Gunungkidul (17/6) – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pengabdian Kepada Masyarakat (MBKM PKM) Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang digawangi oleh peneliti bunga krisan, Dr Dwi Umi Siswanti, S. Si., M. Sc. di Kalurahan Kedungpoh, Nglipar, Gunungkidul memboyong pakar formulasi nutrasetika dari Fakultas Farmasi UGM Marlyn Dian Laksitorini, M.Sc., Apt., Ph.D. Tim ini melibatkan 5 orang mahasiswa, yaitu Zahra Afriani, Regina Nilamsari, Delia Sawanda Syarifatullah, Ahmad Aris Budi Rohman, dan Nihaya Khiyaaratun Nisaa mengusung tema “Produksi Chrysant Teabomb – Chrysant HardCandy- Chrysant Syrup sebagai Diversifikasi Pangan Inovatif Berbasis Krisan Organik” yang mendukung SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan), SDGs 2 (Tanpa Kelaparan), SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahter)a, SDGs 8 (Pekerjaaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Kegiatan ini dilaksanakan pada Hari Selasa, 17 Juni 2025 di Kedungpoh dengan melibatkan ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah tanaman hias krisan organik yang telah dibudidayakan di Lumbung Mataram dengan pendekatan inovatif. Kegiatan dalam program ini diawali dengan sharing session mengenai potensi krisan organik menjadi produk unggulan dan pengalaman narasumber dalam menguji berbagai jenis produk. Kemudian dilanjutkan sesi praktik dengan mengajak peserta untuk membuat tiga varian produk berbasis krisan, yaitu tea bomb, hard candy dan syrup krisan. Formula yang diterapkan dalam MBKM ini merupakan formula yang telah dioptimasi di laboratorium untuk menghasilkan produk permen dan teabomb yang rendah kalori. Antusiasme dan keterampilan warga dalam praktik pembuatan produk krisan ini diharapkan mampu menjadi pendongkrak keberlanjutan program ini. Tim ini memberikan bahan-bahan untuk produksi awal sehingga bisa dilakukan optimalisasi sebelum benar-benar dipasarkan.
“Kami berhadap produk berbahan krisan organik ini akan dikembangkan oleh KWT Kedungpoh dan menjadi produk unggulan-khas Kedungpoh”, ungkap Siswanti dalam sambutannya. Marlyn menambahkan,” Penelitian yang kami lakukan terhadap bunga krisan menunjukan bahwa bunga krisan organik memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dan meningingkatkan kemampuan belajar dan memori. Kami sangat appreciate terhadap upaya Fakultas Biologi dalam memprakarsai budidaya krisan di Gunung Kidul. Semoga budidaya krisan di Gunung Kidul semakin berkembang dan lestari”. Pelatihan ini diharapkan menjadi stimulus bagi wanita tani Kedungpoh dan sekitarnya untuk memperluas peluang dalam meningkatkan perekomnomian keluarga. “Kami sangat terbantu dan berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan oleh UGM untuk kami, wanita tani Kedungpoh”, ucap Tri Wahyuni, perwakilan dari KWT Kedungpoh.