PIONIR Metamorphoself 2024 mengumumkan bahwa salah satu mahasiswa baru Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dzaky Naufal Nugraha, telah menerima bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%, di mana seluruh biaya UKT sebesar 0 rupiah. Prestasi ini merupakan bagian dari komitmen UGM dalam memberikan akses pendidikan kepada seluruh kalangan masyarakat tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Dzaky, mahasiswa yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), berasal dari Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Dalam wawancara, Dzaky berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan hidupnya hingga akhirnya diterima di Fakultas Biologi UGM, serta bagaimana bantuan UKT ini sangat berarti bagi dirinya dan keluarganya.
Dzaky merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang berasal dari keluarga kelas menengah ke bawah. Ayahnya, Budi Nugroho, bekerja sebagai wiraswasta dengan usaha produksi tahu skala rumah tangga, yang dijual di beberapa warung di sekitar tempat tinggal mereka. Penghasilan keluarga rata-rata hanya sekitar Rp 1,2 juta hingga Rp 1,3 juta per bulan, tergantung pada permintaan pasar. Sementara itu, ibunya, Purwanti, adalah seorang ibu rumah tangga penuh waktu yang sebelumnya sempat bekerja sebagai juru masak sebelum berhenti pada tahun 2015.
Dalam keterbatasan ekonomi, orang tua Dzaky tetap memberikan dukungan penuh bagi pendidikan anak-anak mereka. Menjadi anak pertama di keluarganya yang menempuh jenjang perkuliahan, Dzaky mengakui bahwa keberhasilannya diterima di UGM merupakan hasil dari kerja keras dan motivasi yang terus ia kembangkan selama masa sekolah.
Saat ditanya tentang motivasinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan, Dzaky menjelaskan bahwa ia ingin menjadi sarjana pertama di keluarganya dan menambah pengetahuan sebelum memasuki dunia kerja. Kecintaannya terhadap biologi sudah tumbuh sejak SMP, dan hal ini berlanjut hingga SMA. Meskipun pada awalnya Dzaky berencana untuk mendaftar di jurusan Teknologi Pangan, ia akhirnya memilih Biologi UGM karena melihat peluang besar melalui jalur SNBP.
“Pada awalnya, saya tidak terpikir untuk mendaftar di Fakultas Biologi UGM. Saya sempat mempertimbangkan Teknologi Pangan, tetapi akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di Biologi karena peluang lebih besar di jalur SNBP,” ungkap Dzaky. Meskipun sempat merasakan tantangan besar, Dzaky terus berusaha dan percaya bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, terlepas dari latar belakang sosial atau ekonomi.
Sebagai mahasiswa Fakultas Biologi UGM, Dzaky memiliki visi untuk menjadi seorang peneliti biologi yang berfokus pada bioteknologi. Ia berkomitmen untuk memanfaatkan ilmu yang diperolehnya selama perkuliahan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Dzaky berharap bahwa studinya dapat membantu mengatasi berbagai permasalahan di masyarakat melalui hasil penelitian yang inovatif.
“Saya ingin menerapkan ilmu yang saya pelajari di dunia industri dan membantu masyarakat melalui hasil-hasil studi yang dapat memberikan manfaat. Saya juga berharap bisa bekerja di industri besar seperti NestlĂ© atau perusahaan lain yang membutuhkan lulusan biologi,” jelas Dzaky.
Selain itu, Dzaky juga berharap bahwa dengan adanya dukungan penuh dari UGM, baik melalui subsidi UKT maupun berbagai program lainnya, ia dapat menyelesaikan studinya dengan lancar dan meraih cita-citanya. Baginya, kesempatan ini adalah bukti nyata bahwa latar belakang ekonomi bukanlah halangan untuk meraih impian.
Dzaky juga memberikan pesan kepada teman-temannya dan masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang mungkin merasa ragu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. “Jangan pernah takut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, meskipun latar belakang sosial atau ekonomi tidak mendukung. Ada banyak peluang seperti beasiswa dan bantuan lainnya yang bisa diakses. Yang terpenting adalah jangan menyerah dan terus berusaha,” tegas Dzaky.
Dengan dukungan keluarga, lingkungan, dan universitas, Dzaky bertekad untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ia berharap kisahnya dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa baru untuk tidak takut bermimpi besar dan terus mengejar impian mereka. [Humas PIONIR Metamorphoself 2024]