• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
  • SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
  • hal. 8
Arsip:

SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Kunjungan University of Dundee Dukung Tindak Lanjut Kolaborasi dengan Fakultas Biologi

Kerja SamaRilis Berita Senin, 17 Februari 2025

Yogyakarta, 14 Februari 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan delegasi dari University of Dundee, United Kingdom, dalam rangka mendiskusikan tindak lanjut kerja sama akademik antara kedua institusi. Delegasi University of Dundee diwakili oleh Dr. Christine Graham selaku Academic Regional Lead for South East Asia sekaligus Associate Dean for Student Recruitment and Global Partnership, School of Life Science. Kunjungan ini berlangsung di Ruang Sidang KPTU Fakultas Biologi UGM dan turut dihadiri oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono (Dekan Fakultas Biologi UGM), Dr. Eko Agus Suyono (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni), Sukirno, Ph.D. (Ketua Program Studi Sarjana), serta Matin Nuhamunada, Ph.D. (Sekretaris Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi UGM).


Sejak tahun 2024, Fakultas Biologi bersama dengan beberapa fakultas lainnya di UGM telah menjalin kerja sama double degree dengan University of Dundee khususnya pada program master biologi melalui School of Life Science. Program ini mendapat dukungan dari berbagai skema beasiswa, termasuk beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia serta berbagai beasiswa lain yang ditawarkan oleh University of Dundee.

Dalam kunjungan ini, Dr. Graham memperkenalkan lebih lanjut University of Dundee, khususnya School of Life Science, dengan memaparkan berbagai aktivitas mahasiswa, fasilitas kampus, serta riset yang berfokus di bidang Biologi Sel dan Molekuler. Sesi ini diikuti dengan presentasi dari Dr. Eko Agus Suyono yang memperkenalkan Fakultas Biologi UGM kepada delegasi University of Dundee.

Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono menyambut baik diskusi ini dan menegaskan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam mendukung kolaborasi akademik internasional. Beliau menyoroti tingginya animo mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri serta berbagai kesempatan beasiswa yang tersedia. Selain itu, Prof. Budi juga menyebutkan bahwa beberapa mahasiswa dari International Undergraduate Program (IUP) Fakultas Biologi UGM saat ini tengah menjalani program double degree di University of Leeds, United Kingdom, serta Australian National University, Australia.

Diskusi juga mencakup potensi pengembangan Program Academic Validation, yaitu program validasi kurikulum antar universitas yang memungkinkan mahasiswa memperoleh pengakuan gelar dari University of Dundee tanpa harus mengikuti perkuliahan langsung di sana. Program ini diharapkan dapat berjalan berkesinambungan dengan inisiasi skema 4+1 (Undergraduate-Master). Selain itu, Matin Nuhamunada, Ph.D. menambahkan bahwa University of Dundee memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam agenda tahunan internasional Fakultas Biologi UGM, seperti International Summer Course (ISC) dan International Conference on Biological Science (ICBS).

Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan antara Fakultas Biologi UGM dan University of Dundee. Diskusi tindak lanjut ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang mendorong peningkatan akses dan mutu pendidikan tinggi melalui kolaborasi akademik internasional (SDG 4) serta menekankan pentingnya sinergi antar institusi pendidikan dalam menciptakan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia di tingkat global (SDG 17).

Fakultas Biologi Jajaki Kerja Sama Akademik dengan University College Cork, Irlandia

Kerja SamaRilis Berita Senin, 17 Februari 2025

Yogyakarta, 13 Februari 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam diskusi inisiasi kerja sama dengan University College Cork (UCC), Irlandia. Diskusi ini dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, Prof. Ir. Wiratni, S.T., M.T., Ph.D., IPM, dan dihadiri oleh delegasi dari berbagai fakultas di UGM, diantaranya Fakultas Biologi, Fakultas Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), serta Fakultas Teknologi Pertanian. Delegasi Fakultas Biologi diwakili oleh Nur Indah Septriani, Ph.D., selaku Kepala Kantor Urusan Internasional Fakultas Biologi.

Ms. Neasa O’Connor, International Recruitment Manager College of Science, Engineering and Food Science UCC, menyampaikan potensi kolaborasi Fakultas Biologi UGM dengan School of Microbiology UCC. Dalam kesempatan ini, UCC menawarkan dua skema program master, yaitu reguler dan by research, sebagai bagian dari inisiasi program double degree dengan program Master Biologi di UGM. Ms. Neasa menyoroti potensi kerja sama double degree dalam program Master of Microbiome Science, program studi baru di UCC, serta program master lainnya seperti Master in Bioinformatics dan Master in Biotechnology and Industrial Sciences.

Nur Indah Septriani, Ph.D., menyampaikan apresiasi dan menyambut baik inisiasi kerja sama dengan UCC. Beliau menyebutkan bahwa Fakultas Biologi UGM telah menjalin kerja sama double degree dengan berbagai perguruan tinggi dunia di tingkat sarjana melalui International Undergraduate Program (IUP), serta di tingkat master dan doktoral. Selain itu, beliau juga menawarkan potensi kolaborasi dalam program internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Biologi UGM, seperti International Summer Course (ISC) dan International Conference on Biological Science (ICBS).

Diskusi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan akademik antara Fakultas Biologi UGM dan University College Cork, Irlandia. Inisiasi kerja sama ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 4) yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pendidikan tinggi melalui kolaborasi akademik internasional. Selain itu, kerja sama ini juga mendukung SDG 17, yang menekankan pentingnya kemitraan antar institusi pendidikan dalam menciptakan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia di tingkat global.

Gandeng Kagama Kaltim dan Peternak Lokal, Gama Ayam Dukung Swasembada Telur melalui Optimalisasi Budidaya Ayam Kampung MAHAR di Area Penyangga IKN

Rilis Berita Senin, 17 Februari 2025

Keberhasilan implementasi hasil penelitian kembali digagas oleh Fakultas Biologi UGM melalui kerjasama dengan KAGAMA Kalimantan Timur– diwakili oleh Drs. Lalu Fauzul Idhi. Implementasi tersebut berupa perbanyakan populasi ayam kampung ‘MAHAR’ di salah satu area penyangga IKN Nusantara, yaitu Balikpapan. Perbanyakan atau budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ meliputi koleksi telur, penetasan, perawatan & pembesaran, dan seleksi indukan. Ayam kampung ‘MAHAR’ sendiri mulanya dikembangkan di Stasiun Penelitian Sawitsari dan menjadi objek penelitian Tim Riset GAMA AYAM dibawah bimbingan Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.. Melalui kegiatan ini, ayam kampung ‘MAHAR’ diproyeksikan dapat menjadi strain ayam petelur kampung unggulan untuk mencukupi kebutuhan telur di masa mendatang. Selain bersama dengan KAGAMA Kalimantan Timur, kegiatan ini juga melibatkan peternak ayam lokal sebagai pelaku aktif budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Salah satu mitra kami, Bapak Sultan (bersama rekannya), telah berhasil membudidayakan ayam ini hingga mencapai puluhan, bahkan ratusan, dalam waktu singkat di Balikpapan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mencapai swasembada telur dan kemandirian penyediaan stok ayam petelur di Indonesia.


Kegiatan budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan dilanjutkan dengan kunjungan dan studi banding Tim Riset GAMA AYAM ke pusat budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Kunjungan tersebut dilakukan pada Rabu, 12 Februari 2025, dan diwakili oleh Prananda Imammuddin Dzaki, Yusuf Febrianta, serta Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., sebagai Kepala Tim Riset GAMA AYAM. Kunjungan ini berisi controlling dan sharing terkait perkembangan ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Controlling yang dilakukan seperti pengamatan homogenitas dan variasi genetik populasi ayam kampung ‘MAHAR’ yang diperbanyak. Sharing yang dilakukan berkaitan dengan kematangan seksual dan keberhasilan penetasan beberapa batch ayam kampung ‘MAHAR’ di Balikpapan. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menegaskan komitmen Fakultas Biologi UGM bersama KAGAMA Kalimantan Timur serta peternak lokal dalam mempopulerkan ayam kampung ‘MAHAR’ sebagai strain petelur asli Indonesia.

