Klaten, 6 Juli 2024 – Tim KKN PPM UGM Songgo Manisrenggo (Unit JT 066) dibawah bimbingan Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. bersama dengan Tim Posyandu Desa Kebonalas berkolaborasi dalam kegiatan “Rembuk Stunting” sebagai upaya berkelanjutan untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia, khususnya Desa Kebonalas, Kecamatan Manisrenggo. Sebuah program edukasi inovatif telah dilaksanakan dengan salah satu fokusnya pada penggunaan jamur tiram sebagai bahan dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). Program ini bertujuan untuk memperkenalkan solusi pangan fungsional yang dapat membantu meningkatkan kesehatan dan perkembangan anak melalui mikrobiota usus.
Stunting adalah kondisi gizi buruk kronis yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan anak, baik secara fisik maupun kognitif. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), prevalensi stunting di Klaten mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun 2021 hingga 2023. Pada tahun 2023, prevalensi stunting di Klaten mencapai 14,63%. Sesuai Perpres No.7/2021, target prevalensi stunting pada tahun 2024 yakni 14%. Oleh karena itu, pemerintah daerah Klaten, khususnya di Desa Kebonalas, melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting, termasuk kegiatan “Rembuk Stunting” dan optimalisasi kampung keluarga berkualitas (KB).
Program ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, lembaga swadaya masyarakat, dan lainnya. Kolaborasi antara Tim KKN-PPM UGM dengan Tim Posyandu serta Kader Pembangunan Manusia (KPM) diharapkan dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia, khususnya Desa Kebonalas, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dikenal memiliki kandungan gizi seperti protein, serat, berbagai vitamin, dan senyawa bioaktif berupa beta glukan yang berperan sebagai imunomodulator dengan merangsang sistem kekebalan tubuh melalui aktivasi makrofag. Hal ini menyebabkan makrofag lebih responsif dalam menghancurkan virus, bakteri, dan parasit dalam tubuh. Sehingga, jamur tiram berpotensi sebagai pangan fungsional yang dapat memodulasi mikrobiota usus. Pada anak stunting, memiliki penurunan populasi bakteri non patogen seperti, Lactobacillus dan Bifidobacterium sementara bakteri patogen seperti Enterobacter, populasinya meningkat (Gibson et al., 2017). Oleh karena itu, kesehatan mikrobiota usus berperan penting dalam penyerapan nutrisi dan perkembangan sistem kekebalan tubuh anak dalam mengatasi masalah stunting.
Dalam kegiatan workshop pembuatan MPASI oleh Tamara Sugihara dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, memberikan pemaparan materi mengenai manfaat jamur tiram sebagai bahan pangan yang kaya nutrisi dengan harga terjangkau. Selain sesi edukasi, peserta workshop juga diajak mengikuti praktik langsung dalam pembuatan MPASI berbahan dasar jamur tiram yang mudah diolah dan dapat diaplikasikan sehari-hari di rumah. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru dan keterampilan praktis sebagai solusi kepada para orang tua dalam memenuhi kebutuhan nutrisi melalui MPASI yang bergizi untuk anak mereka, khususnya selama 1000 hari pertama kehidupan, yang merupakan periode kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain workshop, kegiatan “Rembuk Stunting” juga diisi oleh berbagai kegiatan sosialisasi diantaranya, “Pedoman Isi Piringku” oleh Novie Fitria Wulandari, “Pentingnya Protein Hewani bagi Gizi Masyarakat” oleh Bima Afif Wibowo, dan “Memilih Produk Pangan Hewan yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH)” oleh Luthfia Az Zahra.
Program ini mendukung ketercapaian SDG’s 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera, SDG 5 tentang kesetaraan gender dan SDG 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Referensi:
Gibson, G. R., Hutkins, R., Sanders, M. E., Prescott, S. L., Reimer, R. A., Salminen, S. J., Scott, K., Stanton, C., Swanson, K. S., Cani, P. D., Verbeke, K., & Reid, G. 2017. Expert consensus document: The International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics (ISAPP) consensus statement on the definition and scope of prebiotics. Nature Reviews Gastroenterology and Hepatology. vol. 14(8): 491–502.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
Republik Indonesia. (2021). Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Anak Tahun 2020-2024. Jakarta: Sekretariat Negara.