• UGM
  • Portal Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KOBI
  • Bahasa Indonesia
    • English
  • Informasi Publik
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Biologi
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi, Misi & Tujuan
    • Organisasi
    • Staff
      • Tenaga Pendidik
      • Tenaga Kependidikan
      • Kepakaran dan Topik Riset Dosen
    • Fasilitas
      • Laboratorium
      • Kebun Biologi
      • Perpustakaan
      • Museum Biologi
      • Konsultasi Kesehatan Mental
    • Galeri
      • Gedung Fakultas
      • Museum Biologi
      • Penelitian
      • Gama Melon
  • Akademik
    • Program Sarjana
      • Visi, Misi, dan Tujuan
      • Matakuliah S1
      • Pendaftaran Skripsi
      • Pendaftaran Ujian Skripsi
      • Pendaftaran Yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Klaim MK Ekstrakurikuler
    • IUP
    • Program Profesi
      • Apa itu PKKH ?
      • Sejarah Pendirian Program Studi PKKH
      • Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi PKKH
      • Kompetensi Lulusan Program Studi PKKH
      • Bahan Kajian dan Profil Lulusan Program Studi PKKH
      • Kurikulum Program Studi PKKH
      • Pendaftaran Mahasiswa Baru PKKH
      • Informasi dan FAQ Program Studi PKKH
    • Program Magister
      • Deskripsi Program Magister Biologi
      • Mata Kuliah S2
      • Struktur Kurikulum Program Magister
      • Info Pendaftaran
      • PENDAFTARAN UJIAN KOMPREHENSIF
      • Pendaftaran Ujian Tesis
      • pendaftaran yudisium
      • Pendaftaran Wisuda
      • Tracer Study
    • Program Doktor
      • Visi, Misi, Tujuan, & Sasaran Program Doktor Biologi
      • Kurikulum Program Doktor
      • Info Pendaftaran
      • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Akreditasi dan Jaminan Mutu
  • PENELITIAN & PENGGABDIAN
    • Pengelolaan Sampah
  • Kerja Sama
  • Alumni
    • Berita Alumni
    • BCADC (Web Alumni)
    • Data Kabiogama Pascasarjana
    • Data Kabiogama Sarjana
  • Beranda
  • SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera Pembanguan Berkelanjutan
  • SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera Pembanguan Berkelanjutan
  • hal. 69
Arsip:

SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera Pembanguan Berkelanjutan

RAPIM Fakultas Biologi UGM di Bhumi Ekologi FEB UGM

Rilis BeritaTajuk Kamis, 23 Februari 2023

Hari Selasa, 7 Februari 2023, telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Pimpinan Fakultas Biologi UGM bertempat di Kafe Bhumi Ekologi yang terletak di sebelah utara gedung lobby Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM pada pukul 11.00-13.00 WIB. Rapat dihadiri oleh Dekan beserta Para Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Departemen Biologi Tropika, Kaprodi S1, S2, S3, Kepala Kantor Administrasi, Kasi AKUM, Kasi AKM, dan Pengelola IUP Biology. Dalam acara ini Dekan sebagai pemimpin rapat, dan di awal pembukaan beliau menyampaikan hasil kunjungan Dekan beserta Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni pada Kamis, 2 Februari 2023 lalu di Kampus UGM Jakarta dan Binus University, dan rencana ke depannya untuk peluang pembukaan Prodi Magister Biologi di kampus UGM Jakarta.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Kemudian berlanjut pemaparan dari Plt. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan mewakili bagian akademik menyampaikan 3 poin penting yaitu: LAMSAMA akan melaksanakan rapat final data pada tanggal 9 Februari 2023, kurikulum student exchange University of Groningen yang telah selesai diteliti oleh Tim Hukor UGM, dan dalam waktu dekat akan mengadakan rapat koordinasi revisi Naskah Akademik Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati (PKKH). Selanjutnya pemaparan rapat dari Plt. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM salah satunya menyampaikan progress rencana pembangunan rumah dinas bagi tenaga pengajar dari luar negeri yang akan mulai disiapkan pada tahun depan.

Sebelum rapat ditutup, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni sempat menyampaikan usulan bahwa perlu adanya koordinasi pengelolaan website Fakultas Biologi UGM, mengingat saat ini segala informasi dapat mudah dicari dan diakses melalui website. Dalam rapat kali ini diharapkan apa yang telah dibahas bersama dapat dilaksanakan dengan baik.

 

TIM MBKM PENELITIAN 2023 : Inisisasi, Koordinasi Kegiatan Penelitian “Diversitas Protozoa Dan Mikroarthropoda Tanah Sebagai Bioindikator Keberhasilan Komposting Dan Cemaran Tanah” Dengan PT. Pradipta Paramita Agroutama

Rilis BeritaTajuk Rabu, 22 Februari 2023

Pada Senin, 20 Februari 2023 tim Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) -Penelitian tahun 2023 Fakultas Biologi UGM, dengan Ketua Dr. Dra. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP&E, M.Biomed, beserta 6 mahasiswa (Qurotul Ainina, Muhammad Makmal Baha, Alifyanita Maulida, Muhammad Rizki, Ratnaduhita, dan Deanova)  telah melaksanakan inisiasi dan koordinasi ke mitra, PT Pradipta Paramita Agroutama yang berlokasi di Jl. Waru Raya, Waru, Pulosari, Karanganyar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk penyampaian rencana dan rancangan kegiatan MBKM Penelitian yang berjudul: “DIVERSITAS PROTOZOA DAN MIKROARTHROPODA TANAH SEBAGAI BIOINDIKATOR KEBERHASILAN KOMPOSTING DAN CEMARAN TANAH“ sekaligus perkenalan dengan formasi tim penelitian.

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Sampai saat ini proses komposting sudah menjadi hal yang umum dan mudah dilakukan, akan tetapi kajian pada hasil kompos terutama dengan kehadiran mikrofauna tanah masih sangat terbatas informasinya. Kehadiran protozoa, cacing dan mikroarthropoda tanah menjadi bagian penting pada hasil komposting karena dapat menjadi indikator pupuk/ kompos yang dihasilkan berkualitas. Selain itu itu, kandungan unsur hara utama dan unsur hara pendukung juga memerlukan kajian mendalam. Berbagai pupuk organik telah dibuat dengan bahan dasar yang beragam.

