Arsip:
SDGs
Yogyakarta, 2 Mei 2025 — Dr. Eko Agus Suyono, dosen dan peneliti dari Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, berpartisipasi sebagai narasumber dalam Regional Research Catalyst Webinar of 2025 Webinar #4 bertema “Sustainable Development and Education” yang diselenggarakan oleh The Faculty of Education, Monash University, Australia. Webinar tersebut berlangsung secara daring pada Rabu, 30 April 2025 dan dipandu oleh Eisuke Saito dari Monash University.
Dalam webinar ini, Dr. Eko menyampaikan materi bertajuk “The Environment, Sustainability, and Universities in Indonesia: An Examination of the Nexus”, yang merupakan bagian dari salah satu bab buku hasil kolaborasi antara dirinya dengan Ko Nomura dari Nagoya University, Jepang. Selain Dr. Eko, Professor Alex Lechner, pakar urban design dari Monash University Indonesia, juga memberikan perspektif dalam diskusi tentang keterkaitan antara pendidikan dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik, lebih khususnya Indonesia.
Paparan Dr. Eko menyoroti dinamika sejarah dan tantangan pendidikan lingkungan serta pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya program tersebut sudah ada sejak era 1970-an, bahkan sudah ada pada masa sebelumnya melalui program pramuka. UGM menjadi pelopor program pembangunan berkelanjutan dengan pendekatan berbasis kolaborasi dosen dan mahasiswa bersama dengan masyarakat, yaitu kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sejak tahun 1951 melalui program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) untuk membantu pemerintah dalam menyediakan tenaga pengajar di luar pulau Jawa. Program KKN tersebut masih berjalan sampai saat ini yang sudah mengalami perubahan paradigma dari pembangunan menjadi pemberdayaan, sehingga namanya menjadi Kuliah Kerja Nyata- Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Selanjutnya, Dr. Eko menekankan pentingnya peran institusi pendidikan tinggi dalam mengintegrasikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial secara lebih terstruktur. Ia juga menyampaikan bahwa pendanaan strategis dan dukungan kelembagaan sangat dibutuhkan untuk memperkuat jembatan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam aksi nyata terhadap isu-isu pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (Education for Sustainable Development).
Topik yang disampaikan Dr. Eko mencerminkan komitmen kuat terhadap tujuan-tujuan global dalam Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam mendukung pendidikan berkualitas (SDG 4), pengembangan komunitas yang berkelanjutan (SDG 11), aksi terhadap perubahan iklim (SDG 13), serta kolaborasi lintas sektor dan institusi (SDG 17). Dengan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan, paparan ini menegaskan pentingnya kontribusi Indonesia dalam menyukseskan agenda global pembangunan berkelanjutan melalui integrasi ilmu pengetahuan, kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam rangka penguatan fungsi kehumasan yang tanggap bencana di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), dua staf Humas Fakultas Biologi UGM, Annisa Mawarni, S.Si. dan Anysah Nur Fauziyah, S.Si., mengikuti kegiatan Pelatihan Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana yang diselenggarakan oleh Sekretariat Universitas UGM pada Rabu, 30 April 2025, pukul 07.45–12.00 WIB bertempat di Pos Pemadam Kebakaran UGM.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan kehumasan dari berbagai fakultas, sekolah, dan unit kerja di UGM. Pelatihan menghadirkan narasumber dari Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) UGM dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Kantor Kesehatan, Keselamatan Kerja, Keamanan, dan Lingkungan (K5L) UGM. Dalam sambutannya, beliau mengimbau seluruh peserta untuk berperan aktif menjaga keselamatan kerja dan infrastruktur gedung, serta turut menghemat sumber daya energi. “Mohon dukungan dan kerja sama untuk keselamatan di lingkungan UGM,” tegasnya.
Sebagai narasumber pertama, Hendricus Sujatmiko, S.T., selaku Ketua Tim Kerja Keselamatan Infrastruktur dan Kedaruratan UGM, memaparkan implementasi keselamatan kerja di lingkungan pendidikan. Ia menjelaskan mengenai peraturan keselamatan kerja, manajemen kedaruratan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), jalur evakuasi, serta penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Hendricus juga menekankan pentingnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perguruan tinggi, sebagaimana diamanatkan oleh Kemenristekdikti, untuk meminimalkan dampak risiko dalam situasi darurat.
Sesi dilanjutkan dengan materi dari Drs. Aris Yulianto dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, yang memaparkan teknik penyusunan Rencana Kontinjensi sebagai pedoman penting dalam mitigasi bencana di institusi pendidikan.
Pelatihan ditutup dengan praktik langsung penggunaan APAR yang tepat dan aman dalam menangani kebakaran, termasuk memadamkan api akibat kebocoran gas serta demonstrasi pemadaman menggunakan mobil damkar oleh tim Damkarmat.
Keikutsertaan staf Humas Fakultas Biologi UGM dalam kegiatan ini sejalan dengan komitmen Universitas Gadjah Mada dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya:
- SDG 3: Good Health and Well-being, dengan memastikan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
- SDG 4: Quality Education, melalui pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan bencana.
- SDG 11: Sustainable Cities and Communities, melalui peningkatan ketahanan dan kapasitas tanggap darurat di institusi pendidikan.
- SDG 13: Climate Action, dengan membangun sistem manajemen risiko bencana yang adaptif terhadap perubahan iklim dan situasi darurat.
Dengan mengikuti pelatihan ini, staf Humas Fakultas Biologi UGM semakin siap dalam mendukung komunikasi darurat dan penyebaran informasi kebencanaan yang cepat dan tepat di lingkungan kampus, sebagai bagian dari upaya peningkatan ketahanan institusi terhadap risiko bencana.
Dalam upaya mendorong percepatan riset genomik di Indonesia, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Integrated Genome Factory (IGF), bekerja sama dengan Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS), menyelenggarakan kegiatan sosialisasi program “Revio Call: Program Pemanfaatan PacBio Revio untuk Riset Genomik Indonesia” pada Rabu, 30 April 2025, secara daring melalui Google Meet pukul 13.00–15.00 WIB.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu: Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc. selaku Dekan Fakultas Biologi UGM; dr. Vincentius Simeon Weo B. selaku Ketua Yayasan Satriabudi Dharma Setia serta Faris Dinulhaq selaku Field Application Specialist, DKSH Indonesia. Kegiatan dipandu oleh Moses Atmajadwiputra Polela, S.Si., staf IGF Fakultas Biologi UGM.
Dalam sambutannya, Prof. Budi menyampaikan bahwa Indonesia kini tengah memasuki era big data di bidang keanekaragaman hayati. Ia menekankan pentingnya pengumpulan dan pengolahan data sebagai fondasi membangun bangsa. “Mengumpulkan dan mengolah data itu tidak mudah, tetapi jauh tidak mudah lagi membangun bangsa tanpa data,” ujar Prof. Budi. Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga warisan bangsa melalui kolaborasi riset, khususnya di bidang genomik.
Selanjutnya, dr. Vincent memberikan gambaran umum tentang alat PacBio Revio yang saat ini merupakan teknologi paling mutakhir dalam dunia sekuensing genomik. Alat ini telah dipasang di IGF Fakultas Biologi UGM sebagai bagian dari inisiatif bersama untuk mendukung penelitian genomik di Indonesia.
Pemaparan dilanjutkan oleh Faris Dinulhaq dengan materi bertajuk “Why Sequencing with PacBio Revio”. Ia menjelaskan keunggulan teknologi long read dibanding short read dalam sistem Next-Generation Sequencing (NGS). Dengan tingkat kesalahan yang sangat rendah, teknologi HiFi sequencing dari PacBio memungkinkan penemuan-penemuan ilmiah yang lebih berdampak dan presisi tinggi.
Sesi berikutnya menghadirkan penjelasan teknis program Revio Call oleh Rani Kilatsih dari YSDS. Ia memaparkan Terms of Reference (ToR), mekanisme seleksi, ketentuan pengajuan proposal, hingga alur kerja program. Program ini terbuka bagi peneliti dari berbagai institusi untuk mengakses layanan sekuensing PacBio Revio secara gratis, dengan batas waktu pendaftaran proposal hingga 25 Mei 2025.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang menunjukkan antusiasme tinggi dari peserta yang hadir secara daring. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 160 peserta dari berbagai latar belakang institusi pendidikan, lembaga riset, dan praktisi di bidang biologi molekuler dan bioteknologi.
Informasi lebih lanjut:
Integrated Genome Factory – Fakultas Biologi UGM
🌐 igf-sequencing.com
📷 Instagram: @igf.genome
🔬 Instalasi Revio di FBIO UGM: klik di sini
Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS)
🌐 www.dharma.or.id
📞 Tel: 021-5020-8805
📧 Email: admin@dharma.or.id
📺 YouTube/LinkedIn: Yayasan Satriabudi Dharma Setia
📷 Instagram: @dharma.or.id
Bogor, 23 April 2025 — Dosen Laboratorium Ekologi dan Konservasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Mukhlish Jamal Musa Holle, turut berpartisipasi dalam 2025 GLF Landscape Leadership Camp yang berlangsung pada 21–23 April 2025 di CIFOR/ICRAF Headquarter Office, Bogor, Jawa Barat. GLF Landscape Leadership Camp diselenggarakan oleh Global Landscapes Forum (GLF) dan bertujuan membangun kapasitas pemimpin muda di bidang pengelolaan lanskap melalui pelatihan, diskusi lintas disiplin, serta kunjungan lapangan di berbagai wilayah yang menjadi model keberlanjutan. Kegiatan ini juga mendukung generasi muda dalam menavigasi isu-isu kompleks terkait lanskap, keuangan, kebijakan, dan implementasi di lapangan, sekaligus mendorong kolaborasi lintas sektor dan negara.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, India, Pakistan, Bangladesh, Taiwan, Vietnam, dan Nepal, yang merupakan para pemuda penggerak komunitas dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman di bidang pengelolaan dan restorasi lanskap. Mereka berkumpul untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan, memperluas jejaring, serta membangun strategi dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Selama tiga hari, peserta mengikuti serangkaian sesi interaktif, termasuk lokakarya, diskusi panel, dan kunjungan lapangan ke Kebun Teh, kawasan agroforestri kopi, serta Telaga Saat di Desa Cibulao, Bogor. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang praktik pengelolaan lanskap yang berkelanjutan serta untuk membekali peserta dengan strategi implementatif yang dapat diterapkan di komunitas masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, Mukhlish Jamal Musa Holle tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga tampil sebagai pembicara dalam salah satu sesi utama terkait komunitas pemuda lingkungan. Jamal memperkenalkan YPARD (Young Professionals for Agricultural Development), organisasi global tempat ia menjabat sebagai National Coordinator YPARD Indonesia. Melalui presentasinya, Jamal berbagi pengalaman mengenai upaya pengembangan sistem pangan dan pertanian berkelanjutan yang berfokus pada keterlibatan generasi muda. Ia menekankan pentingnya inovasi berbasis komunitas, kerja sama lintas sektor, dan keberlanjutan lingkungan dalam memperkuat ketahanan pangan dan ekosistem lanskap.
“Partisipasi dalam GLF Landscape Leadership Camp ini merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat peran generasi muda dalam membangun masa depan lanskap berkelanjutan, sekaligus memperluas jejaring kolaborasi internasional,” ujar Jamal.
Partisipasi Jamal dalam ajang ini mencerminkan komitmen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dalam mendukung pengembangan kapasitas akademisi muda dan memperluas kontribusi nyata dalam isu-isu keberlanjutan global. Universitas Gadjah Mada terus mendorong sivitas akademikanya untuk aktif berpartisipasi dalam forum-forum internasional, sebagai bagian dari peran strategis UGM dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penguatan komunitas di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Yogyakarta, 28 April 2025 — Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Menjaga Kekayaan Hayati di PT Freeport Indonesia”, menghadirkan narasumber Kukuh Indra Kusuma, S.Si., dari Tim Biodiversity Section, Environmental Division PT Freeport Indonesia. Kukuh merupakan alumni Fakultas Biologi UGM angkatan 2006 yang kini aktif dalam pengelolaan lingkungan di salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Biologi Tropika ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta sivitas akademika Fakultas Biologi UGM. Dr. Eko Agus Suyono, M.App.Sc., selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, membuka kuliah tamu secara resmi. Dalam sambutannya, Dr. Eko menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Pak Kukuh serta pentingnya momen ini sebagai inspirasi bagi mahasiswa dan alumni dalam menjajaki peluang karier di sektor pertambangan.
Dipandu oleh Dr. Rury Eprilurahman sebagai moderator, kuliah tamu diawali dengan pengantar mengenai kiprah Pak Kukuh selama masa kuliah dan kontribusinya dalam berbagai kompetisi riset internasional.
Dalam paparannya, Pak Kukuh menjelaskan sejarah dan lingkup operasional PT Freeport Indonesia yang mencakup wilayah Grasberg, Tambang Bawah Tanah, Tembagapura, hingga Pelabuhan Amamapare. Ia menyoroti tantangan pengelolaan lingkungan di kawasan pertambangan yang luas dan kompleks, serta berbagai upaya perusahaan dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Berbagai program konservasi dan rehabilitasi lingkungan telah dijalankan, mulai dari reklamasi lahan dan revegetasi pada area bekas tambang menggunakan spesies lokal seperti matoa dan angsana, pengelolaan tailing (SIRSAT), hingga restorasi ekosistem mangrove dengan target penanaman 500 hektare per tahun. Selain itu, PT Freeport juga mengembangkan fasilitas riset terpadu pasca tambang seperti peternakan sapi, lahan pertanian, hidroponik, akuakultur, hingga sistem pertanian terpadu (integrated farming).
Dalam aspek konservasi keanekaragaman hayati, perusahaan melakukan pemantauan spesies, suksesi ekosistem, dan membangun sarana konservasi seperti taman botani serta diorama ekosistem. Seluruh inisiatif ini dijalankan melalui kolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BKSDA.
Sesi kuliah ditutup dengan diskusi interaktif yang disambut antusias oleh para mahasiswa. Acara ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat dan inovasi sivitas akademika dalam mendukung riset pelestarian ekosistem (SDG 4 dan 15), serta memperkuat kolaborasi lintas sektor menuju pembangunan berkelanjutan (SDG 17).
Yogyakarta, 28 April 2025 — Tim Gama Melon dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan PT Konimex untuk mengembangkan kit ekstraksi DNA berbasis teknologi magnetik nanopartikel, yang dirancang khusus untuk kebutuhan riset dan industri dalam negeri.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat KPTU, Fakultas Biologi UGM ini, Tim Gama Melon diwakili oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., bersama mahasiswa bimbingannya, Azra Belva Naprilian. Sementara itu, PT Konimex diwakili oleh Berlian Prima (Research and Production Manager) serta Stanley Evander (Research Officer).
Kolaborasi ini bertujuan untuk menyelaraskan visi dan langkah strategis kedua belah pihak dalam penyempurnaan produk sebelum peluncuran resmi. Kit ekstraksi DNA ini dirancang untuk menjadi solusi praktis dan terjangkau bagi kebutuhan riset dan industri di dalam negeri, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
Dalam diskusi yang berlangsung intensif, Prof. Budi memaparkan berbagai perkembangan inovasi dan hasil uji validasi produk, sedangkan tim Konimex memberikan masukan dari sisi produksi massal, kontrol kualitas, dan strategi pemasaran. Kit ini tidak hanya menawarkan efisiensi dan efektivitas tinggi dalam proses ekstraksi DNA, tetapi juga menggunakan bahan baku lokal serta teknologi rekayasa nanopartikel yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar nasional.
Azra Belva Naprilian sebagai mahasiswa yang akan terlibat langsung dalam proses riset dan pengembangan, turut menyampaikan insight mengenai uji coba lapangan serta optimalisasi performa kit di berbagai tipe sampel biologis. Koterlibatan mahasiswa dalam proyek ini menjadi bukti nyata peran pendidikan tinggi dalam mendorong hilirisasi riset ke sektor industri.
PT Konimex pun berkomitmen untuk mendukung produksi dan memperluas distribusi kit ini, menargetkan laboratorium pendidikan, penelitian akademik, industri kesehatan, dan pertanian sebagai pengguna utama. Kerjasama ini diharapkan mampu melahirkan produk lokal berdaya saing global, sekaligus memperkuat ketahanan Indonesia di bidang bioteknologi. Finalisasi dan pengujian mutu akan segera dilanjutkan, menargetkan peluncuran resmi ke publik pada tahun 2026.
Kolaborasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara perguruan tinggi dan industri dalam mendukung program nasional kemandirian teknologi dan inovasi lokal. Lebih dari itu, kerja sama ini juga berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi melalui penguatan sektor industri berbasis inovasi lokal, SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan menghadirkan solusi teknologi dalam negeri, serta SDGs 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan melalui kolaborasi antara dunia akademik dan dunia industri.
Yogyakarta, 25 April 2025 – Penggalang Herpetologi Indonesia (PHI) sukses menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Teknis PHI 2025 dengan topik Desain Proyek, Metode Survei Herpetofauna, Bioakustik, dan Penulisan Proposal Grant. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada Kamis–Jumat, 24–25 April 2025, bertempat di Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dan kawasan Pengamatan Hidupan Liar, Dusun Turgo, Sleman.
Pelatihan ini diikuti oleh 12 peserta dari berbagai latar belakang, di antaranya mahasiswa, peneliti, dan penggiat konservasi yang berasal dari Universitas Mulawarman, Universitas Gadjah Mada, Katingan-Mentaya Project, Yayasan Ulin Nusantara Lestari, Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), IUCN SSC Indonesia Species Specialist Group, serta Pusat Riset Primata Universitas Nasional.
Hari pertama pelatihan berlangsung di Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi UGM, yang diawali dengan sesi kelas mengenai: Analisis Bioakustik Amfibi oleh Ade Damara Gonggoli serta Desain dan Manajemen Proyek Konservasi oleh Herdhanu Jayanto. Peserta selanjutnya bergerak ke arah Dusun Turgo dan dilanjutkan dengan sesi pelatihan mengenai Metode Survei Amfibi dan Reptil yang dipandu oleh Ganjar Cahyadi, sebelum para peserta turun ke lapangan pada malam harinya untuk melakukan pengamatan herpetofauna di kawasan Dusun Turgo. Pengamatan dilakukan mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB, dan berhasil mendata berbagai jenis amfibi dan reptil, seperti Philautus aurifasciatus (Katak-pohon emas), Rhacophorus reinwardtii (Katak-terbang jawa), Hylarana chalconota (Kongkang kolam), Pseudocalotes tympanistriga (Londok moncong), Gonocephalus kuhlii, Cyrtodactylus marmoratus (Cicak jari-lengkung jawa), Ahaetulla prasina (Ular gadung), dan masih banyak lagi.
Peserta dan panitia Pelatihan Teknis PHI 2025 dengan topik Desain Proyek, Metode Survei Herpetofauna, Bioakustik, dan Penulisan Proposal Grant di Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada dan kawasan Pengamatan Hidupan Liar, Dusun Turgo, Sleman. Dokumentasi: Panitia.
Harapannya, pelatihan ini dapat menjadi pijakan awal bagi kolaborasi antar peneliti dan praktisi konservasi herpetofauna di Indonesia, sekaligus memperkuat jejaring ilmiah untuk menjaga kelestarian biodiversitas Indonesia.
Kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 4: Quality Education; SDG 15: Life on Land; SDG 17: Partnerships for the Goals
Jakarta, 25 April 2025 — United in Diversity (UID) resmi meluluskan 57 praktisi muda dari berbagai sektor dalam Perayaan Kelulusan Program BEKAL (Bersama Kelola Alam Adil Lestari) Pemimpin 4.0 yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta. Salah satu peserta lulusan adalah Akbar Reza, akademisi dari Lab Ekologi dan Konservasi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), yang terpilih bersama dua akademisi lainnya dari Universitas Musamus Papua dan Universitas Sulawesi Barat.
Program BEKAL Pemimpin 4.0 dengan dukungan Packard Foundation berlangsung selama enam bulan, dimulai pada November 2024, dengan rangkaian kegiatan di Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan kembali ke Jakarta. Dirancang untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan kolaboratif lintas sektor dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia, program ini berbasis Theory U yang menekankan bahwa perubahan sistemik yang berkelanjutan harus dimulai dari transformasi individu — individu yang mampu melihat sistem secara utuh, memahami keterhubungan antar elemen, serta berani menavigasi kompleksitas sosial-ekologis melalui kolaborasi lintas sektor.
Dengan pendekatan Theory U, program ini bertujuan membentuk pemimpin lingkungan yang memiliki kesadaran sistem dan dapat memimpin perubahan sistemik untuk mengatasi tiga jurang besar: ekologis, sosial, dan spiritual, serta mendorong pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berakar pada kearifan lokal.
Selama program, peserta menjalani proses pembelajaran yang beragam, meliputi diskusi kelompok kecil, kelas interaktif, pembelajaran lapangan, pembelajaran reflektif, metode kinestetik dan visual, serta ruang belajar mandiri. Akbar Reza, dalam perjalanannya, mengikuti pembelajaran lapangan ke Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, bersama tim dari Madani Berkelanjutan, Jaringan Gusdurian, Kitabisa, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Putussibau Art Community, untuk mempelajari pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat, termasuk tantangan yang dihadapi di tingkat tapak. Ia juga mendalami praktik kelembagaan adat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui wisata komunitas di Desa Kutuh, Bali. Mendekati kelulusan, peserta juga ditantang untuk mendesain sebuah prototipe pengelolaan sumber daya alam yang menjadi showcase dan bahan berjejaring saat proses wisuda.
Dalam sambutannya, President UID Tantowi Yahya menegaskan pentingnya membangun kolaborasi di tengah kompleksitas kepentingan pengelolaan SDA. “Kepemimpinan bukan soal menciptakan sesuatu secara individual, melainkan menyatukan niat dan membangun ruang kolaborasi lintas batas,” ujarnya.
Chancellor UID Suyoto juga menekankan bahwa pengelolaan SDA yang berkelanjutan dimulai dari investasi pada kapasitas manusia. “BEKAL hadir untuk melahirkan pemimpin yang mampu memimpin dengan empati, kesadaran sistem, dan keberanian menavigasi kompleksitas,” ungkapnya.
“Sebagai akademisi, saya melihat pentingnya mempertemukan ilmu pengetahuan dengan praktik lapangan melalui kolaborasi lintas sektor. BEKAL menjadi ruang belajar sekaligus laboratorium perubahan yang sangat berharga untuk membangun masa depan pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan,” ujar Akbar Reza.
Sejak diluncurkan pada 2019 dengan dukungan dari Packard Foundation, BEKAL telah meluluskan 171 pemimpin muda dari berbagai sektor. Dengan semangat gotong royong, para lulusan BEKAL diharapkan menjadi agen perubahan di komunitas dan sektor masing-masing, memperkuat keberlanjutan sosial-ekologi Indonesia.
Donor darah merupakan salah satu program kerja Divisi Sosial dan Masyarakat (SosMar) Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP). Pada tahun ini, kegiatan mengusung tema “Share Blood, Share Life with KMP”. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan darah bagi yang membutuhkan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah bagi kesehatan dan kemanusiaan.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 April 2025, bertempat di Gedung B Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan terdiri dari dua agenda utama yaitu donor darah dan pemeriksaan kesehatan mata. Donor darah dilaksanakan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, sementara pemeriksaan mata dilakukan bersama Akur Optic 55.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Ketua Panitia, Felisitas Meli Podhi, S.Si., dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KMP, Imran Sadewo, S.Si. Selanjutnya, proses donor darah dimulai dengan peserta melakukan registrasi dan mengisi formulir sebelum menjalani proses skrining kesehatan oleh petugas PMI. Peserta yang lolos skrining dapat langsung mengikuti proses donor darah, sedangkan peserta yang tidak lolos dapat mengikuti pemeriksaan kesehatan mata atau memilih untuk pulang. Setelah melakukan donor darah, peserta dianjurkan untuk beristirahat minimal 15 menit sebelum melanjutkan aktivitas lainnya.
Pemeriksaan kesehatan mata dilakukan dengan uji refraksi. Pada tahap pemeriksaan, peserta diminta membaca huruf dari jarak enam meter menggunakan alat bantu mirip kacamata. Pemeriksaan dilakukan secara bergantian dengan pendampingan dari petugas optik, dan peserta diberikan penjelasan mengenai hasil pemeriksaannya serta saran penggunaan kacamata jika diperlukan.
Kegiatan donor darah berlangsung hingga pukul 11.30 WIB, dengan batas waktu registrasi peserta hingga pukul 11.00. Hal ini dilakukan karena kualitas darah cenderung menurun setelah siang hari. Kegiatan donor darah ini berhasil menarik 75 pendaftar dan mengumpulkan 43 kantong darah. KMP mengucapkan terima kasih kepada PMI Kabupaten Sleman dan Akur Optic 55 atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi banyak pihak. Acara ditutup dengan sesi dokumentasi bersama para petugas PMI sebagai bentuk apresiasi dan kenang-kenangan.
Sleman, 25 April 2025 — Pertamina Foundation bersama Tim GAMA AYAM Fakultas Biologi UGM melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program PF Sains Implementation di Sawitsari Research Station, Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi implementasi riset ayam lokal unggul MAHAR yang dikembangkan oleh Tim GAMA AYAM. Tim GAMA AYAM, yang diwakili oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., turut hadir bersama anggota tim lainnya yaitu Dian Sartika, M.Sc., Bapak Heru, Prananda Imammuddin Dzaki, dan Yusuf Febrianta. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Mrican, Caturtunggal, Sleman, yang menjadi salah satu mitra implementasi ayam MAHAR di Yogyakarta.
Dari pihak Pertamina Foundation, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Anshari, bersama dengan tim evaluasi yaitu Probo Prasiddhahayu, Giovani Yudha, dan Rohmat Puji Purnomo. Mereka melakukan peninjauan langsung terhadap teknologi mesin tetas telur serta perkembangan ayam MAHAR yang dikembangkan Tim GAMA AYAM. Dalam pemaparannya, Tim GAMA AYAM menyampaikan keberhasilan implementasi ayam MAHAR di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Yogyakarta bersama KWT Srikandi Mrican, serta pengembangan di Balikpapan, Kalimantan Timur. Program ini tidak hanya mendukung pemberdayaan peternak lokal, tetapi juga mendorong kemandirian pangan berbasis sumber daya genetik asli Indonesia.
Kegiatan ini berkontribusi langsung terhadap pencapaian berbagai Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya mendukung SDG 1: No Poverty dengan meningkatkan pendapatan petani dan peternak melalui inovasi ayam MAHAR yang adaptif dan produktif; SDG 2: Zero Hunger melalui penyediaan sumber pangan protein hewani yang berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat; SDG 5: Gender Equality dengan memberdayakan kelompok wanita tani (KWT) melalui pelatihan dan pengembangan usaha peternakan; SDG 8: Decent Work and Economic Growth dengan mendorong terciptanya lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi lokal berbasis sumber daya genetik unggul; SDG 12: Responsible Consumption and Production dengan menerapkan prinsip produksi berkelanjutan dalam pengelolaan ternak; serta SDG 15: Life on Land melalui pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah ayam lokal Indonesia secara berkelanjutan, memperkaya keanekaragaman hayati nasional.
Kegiatan Monev ini diharapkan memperkuat sinergi antara dunia akademik, industri, dan masyarakat dalam mendorong inovasi berbasis sains untuk keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di Indonesia [Tim Gama Ayam].