• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Kurikulum by research
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
Arsip:

SDG 15 : Ekosistem Daratan

TIM MBKM Songgo Manisrenggo Melakukan Kegiatan Penanaman Tanaman Kelor dan Cincau Hitam di Desa Wisata Kabut Kebonalas

Pengabdian kepada Masyarakat Sabtu, 24 Mei 2025

Pada tanggal 12 Mei 2025, mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membangun desa kembali menunjukkan kontribusi nyata dalam mengembangkan potensi desa wisata melalui kegiatan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan pangan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Nurhayati, bersama timnya yaitu Mirmastu Lintu Nirmala Wasti, Tiara Syifa Wididevani, dan Putri Ramadhanti, dibantu oleh dua rekannya yaitu Eben Ariesto Purnama Jati, dan Mazaya Tijani Ulayya di bawah bimbingan Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D.


Kegiatan utamanya adalah penanaman kelor di sekitar bantaran sungai. Lokasi ini dipilih secara strategis untuk mencegah erosi, memperkuat batas alami wilayah, serta menciptakan pagar hidup. Selain itu, daun kelor memiliki manfaat gizi yang tinggi, terutama kandungan proteinnya, sehingga dapat diolah menjadi sayuran bernutrisi tinggi dan berpotensi sebagai makanan pendamping untuk pencegahan stunting.

Tidak hanya itu, tim mahasiswa juga melakukan penanaman bibit cincau hitam di area kebun buah Tlatar. Daun cincau yang tumbuh nantinya akan dimanfaatkan sebagai bahan baku minuman tradisional jelly cincau yang menyegarkan dan menyehatkan. Hal ini diharapkan dapat mendukung potensi wisata agro dan kuliner lokal di kawasan Kabut Kebonalas.

Kegiatan penanaman ini mendapatkan dukungan dan antusiasme dari warga sekitar yang turut serta membantu proses penanaman. Kolaborasi antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan masyarakat desa menjadi wujud nyata sinergi dalam mewujudkan desa wisata yang berkelanjutan, sehat, dan mandiri.

Melalui program ini, diharapkan Desa Wisata Kabut Kebon Alas dapat terus berkembang dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal, kelestarian alam, dan ketahanan pangan masyarakat untuk mencapai SDG’s penanganan kelaparan, SDG’s kemiskinan, SDG’s kesehatan, dan SDG’s konservasi ekosistem darat.

KMP Biologi UGM Gelar Aksi “Beach Clean Up” di Pantai Trisik: Wujud Nyata Pelestarian Lingkungan dan Kolaborasi Lintas Sektor

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Kamis, 22 Mei 2025

Divisi Sosial dan Masyarakat (SosMar) Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan Beach Clean Up (BCU) yang diselenggarakan pada Sabtu, 17 Mei 2025, di Pantai Trisik, Kulon Progo, Yogyakarta. Kegiatan kali ini mengangkat tema “Save the Ocean, Save the Biodiversity”.


Kegiatan ini merupakan upaya nyata dalam menjaga ekosistem laut sekaligus memperkuat kolaborasi antara kalangan akademisi, masyarakat, dan institusi pendidikan dasar. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM yang menggandeng SD Muhammadiyah Siliran serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat sebagai mitra. Kolaborasi ini mencerminkan semangat bersama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.

Rangkaian acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan registrasi peserta, kemudian dilanjutkan dengan sesi pembukaan yang dipandu oleh Indah Sukma Ningsih, S.Si. Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua KMP, Imran Sadewo, S.Si., yang menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam aksi-aksi lingkungan. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Siliran, Effendy Hendra Kusuma, yang mengapresiasi kesempatan kolaboratif ini. Sebagai bentuk penghargaan, panitia menyerahkan plakat kepada pihak sekolah dan pokdarwis atas dukungan mereka.

Usai sesi pembukaan dan dokumentasi bersama, kegiatan dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih pantai sebagai agenda utama. Para peserta dibagi menjadi empat kelompok untuk menyisir dan membersihkan area sepanjang garis pantai. Fokus kegiatan ini adalah pengumpulan sampah plastik (anorganik) guna menjaga kebersihan serta keberlangsungan ekosistem pesisir.

Setelah aksi bersih pantai, peserta diajak mengikuti games edukatif bertema lingkungan. Games dirancang untuk mempererat keakraban dan memberikan nuansa santai setelah kegiatan fisik. Hadiah diberikan kepada peserta yang memenangkan permainan sebagai bentuk apresiasi.