Inisiasi kegiatan perbanyakan ayam kampung ‘MAHAR’ di salah satu area penyangga IKN Nusantara merupakan implementasi dari beberapa poin dalam sustainable development goals (SDGs). Poin – poin tersebut meliputi poin 8: pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, poin 11: kota dan komunitas yang berkelanjutan, serta poin 17: kemitraan untuk mencapai tujuan. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi diimplementasikan dalam budidaya ayam kampung ‘MAHAR’ untuk menghasilkan daging dan telur ayam kampung yang dapat diperjualbelikan. Kota dan komunitas yang berkelanjutan diimplementasikan melalui partisipasi peternak lokal untuk mendukung swasembada telur. Kemitraan untuk mencapai tujuan diimplementasikan melalui kerjasama yang dibangun dengan KAGAMA Kalimantan Timur dengan penuh komitmen. Implementasi poin – poin SDGs tersebut diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Indonesia

Fakultas Biologi UGM dan Faculty of Science, Leiden University Rayakan Satu Dekade Kemitraan Akademik dan Riset

Kerja SamaRilis Berita Senin, 17 Februari 2025

Yogyakarta, 14 Februari 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Faculty of Science, Leiden University, Belanda, merayakan satu dekade kemitraan akademik dan riset yang telah memberikan dampak besar bagi pengembangan ilmu biologi. Bertempat di Ruang Sidang Pimpinan Fakultas Biologi UGM,  hadir Prof. Dr. Herman Spaink dari Faculty of Science Leiden University, bersama Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Biologi UGM, Dr. Eko Agus Suyono,  M.App.Sc. serta Dr. Luthfi Nur Hidayat, S.Si., M.Sc. Dosen Fakultas Biologi UGM lulusan Leiden University The Netherlands.

Sejak dimulainya kerja sama pada tahun 2015, Fakultas Biologi UGM dan Leiden University telah menjalankan berbagai proyek penelitian bersama, program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta publikasi ilmiah internasional. Puncaknya, pada September 2024, Fakultas Biologi UGM dan Graduate School, Faculty of Science, Leiden University menandatangani Joint Doctoral Degree Agreement. Program ini memungkinkan mahasiswa dari kedua universitas untuk memperoleh gelar doktor dengan bimbingan dari para ahli di kedua institusi. Perjanjian ini menegaskan komitmen kedua institusi dalam memperkuat hubungan akademis dan riset di bidang biologi.

Selain itu, kedua universitas juga berkolaborasi dalam pembentukan Fasilitas Riset Zebrafish. Fasilitas ini diharapkan menjadi pusat riset internasional untuk mendukung pengembangan penelitian di bidang kesehatan serta pengujian produk alami dari Indonesia. Kolaborasi ini sejalan dengan visi UGM dalam mengembangkan riset unggulan di bidang bioteknologi dan kesehatan masyarakat.

Dengan satu dekade keberhasilan yang telah diraih, kedua institusi berkomitmen untuk terus memperluas dampak riset dan inovasi di tingkat global sekaligus memperkuat peran mereka sebagai pusat unggulan riset biologi. Diharapkan, kolaborasi ini akan terus menghasilkan program-program kolaboratif, pertukaran pelajar, riset bersama, dan publikasi ilmiah yang berkualitas, memberikan manfaat signifikan bagi komunitas akademik dan masyarakat luas.

Kerja sama yang terjalin tersebut juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Khususnya, SDG 4 (Quality Education) yang mendukung akses terhadap pendidikan berkualitas di tingkat global, SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) dimana pengembangan fasilitas riset dan inovasi ilmiah dalam bidang bioteknologi mendukung kemajuan infrastruktur penelitian di tingkat internasional, serta SDG 17 (Partnerships for the Goals) yang mana kolaborasi antara UGM dan Leiden University mencerminkan pentingnya kemitraan global dalam mendukung penelitian, inovasi, dan pengembangan akademik. Dengan demikian, kerja sama ini tidak hanya memperkuat jaringan akademik dan riset, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan secara lebih luas.

Pelepasan Peserta Sakura Science Exchange Program 2025 di Fakultas Biologi UGM

Rilis Berita Jumat, 14 Februari 2025

Yogyakarta, 13 Februari 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara pelepasan peserta Sakura Science Exchange Program 2025 yang akan dilaksanakan di Yamagata University, Jepang, pada Kamis, 13 Februari 2024. Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan fakultas, staf, dan mahasiswa peserta program.

Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga nama baik Indonesia dan Universitas Gadjah Mada di hadapan peserta program. “Mahasiswa merupakan wakil negara Indonesia dan Universitas Gadjah Mada. Selama menjalani program ini, kalian diminta untuk selalu menjaga sikap disiplin, tepat waktu, serta saling membantu sesama peserta. Hal ini penting untuk mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh UGM,” tegasnya.

Pada periode ini, Fakultas Biologi UGM memberangkatkan 16 mahasiswa, terdiri dari 8 mahasiswa yang memperoleh beasiswa dan 8 mahasiswa yang berstatus self-funded. Mahasiswa yang berangkat akan mengikuti pelatihan di Yamagata University dan mendapatkan kesempatan untuk mengenal lebih dalam budaya Jepang. Selama program, peserta akan mendapatkan pendampingan dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc., serta bimbingan dari Prof. Jun Yokoyama, yang akan memandu mereka selama di Jepang.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Program Studi Sarjana, Sukirno, M.Sc., Ph.D., Pengelola OIA, Nur Indah Septriani, M.Sc., Ph.D., dan Koordinator Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Emi Dwi Suryanti, M.Sc. bersama dengan staf serta mahasiswa peserta program.

Sakura Science Exchange Program 2025 merupakan peluang penting bagi mahasiswa Fakultas Biologi UGM untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui kolaborasi internasional dan pengenalan budaya Jepang.

Dengan adanya program ini, Fakultas Biologi UGM berharap dapat terus memperkuat kerjasama internasional, membuka kesempatan belajar yang lebih luas, dan membentuk mahasiswa yang siap berkontribusi di tingkat global.

Penguatan Kolaborasi Fakultas Biologi UGM – Leiden University dalam Guest Lecture “Exploring Genomics and the Role of Zebrafish as a Model Organism”

Kerja SamaRilis Berita Kamis, 13 Februari 2025

Yogyakarta, 13 Februari 2024 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Guest Lecture dengan tajuk “Exploring Genomics and the Role of Zebrafish as a Model Organism” pada Kamis, 13 Februari 2024 di Auditorium Biologi Tropika, Fakultas Biologi UGM. Kuliah tamu ini menghadirkan Prof. dr. Herman Pieter Spaink, Profesor di bidang Sel dan Molekuler Biologi dari Institute of Biology Leiden, Leiden University, Belanda. Acara ini dipandu oleh Dr. Luthfi Nurhidayat, dosen di bidang Fisiologi Hewan Fakultas Biologi UGM.


Dalam pemaparannya, Prof. Herman menyoroti latar belakang kolaborasi riset Zebrafish antara Leiden University dan UGM yang telah diinisiasi sejak tahun 2019. Kolaborasi ini diwujudkan melalui pembentukan “Twin Labs UGM and LU”, yaitu sebuah Joint Research Facility yang berfungsi sebagai wadah pengembangan riset terkait komponen bioaktif yang berkontribusi terhadap kesehatan dan nutrisi.

Prof. Herman menjelaskan bahwa Zebrafish dipilih sebagai subjek utama dalam proyek kolaborasi ini karena kemudahan budidayanya serta kemiripan sebagian besar gen-nya dengan manusia. Oleh karena itu, Zebrafish digunakan sebagai hewan model dalam penelitian kesehatan untuk mempelajari berbagai penyakit manusia, termasuk tuberculosis, diabetes, kanker, penyakit neurovaskular,penyakit immune, hingga Alzheimer.

Selain itu, Prof. Herman turut memaparkan beberapa proyek yang telah dan sedang berjalan bersama UGM, di antaranya penggunaan sistem injeksi robotik pada embrio Zebrafish dan sekuensing berbagai spesies ikan lokal di Indonesia. Ia menegaskan bahwa kolaborasi ini memiliki nilai strategis yang tinggi karena mampu mengoptimalkan pemanfaatan komponen bioaktif di Indonesia dengan mengombinasikan keahlian screening Zebrafish dari Leiden University, yang telah menghasilkan lebih dari 200 publikasi ilmiah.

Di akhir sesi, Prof. Herman menyampaikan harapannya agar kerja sama antara UGM dan Leiden University dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua universitas serta kedua negara. Dengan sinergi yang semakin erat, diharapkan riset yang dihasilkan dapat berkontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan global.

Agenda ini sekaligus menjadi langkah strategis dalam memperkuat hubungan antara Fakultas Biologi UGM dan Leiden University, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk mendorong peningkatan akses dan mutu pendidikan tinggi melalui kolaborasi akademik internasional (SDG 4) serta menekankan pentingnya sinergi antar institusi pendidikan dalam menciptakan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia di tingkat global (SDG 17).

PENYAMBUTAN DAN PENGENALAN KAMPUS MAHASISWA BARU PROGRAM PASCASARJANA ANGKATAN 2024/2025 SEMESTER GENAP FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GAJAH MADA

Kegiatan MahasiswaRilis Berita Rabu, 12 Februari 2025

Yogyakarta 6 Februari 2025 08.00, Oleh: Adn Atiningrum Yuni Aryantika

Kegiatan “Penyambutan dan Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (PKMB) Pascasarjana Angkatan 2025 Genap” telah dilaksanakan hari Kamis, 6 Februari 2025 di Auditorium Biologi Tropika Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan kampus, dosen, dan tenaga kependidikan kepada mahasiswa baru pascasarjana angkatan 2025 genap. Kegiatan ini dihadiri oleh 46 mahasiswa program studi magister, 9 mahasiswa program studi doktor, dosen, dan tenaga kependidikan Fakultas Biologi UGM.


Kegiatan PKMB dipandu oleh Salsabila Faradia Nuris, S.Pd., dan Zahrotin Soleha, S.Pd. sebagai Master of Ceremony (MC). Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB yang dibuka oleh MC, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne Gadjah Mada, dan mars Biologi yang dipandu oleh Felisitas Meli Podhi, S.Si. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan Fakultas Biologi UGM oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.

Acara selanjutnya adalah pengenalan pejabat fakultas, dosen, dan tenaga kependidikan Fakultas Biologi UGM yang diakhiri dengan sesi foto bersama antara dosen dan mahasiswa baru. Acara selanjutnya kegiatan pengenalan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) yang bertujuan untuk memperkenalkan kegiatan KMP kepada mahasiswa baru. Kegiatan pengenalan KMP meliputi penampilan video KMP dan pengenalan KMP yang disampaikan oleh Imran Sadewo, S.Si., selaku ketua KMP Fakultas Biologi periode 2024/2025.

Acara selanjutnya sosialiasi layanan perpustakaan Fakultas Biologi UGM oleh tim perpustakaan Fakultas Biologi UGM yang diwaliki oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes., Rusna Nur Aini, A.Md., dan mahasiswi volunteer Delia Sawanda Syarifatullah. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan anggota tim perpustakaan, pelayanan-pelayanan yang disediakan perpustakaan serta kegiatan perpustakaan Fakultas Biologi UGM.

Acara selanjutnya adalah acara Bio Tour. Bio Tour adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan kampus seperti laboratorium, ruang perkuliahan, biomart, perpustakaan dan fasilitas-fasilitas Fakultas Biologi UGM lainnya. Kegiatan Bio Tour dipandu oleh anggota KMP. Setelah kegiatan Bio Tour dilanjutkan dengan sesi istirahat dan makan siang (ishoma).

Setelah istirahat dilanjutkan dengan pengisian kartu rencana studi (KRS) yang didampingi oleh anggota KMP sesuai dengan peminatan masing-masing mahasiswa baru. Kemudian acara dilanjutkan dengan ice breaking yang dipandu oleh MC. Penutupan acara dilakukan dengan berdoa yang dipimpin oleh Raden Badrun Mahera Agung, S.Si., dan foto bersama.

Tim ISC UGM x WSU lakukan observasi ekosistem mangrove hingga aktivitas jual beli di pasar tradisional di Kota Tarakan

Kerja SamaRilis Berita Senin, 10 Februari 2025

Setelah melakukan aktivitas selama dua hari di Yogyakarta, International Summer Course (ISC) tahun 2025 kerjasama antara Fakultas Biologi UGM dengan Western Sydney University melanjutkan aktivitas berikutnya di Tarakan. Pada hari Jumat, 24 Januari 2025, tim ISC UGM tiba di Bandara Internasional Juwata, Tarakan untuk bersiap-siap mengikuti aktivitas yang telah direncanakan. Tim ISC UGM berjumlah delapan orang yang terdiri dari dua dosen, Dr. Rury Eprilurahman, M.Sc. dan Mukhlish Jamal Musa Holle, M.EnvSc., D.Phil. serta enam orang mahasiswa, yaitu Bima Kurniawan, Birrul Qisty Mutmainah Nazara, Fauza Bahtiar Alim, Nayla Rafina, Wahyu Muzammil, dan Wa Ode Stevi. Tim ISC UGM bertemu dengan tim ISC WSU di Tarakan.


Sabtu, 25 Januari 2025 tim ISC UGM dan WSU melaksanakan kunjungan ke tempat-tempat yang telah direncanakan. Pertama, tim berkunjung ke Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) di Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan untuk mengamati flora dan fauna di ekosistem mangrove serta perilaku bekantan. Selama pengamatan, tim didampingi oleh pemandu dari KKMB Tarakan serta dua pemandu lainnya, Benny dan Ricky. Aktivitas observasi flora dan fauna diperkaya dengan penjelasan pemandu terkait sejarah kawasan konservasi tersebut. Observasi dilakukan hingga siang hari, kemudian tim meninggalkan kawasan KKMB.

Sore harinya, tim mengunjungi Pasar Beringin Tarakan untuk mengamati aktivitas jual beli ikan dan kebutuhan lain oleh warga di Kota Tarakan. Di lokasi tersebut, peserta ISC dapat berkomunikasi langsung dengan pedagang dan melihat hasil laut yang dijual di pasar. Peserta juga berkesempatan menyambangi lokasi penjualan benur (bibit udang) dan nener (bibit bandeng) di beberapa tempat di Pasar Beringin. Selain ikan segar, benur, dan nener, peserta ISC juga dapat melihat penjualan kepiting yang cukup ramai di Kota Tarakan. Aktivitas di Pasar Beringin Tarakan diakhiri pada pukul 16.30 WITA, kemudian peserta kembali ke hotel untuk persiapan aktivitas berikutnya di Desa Setulang.

Dosen Fakultas Biologi UGM ikut suarakan penolakan wacana pengelolaan tambang oleh kampus

Rilis Berita Senin, 10 Februari 2025

Mengapa Wacana Konsesi Tambang untuk Kampus Harus Ditolak?

JAKARTA – Wacana konsesi tambang untuk kampus melalui revisi UU 3/2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba) mesti ditolak. Lewat wacana itu, pemegang otoritas berupaya menggerus independensi kampus sebagai institusi pendidikan yang berorientasi pada tridharma.


“Saya melihat upaya untuk membuat kampus terintegrasi dalam sistem pasar semakin telanjang. Independensi kampus sebagai institusi yang bekerja untuk ilmu pengetahuan bisa tercerabut,” kata Ilham Majid, dosen Fakultas Hukum Universitas Musamus, saat Diskusi Publik “Timang Tambang Kampusku Sayang” yang digelar Bakul Pemimpi secara virtual, Sabtu, 8/2/2025.

Ilham mengatakan, rencana perguruan tinggi mendapat wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) memperlihatkan semangat liberalisasi ekonomi dalam sistem pendidikan tinggi. Kebijakan ini mendorong kampus melakukan aktivitas tambang kendati melahirkan dampak negatif. Artinya, kepentingan ekonomi menjadi prioritas, sedangkan dampak tambang urusan belakang.

“Kampus seyogianya menjadi benteng moral dan intelektualitas, bukan jadi alat negara untuk mencuci praktik-praktik buruk industri ekstraktif,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Tata Kasmiati, dosen Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Sulawesi Barat. Menurutnya, pengelolaan tambang oleh kampus melenceng dari tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tata menyatakan, saat ini, akademisi menghadapi beban administratif yang cukup besar. Jika kampus menambah beban kerja baru berupa aktivitas tambang, maka ini bukan hanya di luar kewajaran, tetapi dapat menciptakan ketimpangan dan ketidakadilan dalam struktur akademik. Beban kerja akademisi yang meningkat akan mengurangi fokus pada tugas utama, yakni mendidik dan meneliti.

Selain itu, bisa melahirkan ketimpangan gender dalam dunia akademik. Sebab, sektor pertambangan merupakan industri yang didominasi oleh laki-laki. Kemudian, peran sebagai pengawas independen akan hilang bila kampus menjadi bagian dari pelaku tambang. “Kewajiban kampus bukan mengapitalisasi pendidikan, tapi bagaimana membuat pendidikan menjadi acceptable bagi semua orang,” kata Tata.

Suka atau tidak, lanjut Tata, tambang adalah bisnis yang tidak bersih. Posisi kampus adalah bagaimana memproduksi pengetahuan dan teknologi untuk mereduksi efek negatif dari aktivitas tambang. Bukan sebaliknya, menjadi agen baru untuk memperluas perusakan. “Kalau kampus mengelola tambang berarti ia pelaku. Padahal, kalau terjadi sesuatu, yang menjadi ahli untuk menilai adalah orang-orang di universitas,” ujarnya.


Zulfatun Mahmudah, komunikasi publik perusahaan tambang, mengatakan, sektor pertambangan membutuhkan modal awal yang sangat besar. Sebagai gambaran, PT Kaltim Prima Coal menghabiskan USD 570 juta dalam tahap konstruksi awalnya, atau sekitar Rp10 triliun dengan kurs saat ini. Bila kampus mengelola tambang, maka hanya ada dua pilihan. Pertama, melibatkan pihak ketiga, berarti memberi hak konsesi kepada investor dan kampus menerima fee, namun hilang kendali penuh atas tambang. Kedua, kampus harus mencari pinjaman, yang berarti harus ada aset sebagai jaminan. Risiko lain yang akan dihadapi kampus adalah kehancuran reputasi. Kampus bisa dianggap tidak independen karena tersandera kepentingan bisnis. Kampus akan kehilangan kredibilitas akademik akibat konflik kepentingan.

“Kampus bisa dianggap menyimpang dari tujuan awalnya sebagai institusi pendidikan dan penelitian. Apakah kampus benar-benar akan mendapatkan keuntungan dari tambang? Atau justru akan merusak reputasinya?” ucap Zulfatun.

Pelemahan Perlawanan

Dalam pandangan Ilham, polemik soal izin tambang untuk kampus merupakan perang posisi atau perang wacana. Mengutip Gramsci, perang posisi untuk pencapaian hegemoni. Perang ini dilakukan pada tingkat masyarakat sipil. “Pada satu sisi, ada wacana konsesi tambang yang harus disukseskan. Pada sisi lain, banyak resistensi terhadap praktik-praktik tambang yang memang terbukti merusak lingkungan. Lalu, dimunculkanlah wacana tandingan bahwa mereka yang punya tradisi moralitas dan intelektualitas terlibat pengelolaan tambang. Ini kan meredam kritik dan perlawanan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Ilham, isu mengenai izin tambang bagi kampus merupakan bentuk desentralisasi pengelolaan tambang. Pengelolaan tambang yang semula terpusat kini diserahkan kepada aktor-aktor subnasional, seperti ormas dan perguruan tinggi. Secara psikologis, upaya itu agar isu tambang bisa diterima oleh khalayak. Sebab, dalam banyak kasus, persoalan tambang cenderung diwarnai konflik, baik vertikal maupun horizontal. “Kelas penguasa melihat bahwa gerakan sosial dimotori kelas menengah. Untuk mengurangi resistensi itu, maka dibangunlah wacana tandingan bahwa kampus mengelola tambang,” kata dia.

Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Akbar Reza sepakat dengan pandangan Ilham. Bila diperhatikan, isu soal izin kelola tambang untuk kampus seperti tes ombak. Lempar dahulu wacananya untuk melihat respons masyarakat sipil, lalu pemerintah akan mengambil sikap. “Ini disebut viral-based policy, kebijakan yang berbasis sifatnya viral. Itulah mengapa diskusi-diskusi seperti ini sangat penting untuk menjaga kompas diri bahwa ruang ini bukan sekadar intelektual, tapi juga spiritual,” ujarnya.


Hal lain yang meresahkan, sambung Reza, sivitas akademika menjadi tameng untuk legitimasi moral atau intelektual. Ketika kampus terlibat pengelolaan tambang, maka yang dibutukan bukan hanya kapital, tapi juga kompetensi. Kenyataannya, tidak semua akademisi memiliki kompetensi mengelola tambang.

“Akhirnya, hanya kampus yang punya kapital dan jaringan yang akan mendapat WIUP. Lalu, bagaimana dengan kampus-kampus yang punya akses terbatas? Ya, tetap diadu antara sipil dengan sipil,” kata Reza.

Sejalan dengan pandangan Ilham dan Reza, ahli Hukum Tata Negara Universitas Andalas Feri Amsari menyatakan, izin tambang bagi perguruan tinggi bukan sekadar bisnis, tetapi mencerminkan nafsu manusia yang berupaya memecah belah kampus. Kampus yang seharusnya menjadi ruang pengkritik terhadap perilaku negara, kini dijadikan target untuk dipecah belah. Fenomena ini mirip dengan upaya membelah ormas, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU). Awalnya berbasis keadaban, tetapi kemudian terdorong ke arah perhitungan ekonomi. Kampus kini berada dalam ancaman serupa, di mana berbagai kepentingan berupaya mengarahkan institusi akademik ke ranah keuntungan bisnis tambang yang berimplikasi pada fragmentasi internal.

Saat ini, wacana yang berkembang di dalam kampus bukan lagi soal bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi bagaimana cara mengekstraksi kekayaan alam. Hal ini mengubah esensi kampus sebagai tempat pembelajaran menjadi sekadar alat untuk meraup keuntungan. “Kampus-kampus dan organisasi akademik harus bersatu. Gerakan ini perlu dikonsolidasikan agar lebih efektif dalam menekan penguasa untuk mencabut kebijakan terkait konsesi tambang bagi kampus,” ujar Feri.(*)

Informasi lebih lanjut maupun pertanyaan seputar siaran sila menghubungi bakulpemimpi@gmail.com.

——————————

Bakul Pemimpi adalah forum pegiat sosial dengan latar belakang beragam. Berisi anak-anak muda dari Aceh sampai Merauke, Bakul Pemimpi ingin menjadi katalisator bagi perubahan positif di masyarakat. Kami percaya bahwa mimpi adalah langkah awal mencapai tujuan.

Fakultas Biologi UGM Bersama DIPI dan KOBI Siap Gelar BCE Symposium 2025

Kerja SamaRilis Berita Jumat, 7 Februari 2025

Yogyakarta, 5 Februari 2025 – Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari perwakilan Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) sebagai bagian dari persiapan pelaksanaan 1st International Symposium on Biodiversity Conservation & Ecotourism (BCE Symposium) yang akan digelar pada 20-21 Februari 2025 di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center.


Kunjungan ini dihadiri oleh beberapa perwakilan dari DIPI, termasuk A.A Thasun Amarasinghe, Dr. Nurul L. Winarni, Dr. Asri A. Dwiyahreni, dan Bu Isna. Mereka berdiskusi dengan tim dari Fakultas Biologi UGM yang dipimpin oleh Dekan, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Pembahasan difokuskan pada persiapan simposium yang bertujuan mempertemukan akademisi, peneliti, pembuat kebijakan, serta pegiat lingkungan guna membahas isu-isu konservasi biodiversitas dan ekowisata.

BCE Symposium 2025 akan menjadi forum internasional yang menghadirkan berbagai pihak dari latar belakang yang berbeda, termasuk peneliti, ilmuwan, konservasionis, pembuat kebijakan, mahasiswa, dan wirausahawan. Simposium ini didukung oleh berbagai institusi ternama, di antaranya Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI), Komite Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI-KOBI), Aberdeen University, Scotland, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Research Center for Climate Change – Universitas Indonesia (RCCC-UI).

DIPI merupakan lembaga yang berkomitmen mendukung riset ilmiah berkualitas di Indonesia dengan tujuan mempercepat kemajuan sains dan inovasi. Lembaga ini bekerja sama dengan berbagai institusi nasional maupun internasional untuk memperluas akses dan pendanaan penelitian. Sementara itu, RCCC-UI memiliki peran strategis dalam mengembangkan riset terkait perubahan iklim dan dampaknya terhadap keanekaragaman hayati.

Fakultas Biologi UGM, DIPI, dan KOBI bekerja sama dalam pelaksanaan BCE Symposium 2025 untuk mendorong inisiatif penelitian dan kebijakan terkait konservasi biodiversitas serta ekowisata berkelanjutan. Sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, Fakultas Biologi UGM berkomitmen mendukung upaya ini melalui penelitian dan kolaborasi berkelanjutan.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan BCE Symposium 2025 dapat menjadi platform efektif dalam memajukan penelitian, kebijakan, serta inovasi baru dalam bidang konservasi dan pengelolaan ekowisata, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat global. Simposium ini selaras dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 4 (Quality Education) dalam mendorong pendidikan dan penelitian berkualitas di bidang konservasi, SDG 13 (Climate Action) dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, SDG 14 (Life Below Water) yang menekankan pentingnya perlindungan ekosistem laut dan perairan, serta SDG 15 (Life on Land) yang mendorong konservasi biodiversitas darat. Selain itu, simposium ini juga mendukung SDG 17 (Partnerships for the Goals) dengan memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dalam bidang konservasi dan ekowisata.
1…678910…60

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Penerimaan Mahasiswa KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2025 di Kapanewon Seyegan: Wujud Sinergi Akademisi dan Masyarakat dalam Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
  • Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Wanita Tani ‘Amanda’ dalam Budi Daya Tanaman Pekarangan
  • Dosen Fakultas Biologi UGM Ikuti Pelatihan Kepemimpinan dan Fundraising Konservasi Berskala Regional
  • Kembali ke Almamater: Genza Education Siap Dukung Kolaborasi Edukasi dan Lustrum XIV Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
  • Mahasiswa Magister Asal Belanda Selesaikan Program Magang Penelitian di Fakultas Biologi UGM
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY