Selama dekade terakhir, industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan sandang dan gaya hidup masyarakat. Namun, industri tekstil masih menggunakan metode konvensional yang menghasilkan limbah berbahaya, terutama dari proses pewarnaan yang merupakan penyumbang terbesar limbah lingkungan. Selain itu, pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang diterapkan saat ini belum mampu secara efektif mengatasi limbah yang dihasilkan.
Berangkat dari keresahan akan hal ini, Erwinda Dwi Chofifah dan Kotimah, mahasiswi Fakultas Biologi angkatan 2022 berinisiasi menciptakan solusi yang berfokus pada proses hulu produksi tekstil, yakni dengan menciptakan biomaterial ramah lingkungan berbasis selulosa bakteri dengan kemampuan menghasilkan pigmen warna secara mandiri (self-pigmented biotextil). Di bawah bimbingan Tyas Ikhsan Hikmawan, S.Si., M.S., Ph.D., inovasi yang dijuluki dengan I-CHERA ini diperkenalkan pada ajang essay competition Olimpiade Geografi dan Geosains (OGG) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah melalui rangkaian seleksi administrasi dan berkas, I-CHERA berhasil masuk ke dalam 10 besar karya terbaik dan berkesempatan untuk dipresentasikan secara langsung pada 21-23 Juni 2024 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan menyasar sub-tema Green Industrial Revolution through Sustainable Industrialization Practices, I-CHERA berhasil mengungguli karya-karya lain yang digagas oleh ratusan tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan berhasil menjadi Juara 1 dalam ajang ini. Erwinda dan Kotimah berharap inovasi ini dapat menghantarkan Indonesia dalam mewujudkan revolusi industri hijau di kemudian hari. [Penulis: Erwinda Dwi Chofifah].