SDG 4 : Pendidikan Berkualitas
Delapan mahasiswa yang menerima beasiswa tersebut adalah:
1.Devinta Dianing Utami (21/481374/BI/10841)
2.Renada Oktavia (21/482791/BI/10866)
3.Irfan Agus Nugroho (21/483073/BI/10890)
4.Kholis Naufal Pamungkas (22/504394/BI/11128)
5.Delia Sawanda Syarifatullah (22/498031/BI/11032)
6.Naufal Irba Sahril (22/497438/BI/11019)
7.Diva Septiani (23/514845/BI/11208)
8.Amelia Ikhsanti (23/512700/BI/11171)
Yogyakarta, 25 September 2024 – Tim mahasiswa dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada berhasil meraih prestasi gemilang dengan meraih Juara 3 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah ALCOFE XVIII 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) secara luring di Aula Gedung Werkudara Perpustakaan UNS. Lomba yang berskala nasional ini berlangsung dari tanggal 27 Juni hingga 17 Juli 2024 untuk tahap registrasi dan pengumpulan abstrak, tahapan pengerjaan full paper pada 27 Juli hingga 17 Agustus 2024 sebanyak 2 gelombang, pengumuman finalis setelah pengumpulan full paper pada 26 Agustus 2024, dan ditutup dengan presentasi Grand Final LKTI ALCOFE pada tanggal 24 September 2024, dilanjutkan dengan Fieldtrip hingga Awarding Session dan Farewell pada esoknya, 25 September 2024.
Tim yang bernama “CIRCEL US” atau permaknaan dari “Circular Economy of Edible for Us” terdiri dari K. William Hendri Panjaitan (angkatan 2021), K.H. Mahadhevy Ryrathna Vidhantyka (angkatan 2022), dan Adi Citra Prima Pranata (angkatan 2022), di bawah bimbingan dosen Tyas Ikhsan Hikmawan, S.Si., M.S., Ph.D. mengusung karya tulis berjudul “POTENSI EDIBLE PACKAGING BIOFILM DARI LIMBAH KULIT KAKAO SEBAGAI PENGGANTI PLASTIK KEMASAN MAKANAN”.
Dalam karya tulisnya, tim CIRCEL US mengangkat isu tentang 651 juta ton Kakao yang diproduksi tahun 2022 menjadi salah satu komoditas ekspor yang berkontribusi penting menyumbang devisa negara Indonesia selain minyak dan gas. Kebanyakan pemanfaatan buah kakao coklat hanya pada biji buahnya seperti untuk pembuatan coklat, sehingga menyisakan kulit buah kakao sebagai limbah. Limbah kulit kakao (LKK) merupakan salah satu limbah perkebunan yang jarang dimanfaatkan lagi. Padahal kulit buah kakao mengandung lemak dan karbohidrat kompleks (kadar selulosa) yang cukup tinggi sebesar 37% sehingga dapat dimanfaatkan sebagai biomaterial edible film, terutama di bidang industri makanan dan farmasi. Kandungan nutrien pada LKK cukup baik, yakni bahan kering sebesar 88%, protein kasar 11,71%, serat kasar 20,79%, lemak 11,80% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 34,90%.
Tercatat konsumsi plastik di Indonesia dapat disumbang per orangnya mencapai 22,5 kg/tahun (belum termasuk kalkulasi jumlah total penduduk yang besar di Indonesia), dengan paling banyaknya sampah kemasan plastik berasal dari konsumsi produk makanan dan minuman pada tahun 2022. Aplikasi edible biofilm atau EPB dengan memanfaatkan limbah organik merupakan salah satu upaya menggalakkan ekonomi sirkular dan usaha pelestarian lingkungan dengan meminimalisir penambahan kemasan plastik di alam. Edible Packaging Biofilm (EPB) ini bisa dimanfaatkan di berbagai sektor, seperti salah satunya untuk pembungkus makanan. Dengan upaya pengolahan limbah kulit kakao menjadi EPB yang bernilai guna lebih baik, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan menciptakan kondisi lingkungan hijau dengan produk ramah lingkungan dan mudah terurai sehingga penggunaan kemasan plastik harian dapat lebih ditekan.
EPB dari LKK dapat menghasilkan kemasan makanan terbarukan yang bebas dari bahan plastik sehingga sampah yang didominasi oleh plastik mengalami penurunan yang signifikan bila diterapkan secara berkelanjutan. Dukungan dan pengawasan dari badan lingkungan dan pemerintah sepenuhnya mempengaruhi aliran produksi dan efek konsumsi EPB dan perubahan dampak yang terjadi saat dikembalikan ke lingkungan. Banyaknya masyarakat Indonesia yang menggantikan kemasan plastik menjadi kemasan berbasis EPB akan mempercepat siklus keberlanjutan dalam penurunan sampah plastik. Dalam hal ini, EPB dapat dimodifikasi seiring berjalannya waktu sehingga dapat dikembangkan dan diresmikan oleh pemerintah setempat bahwa kemasan alami yang diperoleh dari limbah organik memiliki standar keamanan untuk mengonsumsi makanan sekaligus dengan kemasan EPB.
Berdasarkan sumber penelitian yang telah dikaji, terbukti bahwa EPB berpotensi sebagai pengganti kemasan plastik dan mengurangi dependensi seseorang dalam penyumbangan limbah plastik. Pemrosesan kemasan EPB berdaya sumber organik dan mudah diterapkan melalui pemanfaatan limbah kulit kakao (LKK). Pasca konsumsi produk EPB tersebut, dapat dipertimbangkan sebagai landasan penting sebagai faktor penguat prinsip ekonomi sirkular dan sejalan dengan upaya global dalam pengembangan energi baru terbarukan dalam mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8, 12, dan 15, yaitu mendapatkan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dan menjaga ekosistem daratan.
Lomba ini diikuti oleh 84 tim pendaftar dari 51 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang berasal dari seluruh provinsi tersebar di Indonesia. Prestasi yang diraih oleh tim CIRCEL US ini menunjukkan komitmen kami dalam mengembangkan penelitian yang inovatif dan aplikatif. Prestasi ini juga menjadi bukti bahwa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada terus berupaya untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan, sesuai dengan tujuan SDGs UGM dalam membangun sinergi antarsektor untuk menghadapi tantangan ekonomi sirkular di era modern. [Penulis: K William Hendri Panjaitan]
Kelompok Studi Herpetologi (KSH) telah mengadakan Diklat Ruang (Dikru) I di Fakultas Biologi UGM pada hari Minggu, 22 September 2024. Pada kegiatan ini Calon Anggota Muda (CAM) XXXV diperkenalkan dengan struktur organisasi dan divisi-divisi dalam KSH. Selain itu, CAM XXXV juga diperkenalkan dengan herpetologi umum secara langsung dari dosen pembina KSH, Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan Calon Anggota Muda dalam menghadapi pembelajaran dan diskusi mengenai reptil dan amfibi.
Dikru 1 diawali dengan pembukaan oleh MC dan diikuti dengan menyanyikan Mars KSH serta pembacaan kode etik KSH. Selanjutnya, diadakan pematerian herpetologi umum dari dosen pembina KSH, Donan Satria Yudha, S.Si., M.Sc. Setelah pematerian selesai, CAM XXXV dibagi menjadi tiga grup yang akan melakukan moving ke masing-masing Pos Divisi. Pos divisi terbagi sesuai urutan divisi pada Mars KSH: Pos 1 yaitu Amphibia; Pos 2 yaitu Testudinata; Pos 3 yaitu Crocodylia; Pos 4 yaitu Serpentes; dan Pos 5 yaitu Lacertilia. Setelah moving ke masing-masing pos, CAM XXXV mengikuti cerdas cermat yang berisi seluruh materi yang disampaikan sepanjang acara Dikru 1. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama bersama oleh panitia dan CAM.
Kegiatan terlaksana dengan lancar dan penuh antusias. Peserta dari kegiatan mencakup peserta dari CAM XXXV, AM, dan DS KSH. Peserta CAM XXXV yang hadir adalah 7 orang. Semoga kegiatan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para peserta. [Penulis: KSH]
Sabtu, 21 September 2024, Kelompok Studi Entomologi mengadakan salah satu dari serangkaian kegiatan open recruitment KSE 2024. Pada kesempatan ini, KSE mengadakan Diklat Ruang 1 yang ditujukan untuk mengenalkan ordo besar serangga kepada anggota baru (KSE XXVI). Kegiatan ini dilaksanakan di ruang IV B Fakultas biologi UGM dari pukul 13.00 hingga 16.00 WIB. Diklat Ruang 1 difokuskan pada pematerian serangga melalui narasumber yang dihadirkan. Aryo Seto Pandu Wiranto, S.Si., M.Si., atau akrab dipanggil dengan Mas Aryo, merupakan salah satu mahasiswa S3 Fakultas Biologi yang bergelut di bidang Entomologi. Dalam Diklat Ruang 1 ini, Mas Aryo berkesempatan untuk memberikan pematerian mengenai pengenalan dasar serangga berdasarkan pembagian ordonya. Anggota baru dan anggota aktif KSE yang hadir pun antusias menyimak pematerian yang disampaikan oleh narasumber.
Selama kegiatan berlangsung, acara dibawakan oleh Hafista Deas (KSE XXV) selaku pembawa acara. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua KSE, Sheva Rimma Dhanty (KSE XXIII). Setelah itu, pematerian mengenai tujuh ordo besar serangga disampaikan langsung oleh narasumber secara interaktif. Di akhir pematerian, selain dilakukan tanya jawab, narasumber juga memberikan kuis untuk menguji pemahaman audiens. Setelah sesi pematerian, kuis, dan tanya jawab berakhir, dilakukan Focus Group Discussion (FGD) antaranggota baru dengan dipandu oleh pemandu masing-masing yang berasal dari anggota aktif KSE. Topik FGD yang didiskusikan adalah mengenai contoh peran spesifik beberapa ordo serangga di lingkungan sekitar. Melalui FGD tersebut, anggota baru diajak untuk brainstorming dan mengeksplorasi pemahaman mereka terkait materi yang disampaikan serta mengorelasikan dengan realitas atau contoh di kehidupan sehari-hari. Dengan adanya FGD, diharapkan anggota baru mampu memahami materi secara menyeluruh dan menerapkannya. Setelah FGD, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan melakukan tanya jawab. Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama narasumber, anggota baru, serta anggota aktif KSE. [Penulis: KSE]
Pada Sabtu, 21 September 2024, telah dilaksanakan kegiatan Seminar Upgrading Seedling KSAT 2024, salah satu rangkaian dari keilmuan KSAT. Acara ini merupakan pelantikan resmi anggota Kelompok Studi Arsitektur Taman (KSAT) setelah menyelesaikan seluruh rangkaian Aklimatisasi I, yang terdiri dari Makalah Pra-Aklimatisasi I, Small Group Discussion (SGD), Kelas Keilmuan Seedling, dan Ujian Hidup. Seminar Upgrading ini diawali dengan Proyek Mandiri Seedling yang kemudian dipresentasikan kepada forum yang dihadiri oleh Ketua KSAT, Koordinator Keilmuan, Alumni, serta anggota KSAT jenjang Tree. Acara diselenggarakan secara luring di Ruang X Fakultas Biologi UGM.
Acara diawali dengan pembukaan dan doa oleh MC, yaitu Anis Rahmatilah (KSAT 2021), yang dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KSAT, Anggi Nada Khoirul Ummah (KSAT 2021) dan Koordinator Keilmuan Umum KSAT, Laksita Chesarina (KSAT 2021). Selanjutnya, sesi utama yaitu Seminar Hasil Proyek dibuka, diikuti dengan sesi tanya jawab dari setiap Seedling yang telah mempresentasikan hasil proyeknya. Seminar dibagi menjadi dua sesi, dengan sesi I diikuti oleh 9 Seedling. Setelah sesi I selesai, peserta beristirahat sebelum melanjutkan ke sesi II, yang terdiri dari 18 Seedling.
Acara ditutup dengan Ceremonial Upgrading oleh Anggi Nada Khoirul Ummah selaku Ketua KSAT 2024, yang diikuti dengan pembacaan ikrar komitmen oleh Seedling sebagai tanda naiknya jenjang menjadi Sapling. Penyematan korsa dilakukan kepada perwakilan KSAT 2023 sebagai simbol identitas baru bagi Sapling. Acara berakhir dengan doa penutup dan sesi dokumentasi bersama. Seminar berlangsung lancar, tepat waktu, dan penuh antusiasme dari para peserta maupun panelis (Anggota jenjang Tree). Harapannya, para Seedling yang telah resmi menjadi Sapling dapat selalu menjaga semangat dan komitmen, serta mengemban tanggung jawab dengan membawa nama besar KSAT. Semoga KSAT terus mengakar kuat dan menjadi kelompok studi yang memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan, akademisi, dan masyarakat luas. [Penulis: KSAT]
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan holistik, tim pengabdian masyarakat Desa Mitra Fakultas Biologi UGM telah melaksanakan kegiatan edukasi pada hari Kamis, 26 September 2024 di Balai Padukuhan Mrican, Kelurahan Caturtunggal, Sleman, DI Yogyakarta. Kegiatan ini berfokus pada konsep One Health dan memperkenalkan manfaat prebiotik, probiotik, serta minyak atsiri dalam mendukung kesehatan masyarakat. Sasaran peserta kegiatan ini adalah ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi dusun Mrican dengan peserta kurang lebih 30 orang yang cukup aktif dan antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh perwakilan anggota KWT yang juga menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Tim Pengabdian Masyarakat Desa Mitra Fakultas Biologi UGM di Balai Pedukuhan Mrican.
Dalam sambutannya ketua Tim Pengabdian Masyarakat Dr. Rr. Upiek Ngesti Wibawaning Astuti, menyampaikan “Edukasi ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan holistik. Dengan memahami hubungan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih sehat,”
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Nur Indah Septriani dari Laboratorium Struktur dan Perkembangan Hewan yang mendiseminasikan mengenai One Health yakni pendekatan yang menekankan bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan saling terkait. Dalam sesi ini, narasumber memberikan pemahaman tentang bagaimana menjaga kesehatan secara keseluruhan dapat membantu mencegah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker, dan meningkatkan kualitas hidup melalui rumus CERDIK, yakni Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress.
Dalam kesempatan ini pula, narasumber Dr. Sari Darmasiwi dari Laboratorium Mikrobiologi menjelaskan manfaat prebiotik dan probiotik. Prebiotik berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik dalam usus, sementara probiotik adalah bakteri baik yang memberikan banyak manfaat bagi sistem pencernaan dan kekebalan tubuh. Melalui konsumsi kedua komponen ini, masyarakat diharapkan dapat mengoptimalkan kesehatan pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sesi kedua tersebut diikuti dengan demo pembuatan olahan minuman fermentasi dan peserta juga ikut mencicipi tester hasil olahan tersebut. Diharapkan selain menambah wawasan peserta mengenai manfaat minuman kesehatan, peserta juga mampu membuat olahan minuman tersebut secara mandiri hingga dapat menjadi ide usaha dalam pemberdayaan ekonomi lokal.
Selain itu, materi mengenai minyak atsiri disampaikan oleh Dr. Woro Anindito Sri Tunjung dari Laboratorium Biokimia dan ibu Dra. Mulyati, M.Si dari Laboratorium Fisiologi Hewan. Beliau menyampaikan bahwa minyak atsiri dari bahan alam disekitar kita dapat dimanfaatkan sebagai solusi alami untuk berbagai masalah kesehatan. Peserta diajarkan cara penggunaan minyak atsiri dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan baik bahan kering maupun dalam bentuk bahan basah, termasuk untuk aromaterapi dan pengobatan tradisional. Kegiatan ini serta diisi dengan sesi tanya jawab interaktif, yang memungkinkan peserta untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan informasi langsung dari narasumber. Selain itu sebagai bentuk apresiasi, juga diberikan bingkisan special kepada peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dari narasumber yang menambah semarak kegiatan tersebut.
Tim pengabdian masyarakat berharap, kegiatan ini dapat memberdayakan masyarakat terutama ibu-ibu KWT di dusun Mrican untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat dan berbagi informasi kepada keluarga serta tetangga mereka, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dan tercipta lingkungan yang lebih sehat dan sejahtera. Kegiatan ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDGs 3 mengenai kehidupan sehat dan sejahtera, serta SDGs 4 tentang pendidikan berkualitas
Divisi Konservasi BiOSC (Biology Orchid Study Club) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada telah melakukan kegiatan eksplorasi yang dilaksanakan pada 21 September 2024. Kegiatan eksplorasi tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Divisi Konservasi BiOSC sebagai langkah awal upaya konservasi anggrek alam. Curug Siluwok dipilih sebagai lokasi eksplorasi karena merupakan salah satu destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta, sehingga keberadaan anggrek yang ada di lokasi tersebut dapat dengan mudah terganggu oleh aktifitas wisatawan yang berkunjung. Kegiatan eksplorasi yang diikuti oleh 10 anggota aktif BiOSC ini bertujuan mendata jenis anggrek alam yang terdapat di Curug Siluwok untuk melengkapi data keanekaragaman anggrek di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di kawasan Pegunungan Menoreh.
Kegiatan diawali dengan briefing peserta kegiatan di pagi hari sebagai persiapan awal eksplorasi dan pembagian penanggung jawab lapangan. Setelah itu, dilanjutkan dengan perjalanan menuju lokasi eksplorasi yang memakan waktu kurang lebih 1 jam. Tepat pada pukul 09.00, pesertab eksplorasi sampai di Curug Siluwok dan bersiap-siap untuk melakukan eksplorasi dan pengambilan data lapangan. Data yang diambil berupa data morfologi anggrek untuk identifikasi, jumlah cacah individu masing-masing anggrek yang ditemukan, koordinat lokasi anggrek, dan parameter lingkungan. Berdasarkan hasil eksplorasi tersebut, didapatkan 11 spesies anggrek yang ditemukan di lokasi wisata Curug Siluwok meliputi Vanilla planifolia Andrews, Dendrobium crumenatum Sw., Bryobrium retusum (Blume) Ng & Cribb, Acriopsis lilifolia (Koenig) Ormerod, Rhynchostylis retusa (L.) Blume, Aerides odorata Lour., Liparis condylobulbon Rchb.f., Zeuxine clandestina Blume, Spathoglottis plicata Blume, Malaxis sp., dan Thrixspermum sp. Hasil eksplorasi tersebut akan diolah untuk dijadikan catatan konservasi anggrek alam dan menambah informasi keaneakaragaman anggrek di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di kawasan Pegunungan Menoreh.
Melalui kegiatan ini, Divisi Konservasi BiOSC telah berperan dalam upaya awal konservasi dan usaha perlindungan anggrek alam di Curug Siluwok, Daerah Istimewa Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya kegiatan eksplorasi rutin yang dilakukan oleh Divisi Konservasi BiOSC dapat melengkapi informasi mengenai keberadaan spesies-spesies anggrek yang ada di wilayah Pegunungan Menoreh khususnya di Curug Siluwok dan dapat mendukung upaya konservasi spesies anggrek Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah eksplorasi ini, Divisi Konservasi BiOSC akan melakukan monitoring di kawasanCurug Siluwok sehingga anggrek alam yang ada di lokasi tersebut dapat tetap tumbuh, berkembang, dan lestari. [Penulis: BiOSC]