Pemaparan rencana kegiatan MBKM-Penelitian dilakukan oleh Dr. Upiek, yang selanjutnya ditanggapi positif dan disambut baik atas kegiatan yang akan dilakukan oleh direktur PT Pradipta Paramita Agroutama, Ibu Dra. Agnes Heratri, M.Si, Beliau sekaligus menyampaikan paparannya, bahwa perusahaannya telah memulai memproduksi pupuk organik sejak 2004 dengan bahan dasar materi kotoran sapi, dan terus melakukan inovasi terkait dengan produksi pupuk organik. Pada paparan tersebut juga disampaikan bahwa pada pembuatan pupuk ini perlu diperhatikan banyak hal: bahan dasar pupuk, untuk melihat kandungan lignin, pektin, amilum, dll pada bahan tersebut; bahan dasar (daun) dicacah/ diperkecil ukurannya, hal ini baik dilakukan untuk membuat kontak permukaan antara bahan dengan bakteri/promoter/starter lebih banyak;  water content, bahwa selama pembuatan pupuk dijaga kandungan airnya, karena jika berlebihan, proses pembuatan pupuk  tidak akan berhasil, serta hal lainnya.

Disampaikan pula pada kesempatan tersebut, bahwa kompos/ pupuk yang baik memiliki ciri mikrobiotik yaitu mampu menghadirkan organisme penyubur, tidak berbau, dan dengan tekstur “kepyur”, seperti tanah. Selama ini, dalam proses komposting diberikan penambahan molase, pada kesempatan tersebut disampaikan bahwa terdapat 4 macam starter yang dapat digunakan dalam komposting yang tergantung pada bahan dasarnya. Tanaman yang keras akan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan tanaman yang lunak, dan tentunya akan memerlukan starter yang berbeda, Setelah dilakukan diskusi yang mendalam terkait rencana dan pelaksanaan kegiatan, inisiasi, koordinasi kegiatan MBKM-Penelitian ini diakhiri dengan foto bersama.

 

Subur tanahku….hijau negeriku….

Salam Lestari dari fakultas Biologi…

Dosen Biologi mengikuti : Webinar, Workshop Whole Genome Sequencing, dan Lab Tour Bersama GSI Lab dan Indonesia Institute for Life Science (i3L)

Rilis BeritaTajuk Rabu, 22 Februari 2023

Teknologi sekuensing saat ini telah menjadi salah satu solusi dan inovatif untuk menganalisis genom. Dewasa ini teknologi sekuensing mampu menjawab berbagai tantangan dalam penelitian yang berkaitan dengan biologik manusia, tumbuhan, hewan, pathogen, dan lingkungan.  Untuk itu, dalam upaya pengembangan ilmu, inovasi dan ketrampilan dalam riset, maka pada tanggal 28-29 Januari 2023 salah satu dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Dra. Rr.Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, DAP&E, M.Biomed mengikuti seminar yang dilaksanakan secara hybrid, yang dilanjutkan dengan workshop dan Lab Tour yang diselenggarakan oleh PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) dan berlangsung di Indonesia Institute for Life Science (iL3) di Jakarta.

Slide 2
Slide 4
Slide 5
Slide 3
Slide 6
Slide 1

Topik Webinar adalah “Multiplek PCR-Based Nanopore Sequencing and Epidemiological Research” yang disampaikan oleh Prof. Won-Keun Kim, Ph.D, dari Department of Microbiology College of Medicine Haliyim University. Beliau menyampaikan perlu dan pentingnya riset tentang virus, terkait dengan “Recent Emerging Virus Outbreaks dan Infectious Disease”. Surveilan genomik dan studi epidemiologi terus dilakukan untuk mengidentifikasi sumber dan asal infeksi, tracking persebaran pathogen, memahami proses evolusi emerging viruses, sehingga mampu untuk menganalisa dan memperkirakan akan terjadinya endemi, terutama yang disebabkan oleh virus. Pada kesempatan tersebut disampaikan berbagai riset terkait rodent-borne Paramyxovirus di berbagai negara yang menginfeksi vertebrata dari ikan hingga mammals.

Di Kegiatan workshop diperkenalkan Oxford Nanopore Technologies (ONT) sebagai salah satu teknologi sekuensing yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi genomik, seperti pemetaan genom, identifikasi mutasi, juga analisis variabilitas genom, yang selanjutnya dapat diperoleh data genom yang akurat, real-time dengan waktu proses yang lebih cepat. Disampaikan oleh Dr.rer.nat. Aril Aditya Parikesit, S.Si., M.Si, tentang pemanfaatan teknologi ini untuk identifikasi pathogen, resistensi antibiotik, dan studi lainnya. Dijelaskan pula:  mengapa diperlukan sekuensing dan bagaimana kita merencanakan dan melaksanakan nanopore sekuensing. Untuk itu perlu disiapkan 4 hal utama dalam penelitian dengan teknologi ini, yaitu “background intention, sample type, methods, and results analysis”. Pada kesempatan ini, ke 40 peserta workshop dibagi dalam 5 kelompok dan melakukan praktik sekuensing. Kegiatan ini diakhiri dengan Lab-Tour GSI Lab di PT Genomic, di Jl. Sultan Agung, Guntur, Setiabudi Jakarta, yang diawali dengan penjelasan  berbagai ruang lab dengan fasilitas, fungsi dan tingkat keamanannya, dan dilanjutkan dengan mengunjungi berbagai ruangan laboratorium beserta berbagai peralatan terbaru untuk melakukan sekuensing dan pelayanan lainnya.

 

Salam Lestari dari Fakultas Biologi….

Naik Turun: Belajar untuk Tidak Menyerah dalam Riset Sambil Tetap Menikmati Keramahan Yamagata

Rilis BeritaTajuk Selasa, 21 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 5

Di hari kelima (20/02/2023) ini, Kami berkumpul di kampus sekitar pukul 08.30. Hal pertama yang kami lakukan adalah sarapan. Menu sarapan hari itu adalah bento ayam katsu. Setelah kami menikmati makanan yang lezat, kami menuju ke laboratorium.  Sebelum kami melanjutkan percobaan, profesor memberi kami merchandise dari Universitas Yamagata.  Merchandise yang diberikan termasuk tas jinjing, pulpen, mug, dan peta universitas Yamagata.  Para mahasiswa yang telah mempersiapkan souvenir pun memberikan cinderamata dari Indonesia kepada para siswa Universitas Yamagata.

Begitu kami masuk ke laboratorium, kami menerima hasil PCR dari percobaan kemarin.  Kami melanjutkan percobaan dengan melakukan Elektroforesis dengan gel Agarose.  Setelah mencampur loading buffer dan sampel PCR, siswa mulai memasukkan sampel ke dalam sumur. Selama proses ini, para mahasiswa cukup gugup karena sulit untuk menstabilkan mikropipet dan menyuntikkan sampel ke dalam sumur.  Beberapa berhasil memasukkan sampel ke dalam sumur pada percobaan pertama, sementara yang lain perlu mengulangi proses tersebut beberapa kali sebelum mereka dapat memasukkan sampel ke dalam sumur.  Ketika semua kelompok selesai dengan sampel mereka, mereka memulai elektroforesis.  Elektroforesis berjalan selama 20 menit pada 110 volt.

Try again

Terdapat  dua kelompok yang selesai terlebih dahulu dan berhasil mendapatkan visualisasi dari transiluminator UV yang bagus.  Sedangkan 3 kelompok lainnya tidak mendapatkan hasil yang baik, sehingga mereka harus mengulang percobaan elektroforesis.  Pada percobaan kedua, mereka menggunakan sampel DNA, menggantikan sampel PCR dari percobaan sebelumnya.  Hasil elektroforesis dari sampel DNA menunjukkan adanya DNA pada sampel, sehingga kami menyimpulkan bahwa masalahnya ada pada proses PCR yang dilakukan tempo hari.  Karena alasan khusus ini, ketiga kelompok harus mengulang percobaan PCR.

 Sementara tiga kelompok lainnya mengulang percobaan PCR, Dua kelompok yang telah berhasil melanjutkan percobaan mereka.  Kedua kelompok ini selanjutnya memurnikan produk PCR dan mempersiapkan sample untuk proses sequencing.

 

Setelah makan siang, ketiga kelompok memasukkan sampel baru mereka ke dalam thermal cycler  PCR.  Sedangkan dua kelompok melakukan pemurnian produk PCR.  Selama percobaan ini, sampel diperlakukan dengan heat-shock menggunakan thermal cycler pada suhu 95°C selama 2 menit.  Setelah itu, mereka mengatur strip di atas plate dan memasukkannya ke dalam pendingin.  Setelah selesai, sampel ditempatkan di penganalisis genetik  SeqStudio (Thermo Fisher) untuk analisis sekuensing yang mengakhiri percobaan untuk Dua kelompok.

 Sampel PCR untuk tiga kelompok lainnya baru siap pada saat Dua kelompok memasukkan sampel mereka pada SeqStudio.  Setelah menyelesaikan PCR mereka, ketiga kelompok kemudian melakukan elektroforesis lagi.  Hasil elektroforesis ketiga kelompok kali ini menunjukkan hasil yang cukup baik untuk melanjutkan eksperimen.  Karena waktu itu sudah larut, kami akan melanjutkan percobaan keesokan harinya. (Syal&Saf). 

https://biologi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/11/2023/02/WhatsApp-Video-2023-02-21-at-15.09.33.mp4

 

IUP-BIO EXPO 2023 : Menilik Lebih Mendalam Program International Undergraduate Fakultas Biologi UGM

Rilis BeritaTajuk Selasa, 21 Februari 2023

Senin (20/02/2023) Fakultas Biologi UGM mengadakan acara IUP-BIO EXPO 2023 yang merupakan program pengenalan terkait International Undergraduate Program di Fakultas Biologi UGM. Acara ini berlangsung secara daring melalui zoom meeting. Acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Rina Sri Kasiamdari, S.Si., Ph.D. (Plt. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Zuliyati Rohmah, M.Si., Ph.D. Eng. (Koordinator IUP) dan Zephaniah Marceila Maelisa (mahasiswa IUP) dari Fakultas Biologi UGM. Acara ini dimoderatori langsung oleh Nur Indah Septriani, Ph.D. dan dihadiri oleh lebih dari 25 peserta yang turut menyimak acara.

Acara dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. Dalam sambutannya Prof. Budi menyampaikan bahwasanya Fakultas Biologi adalah salah satu fakultas yang telah membuka Kelas IUP dengan predikat sebagai pelopor pertama pendirian Kelas IUP dengan naskah akademik di UGM. Prof. Budi juga menerangkan bahwa kualitas pendidikan di Fakultas Biologi UGM tidak perlu diragukan. “Program Studi Sarjana di Fakultas Biologi UGM telah memiliki akreditasi internasional yaitu ASIIN” tutur beliau. Sebagai penutup dalam sambutannya, Prof. Budi menegaskan bahwa IUP Biologi UGM juga telah memiliki MoU dengan Australian National University (ANU) dan Leeds University yang siap mengusung Program Double Degree.

Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6

Narasumber pertama, Dr. Rina, menjelaskan Program IUP di Biologi UGM diampu oleh 34 dosen yang ahli di bidangnya dengan lulusan program Master maupun Doktoral dari berbagai universitas baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. IUP Biology UGM memiliki dua  jalur yang membedakan dengan program reguler yaitu jalur Single Degree Program (bergelar B.Sc.Hons.) dan Double Degree Program (bergelar B.Sc.Hons. dari universitas partner). Program IUP dimaksimalkan untuk lebih memperbanyak kegiatan yang bersifat international exposure.

Narasumber kedua, Dr. Zuliyati, menjelaskan terkait detil teknis pendaftaran dan kriteria serta syarat yang diperlukan untuk mendaftar sebagai mahasiswa IUP Fakultas Biologi UGM. “Admission IUP terbagi dalam tiga intake dengan tes GMST, tes bahasa inggris, serta interview. Proses pendaftaran melalui website https://um.ugm.ac.id dengan membuat akun terlebih dahulu.” tutur beliau. Apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut, Fakultas Biologi, atau dalam kesempatan ini Dr. Zuli sangat terbuka untuk bisa menghubungi beliau atau pada kontak yang tersedia dari berbagai laman platform seperti Instagram, e-mail maupun kontak dalam website.

Zephaniah selaku narasumber ke-3 sharing pengalaman sejauh ini menjadi mahasiswa IUP Biology. Baginya keuntungan kuliah di IUP UGM selain kelas dengan full English speaking, IUP Biology UGM juga mendukung program pembelajaran dengan laboratorium yang memadai dan terdapat 13 organisasi kemahasiswaan yang dapat mendukung dalam mengembangkan potensi mahasiswa. Acara ini  ditutup dengan diskusi dan sesi tanya jawab dengan beberapa siswa dan orangtua siswa.

Langkah Pertama dalam memahami Biodiversitas Tumbuhan di Asia dengan pendekatan Biologi Molekular

Rilis BeritaTajuk Senin, 20 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 4

Minggu (19/02/2023) merupakan hari keempat program kami di Universitas Yamagata. Kami berkumpul di kampus pada pukul 8 pagi seperti biasa dan memulai hari dengan gyudon yang lezat sebagai sumber energi yang dibutuhkan untuk aktivitas hari ini. Meski gerimis terus-menerus menunjukkan suhu yang lebih tinggi, angin tetap membuat udara terasa dingin. Namun, cuaca ini tidak menghalangi agenda seru hari ini yang merupakan awal dari rangkaian eksperimen bertajuk “Memahami Keanekaragaman Hayati Asia dengan Teknik Biologi Molekular Lanjutan”.

Eksperimen ini direncanakan berlangsung selama tiga hari diakhiri dengan presentasi hasil kami. Setelah dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing berisi 3 orang, Profesor Jun Yokoyama memberi kami pengantar tentang apa yang akan kami lakukan serta memberi kami buku petunjuk experimen tersebut. Setiap kelompok diminta memilih salah satu dari lima genus tanaman yang disediakan (Vanda, Bulbo, Dendrobium, Cymbidium, Phalaenopsis). Setiap anggota kelompok akan mengambil sampel tanaman yang termasuk dalam genus yang dipilih. Kemudian, dengan mengikuti instruksi yang diberikan dalam manual, sampel diproses secara menyeluruh dengan serangkaian larutan buffer dan beberapa sesi sentrifugasi dengan tujuan mengisolasi DNA untuk selanjutnya dilakukan reaksi berantai polimerase (PCR). Proses ini akan dilanjutkan dengan elektroforesis. di hari berikutnya.

Dengan mengisolasi DNA tumbuhan dan mengubahnya menjadi data yang dapat dibaca, kita dapat membandingkan persamaan dan perbedaan antara setiap tumbuhan dalam satu genus. Dengan demikian, kita mendapat gambaran tentang apa yang menyebabkan terjadinya evolusi antar spesies dan bagaimana biodiversitas bisa berada dalam satu genus, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada kuliah kemarin.

Mempersiapkan proses isolasi DNA bukanlah tugas yang mudah, terutama karena kebanyakan dari kami belum terbiasa dengan prosesnya. Meskipun kami sangat bersemangat untuk mencoba sesuatu yang baru, dibutuhkan konsentrasi dan kehati-hatian yang luar biasa dalam penggunaan  bahan kimia yang terlibat dalam percobaan; salah satu yang harus kami perhatikan adalah meminimalkan kontak untuk menghindari kontaminasi, yang sekecil apa pun yang dapat membahayakan hasil. Banyaknya langkah yang perlu dilakukan membuat kepanikan dan kecemasan kami meningkat, terutama di bagian awal eksperimen. Namun kegugupan tersebut mereda dengan bantuan para mahasiswa Yamagata yang menggunakan keahlian mereka untuk membimbing kami melakukan eksperimen yang baru bagi kami ini. Mereka memastikan eksperimen kami tidak akan gagal dan keramahan mereka menghilangkan semua tekanan. Mereka bahkan membantu kami melakukan beberapa bagian percobaan yang rumit untuk menghemat waktu dan meringankan masalah kami. Kami sangat bersyukur memiliki mereka sebagai asisten lab kami. Salah satu bagian terbaik tentang memiliki mereka sebagai asisten lab kami adalah percakapan menyenangkan yang kami lakukan tentang pertukaran budaya. Kami mempelajari sesuatu yang baru dan menarik tentang satu sama lain di setiap menit; dari mempelajari frasa sederhana dari bahasa masing-masing hingga berbicara tentang masakan lokal.

Sore harinya, di sela-sela eksperimen yang masih berlanjut, kami mendapat kari ayam hangat dan gurih dengan naan sebagai makan siang. Setelah kami menyelesaikan isolasi DNA, kami menyimpannya untuk selanjutnya melakukan PCR dan dengan penuh semangat menunggu hasilnya besok, berharap upaya kami akan membuahkan hasil. Pukul 17.30, kami kembali makan malam di restoran India dari malam sebelumnya, di mana kami makan kari yang kami pesan sebelumnya, sambil mengobrol dengan asisten lab yang bergabung dengan kami malam itu. Dengan berakhirnya makan malam yang menyenangkan ini, kami kemudian berpisah dan memutuskan untuk menjelajahi kota, sebelum akhirnya kembali ke penginapan. (Niki&Reiz)

1676946708032
1676946708051
1676946708070
1676946708102
1676946708120
1676946708142
1676946708173
1676946708266
1676946708275
1676946708286
1676946708358
1676946783364

Merengkuh Alam yang berbeda: Petualangan di Gunung Zao, Yamagata Jepang

Rilis BeritaTajuk Minggu, 19 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 3

Sabtu pagi yang dingin berangin (18/02/2023) di Yamagata, mahasiswa Fakultas Biologi UGM yang tergabung dalam Sakura Science Program bersiap-siap mengawali hari. Pada hari ketiga yang penting ini, para mahasiswa Sakura Science Program berkumpul di Universitas Yamagata pada pukul 7 pagi. Agenda hari itu adalah menjelajahi atraksi alam musim dingin di Gunung Zao. Daerah pegunungan Gunung Zao adalah gugusan gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Prefektur Yamagata dan Prefektur Miyagi. Kelompok gunung berapi ini memiliki keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan yang kaya dan merupakan salah satu area paling populer untuk bermain ski dan mata air panas.

Tepat pukul 8 pagi, kami naik bus selama 40 menit ke Gunung Zao. Dalam perjalanan ke sana, kami disuguhi nasi kotak panas dengan ikan, acar dan sayuran sebagai lauk untuk menu sarapan. Dalam perjalanan ini, kami didampingi oleh Prof. Yokoyama dan Prof. Fujiyama, serta beberapa mahasiswa Prof. Yokoyama dan Prof. Fujiyama. Perjalanan kami didampingi oleh Mr. Arai sebagai direktur tur kami. Setelah tiba di kaki gunung Zao, kami kemudian dibawa ke toko persewaan alat olahraga musim dingin untuk mengganti pakaian kami menjadi pakaian gunung. Kami berganti sepatu bot, jaket dan celana hiking, sarung tangan, dan topi beanie. Setelah kami semua mengenakan perlengkapan gunung, kami kemudian berjalan sekitar 10 menit ke kaki Gunung Zao di mana stasiun kereta gantung berada. Kami diberi sepatu trekking salju dan sepasang tongkat pendakian dan lalu naik ke puncak gunung dengan kereta gantung. Perjalanan kami berhenti di stasiun teratas di ketinggian 1.387 mdpl, kami mengenakan perlengkapan dan berjalan di sepanjang trek dan menjelajahi alam Gunung Zao yang bersalju.  Bagi sebagian besar dari kami, ini adalah pertama kalinya melihat dan bermain salju, jadi semua orang bersenang-senang. Kami juga belajar banyak wawasan dan pengetahuan baru tentang zona dan iklim salju, seperti yang diceritakan Pak Arai kepada kami bahwa Gunung Zao dikatakan sebagai dewa monster yang tertidur terutama jika kita melihatnya dari atas; bagaimana gunung ini memiliki lapisan salju yang begitu dalam dan memiliki permafrost; atau ketika Prof Yokoyama menunjuk ke arah kami kuncup salju dari pohon pinus yang akan mekar di musim semi.

https://biologi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/11/2023/02/WhatsApp-Video-2023-02-20-at-09.56.31.mp4

Setelah puas bermain salju, kami turun gunung Zao dan pergi ke restoran Turki untuk makan siang. Di sana, kami menikmati makanan tradisional Turki yang disajikan dalam gaya Jepang, seperti kebab, semangkuk ayam, bungkus daging sapi, ikan, kentang goreng, dan kaarage ayam. Setelah itu, rombongan kami melanjutkan perjalanan ke toko persewaan alat olahraga tempat kami berganti pakaian kembali. Kami kemudian menjelajahi kota yang berada di kaki Gunung Zao.

 

Selama penjelajahan kami di kota itu, kami mengunjungi toko suvenir yang menjual oleh-oleh asli daerah tersebut. Sebagian besar dari kami berbelanja dengan bahagia untuk diri sendiri dan orang yang terkasih di Indonesia. Setelah menikmati suasana kota yang meriah dan dingin, rombongan kami kemudian naik bus untuk perjalanan kembali ke Yamagata.

Perjalanan kembali ke Yamagata berlangsung singkat dan sunyi, yang memakan waktu sekitar tiga puluh menit, karena kami semua tidak membuang waktu dan telah lelah karena petualangan kami. Sesampainya di universitas, kami diberikan waktu bebas selama 30 menit dimana kami dapat menjelajahi universitas Yamagata dengan bebas dan berkumpul kembali untuk makan malam pada pukul 6 sore.

Hari itu diakhiri dengan makan malam di sebuah restoran India yang terletak di kota Yamagata dimana kami disuguhkan makanan asli India seperti kari dan roti naan. Petualangan hari Sabtu kami berakhir dengan perut kenyang dan kaki lelah. (Maks&Zid)

WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.18
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.18.17
WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.32 (2)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 06.08.21
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.18.17 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.30
WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.32
WhatsApp Image 2023-02-20 at 09.56.32 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.31
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.26
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.31 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.29 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.28
WhatsApp Image 2023-02-20 at 13.19.28 (2)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.52.53
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.54.16
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.54.16 (1)
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.50.50
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.51.16
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.51.31
WhatsApp Image 2023-02-20 at 14.51.44

Fakultas Biologi UGM aktif promosikan International Undergraduate Program (IUP) pada Pameran Pendidikan dan Inovasi Perguruan Tinggi di Makassar

Rilis Berita Minggu, 19 Februari 2023

Meskipun telah memiliki nama dan prestasi yang cukup besar di dunia pendidikan, Universitas Gadjah Mada kerap aktif dalam mengikuti pameran Pendidikan dan pameran-pameran inovasi perguruan tinggi. Di tahun 2023 ini, UGM juga turut aktif berpartisipasi dalam Pameran Pendidikan dan Inovasi Perguruan Tinggi atau Sulawesi Education and Techno Expo ke 14 yang diselenggarakan oleh LLDikti Wilayah Sulawesi Selatan, Barat, Tengah dan Tenggara di Sandeq Ballroom Hotel Claro Kota Makassar, Selasa sampai Kamis (14-16/2/2023) lalu. Pameran dihadiri oleh siswa siswi dari seluruh SMA dan SMK di Kota Makassar dengan didampingi oleh para guru, serta para orang tua dan juga alumni UGM.  Antusiasme masyarakat kota Makassar terlihat sangat tinggi untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya untuk dapat melanjutkan sekolah ke UGM yang meliputi jalur penerimaan mahasiswa baru, kuota tiap prodi, serta rasio jumlah yang diterima dengan jumlah yang melamar pada suatu prodi, dan yang tak kalah sering ditanyakan adalah perihal UKT (uang kuliah tunggal).

Slide 1
Slide 2
Slide 3

Dalam kesempatan tersebut, Fakultas Biologi UGM yang diwakili oleh Dr.rer.nat. Abdul Rahman Siregar, S.Si., M.Biotech., selaku pelaksana OIA (office of international affair) Fakultas Biologi UGM,  turut aktif dalam mengenalkan dan mempromosikan International Undergraduate Program (IUP) kepada para pelajar di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya kota Makassar. Dalam kesempatan lain, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., selaku Dekan Fakultas Biologi UGM, memaparkan bahwa IUP Biologi merupakan pilihan yang tepat bagi para calon mahasiswa untuk dapat belajar di Fakultas Biologi UGM karena telah terakreditasi international ASIIN (akreditasi standard Eropa) sehingga memiliki keunggulan dibanding program lainnya, diantaranya adalah peluang mengikuti program dual degree dimana sebagian dari masa studi akan dilaksanakan di kampus partner di luar negeri (Australia, Belanda, Jerman, UK, Jepang, dan Malaysia), serta peluang-peluang student mobility lainnya berupa student exchange, short course, dan internship. Beliau berharap dengan adanya event seperti ini dapat membantu UGM secara umum, dan Fakultas Biologi khususnya untuk mengenalkan program IUP sehingga semakin dikenal masyarakat dan memberi peluang yang besar kepada masyarakat untuk dapat memperoleh pengalaman belajar di luar negeri meskipun mendaftarnya sebagai mahasiswa UGM. Selain program IUP, para pengunjung juga antusias untuk mengetahui lebih banyak tentang program sarjana regular, program master, dan juga program doctoral yang diselenggarakan di Fakultas Biologi UGM. Abdul juga berharap bahwa akan ada banyak mahasiswa dari Sulawesi, khususnya kota Makassar dan wilayah Indonesia Timur lainnya yang diterima belajar di Fakultas Biologi UGM, baik melalui program IUP maupun program regular, yang nantinya dapat men-dharma-bhakti-kan keilmuan yang diperoleh di kampus untuk kemajuan dan perkembangan Sulawesi Selatan dan kota Makassar khususnya.

 

 

Mempelajari Biosistematika dan Biodiversitas Serangga Melalui Pandangan Universitas Yamagata, Jepang

Rilis BeritaTajuk Sabtu, 18 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 2

Pada Jumat (17/02/2023) pagi yang mendung, Peserta Sakura Science Program berangkat ke lokasi Universitas Yamagata.  Agenda hari ini adalah empat sesi kuliah oleh Prof. Jun Yokoyama, Profesor Yutaka Miazawa, Prof. Naoyuki Fujiyama, Dr. Taisuke Kanao.  Dua sesi kuliah di pagi hari dan dua sesi di sore hari.  Profesor Jun Yokoyama yang pertama menyampaikan kuliahnya tentang “Bagaimana Mendeskripsikan Keanekaragaman Tumbuhan” atau “How to Describe Plant Diversity”.  di dalamnya, ia menjelaskan bahwa secara tradisional keanekaragaman tumbuhan biasanya dideskripsikan. Awal mulanya, tanaman yang dideskripsikan adalah tanaman bermanfaat bagi manusia.  Tanaman obat dan yang dapat dimakan paling banyak diilustrasikan dan didokumentasikan pada zaman kuno.  Di zaman modern, spesies baru didokumentasikan mengikuti seperangkat aturan yang ketat.  Secara formal peraturan ini dimulai dengan “Systema Naturea” oleh Carl Linnaeus.  Memperkenalkan klasifikasi kerajaan tumbuhan, kerajaan hewan, klasifikasi batu.  Namun sekarang jika spesies baru ingin dideskripsikan, seseorang harus: menemukan spesies baru, membandingkan dengan spesies yang sudah dideskripsikan, pemilihan spesies jenis, persiapan nama, penerbitan makalah, dan peer review.

Setelah itu Profesor Yokoyama melanjutkan kuliah tentang berbagai konsep spesies dan kladistik.  Salah satunya adalah konsep spesies filogenetik yang menyatakan bahwa organisme yang diturunkan dari nenek moyang yang sama memiliki sifat-sifat yang diturunkan dari nenek moyang yang sama tersebut.  Mengakhiri kuliah dengan pendekatan mana yang diperlukan untuk mendapatkan data untuk analisis filogenetik diperlukan data molekuler dari DNA dan Protein.

Kuliah kedua disampaikan oleh Profesor Yutaka Miyazawa dengan topik “Pengantar Fisiologi Molekuler Tumbuhan: Mekanisme Molekuler Hidrotropisme Akar, respon tanaman adaptif terhadap kondisi miskin air.  Di dalamnya ia menjelaskan fenomena yang dikenal sebagai hidrotropisme di mana jaringan tanaman tumbuh menuju daerah dengan gradien kelembaban yang lebih tinggi.  Proses tropik selain fototropisme dan gravitropisme tidak sepenuhnya dipahami.  Dengan demikian untuk mempelajari mekanisme hidrotropisme, seseorang harus menemukan apa yang menyebabkan pertumbuhan tersebut.  Dengan menganalisis isi jaringan yang tumbuh, pola-pola dapat ditemukan. Melalui analisis pertumbuhan akar Arabidopsis thaliana, beberapa ratus gen yang bertanggung jawab atas seluruh proses pertumbuhan telah ditemukan.  Karena banyaknya pekerjaan yang diperlukan dan bereksperimen pada mereka semua untuk menemukan gen mana yang terutama bertanggung jawab atas hidrotropisme.  Pendekatan yang berbeda diambil.  Mutan yang tidak menunjukkan pertumbuhan hidrotropik diisolasi dan dibandingkan dengan spesimen tipe liar.  Ada dua gen yang tidak diekspresikan dalam tipe mutan, selanjutnya disebut MIZ1 dan MIZ2. MIZ1 mempengaruhi pertumbuhan stela akar dan jaringan luar.  Ketika tidak ada akar Arabidopsis thaliana hanya dipengaruhi oleh gravitropisme; bila diekspresikan secara normal seperti pada tipe liar, akar akan tumbuh secara normal mengikuti gradien kelembaban yang lebih tinggi;  ketika akar yang diekspresikan berlebihan akan mendekati air dengan kecepatan yang jauh lebih cepat.  Meskipun hidrotropisme muncul pada spesies tumbuhan lain, gen dan respons yang terjadi sama sekali berbeda dengan Arabidopsis thaliana.

Kini selesai sesi pertama perkuliahan, para mahasiswa Sakura Science Program diajak makan siang di kantin kampus.  Kami diberi ramen panas dan pangsit udang . Setelah makan siang, Dengan para siswa puas dengan makanan ramen yang lezat bersama Profesor Jun Yokoyama, mereka kembali ke fakultas sains untuk melanjutkan kuliah berikutnya dengan profesor Naoyuki Fujiyama.  Kuliah bersama Professor Naoyuki Fujiyama mengangkat topik keanekaragaman serangga Asia yang terdiri dari 3 bagian utama.  Pelajarannya diawali dengan pertanyaan yang diajukannya kepada para mahasiswanya, yaitu “apakah keragaman spesies serangga tertinggi berada di Asia?”, yang kemudian dilanjutkan dengan jawaban sementara yaitu “tidak pasti”.

Ia kemudian melanjutkan pelajarannya dengan menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati serangga.  Dalam beberapa penjelasannya, ia menjelaskan bahwa semakin luas wilayahnya maka keanekaragaman jenisnya akan semakin banyak.  Iklim juga mengambil bagian dari faktor keragaman serangga.  Misalnya, iklim tropis akan mengandung lebih banyak spesies phytophagus karena keanekaragaman spesies tanaman inangnya.  Setelah semua penjelasannya, ia kemudian kembali ke pertanyaannya kepada para mahasiswa dan kemudian memberikan jawaban barunya yang menjelaskan bahwa keanekaragaman serangga bisa jadi merupakan yang tertinggi di Asia, karena faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati, mulai dari luas, jumlah pulau, iklim, sejarah geologi, dan keanekaragaman jenis tumbuhan.

Bagian kedua dari kuliah Profesor Naoyuki Fujiyama adalah keanekaragaman kumbang kepik herbivora Indonesia.  Penjelasannya menunjukkan bahwa pusat penyebaran kumbang kepik herbivora berasal daerah tropis, dan berasal dari Afrika.  Selain itu, Cucurbitaceae adalah inang leluhur, dan sebagian besar spesies Asia bergantung pada Solanaceae.  Dan bagian terakhir dari kuliah profesor Naoyuki Fujiyama adalah studi kasus kumbang kepik herbivora tentang informasi apa yang dapat kita ketahui dari data sekuens DNA.  Setelah kuliah Profesor Naoyuki Fujiyama, para siswa diberikan istirahat sepuluh menit sebelum melanjutkan ke kuliah berikutnya dan juga kuliah terakhir hari itu yaitu penjelasan Dr. Taisuke Kanao tentang Termitologi.

Dalam kuliah Dr. Taisuke Kanao, Ia menjelaskan bahwa rayap (termite) adalah pengurai, hama, dan serangga sosial.  Selanjutnya, sudah hampir 3100 spesies rayap dikenal.  Kasta rayap terbagi dari ratu, raja, pekerja, tentara, bidadari & alate.  Setiap kasta memiliki tugas masing-masing, mulai dari ratu yang bertugas untuk bertelur dan mengatur koloni dengan feromon.  Raja di mana dia kawin dengan ratu, para pekerja di mana mereka harus merawat ratu, telur dan larva dan mengumpulkan makanan.  Dan kemudian ada prajurit yang melindungi koloni dan terakhir nimfa & alate di mana mereka adalah ratu dan raja masa depan.  Di sela-sela penjelasannya, Dr. Taisuke Kanao menampilkan pelestarian ratu rayap kepada para siswa, dan ukurannya mengejutkan para mahasiswa karena ukurannya bisa dibandingkan dengan ibu jari manusia.

Dr. Taisuke Kanao kemudian menjelaskan istilah tamu di dunia rayap, dari synectrons, pendatang yang dianiaya/dilawan oleh rayap karena kemungkinan besar adalah pemangsa rayap.  Synoeketes, yang merupaka adalah tamu yang diabaikan oleh rayap, dan synophylis yang pada dasarnya adalah “tamu sejati” rayap karena mereka terintegrasi ke dalam masyarakat sosial rayap.  Setelah itu, Dr. Taisuke Kanao melanjutkan pembahasan tentang filogeni rayap.  Topiknya terdiri dari evolusi termitophily di Aleochharinae, yang menjelaskan bahwa mereka berevolusi setidaknya 14 kali. Terdapat kKonvergen morfologi dan hubungan inang, dan juga kesalahan sistematika Aleocharinae.

Setelah masing-masing materi selesai disampaikan, kami menyampaikan cendera mata dari Yogyakarta dan Fakultas Biologi UGM, yang kemudian dilanjut dengan sesi foto bersama.  Kuliah terakhir berlangsung hingga pukul 16.00 WIB.  Setelah itu para mahasiswa akan diberikan waktu istirahat hingga waktu makan malam tiba pada pukul 17.30. Pada waktu bebas ini, kami menikmati lingkungan sekitar kampus dan berbelanja makanan ringan. (NAdh&Ibar)

 

Berjalan menuju Yamagata University
Bersiap mengikuti sesi Kuliah dengan semangat
Sesi 1. Kuliah dengan Prof. Jun Yokoyama
Sesi 2. Kuliah dengan Profesor Yutaka Miazawa
Menuju Kafetaria
Makan Siang Ramen hangat
Menikmati Lingkunagn kampus Yamagata University
Sesi 3. Kuliah Prof. Naoyuki Fujiyama
Kenang-kenangan untuk Prof. Naoyuki Fujiyama
Kenang-kenangan untuk Dr. Taisuke Kanao dari Fak. Biologi UGM
Sesi 4. Kuliah dengan Dr. Taisuke Kanao

Awal dari sebuah petualangan: Kisah Hari Pertama Sakura Science Program 2023

Rilis BeritaTajuk Sabtu, 18 Februari 2023

Sakura Science Program-Yamagata University-Laporan Perjalanan: Hari 1

Setelah proses perjalanan penuh tantangan berakhir pada hari kedatangan kami, esok hari pun datang. Pagi itu, tim kami berkumpul tepat jam 8 di lobi hotel, sesuai dengan perjanjian malam sebelumnya. Karena letak Universitas Yamagata yang dekat dengan hotel kami, kami memutuskan untuk berjalan kaki sebagai moda transportasi selama masa tinggal di kota yang terletak di Prefektur Yamagata. Kami disambut oleh Prof. Jun Yokoyama dan langsung diarahkan ke ruang kelas untuk sesi sarapan pagi. Setelah itu, kami mengikuti program orientasi sebagai delegasi Sakura Science Program 2023.

Sebagai persiapan untuk mengikuti program SSP 2023, Prof. Jun Yokoyama dengan sangat baik hati memberikan presentasi terperinci tentang jadwal program kami, hingga menjelaskan seluruh hal mengenai kota dan universitas Yamagata. Dimulai dengan kegiatan di hari pertama hingga hari kesembilan, kami akan mendapat kesempatan untuk belajar  mengenai hal yang berkaitan dengan biologi molekuler, biodiversitas, dan kegiatan laboratorium yang akan mengembangkan pemahaman kami mengenai topik tersebut.

Kami melanjutkan pembelajaran hari pertama ini dengan sesi yang membahas kondisi cuaca Jepang yang tidak biasa bagi penduduk pulau tropis seperti kita, dan diberi tahu bahwa Yamagata merupakan kota yang memiliki perbedaan ekstrim antara iklim musim dingin dan musim panas. Sementara, cuaca Indonesia sendiri berbanding terbalik – dengan suhu konstan 30 °C sepanjang tahun – dimana pihak lain yakni musim dingin Yamagata mencapai dibawah 0°C dan musim panas mendekati 27°C. Perbedaan ini tidak terbatas hanya pada iklim kota Yamagata saja, tetapi juga pada tingkat curah hujan, perubahan suhu, dan gelombang radiasi yang terjadi selama siklus 12 bulan.

Prof. Jun Yokoyama juga menyebutkan perbedaan yang ditemukan dalam kondisi iklim kita, akan menjadi faktor utama keanekaragaman hayati yang ada, terutama diversitas tumbuhan. Pelajaran ini merupakan bagian penting untuk program yang kami lakukan, kami difasilitasi dengan lebih banyak pengetahuan yang akan memberikan fondasi bagi kami untuk penelitian biologi molekuler yang akan dilakukan mulai hari minggu.

Namun, kami harus mengakhiri sesi tersebut karena jam makan siang sudah tiba pada pukul 1.30 siang. Kali ini kami dihidangkan porsi makan besar dan hangat, semangkuk nasi dengan salad dan sup sebagai lauk pauk kami, dengan sepiring ayam katsu isi tomat dan keju ditemani spaghetti Bolognese untuk memperkaya cita rasa. kami mengakhiri paruh pertama hari ini dengan perut kenyang sembari berbagi cerita di meja makan.

Setelah makan siang di kantin kampus, kami pun kembali berjalan menuju ke kelas untuk belajar tentang biodiversitas di Yamagata. Profesor Jun Yokoyama menjelaskan mengenai keragaman di berbagai daerah di Jepang, salah satunya adalah daerah pegunungan di Yamagata. Kami diberitahu bahwa daerah di Jepang memiliki jenis tanaman yang berbeda karena faktor-faktor yang disebutkan di sesi sebelumnya.

Setelah sesi kuliah selesai, Profesor Jun Yokoyama membawa kami berkeliling kampus. Terdapat banyak fasilitas lab seperti lab perilaku hewan, lab perkembangan tumbuhan, dan masih banyak lab lainnya dengan fasilitasnya. Kami mendapat kesempatan untuk mengunjungi lab-lab tersebut. Profesor menjelaskan tentang fasilitas dan alat-alat yang ada di masing-masing lab. Profesor Jun Yokoyama dan rekan-rekannya juga menunjukkan kepada kami sebuah ruangan yang dipenuhi dengan peralatan lab canggih dengan teknologi terkini.

Untuk kegiatan terakhir, kami melakukan perjalanan ke Museum Universitas Yamagata yang terletak di gedung yang berbeda. Kemudian kami berjalan-jalan di sekitar gedung kampus. Saat itu cuacanya sangat dingin (-4 °C) dan berangin, tapi pada saat yang sama kita bisa menikmati pemandangan indah bersalju. Kami memutuskan untuk mengambil beberapa foto diri dan foto pemandangan tentunya. Di museum kami mendapat kesempatan untuk melihat hewan yang diawetkan. Profesor Yokoyama juga menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sejarah Yamagata University.   

Setelah mengunjungi museum, kami pergi ke kantin untuk makan malam bersama. Makan malam kami adalah nasi kari ayam hangat dengan salad. Kami menikmati jam makan malam ini, makanan yang disajikan juga sangat enak. Setelah itu kami keluar untuk melihat lingkungan sekitar kampus. Suhu saat itu sekitar -5°C.

Setelah sesi belajar hari itu selesai, kami jalan-jalan di sekitar hotel, di mana kami mengunjungi beberapa toko untuk membeli camilan dan makanan ringan, kemudian kami kembali ke hotel untuk beristirahat. (Zeph-Fel)

WhatsApp Image 2023-02-16 at 15.29.50
WhatsApp Image 2023-02-16 at 15.29.50 (1)
WhatsApp Image 2023-02-16 at 13.20.00
WhatsApp Image 2023-02-17 at 23.40.28
WhatsApp Image 2023-02-17 at 23.40.56
WhatsApp Image 2023-02-17 at 23.41.20
1…676869707172

Akreditasi

Berita Terakhir

  • Tim MBKM Membangun Desa 2025 Fakultas Biologi UGM Dorong Ketahanan Pangan Berbasis Tanaman Lokal di Manisrenggo
  • Tata Tertib dan Jadwal Ujian Akhir Semester Semester Genap TA. 2024/2025 Fakultas Biologi UGM
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Yoghurt Probiotik Berbasis Porang sebagai Inovasi Pangan Fungsional
  • Wujudkan Pengabdian Nyata, Mahasiswa MBKM Fakultas Biologi Ikut Berperan Pengelolaan Mata Air Sumber Kahuripan, Dusun Cupu, Kelurahan Purwomartani, Sleman
  • Memulai Sampling di Sungai, Workshop Teknik Analisis eDNA untuk Monitoring Biodiversitas Batch 2 oleh Laboratorium Sistematika Hewan telah dimulai
Universitas Gadjah Mada

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS BIOLOGI
Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara,
Yogyakarta 55281
biologi-ugm@ugm.ac.id
Telepon/Fax: +62 (274) 580839

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Organisasi
  • Staff
  • VISI, MISI & TUJUAN
  • Biodiversitas
  • Informasi Publik

KEMAHASISWAAN

  • Pelayanan Mahasiswa
  • Organisasi Mahasiswa
  • Pengajuan Kerja Praktik Lapangan
  • Izin Penelitian Lapangan

Akademik

  • Peraturan Akademik
  • Pengumuman Akademik

Survei Kepuasan Layanan

  • Survei Layanan Akademik
  • Survei Layanan KASDM
  • Survei Layanan P2MKSA
  • Survei Layanan Laboratiorum
  • Survei Layanan K5L dan Driver

Akreditasi

  • Image 1
  • Image 2
  • Image 3

© 2024 FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY