Selasa (9/7), Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) menyelenggarakan Forum Discussion Group (FGD) Peran Gender dalam Pelayanan Publik di Ruang Cendana BBPSIK Jl. Palagan Tentara Pelajar Km.15, Sleman, Yogyakarta. Dosen Fakultas Biologi, Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc. diundang sebagai perwakilan khusus dari Universitas Gadjah Mada bersama seorang mahasiswa, Delia Sawanda Syarifatullah untuk memberikan masukan terkait pelayanan publik di BBPSIK. Dwi dan beberapa orang dosen di UGM secara rutin mengirimkan mahasiswa untuk melaksanakan Kerja Praktik (KP) di BBPSIK beberapa tahun terakhir sehingga mengetahui standar pelayanan BBPSIK selama ini.
FGD ini menghadirkan narasumber Aan Eddy Antana, ST, M. Eng. dari Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta serta Indiah Ratna Dewi, S.Si. dari Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet dan Plastik Yogyakarta (BBSPJI). Henri Supriyanto, S.Hut.T, MAP. hadir sebagai narasumber intern. Sebanyak 120 peserta luring dan daring hadir dalam FGD ini. Dalam sambutannya, Kepala BBPSIK, Dwi Prabowo Yuga Suseno, S.Si., M.Sc., Ph.D, menyampaikan harapannya,” FGD ini diselenggarakan sebagai dasar pelaksanaan pelayanan publik, untuk memperoleh pemahaman antara penyelenggara dan pengguna fasilitas terkait dengan pengarusutamaan gender di BBPSIK”.
Aan menyampaikan standar layanan publik di Balai Besar Kerajinan dan Batik yang telah mempertimbangkan keunggulan pria dan wanita dalam bidang pelayanan publik. Wanita unggul di bidang good interaction dan emphatic value sedangkan pria unggul di problem solving dan systemization and competitive value. Oleh arena itu diupayakan keseimbangan rasio antara pria dan wanita di di balai ini. Serupa dengan paparan Aan, Indiah menyampaikan adanya pengupayaan rasio pria wanita yang seimbang di instansinya serta adanya upaya internalisasi pengarusutamaan gender di balainya. “ Saat ini kita patut bangga, Indeks Pembangunan Gender di Yogyakarta telah mencapai 96,9% “, ungkap Indiah. Henri sebagai narasumber dari BBPSIK menyampaikan visi BBPSIK untuk menginternalisasi pelayanan publik berbasis kesetaraan gender. “Kami belajar dari dua instansi ini dan ingin mendengar masukan dari para undangan yang merupakan stakeholder, mitra dan pengguna layanan kami”, ungkap Hendri dalam paparannya.
Pemaparan narasumber disusul dengan diskusi yang interaktif dari audiens. Dwi menyampaikan pengalamannya mengirimkan mahasiswa KP ke BBPSIK dan menanyakan kemungkinan pengiriman mahasiswa KP di Balai Kerajinan dan Batik serta BBSPJI. “Tahun 2024 ini agenda KP di fakultas kami diselenggarakan antara bulan Juli sampai Agustus, bagaimana BBPSIK serta dua Balai ini mensiasasi membludagnya peminat KP di instansi ini” , tanya Dwi dalam forum. Henri, Aan dan Indiah menjawab dengan senada bahwa ketiga badan ini dengan tangan terbuka akan menerima mahasiswa kerja praktik di instansinya, namun perlu pertimbangan waktu pendaftaran yang seyogyanya enam bulan sebelum pelaksanaan KP. “Kami akan sangat dimudahkan dalam mengalokasikan mahasiswa pada masing-masing lab bila Ibu berkenan mengirimkan surat kepada kami enam bulan sebelum pelaksanaan KP”, Henri menyampaikan harapannya. “ Kami akan menambah pembimbing mahasiswa di tiap Lab kami agar kuota bisa bertambah tiap tahun untuk KP”, ujar Aan memberikan solusi.
FGD ini diakhiri dengan penandatanganan Berita Acara FGD. Dwi mewakili UGM sekaligus pengguna layanan BBPSIK mendapat kehormatan menandatangani lembar Berita Acara tersebut sekaligus bertanggung jawab dalam mengawasi pelaksanaan pelayanan publik berbasis kesetaraan gender di BBPSIK.
Kegiatan ini merupakan pangejawantahan dari SDGs Kehidupan Sehat dan Sejahtera (SDGs 3), Kesetaraaan Gender (SDGs 5), Berkurangnya Kesenjangan (SDGs 10), dan kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDGs 17).(DUS)
SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.