Rangkaian kegiatan resmi ditutup pada pukul 11.30 WIB oleh ketua pelaksana, Ogilvy Galang Rizki, S.Si. Kegiatan diakhiri dengan sesi istirahat serta makan siang bersama. Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh kesadaran dan kepedulian yang lebih besar terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam, khususnya wilayah pesisir.

Raih Silver Medal di Ajang Internasional, Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Tawarkan Solusi Beton Masa Depan dari Limbah Bangunan

Prestasi Kamis, 22 Mei 2025

Yogyakarta (UGM) – Mahasiswa Program Studi Pascasarjana Biologi, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, menorehkan prestasi gemilang di ajang internasional 5th World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC) 2025 dengan meraih Silver Medal dalam kategori Environmental Science.


Tim yang beranggotakan Fahima Ellya Wulandari, Tika Permatasari, Ayu Nawang Wulan, dan Sri Garcinia Lathifah, di bawah bimbingan Dr. Eko Agus Suyono, S.Si., M.App.Sc., mempresentasikan inovasi berjudul “Bio-Concrete: Utilization of Recycled Coarse Aggregate (RCA) Inoculated by Ureolytic Bacteria on the Compressive Strength of Porous Concrete.” Kegiatan ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientists Association (IYSA) bekerja sama dengan Universitas Pancasila dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Proyek inovatif ini menggabungkan pendekatan bioteknologi dan teknik sipil dengan memanfaatkan bakteri ureolitik (Micrococcus luteus dan Bacillus subtilis) untuk meningkatkan kekuatan tekan beton berpori dari limbah agregat kasar daur ulang (RCA). Inovasi ini merupakan respons terhadap isu lingkungan global, khususnya emisi gas rumah kaca dari industri semen dan penumpukan limbah konstruksi. Melalui metode bio-cementation, tim berhasil menunjukkan bahwa pemanfaatan RCA yang diinokulasi bakteri dapat meningkatkan kekuatan struktur beton hingga lebih dari 20%.

“Pengalaman ini membuka wawasan kami bahwa riset multidisiplin dapat memperkaya keilmuan serta memperbesar dampak sosial dan lingkungan dari inovasi yang kami kembangkan,” ujar Fahima Ellya Wulandari.

“Melalui inovasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa ilmu biologi memiliki kontribusi nyata dalam bidang teknik dan pembangunan berkelanjutan,” ungkap Tika Permatasari.

“Bio-concrete merupakan salah satu cara kami membuktikan bahwa sains bisa menjadi solusi permasalahan lingkungan di bidang konstruksi ” ucap Ayu Nawang Wulan.

“Kemajuan tidak harus selalu dari bahan baru, melainkan dengan pemanfaatan limbah, merupakan langkah baru yang dapat dilakukan. Dalam hal ini penggunaan limbah beton dengan bantuan bakteri dapat mengubah menjadi yang dapat digunakan kembali,” tambah Sri Garcinia Lathifah.

Ajang WSEEC 2025 menjadi wadah bagi generasi muda dari berbagai negara untuk menunjukkan kapasitas mereka dalam menciptakan solusi berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) terhadap isu-isu lingkungan global.

Partisipasi dalam ajang internasional ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM dalam mengintegrasikan ilmu biologi dengan pendekatan lintas disiplin untuk menjawab tantangan lingkungan global. Ke depan, tim berharap riset ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan menjalin kolaborasi dengan sektor industri maupun pemerintahan dalam implementasi nyata. [Penulis: Tika Permatasari]

PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025: Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Rabu, 21 Mei 2025

Bantul, 14 Mei 2025 – Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2025 yang dipimpin oleh tiga dosen, yaitu Novita Yustinadiar., M.Si., Woro Anindito Sri Tunjung., Ph.D., dan Wahyu Aristyaning Putri.,Ph.D., bersama 11 mahasiswa telah melaksanakan kegiatan kedua dalam rangkaian program PkM-MBKM yang berkemitraan dengan Koperasi Syariah GEMI (Gerakan Ekonomi Kaum Ibu). Kegiatan ini mengangkat tema bertajuk “Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta”. One Health, yang merupakan sebuah pendekatan yang mengintegrasikan aspek kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan guna menangani permasalahan kesehatan masyarakat yang kompleks secara terpadu.


