Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Dengan potensinya ini, Indonesia kemudian disebut sebagai negara Mega Biodiversity terbesar setelah Brazil dan Kolombia, dengan 13 tipe ekosistem daratan dan 6 ekosistem perairan. Mengacu pada Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan 2015 – 2020, Indonesia tercatat memiliki 1.605 jenis burung, 723 reptile, 385 jenis amfibi, 720 jenis mamalia, 1.248 jenis ikan air tawar, 197.964 jenis invertebrarta, 5.137 jenis arthropoda, 181.847 jenis serangga dan 91.251 jenis tumbuhan. Menyikapi hal tersebut, Fakultas Biologi UGM dan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) menyelenggarakan seminar tentang ekspose keaneragaman hayati di Taman Nasional Merbabu selama 2 hari yaitu pada tanggal 14 dan 15 Desember di Hotel Harris & Convention Solo yang dihadiri kurang lebih 350 peserta secara daring dan 30 peserta luring dari berbagai institusi yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dengan menerapkan protokoler kesehatan. Acara diawali dengan Pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia raya dan Mars Rimbawan, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Ir. Junita Parjanti,MT, sambutan kedua dari Dekan Fakultas Biologi UGM yang diwakili oleh Dr. Eko Agus Suyono, M.App,.Sc. (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni) yang menyampaikan bahwa agenda ini sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kolaborasi dari berbagai pihak dalam pengelolaan keanekaragaman hayati, khususnya di Taman Nasional Merbabu dan sambutan yang ketiga dari Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ir Wiratno, M.Sc.. Keanekaragaman ekosistem Indonesia sangat menakjubkan dan harus kita jaga serta lestarikan. Keberadaannya merupakan komponen penting dalam mendukung keberlangsungan bumi dan isinya, termasuk eksistensi manusia. Untuk itu, kami mengajak dan mengundang para peneliti, akademisi untuk bersama mengungkap “rahasia alam” melalui penelitian bersama. Hal ini sesuai dengan 10 (sepuluh) cara kerja baru meningkatkan kelola kawasan konservasi yaitu kerjasama lintas kementerian. Saya berharap, potensi Kehati pada kawasan Konservasi dapat terus dieksplorasi dan diungkap, jangan sampai kekayaan jenis negeri kita punah sebelum terungkap fungsi dan manfaatnya, ungkap Ir. Wiratno, M.Sc menutup sambutannya dan langsung membuka seminar tersebut. Pada seminar kali ini, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, SU, Guru Besar Fakultas Biologi UGM, sebagai Keynote Speaker yang menyampaikan paparan tentang “Merbabu Dahulu, Sekarang, dan yang akan datang”.
Pada hari ini Selasa ( 14/12/2021), dalam sesi 1 ada 3 Narasumber yang membawakan materi dalam Seminar ini, antara lain Alfa Sandy Aprazah, S.Hut, M.Sc. dengan tema “Kekayaan jenis dan Distribusi Flora di Taman Nasional Gunung Merbabu”, Narasumber materi yang kedua disampaikan oleh Endah Ratnaningrum, S.Hut bertemakan “Kekayaan Jenis Anggrek di Taman Nasional Gunung Merbabu “, sedangkan materi yang ketiga tema yang dibawakan “ Resiko tumbuhan IAS DI Taman Nasional Gunung Merbabu” dibawakan oleh Yulia Artania Malla, S.Si dan Kristina Dewi, S.Si., M.Sc., M.Eng. Sesi pertama dipandu oleh Moderator Sdr. Annas Rabbani, S.Si.,M.Sc. beliau merupakan dosen Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi UGM.
Pada sesi kedua kali ini Materi yang keempat dibawakan oleh Kiky Hadi Firmansyah, S.Hut. membawakan meteri tentang “Kekayaan Jenis Mamalia sedang di Taman Nasional Gunung Merbabu. Materi kelima disampaikan oleh Saeful Hidayat, S.Pt., M.Si. beliau menjelaskan tentang “Estimasi Populasi dan Sebaran Rekrekan (Presbytis comata fredericae) di Taman Nasional Gunung Merbabu”. Sedangkan pada sesi terakhir, materi yang keenam disampaikan oleh Jarot Wahyudi, S.Hut., M.URP dan Moh. Faddel Jauhar, S.Hut. yang membawakan tema “Perkembangan Populasi Elang Jawa (Nizaetus bartelsi) di Taman Nasional Gunung Merbabu”. Kegiatan Expose dalam sesi kedua ini dipandu oleh moderator yaitu Dr. Sandy Nurvianto M.Sc dari Fakultas Kehutanan UGM. Pada hari kedua tanggal 15/12/2021 acara dimulai pukul 08.30 dengan 2 materi yang disampaikan yaitu “Interaksi Masyarakat sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu” yang dibawakan oleh pemateri Muhibbuddin Danan Jaya, S.P. dan Mila Septiana, S.Hut dengan materi “ Penentuan Desa Prioritas dalam rangka Penyusunan Dokumen Pemberdayaan Masyarakat Taman Nasional Gunung Merbabu”.