Pada tahun 2024 ini, tim Mhs MBKM 2024 Pengabdian Fakultas Biologi (Cinta Louisa, Rr. Liliane Gemma, dan Hasna Zuhaida) berkolaborasi dengan tim Mhs MBKM 2024 Penelitian Fakultas Biologi (Muna Sa’adah dan Vincencio Valdy Putra Sasangka) di bawah bimbingan Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. mulai melaksanakan kegiatan penguatan Program MBKM 2024 ini dengan mitra kerjasama PKBM Ibnu Hajar “Kebon Pasinaon” Desa Sirahan, Salam, Magelang Jawa tengah. Tema yang diambil dari kegiatan ini meliputi : [1] Koordinasi Perencanaan dan Pemantapan dan [2] Kegiatan Program Sosialisasi Literasi Taman Belajar Masyarakat (TBM) sebagai wadah komunitas kegiatan Pemberdayaan “Kebon Pasinaon” monokultur dan polikultur dalam budidaya lebah stingless Klanceng untuk penguatan ekonomi masyarakat desa serta Pengenalan kelestarian alam (monokulturdan polikultur) untuk mendukung budidaya dan produk-produk hasil “Meliponiculture” (Madu, Bee-pollen, Propolis). Pada kegiatan awal, telah dilakukan sosialisasi pertama meeting secara online melalui platform Zoom oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. pada Selasa, 26 Januari 2024 yang membahas tentang luaran MBKM 2024 Pengabdian kepada masyarakat, jenis lebah yang akan dijadikan objek studi, serta berbagai macam produk yang dihasilkan oleh lebah tersebut. Sosialisasi kedua dilakukan pada Jumat, 12 Februari 2024 yang membahas tentang budidaya lebah klanceng yang meliputi pengenalan produk yang dihasilkan lebah klanceng, sumber bibit lebah klanceng, teknik pemindahan koloni, serta pengenalan tempat budidaya lebah klanceng.
Pada Sabtu, 9 Maret 2024, tim MBKM telah melakukan kunjungan ke mitra di “Kebon Pasinaon” PKBM Ibnu Hajar, Sirahan, Magelang untuk pengenalan tim MBKM. Mereka disambut oleh perwakilan dari Mitra PKBM Ibnu Hajar yaitu Bapak Dayat, Bapak Nicko, dan Bu Ida yang antusias menyambut tim MBKM ini. Diskusi intensif dilakukan untuk merencanakan kegiatan MBKM yang akan datang. Tim MBKM memperkenalkan diri secara individual kepada perwakilan mitra, sekaligus mempelajari lebih lanjut tentang tujuan dan visi “Kebon Pasinaon” PKBM Ibnu Hajar. Selanjutnya, dilakukan observasi lingkungan di Kebon Pasinaon guna mengeksplorasi potensi-potensi yang ada.
Pemantapan kegiatan lanjutan ke 2, telah dilakukan pembelajaran di lapang kebun budidaya di Sawetsari dengan materi : 1. Pemecahan koloni lebah klanceng, 2. Panen dan Sampling madu, raw propolis, pollen lebah klanceng. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Mei 2024 di Stasiun Penelitian Sawitsari. Pemecahan koloni ini bertujuan untuk memantapkan proses budidaya lebah klanceng, sehingga jumlah koloni diharapkan bertambah dan menghasilkan produk yang bertambah juga pada akhirnya. Adapun raw propolis merupakan produk lebah berupa resin yang digunakan sebagai bahan dasar konstruksi sarang. Sementara itu, bee–pollen merupakan serbuk sari dari bunga yang disimpan dalam kantung-kantung pollen oleh lebah pekerja sebagai cadangan makanan koloni lebah. Pemanenan raw propolis dan pollen dilakukan dengan mengambil kantung-kantung yang terletak pada dasar sarang. Pollen dapat dibedakan karena warnanya yang lebih terang dan lebih padat. Sementara itu, propolis diperoleh dengan memeras madu klanceng dan mengambil sisa sarang yang ada. Propolis ini masih tercampur dengan pollen, madu, dan kotoran-kotoran lainnya, maka dinamakan propolis mentah atau raw propolis. Setelah diperoleh propolis, pollen, dan madu sesuai dengan jumlah yang diperlukan, kemudian disimpan untuk dilakukan kegiatan lebih lanjut di kemudian hari saat kunjungan ke desa mitra dengan agenda workshop budidaya lebah klanceng dan demo panen produk ( madu dan propolis ) bekerjasama dengan PKBM Ibnu Hajar “Kebon Pasinaon” Desa Sirahan, Salam – MGL.
Workshop Budidaya dan Demo Panen Produk lebah madu telah dilaksanakan pada Hari Sabtu 15 Juni 2024 bertempat di Balai Joglo Kebon Pasinaon PKBM Ibnu Hajar dengan agenda tambahan Budidaya Magot sesuai diskusi awal saat awal kunjungan ke Mitra MBKM dengan tambahan dukungan dari Mahasiswa Tingkat Akhir yaitu Rahmadhandhi dan satu staf Laboran dari Entomologi, Tri Rahmawati Rio.
#Salam Lestari // tim mbkm-2024-Sirahan MGL
Hari 1: Pengenalan Platform ONT dan Bioinformatika Dasar
Hari 2: Fitur Lanjut ONT dan Pemrosesan Data
Hari 3: Analisis Metagenomik dan Proyek Akhir
Pentingnya Analisis NGS dalam Mendukung Topik Biosecurity untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan