Arsip:
SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Yogyakarta, [26/2] – Sebanyak 16 mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar Sakura Science Program di Faculty of Science, Yamagata University, Japan. Program ini berlangsung dari tanggal 15 hingga 23 Februari 2025. Dalam kegiatan ini mahasiswa didampingi langsung oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof.Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc.
Kegiatan ini dimulai dengan kunjungan lapangan ke wilayah Mt. Gassan untuk mengamati kondisi lingkungan yang diselimuti salju lebat di bagian utara Jepang. Didampingi oleh Prof. Jun Yokoyama mahasiswa diajak berkeliling kota Yamagata.
Hari selanjutnya, 17 Februari 2025, mahasiswa mengikuti serangkaian kuliah tentang keanekaragaman hayati dan perkembangan terbaru dalam studi biologi oleh beberapa profesor, yaitu Dr. Taisuke Kanao dengan tema “Termitophily: Unique insect diversity in termite nests“, Prof. Naoyuki Fujiyama dengan tema “Diversity of Asian insects with particular attention to researches on herbivorous ladybird beetles“, dan Prof. Yutaka Miyazawa dengan tema “How do plant roots respond to water deficit? : Physiological and molecular biological dissection of root hydrotropism“.
Pada 18 sd 21 Februari 2025 Mahasiswa melaksanakan serangkaian kegiatan praktikum, seperti pemilihan bahan untuk eksperimen, isolasi DNA dari organisme, sekuens DNA, dan analisis data hasil PCR. Hasil dari kegiatan ini kemudian dibuat laporan dan dipresentasikan.
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal budaya Jepang lebih dekat dengan mengunjungi Yamagata Prefectural Museum.
Sakura Science Program ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan pertukaran ilmu pengetahuan antara Fakultas Biologi UGM dan Yamagata University. Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam bidang biologi serta memperkuat jaringan Fakultas Biologi UGM di kancah internasional.
Yogyakarta, 19 Februari 2025 – Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan Guest Lecture bertajuk Hunting for Novel Extremophilic Actinomycetota from Their Natural Habitats: From Biodiversity Exploration to Bioprospecting Opportunities. Acara ini menghadirkan Ali Budi Kusuma, Ph.D., perwakilan dari International Biodiversity & Bioprospecting Specialist UNEP for ABS Project Timor Leste, sebagai pembicara utama.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Biologi Tropika ini dihadiri oleh seluruh civitas akademika Fakultas Biologi UGM, terutama mahasiswa program S1, S2, dan S3. Dalam kuliah tamu ini, Dr. Ali Budi Kusuma membahas eksplorasi keanekaragaman hayati khususnya Actinomycetota ekstremofilik serta potensi bioprospeksi yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, termasuk industri farmasi, pertanian dan bioteknologi.
Kepala Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Biologi UGM menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya laboratorium sebagai salah satu ujung tombak pengembangan keilmuan dan mendukung misi Fakultas Biologi UGM dalam memperluas wawasan akademik serta memperkenalkan pentingnya eksplorasi mikroorganisme dari lingkungan ekstrem sebagai sumber inovasi baru. “Kami berharap mahasiswa dan peneliti mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai pendekatan eksplorasi biodiversitas dan aplikasinya dalam pengembangan produk hayati,” ujar Dr. Abdul Rahman Siregar.
Guest Lecture ini juga selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan SDG 15 (Ekosistem Daratan). Eksplorasi biodiversitas mikroba ekstremofilik dapat berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya hayati secara berkelanjutan dan mendukung upaya konservasi lingkungan.
Fakultas Biologi UGM terus berkomitmen untuk mengadakan kegiatan akademik yang memperkaya wawasan mahasiswa serta mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak dalam bidang biodiversitas dan bioprospeksi.
Yogyakarta, 21 Februari 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan delegasi dari Nanyang Technological University (NTU), Singapore, dalam rangka kolaborasi penelitian yang dinaungi oleh program NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation (INSPIRASI) CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage). Proyek kolaborasi penelitian ini telah berlangsung sejak tahun 2024.
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM ini dihadiri oleh Assoc. Prof. Marcos beserta mahasiswa bimbingannya, Tan Pei Ru, dari School of Mechanical & Aerospace Engineering, College of Engineering NTU. Selain itu, turut hadir Prof. Dr.Eng. Ir. Arief Budiman, M.S., IPU., dan Dr. Nugroho Dewayanto, S.T., M.Eng., dari Fakultas Teknik UGM. Sementara itu, dari Fakultas Biologi UGM, pertemuan ini dihadiri oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, beserta mahasiswa S2 dan S3 bimbingannya.
Dalam pertemuan ini, dibahas mengenai progres penelitian terkait aplikasi local strain microalgae dalam penyerapan CO2 serta pemanfaatannya untuk produk biorefinery. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan solusi inovatif dalam menangani emisi karbon yang berkelanjutan menuju net zero emission menggunakan mikroalga.
Selain sesi diskusi, delegasi NTU juga melakukan kunjungan lapangan ke beberapa fasilitas penelitian yang mendukung proyek ini, salah satunya Integrated Genome Factory (IGF), yang merupakan pusat layanan sekuensing DNA/RNA di Fakultas Biologi UGM.
Kunjungan ini tidak hanya membahas perkembangan penelitian, tetapi juga menghasilkan kesepakatan bahwa Fakultas Biologi UGM dan NTU akan melaksanakan program student exchange sebagai bagian dari penguatan kerja sama akademik dan riset.
Penelitian ini sejalan dengan beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14: Ekosistem Lautan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Fakultas Biologi UGM berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya mitigasi perubahan iklim melalui inovasi berbasis bioteknologi mikroalga.
Yogyakarta, 20 Februari 2025 – PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) kembali memperkuat komitmennya untuk mendorong inovasi di industri sawit Indonesia melalui program Open Innovation. Sosialisasi program tersebut diselenggarakan di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta dihadiri oleh dosen hingga mahasiswa Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini juga menandai tindak lanjut kolaborasi yang telah terjalin antara BGA dan Fakultas Biologi UGM sejak tahun lalu.
Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerjasama antara pihak akademik dan industri untuk meningkatkan kualitas riset dan inovasi. Beliau sangat mengapresiasi kesempatan untuk melanjutkan kerjasama ini, terlebih Dekan fakultas Biologi tersebut merupakan salah satu penerima grant inovasi BGA di tahun sebelumnya.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Ade Agung Laksono, selaku Bumitama Academy Department Head PT BGA, menjadi pembicara utama. Dengan tajuk “Inovasi Terintegrasi untuk Memajukan Industri Sawit Indonesia”, Dr. Ade menyampaikan komitmen BGA untuk membuka peluang bagi peneliti Indonesia untuk terlibat langsung dalam perkembangan dan keberlanjutan industri sawit nasional. “BGA berfokus pada pengelolaan perkebunan sawit pada proses upstream, dan melalui grant riset yang kami buka, kami ingin menggali potensi peneliti Indonesia dalam memberikan solusi aplikatif terhadap berbagai permasalahan yang ada, khususnya di sektor perkebunan sawit,” ujar Dr. Ade.
Dalam presentasinya, Dr. Ade juga mengungkapkan bahwa pada tahun ini, beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh industri sawit Indonesia antara lain penurunan kapasitas produksi akibat serangan hama serta pengolahan minyak nabati dari sawit mentah yang belum optimal. Untuk itu, melalui program riset ini, BGA menyediakan kesempatan bagi para peneliti untuk mengaplikasikan hasil riset mereka langsung di lapangan, dengan memanfaatkan lahan yang disediakan oleh BGA.
Tak hanya dosen, program grant riset BGA tahun ini juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dari universitas di Indonesia untuk berpartisipasi. Melalui kesempatan ini, inovasi riset yang berkembang di Fakultas Biologi UGM dapat semakin berkontribusi pada kemajuan industri sawit di Indonesia, sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya untuk pendidikan inklusif (SDG 4) dan kolaborasi dalam inovasi (SDG 17). Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri, serta membuka peluang bagi penelitian yang lebih aplikatif dan berdampak langsung pada sektor pertanian dan perkebunan sawit Indonesia.
Bangkok, Thailand – Dr. Luthfi Nurhidayat dan Dr. Tri Rini Nuringtyas, dosen dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), berpartisipasi dalam The 2025 Asian Conference on Fish Models for Diseases yang berlangsung pada 17–19 Februari 2025 di Bangkok, Thailand. Konferensi ini dihadiri oleh ilmuwan ternama dari berbagai negara yang menggunakan ikan sebagai model penelitian dalam studi penyakit.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Luthfi Nurhidayat memberikan presentasi berjudul “Indonesia’s Native Fish: From Aquaculture Towards Biomedical Research”. Beliau memaparkan potensi ikan wader pari (Rasbora lateristriata), yang awalnya diteliti untuk keperluan akuakultur, sebagai hewan model dalam penelitian penyakit. Dr. Luthfi menyoroti bahwa Indonesia memiliki banyak senyawa alami yang telah dikarakterisasi dan berpotensi sebagai obat, namun masih kurang diuji karena keterbatasan penggunaan mencit atau tikus sebagai hewan model. Ikan wader pari memiliki keunggulan seperti perkembangan embrio yang lebih cepat dibandingkan dengan zebrafish, daya tahan terhadap suhu hangat, serta telah digunakan dalam pengujian beberapa senyawa alam.
Sementara itu, Dr. Tri Rini Nuringtyas mempresentasikan penelitiannya dalam format flash poster dengan judul “Antidiabetic Potential of Gyrinops versteegii Agarwood Leaf Extract in Zebrafish Models”. Beliau menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak daun agarwood memiliki potensi sebagai agen antidiabetes, yang diuji menggunakan model zebrafish.
Keikutsertaan para dosen Fakultas Biologi UGM dalam konferensi ini merupakan bagian dari upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) nomor 3, yaitu Good Health and Well-being. Partisipasi ini tidak hanya memperkuat peran Indonesia dalam penelitian biomedis berbasis ikan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dengan ilmuwan internasional dalam pengembangan model ikan untuk riset kesehatan.
Pada hari Selasa, 18 Februari 2025 lalu, para siswa dari SMPIT Muhammadiyah An Najah, Klaten berkesempatan melakukan pembelajaran Biologi dengan topik histologi dan anatomi hewan di Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan (SPH), Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini diikuti oleh 29 siswa dengan didampingi oleh 4 orang guru. Acara diawali dengan sambutan serta pembukaan oleh Dr. Ardaning Nuriliani, M.Kes, selaku Kepala Laboratorium SPH.
Pada kegiatan ini siswa memperoleh kesempatan untuk belajar langsung mengenai struktur dan fungsi hewan. Pembelajaran yang dilakukan meliputi praktikum pembedahan ikan nila yang dilakukan oleh siswa dengan didampingi oleh asisten Laboratorium SPH yang terdiri dari mahasiswa S1 dan S2. Di dalam praktikum ini, para siswa mempelajari bagaimana cara melakukan pembedahan hewan coba yang sesuai dengan kaidah animal welfare serta mempelajari topografi dan struktur anatomis organ. Para siswa juga melakukan pengamatan preparat histologis beberapa jenis organ untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam terkait komponen sel dan jaringan apa saja yang menyusun suatu organ. Di akhir acara, mereka berkesempatan mengunjungi bagian anatomi Laboratorium SPH untuk mengamati beberapa sampel awetan utuh berbagai jenis hewan dan juga rangka hewan. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah keterampilan praktis siswa dan meningkatkan pengalaman belajar mereka dalam bidang biologi yang juga menunjang SDGs no 4 terkait pendidikan berkualitas.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan peran serta dari universitas untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dasar dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas yang berperan dalam mengoptimalkan pelaksanaan SDGs no 17 terkait kemitraan untuk mencapai tujuan.
Komitmen GAMA AYAM terhadap visi pengabdian kepada masyarakat kembali direalisasikan melalui penyaluran mesin penetas telur dan indukan ayam kepada kelompok mitra, KWT Srikandi Mrican. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 19 Februari 2025 ini, dilakukan di demplot KWT Srikandi Mrican bersamaan dengan pertemuaan bulanan anggota. Penyerahan mesin penetas telur dan indukan ayam secara simbolis diwakilkan oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dari pihak Tim GAMA AYAM kepada Ibu Nur Handayani sebagai Ketua KWT Srikandi Mrican. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapak Heru selaku perwakilan peternak ayam MAHAR di Condong Catur, perwakilan Tim GAMA AYAM lainnya Dian Sartika, S.Si., M.Sc. dan Yusuf Febrianta. Melalui penyaluran mesin penetas telur kepada KWT Srikandi Mrican ini, diharapkan dapat terjadi akselerasi eskalasi budidaya ayam di demplot KWT Srikandi Mrican.
Kegiatan penyaluran mesin penetas telur ini merupakan bentuk implementasi dari poin – poin Sustainable Development Goals (SDGs). Poin – poin tersebut terutama yaitu poin ke-9, poin ke-11, dan poin ke-17. Poin ke-9: infrastruktur, industri dan inovasi diimplementasikan melalui pengadaan mesin penetas telur yang dapat memicu tingkat keberhasilan dalam pengadaan day old chick (doc). Poin ke-11: kota dan komunitas yang berkelanjutan diimplementasikan melalui pemberdayaan produksi telur dan doc pada kelompok wanita tani di area urban. Poin ke-17: kemitraan untuk mencapai tujuan, diimplementasikan dalam bentuk jalinan kemitraan antara GAMA AYAM dengan KWT Srikandi Mrican untuk mencapai swasembada telur. Dengan diimplementasikannya poin – poin SDGs, diharapkan bahwa kegiatan kemitraan ini dapat berpartisipasi dalam menciptakan masyarakat dunia yang berkelanjutan [Penulis: Gama Ayam].
Aktivitas Summer Course yang diselenggarakan antara Fakultas Biologi UGM dan Western Sydney University yang telah dilaksanakan selama masing-masing dua hari di Yogyakarta dan Tarakan dilanjutkan dengan aktivitas di Desa Setulang, Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pada hari Minggu, 26 Januari 2025, tim ISC UGM dan WSU tiba di Pelabuhan Speedboat Malinau dan melanjutkan perjalanan menuju Desa Setulang. Tim ISC UGM berjumlah delapan orang yang terdiri dari dua dosen, Dr. Rury Eprilurahman, M.Sc. dan Mukhlish Jamal Musa Holle, M.EnvSc., D.Phil. serta enam orang mahasiswa, yaitu Bima Kurniawan, Birrul Qisty Mutmainah Nazara, Fauza Bahtiar Alim, Nayla Rafina, Wahyu Muzammil, dan Wa Ode Stevi. Tim ISC UGM bertemu dengan tim ISC WSU di Tarakan. Tim ISC WSU terdiri dari dua staf, Dr. John Charles Hunt dan Louise Graham serta 16 orang mahasiswa./div>
Setibanya di Desa Setulang, tim ISC UGM dan WSU mengikuti acara penyambutan dari warga Desa Setulang yang dilaksanakan dengan sangat meriah. Acara sambutan dibuka dengan tarian tradisional hingga penyampaian sambutan dari Kepala Desa Setulang, Bapak Saleh Wang. Tim ISC mulai berkegiatan di Desa Setulang keesokan harinya, pada hari Senin, 27 Januari 2025. Kegiatan pada hari tersebut berupa observasi di kebun dan area ladang padi milik warga Setulang. Peserta ISC mendapat penjelasan dari warga terkait sistem perladangan padi serta keanekaragaman jenis tumbuhan yang ditanam di kebun milik Bapak Philius, salah satu tetua adat di desa./div>
Pada hari Selasa, 28 Januari 2025, peserta ISC melanjutkan perjalanan menuju Hutan Desa Tane Olen, Setulang. Perjalanan dilakukan dengan mengendarai pickup dilanjutkan berjalan kaki menyusuri sungai. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, salah satu kelompok memulai kegiatan di Basecamp Lepo Kalung, sementara kelompok lain mulai berkegiatan di Basecamp Waterfall. Kegiatan di Tane Olen berlangsung mulai tanggal 28 Januari hingga 5 Februari 2025. Aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh para peserta yaitu kegiatan birdwatching di pagi hari, trekking bersama guide di pagi atau siang hari, diskusi tematik pada siang atau malam hari, serta kegiatan herping pada malam hari. Keseluruhan aktivitas tersebut dilakukan dengan menyusuri sungai dan mendaki area berbukit didampingi oleh pemandu yang merupakan warga Desa Setulang. Hutan Desa Tane Olen merupakan area hutan dataran rendah dipterokarpa yang berbukit-bukit dengan keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi./div>
Aktivitas birdwatching berlangsung rutin, pemandu mengarahkan peserta menuju tempat/spot yang cocok untuk kegiatan tersebut. Dari aktivitas tersebut, peserta dapat mendengar dan melihat burung-burung asli Kalimantan seperti enggang, kangkareng, kuau, sempur, dan banyak burung lainnya. Aktivitas herping yang dilaksanakan rutin setiap malam diikuti dengan antusias oleh para peserta. Dari aktivitas tersebut, peserta dapat mengamati katak, kodok, bangkong bertanduk, beragam jenis kadal, penyu air tawar, hingga ular. Dr. Rury Eprilurahman membimbing para peserta ISC dalam mengidentifikasi jenis-jenis herpetofauna. Selain membimbing dalam identifikasi, pada Rabu, 29 Januari 2025 diadakan sharing session dengan materi Herpetologi oleh Dr. Rury di Basecamp Lepo Kalung diikuti tim 1 dan Dr. John Hunt./div>
Selain materi-materi tersebut, pemandu membagikan pengetahuan terkait jenis-jenis tumbuhan bermanfaat pada Kamis, 30 Januari 2025. Pemandu memimpin trekking menelusuri zona riparian dan areal perbukitan untuk menunjukkan beragam tumbuhan yang dimanfaatkan warga Setulang dalam kehidupan sehari-hari. Malamnya, diadakan diskusi terkait etnobotani tumbuhan obat Desa Setulang antara peserta ISC dan warga lokal. Pada Sabtu, 1 Februari diadakan diskusi antara Tetua (Pak Philius), Kepala Desa (Pak Saleh Wang), dan perwakilan pengurus Tane Olen (Andrew dan Ran). Diskusi tersebut membahas sejarah Desa Setulang, usaha-usaha warga mempertahankan Tane Olen sebagai hutan desa, hingga manajemen pengelolaan Tane Olen./div>
Rabu, 5 Februari 2025 tim ISC mengakhiri kegiatan lapangan di Tane Olen. Seluruh peserta ISC dari dosen, mahasiswa, pemandu, porter, dan juru masak kembali ke Desa Setulang. Malam harinya, diadakan upacara penutupan kegiatan ISC yang dihadiri oleh Camat Malinau Selatan Hilir, Kepala Desa Setulang, dan para Tetua Desa Setulang. Pada acara tersebut disajikan berbagai tarian tradisional oleh anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kegiatan berlangsung dengan lancar, diakhiri dengan tarian bersama seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut. Keseluruhan kegiatan ISC UGM dan WSU selaras dengan poin-poin tujuan perkembangan berkelanjutan (SDGs) nomor 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), 14 (Kehidupan di Bawah Air), dan 15 (Kehidupan Darat). (BK)
Laboratorium Genetika dan Pemuliaan, Fakultas Biologi UGM menerima Praktik Kunjungan Lapangan mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS). Praktik Kunjungan Lapangan pada hari Senin, tanggal 17 Februari 2025 diikuti oleh sebanyak 68 mahasiswa dengan 6 dosen pendamping dari UNIMUS. Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni F Biologi UGM, Bapak Eko Agus Suyono, M.App,Sc. Beliau menyampaikan bahwa dengan fasilitas alat laboratorium yang sangat baik, dan sumber daya manusia yang kompeten, Fakultas Biologi UGM siap berkolaborasi dengan perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri untuk meningkatkan kualitas pendidikan pengajaran dan penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan praktikum Deteksi Mutasi Thalassemia dengan Metode Gap-PCR dilaksanakan di bawah koordinasi dosen Fakultas Biologi UGM, Indra Lesmana, M.Sc. bertempat di Teaching Laboratorium Fakultas Biologi UGM., serta Kuliah Pakar bertajuk “Genetika Thalassemia” diberikan oleh Prof. Dr. Niken Satuti Nur Handayani, M.Sc. Praktikum dilaksanakan dengan didampingi oleh Instruktur Praktikum dan Asisten Instruktur dari Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi. Praktikum terdiri atas deteksi mutasi dengan metode Gap-PCR, elektroforesis gel agarose, dan dilanjutkan dengan interpretasi data. Mahasiswa UNIMUS sangat bersemangat dalam melaksanakan rangkaian kegiatan Praktik Kunjungan Lapangan tersebut. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat memberikan pemahaman dan meningkatkan skill praktik metode penelitian genetika molekuler pada mahasiswa, sekaligus berkontribusi dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals; SDGs) terutama penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas yang inklusif (SDG 4) dalam dukungan melalui pengembangan penelitian kesehatan yang berkelanjutan (SDG 3).
Yogyakarta, 14 Februari 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan delegasi dari University of Dundee, United Kingdom, dalam rangka mendiskusikan tindak lanjut kerja sama akademik antara kedua institusi. Delegasi University of Dundee diwakili oleh Dr. Christine Graham selaku Academic Regional Lead for South East Asia sekaligus Associate Dean for Student Recruitment and Global Partnership, School of Life Science. Kunjungan ini berlangsung di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM dan turut dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono (Dekan Fakultas Biologi UGM), Dr. Eko Agus Suyono (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni), Sukirno, Ph.D. (Ketua Program Studi Sarjana), serta Matin Nuhamunada, Ph.D. (Sekretaris Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi UGM).
Sejak tahun 2024, Fakultas Biologi bersama dengan beberapa fakultas lainnya di UGM telah menjalin kerja sama double degree dengan University of Dundee khususnya pada program master biologi melalui School of Life Science. Program ini mendapat dukungan dari berbagai skema beasiswa, termasuk beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta berbagai beasiswa lain yang ditawarkan oleh University of Dundee.
Dalam kunjungan ini, Dr. Graham memperkenalkan lebih lanjut University of Dundee, khususnya School of Life Science, dengan memaparkan berbagai aktivitas mahasiswa, fasilitas kampus, serta riset yang berfokus di bidang Biologi Sel dan Molekuler. Sesi ini diikuti dengan presentasi dari Dr. Eko Agus Suyono yang memperkenalkan Fakultas Biologi UGM kepada delegasi University of Dundee.
Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono menyambut baik diskusi ini dan menegaskan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung kolaborasi akademik internasional. Beliau menyoroti tingginya animo mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri serta berbagai kesempatan beasiswa yang tersedia. Selain itu, Prof. Budi juga menyebutkan bahwa beberapa mahasiswa dari International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Biologi UGM saat ini tengah menjalani program double degree di University of Leeds, United Kingdom, serta Australian National University, Australia.
Diskusi juga mencakup potensi pengembangan Program Academic Validation, yaitu program validasi kurikulum antar universitas yang memungkinkan mahasiswa memperoleh pengakuan gelar dari University of Dundee tanpa harus mengikuti perkuliahan langsung di sana. Program ini diharapkan dapat berjalan berkesinambungan dengan inisiasi skema 4+1 (Undergraduate-Master). Selain itu, Matin Nuhamunada, Ph.D. menambahkan bahwa University of Dundee memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam agenda tahunan internasional Fakultas Biologi UGM, seperti International Summer Course (ISC) dan International Conference on Biological Science (ICBS).
Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan antara Fakultas Biologi UGM dan University of Dundee. Diskusi tindak lanjut ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang mendorong peningkatan akses dan mutu pendidikan tinggi melalui kolaborasi akademik internasional (SDG 4) serta menekankan pentingnya sinergi antar institusi pendidikan dalam menciptakan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia di tingkat global (SDG 17).