SDG 2 : Tanpa Kelaparan
Problematika serangan patogen pada tanaman padi menjadi salah satu fokus besar upaya pemberdayaan pertanian di Indonesia. Serangan patogen yang menyebabkan wabah penyakit berperan serta dalam penurunan produktivitas tanaman padi. Dalam menangani permasalahan ini, sebagian petani cenderung mengandalkan pestisida tanpa terlalu memperhatikan kondisi padi. Alhasil, upaya penanganan yang diambil tidak efektif dan justru mengancam kesehatan lingkungan sekitar akibat pencemaran oleh zat kimia dari penggunaan pestisida secara berlebihan.
Berangkat dari isu ini, Adzkiya Aqmaliza Rahmattillah dan Sheva Rimma Dhanty, mahasiswi Biologi angkatan 2021, menginovasikan aplikasi pemindai pintar terintegrasi smartphone berbasis Artificial Intelligence bernama ORYSMART yang dapat mendeteksi penyakit pada tanaman padi sekaligus memberikan rekomendasi solusi penanganannya dibawah bimbingan Dr. Wiko Arif Wibowo, S.Si. ORYSMART diperkenalkan pada ajang kompetisi FAPERTA FAIR (Futuristic and Prestige Research, Technology and Art) 5 di Universitas Dhyana Pura, Denpasar, Bali, pada 18-19 Mei 2024. Pada batch 5 ini, FAPERTA FAIR mengusung tema “Peran Inovator Muda untuk Menghadapi Persaingan Global Guna Menyongsong Indonesia Emas 2045”. Pada ajang tersebut, bersama ORYSMART, Adzkiya dan Sheva berhasil memperoleh Bronze Medal dan gelar Poster Terfavorit subtema Teknologi sebagai inovasi solutif futuristik yang dapat membantu menangani penyakit pada tanaman padi. Dengan kemampuan pemindaian dan rekognisinya, ORYSMART dapat mendeteksi jenis, gejala, penyebab, dan solusi penanganan terhadap penyakit pada padi. Tak hanya itu, aplikasi ini juga menawarkan analisis lanjutan yang mengkolaborasikan kecerdasan manusia dan buatan sehingga dapat menganalisis penyakit pada tanaman padi dengan lebih akurat dan menawarkan solusi penanganan yang lebih efektif. ORYSMART juga memfasilitasi akses konsultasi dengan para ahli proteksi tanaman yang berpengalaman dan andal di bidangnya.
Aplikasi ini ditargetkan untuk memberdayakan para petani padi di Indonesia sehingga dapat mengelola lahan padinya dengan lebih baik dan efektif. Oleh karena itu, ORYSMART didesain praktis dan mudah digunakan, khususnya bagi pengguna yang belum ramah terhadap teknologi. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah jitu pemberdayaan pertanian di Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Inovasi dan gagasan ini juga menjadi bagian dari upaya terhadap pencapaian SDG 2 (zero hunger), yaitu kontribusi gagasan ORYSMART dalam peningkatan produktivitas padi sebagai makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia. [Penulis: Sheva Rimma Dhanty]
Oceans day merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Kelompok Studi Kelautan Biologi UGM (KSK Biogama) sebagai bentuk perayaan untuk memperingati hari laut sedunia. Pada Oceans day tahun ini, KSK Biogama berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Mr. Parvez selaku mitra KSK Biogama. Selain itu, KSK Biogama juga mengajak anak-anak dari Panti Asuhan Al-Khusna untuk bersama-sama melakukan bersih-bersih pantai, mempelajari biota laut, dan memanfaatkan sampah yang ditemukan. Selama rangkaian acara Oceans Day, Kelompok Studi Kelautan UGM mengadakan Open Donation yang ditujukan untuk panti asuhan Al-Khusna. Donasi yang terkumpul adalah sebesar Rp2.015.116,00. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan dukungan untuk ini.
Pada tanggal 18 Mei 2024 setelah berlangsungnya acara Oceans Day di Pantai Slili Gunungkidul donasi tersebut telah disalurkan ke Panti Asuhan Al-Khusna di Gunung Kidul dalam bentuk uang dan sembako. Kami percaya bahwa bantuan ini akan sangat berarti bagi anak-anak di panti asuhan dan membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Setiap bantuan, tidak peduli seberapa kecil, dapat membuat perbedaan yang besar dalam kehidupan orang lain. [Penulis: KSK].
Yogyakarta, 29 Mei 2024- Tim Penelitian Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Fakultas Biologi 2024 yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. dengan judul “Analisis Kestabilan Genetik dan Identifikasi Viabilitas Benih Melon Lokal Indonesia” melakukan kunjungan pertama ke mitra penelitian, yakni PT. Raja Pilar Agrotama atau lebih dikenal sebagai Rajaseed. Kunjungan ini dihadiri oleh 5 mahasiswa Fakultas Biologi yaitu Maximus Jonathan Salim,Rafferty Reyhan, Laksita Chesarina, Haris Dwi Nugroho, dan Ihsanti Tsania Fajriati, serta perwakilan pembimbing Dian Sartika, M.Sc. Kunjungan pertama ini berfokus pada pengenalan mitra dalam kegiatan magang penelitian MBKM ini, yakni PT. Raja Pilar Agrotama agar anggota tim peneliti MBKM mendapat ilmu mengenai prosedur produksi dan QC (Quality Control) benih di PT. Raja Pilar Agrotama.
Kegiatan pertama dari MBKM ini dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Mei 2024, dimulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB di kantor pusat PT. Raja Pilar Agrotama di Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan perkenalan dan sambutan dari Bapak Warsito Nurtiyasno selaku kepala bagian Research and Development sekaligus perwakilan dari PT. Raja Pilar Agrotama. Beliau menjelaskan seluk beluk mengenai PT. Raja Pilar Agrotama, mulai dari sejarah pembentukan, produk yang dijual, struktur perusahaan, beserta sertifikasi yang diperlukan sebuah perusahaan produsen benih.
Setelah memberi informasi mengenai profil perusahaan, Warsito Nurtiyasno, S.P. selaku Dosen Pembimbing dari mitra memberikan edukasi dasar mengenai produksi dan QC (Quality Control) benih. Beliau menekankan pentingnya kemitraan antara produsen benih dengan petani untuk menjamin produksi benih yang berkelanjutan. Bapak Warsito menjelaskan benih yang layak digunakan harus melewati serangkaian proses yakni pengekstrakan benih dari buah, pembersihan benih, pengurangan kadar air benih, persortiran benih, dan penyimpanan benih. Beberapa parameter penting dalam pengujian kualitas benih yang disebut Beliau antara lain adalah kadar air benih, persentase kotoran benih, dan kemampuan berkecambah benih.
