya adalah Donan Satria Yudha, M.Sc., yang berasal dari Laboratorium Sistematika Hewan.

Donan telah berperan aktif di bidang kajian dan penanggulangan satwa liar ular sejak tahun 2011 hingga saat ini. Beberapa contoh peran aktif Donan dalam kajian dan penanggulangan ular yaitu: membantu BKSDA Yogyakarta mengkaji keanekaragaman reptil di wilayah konservasi, membantu Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam inventarisasi satwa liar termasuk ular, membantu komunitas pecinta reptil dengan menjadi narasumber dan pembina mereka, memberikan pelatihan penanganan ular kepada Pemadam Kebakaran Sleman dan UGM, membantu Dr. dr. Tri Maharani, Sp.EM, M.Si., dalam identifikasi ular berbisa yang mematuk manusia, memberikan pengetahuan dan penanggulangan ular di lingkungan gardu induk PLN, serta masih banyak lagi kegiatan pengabdian lainnya.

Sangar Slider :: No slide found!, please make sure you have at least one slide.

Berkat kegiatan penelitian dan pengabdian Donan terkait tentang reptil terutama ular, maka pada Februari 2022, Donan diminta bergabung ke dalam Tim Pengkajian, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Akibat Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun, yang diinisiasi oleh dr. Tri Maharani. Tim ini kemudian terbentuk dengan anggota yang beragam, yaitu mulai dari dokter ahli emergensi, dokter hewan, ahli farmasi, unit pelayanan kesehatan, Pak Amir Hamidy peneliti herpetofauna dari BRIN dan Donan Satria Yudha dari Biologi UGM.

Tim Pengkajian, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Akibat Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun kemudian diresmikan oleh Menteri Kesehatan Bapak Budi Gunadi Sadikin. Peresmian tim diwujudkan dalam bentuk surat: “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No: HK.01.07/MENKES/1114/2022 tentang Tim Pengkajian, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Akibat Hewan Berbisa dan Tumbuhan Beracun, tertanggal 11 April 2022”. Dalam SK Menteri Kesehatan tersebut, tim ini bekerja selama tiga tahun terhitung sejak tanggal Keputusan Menteri ditetapkan. SK Menkes tersebut membuat Donan menjadi tertantang dan siap membantu guna penanggulangan dan pencegahan hewan berbisa. Salah satu kegiatan dari tim ini adalah membuat buku panduan mengenai “Pedoman Penanganan Gigitan, Sengatan Hewan Berbisa dan Keracunan Tanaman” yang saat ini masih dalam proses melengkapi isian buku.

 

Museum Biologi UGM Menyapa Pengunjung di Awal Tahun 2023 Dengan Menyelenggarakan Pamaran Tematik Tentang “Ular”

Rilis Berita Jumat, 10 Februari 2023

Museum Biologi UGM kembali menghadirkan pameran rutin tematik pada periode triwulan pertama tahun 2023. Berbeda dengan tema sebelumnya, tema yang diangkat kali ini yaitu pameran ular. Pameran berlangsung di ruang 2. Tujuan dilaksanakan pameran ular ini yaitu memberikan sarana edukasi kepada pengunjung mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan ular dan juga memuat berbagai tips dan fakta mengenai ular.

Pada saat pengunjung masuk ruangan pameran tematik pengunjung akan mendapatkan informasi mengenai tips mencegah kedatangan ular, setelah itu terdapat infografis tentang bagaimana siklus hidup ular berlangsung serta pembagian golongan ular berdasarkan taring dan habitatnya. Tak lupa juga disajikan fakta menarik tentang lidah ular. Setelah itu terdapat display taksidermi berbagai spesies ular, rangka utuh ular, dan awetan basah yang pengunjung dapat amati dan pelajari.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Kedepannya berbagai inovasi pameran tematik akan selalu ditingkatkan guna mengedukasi pengunjung dengan informasi yang menarik.

Sinergitas Program Eco-Enzyme, KKN-PPM UGM Dusun Gondangan, Sidolumyo, Kulon Progo Jalin Kerja Sama Dengan Komunitas Eco-Enzyme Nusantara

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Kamis, 9 Februari 2023

Bersama dengan Komunitas Eco-Enzyme Nusantara D. I. Yogyakarta, Asrini dan Supartinah, mahasiswa KKN-PPM UGM periode IV 2022 Unit Pengasih yang dibimbing oleh Ganies Riza Ariestya, S.Si., M.Sc., Ph.D melaksanakan program pemberdayaan warga Dusun Gondangan, Desa Sidomulyo, Kec. Pengasih, Kab. Kulon Progo. Kegiatan ini berisi sosialisasi dan praktik langsung pembuatan eco-enzyme pada tanggal 2 Januari 2023. Sosialisasi diawali dengan pemaparan materi, dilanjutkan dengan praktek pembuatan eco-enzyme, dan diakhiri dengan sesi dokumentasi.

Dalam penjelasannya, Asrini memaparkan bahwa Eco-enzyme merupakan cairan yang dihasilkan dari hasil fermentasi limbah dapur, seperti kulit buah, sayur, gula merah, dan air. Fermentasi dalam pembuatan eco-enzyme dibutuhkan 3 bulan lamanya. Cara pembuatan eco-enzyme juga terbilang cukup mudah dan cepat, yaitu dengan memanfaatkan limbah organik dengan penerpan prosedur tertentu. Dalam paparan selanjutnya, Supartinah menjelaskan bahwa manfaat eco-enzyme sangatlah banyak, diantaranya sebagai pembersih lantai, sabun cair, pestisida, deterjen alami, dan perawatan tubuh alami. Di bidang kesehatan, eco-enzyme dapat digunakan untuk mengatasi berbagai luka, detoks, hand sanitizer, mengatasi infeksi, dan memperbaiki kualitas tidur.  Dari segi pertanian, eco-enzyme dapat digunakan sebagai pestisida alami. Selain itu, eco-enzyme ini juga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas air, udara, dan tanah.

Ganies, selalu DPL dalam kegitan KKN-PPM Periode 4 ini sangat mendukung adanya program sosialisasi eco-enzyme dari limbah dapur yang dapat membantu mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis di rumah yang mana berbahaya bagi manusia maupun lingkungan. Program ini juga banyak mendapat respons yang positif dari ibu-ibu PKK Dusun Gondangan, bahkan beberapa masyarakat juga tertarik untuk mencoba secara langsung manfaat dari eco-enzyme ini. Tunggu apa lagi, ayo bersama-sama sayangi bumi melalui eco-enzyme. Salam eco-enzyme!

Pengajar Biologi UGM ikuti residence program di UCLA

Rilis BeritaTajuk Senin, 6 Februari 2023

Selain sebagai penyedia pangan, sektor pertanian dan perkebunan memiliki peranan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya petani. Namun, sektor ini menjadi salah satu penyebab hilangnya ekosistem hutan tropis sekaligus menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di Indonesia dan Asia tenggara. Memiliki ambisi untuk meminimalisir dampak pertanian terhadap keberlangsungan ekosistem hutan tropis, Sdr. Mukhlish Jamal, pengajar di Fakultas Biologi UGM, terpilih sebagai penerima hibah penelitian Project on Resource and Governance (PRG) Fellowship, bersama dengan dua penerima lainnya yang berasal dari Afrika Selatan dan Benin. Dalam projek yang diajukannya, Sdr. Mukhlish akan mengidentifikasi aspek-aspek yang menghambat beserta peluang-peluang yang mendukung penerapan pertanian tropis yang berkeberlanjutan.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

“Dari sudut pandang ilmu ekologi, menjaga keberlanjutan di lahan pertanian yang berkeadilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan jasa ekosistem yang disediakan oleh komunitas biologis. Namun, produksi pertanian dan pelestarian alam kerap dibenturkan sehingga seolah-olah kita hanya bisa memilih salah satu.”, Tutur pengajar Biologi yang kini sedang merampungkan studinya di Department of Biology, University of Oxford, UK.

Selama dua pekan (17-27 Januari 2023), Sdr. Mukhlish berkesempatan untuk berdiskusi dengan beberapa staf dan mahasiswa pascasarjana di University of California Los Angeles (UCLA) untuk mempertajam rencana penelitian yang akan dilaksanakan. Penelitian ini merupakan upaya hilirisasi hasil penelitian disertasi Sdr. Mukhlish yang berkaitan dengan fungsi ekosistem di agroekosistem tropika guna mendukung keberlanjutan pertanian sekaligus pelestarian alam.

“Studi ini harapannya dapat diterapkan guna mendukung pemenuhan komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim di Indonesia yang tertuang dalam NDC (Nationally Determined Contribution)” harap Sdr. Mukhlish.

Tim MBKM Pengabdian Dorong Budidaya Krisan Organik Sebagai Spot Wisata dan Diversifikasi Pangan di Klayar

Pengabdian kepada Masyarakat Rabu, 31 Agustus 2022

Program pengabdian kepada masyarakat di Dusun Klayar, Desa Kedungpoh, Gunung Kidul merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi Tahun 2021. Kegiatan ini merupakan program lanjutan dari program pengabdian periode pertama tahun 2020, yakni produksi dan aplikasi biofertilizer pada komoditi cabai rawit. Periode kedua mengusung tema  pengembangan budidaya tanaman krisan organik sebagai bentuk pengayaan spot wisata di Ekowisata Klayar dan sebagai bahan dasar  diversifikasi pangan berupa tehh krisan dan keripik daun krisan. Tim yang diketuai oleh Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc., ini beranggotakan empat orang mahasiwa yaitu Marshanda Nur Roosyana, hasna Nr Aini, Dea Hastaning Tantri dan Wisnu Eka Wardhana.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Desa Wisata ini sendiri menyediakan berbagai fasilitas seperti arena outbound, bumi perkemahan, tempat pemancingan dan rumah makan yang dipercantik juga dengan gazebo-gazebo di sekitarnya. Ditijau dari  potensi yang dimiliki inilah maka dipilih lokasi ini sebagai desa mitra  untuk pengembangan spot wisatanya dan penggunaan krisan sebagai bahan dasar pangan khususnya untuk keperrluan oleh-oleh wisatawan.

Tim MBKM Pengabdian telah memberikan sosialisai pada Kamis  (02/06/2022 di Dusun Klayar dengan target Kelompok Wanita Tani Desa Klayar. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan selama kurang lebih 2 jam dari pukul 10.00-12.00 WIB. Selama sosialisasi tersebut tim memberikan tata cara budidaya krisan organik serta pembuatan tehh dan keripik daun krisan.  Anggota kelompok Wanita tani juga diajarkan kembali bagaimana pembuatan dan aplikasi  biofertilizer pada tanaman krisan.

Antusiasme yang tinggi diberikan dari Kelompok Tani Wanita Desa Klayar selama sosialisasi. Mereka diberi kesempatan untuk mengenal contoh-contoh produk olahan krisan seperti teh bunga krisan dan keripik daun krisan sehingga tanaman ini sudah tidak dikenal sebatas bunga petik dengan nilai artifisial saja. KWT diberi kesempatan dalam menyeduh dan mencicipi sendiri teh dari bunga krisan dan berbagai manfaat yang diberikan dari mengkonsumsi olahan tersebut. Krisan dipilih sebagai tanaman yang digunakan sebagai pengembangan spot wisata dan diversifikasi pangan karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Melalui MBKM ini krisan tidak hanya dikenal karena aspek estetikanya, namun juga secara substansial karena memiliki nilai terapeutik dan obatnya. Pengembangan dari tanaman krisan sendiri bertujuan untuk memperluas potensinya selain dari sisi estetika yakni, sebagai olahan panganan bernilai ekonomis dan nutrisi yang tinggi. Daun dan bunga krisan memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi kudapan lainnya seperti permen, keripik, dan minuman instan.

Selain memperkenalkan potensi dari krisan, selama sosialisasi anggota KWT Klayar diajak untuk mengenal manfaat biofertilizer pada tanaman. Data sensus petani dari badan Pusat Statistik (2013) menyebutkan bahwa 86,41 persen petani Indonesia masih menggunakan pupuk anorganik. Budidaya krisan organik ini mentargetkan komoditas memiliki kualitas yang lebih baik dan kuat bersaing dipasar sehingga perlakuan khusus sangat diperlukan. Pemberian biofertilizer ini ditujukan untuk meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan produktivitas tanaman, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta mendukung meningkatnya kesehatan tanaman, Tanaman krisan organik dengan kualitas yang baik lebih aman diolah sebagai bahan pangan karena dalam krisan organik tidak terdapat akumulasi bahan kimia yang berbahaya. Selain itu juga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman krisan. Lebih lanjut Ketua Tim MBKM Pengabdian Masyarakat Fakultas Biologi untuk Dusun Klayar menyampaikan, “  Biofertilizer hadir di tengah-tengah petani marginal untuk menurunkan biaya produksi mereka sekaligus menyehatkan lahan pertanian”. (Ww&Tim)

Kegiatan PkM Berbasis Pendidikan Bagi Pembangunan Berkelanjutan (PBPB-2022) Kerjasama dengan “Kebon Pasinaon” PKBM Ibnu Hajar Desa Sirahan, Salam, Magelang

Pengabdian kepada MasyarakatPengelolaan SampahTajuk Senin, 29 Agustus 2022

Pada hari Jumat 26 Agustus 2022 Tim PkM-PBPB/ESD bersama-sama Tim Literasi Perpustakaan Fakultas Biologi UGM  telah melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Pendidikan Bagi Pembangunan Berkelanjutan (PBPB) yang bertema “Pemberdayaan Kebon Pasinaon Dengan Literasi Dan Implementasi Zero Waste Ekosistem Pertanian Terintegrasi Berkelanjutan Guna Peningkatan Ekonomi Masyarakat” di PKBM Ibnu Hajar Desa Sirahan, Salam Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan diikuti oleh 20 warga Desa Sirahan, dosen penanggung jawab hibah, 1 Dosen/Pembimbing dari Tim-PkM, 1 pemateri tamu dari mahasiswa Fakultas Biologi angkatan 2018, 7 Volunteer Lib Biologi, dan 6 pustakawan Perpustakaan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Tim PkM PBPB yang beranggotakan Drs. Ign Sudaryadi, M.Kes., Drs. Hari Purwanto, MP. PhD. dan Dr. Ir. Agussalim, S.Pt. M.Sc. dengan didukung Mhs-Volunteer Lib Biologi yaitu Aulia Setyo Nurul Hida, Nida lidya susanti, Atsna Shofia Millah, Wa Ode Stevi, Rahmi Qurrota Aeni, Wahyu Febriani, dan Delvira Sari. 

Kegiatan dibuka pada pukul 13.10 WIB oleh Ibu Rusna Nur Aini, A.Md., selaku MC, dan dilanjutkan oleh sambutan penanggung jawab hibah PkM-BPBP 2022 yang juga sebagai PJ Perpustakaan Biologi, Bapak Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes., yang memberikan pengantar mengenai Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Pendidikan Bagi Pembangunan Berkelanjutan (PBPB). Kegiatan terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama adalah pematerian mengenai “Zero Waste Lifestyle” oleh Volunteer Lib Biologi yakni Wahyu Febriani. Sesi pematerian dimulai dengan pemutaran video mengenai kondisi sampah di Indonesia. Saat ditanya mengenai bagaimana kondisi sampah yang ada di Desa Sirahan, warga menjawab bahwa sampah yang ada di Desa Sirahan, Salam, Magelang dikelola dengan cara langsung menjualnya ke Bank Sampah. Sesuai dengan misi Tim PBPB, disini kami memberikan sosialisasi mengenai cara untuk mengelola sampah menjadi hal yang lebih berguna dan memiliki nilai mutu lebih tinggi. Warga juga dikenalkan dengan pembuatan Ecobrick dari sampah plastik dan juga pembuatan pupuk dari sampah organik seperti kulit buah dan daun yang dibuat dengan kombinasi air cucian beras. 

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8

Sesi kedua adalah pematerian mengenai “Potensi Maggot” oleh pemateri Destrian Ramadhandhi Prabowo (mahasiswa Skripsi bimbingan Drs. Ign Sudaryadi, M.Kes.) Warga dikenalkan perbedaan antara larva Maggot dengan larva lalat hijau, yang dilanjutkan dengan pemutaran video dan pematerian mengenai teknik budidaya Maggot mulai dari pemanggilan Maggot, perawatan, hingga pemanenan Maggot. Maggot memiliki potensi yang luar biasa untuk dipasarkan karena Maggot kaya akan protein dan lemak. Pemanfaatan Maggot diantaranya adalah Mini Maggot sebagai pakan ikan hias, Big Maggot sebagai pakan ikan konsumsi dan ayam, sebagai pengolah sampah organik, dan juga bahan dari pupuk organik. Di akhir sesi, warga menunjukkan ketertarikannya terhadap budidaya Maggot dan berencana untuk berkunjung ke PIAT UGM untuk melihat secara langsung pembudidayaan Maggot, selain itu warga juga berharap akan diagendakan praktek budidaya Maggot secara langsung di Desa Sirahan, Salam, Magelang agar program ini dapat bersifat berkelanjutan. 

Selanjutnya adalah sesi ketiga, sekaligus sesi yang mengakhiri kegiatan BPBP pada tanggal 26 Agustus 2022. Pada sesi ini diisi oleh Bapak Dr. Ir. Agus Salim, S.Pt, M.Sc., dosen pembimbing dari Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada yang memberikan pematerian mengenai “Budidaya Lebah Klanceng”. Pematerian meliputi, pengenalan lebah klanceng, pakan lebah klanceng, teknik budidaya lebah klanceng, dan pembuatan propolis yang diperjualbelikan. 

Mendengar paparan Pak Agus, pendiri PKBM Ibnu Hajar mengusulkan untuk kedepannya akan dibuat Model edukasi budidaya klanceng yang ramah anak (peserta didik) di Kebon Pasinaon PKBM, dengan pertimbangan bahwa lebah klanceng tidak berbahaya karena tidak menyengat dan manfaat produk madunya yang mampu menyehatkan dan juga bernilai ekonomi yang tinggi untuk dijual ke masyarakat. Selanjutnya juga dilakukan penataan sumber-sumber pakan lebah berupa tanaman bunga/buah di sekitar Kebon Pasinaon PKBM Ibnu Hajar terintegrasi dengan kegiatan PAUD/TK yang satu lokasi dengan Kebon Pasinaon ini. Harapannya sehingga terwujud kawasan pendidikan yang berkelanjutan di kebon pasinaon dengan life style “Zero Waste dan Ekosistem Pertanian Terintegrasi Berkelanjutan Guna Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Sirahan”

Salam lestari dan Salam literasi berkelanjutan~

1…161718

Akreditasi

Berita Terakhir

  • TIM MBKM Songgo Manisrenggo Melakukan Kegiatan Penanaman Tanaman Kelor dan Cincau Hitam di Desa Wisata Kabut Kebonalas
  • KMP Biologi UGM Gelar Aksi “Beach Clean Up” di Pantai Trisik: Wujud Nyata Pelestarian Lingkungan dan Kolaborasi Lintas Sektor
  • Raih Silver Medal di Ajang Internasional, Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Tawarkan Solusi Beton Masa Depan dari Limbah Bangunan
  • Dosen Fakultas Biologi UGM Raih Predikat Pendamping Terbaik dalam Seminar Hasil Program Kosabangsa 2024
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025: Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY