Arsip:
SDG 14 : Ekosistem Lautan
Yogyakarta, November 2025 — Tim mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Tim yang diketuai oleh Azra Belva Naprilian dan beranggotakan Kamilia Hana Salwa serta Aulia Robiatul Adawiyah yang merupakan mahasiswa angkatan 2022 berhasil meraih gelar Winner dalam ajang Biotechnology International Essay Competition yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang.
Kompetisi internasional ini diikuti oleh berbagai universitas dari Indonesia dan Asia yang berlangsung melalui beberapa tahapan seleksi ketat sejak 14 September hingga 22 Oktober 2025. Pada tahap seleksi full paper, tim Fakultas Biologi UGM berhasil menempati peringkat kedua, hanya terpaut tipis dari tim asal Malaysia. Keberhasilan ini berlanjut hingga babak presentation round, tim UGM berhasil mengungguli tim dari Malaysia.
Pada kompetisi ini, Belva beserta rekannya mengusung karya ilmiah bertema bioteknologi lingkungan dengan judul “Genetic Modification of Sunflower with Pseudomonas putida Metallothionein Genes for Mercury Phytoremediation in Artisanal and Small-Scale Gold Mining Soils”. Inovasi tersebut dimulai dari keresahan terhadap tingginya tingkat pencemaran merkuri (Hg) di wilayah pertambangan emas skala kecil di Indonesia yang menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan masyarakat dan keamanan pangan, karena merkuri dapat masuk ke rantai makanan melalui tanaman pangan di sekitar lokasi tambang.
Menjawab tantangan tersebut, tim Fakultas Biologi UGM mengembangkan gagasan inovatif berbasis bioteknologi melalui pendekatan fitoremediasi berbasis rekayasa genetik. Inovasi ini memanfaatkan tanaman bunga matahari (Helianthus annuus) yang direkayasa dengan gen Metallothionein (MT). Fitoremediasi berbasis tanaman transgenik menjadi metode ramah lingkungan yang dapat diterapkan langsung di lapangan tanpa menimbulkan dampak sekunder seperti limbah berbahaya.
Capaian ini sekaligus mencerminkan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), terutama SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), SDG 14 (Ekosistem Laut), dan SDG 15 (Ekosistem Daratan). [Penulis: Azra Belva Naprilian]
Fakultas Biologi UGM telah melaksanakan wisuda periode I TA. 2025/2026 di Auditorium Biologi Tropika pada Rabu, 23 Oktober 2025. Wisuda kali ini dihadiri oleh 31 wisudawan/wisudawati serta orang tua/wali wisudawan. Acara dimulai pukul 13.00 WIB diawali dengan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan Mars Fakultas Biologi. Kemudian, upacara wisuda dibuka oleh Dekan Fakultas Biologi Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dan dilanjutkan dengan Tarian Zapin oleh saudari Oliv Nurul Kanaya, S.Si. dan Citra Rizkia Agusni, S.Si. Selanjutnya terdapat laporan wisudawan oleh Kepala Program Studi Magister Biologi oleh Prof. Dr. rer. nat. Andhika Puspito Nugroho, S. Si, M. Si. Dalam laporannya beliau menyampaikan bahwa terdapat 31 wisudawan/wisudawati yang diluluskan periode ini, dengan rincian 27 wisudawan program magister dan 4 wisudawan/wisudawati program doktor. Rerata IPK wisudawan program magister sebesar 3.83 dan rerata masa studi selama dua tahun sembilan bulan.
Acara berikutnya adalah pembacaan hasil kelulusan wisudawan/wati oleh Dekan Fakultas Biologi. Sambutan wakil wisudawan/wisudawati disampaikan oleh Dr. Husnul Qonitah Maghfiroh, S.Si. Beliau menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para dosen dan pembimbing yang telah membimbing dengan kesabaran dan ketulusan, serta kepada keluarga, sahabat, dan seluruh tenaga kependidikan atas dukungan tanpa henti selama menempuh pendidikan magister dan doktoral. Beliau menegaskan bahwa perjalanan akademik tidak hanya mengasah kemampuan berpikir kritis, tetapi juga membentuk keteguhan hati dan karakter ilmuwan sejati — yang belajar dari kegagalan, ketidakpastian, dan proses panjang pencarian makna di balik sains. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kelulusan bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal dari kontribusi nyata bagi masyarakat. Sebagai ilmuwan, para lulusan diharapkan mampu menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebijakan, ekonomi, dan budaya, serta menghadirkan pengetahuan yang bermakna dan berkeadilan. Sambutan ditutup dengan ajakan untuk terus menjaga semangat keilmuan dengan rendah hati, meneliti dan berbagi pengetahuan dengan nurani yang bersih, serta menjadikan setiap langkah di laboratorium, ruang pengabdian, maupun meja kebijakan sebagai wujud tanggung jawab moral bagi kemajuan kehidupan.
Berikutnya, sambutan dari perwakilan orang tua wisudawan/wisudawati yang disampaikan oleh ibunda dari wisudawati Fiola Oktaweni, S.Si., M. Sc yaitu Ninik Delfina, S.SiT. Perwakilan orang tua wisudawan menyampaikan rasa bangga dan haru atas pencapaian putra-putri mereka yang berhasil menyelesaikan studi magister dan doktoral di Fakultas Biologi UGM. Ia mengakui bahwa perjalanan menuju titik ini tidaklah mudah, penuh tantangan dan perjuangan yang kini terbayar dengan kebahagiaan hari wisuda. Atas nama seluruh orang tua dan wali, beliau juga menyampaikan terima kasih kepada Civitas Akademika Fakultas Biologi atas bimbingan, ilmu, dan keteladanan yang telah diberikan selama proses pendidikan. Ia berpesan kepada para wisudawan untuk terus belajar, berkarya, dan mengabdi kepada bangsa dengan ilmu yang telah diperoleh.
Adapun acara berikutnya adalah penyematan pin tanda keanggotaan Keluarga Alumni Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (KABIOGAMA). Penyematan pin dipimpin oleh Wakil Dekan bidang P2MKSA Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. kepada perwakilan wisudawan/wati, saudari Dr. Tia Ervianti, S.Si., dan saudara Safril, S. Si, M. Sc., serta diikuti oleh wisudawan/wisudawati lainnya.
Yogyakarta, October 17–18, 2025 — The Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada, proudly hosts The 9th International Conference on Biological Science (ICBS) 2025 on October 17–18, 2025, at Main Ballroom Loman Park Hotel, Yogyakarta. This prestigious international conference brings together more than 200 participants from various national and international institutions, including academics, researchers, students, and professionals in the field of biological sciences.
The conference was officially opened by Prof. Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Vice-Rector for Research, Business Development, and Cooperation, Universitas Gadjah Mada, and Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Dean of the Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada.
In his welcoming remarks, Dr. rer. nat. Abdul Rahman Siregar, S.Si., M.Biotech, as the Chair of ICBS 2025, explained that this year’s theme, “Unraveling Biodiversity through Multi-Omics Integration: From Genes to Ecosystems,” reflects the spirit of bridging molecular and ecological sciences to uncover the complexity of life on Earth. Through the integration of various omics approaches such as genomics, transcriptomics, proteomics, and metabolomics scientists aim to gain deeper insights into the vital roles of biodiversity in maintaining ecosystem resilience and supporting human well-being.
Dr. Abdul also expressed his appreciation to all partners and participants for their support in the organization of this event. He emphasized the importance of interdisciplinary and international scientific collaboration in addressing global challenges in the field of biology, including climate change, environmental degradation, and food security.
ICBS 2025 serves as a scientific platform for sharing research findings and discussing the latest developments in biotechnology, genomics, ecology, conservation, and the application of multi-omics approaches to understanding biodiversity across different levels of biological organization.
This year’s conference features two distinguished keynote speakers Prof. Dr. Thomas Sicheritz Ponten, Center for Evolutionary Hologenomics, The Globe Institute, Faculty of Health and Medical Sciences, University of Copenhagen, Denmark; and Prof. Thorunn Helgason, Chair in Ecology, School of Biological Sciences, University of Edinburgh, Scotland.
In addition, ICBS 2025 presents invited speakers from leading institutions across the world, including Assoc. Prof. Dr. Bent Petersen, Center for Evolutionary Hologenomics, The Globe Institute, University of Copenhagen, Denmark; Prof. Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D., Department of Tropical Biology, Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada; Prof. Chiharu Nakashima, Ph.D., Graduate School of Bioresources, Mie University, Japan; Prof. Madya Ts. Dr. Muhammad Abdul Latiff Bin Abu Bakar, Faculty of Applied Sciences and Technology, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia; and Dr. Riza Arief Putranto, D.E.A., Indonesian Oil Palm Research Institute (IOPRI), RPN Holding PTPN III.
The conference is structured into three main sessions: Keynote Session, Plenary Session, and Parallel Session. Through these sessions, the 80 presenters share their research findings and engage in scientific discussions addressing the challenges and opportunities of applying multi-omics approaches to biodiversity conservation and ecosystem management.
Beyond its scientific objectives, ICBS 2025 also contributes to the advancement of the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 13: Climate Action – promoting research on adaptation and mitigation to climate change, SDG 14: Life Below Water and SDG 15: Life on Land – supporting biodiversity conservation and sustainable management of terrestrial and aquatic ecosystems, SDG 3: Good Health and Well-being – advancing biotechnological and genomic research that benefits human and environmental health, and SDG 17: Partnerships for the Goals – fostering global scientific collaboration among Universitas Gadjah Mada, the Consortium of Indonesian Biologists (KOBI), and Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.
The conference was officially closed by Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc., who serves as the Vice Dean for Research, Community Service, Collaboration, and Alumni Affairs of the Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada. In his closing remarks, he expressed his appreciation for the successful organization of ICBS 2025 and emphasized the importance of sustaining international scientific collaboration and cross-disciplinary partnerships in advancing biological sciences in the era of scientific and technological transformation. The closing ceremony also featured the presentation of awards to the Best Presenters in each session as a token of appreciation for their outstanding contributions and the high quality of their research presentations.
At the end of the event, it was officially announced that The 10th International Conference on Biological Science (ICBS) 2026 will be hosted by Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM). This upcoming event symbolizes the continuity of strong scientific collaboration among the Faculty of Biology Universitas Gadjah Mada, Indonesian Biology Consortium (KOBI), and UTHM Malaysia, in strengthening cross-border research and cooperation in tropical biology.
ICBS 2025 is expected to strengthen interdisciplinary and international collaboration in addressing global challenges such as climate change, ecosystem degradation, and biodiversity loss. With the spirit of innovation and cooperation, this conference reaffirms the Faculty of Biology, Universitas Gadjah Mada’s commitment to advancing tropical biology research and supporting sustainability initiatives in alignment with the university’s role as a Sustainability University.
Yogyakarta, 16 Oktober 2025 — Rangkaian Pre-Conference Workshop The 9th International Conference on Biological Sciences (ICBS) 2025 berlanjut dengan kegiatan Bioinformatics Workshop bertema “Metagenome Analysis and Phage Mining.”
Workshop yang berlangsung di Teaching Laboratory, lantai 2 Gedung Sinar Mas, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), ini diselenggarakan dari pukul 08.00 hingga 15.30 WIB. Kegiatan dibuka oleh Lucia Arum Sekar selaku master of ceremony, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi utama bersama narasumber internasional Assoc. Prof. Dr. Bent Petersen dari Center for Evolutionary Hologenomics, University of Copenhagen.
Dalam pemaparannya, Dr. Bent Petersen memperkenalkan berbagai pendekatan analisis bioinformatika untuk menginterpretasikan data metagenomik, termasuk proses identifikasi fag (virus yang menginfeksi bakteri) serta aplikasinya dalam bidang kesehatan, lingkungan, dan bioteknologi. Salah satu fokus utama sesi ini adalah pemanfaatan KBase (Department of Energy Systems Biology Knowledgebase) sebuah platform kolaboratif berbasis daring yang digunakan untuk menganalisis dan mengintegrasikan data genomik secara efisien. Melalui demonstrasi langsung, peserta mempelajari bagaimana mengolah data sekuensing, melakukan anotasi gen, dan mengeksplorasi hubungan fungsional antar mikroorganisme menggunakan perangkat lunak dan basis data bioinformatika terkini.
“Kemampuan memahami dan menafsirkan data genomik menjadi kunci dalam penelitian biologi modern. Workshop ini membantu peneliti muda Indonesia agar siap berkontribusi di level global,” ujar Dr. Bent Petersen.
Workshop ini diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang akademik dan penelitian, yang antusias mempelajari analisis metagenome dan phage mining sebagai pendekatan inovatif dalam memahami ekologi mikroba. Melalui kombinasi teori dan praktik, kegiatan ini tidak hanya memperkuat kompetensi peserta di bidang bioinformatika, tetapi juga mendorong kolaborasi riset lintas disiplin dan lintas negara.
Sejalan dengan semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), kegiatan ini turut mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kapasitas akademik dan literasi digital di bidang bioinformatika; SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui penerapan teknologi analisis data dan platform kolaboratif seperti KBase; serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui penguatan kerja sama antara Fakultas Biologi UGM dan University of Copenhagen. Selain itu, pemanfaatan metagenomic insights dalam riset lingkungan juga berkontribusi terhadap SDG 14 (Ekosistem Lautan) dan SDG 15 (Ekosistem Daratan) dalam upaya menjaga keseimbangan dan keberlanjutan biodiversitas mikroba.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Biologi UGM menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pengembangan riset bioinformatika dan memperluas kolaborasi akademik internasional guna mendukung inovasi ilmiah yang berkelanjutan.
#ICBS2025 #FakultasBiologiUGM #BioinformaticsWorkshop #UniversityofCopenhagen #MetagenomeAnalysis #PhageMining #KBase #SDG4 #SDG9 #SDG14 #SDG15 #SDG17 #GlobalCollaboration #GenomicInnovation #SustainableScience
Yogyakarta, 15 Oktober 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar hari pertama Pre-Conference Workshop sebagai bagian dari rangkaian acara 9th International Conference on Biological Sciences (ICBS) 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Hands-on Library Preparation for Metagenome Long-Read Sequencing using Oxford Nanopore Technology.”
Bertempat di Teaching Laboratory, lantai 2 Gedung Sinar Mas, Fakultas Biologi UGM, workshop ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara Integrated Genome Factory (IGF) dan Oxford Nanopore Technologies (ONT) sebagai mitra utama. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperoleh pengalaman langsung dalam proses library preparation untuk analisis metagenom menggunakan teknologi sekuensing generasi terbaru berbasis long-read sequencing.
Workshop berlangsung dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB ini diikuti oleh sedikitnya 25 orang dari berbagai institusi akademik dan lembaga riset yang antusias memperdalam pengetahuan di bidang bioteknologi dan genomik. Melalui pendekatan praktikal, peserta dilatih memahami setiap tahapan penting mulai dari ekstraksi DNA, kuantifikasi, hingga persiapan sampel untuk proses sekuensing.
Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Integrated Genome Factory (IGF), Bapak Aditya Aryandi S., S.Si., M.Sc., yang menyampaikan apresiasi atas kerja sama strategis antara IGF dan Fakultas Biologi UGM dalam memperkenalkan teknologi sekuensing mutakhir kepada komunitas akademik di Indonesia. Sambutan dilanjutkan oleh Dr. Eko Agus Suyono, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Biologi UGM, yang menegaskan pentingnya penguasaan teknologi genomik modern dalam menunjang riset biologi molekuler di tanah air.
“Teknologi Oxford Nanopore membuka peluang besar untuk riset biodiversitas mikroba dan bioprospeksi di Indonesia. Kami ingin para peserta tidak hanya memahami konsepnya, tapi juga mampu menerapkannya langsung di laboratorium,” ujar Dr. Eko.
Selain sesi praktik laboratorium, kegiatan ini juga menghadirkan pengenalan Oxford Nanopore Technologies yang memaparkan prinsip kerja dan keunggulan teknologi sekuensing real-time yang ditawarkan ONT, serta potensi penerapannya di bidang riset genomik, metagenomik, dan diagnostik molekuler.
Selaras dengan semangat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), kegiatan ini turut berkontribusi dalam mendukung SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) melalui pemanfaatan teknologi genomik untuk riset kesehatan dan bioteknologi, SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan kapasitas akademisi dan peneliti muda, serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan memperkuat ekosistem riset berbasis teknologi tinggi. Selain itu, riset berbasis metagenomik yang diperkenalkan juga mendukung SDG 14 (Ekosistem Lautan) dan SDG 15 (Ekosistem Daratan) dengan mendorong eksplorasi dan pelestarian keanekaragaman hayati mikroba. Melalui kolaborasi antara akademisi, industri, dan mitra riset internasional seperti Oxford Nanopore Technologies, kegiatan ini juga mencerminkan semangat SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan), yakni memperkuat jejaring global untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan keberlanjutan.
Sebagai bagian awal dari rangkaian ICBS ke-9, workshop ini menjadi langkah penting dalam membangun kapasitas ilmuwan muda dan memperkuat kolaborasi riset genomik di Indonesia. Fakultas Biologi UGM berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan ilmiah yang mendorong inovasi dan penerapan teknologi mutakhir di bidang genomik dan bioinformatika.
#ICBS2025 #FakultasBiologiUGM #OxfordNanopore #IntegratedGenomeFactory #BioinformaticsWorkshop #Metagenomics #GenomicInnovation #SDG3 #SDG4 #SDG9 #SDG14 #SDG15 #SDG17 #SustainableScience #ResearchForSustainability
Sleman, 7 Oktober 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Program Desa Mitra 2025 melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SDN Pusmalang, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Agenda ini berlangsung pada Selasa, 7 Oktober 2025 pukul 08.00–10.30 WIB dengan tema pengenalan mikroalgae dan keanekaragaman ikan bagi siswa sekolah dasar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Desa Mitra Wukirsari yang dikoordinatori oleh Prof. Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. Adapun tim dosen Fakultas Biologi UGM yang hadir dalam kegiatan kali ini yaitu Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si.; Prof. Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D.; Dr. Utaminingsih, S.Si., M.Sc.; Dr. Eng. Thoriq Teja Samudra, S.Si., Bio.Cur., M.Sc.; Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si.; Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si.; serta perwakilan mahasiswa Program Doktor, yaitu Sidiq Permana Putra, S.Si., M.Sc.; dan perwakilan mahasiswa Program Magister terdiri dari Ulil Albab dan Putri Syah Astari.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Eng. Thoriq Teja Samudra, S.Si., Bio.Cur., M.Sc. yang memperkenalkan mikroalgae sebagai organisme berukuran sangat kecil yang memerlukan mikroskop untuk diamati. Siswa/i diperlihatkan beberapa jenis mikroalgae beserta fungsi dan peranannya, antara lain sebagai penghasil oksigen melalui fotosintesis serta sebagai pakan alami bagi ikan.
Pembahasan tersebut menjadi pengantar untuk materi kedua mengenai keanekaragaman ikan yang disampaikan oleh Prof. Dra. Tuty Arisuryanti, M.Sc., Ph.D. Prof. Tuty memperkenalkan jenis-jenis ikan hias dan ikan budidaya yang umum ditemui, serta memperlihatkan contoh nyata beberapa spesies seperti ikan lele, ikan nila, dan ikan koki.
Sebagai penutup, siswa/i diminta membuat gambar ikan sesuai imajinasi masing-masing. Tiga karya terbaik mendapat kesempatan untuk membawa pulang ikan contoh yang digunakan dalam kegiatan.
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari siswa/i SDN Pusmalang dan menjadi bagian dari rangkaian pengabdian masyarakat Fakultas Biologi UGM di Wukirsari. Program ini diharapkan dapat memperkuat literasi sains pada anak-anak sejak usia dini serta menjadi jembatan antara dunia akademik dan masyarakat. Program ini berkontribusi terhadap SDGs 4 (quality education) dan 14 (life below water)
Kulon Progo, 28 September 2025 – Telah terlaksana Aksi Sosial Coastal Care: Mangrove Tahun 2025 di kawasan Wisata Hutan Mangrove Wana Tirta, Kulon Progo, Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara BIOSPHERE 8 yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan melalui aksi penanaman mangrove. Selain berperan dalam menjaga ekosistem pesisir, kegiatan ini juga mendorong partisipasi aktif dari para peserta, komunitas, hingga masyarakat dalam upaya restorasi yang berbasis kolaborasi.
Rangkaian acara dibuka oleh pembawa acara, dilanjutkan dengan sambutan oleh Saudari Lanaa Naila Najiha selaku Koordinator Umum Panitia BIOSPHERE 8, disusul dengan pemaparan materi mengenai ekosistem mangrove dan teknik penanaman oleh Bapak Warso, selaku pengelola Wisata Hutan Mangrove Wana Tirta. Pada sesi ini, peserta mendapatkan pembekalan mengenai pemilihan bibit mangrove, metode penanaman berdasarkan kondisi tanah, hingga monitoring pertumbuhan agar mangrove dapat tumbuh dengan optimal.
Usai pematerian, seluruh peserta akan diarahkan ke lokasi konservasi untuk melakukan penanaman bibit mangrove sekaligus aksi bersih-bersih di sekitar kawasan, untuk mengumpulkan sampah, terutama plastik dan limbah lain yang berpotensi merusak keseimbangan ekosistem. Usai penanaman, acara dilanjutkan dengan sesi games, di mana seluruh peserta diarahkan menuju area pantai untuk bermain games secara berkelompok. Pada sesi ini, seluruh peserta tampak antusias dalam menyusun strategi bersama tim untuk memenangkan games.
Menjelang penutupan, panitia menyerahkan kenang-kenangan kepada Bapak Warso sebagai bentuk aspirasi, sekaligus pemberian hadiah kepada pemenang games. Rangkaian kegiatan ditutup dengan sesi dokumentasi bersama seluruh peserta. Aksi Sosial Coastal Care: Mangrove 2025 diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun kepedulian generasi muda terhadap kelestarian lingkungan, khususnya di kawasan pesisir. [Penulis: Panitia BIOSPHERE]
Yogyakarta, 1 Oktober 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) turut berperan aktif dalam Workshop Pengelolaan Biodiversitas dan Penguatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk Masa Depan Berkelanjutan yang menjadi wujud sinergi antara UGM dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara yang berlangsung di Balai Senat, Kantor Pusat UGM pada Rabu (1/10) pukul 12.00–16.00 WIB ini dihadiri oleh Ketua Dewan Pengarah BRIN, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, serta menghadirkan narasumber utama yaitu Dr. Bambang Kesowo, S.H., LL.M. (Dewan Pengarah BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko (Kepala BRIN), dan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. (Dekan Fakultas Biologi UGM). Acara dipandu oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Biologi UGM.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., dalam sambutannya menegaskan komitmen UGM dalam pemanfaatan dan perlindungan biodiversitas. UGM, katanya, terus mendorong kapasitas riset dan inovasi berbasis biodiversitas melalui berbagai fasilitas unggulan seperti Manajemen Laboratorium Terpadu (MLT), Bank Genetik PIAT, serta fasilitas yang dikembangkan di Fakultas Biologi, yakni Integrated Genome Factory (IGF) sebagai National Sequencing Center, Porok Marine Research Station, Gedung Moeso Suryowinoto Indonesia Biodiversity Center (MSIBC), hingga Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH) yang menjadi program pertama di Asia Tenggara. Selain itu, UGM juga berperan dalam inisiasi penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI). “Semoga UGM bersama BRIN dapat menciptakan pusat riset biodiversitas tropika kelas dunia yang menjadi gerakan dan capaian untuk masa depan yang lebih gemilang,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kusno Wibowo, S.T., M.Si., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY yang mewakili Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, menekankan pentingnya perlindungan kekayaan hayati. Ia memaparkan pengembangan kebun plasma nutfah pisang di Yogyakarta yang kini menjadi pusat genetik pisang terbesar di Indonesia. Selain itu, ia menyoroti pentingnya program pendaftaran merek bagi pelaku ekonomi kreatif dan UMKM untuk melindungi karya cipta dari pembajakan sehingga mampu bersaing di pasar nasional maupun global. “Workshop ini semoga memperkuat komitmen kita menuju masa depan yang lestari, berdaya saing, dan bermartabat,” ungkap Kusno.
Sesi paparan narasumber kemudian menghadirkan berbagai perspektif. Dr. Bambang Kesowo menyoroti aspek politik dalam perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dr. Laksana Tri Handoko menyampaikan arah kebijakan riset biodiversitas yang saat ini tengah dijalankan oleh BRIN. Sementara itu, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono memaparkan status dan tren Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI).
Dalam penjelasannya, Prof. Budi menegaskan sejarah panjang peran Fakultas Biologi UGM dalam pengelolaan biodiversitas Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian, termasuk sebagai inisiator penyusunan IBI bersama Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) dan Yayasan WWF-Indonesia. IBI diharapkan dapat menjadi instrumen ilmiah untuk mengukur status, tren, serta dampak pembangunan terhadap keanekaragaman hayati, sekaligus menjadi dasar perumusan kebijakan pengelolaan lahan dan konservasi di Indonesia.
Acara workshop ditutup dengan pesan penutup dari Prof. Megawati Soekarnoputri yang memberikan dorongan moral kepada seluruh peserta. Ia menekankan bahwa menjaga dan melestarikan kekayaan biodiversitas Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh bangsa. “Kita sebagai putra putri bangsa harus lebih mengenal Indonesia, mencintai, dan menjaga tanah air kita. Semoga Indonesia tetap Jaya, Abadi, dan Lestari,” pesan Prof. Megawati.
Seusai penutupan, beliau bersama Rektor UGM Prof. Ova Emilia dengan didampingi Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. selaku dosen Fakultas Biologi UGM, melakukan kegiatan penyilangan anggrek epifit endemik Gunung Merapi, Vanda tricolor. Hibrida baru hasil budidaya ini kemudian diberi nama Vanda tricolor var. suavis form. Merapi “Megawati Soekarnoputri” sebagai bentuk penghargaan terhadap peran beliau dalam penguatan riset biodiversitas nasional.
Selama workshop, Fakultas Biologi UGM juga menggelar mini expo bersama BRIN dan UGM Science Technopark yang menampilkan hasil-hasil riset unggulan. Beberapa di antaranya adalah inovasi pengembangan tebu (Saccharum officinarum L.) melalui Smart Breeding System oleh Dr. Ganies Riza Aristya, produksi biodiesel dari lipid mikrobia Mucor irregularis asal Indonesia oleh Dr. Miftahul Ilmi, pengembangan bakteriofaga sebagai biokontrol patogen food borne oleh Dr. rer. nat. Abdul Rahman Siregar, serta standarisasi Bio-Cathrantine (Tapak Dara, Paten IDP00038766) untuk pemuliaan tanaman pangan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono. Empat penelitian ini merupakan hasil pendanaan dari BRIN melalui program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) 2025.
Selain riset tersebut, Fakultas Biologi juga memamerkan capaian penelitian lain, seperti penemuan spesies baru, aktivitas Center for Tropical Biodiversity (CENTROBIO), serta layanan multi-omik dari Integrated Genome Factory (IGF) untuk mendukung pendataan genomik biodiversitas Indonesia.
Keterlibatan Fakultas Biologi UGM dalam workshop ini semakin menegaskan posisinya sebagai pusat keunggulan riset biodiversitas tropika di Indonesia. Sinergi yang dibangun antara UGM, BRIN, dan pemerintah daerah diharapkan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan masa depan yang berkelanjutan, dengan menekankan perlindungan biodiversitas, penguatan HKI, serta inovasi riset yang mampu bersaing secara global.
Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada berhasil meraih Bronze Medal dalam ajang International Student Competition (ISC) 2025 yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram pada 6–8 September 2025. Tim yang beranggotakan Erdziva Syifa Ivanka (Biologi 2024), Ailsa Zayyan Aspasia (Biologi 2024), Ayudya Fadilla (Biologi 2024), dan Hasna Nur Istiana (Biologi 2024), di bawah bimbingan Akbar Reza, S.Si., M.Sc., mengambil subtema Environment dengan mengusung karya berjudul “Innovative Urban Water Management: Tackling Flooding in Yogyakarta Through Community-Based Low-Impact Interventions.”

International Student Competition (ISC) merupakan ajang tahunan yang mencakup berbagai kegiatan, seperti kompetisi esai, mini seminar, pameran poster, dan pertunjukan budaya. Melalui kompetisi ini, peserta memiliki kesempatan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, komunikasi ilmiah, serta kolaborasi dalam konteks internasional. Selain itu, kegiatan ini membuka ruang untuk memperluas jejaring akademik dan profesional dengan mahasiswa dari berbagai negara, sekaligus meningkatkan pemahaman lintas budaya terhadap isu-isu global, seperti pembangunan berkelanjutan dan inklusi sosial.
Esai berjudul “Innovative Urban Water Management: Tackling Flooding in Yogyakarta Through Community-Based Low-Impact Interventions” menawarkan gagasan strategis untuk menghadapi tantangan banjir di kawasan perkotaan melalui pendekatan berbasis komunitas yang ramah lingkungan. Konsep tersebut diwujudkan melalui penerapan metode biopore infiltration holes (BIH), rain garden, agroforestry, dan zero run-off concept.
Program yang disarankan, yaitu:
- One household, one biopore program to support sustainable urban water management
- Establish partnerships with local government to adress drainage issues and enhance green open spaces to strengthen long-term resilience.
Karya ini diharapkan mampu menjadi kontribusi nyata dalam mendorong pengelolaan lingkungan perkotaan yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan selaras dengan prinsip ramah lingkungan.
Sobokerto, 11 September 2025 – PT. Pertamina Patra Niaga AFT Adi Sumarmo bekerja sama dengan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Ecoenzim dan Silase Pakan Ternak dari Bahan Baku Eceng Gondok. Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Sobokerto ini berlangsung pada pukul 10.30–13.00 WIB dan dihadiri oleh 40 peserta dari tiga kelompok masyarakat, yaitu Kelompok Tani Ngudi Makmur, Kelompok Karamba Tirtokahuripan, dan Kelompok Jaring Apung Sumber Rezeki.
Acara dibuka dengan sambutan Lurah Sobokerto, Bapak Surahmi, dan Junior Supervisor RSD AFT Adi Sumarmo, Bapak Shoiful Amri. Pelatihan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Dr. Siti Nurbaeti, S.Si. yang memaparkan materi mengenai pemanfaatan ecoenzim dari eceng gondok, serta Dr. Aprilia Sufi Subiastuti, S.Si. yang memberikan materi dan praktik pembuatan silase pakan ternak. Setelah penyampaian materi, seluruh peserta terlibat dalam praktik langsung pembuatan ecoenzim dan silase. Menariknya, seluruh peserta sebelumnya belum mengenal teknologi ini, namun menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti pelatihan.
Acara ini juga dihadiri oleh Novita Yustinadiar, S.Si., M.Si., mahasiswa program doktor Fakultas Biologi UGM, yang turut berperan dalam mendukung kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 2, yakni mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus. Sebagai bentuk penguatan kerja sama, pada kesempatan ini dilakukan pula penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pertamina Patra Niaga AFT Adi Sumarmo dengan Fakultas Biologi UGM.
Kegiatan ini memiliki relevansi yang kuat dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan dapat mengolah eceng gondok yang selama ini dianggap sebagai gulma menjadi produk ramah lingkungan yang bermanfaat. Pemanfaatan eceng gondok untuk ecoenzim dan bioabsorben berkontribusi terhadap peningkatan kualitas air dan kelestarian ekosistem perairan, mendukung tujuan SDG 6 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak serta SDG 14 tentang Ekosistem Laut. Produksi silase pakan ternak membantu menjaga ketahanan pangan hewani dan mendukung SDG 2 tentang Tanpa Kelaparan. Pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai guna mendukung konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab sebagaimana tertuang dalam SDG 12, sementara kolaborasi antara perusahaan, perguruan tinggi, dan masyarakat mencerminkan semangat SDG 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Sobokerto semakin berdaya dalam mengelola potensi lingkungan sekitar, sekaligus mewujudkan keberlanjutan ekonomi, ekologi, dan sosial melalui pemanfaatan eceng gondok menjadi produk yang bernilai tambah.



















