Program pengabdian ini dilaksanakan di Dusun Condrowangsan, Desa Potorono, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan sosialisasi berlangsung pada hari Rabu, 14 Mei 2025, dari pukul 13.00 hingga 14.30 WIB. Tujuan utama dari pengabdian ini adalah untuk mengedukasi dan meningkatkan kapasitas ibu-ibu anggota GEMI melalui penerapan konsep One Health dalam aktivitas sehari-hari untuk mendorong perbaikan kesehatan, baik individu maupun lingkungan sekitar. Selain itu, program ini secara langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) seperti kampanye kehidupan sehat dan sejahtera (Good health and well-being/ SDG’s 3) dan  edukasi gizi seimbang (Zero hunger/ SDG’s 2).

Dalam pengabdian ini, tim PkM-MBKM Fakultas Biologi memberikan sosialisasi melalui pemaparan materi edukatif dan promosi kesehatan komprehensif yang meliputi pengenalan dan pencegahan penyakit menular dan tidak menular yang relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, edukasi gizi seimbang melalui penerapan “Isi Piringku” yang benar sebagai panduan konsumsi makanan sehat dan proposional, menyadarkan pentingnya aktivitas fisik rutin untuk menjaga kesehatan tubuh, serta pengelolaan stres melalui teknik pernapasan 4-7-8. Dengan pendekatan yang interaktif mampu mendorong partisipasi aktif dan antusiasme dari warga yang dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang muncul selama sesi berlangsung.

Wahyu Aristyaning Putri., Ph.D., selaku dosen pendamping kegiatan, menyampaikan bahwa pendekatan One Health sangat penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat saat ini, terutama dalam membangun pemahaman menyeluruh bahwa kesehatan tidak dapat dilihat secara terpisah, serta kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh yang dapat dimulai dari diri sendiri. Melalui kegiatan ini, Fakultas Biologi UGM berharap dapat mendorong terciptanya masyarakat yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki kesadaran akan pentingnya kesehatan holistik dalam kehidupan sehari-hari.

Optimalisasi Peran Kelompok Wanita Tani dalam Budi Daya dan Pemanfaatan Tanaman Pekarangan sebagai Produk Bernilai Jual di Pasaran

Pengabdian kepada MasyarakatRilis Berita Senin, 19 Mei 2025

Untuk meningkatkan dan mendukung kemandirian berwirausaha komunitas kelompok wanita tani dalam pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman pekarangan telah dilakukan kegiatan sosialisasi pelaksanaan PKM-MBKM dengan mitra, yaitu Kelompok Wanita Tani Amanda yang terletak di Padukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Kamis, 8 Mei 2025. Kegiatan diawali dengan perkenalan Tim PKM-MBKM UGM yang diketuai oleh Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. dengan anggota mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada angkatan 2022, yaitu Jovanka, Samantha Sonya Putri, Dhea Amelia, dan Khansa Fauziah Rachman.  Pada kegiatan sosialisasi dipaparkan materi tentang tanaman pekarangan yang mencakup kandungan dan pemanfaatan tanaman pekarangan berupa rosella, telang, serai, dan jahe. Produk yang dapat dimanfaatkan dari empat tanaman pekarangan antara lain teh, pewarna alami, mie kering, dan sabun. Selain itu juga  dipaparkan cara pembudidayaan keempat tanaman secara singkat sehingga dapat dilakukan dan dikembangkan di pertemuan selanjutnya.


Sosialisasi tentang tanaman pekarangan meliputi kandungan, manfaat, dan pemanfaatan potensi tanaman menjadi produk bernilai jual di pasaran diharapkan akan meningkatkan inovasi produk, meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam di sekitar pekarangan rumah, dan menguatkan kemandirian berwirausaha Kelompok Wanita Tani Amanda. Pada saat kegiatan dilakukan, ibu ibu Kelompok Wanita Tani Amanda memperhatikan dengan saksama dan aktif berdiskusi sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Pada sesi diskusi terdapat saran berupa penambahan tanaman pekarangan berupa kencur dan inovasi produk berupa jamu seduh, pewarna nasi, dan sabun bewarna. Pada kegiatan selanjutnya akan dipaparkan tentang manfaat senyawa yang dikandung pada setiap tanaman pekarangan yang digunakan. Kegiatan yang telah dilakukan mendukung Sustainable Development Goals (SGD) poin 3 yaitu tentang kehidupan sehat dan sejahtera dengan memanfaatkan tanaman sekitar pekarangan rumah yang dapat dijadikan produk bernilai jual dengan manfaat penggunaan yang dapat menjaga kesehatan serta poin 17 yaitu kolaborasi Tim PKM-MBKM Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dengan mitra yaitu Kelompok Wanita Tani Amanda yang berkelanjutan.

Field Trip Keilmuan Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) 2025

Kegiatan Mahasiswa Rabu, 14 Mei 2025

Pada hari Sabtu, 3 Mei 2025 telah dilaksanakan kegiatan keilmuan Seedling KSAT yaitu Kelas Lapangan atau field trip. Tujuan diadakannya field trip ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Seedling dalam mengimplementasikan materi Small Group Discussion 2 yang telah disampaikan beberapa pekan sebelumnya. Kegiatan kelas lapangan yang dilaksanakan di kawasan Wisdom Park UGM ini meliputi inventarisasi lahan dan analisis tapak oleh Sub-Divisi Keilmuan Arsitektur Lanskap, pengukuran parameter fisikokimia taman oleh Sub-Divisi Keilmuan Ekologi Lanskap yang mencakup suhu dan kelembaban (dilakukan di pos 1), pH tanah dan intensitas cahaya (dilakukan di pos 2), serta kebisingan dan altibaro (dilakukan di pos 3), dan penggambaran makromorfologi tanaman secara lengkap di borang penugasan oleh Sub-Divisi Keilmuan Keanekaragaman Tanaman. Seluruh kegiatan ini dituangkan dalam bentuk mini report.


Kegiatan field trip dimulai pukul 14.00 dengan sesi pengumpulan Seedling di titik kumpul yang telah ditentukan. Setelah seluruh Seedling berkumpul, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan dan briefing teknis oleh Koordinator Keilmuan, Jovanka (KSAT 2022), yang berlangsung hingga pukul 14.45. Setelah briefing, Seedling diarahkan menuju lokasi pelaksanaan kelas lapangan (moving) sesuai dengan pembagian pos dan kelompok yang telah disampaikan untuk mengikuti tiga sesi pematerian dari masing-masing Sub-Divisi Keilmuan. Sesi pertama dimulai pukul 14.50 dan diisi oleh Sub-Divisi Keilmuan Arsitektur Lanskap. Dalam sesi ini, Seedling mempelajari praktik inventarisasi tapak dan analisis lokasi melalui pembuatan notasi, serta base map pada lembar penugasan sebagai bagian dari penerapan dasar perancangan lanskap. Sesi kedua dimulai pukul 15.20 dan dipandu oleh Sub-Divisi Keilmuan Ekologi Lanskap. Pada sesi ini, pemateri menjelaskan interaksi antara faktor abiotik dengan lingkungan taman, serta praktik pengukuran parameter fisikokimia seperti suhu, kelembaban, pH tanah, intensitas cahaya, kebisingan, dan altibaro yang menjadi dasar penyusunan mini report. Sesi ketiga dimulai pukul 16.10 oleh Sub-Divisi Keilmuan Keanekaragaman Tanaman. Materi yang diberikan mencakup pengenalan growth form, penggambaran makromorfologi tanaman secara lengkap, serta pengamatan terhadap nilai estetika yang dimiliki tanaman dalam konteks lanskap. Kegiatan field trip ditutup pukul 16.50 dengan sesi dokumentasi dan penutupan bersama seluruh anggota.

Kegiatan field trip 2025 terlaksana dengan baik dan sesuai jadwal yang telah direncanakan. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memperdalam pemahaman dan keterampilan para Seedling dalam menerapkan materi Small Group Discussion serta tugas-tugas yang telah mereka peroleh sebelumnya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan antaranggota KSAT. Lebih jauh, semoga KSAT terus tumbuh dan menguat dalam jati dirinya agar mampu menjadi kelompok studi yang memberikan kontribusi nyata, baik di lingkungan akademik maupun di masyarakat secara luas. [Penulis: KSAT 2025]

Soroti Kasus Lahan Bekas Tambang Nikel yang Tidak Produktif, Mahasiswa Fakultas Biologi Raih Silver Medal pada Lomba Esai Nasional SEARY 8.0

Prestasi Rabu, 14 Mei 2025

Soedirman Event of Animal Husbandry (SEARY) 8.0 merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Penelitian dan Pengembangan Peternakan (UP3), Fakultas Peternakan, Universiras Jendral Soedirman pada tanggal 2-4 Mei 2025.. Kegiatan SEARY 8.0 dilaksanakan secara offline yang terdiri dari lomba esai dengan tema “Kontribusi Inovasi dan Kreativitas Generasi Muda dalam Mengelola Sumber Daya Guna Mewujudkan Ketahanan dan Ekonomi Berkelanjutan Menuju Swasembada Nasional”.


Mahasiswa S1 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Angkatan 2022, yaitu Intan Nur Aprilia, Muhammad Faris Khiar Calosa, dan Genoveva Ristining Tyas berhasil meraih prestasi berupa Silver Medal pada Lomba Esai yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman Tingkat Nasional 2025 di bawah bimbingan Bapak Tyas Ikhsan Hikmawan, S.Si., M.Sc., Ph.D. Karya esai ini diajukan dengan subtema “Lingkungan” yang berjudul “Inovasi Pemulihan Lahan Bekas Tambang Nikel melalui Phytomining Ramah Lingkungan dengan Alyssum murale sebagai Tanaman Hiperakumulator Unggul”.

Adanya permasalahan tanah yang tercemar oleh logam nikel dapat memengaruhi produksi tanaman dan menghambat pengelolaan berkelanjutan mendasari pembuatan karya esai ini. Inovasi remediasi lahan bekas tambang nikel dengan metode phytomining menggunakan tanaman hiperakumulator, yaitu Alyssum murale menjadi solusi berkelanjutan dalam memulihkan lahan bekas tambang nikel yang tercemar. Dengan memanfaatkan tanaman Alyssum murale yang memiliki kemampuan dalam mengakumulasi nikel dari tanah tercemar dan mengkonsentrasikannya dalam jaringan tumbuhan, membuka peluang untuk ekstraksi logam sekaligus pemulihan lahan bekas tambang. Inovasi yang kami berikan ini, selain menggunakan metode remediasi lahan yang ramah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomis melalui potensi ekstraksi logam nikel yang dapat dimanfaatkan kembali dalam berbagai aplikasi industri. Diharapkan dengan penggunaan tanaman A. murale dalam metode phytomining dapat menjadi strategi berkelanjutan yang tidak hanya berkontribusi pada pemulihan kualitas lingkungan dengan pemanfaatan sumber daya, tetapi juga meningkatkan ekonomi dengan perolehan kembali logam nikel. Dengan menerapkan metode phytomining ini, juga dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi masalah pencemaran tanah oleh aktivitas penambangan nikel sehingga lahan bekas penambangan nikel dapat menjadi lahan produktif. Lahan yang produktif ini akan meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan global, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar lahan tersebut. [Penulis: Intan Nur Aprilia]

Akademisi UGM Berbagi Praktik Restorasi Ekologis dan Adaptasi Modul Pembelajaran dalam Kelas Internasional “Live From The Field”

Rilis Berita Jumat, 9 Mei 2025

Yogyakarta, 15 Mei 2025 – Akbar Reza, dosen dari Lab Ekologi dan Konservasi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), menjadi salah satu narasumber dalam sesi diskusi internasional bertajuk “Live from the Field: Restoring Tropical Forests” yang diselenggarakan oleh Organization of Biological Field Stations (OBFS) bekerja sama dengan jaringan OCELOTS (Online Content for Experiential Learning of Tropical Systems), Center for Environmental Inquiry Sonoma State University, dan didanai oleh National Science Fund (NSF).


Diskusi ini menghadirkan para peneliti dan akademisi yang bergerak di bidang ekologi dari berbagai negara, termasuk Kosta Rika, Hawai’i, Ekuador, dan Indonesia, yang berbagi tentang praktik, tantangan, dan pendekatan inovatif dalam restorasi ekosistem hutan tropis melalui video interaktif. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif The Virtual Field, sebuah kolaborasi internasional yang lahir selama masa pandemi untuk menyediakan pengalaman lapangan virtual bagi mahasiswa biologi dari seluruh dunia.

Dalam diskusi yang dihadiri hampir 80 peserta mahasiswa dari berbagai kampus di negara tropis tersebut, Akbar mempresentasikan penerapan modul pembelajaran daring tentang restorasi ekosistem yang ia integrasikan ke dalam perkuliahan ekologi tingkat sarjana di UGM yang didukung hibah National Science Fund (NSF) melalui program Faculty Mentoring Network OCELOTS. Modul ini sebagai bagian dari upaya memperkuat pembelajaran berbasis konteks ekosistem tropis melalui pendekatan daring yang terbuka dan kolaboratif.

Diskusi juga menampilkan Dr. Becky Ostertag dari University of Hawai’i at Hilo, yang membahas pendekatan restorasi berbasis sifat fungsional tanaman (functional trait-based restoration), serta Dr. Rakan A. Zahawi, Direktur Eksekutif Charles Darwin Research Station, yang menyoroti efektivitas penanaman pohon berkelompok (tree clusters) sebagai strategi pemulihan hutan.

Kegiatan ini dimoderatori oleh Brittany Cavazos, Asisten Profesor Biologi di Stonehill College, Massachusetts, dan Miriam San José, peneliti dari Charles Darwin Research Station, serta disiarkan langsung dari Stasiun Biologi Las Cruces, Kosta Rika serta Hutan Biologi Universitas Gadjah Mada Indonesia.

“Melalui kegiatan ini, saya belajar bahwa restorasi hutan tropis bukan hanya soal teknik ekologi, tetapi juga tentang keterlibatan sosial, pendidikan, dan berbagi pengetahuan lintas wilayah tropis,” ujar Akbar. “Kesempatan untuk membandingkan konteks restorasi Indonesia dengan pengalaman dari Hawai’i dan Kosta Rika memberikan perspektif baru yang sangat berharga bagi saya dan mahasiswa.”

Kegiatan “Live from the Field” tidak hanya menghadirkan pengalaman belajar global bagi peserta didik, tetapi juga menyediakan panduan pengajaran, bahan bacaan sebelum acara, dan rekaman sesi yang dapat dimanfaatkan secara asinkron oleh dosen dan pendidik di seluruh dunia. Informasi lebih lanjut tersedia di thevirtualfield.org dan ocelots.nrem.iastate.edu.

Prof. Purnomo Tutup 43 Tahun Masa Bakti sebagai Dosen di Fakultas Biologi melalui Seminar Purnatugas

Rilis Berita Kamis, 8 Mei 2025

Fakultas Biologi mengadakan Seminar Purnatugas bertajuk “Sistematika dan Konservasi Tumbuhan: Dedikasi Seumur Hidup untuk Alam dan Pengetahuan”. Kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium Biologi Tropika pada Sabtu, 3 Mei 2025. Seminar diadakan untuk memperingati selesainya masa bakti Prof. Dr. Purnomo, M.S. sebagai dosen di Fakultas Biologi UGM. Prof. Purnomo telah mengabdikan dirinya sejak tahun 1982 sebagai dosen di Laboratorium Sistematika Tumbuhan (dulu Bernama Laboratorium Taksonomi Tumbuhan), dan dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Taksonomi Tumbuhan pada 2019 lalu.


Seminar Purnatugas dibuka dengan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Ketua Pelaksana Kegiatan, Abdul Razaq Chasani, Ph.D; Kepala Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Prof. Dr. Ratna Susandarini; serta Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono. Prof. Budi membuka acara dan menyampaikan apresiasi tertinggi atas dedikasi, pengabdian, dan karya luar biasa yang telah ditorehkan Prof. Purnomo selama 40 tahun lebih menjadi dosen di Fakultas Biologi. Acara disambung dengan doa yang dipimpin oleh Dr. med. vet. Hendry T.S.S.G. Saragih. Rangkaian acara utama tersusun dari paparan oleh Prof. Purnomo, dilanjutkan pemaparan oleh Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang diwakili Ibu Kristina Dewi, M.Sc., M.Eng., dan disambung dengan gelar wicara/bincang ilmiah yang menghadirkan empat orang alumni mahasiswa bimbingan Prof. Purnomo untuk berbagi cerita terkait pengembangan hasil penelitian di bawah pembimbingan Prof. Purnomo.

Prof. Purnomo menceritakan perjalanan hidup beliau sebelum dan saat membaktikan diri sebagai dosen di Laboratorium Sistematika Tumbuhan pada sekapur sirih singkat yang beliau sampaikan. “Keanekaragaman spesies, sesuatu yang harus dikuasai orang taksonomi saya kerjakan dengan mendatangi bermacam ekosistem untuk menghimpun data flora bagi kepentingan konservasi tumbuhan,” kenang Prof. Purnomo. Beliau juga mengenang masa awal memperkenalkan etnobotani ke Fakultas Biologi, “Setelah saya mengikuti seminar etnobotani tahun 1995 di Bogor, saya berpikir bahwa etnobotani akan menyemarakkan riset di lapangan sebagai titik temu antara ilmu taksonomi dan pemanfaatan praktis di tengah masyarakat,” papar beliau. “Saya harap, Fakultas Biologi terus melanjutkan perjuangan untuk menjadi pendorong dalam merawat, mengelola, dan melestarikan semesta alam,” pungkas Prof. Purnomo dalam sekapur sirih yang beliau sampaikan.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan terkait kerja sama antara Fakultas Biologi UGM dengan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang disampaikan oleh Ibu Kristina Dewi, M.Sc., M.Eng., yang merupakan alumni Fakultas Biologi Angkatan 1991. Kerja sama antara Fakultas Biologi dan Balai TNGMb telah terjalin sejak tahun 2022 hingga saat ini. Beliau menyampaikan hasil identifikasi bioprospeksi yang dikerjakan bersama Fakultas Biologi, dengan fokus utama pada kajian fitokimia pegagan (Centella asiatica) dan paku cakar ayam (Selaginella spp.) yang dijumpai dalam jumlah banyak di TNGMb. Studi etnobotani juga dikerjakan bersama Laboratorium Sistematika Tumbuhan sebagai pondasi ilmiah dalam eksplorasi bioprospeksi lanjutan.