Tanya jawab antara anggota tim penelitian MBKM dengan Bapak Warsito terjadi dalam kegiatan ini. Beberapa topik menarik seperti metode identifikasi benih serta kondisi lingkungan yang optimal untuk penyimpanan benih. Sesi tanya jawab antara anggota tim penelitian MBKM dengan Bapak Warsito pun berlangsung dengan aktif. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal ilmu bagi tim MBKM Penelitian untuk penelitian kestabilan genetik dan viabilitas benih melon serta meningkatkan kerja sama dengan PT. Raja Pilar Agrotama. Selain itu kegiatan Penelitian MBKM ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian IKU 2 (MBKM di luar kampus) bagi Fakultas Bilogi UGM serta mendukung Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) diantaranya poin ke satu (No Poverty : Tanpa Kemiskinan), poin kedua (Zero Hunger : Tanpa Kelaparan), poin keempat (Quality Edcation : Pendidikan yang Berkualitas), poin ke delapan (Industy, Innovation, and Infrastructure : Industi, Inovasi, dan Infrastruktur), dan poin ketujuh belas (Partnership for the Goal : Kemitraan untuk Mencaai Tujuan). [MBKM Penelitian]
Yogyakarta, 26 Mei 2024- Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM) Fakultas Biologi 2024 Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Desa Madurejo, yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. dengan judul “ Penguatan Kemandirian Ekonomi Dengan Pengenalan Digital Marketing dan Sosialisasi Perizinan Perdagangan Produk Tepung Labu Susu Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, Madurejo, Prambanan” dengan anggota 5 mahasiswa Fakultas Biologi yaitu diantaranya Haris Dwi Nugroho, Laksita Chesarina, dan Ihsanti Dwi Nugroho telah melaksanakan program pertama dari rangkaian kegiatan PkM-MBKM pada Kelompok Wanita Tani Melati Desa Madurejo. Program pertama ini memfokuskan pada Sosialisasi Program Pengabdian Masyarakat (MBKM) dan Pengenalan PIRT, Layak Hiegene, Produk Halal, serta Pentingnya Kemasan Cantik, di mana sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya PIRT, layak hiegiene, produk halal, serta pentingnya kemasan cantik.
Program pengabdian ini dilaksanakan pada hari Minggu 26 Mei 2024, dimulai pukul 15.30 hingga 17.30 WIB di rumah Ibu Romli selaku salah satu anggota KWT Melati di Desa Madurejo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan sesi permainan dan doorprize agar seluruh peserta merasa senang dan dapat fokus mengikuti sosialisasi. Selanjutnya peserta mengerjakan pretest mengenai produk serta keahlian dari masing-masing ibu KWT Melati untuk menggali potensi produk yang akan dipasarkan.
Pematerian pertama diberikan oleh Dian Sartika, S.Si., M.Sc. yang menjelaskan mengenai pentingnya strategi dalam memproduksi suatu produk dalam skala kelompok usaha mikro pada KWT Melati. Dijelaskan bahwa penting untuk menerapkan strategi yang baik dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan proses pengolahan, produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk yang baik. Pada pematerian ini juga dijelaskan mengenai pentingnya PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), layak hiegene, serta produk halal dan juga perbedaan ketentuan dan proses di dalamnya. Pada akhir pematerian pertama, pembicara berharap kekurangan atau kesulitan yang ada nantinya dapat diselesaikan melalui program MBKM pengabdian kepada masyarakat ini bersama dengan mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Kesempatan ini diharapkan dapat memajukan perekonomian mandiri pada masyarakat dan berkelanjutan di masa depan.
Pematerian kedua diberikan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc., beliau menyampaikan sambutan dan rasa bahagia atas antusiasme dari ibu KWT Melati terhadap program MBKM pengabdian kepada masyarakat ini. Beliau menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang berkaitan dengan pengembangan tanaman labu susu mulai dari proses penanaman hingga panen, kemudian proses pengolahan hasil panen menjadi tepung, hingga pada proses pra-pemasaran. Hal ini dilakukan supaya produk yang dihasilkan dapat berkualitas baik dari segi estetika, keamanan, dan ketahanan sehingga harapannya produk dapat dikenalkan pada masyarakat mulai dari pemasaran kecil dikenalkan pada Jasmine Corner di Fakultas Biologi UGM. Prof Budi berpesan bahwa dalam prosesnya tidak terjadi secara instan dan terkadang tidak sesuai keinginan, tetapi keuletan dan keinginan dari KWT Melati itu yang dapat menghantarkan pada kemandirian ekonomi. Kegiatan ini ditutup dengan dokumentasi bersama.
Kegiatan PkM MBKM yang diselenggarakan ini juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs). Dengan mengadakan sosialisasi ini, kami menargetkan 7 (tujuh) poin dari 17 (tujuh belas) poin SDGs : poin ke satu (no poverty : tanpa kemiskinan), poin ke dua (zero hunger : tanpa kelaparan), poin ke empat (gender equality : kesetaraan gender), poin ke 8 (decent work and economic growth : pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), poin kesepuluh (reduced inequalities : berkurangnya kesenjangan), dan poin ke dua belas (responsible consumption and production : konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab). Selain itu kegiatan ini juga merupakan capaian IKU 2 (MBKM di luar kampus) dan IKU 3 (dosen di luar kampus) bagi Fakultas Biologi UGM.
Sosialisasi ini diharapkan memberikan wawasan kepada anggota KWT Melati melalui diskusi bersama serta meningkatkan kerjasama dan dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan yang bermanfaat bagi sesama. [MBKM PKM Labu Susu]
Tim Pengabdian Desa Mitra untuk Lumbung Mataraman, Kedungpoh Gunungkidul, Kamis (23/5/2024) mengunjungi Lumbung Mataraman dan diterima oleh Lurah Kedungpoh (Dwiyono) dan Direktur Lumbung Mataraman (Didik Purnomo) beserta anggotanya. Tim Pengabdian terdiri dari Drs. Hari Purwanto, MP.,Ph.D., Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si.,M.Kes, Ludmilla Fitri Untari, S.Si.,M.Si., Dwi Umi Siswanti, S.Si.,M.Sc. dan Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. yang diwakili oleh dua mahasiswanya untuk berkoordinasi dengan mitra.
Acara dimulai dengan pemaparan rencana program masing-masing anggota. Dimulai dari Hari Purwanto yang merencanakan pembuatan sekaligus pelatihan budidaya lebah klanceng; Soenawan Hery memaparkan rencana pembuatan vermikompos dan pakan ternak plus dengan penambahan POC-2023; Dwi Umi Siswanti merencanakan adanya pelatihan pembuatan biofertilizer dan aplikasinya untuk penanganan antraknosa pada tanaman cabai; Ludmilla memaparkan rencana penanaman tanaman langka di Lumbung Mataraman dan mendokumentasikan data Etnobotani masyarakat Kedungpoh serta Bambang menyampaikan pesan kepada mitra bahwa tim akan membuat pelatihan budidaya wader. Mitra yang terdiri dari Kelompok Wanita Tani Kedungpoh (10 kelompok) dan pengelola Lumbung Mataraman antusias dengan program yang disampaikan oleh Tim Desa Mitra Fakultas Biologi untuk Lumbung Mataraman. “Kami sudah menunggu-nunggu program dari Fakultas Biologi”, ujar Lurah Kedungpoh mewakili mitra tani.
Didik Purnomo sebagai Direktur Lumbung Mataraman menanggapi paparan Tim Desa Mitra dengan optimis bahwa program pengabdian ini akan berdampak semakin melegitimasikan Lumbung Mataraman sebagai Edu-Agrowisata yang diperhitungkan di Gunungkidul. Kedungpoh mulai menggeliat dengan banyaknya kunjungan studi banding dari berbagai kelompok tani dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, bahkan salah satu penggerak pertanian Kedungpoh, Tri Wahyuni, meraih predikat “Perempuan Inisiator Bidang Pertanian 2024” dari Bupati Gunungkidul di Bulan April lalu. “Semoga dengan program pengabdian dari Fakultas Biologi UGM ini, kami akan semakin maju dan berdampak luas”, ungkap Didik dalam sambutannya.
Masing-masing pengusul program diarahkan oleh direktur Lumbung Mataraman untuk bertemu langsung dan mendiskusikan agenda selanjutnya dengan PIC masing-masing program. Hasil koordinasi ini menghasilkan kesepakatan waktu pelasanaan program selanjutnya serta mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan. Acara ditutup dengan makan cemilan (godhokan) dan berfoto bersama. Kegiatan ini merupakan pengejawantahan dari SDGs nomor 1 (Pemberantasan Kemiskinan), 2 (Peniadaan Kelaparan), 5 (Kesetaraan Gender), 10 (Pengurangan Kesenjangan) dan 17 (Kemitraan demi mencapai Tujuan). (TIM-LM)
Tim Pengabdian kepada Masyarakat – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM-MBKM) Fakultas Biologi UGM 2024 yang diketuai oleh Rina Sri Kasiamdari, Ph.D. telah berhasil melaksanakan rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kepuh Kulon RT 001, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Tim yang melibatkan empat orang mahasiswa yaitu Nurindah Musarofah, Hasna Nabila Kusumastuti, Cindy Adisty Rudi Ananda Putri, dan Amalia Rizky Fauzi ini mengusung tema teknologi budidaya hidroponik sederhana dalam rangka meningkatkan kemandirian pangan masyarakat. Program PKM MBKM ini mendukung SDG 1 Tanpa Kemiskinan, SDG 2 Tanpa Kelaparan, SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Program ini direncanakan akan berjalan selama dua semester. Pada Semester Genap TA 2023/2024 ini kegiatan PkM-MBKM dilaksanakan pada Minggu, 5 Mei 2024 pukul 09.00 – 12.00 WIB di rumah Kepala RT 001 Kepuh Kulon, Bapak Zamzuri, dengan pengadaan sosialisasi dan praktik budidaya hidroponik sederhana sistem sumbu. Kegiatan ini disambut dengan antusiasme warga RT 001 Kepuh Kulon dengan dihadiri oleh 22 warga serta Bapak Sunartana selaku Kepala Dukuh Kepuh Kulon. Dalam sambutannya, Bapak Sunartana berharap agar program ini dapat menjadi program yang berkelanjutan untuk membantu mengatasi permasalahan di desa ini dan mengimbau kepada masyarakat agar mau untuk memulai keberlanjutan program ini. Ibu Rina juga menyampaikan bahwa program ini diambil untuk membantu meningkatkan kemandirian pangan masyarakat dengan memanfaatkan lahan terbatas melalui budidaya hidroponik dan mengajak warga untuk bersama-sama mempraktikkan budidaya hidroponik ini di rumah masing-masing.
Sosialisasi dilakukan dengan pemberian informasi mengenai pengertian dan kelebihan hidroponik, jenis tanaman yang bisa dibudidayakan melalui hidroponik, jenis metode penanaman hidroponik, jenis pupuk dan alat hidroponik, serta tata cara budidaya hidroponik sistem sumbu. Metode hidroponik sistem sumbu dipilih karena mudah dilakukan, membutuhkan alat dan bahan yang sedikit dan mudah didapat, serta membutuhkan biaya perawatan yang minimal. Pada saat praktik budidaya hidroponik, warga yang hadir dibagi menjadi empat kelompok dengan jumlah 6-8 orang yang didampingi oleh masing-masing satu mahasiswa untuk melakukan praktik mandiri. Praktik dimulai dengan pemilihan biji, penyemaian dalam rockwool, persiapan media air dan pupuk AB mix bubuk/cair, hingga pindah tanam benih yang telah disiapkan sebelumnya. Antusiasme dan keterampilan warga dalam melakukan praktik budidaya hidroponik diharapkan dapat menjadi pendongkrak bagi keberlanjutan program ini. Adapun tim PkM-MBKM juga memberikan satu set alat hidroponik kepada masing-masing warga dengan harapan dapat digunakan untuk mempraktikkan budidaya hidroponik di rumah. Program PkM-MBKM ini akan dilanjutkan pada Semester Gasal TA 2024/2025 pada bulan September dengan kegiatan pengolahan hasil panen hidroponik menjadi produk yang dapat dimanfaatkan untuk kemandirian pangan masyarakat.
# SDG 1 Tanpa Kemiskinan #SDG 2 Tanpa Kelaparan #SDG 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi #SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan #SDG 12 Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab