SDG 8 : Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Pembanguan Berkelanjutan
SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.
Pada tahun 2024 ini, tim Mhs MBKM 2024 Pengabdian Fakultas Biologi (Cinta Louisa, Rr. Liliane Gemma, dan Hasna Zuhaida) berkolaborasi dengan tim Mhs MBKM 2024 Penelitian Fakultas Biologi (Muna Sa’adah dan Vincencio Valdy Putra Sasangka) di bawah bimbingan Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. mulai melaksanakan kegiatan penguatan Program MBKM 2024 ini dengan mitra kerjasama PKBM Ibnu Hajar “Kebon Pasinaon” Desa Sirahan, Salam, Magelang Jawa tengah. Tema yang diambil dari kegiatan ini meliputi : [1] Koordinasi Perencanaan dan Pemantapan dan [2] Kegiatan Program Sosialisasi Literasi Taman Belajar Masyarakat (TBM) sebagai wadah komunitas kegiatan Pemberdayaan “Kebon Pasinaon” monokultur dan polikultur dalam budidaya lebah stingless Klanceng untuk penguatan ekonomi masyarakat desa serta Pengenalan kelestarian alam (monokulturdan polikultur) untuk mendukung budidaya dan produk-produk hasil “Meliponiculture” (Madu, Bee-pollen, Propolis). Pada kegiatan awal, telah dilakukan sosialisasi pertama meeting secara online melalui platform Zoom oleh Drs. Ign. Sudaryadi, M.Kes. pada Selasa, 26 Januari 2024 yang membahas tentang luaran MBKM 2024 Pengabdian kepada masyarakat, jenis lebah yang akan dijadikan objek studi, serta berbagai macam produk yang dihasilkan oleh lebah tersebut. Sosialisasi kedua dilakukan pada Jumat, 12 Februari 2024 yang membahas tentang budidaya lebah klanceng yang meliputi pengenalan produk yang dihasilkan lebah klanceng, sumber bibit lebah klanceng, teknik pemindahan koloni, serta pengenalan tempat budidaya lebah klanceng.
Pada Sabtu, 9 Maret 2024, tim MBKM telah melakukan kunjungan ke mitra di “Kebon Pasinaon” PKBM Ibnu Hajar, Sirahan, Magelang untuk pengenalan tim MBKM. Mereka disambut oleh perwakilan dari Mitra PKBM Ibnu Hajar yaitu Bapak Dayat, Bapak Nicko, dan Bu Ida yang antusias menyambut tim MBKM ini. Diskusi intensif dilakukan untuk merencanakan kegiatan MBKM yang akan datang. Tim MBKM memperkenalkan diri secara individual kepada perwakilan mitra, sekaligus mempelajari lebih lanjut tentang tujuan dan visi “Kebon Pasinaon” PKBM Ibnu Hajar. Selanjutnya, dilakukan observasi lingkungan di Kebon Pasinaon guna mengeksplorasi potensi-potensi yang ada.
Pemantapan kegiatan lanjutan ke 2, telah dilakukan pembelajaran di lapang kebun budidaya di Sawetsari dengan materi : 1. Pemecahan koloni lebah klanceng, 2. Panen dan Sampling madu, raw propolis, pollen lebah klanceng. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Mei 2024 di Stasiun Penelitian Sawitsari. Pemecahan koloni ini bertujuan untuk memantapkan proses budidaya lebah klanceng, sehingga jumlah koloni diharapkan bertambah dan menghasilkan produk yang bertambah juga pada akhirnya. Adapun raw propolis merupakan produk lebah berupa resin yang digunakan sebagai bahan dasar konstruksi sarang. Sementara itu, bee–pollen merupakan serbuk sari dari bunga yang disimpan dalam kantung-kantung pollen oleh lebah pekerja sebagai cadangan makanan koloni lebah. Pemanenan raw propolis dan pollen dilakukan dengan mengambil kantung-kantung yang terletak pada dasar sarang. Pollen dapat dibedakan karena warnanya yang lebih terang dan lebih padat. Sementara itu, propolis diperoleh dengan memeras madu klanceng dan mengambil sisa sarang yang ada. Propolis ini masih tercampur dengan pollen, madu, dan kotoran-kotoran lainnya, maka dinamakan propolis mentah atau raw propolis. Setelah diperoleh propolis, pollen, dan madu sesuai dengan jumlah yang diperlukan, kemudian disimpan untuk dilakukan kegiatan lebih lanjut di kemudian hari saat kunjungan ke desa mitra dengan agenda workshop budidaya lebah klanceng dan demo panen produk ( madu dan propolis ) bekerjasama dengan PKBM Ibnu Hajar “Kebon Pasinaon” Desa Sirahan, Salam – MGL.
Workshop Budidaya dan Demo Panen Produk lebah madu telah dilaksanakan pada Hari Sabtu 15 Juni 2024 bertempat di Balai Joglo Kebon Pasinaon PKBM Ibnu Hajar dengan agenda tambahan Budidaya Magot sesuai diskusi awal saat awal kunjungan ke Mitra MBKM dengan tambahan dukungan dari Mahasiswa Tingkat Akhir yaitu Rahmadhandhi dan satu staf Laboran dari Entomologi, Tri Rahmawati Rio.
#Salam Lestari // tim mbkm-2024-Sirahan MGL
Yogyakarta, 29 Mei 2024- Tim Penelitian Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Fakultas Biologi 2024 yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. dengan judul “Analisis Kestabilan Genetik dan Identifikasi Viabilitas Benih Melon Lokal Indonesia” melakukan kunjungan pertama ke mitra penelitian, yakni PT. Raja Pilar Agrotama atau lebih dikenal sebagai Rajaseed. Kunjungan ini dihadiri oleh 5 mahasiswa Fakultas Biologi yaitu Maximus Jonathan Salim,Rafferty Reyhan, Laksita Chesarina, Haris Dwi Nugroho, dan Ihsanti Tsania Fajriati, serta perwakilan pembimbing Dian Sartika, M.Sc. Kunjungan pertama ini berfokus pada pengenalan mitra dalam kegiatan magang penelitian MBKM ini, yakni PT. Raja Pilar Agrotama agar anggota tim peneliti MBKM mendapat ilmu mengenai prosedur produksi dan QC (Quality Control) benih di PT. Raja Pilar Agrotama.
Kegiatan pertama dari MBKM ini dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Mei 2024, dimulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB di kantor pusat PT. Raja Pilar Agrotama di Desa Bangunharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan perkenalan dan sambutan dari Bapak Warsito Nurtiyasno selaku kepala bagian Research and Development sekaligus perwakilan dari PT. Raja Pilar Agrotama. Beliau menjelaskan seluk beluk mengenai PT. Raja Pilar Agrotama, mulai dari sejarah pembentukan, produk yang dijual, struktur perusahaan, beserta sertifikasi yang diperlukan sebuah perusahaan produsen benih.
Setelah memberi informasi mengenai profil perusahaan, Warsito Nurtiyasno, S.P. selaku Dosen Pembimbing dari mitra memberikan edukasi dasar mengenai produksi dan QC (Quality Control) benih. Beliau menekankan pentingnya kemitraan antara produsen benih dengan petani untuk menjamin produksi benih yang berkelanjutan. Bapak Warsito menjelaskan benih yang layak digunakan harus melewati serangkaian proses yakni pengekstrakan benih dari buah, pembersihan benih, pengurangan kadar air benih, persortiran benih, dan penyimpanan benih. Beberapa parameter penting dalam pengujian kualitas benih yang disebut Beliau antara lain adalah kadar air benih, persentase kotoran benih, dan kemampuan berkecambah benih.
Tanya jawab antara anggota tim penelitian MBKM dengan Bapak Warsito terjadi dalam kegiatan ini. Beberapa topik menarik seperti metode identifikasi benih serta kondisi lingkungan yang optimal untuk penyimpanan benih. Sesi tanya jawab antara anggota tim penelitian MBKM dengan Bapak Warsito pun berlangsung dengan aktif. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi dokumentasi bersama.
Kegiatan ini diharapkan menjadi bekal ilmu bagi tim MBKM Penelitian untuk penelitian kestabilan genetik dan viabilitas benih melon serta meningkatkan kerja sama dengan PT. Raja Pilar Agrotama. Selain itu kegiatan Penelitian MBKM ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian IKU 2 (MBKM di luar kampus) bagi Fakultas Bilogi UGM serta mendukung Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) diantaranya poin ke satu (No Poverty : Tanpa Kemiskinan), poin kedua (Zero Hunger : Tanpa Kelaparan), poin keempat (Quality Edcation : Pendidikan yang Berkualitas), poin ke delapan (Industy, Innovation, and Infrastructure : Industi, Inovasi, dan Infrastruktur), dan poin ketujuh belas (Partnership for the Goal : Kemitraan untuk Mencaai Tujuan). [MBKM Penelitian]
#SDGs
#TridharmaUniversitasGadjahMada
#KerjasamaInternasional
Yogyakarta, 26 Mei 2024- Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PkM MBKM) Fakultas Biologi 2024 Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Desa Madurejo, yang diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc. dengan judul “ Penguatan Kemandirian Ekonomi Dengan Pengenalan Digital Marketing dan Sosialisasi Perizinan Perdagangan Produk Tepung Labu Susu Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati, Madurejo, Prambanan” dengan anggota 5 mahasiswa Fakultas Biologi yaitu diantaranya Haris Dwi Nugroho, Laksita Chesarina, dan Ihsanti Dwi Nugroho telah melaksanakan program pertama dari rangkaian kegiatan PkM-MBKM pada Kelompok Wanita Tani Melati Desa Madurejo. Program pertama ini memfokuskan pada Sosialisasi Program Pengabdian Masyarakat (MBKM) dan Pengenalan PIRT, Layak Hiegene, Produk Halal, serta Pentingnya Kemasan Cantik, di mana sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya PIRT, layak hiegiene, produk halal, serta pentingnya kemasan cantik.
Program pengabdian ini dilaksanakan pada hari Minggu 26 Mei 2024, dimulai pukul 15.30 hingga 17.30 WIB di rumah Ibu Romli selaku salah satu anggota KWT Melati di Desa Madurejo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan sesi permainan dan doorprize agar seluruh peserta merasa senang dan dapat fokus mengikuti sosialisasi. Selanjutnya peserta mengerjakan pretest mengenai produk serta keahlian dari masing-masing ibu KWT Melati untuk menggali potensi produk yang akan dipasarkan.
Pematerian pertama diberikan oleh Dian Sartika, S.Si., M.Sc. yang menjelaskan mengenai pentingnya strategi dalam memproduksi suatu produk dalam skala kelompok usaha mikro pada KWT Melati. Dijelaskan bahwa penting untuk menerapkan strategi yang baik dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan proses pengolahan, produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk yang baik. Pada pematerian ini juga dijelaskan mengenai pentingnya PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), layak hiegene, serta produk halal dan juga perbedaan ketentuan dan proses di dalamnya. Pada akhir pematerian pertama, pembicara berharap kekurangan atau kesulitan yang ada nantinya dapat diselesaikan melalui program MBKM pengabdian kepada masyarakat ini bersama dengan mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Kesempatan ini diharapkan dapat memajukan perekonomian mandiri pada masyarakat dan berkelanjutan di masa depan.
Pematerian kedua diberikan oleh Prof. Budi Setiadi Daryono, M.Agr. Sc., beliau menyampaikan sambutan dan rasa bahagia atas antusiasme dari ibu KWT Melati terhadap program MBKM pengabdian kepada masyarakat ini. Beliau menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang berkaitan dengan pengembangan tanaman labu susu mulai dari proses penanaman hingga panen, kemudian proses pengolahan hasil panen menjadi tepung, hingga pada proses pra-pemasaran. Hal ini dilakukan supaya produk yang dihasilkan dapat berkualitas baik dari segi estetika, keamanan, dan ketahanan sehingga harapannya produk dapat dikenalkan pada masyarakat mulai dari pemasaran kecil dikenalkan pada Jasmine Corner di Fakultas Biologi UGM. Prof Budi berpesan bahwa dalam prosesnya tidak terjadi secara instan dan terkadang tidak sesuai keinginan, tetapi keuletan dan keinginan dari KWT Melati itu yang dapat menghantarkan pada kemandirian ekonomi. Kegiatan ini ditutup dengan dokumentasi bersama.
Kegiatan PkM MBKM yang diselenggarakan ini juga diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs). Dengan mengadakan sosialisasi ini, kami menargetkan 7 (tujuh) poin dari 17 (tujuh belas) poin SDGs : poin ke satu (no poverty : tanpa kemiskinan), poin ke dua (zero hunger : tanpa kelaparan), poin ke empat (gender equality : kesetaraan gender), poin ke 8 (decent work and economic growth : pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), poin kesepuluh (reduced inequalities : berkurangnya kesenjangan), dan poin ke dua belas (responsible consumption and production : konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab). Selain itu kegiatan ini juga merupakan capaian IKU 2 (MBKM di luar kampus) dan IKU 3 (dosen di luar kampus) bagi Fakultas Biologi UGM.
Sosialisasi ini diharapkan memberikan wawasan kepada anggota KWT Melati melalui diskusi bersama serta meningkatkan kerjasama dan dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan yang bermanfaat bagi sesama. [MBKM PKM Labu Susu]