Rangkaian acara disambung dengan bincang ilmiah bersama alumni mahasiswa bimbingan Prof. Purnomo, yaitu Dr. Linda Oktavianingsih, M.Si. dari Universitas Mulawarman; Dr. Ainun Nikmati Laily, M.Si. dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung; Dr. Muhamad Jalil, M.Pd. dari IAIN Kudus; serta Reza Raihandhany, M.Sc. dari Yayasan Generasi Biologi Indonesia. Diskusi dipimpin oleh Ibu Rini Verary Shanthi, M.Si., mahasiswa Program Doktoral Fakultas Biologi UGM. Diskusi berjalan dengan hangat, berisi cerita-cerita dari para alumni terkait pengembangan hasil studi dan kenangan selama pembimbingan Prof. Purnomo. Keempat pembicara mengungkapkan bagaimana Prof. Purnomo menjadi pembimbing yang penuh kesabaran, tekun, serta penuh rasa welas asih kepada mahasiswa bimbingannya.

Seusai rangkaian acara, diadakan sesi ramah tamah dan makan siang bersama para undangan yang hadir. Ramah tamah berlangsung dengan semarak, para tamu mengucapkan ungkapan selamat dan harapan-harapan baik kepada Prof. Purnomo sembari memberikan berbagai macam buah tangan. Ramah tamah menjadi penutup acara Seminar Purnatugas Prof. Purnomo. Para tamu undangan mendapat cendera mata berupa bibit umbi-umbian (kencur, temu kunci, jahe, dan ganyong) yang merupakan salah satu topik riset beliau serta menyimbolkan bibit kebaikan yang telah ditabur Prof. Purnomo selama membaktikan diri sebagai dosen di Fakultas Biologi UGM. Acara seminar dapat disaksikan ulang di Kanal Youtube Fakultas Biologi pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=U73crefCfbk&t=2662s&ab_channel=FakultasBiologiUniversitasGadjahMada. (BK)

Poin SDGs: Pendidikan Berkualitas (4); Penanganan Perubahan Iklim (13); Ekosistem Darat (15); Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (17).

Matala Explore: Pendakian ke Gunung Kembang

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Selasa, 6 Mei 2025

Pada tanggal 11-12 April 2025, Matalabiogama melaksanakan kegiatan Matala Explore edisi Gunung Kembang. Gunung yang dikenal sebagai anak Gunung Sindoro ini terletak di kabupaten Wonosobo dengan ketinggian 2340 mdpl. Gunung Kembang merupakan gunung aktif yang mengalami pertambahan ketinggian setiap tahunnya. Terdapat dua jalur pendakian Gunung Kembang, yakni via Lengkong dan via Blembem. Setiap jalur pendakian memiliki keunikan dan kesulitannya masing-masing. Kali ini, matalabiogama melakukan pendakian Gunung Kembang melalui via Lengkong.


Sebelum memulai pendakian dilakukan persiapan pra pendakian berupa manajemen perjalanan dan persiapan logistik. Manajemen perjalanan meliputi penentuan jalur pendakian, survey medan, estimasi biaya, survey fasilitas kesehatan terdekat, potensi bahaya serta cara penanganan. Pendakian kali ini diikuti oleh 10 orang yang terdiri dari 2 orang anggota Diklat XXIV, 4 orang anggota Diklat XXVI, 2 orang AM XXVII, dan 2 orang eksternal. Seluruh peserta pendakian mulai berkumpul di Fakultas Biologi UGM pada pukul 20.00 WIB pada tanggal 11 April 2025. Dilakukan pengecekan logistik, kondisi kesehatan dan kendaraan, serta briefing. Setelah seluruh persiapan lengkap, perjalanan menuju basecamp Lengkong Gunung Kembang dimulai. Dengan sepeda motor, perjalanan memakan waktu sekitar 2,5 jam. Seluruh peserta pendakian akhirnya sampai di basecamp Gunung Kembang via Lengkong sekitar pukul 23.00 WIB. Sesampainya di basecamp, seluruh peserta pendakian beristirahat beberapa jam untuk pendakian keesokan harinya.

Pada tanggal 12 April 2025 dini hari, seluruh peserta pendakian melakukan registrasi. Basecamp Gunung Kembang via Lengkong mewajibkan seluruh pendaki untuk mencatat seluruh logistik yang dibawa oleh pendaki. Jumlah barang yang dibawa harus sama dengan jumlah barang yang dibawa turun. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab para pendaki terhadap sampah yang dibawa. Pendakian dimulai pada pukul 03.30WIB. Dari basecamp hingga ke pos 1 terlihat perkebunan oleh penduduk setempat. Mulai dari pos 1 hingga puncak mulai terlihat vegetasi yang rapat dengan medan pendakian yang didominasi oleh tanah. Dari pos 1 hingga pos 3 akan banyak ditemukan tumbuhan Pakis dari familia Cyatheaceae. Dari pos 3 hingga pos 4 didominasi oleh pohon, dan dari pos 4 hingga pos 5 mulai didominasi oleh rerumputan. Pendakian dari pos 1 hingga ke puncak membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam. Sesampainya di puncak, seluruh peserta pendakian beristirahat, makan bersama, serta dokumentasi. Puncak Gunung Kembang menawarkan pemandangan langsung ke Gunung Sindoro yang gagah berdiri di sebelah timur serta sabana yang luas. Puncak Gunung Kembang terasa semakin indah karena kondisi lingkungan sekitar yang bebas dari sampah. Peraturan yang ketat mengenai pengelolaan sampah pendakian menjadi salah satu faktor penentu kebersihan area puncak Gunung Kembang.

Setelah beberapa jam menikmati keindahan Gunung Kembang, seluruh peserta pendakian memulai perjalanan turun pada pukul 11.00WIB. Perjalanan turun menjadi lebih sulit daripada perjalanan naik. Medan yang awalnya tanah berubah menjadi lumpur setelah terkena air hujan. Beberapa kali peserta terpeleset saat turun di area yang curam. Seluruh peserta pendakian sampai di basecamp sekitar pukul 14.00WIB dengan total perjalanan turun sekitar 5 jam.

Sesampainya di basecamp, seluruh peserta pendakian disambut dengan hujan deras. Demi keamanan bersama, perjalanan pulang ditunda hingga hujan reda. Waktu yang tersedia digunakan seluruh peserta untuk mengecek logistik, apakah jumlah barang yang dibawa naik apakah sama dengan jumlah barang yang dibawa turun. Sisa waktu dimanfaatkan untuk makan siang dan beristirahat sebelum kembali memulai perjalanan. Hujan mulai reda sekitar pukul 17.00WIB. Tanpa berlama-lama, seluruh peserta pendakian membawa segala perlengkapan dan berangkat menuju Fakultas Biologi UGM. Seluruh peserta akhirnya sampai di Fakultas Biologi UGM sekitar pukul 20.45WIB dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu apapun.

Kegiatan Matala Explore edisi Gunung Kembang kali ini berjalan dengan baik. Semoga melalui pelaksanaan kegiatan pendakian ini kita semakin sadar untuk menjaga lingkungan sekitar kita. Dampak dari rendahnya kesadaran untuk menjaga lingkungan yang disebabkan oleh manusia akan berbalik kepada manusia. Jika bukan kita yang menjaga kelestarian lingkungan, maka siapa lagi yang akan melakukannya? [Penulis: Matalabiogama].
123…45

Akreditasi

Berita Terakhir

  • TIM MBKM Songgo Manisrenggo Melakukan Kegiatan Penanaman Tanaman Kelor dan Cincau Hitam di Desa Wisata Kabut Kebonalas
  • KMP Biologi UGM Gelar Aksi “Beach Clean Up” di Pantai Trisik: Wujud Nyata Pelestarian Lingkungan dan Kolaborasi Lintas Sektor
  • Raih Silver Medal di Ajang Internasional, Mahasiswa Pascasarjana Biologi UGM Tawarkan Solusi Beton Masa Depan dari Limbah Bangunan
  • Dosen Fakultas Biologi UGM Raih Predikat Pendamping Terbaik dalam Seminar Hasil Program Kosabangsa 2024
  • PkM-MBKM Fakultas Biologi 2025: Pemberdayaan Masyarakat melalui One Health: Menuju Kesejahteraan Holistik Anggota GEMI Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY