Pemanfaatan pekarangan untuk budi daya tanaman fungsional yang bernilai ekonomi dapat mendukung penguatan kemandirian berwirausaha. Dalam rangkaian kegiatan PKM-MBKM Tahun 2025 dengan Kelompok Wanita Tani Amanda sebagai mitra telah dilaksanakan pelatihan dan pendampingan budi daya tanaman pekarangan pada hari Sabtu, 14 Juni 2025 di Padukuhan Kepuh Wetan, Kalurahan Wirokerten, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tim PKM-MBKM UGM ini diketuai oleh Prof. Dr. Diah Rachmawati, S.Si., M.Si. dengan anggota mahasiswa Fakultas Biologi UGM, yaitu Jovanka, Khansa Fauziah Rachman, Samantha Sonya Putri, dan Dhea Amelia menyampaikan materi dan praktik tentang cara pengecambahan, pindah tanam, serta perawatan tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L.), telang (Clitoria ternatea L.), jahe (Zingiber officinale Roscoe), dan serai (Cymbopogon citratus (DC.) Stapf).
Budidaya rosella, telang, jahe, dan serai dilakukan dalam beberapa tahap. Pada rosella dan telang, dilakukan pemilihan biji dengan cara perendaman menggunakan air dan diambil biji yang tenggelam. Biji yang tenggelam di masukkan ke dalam tray semai yang berisikan media tanam dan di lakukan penyiraman setiap hari. Setelah biji berkecambah kurang lebih selama 1-2 minggu dan batang utama sudah kuat, tanaman dipindahkan dalam polybag ukuran 25×25 yang berisikan media tanam. Penyiraman dilakukan setiap hari dan pemupukan 2 minggu sekali dengan NPK yang dilarutkan dengan air. Proses budidaya jahe dilakukan dengan pemilihan rimpang jahe yang memiliki kualitas baik dan dibersihkan dari sisa tanah yang menempel. Jahe dimasukkan kedalam wadah yang berisi kain basah dan ditutup dengan kain basah lainnya. Proses ini dilakukan hingga muncul tunas pada rimpang (kurang lebih selama 2 minggu) dan dilanjutkan dengan proses penanaman pada polybag ukuran besar, yaitu 35×35 yang berisi media tanam. Sementara itu pada serai, proses awal yang dilakukan adalah pemangkasan daun bagian atas dan perendaman serai di dalam air hingga tumbuh akar. Proses ini berlangsung kurang lebih 1 minggu dan dilanjutkan dengan pemindahan serai di polybag ukuran 35×35 dengan isi media tanam. Pada serai dan jahe dilakukan penyiraman setiap hari dan pemupukan seminggu sekali dengan NPK yang dilarutkan dengan air.
Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari anggota Kelompok Wanita Tani Amanda yang antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, mulai dari penyampaian materi hingga praktik langsung. Antusiasme ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi, serta keaktifan peserta saat mencoba melakukan teknik perkecambahan dan pindah tanam secara mandiri. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi yang mempererat hubungan antara tim pelaksana dan masyarakat mitra, menciptakan suasana kolaboratif dan saling mendukung (SDG 17). Melalui pendekatan yang partisipatif dan aplikatif, diharapkan kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga mampu membangun kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan lahan pekarangan secara produktif dengan budidaya tanaman yang bernilai jual tinggi di pasaran untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan komunitas secara berkelanjutan (SDG 8).