• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
  • SDG 15 : Ekosistem Daratan
  • hal. 43
Arsip:

SDG 15 : Ekosistem Daratan

Penyuluhan Budidaya dan Pengolahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dalam rangka mendukung kemandirian berwirausaha Kelompok Wanita Tani di Pendukuhan Kepuh Wetan Kalurahan Wirokerten

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Rabu, 24 Mei 2023

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PKM-MBKM) tahun 2023 dengan judul ‘Penguatan Kemandirian Kelompok Wanita Tani Pedukuhan Kepuh Wetan Kalurahan Wirokerten melalui Budidaya dan Pengolahan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)’, tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si bersama dengan mahasiswa Ika Izma Putri, Kusnadianta Yudha Pratama, Dana Abruri, dan Airlangga Wibisono telah melakukan kunjungan untuk sosialisasi kegiatan PKM-MBKM Tahun 2023 kepada anggota kelompok wanita tani ‘Amanda’ di Pedukuhan Kepuh Wetan, Kelurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Jumat, 19 Mei 2023.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. kemudian dilanjutkan sambutan dari ibu Marwati selaku Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda. Tim PkM-MBKM menyampaikan materi sosialisasi kegiatan PkM-MBKM tahun 2023, dilanjutkan dengan penyuluhan tentang budidaya jamur tiram dengan materi 1) Potensi dan Prospek Budidaya Jamur Tiram Sebagai Pangan Fungsional, 2). Komponen Diperlukan Untuk Budidaya, 3). Pengenalan Berbagai Teknik dan Media Untuk Budidaya Jamur Tiram, 4). Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur Tiram. Adapun materi tersebut juga dibuat dalam bentuk leaflet yang dapat dibagikan kepada ibu-ibu  Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda. Dalam sesi diskusi, ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda aktif bertanya terkait materi yang telah disampaikan diantaranya yaitu pembuatan rumah kumbung dan cara sterilisasi baglog. Budidaya jamur tiram merupakan salah satu jenis usaha berbasis pangan yang patut dikembangkan sebagai peluang usaha, karena dapat diolah menjadi berbagai produk sesuai keinginan masyarakat. Budidaya jamur tiram memiliki beberapa keunggulan antara lain 1) tidak memerlukan lahan yang luas sehingga dapat menjadi solusi budidaya di lahan pekarangan yang sempit, 2) tidak dibatasi oleh iklim maupun musim dan hampir setiap jamur dapat tumbuh sepanjang tahun, 3) memiliki masa panen relatif cepat, sehingga perputaran uang cepat juga dan 4) jamur terhindar dari serangan hama, gulma, dan penyakit dari tanah, 5) jamur dapat dikembangkan lagi menjadi berbagai olahan pangan, sehingga dapat meningkatkan ekonomi pedesaan, maupun mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Di samping keunggulan tersebut, budidaya jamur tiram di masyarakat terkendala dengan cara pemeliharaan dan pengendalian hama dan penyakit. Dari diskusi tersebut, anggota KWT Amanda mengharapkan untuk praktik menggunakan teknik budidaya jamur tiram paling efisien agar nantinya dapat meningkatkan produksi jamur tiram. Selanjutnya akan dilakukan persiapan alat dan bahan, serta praktik budidaya jamur tiram pada bulan Juni 2023. Kegiatan berikutnya berkaitan dengan pemasaran hasil budidaya jamur tiram akan dilakukan penyuluhan tentang proses dan cara pengemasan jamur tiram, serta pengolahan produk jamur tiram menjadi produk pangan lainnya, seperti nugget tiramanda, siomay tiramanda, dan crispy tiramanda.

Kegiatan budidaya jamur tiram nantinya akan lebih berfokus pada poin cara pemeliharaan dan pengendalian hama. Hal ini karena pada budidaya sebelumnya yang telah dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Amanda secara mandiri masih belum berhasil karena hasil budidaya jamur tiram terserang hama, serangga hasil panennya sedikit. Selain itu, akan dilakukan praktik uji coba untuk membuat baglog sendiri dan membandingkannya dengan baglog yang dibeli di pasar. Harapan dari hal tersebut nantinya yakni dari Kelompok Wanita Tani Amanda dapat tetap melanjutkan dan mengembangkan budidaya jamur tiram hingga mampu mendukung penguatan berwirausaha pada Kelompok Wanita Tani di Pedukuhan Kepuh Wetan, Kelurahan Wirokerten.

Jumpa Alumni Idola #3 BiOSC 2023

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Selasa, 23 Mei 2023

Biology Orchid Study Club (BiOSC) kembali berhasil mengadakan kegiatan Jumpa Alumni Idola (JULID) 2023 yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Mei 2023. Kegiatan ini mengundang alumni BiOSC yang telah lulus dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada untuk berbagi pengalaman selama di BiOSC, baik dari gambaran terkait softskill yang diperoleh selama menjadi angkatan aktif di BiOSC, kiat-kiat dalam menghadapi dunia perkuliahan dan pasca perkuliahan, serta memberikan gambaran terkait implementasi ilmu yang telah diperoleh dari BiOSC.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

 

Kegiatan JULID pada tahun 2023 mengangkat tema “Experience is the best teacher, so learn it!!” yang mengundang Febri Yudha Kurniawan yang saat ini bekerja sebagai reviewer Hayati Journal of Biosciences serta Aninda Retno Utami Wibowo yang tengah menjalani pekerjaannya sebagai peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di bidang filogeni dan taksonomi DNA anggrek. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja koordinator keorganisasian BiOSC 2023 Kabinet Paphiopedillum javanicum.

Selama kegiatan JULID 2023 yang diikuti oleh 50 orang angkatan aktif di BiOSC, baik Aninda maupun Febri, saling berbagi pengalaman inspiratif terkait kegiatan selama di BiOSC dan pasca kuliah di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. Aninda menceritakan pengalaman beliau selama menjadi anggota BiOSC AD II yang pada masa itu sedang merintis BiOSC, mulai dari kegiatan Biofest hingga eksplorasi. Tak hanya itu, Aninda juga menceritakan pengalamannya sebagai peneliti di BRIN termasuk budaya kerja di BRIN yang kompetitif. Sementara itu, Febri menceritakan pengalamannya saat presentasi jurnal, kegiatan studi banding dengan kelompok studi di Malang, dan menjadi panitia Diklat Lapangan BiOSC. Dengan adanya kegiatan Jumpa Alumni Idola ini, diharapkan dapat memberikan motivasi serta semangat baru bagi angkatan aktif BiOSC untuk terus berkarya sebagaimana jargon BiOSC: Tumbuh, Berkembang, Lestari! [BiOSC]

Kolaborasi Fakultas Biologi UGM, CSR PLN, dan Kedungpoh Lor dalam Mengembangkan Eduwisata Kampung Madu

Kerja SamaTajuk Senin, 22 Mei 2023

Pembinaan dalam program kerja Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM di Padukuhan Kedungpoh Lor sudah berlangsung sejak tahun 2015, dalam kerangka pemberdayaan masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri, berdaya, dan sejahtera. Pendampingan masyarakat Kedungpoh Lor tersebut diawali dengan pendampingan bagi Kelompok Tani Hutan Lebah Madu “Sari Alami”, dalam upaya meningkatkan produktivitas madu yang dihasilkan dari peternakan lebah madu “Sari Alami”. Dalam perkembangannya, diinisasi oleh inisiasif masyarakat untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk mengembangkan Padukuhan Kedungpoh Lor menjadi salah satu destina wisata berbasis Eduwisata Kampung Madu.

Sejak tahun 2019, Padukuhan Kedungpoh Lor mengawali kolaborasi lebih lanjut dengan Fakultas Biologi UGM dan CSR PLN dalam kerangka kerja Pengembangan Eduwisata Kampung Madu. Berbagai kegiatan bersama telah dilaksanakan, yaitu penelitian atau survei, pelatihan – pelatihan, hibah kotak-kotak ternak lebah Apis cerana, hibah bibit tanaman buah-buahan sebagai pakan alami lebah madu, hibah bibit pupuk alami untuk tanaman pakan alami lebah madu, dan diskusi-diskusi ilmiah dengan para petani lebah madu untuk meningkatkan produktivitas madu di Kedungpoh Lor.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Pada tahun 2023 ini, Fakultas Biologi UGM berkolaborasi dengan CSR PLN untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bersama di Padukuhan Kedungpoh Lor, Kalurahan Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul. CSR PLN sendiri mempunyai program pemberdayaan masyarakat dengan bertemakan “Desa Berdaya PLN” dengan konsep empowerment  yang mengintegrasikan tiga pilar yaitu Pendidikan, Lingkungan dan Pengembangan UMKM.

Dalam rangka mengintegrasikan program-program pemberdayaan masyarakat yang akan dilaksanakan di Padukuhan Kedungpoh Lor dengan kolaborasi antara Fakultas Biologi UGM, CSR PLN, dan Padukuhan Kedungpoh Lor; maka telah dilaksanakan mini workshop pada hari Rabu 17 Mei 2023 di Kantor PLN Jalan Wonosari, untuk membahas mengenai program-program pengembangan yang akan dilaksanakan di Padukuhan Kedungpoh Lor mulai bulan Mei 2023 – Mei 2024.

Delegasi dari Fakultas Biologi UGM adalah Drs. Hari Purwanto, MP., Ph.D., Ludmilla Fitri Untari, S.Si., M.Sc., Dwi Umi Siswanti, S.Si., M.Sc. dan Soenarwan Hery Poerwanto, S.SI., M.Ked. Sedangkan dari PLN hadir Bapak Wiwit Supriyadi (Kepala Tanggungjawab Sosial Lingkungan (TJSL), Bapak Dwi Sugeng Prihartono (PLH UP3), Ibu Rahma, Ibu Endang, dan Ibu Sari. Perwakilan masyarakat Kedungpoh Lor dipimpin oleh Bapak Tri Marsudi selaku Kepala Dukuh Kedungpoh Lor dan disertai oleh Bapak Wasito (Ketua Kelompok Tani), Bapak Edi Susilo (Bendahara Kelompok Tani), Bapak Pardi (Sekretaris Kelompok Tani), Bapak Wasno (Bendahara Kelompok Tani), Perangkat Padukuhan, Ketua dan Pengurus Karang Taruna, serta Pokdarwis Padukuhan Kedungpoh Lor.

Pertemuan diawali dengan paparan Bapak Tri Marsudi yang mengemukakan mengenai kondisi saat ini dan harapan ke depannya mengenai pengembangan Kampung Madu. Selanjutnya pemaparan usulan program kerja diberikan oleh Bapak Edi Susilo. Tim dari Fakultas Biologi UGM, sebagai pendampingan program kegiatan tersebut, telah menyampaikan evaluasi, masukan, gambaran, usulan, revisi, dan komentar menyeluruh supaya program kerja dapat dijalankan dengan lebih terarah, sistematis,  dan terukur.

Diharapkan di akhir pelaksanaan nanti, produktivitas madu lebih meningkat secara significant, produk – produk pangan hasil diversifikasi madu telah dipasarkan, akan dilaksanakan festival secara berkala di Kedungpoh Lor sebagai image branding Kampung Madu, dan program – program Eduwisata untuk anak – anak sekolah telah berjalan secara reguler. Sinergi tiga pilar yaitu Fakultas Biologi UGM, CSR PLN, dan Desa Kedungpoh diharapkan dapat mengembangkan desa ini sebagai desa mandiri sejahtera dengan berdasarkan potensi lokal setempat. (Ludmilla)

 

Angkat Kearifan Lokal dan Konservasi Biodiversitas Merapi, Tim Biologi UGM Borong 2 Penghargaan Nasional

PrestasiRilis BeritaTajuk Jumat, 19 Mei 2023

Tim dari Fakultas Biologi UGM berhasil menorehkan prestasi nasional dengan meraih 2 penghargaan sekaligus yaitu Best Presentation dan Juara 1 Nasional dalam Lomba Karya Tulis ILMIAH (LKTI) LOBI XX UNAND yang diselenggarakan oleh HIMABIO FMIPA Universitas Andalas Tahun 2023. Lomba ini  merupakan perlombaan penulisan ilmiah dalam bentuk LKTI dengan kategori Mahasiswa Perguruan Tinggi se-Indonesia dengan tema “One vision,  take action, for the ecosystem restoration”. Lomba yang diselenggarakan dari 1 Januari – 6 Mei 2023 ini diikuti oleh Fikri Ramadhan sebagai ketua tim (Biologi 2019), Ardan Putra Saleh Hutasuhut  (Biologi 2019), dan Maulida Meilana Dewi (Biologi 2019). Tim ini dibimbing oleh dosen Fakultas Biologi UGM yaitu Bapak Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si dengan judul karya ilmiah yaitu “Kajian Etnobiologi Masyarakat Adat sebagai Strategi Konservasi Biodiversitas yang Berkelanjutan: Studi Kasus Kearifan Lokal Masyarakat Lereng Gunung Merapi, Yogyakarta”.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Karya ilmiah yang diangkat membahas masyarakat lereng Gunung Merapi sebagai subjek utama penelitian. Gunung Merapi yang dikenal mempunyai tingkat biodiversitas tinggi ternyata menyimpan segudang kearifan lokal yang masih lestari sampai sekarang. Beberapa kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat bahkan sejalan dengan prinsip konservasi biodiversitas. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut, mengingat ancaman terhadap biodiversitas di kawasan lereng Gunung Merapi semakin meningkat seiring masifnya pembangunan, serta dampak perubahan iklim akibat ulah manusia. Kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat tanpa disadari ternyata turut berperan dalam menjaga keasrian alam di lereng Gunung Merapi. Pengetahuan lokal secara turun temurun berperan penting dalam mengatur tindak perilaku masyarakat termasuk bagaimana masyarakat mengelola lingkungannya. Sehingga masyarakat yang masih bertahan dengan kearifan lokal ini akan bijak dalam melakukan pengelolaan SDA di lingkungannya sendiri. Kearifan lokal ini memiliki ancaman utama yaitu modernisasi. Namun karena adanya dukungan dari pemerintah, antusias masyarakat, dan peran dari Keraton Yogyakarta akhirnya kearifan lokal ini tetap eksis dan ada keberlanjutan.

Berdasarkan penelitian, terdapat integrasi antara kearifan lokal masyarakat lereng Gunung Merapi dengan konservasi misalnya kearifan lokal Bersih Dusun dan Dandan kali yang berkaitan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan, Labuhan Gunung Merapi dan Merti Bumi dianggap sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada alam. Kearifan lokal ini didukung oleh beberapa hal lain yaitu terdapatnya keistimewaan Gunung Merapi, landasan etnobiologi, dan landasan filosofis. Gunung Merapi memiliki keistimewaan tersendiri oleh masyarakat sekitar karena sebagai sumber kehidupan dan bisa juga menyebabkan kehancuran karena bencana. Landasan etnobiologi sebagai suatu bidang ilmu menjelaskan bahwa kegiatan masyarakat (praxis), sistem turun temurun (corpus), dan kepercayaan lokal (cosmos)  saling berikatan sehingga bisa memiliki dampak biologis. Selain itu, Landasan filosofis masyarakat jawa yaitu “Memayu hayuning bawono, ambrasta dur hangkara” mengajarkan masyarakat sekitar lereng gunung merapi untuk berusaha menghindari sifat murka, serakah, dan tamak kepada alam atau hidup selaras dengan alam.

Pemerintah melalui Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mendukung kearifan lokal melalui beberapa program misalnya: sosialisasi, masyarakat peduli api, masyarakat mitra polhut, dan pendanaan mitra. Selain itu, TNGM juga mengalokasikan wilayah hutan khusus sebagai penunjang kegiatan kearifan lokal yaitu pembuatan zona religi, budaya, dan sejarah. TNGM juga mendukung kegiatan komunitas masyarakat yang diinisiasi dari nilai kearifan lokal yang sejalan dengan konservasi biodiversitas yaitu kegiatan dari Forum Peduli Lingkungan Pencinta Alam Lereng Merapi (FPL-PALEM) dan juga hutan rakyat.

