Dalam rangka mengatasi penurunan kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari akibat dampak Covid-19, Tim Peneliti Fakultas Biologi UGM menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Dari Limbah Rumah Tangga serta Pelatihan Budidaya Lele dan Kangkung Dalam Pot dan Teknik Pembuatan Pakan Lele. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 29 Agustus 2020 mulai pukul 07.30 dan berakhir sekitar pukul 11.00. Sosialisasi ditujukan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di daerah Padukuhan Gejayan, Condongcatur, Depok, Sleman. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian kegiatan ‘Program Penelitian Pemandatan Untuk Mitigasi Dan Penanganan Covid-19’ yang diadakan oleh Universitas Gadjah Mada. Program ini bekerja sama dengan Dewan Guru Besar (DGB) UGM guna mendukung upaya diversifikasi dalam rangka ketahanan pangan di kawasan rural (Dusun Gejayan, Condongcatur) dan pedesaan (Desa Madurejo). Tim Peneliti dari fakultas Biologi UGM diketuai oleh Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., dengan anggota peneliti dosen Fakultas Biologi UGM Sukirno, S.Si.,M.Sc.,Ph.D. dan beberapa asisten peneliti.
Sekitar 35 orang hadir dalam acara Pelatihan ini. Jumlah peserta sengaja dibatasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pelaksanaan kegiatan menerapkan protokol kesehatan secara tertib melalui pengecekan suhu tubuh peserta, penyediaan hand sanitizer, masker dan sarung tangan, serta penerapan protokol sosial distancing. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial Universitas Gadjah Mada terhadap kondisi masyarakat sekitar dan juga sebagai bentuk pengabdian UGM kepada masyarakat. Dalam kegiatan ini dipaparkan teknik pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC) yang bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi dengan pengaplikasian larva lalat hitam (Hermetia illucens) sebagai dekomposer. “Produksi pupuk organik cair selain bernilai ekonomis tinggi juga akan menghasilkan produk sampingan yaitu larva dewasa yang mempunyai kandungan protein tinggi dan sangat baik digunakan sebagai pakan lele” Ujar Sukirno, M.Sc. Selanjutnya pemaparan teknik budidaya lele dan kangkung dalam pot dan pembuatan pakan lele disampaikan oleh Suharjito selaku praktisi budidaya lele. “Teknik pembuatan pakan lele dianggap penting karena harga pakan lele umumnya cukup mahal, padahal dari limbah rumah tangga sehari-hari dapat diproduksi pakan lele yang sama berkualitasnya dengan pakan lele yang dijual di pasaran” Ujar Suharjito.
Selain kegiatan Pelatihan, masyarakat juga diberikan bantuan Ember Digester untuk instalasi pengolahan limbah rumah tangga menjadi POC sebanyak 25 buah serta pot plastik 50L untuk budidaya lele dan kangkung serta bantuan bibit lele ukuran 10 cm dan pakan sebagai pendamping. Masyarakat menyambut antusias kegiatan ini. ‘Konsep pemanfaatan limbah rumah tangga, penanaman aneka tanaman sayur, pengelolaaan kolam lele dan pembuatan kompos cair kami pandang sangat baik dan perlu ditindak lanjuti’ ujar Kepala Padukuhan Gejayan, H. Nuryanto, S.Pd. Dari pihak padukuhan Gejayan sendiri telah sepakat untuk menyiapkan kurang lebih 5 kolam terpal ukuran 100x200x80 cm guna pengembangan budidaya lele. Kedepan diharapkan Fakultas Biologi UGM melalui program Pemandatan ini akan bekerjasama dengan masyarakat Padukuhan Gejayan untuk pendampingan melalui penyediaan benih lele serta pakan hingga panen perdana.