Pada tanggal 13 April 2025, mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa kembali menunjukkan kontribusi nyata dalam mengembangkan potensi desa wisata melalui perancangan program berbasis pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan sumber daya lokal di desa destinasi wisata Kabut Kebonalas Manisrenggo Klaten. Kegiatan diskusi ini dilaksanakan oleh Nurhayati, bersama timnya yaitu Tiara Syifa Wididevani, Putri Ramadhanti, dan Mirmastu Lintu Nirmala Wasti, di bawah bimbingan Bapak Sukirno, S.Si., M.Sc., Ph.D. Diskusi ini dilakukan secara langsung bersama Bapak Drs. Suwadi sebagai Carik Desa Kebonalas dan sekaligus sebagai ketua POKDARWIS Kabut Kebonalas, sebagai wujud kolaborasi awal dalam pelaksanaan program integratif antara MBKM dan KKN PPM UGM periode 20 Juni–Agustus 2025. Kegiatan ini juga melibatkan Bapak Yousuf Sulaiman, S.IP sebagai praktisi pengajar. Fokus utama program adalah pengelolaan dan pemaksimalan Kebun Buah Tlatar melalui pendekatan edukatif, pertanian berkelanjutan, dan inovasi berbasis biodiversitas lokal.
Adapun lingkup program mencakup pengelolaan greenhouse sebagai pusat edukasi dan produksi tanaman hortikultura, khususnya tanaman terong, dan melon. Selain itu, kegiatan ini juga akan memberikan edukasi terkait teknik pembuahan, dan perawatan tanaman belimbing serta kelengkeng. Program MBKM juga mendorong pemanfaatan tanaman lokal sebagai sumber pangan alternatif, seperti daun cincau dan daun kelor yang berpotensi menjadi produk olahan bernilai ekonomis tinggi.
Diskusi ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan pelaksanaan KKN bertema “Optimalisasi Potensi Desa Wisata di Manisrenggo melalui Integrasi Kesehatan, Pertanian, dan Digitalisasi dalam Pengembangan Potensi Lokal Berbasis Biodiversitas untuk Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.” Tema tersebut diangkat selaras dengan program MBKM yang berorientasi pada sustainable agriculture serta mendukung SDG’s penanganan kelaparan, SDG’s kemiskinan, SDG’s kesehatan, dan SDG’s konservasi ekosistem darat. Melalui program ini, diharapkan Desa Kebon Alas dapat menjadi contoh pengembangan desa wisata berbasis pertanian dan kesehatan yang terpadu, sekaligus mendorong kemandirian pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan potensi lokal.