Terkait dengan strategi konservasi biodiversitas berbasis etnobiologi. Dalam bidang etnobiologi terdapat interaksi yang kuat antara sistem sosial dan sistem ekologi. Adanya persepsi masyarakat terhadap kesakralan gunung, mengakibatkan masyarakat mengambil seperlunya dari alam dan mengungkapkan rasa syukur ketika kebutuhannya telah terpenuhi dari alam. Rasa syukur ini dituangkan dalam bentuk mengembalikan apa yang sudah diambil ke alam misalnya sistem merumput yang berpindah-pindah yang mengakibatkan tumbuhan bisa memulihkan keadaannya lagi dan juga penanaman bibit pohon di hutan rakyat. Perilaku ini membentuk adanya lingkungan biologis yang berkelanjutan. Ketersediaan SDA yang berkelanjutan ini juga akan mendukung kesejahteraan manusia.

Topik kearifan lokal memiliki peran krusial dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam konteks konservasi biodiversitas. Kearifan lokal sendiri, mencakup pengetahuan dan praktik tradisional yang telah berkontribusi pada pelestarian lingkungan alam. Ketika kearifan lokal diakui dan dihormati, hal ini dapat mendukung SDG 15 (ekosistem daratan) dengan menjaga keanekaragaman hayati dan ekosistem alami. Selain itu, penggunaan sumber daya alam yang bijaksana sesuai dengan kearifan lokal juga dapat mendukung SDG 12, yaitu Produksi dan Konsumsi Bertanggung Jawab dengan mempromosikan praktik produksi yang berkelanjutan.

Kami berharap beberapa bagian penelitian yang masih rumpang seperti dampak perilaku yang ditimbulkan dari kearifan lokal terhadap kegiatan konservasi biodiversitas dan tingkat keberhasilan dari kearifan lokal terhadap konservasi biodiversitas dapat diteliti lebih dalam lagi. Selain itu, diharapkan masyarakat bisa teredukasi tentang peran dari kearifan lokal yang bisa mengakibatkan kelestarian alam. Sesuai dengan falsafah “Memayu hayuning bawana” bahwa untuk menjaga harmonisasi hubungan tuhan, alam, dan manusia maka bisa melalui instrumen kearifan lokal masyarakat. [FR]

Tim Swanting Menggelar Penyuluhan Eco-enzyme dan Microgreens bagi ibu-ibu PKK Pedukuhan Kedung Banteng, Sumberagung, Moyudan, Sleman, DIY

Pengabdian kepada MasyarakatTajuk Jumat, 19 Mei 2023

Setelah kunjungan perdana pekan lalu (Sabtu, 08 Mei 2023), Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Biologi UGM dalam skema Hibah PkM-MBKM 2023 (Tim Swanting) kembali berkunjung ke Kampung Satwa pada Hari Sabtu tanggal 13 Mei 2023 untuk menggelar agenda penyuluhan “2-in-1”. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Tim Swanting dengan dua komunitas sosial yang memiliki misi mempromosikan gaya hidup sehat melalui pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan tetap mengedepankan perlindungan dan pelestarian lingkungan. Misi ini sesuai dengan tema kegiatan Tim Swanting yaitu inisiasi program Zero Waste di Kampung Satwa untuk mendukung Sustainable Development Goals di bidang ketahanan pangan, kesehatan dan kesejahteraan keluarga, serta kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Artikel terkait: Kegiatan perdana Tim Swanting

Selain dihadiri oleh ibu-ibu PKK Kampung Satwa, kegiatan ini juga dihadiri oleh Ibu Dukuh Kedung Banteng, Ibu RT 06 Kedung Banteng, dan ibu-ibu perwakilan RT 01-05 Kedung Banteng. Kegiatan penyuluhan ini diketuai oleh salah satu anggota Tim Swanting, yaitu: Nindi Putri Dwi Wardani. Selama persiapan kegiatan, Nindi aktif berkomunikasi dengan Ibu Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing/ketua tim dan berkoordinasi dengan Ibu Warsiastuti selaku perwakilan pengurus Kampung Satwa. Dalam pelaksanaannya, Nindi dibantu oleh rekan-rekan anggota Tim Swanting yaitu: Diva Nurmalia Sentono, Adiva Aphrodita, Rendritio Bahar, Lisna Nur Aini, dan Fathur Syahrian Ramadhani.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Penyuluhan sesi pertama adalah tentang pemanfaatan Eco-Enzyme dengan narasumber Bapak Arief Wirawan dari Komunitas Enzim Bakti Indonesia. Sosialisasi Eco-Enzyme dan pelatihan/praktik pembuatannya sendiri telah dilaksanakan pada Hibah PkM-MBKM tahun 2022 yang lalu bersama Tim Komposter. Pak Arief memaparkan penggunaan Eco-Enzyme untuk keperluan rumah tangga (mencuci pakaian, mencuci piring, mengepel lantai, memasak, dll.), untuk kebersihan diri atau personal hygiene (mandi, mencuci rambut, menggosok gigi, menghilangkan bau badan, dll.), untuk terapi kesehatan, hingga pemeliharaan lingkungan sekitar (membersihkan saluran air, menyiram tanaman, menghilangkan bau busuk/sampah, menyegarkan udara, dll.). Penggunaan Eco-Enzyme dapat meminimalisir kerusakan lingkungan akibat bahan-bahan kimia berbahaya. Selain itu Eco-Enzyme merupakan metode daur ulang sampah organik sehingga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga. Seusai pemaparan, Pak Arief berdialog dengan para hadirin untuk menyampaikan pengalaman mereka saat membuat Eco-Enzyme tahun lalu. Sesi diskusi disambut antusias oleh para hadirin dengan aktif bertanya dan menceritakan pengalaman masing-masing. Beliau mengapresiasi yang telah berhasil membuat Eco-Enzyme, sekaligus mengevaluasi dan memberikan solusi kepada yang masih gagal untuk mau mencoba kembali hingga berhasil.

 

Artikel terkait: Pelatihan Eco-Enzyme oleh Tim Komposter

 

Penyuluhan sesi kedua mengenai budidaya Microgreens oleh Ibu Yanuar Yudhawati Djau dari Komunitas Sahabat Sehat Jogja sekaligus owner Ayudia Natural Homemade. Microgreens merupakan metode budidaya tanaman sayuran yang akan dipanen pada umur yang masih muda yakni sekitar 7-14 hari setelah disemai. Menurut Bu Yudha, pada umur tersebut, tanaman memiliki kandungan nutrisi yang jauh lebih baik dan lengkap sehingga sangat baik untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga, terutama bagi bayi (sebagai MPASI) dan anak-anak untuk antisipasi terjadinya stunting dan wasting. Budidaya microgreens tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat dilakukan di rumah dengan kapasitas disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga, serta tidak menggunakan media tanam yang berpotensi mengandung mikrobia jahat maupun zat kimia berbahaya. Selain benih sayuran dedaunan (leafy greens), microgreens juga dapat dikembangkan dari bibit tanaman polong-polongan, bunga, rumput, dan berbagai jenis tanaman yang edible.

Selain pemaparan, Bu Yudha juga melakukan demonstrasi pembuatan microgreens dari biji kangkung, kacang tolo, dan kacang hijau. Beliau membawakan beberapa contoh microgreens siap panen untuk dicicipi bersama. Menurut ibu-ibu yang hadir, mereka menyukai rasa dan teksturnya sehingga berminat untuk mulai belajar menanam. Sebagian hadirin bahkan membawa pulang sebagai oleh-oleh untuk dinikmati bersama keluarga.

Di akhir acara dilakukan sesi foto bersama Tim Swanting dengan kedua narasumber dan para hadirin. Tim Swanting selanjutnya membagikan paket bahan dan alat budidaya microgreens kepada perwakilan Dasawisma Anggrek I-IV Kampung Satwa dan perwakilan RT 01-05 untuk dipraktikkan secara berkelompok. Selain itu, tim juga membagikan satu botol Eco-Enzyme sumbangan dari Pak Arief kepada semua hadirin untuk mulai diaplikasikan di rumah masing-masing sesuai dengan penjelasan yang telah diberikan. [SWT]

Makna dan Cerita Fabel pada Panel Relief Candi, Mahasiswa Biologi UGM Melakukan Identifikasi dan Inventarisasi Relief Satwa yang Tergambar pada Panel Candi Sojiwan

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Senin, 15 Mei 2023

Yogyakarta, 13 Mei 2023 – Mahasiswa Biologi UGM yang tergabung ke dalam tim MBKM di bawah bimbingan Ibu Zuliyati Rohmah, S.Si., M.Si., Ph.D.Eng., melakukan identifikasi dan inventarisasi relief satwa yang tergambar di Candi Sojiwan berdasarkan kajian etnozoologi. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi jenis-jenis relief satwa pada Candi Sojiwan dan makna dari panel relief yang tergambar. Kegiatan MBKM ini diawali dengan observasi di bagian luar candi utama Candi Sojiwan dan didampingi oleh Ibu Riris Purbasari, S.S., M.A. sang arkeolog sebagai mitra dari BPCB Jawa Tengah sekaligus narasumber terkait penjelasan panel relief cerita.

Candi Sojiwan merupakan candi peninggalan umat Buddha yang ditandai dengan adanya stupa di samping candi utama dan simbol bunga teratai pada salah satu panel candi. Kegiatan ini diawali dengan observasi dan identifikasi panel-panel relief cerita di bagian luar Candi Sojiwan, dimana penuh dengan beragam bentuk relief hewan dengan cerita fabel dibaliknya. Masyarakat yang hidup pada zaman dahulu membuat kisah cerita melalui fabel untuk menyampaikan pesan tertentu sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain. Beberapa cerita fabel yang digambarkan pada panel candi tersebut antara lain garuda dengan kura-kura, banteng dengan singa, burung berkepala dua, seekor anjing dengan seorang perempuan, dan seorang pemburu dengan seekor singa.

Salah satu panel relief cerita di Candi Sojiwan yang menarik bagi para mahasiswa adalah seorang pemburu dan seekor singa yang ketakutan dan tidak jadi menyerang sang pemburu. Panel tersebut memiliki makna bahwa kita tidak perlu takut dengan hal-hal yang menghadang apabila kita berada di jalan yang benar. Hal ini mengajarkan bagaimana menghadapi tantangan dan situasi dengan berani dan kepercayaan diri sehingga hal tersebut tidak merugikan diri sendiri.

Para mahasiswa sangat antusias melakukan observasi tentang bagaimana candi dapat dibangun secara kokoh dan tetap bersih meskipun batu yang digunakan sudah berumur ratusan tahun. Ibu Zuliyati  menjelaskan tentang teknik kuncian batu candi yang dapat melekat satu sama lain. Menurut beliau, masyarakat Jawa terdahulu telah mengembangkan peninggalan yang mencerminkan kemakmuran pada pemerintahan pada masa itu. Ibu Riris, juga menjelaskan perawatan batu candi dilakukan dengan pencucian candi menggunakan tekanan air serta campuran sereh merah untuk mematikan lichen agar terlepas dari batu dan mudah dihilangkan.

Dilaksanakannya kegiatan MBKM ini, diharapkan para mahasiswa mendapatkan informasi dan gambaran mengenai satwa-satwa yang hidup berdampingan dengan masyarakat Jawa di abad VIII dan IX. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan skill mahasiswa dalam pengaplikasian ilmu Biologi di bidang Arkeologi.

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}

Kegiatan Identifikasi dan Inventarisasi Relief ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan melalui proses-proses transfer ilmu yang dilakukan oleh Ibu Zuliyati kepada para mahasiswa, sehingga akan
meningkatkan kualitas keilmuan dari mahasiswa tersebut dan dapat membantu pula meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan (SDG 4).

sojiwan 2
sojiwan 3
Sojiwan 4
Sojiwan 5

Studium Generale BiOSC: Menyongsong Sustainable Development Goals (SDGs) melalui Pemanfaatan Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Jumat, 12 Mei 2023

Biology Orchid Study Club (BiOSC) telah sukses menyelenggarakan Studium Generale pada tanggal 6 Mei 2023 di Fakultas Biologi UGM. Kegiatan dipandu oleh Rishanty Yunyta Putri (XVI/32) selaku MC dengan pembicara dalam Studium Generale ini adalah Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc. selaku dosen dan pakar di bidang bioteknologi. Materi yang dibawakan oleh Prof. Endang dalam acara ini adalah “Optimalisasi Pemanfaatan Teknik Kultur Jaringan Tanaman Anggrek Dalam Mendukung SDGs 2030 Melalui Sains dan Kewirausahaan”. Studium Generale dihadiri oleh anggota BiOSC sejumlah 36 orang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas keilmuan anggota BiOSC serta memberikan motivasi dan insight baru seputar penelitian dan kultur jaringan. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC, sambutan ketua pelaksana yang disampaikan oleh Muhammad Fityatul Haq (XV/27), sambutan ketua BiOSC yang disampaikan oleh Lisna Nur Aini (XV/24), pemaparan materi oleh Prof. Dr. Endang Semiarti, M.S., M.Sc., sesi tanya jawab, dan penutupan.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

 

Sebagai salah satu hotspot biodiversitas di dunia, Indonesia menyimpan keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi. Salah satu famili tumbuhan dengan keanekaragaman tertinggi di Indonesia adalah anggrek (Orchidaceae). Kekayaan spesies anggrek di Indonesia memiliki potensi pemanfaatan yang besar di berbagai bidang. Walaupun demikian, eksploitasi anggrek tanpa memperhatikan keberlangsungan hidupnya akan menyebabkan jumlah anggrek di Indonesia terus berkurang bahkan dapat mencapai kepunahan. Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan dalam pemanfaatan anggrek, yaitu melalui teknik kultur jaringan anggrek.

Kegiatan Studium Generale yang diadakan oleh BiOSC bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan secara umum terkait pemanfaatan kultur jaringan untuk mendukung SDGs 2030 , khususnya dalam sektor pendidikan yang berkualitas (SDGs 4). Pengetahuan dan kemampuan teknik kultur jaringan saat ini mulai menjadi kebutuhan karena dapat memproduksi tumbuhan dalam jumlah yang besar dan dalam waktu yang relatif cepat. Selain itu, teknik kultur jaringan Melalui kegiatan ini, diharapkan anggota BiOSC termotivasi untuk mengembangkan kemampuan di bidang kultur jaringan dan mampu memanfaatkan anggrek secara bijak dan berkelanjutan. [BiOSC]

Fakultas Biologi UGM Laksanakan Uji Sertifikasi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati

Rilis BeritaTajuk Jumat, 12 Mei 2023

Dalam perjalanannya mempersiapkan Prodi baru, yaitu Prodi Pendidikan Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (Prodi PPKKH), Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Uji Sertifikasi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati bidang Tumbuhan untuk beberapa dosen UGM yang memiliki kompetensi yang sesuai. Pada tanggal 11 Mei 2023 di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM, Uji Sertifikasi Kurator Keanekaragaman Hayati dilaksanakan melalui skema Portofolio/Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4

Uji sertifikasi ini diikuti oleh 5 dosen UGM, yaitu Prof. Dr. Purnomo, M.S. (Fakultas Biologi UGM), Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. (Fakultas Biologi UGM), Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Fakultas Biologi UGM), Abdul Razaq Chasani, S.Si., M.Si., Ph.D. (Fakultas Biologi UGM) dan Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. (Fakultas Kehutanan UGM).

Asesor pada uji sertifikasi profesi ini adalah Prof. Dr. Paul J.A. Kessler, Director Hortus botanicus Leiden, Universiteit Leiden yang dalam pelaksanaannya didampingi oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. sebagai Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta Sukirno, S.Si., M.Sc.. Ph.D. sebagai Ketua Program Sarjana Prodi Biologi Fakultas Biologi UGM.

Setelah proses uji selesai dilakukan, dinyatakan bahwa kelima peserta lulus dan mendapatkan sertifikat profesi kurator keanekaragaman hayati. Saat acara penyerahan sertifikat, Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. yang didampingi para wakil dekan, Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni) dan Dr. Slamet Widiyanto, M.Sc. (Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia), menyatakan kebanggaannya terhadap proses uji sertifikasi ini dan berharap hasil ini akan mendukung proses pendirian Program Studi Pendidikan Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati Fakultas Biologi UGM.

Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc. juga menyatakan bahwa berikutnya akan dilakukan uji sertifikasi profesi keanekaragaman hayati bidang hewan dan mikrobia sehingga prodi pendidikan profesi baru yang akan didirikan betul-betul siap dengan para dosen yang kompeten dan tersertifikasi secara internasional.

Sebelum acara ditutup, Prof. Paul J.A. Kessler dan Pimpinan Fakultas sempat berdiskusi tentang langkah-langkah strategis yang sangat bermanfaat untuk persiapan pendirian prodi baru. Proses uji sertifikasi ini diakhiri dengan foto bersama antara peserta uji, segenap Pimpinan Fakultas dan Prof. Dr. Paul J.A. Kessler.

Kegiatan Uji Sertifikasi Kurator Keanekaragaman Hayati ini sekaligus bentuk dukungan Fakultas Biologi UGM dalam menyongsong Sustainable Development Goals (SDGs) dalam peningkatan kualitas pendidikan (SDG 4) melalui dosen-dosen yang berpengalaman dan tersertifikasi secara internasional dan menjalin hubungan yang baik dengan mitra luar (SDG 17).

Fakultas Biologi UGM bekerjasama dengan Hortus botanicus Leiden selenggarakan Miniworkshop Basic Plant Identification Skills

Rilis BeritaTajuk Jumat, 12 Mei 2023

Pada hari Kamis, 11 Mei 2023, Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi UGM kembali bekerjasama dengan Hortus botanicus Leiden menyelenggarakan Miniworkshop Basic Plant Identification Skills. Atas banyaknya permintaan peserta, kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan secara luring akhirnya diselenggarakan hibrid secara luring di Auditorium Biologi Tropika dan secara daring menggunakan platform Zoom Meeting. Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh 42 peserta luring dan 62 peserta daring dari 2 balai litbang, 24 perguruan tinggi, 2 lembaga swadaya dan 3 umum.

Walaupun berupa materi pengetahuan dan keterampilan dasar, para peserta bersemangat mengikuti miniworkshop karena materinya dinilai penting dan menarik. Mereka meyakini bahwa hasil miniworkshop ini dapat digunakan untuk membuka pintu gerbang segala informasi tentang tumbuhan. Menurut Kepala Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Prof. Ratna Susandarini, workshop dengan materi lanjutan akan diselenggarakan berikutnya sehingga peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lengkap tentang Identifikasi Tumbuhan.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

Acara yang dipandu oleh Abdul Razaq Chasani, Ph.D. ini diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Himne Gadjah Mada dilanjutkan dengan foto bersama di panggung utama ruangan. Selanjutnya, dalam sambutan dan pembukaannya, Dekan Fakultas Biologi UGM Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. berpesan tentang perlunya keterampilan mengidentifikasi tumbuhan sekaligus menginformasikan bahwa Fakultas Biologi UGM akan membuka Prodi Pendidikan Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati.

Seluruh rangkaian acara berlangsung lancar dan para peserta sangat antusias. Acara ini terbagi menjadi 3 sesi, yaitu penyampaian materi 1 yang dilakukan oleh  Prof. Dr. Purnomo, M.S. dengan judul “Fundamentals of Plant Identification”. Kemudian dilanjutkan dengan pendampingan praktik “Plant Identification Practice” oleh Prof. Dr. Ratna Susandarini, M.Sc. Pada sesi ini peserta daring dibagi menjadi 10 kelompok untuk mengidentifikasi spesimen tumbuhan. Peserta daring juga dapat mengikuti sesi ini dengan baik dengan panduan materi dan foto yang sudah mereka terima. Sebelum menyampaikan materinya, Prof. Dr. Paul J.A. Kessler dari Hortus botanicus Leiden mendampingi para peserta saat praktik identifikasi tumbuhan serta melakukan tanya jawab tentang spesimen tumbuhan. Selanjutnya beliau menyampaikan materi tentang karakter morfologis sebagai bukti taksonomi dengan judul “Buds and Development”.

Kegiatan ini menunjukkan dukungan Fakultas Biologi UGM terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dalam hal peningkatan kualitas pendidikan (SDGs 4) melalui transfer ilmu dan kerja praktik yang dipraktikan secara langsung oleh peserta. Selain itu, kerjasama yang terjalin antara Laboratorium Sistematika Tumbuhan dengan Hortus Botanicus Leiden (SDG 17) merupakan kerjasama yang baik dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kolaborasi-kolaborasi lainnya di masa yang akan datang.

Keseluruhan acara berjalan dengan lancar dan diakhiri pada pukul 12.00 WIB. Semoga kegiatan miniworkshop ini dapat bermanfaat dan memberikan banyak pengetahuan serta pembelajaran bagi peserta yang hadir secara luring maupun daring. Terima kasih para peserta yang sudah berpartisipasi secara aktif. Kami tunggu di workshop berikutnya!

Kelas Lapangan & Buka Bersama KSAT 2023

Kegiatan MahasiswaRilis BeritaTajuk Rabu, 26 April 2023

Pada hari Sabtu, 15 April 2023 telah dilaksanakan kegiatan keilmuan Seedling KSAT 2023 yaitu Kelas Lapangan yang dilanjutkan dengan Buka Bersama. Tujuan diadakannya Kelas Lapangan & Buka Bersama ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Seedling dalam mengimplementasikan materi Small Group Discussion 2 yang telah disampaikan beberapa pekan sebelumnya, serta meningkatkan rasa kekeluargaan anggota KSAT melalui kegiatan buka puasa. Kegiatan kelas lapangan berupa pematerian oleh Sub-Divisi Keilmuan Keanekaragaman Tanaman dan Sub-Divisi Keilmuan  Ekologi Lanskap, serta implementasi materi SGD 2 oleh Sub-Divisi Keilmuan Arsitektur Lanskap.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5

 

Kegiatan Kelas Lapangan diawali dengan pembukaan oleh Koordinator Keilmuan yaitu Muhammad Hafid Dinata (KSAT 2020). Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan doa pembukaan dan pematerian kelas lapangan oleh masing-masing Sub-Divisi Keilmuan. Pada kelas lapangan ini, Seedling dibagi menjadi 3 kelompok dengan didampingi oleh Tree dan Sapling dari setiap Sub-Divisi Keilmuan yaitu Cintya Angelina, Afifah Nur Aida F., Ratnaduhita Estiningtias C., Annisa Tsamara Faridah, Nala Azkiya, Tsurayya Nurhanifah, Septiana Triutami (KSAT 2020), serta Tsaabita Ronaa Atsiila H., Aufa Amila Nawafila, Hanifah Trihastuti, Ihsanti Tsania Fajriati, dan Ardiza Puspa Rahmaningtyas. (KSAT 2021). Kelas lapangan pertama disampaikan oleh Sub-Divisi Keilmuan Ekologi Lanskap. Pemateri menjelaskan mengenai interaksi faktor abiotik dengan lingkungan serta tata cara penggunaan alat pada pembuatan mini report  yang meliputi cara mengukur pH tanah, kelembaban tanah, dan suhu di Hutan Biologi UGM. Kemudian dilanjutkan dengan kelas lapangan kedua oleh Sub-Divisi Keilmuan Arsitektur Lanskap yaitu implementasi mendesain taman yang meliputi inventarisasi tapak dan pembuatan notasi pada base map. Selanjutnya dilanjutkan dengan kelas lapangan terakhir oleh Sub-Divisi Keilmuan Keanekaragaman Tanaman. Pemateri menjelaskan mengenai growth form, karakter makromorfologi tanaman, dan nilai estetika dari sebuah tanaman. Setelah pematerian kelas lapangan, dilanjutkan dengan penutupan kelas lapangan dan penjelasan penugasan.

Setelah kegiatan kelas lapangan selesai, dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama seluruh anggota KSAT yang hadir di Ruang Biodas Atas Barat. Kegiatan buka puasa bersama anggota KSAT yang bertema NASTAR (Ngabuburit All Stars) ini dimulai dengan pembukaan oleh MC yaitu Kamilia Hana Salwa dan Jovanka (KSAT 2022). Kemudian dilanjutkan dengan sesi games tebak gaya oleh seluruh anggota KSAT yang dibagi menjadi 4 kelompok. Selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian hadiah untuk kelompok yang menang. Berikutnya, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu buka puasa bersama dan pelaksanaan sholat Maghrib berjamaah. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan konten dari sepuluh anggota yang terpilih untuk maju ke depan dengan membawa makanan ringan masing-masing.  Kegiatan dilanjutkan dengan penukaran makanan ringan yang sudah dibawa antar-anggota KSAT. Kegiatan buka bersama diakhiri dengan doa penutup dan dokumentasi.

Kegiatan Kelas Lapangan & Buka Bersama KSAT tahun 2023 berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Harapannya dengan diadakannya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Seedling dalam mengimplementasikan materi Small Group Discussion 2, serta dapat meningkatkan rasa kekeluargaan anggota KSAT. Selain itu, semoga KSAT dapat semakin mengakar kuat agar Berakar Kokoh Menembus Peradaban sehingga dapat menjadi kelompok studi yang memiliki kebermanfaatan bagi sekitar lingkungan akademisi hingga ke masyarakat luas. [Divisi Keilmuan dan Panitia Buka Bersama KSAT 2023]

1…4142434445…47

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Inovasi Genomik untuk Kesehatan dan Keberlanjutan Lingkungan Seminar Nasional Biologi Tropika 2025 Berkolaborasi dengan Jogja MultiOmics Update Sukses Digelar
  • Inovasi Pengendalian Nyamuk: Pendekatan Biologi dan Minyak Atsiri untuk Lingkungan Sehat di Dusun Belimbing Sari
  • Pelatihan Anatomi Tumbuhan untuk Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang di Fakultas Biologi UGM
  • FAKULTAS BIOLOGI KIRIM PERWAKILAN DOSEN UNTUK PROGRAM RI-SING UNIVERSITY NETWORK FACULTY IMMERSION DI NANYANG TECHNOLOGICAL UNIVERSITY, SINGAPURA
  • Pengembangan Bibit Unggul Ayam Lokal melalui Program Desa Mitra Wedomartani
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY